Tugas ini membahas manajemen modal kerja yang meliputi pengelolaan likuiditas perusahaan, utang lancar, aset lancar seperti kas, piutang, dan persediaan. Topik utama adalah pengukuran siklus operasi dan konversi kas untuk menilai efisiensi modal kerja serta sumber pendanaan jangka pendek dan kebijakan kredit.
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
1. Tugas Manajemen Keuangan
Oleh Gracelina Pusparani (09)
PKN STAN
D3 KBN Kelas 3-4
4301170298
Chapter 18
Working Capital Management
Manajemen Modal Kerja
Manajemen perlu mengerti cara memanage modal kerja agar bisa mengatur aset secara efisien dan
memutuskan untuk mengatur dana perusahaan secara agresif atau konservatif.
A. Manajemen Modal Kerja dan The Risk-Return Tradeoff
Manajemen modal kerja memberi arah dalam mengelola aset lancar dan kewajiban lancar dari suatu
perusahaan, untuk menjawab beberapa pertanyaan seperti, “persediaan perlu dibeli dengan kas atau
kredit?”, “berapa banyak persediaan yang harus dimiliki oleh perusahaan?”, dan “kapan kita harus
melakukan pembayaran kredit?”
Mengukur Likuiditas Perusahaan
Likuiditas perusahaan adalan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Current ratio dan net working capital merupakan dua alat ukur dalam likuiditas. Untuk mengelola
likuiditas, para manajer harus menyeimbangkan antara investasi dalam aset lancar dengan kewajiban
lancarnya.
Hal ini dapat dicapai dengan meminimalisir penggunaan aset lancar, dengan mencari tahu syarat utang
lancar yang paling menguntungkan, dan dengan memantau penggunaan pinjaman jangka pendek.
Risk-Return Tradeoff
Risk-Return Tradeoff menyatakan bahwa potensi pengembalian naik seiring dengan peningkatan resiko.
Keputusan yang dibuat perusahaan terkaita modal kerja akan melibatkan resiko ini, dan mengubah
likuidtas perusahaan.
Misal, perusahaan bisa meningkatkan keuntungannya dengan mengurangi investasi mereka dalam low-
yielding money market securities, tetapi hal ini dapat menimbulkan kesenjangan akses dana likuid dan
meningkatkan resiko kegagalan.
Contoh soal
2. Asumsikan bahwa dampak dari likuiditas Rainbow Inc. menjadikan perusahaan berpeluang masuk ke
dalam aransemen pendanaan jangka panjang dengan meminjam Rp 10.000.000, yang dapat digunakan
untuk mengurangi utang lancar perusahan tahun 2012
Apakah yang akan menjadi dampak dari kejadian ini terhadap ukuran likuiditas perusahaan apabila
diberikan data Current Asset dan Current Liabilities pada tahun 2010 sebesar Rp 100.000.000 dan Rp
250.000.000, sedangkan tahun 2012 sebesar Rp 120.000.000 dan Rp 250.000.000?
Jawab: Likuiditas perusahaan dapat diukur dengan cara , menghitung Current Ratio dan Working
Capitalnya.
a. Current Ratio
=current assets/current liabilities
= 100.000.000/250.000.000
= 0,4 (2010)
=120.000.000/240.000.000
=0,5 (2012)
b. Working Capital
=current assets – current liabilities
=100.000.000 – 250.000.000
=(150.000.000) = 2010
=120.000.000 – 240.000.000
= (120.000.000) = 2012
Jadi, pendanaan jangja panjang sejumlah Rp 10.000.000 memperbaiki likuiditas perusahaan karena
current ratio meningkat menjai 0,5 dan 0,4.
B. Kebijakan Modal Kerja
Pengelolaan net working capital suatu perusahaan melibatkan pengambilan keputusan untuk
menentukan strategi investasi untuk mendanai aset dan kewajiban lancan perusahaan dan
mempertimbangkan keuntungan dan kelemahan dari setiap sumber pendanaan.
Prinsip Self-Liquidating Debt
Prinsip ini mengungkapkan kalau jatuh tempo dari suatu sumber pendanaan harus sesuai dengan jangka
(lamanya) waktu yang dibutuhkan untuk pendanaan tersebut.
Investasi Aset Permanen dan Sementara
Investasi sementara meliputi kas, piutang, dan akun lainnya yang termasuk dalam aset lancar, yang akan
terlikuidasi dan tidak digantikan dalam tahun yang sedang berjalan. Sedangkan investasi permanen
mencakup investasi dalam aset yang diharapakan akan menjadi milik perusahaan dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun,
Sumber Pendanaan Spontan, Sementara, dan Permanen
3. Sumber pendanaan spontan adalah sumber pendanaan yang muncul spontan dalam aktivitas
perusahaan dan mencakup pembelian kredit dan bentuk lain dan utang dagang. Sumber pendanaan
sementara biasanya dalam bentuk untang lancar yang timbul dari kebijakan diskresi perusahaan.
