1. M. polymorpha berguna sebagai tanaman perintis yang mencegah erosi dan memperbaiki kualitas tanah setelah kebakaran.
2. Azolla pinnata dimanfaatkan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak karena mampu mengikat nitrogen dari udara.
3. Ekstrak Equisetum debile bermanfaat sebagai obat diuretik dan bahan penggosok.
2. Setelah kebakaran besar, tanah mineral yang terpapar dan konsentrasi kapur tinggi yang ada
memberikan kondisi yang menguntungkan untuk pembentukan gametofitnya. M. polymorpha akan
tumbuh dengan cepat. Hal ini dapat mencegah erosi yang menyebabkan kerusakan lingkungan Selain
itu, M. polymorpha memperbaharui humus di tanah yang terbakar, dan seiring waktu meningkatkan
kualitas tanah ke titik di mana vegetasi lain dapat tumbuh.
1
Sebagai vegetasi perintis
2
Obat penyakit hepatitis
Penyakit hepatitis C adalah penyakit hepatitis ringan yang bisa mengakibatkan kelelahan
berkepanjangan bagi penderitanya. Marchantia polymorpha yang merupakan antivirus
yang dapat menangkal virus pada hati dimanfaatkan sebagai obat hepatitis (radang hati).
Marchantia polymorpha adalah
salah satu dari spesies bryophyta yang
termasuk dalam kelas Hepaticopsida
(lumut hati)
Marchantia polymorpha
• Berbentuk lembaran-lembaran dengan daun yang berwarna hijau dan bagian-bagian
tepinya berlekuk seperti kuping
• Hanya terdiri atas rhizoid dan thalus, biasanya tersusun berkelompok (cluster).
• Permukaan daun halus, memiliki garis hitam, dan terdapat pori-pori yang mencolok
• Habitatnya di tempat lembab
• Berumah dua
• Berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan gemma dan secara seksual
dengan pembentukan anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegonium
penghasil ovum.
Ciri - ciri
Lumut hati ini bisa digunakan sebagai pertolongan pertama untuk
menghilangkan racun akibat gigitan ular. Dengan cara meminum
obat berisi ekstrak lumut hati
3 Peranan lainnya
3. Sampah Sphagnum fimbriatum yang mengering disebut gambut, dapat dijadikan bahan bakar,
sebagai campuran untuk menggemburkan struktur tanah liat, sebagai humus untuk tanah pasir
yang kurang kuat mengikat air, sebagai bahan pembuat parafin dan amoniak.
Sphagnum fimbriatum adalah
salah satu dari spesies bryophyta yang
termasuk dalam anggota Bryopsida
(lumut daun)
Sphagnum fimbriatum
• Batang banyak bercabang, cabang yang muda tumbuh tegak, dan membentuk roset
pada ujungnya.
• Daun-daun yang sudah tua terulai dan menjadi pembalut bagian bawah batang
• Habitat kebanyakan hidup di rawa-rawa
• Membentuk rumpun atau bantalan
• Cabang-cabang jantan mempunyai anteridium yang bulat dan bertangkai di ketiak-
ketiak daunnya. Cabang-cabang betina mempunyai arkegonium pada ujungnya.
• Sporogonium membentuk tangkai pendek dengan kaki yang membesar
• Reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit,
sedangkan reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet – gamet
Ciri - ciri
Sphagnum fimbriatum banyak dipergunakan sebagai pengganti kapas untuk membersihkan dan
mencegah infeksi luka. Sphagnum fimbriatum memiliki daya serap tinggi dan sangat asam, sehingga
menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi luka
1 Sebagai pengganti kapas
Menghasilkan gambut
2
4. Azolla pinnata dikenal mampu bersimbiosis dengan bakteri biru-hijau Anabaena azollae dan mengikat
nitrogen langsung dari udara. Potensi ini membuat Azolla pinnata digunakan sebagai pupuk hijau baik di
lahan sawah maupun lahan kering. Penggunaan Azolla pinnata sebagai pupuk, selain dalam bentuk segar,
bisa juga dalam bentuk kering dan kompos.
Azolla pinnata juga dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik & beragam jenis ikan omnivora
dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizinya cukup menjanjikan. Kandungan protein
misalnya, mencapai 31,25 %, lemak 7,5 %, karbohidrat 6,5 %, gula terlarut 3,5 % dan serat kasar 13 %
Menekan pertumbuhan gulma, sebagai tanaman hias, dan kontrol
terhadap perkembangan nyamuk
Azolla pinnata adalah salah satu dari
spesies pteridophyta yang termasuk
dalam anggota pterophyta (tumbuhan
paku sejati)
1
untuk pakan ternak
2
Digunakan sebagai pupuk
Azolla pinnata
3 Peranan lainnya
• Berbentuk segitiga atau segiempat, berukuran 2-4 cm × 1 cm
• Batang & cabang mengapung di air dan bercabang yang susunannya saling tumpang tindih
• Akar terdapat pada ruas cabang permukaan batang dan memiliki rambut-rambut akar dan
tudung ruas berselubung
• Setiap daunnya terdiri dari helai daun bawah dan helai daun atas. Helai daun atas lebih
tebal dan bewarna hijau karena mengandung klorofil dan helai daun bawah yang kontak
dengan bagian air lebih tipis dan bewarna merah muda.
