MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
PPT_TEORI_BELAJAR_KONSTRUKTIVISME.pptx
1. TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
DISUSUN OLEH
AYU ANGGRAINI 06101181722041
DIAR ARUM TRIANDA 06101281722020
DINA FITRIYANA PUSPITA 06101181823011
FRISKA SENJA CAHYANI 06101281722044
HANDOKO WIBISONO 06101281823070
LULU MUNISAH 06101281722035
RARAAMIATI 06101281722032
ROHMA MULYATI 06101181722028
DOSEN PENGASUH : RODI EDI, S.Pd., M.Si.
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
2019
2. A. Pengetian Teori Belajar Konstruktivisme
Jadi, konstruktivisme didefinisikan sebagai
pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan
mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
Konstruktivisme lebih memaknai belajar sebagai
kegiatan manusia membangun atau menciptakan
pengetahuan dengan memberi makna pada
pengetahuan sesuai dengan pengalamannya.
3. Tokoh – tokoh dalam Teori Belajar
Konstruktivisme
1. Jean Piaget Teori belajar
konstruktivisme yang
dikembangkan oleh
Piaget dikenal dengan
nama konstruktivistik
kognitif (personal
constructivism).
4. Lanjutan...
2. Teori Vigosky
Teori belajar Vigosky yaitu
menekankan pada
sosiokultular dan
pembelajaran dipengaruhi
oleh lingkungan sosial
disekitarnya.
6. -
Ciri-ciri Teori
Belajar
Konstruktivisme
1. Mencari tahu dan menghargai titik pandang atu pendapat
siswa.
2. Pembelajaran dilakukan atas dasar pengetahuan awal
siswa.
3. Memunculkan masalah yang relevan dengan siswa.
4. Menyusun pelajaran yang menantang dugaan siswa
5. Menilai hasil pembelajaran dalam konsteks pembelajaran
sehari-hari.
6. Siswa lebih aktif dalam proses belajar karena focus
belajar mereka pada proses pengintegrasian pengetahuan
baru yang diperoleh dengan pengalaman atau pengetahuan
lama yang mereka miliki.
7. Ciri-ciri Teori
Belajar
Konstruktivisme
7. Setiap pandangan sangat dihargai dan
diperlukan.
8. Proses belajar harus mendorongnya kerja sama,
tapi bukan untuk bersaing.
9. Control kecepatan, dan focus pembelajaran
ada pada siswa
10. Pendekatan konstruktivis memberikan
pengalaman belajar yang tidak terlepas
dengan apa yang telah dimiliki langsung
oleh siswa.
9. Prinsip
Teori belajar
konstruktivisme
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid,
kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk
menalar.
3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus,
sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah
4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan
situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
5. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa
6. Struktur pembalajaran seputar konsep utama
pentingnya sebuah pertanyaan.
12. Pemberian makna oleh siswa
kepada pengalamannya
Kegiatan belajar lebih
dipandang dari segi
prosesnya
Pengelolaan
pembelajaran harus
diutamakan pada
pengelolaan siswa dalam
proses gagasannya
18. Kelebihan Teori Belajar Konstruktivisme
Dalam aspek
berfikir
Dalam aspek
kemahiran
sosial
Dalam aspek
kesenangan
Dalam aspek
mengingat
Dalam aspek
kefahaman
19. Kekurangan Teori Belajar Kontruktivisme
konstruksi
Situasi dan kondisi
tiap sekolah tidak
sama
Menanamkan agar
siswa membangun
pengetahuannya
sendiri
Mengkonstruksi
pengetahuannya
sendiri
Guru hanya menjadi
pemotivasi dan
memediasi jalannya
proses belajar
Peran guru sebagai
pendidik
21. PENERAPAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME DI
DALAM KELAS
Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan
memberikan kesempatan beberapa waktu
kepada siswa untuk merespon
Mendorong kemandirian dan inisiatif
siswa dalam belajar
22. PENERAPAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME DI
DALAM KELAS
Mendorong Siswa Berpikir Tingkat
Tinggi
Siswa terlibat secara aktif dalam
dialog atau diskusi dengan guru dan
siswa lainnya
23. PENERAPAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME DI
DALAM KELAS
Siswa terlibat dalam pengalaman
yang menantang dan mendorong
terjadinya diskusi
Guru menggunakan data mentah,
sumber-sumber utama, dan materi-
materi interaktif
24. Hakikat Teori Belajar Konstruktivisme
Dalam menerapkan teori
konstruktivisme ketika belajar dapat
menggunakan model pembelajaran
yang melibatkan beberapa tahap yaitu:
26. 2. Pembelajaran Kompetensi
Bila peserta didik telah
menguasai kompetensi
secara benar, guru dapat
menilai sejauh mana minat,
potensi, dan kebutuhan
dalam penguasaan
kompetensi dasar.