Sedangkan sumber pendanaan permanen didapatkan dari sumber pendanaan yang tersedia untuk
jangka waktu yang lebih lama dari utang lancar.
C. Siklus Operasi dan Konversi Kas
Siklus operasi dan siklus konversi kas adalah dua alat ukur untuk menentukan keefektifan pengelolaan
modal kerja dalam suatu perusahaan. Semakin efisien atau tidaknya ditentukan oleh siklus, semakin
pendek semakin efisien.
Mengukur Efisiensi Modal Kerja
Siklus operasi mengukur periode waktu yang telah lewat dari tanggal pembelian persediaan hingga
perusahaan menagih uang tunai dari penjualannya tersebut.
Periode penundaan utang dagang – saat perusahaan dapat membeli item persediaan secara kredit,
maka kas tidak terkait dengan panjangnya siklus operasi secara keseluruhan.
4. Siklus konversi kas lebih singkat dari siklus operasi dimana perusahaan tidak harus membayar item-item
dalam persediaannya untuk suatu periode yang sama dengan lamanya periode penundaan utang
dagang.
Menghitung Siklus Operasi dan Konversi Kas
Data 18C memberi dasar perhitungan sebagai berikut:
Annual credit sales = 15 million
COGS = 12 million
Inverntory= 3 million
Accounts receivable= 3,6 million
Accounts payable outstanding= 2 million
5. Periode konversi persediaan = jumlah hari untuk mengonversi persediaan ke dalam penjualan kredit.
Average collection period = jumlah hari untuk mengonversi piutang dagang menjadi kas
Contoh Soal
Jika SKS Inc. mempunyai average collection period sebesar 25 hari, periode konversi persediaan sebesar
40 hari dan periode penundaan utang dagang sebesar 120 hari, berapakah siklus operasi dan konversi
kas nya?
Jawab:
Operating cycle= 40 + 25 = 65 Days
Cash Conversion Cycle= 65-120= -55 days
Dapat kita simpulan bahwa siklus operasi SKS Inc. 55 hari, yang berarti sudah 55 hari yang berlalu dari
tanggal suatu item persediaan dibeli oleh SKS Inc hingga perusahaan menagih kas dari penjualan itu.
Dan siklus konversi kasnya negatif ketika SKS Inc mampu untuk menunda pembayaran utang dagangnya.
D. Mengelola Utang Lancar
Utang lancar suatu perusahaan meliputi seluruh kewajiban yang harus dibayar dalam waktu satu tahun
atau kurang. Utang lancar terbagi menjadi dua, yaitu utang lanyang yang tidak dijamin, (meliputi trade
credit, unsecured bank loans, commercial paper), dan utang lancar yang dijamin (loans secured by
specific assets like inventories or account receivable).
Menghitung Biaya Pendanaan Jangka Pendek
The cost of short-term credit is given by:
Interest = Principal × Rate × Time
6. Sources of Short-Term Credit
Mengevaluasi Cost of Trade Credit
Trade credit atau kredit perdagangan yang disediakan oleh supplier perusahaan menimbulkan account
payable (utang). Mengevaluasi biaya ini membutuhkan pemahaman akan kondisi dimana kredit
perdagangan diberikan. Biasanya, kita diberikan diskon untuk pembayaran yang lebih awal. Misal, credit
7. terms of 3/10, net 30 berarti bahwa diskon ditawarkan sebesar 3% apabila pembayaran dilakukan dalam
waktu 10 hari atau pembayaran penuh tanpa diskon bila pembayaran lewat dari 10 hari hingga 30 hari
(jatuh tempo). Berapakah biaya bila tidak diambilnya diskon 3%?
Kas diskon sebesar 3% merupakan biaya bunga dari perpanjangan periode pembayaran 20 hari. Untuk
tagihan sebesar $100, biaya tsb dihitung sbb:
(menggunakan rumus APR di atas), APR = ($3/$97) × (1/20/365) = 56.44%
Sebuah line of credit memberikan hak kepada perusahaan untuk dapat meminjam uang dalam jumlah
tertentu. Untuk itu, perusahaan biasanya diminta untuk menyediakan saldo minimum (dikenal dengan
compensating balance). Saldo kompensasi ini meningkatkan biaya pinjaman tahunan kepada para
peminjam.
Contoh Soal
PIZZA INC memiliki line of credit sebesar $2000000 dengan saldo kompensasi sebesar 20% dari jumlah
pinjaman. Memiliki tingkat bunga sebesar 12% pertahun. Pinjamannya adalah sebesar $1000000 untuk
jangka waktu 6 bulan. Untuk itu bagaimana mencari APR atau Annual Percentage Rate?