• Berkembang biak secara vegetatif yaitu dengan fragmentasi bagian tunas/cabang dan
secara generatif yaitu dengan biakan spora
Ciri - ciri
5. Equisetum debile bermanfaat sebagai bahan obat-obatan seperti yang mempunyai fungsi diuretik karena
mengandung asam kersik dan kalsium tinggi. Diuretik adalah melancarkan pengeluaran urine
Equisetum debile memiliki batang yang berbuku-buku dengan tekstur kasar, serta daunnya menyerupai
sisik. Oleh karena itu, paku ekor kuda sering digunakan sebagai bahan penggosok. Equisetum debile
juga digunakan sebagai alat pembersih pisau, garpu, sendok karena kandungan silikatnya tinggi
• Digunakan sebagai obat sakit otot / tulang dalam bentuk parem.
• Digunakan dalam pengobatan tradisional di Nepal. Diaplikasikan
untuk mengobati luka bakar, kudis, demam malaria, kencing
nanah, tulang terkilir, serta keluhan hati dan dada
Equisetum debile (paku ekor kuda)
adalah salah satu dari spesies
pteridophyta yang termasuk dalam
anggota equisetophyta
1
Bahan penggosok
2
Bahan Obat diuretik
Equisetum debile
3 Peranan lainnya
• Tumbuh di tempat yang lembab seperti di dataran tinggi,
• Batang berongga, berbuku-buku, dan tumbuh tegak.
• Daun kecil (mikrofil), terdapat pada setiap buku, melingkar, berbentuk sisik
• Mempunyai akar dan batang sejati
• Sporangium tersusun dalam strobilus.
• Memiliki ukuran spora betina yang sama dengan spora jantan (paku peralihan)
Ciri - ciri
6. Flavonoid yang terkandung pada ekstrak daun tapak dara diketahui dapat menyeimbangkan kolesterol
dalam tubuh.
3
Catharanthus roseus (tapak dara) adalah
salah satu dari spesies spermatophyta yang
termasuk dalam anggota Angiospermae
(tumbuhan berbiji tertutup)
Kandungan alkaloid pada tanaman ini bermanfaat untuk pengobatan diabetes, tekanan darah, asma,
konstipasi dan kanker dan masalah menstruasi
1
Catharanthus roseus
• Jenis tumbuhan semak pendek yang bisa tumbuh hingga 90 cm.
• Kelopak bunganya ada 5; berwarna merah muda, putih, atau ungu merah muda;
masing-masing panjangnya 1 – 2.8 cm, bentuknya seperti terompet
• Daun tunggal, agak tebal, bertangkai pendek, berhadapan bersilang
• Helai daun elips, ujung runcng, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan menyirip,
kedua permukaan daun mengkilap dan berambut halus.
• Batang bulat, bagian pangkal berkayu, berambut halus, warnanya merah tengguli.
• Buahnya buah bumbung berbulu, menggantung, berisi banyak biji berwarna hitam.
Ciri - ciri
Kandungan tanin pada bunga tapak dara bisa membantu meredakan nyeri dan bengkak akibat
sariawan. Sariawan umumnya terjadi karena adanya luka atau area mulut yang tidak higienis.
4
Vinblastin yang umumnya digunakan untuk pengobatan berbagai jenis kanker seperti penyakit
Hodgkin, kanker payudara, kanker kulit, dan leukemia limfoblastik diekstrak secara alami dari
tanaman tapak dara merah muda.
2
7. Daun mudanya digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada sayur asem).Bunga dan
bijinya dijadikan juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku emping.
Kulitnya bisa dijadikan abon kulit melinjo.
Melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini didapatkan dari konsentrasi
protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang
amat efektif untuk menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.
melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai sebagai
pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Gnetum gnemon (melinjo) adalah salah
satu dari spesies spermatophyta yang
termasuk dalam anggota gymnospermae
(tumbuhan berbiji terbuka)
1
Menghasilkan senyawa antioksidan
Sebagai bahan makanan
Gnetum gnemon
2
• Tumbuhan tahunan yang berumah dua
• Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar
• Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati
• Pohonnya berkayu dan tumbuh dengan tinggi 15-20 m
• Daun tunggal dengan panjang 8-20 cm dan lebar 3-10 cm
• Tanaman melinjo dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif
(cangkokan, okulasi, penyambungan dan stek).
Ciri - ciri