Langkah 1 :
Dengan kompensasi 20% maka unutk mencari tingkat pinjaman yang sesungguhnya adalah :
100%-20% = 80%
80%B = $ 1000.000
Maka B = $
1000000
0.8
=$1250.000
Padahal uang yang tersedia dan dapat dipakai oleh perusahaan adalah sebesar $1000.000 saja
sedangkan perusahaan harus membayar bunga dari pinjaman sebesar $1250.000.
Langkah 2 :
Untuk menghitung APR dibutuhkan Interest yg harus dicari, caranya adalah :
Interest = Principal x rate x time
Interest = 1250000 x 12% x 0.5(tahun)
Interest = $ 75000
Langkah 3 :
Untuk menghitung APR, Rumusnya adalah :
8. Berarti APR = (75000 : 1000000) x 2 = 0,15 atau 15%
E. Mengelola Investasi Perusahaan Dalam Bentuk Aset Lancar
Aset tetap yang utama dari banyak perusahaan adalah Cash and Marketbale securities, Accounts
receivable, dan Inventories.
Cash and Marketable Securities
Adalah kas dan surat berharga yang digunakan untuk membayar tagihan-tagihan yang akan jatuh tempo
oleh perusahaan. Ada dua permasalahan yang mendasar dalam pengelolaan kas, yaitu:
1. Menjaga saldo kas dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi pengeluaran uang dalam
kurun waktu tertentu
2. Mengelola komposisi portofolio surat berharga milik perusahaan.
Masalah 1
Menjaga jumlah kas yang memadai membutuhkan prakiraan yang tepat untuk penerimaan dan
pengeluaran uang. Hal ini dicapai dengan membuat anggaran atau cash budget.
Masalah 2
Perusahaan biasanya lebih memilih untuk menyimpan cadangan uangnya dalam bentuk sekuritas jangka
pendek. Sekuritas ini jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahu, dan berpotensi gagal rendah atau
tidak sama sekali, serta tingkat likuiditasnya sangat tinggi.
Mengelola Accounts Receivable
Piutang biasanya meliputi lebih dari 25% dari aset suatu perusahaan. Karena arus kas dari penjualan
tidak tidak dapat diinvestasikan sampai accounts receivable ditagih, dibuatlah prosedur dan kebijakan
penagihan yang efisien dengan tujuan memperbaikin profitabilitas dan likuiditas perusahaan.
Faktor-faktor yang Menentukan Besaran Investasi Perusahaan dalam Bentuk Accounts Receivable
1. Level penjualan kredit, berupa persentase dari total penjualan.
2. Level penjualan. Semakin tinggi penjualan, semakin besar accounts receivable-nya.
3. Kebijakan kredit dan penagihannya.
Syarat Penjualan
9. Syarat penjualan (Term of Sales) memberikan kemungkinan diskon apabila pembayaran dilakukan lebih
awal, periode diskon, dan total periode kredit. Biasanya, ini dituliskan dalam bentuk a/c, net c.
Contoh: 1/10, net 30, yang berarti bahwa pelanggan akan mendapatkan pengurangan harga sebesar 1%
apabila membayar tagihan dalam waktu 10 hari (sejak tanggal transaksi), dan membayar penuh dalam
waktu setelahnya hingga 30 hari. Berapakah besarnya opportunity cost dari diabaikannya diskon sebesar
1% untuk menunda pembayaran selama 20 hari?
= 0.01/(1-.01) × 365/(30-10)
= .1843 or 18.43%
Kualitas Pelanggan
Jika kualitas pelanggan menurun, maka hal ini akan meningkatkan biaya investigasi kredit (costs of credit
investigation), biaya gagal bayar (default costs), dan biaya penagihan (collection costs). Untuk
menentukan kualitas pelanggan, hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah melakukan analisis rasio
likuiditas, kewajiban-kewajiban lainnya, dan keseluruhan profitabilitas perusahaan.
Angka kredit (credit score) adalah cara yang umumnya dipakai untuk mengevaluasi risiko kredit individu
dan perusahaan. Angka kredit merupakan evaluasi numerik dari setiap aplikan yang didasarkan pada
utang lancar aplikan dan histori pembayaran aplikan.
Usaha Penagihan
Pengendalian terhadap accounts receivables berdasar pada pengendalian dan penghapusan piutang
yang telah lewat jatuh tempo. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisis berbagai rasio, seperti
average collection period. Manajer juga dapat membuat “daftar umur piutang (aging of accounts
receivable)” yang disusun berdasarkan nilai dollar dan persentase dari piutang-piutang telah telah lewat
jatuh tempo.
Pengelolaan Persediaan
Manajemen persediaan mencakup pengendalian terhadap aset yang diproduksi untuk dijual dalam
kondisi operasi normal perusahaan. Aset ini termasuk persediaan bahan baku, persediaan dalam proses,
dan persediaan barang jadi.
Berapa banyak persediaan yang harus tersedia, bergantung pada target level penjualannya dan
“pentingnya” persediaan tersebut.