SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME
DALAM PEMBELAJARAN
Posted on April 7, 2012by Binham
Rate This
1. Pengertian Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah teori perkembangan kognitif yang menekankan pada peran
aktif siswa dalam membangun pemahaman mereka sendiri tentang pengetahuan
yang dipelajarinya. Slavin (1994:225) mengungkapkan bahwa konstruktivisme
dalam sejarah pendidikan lahir dari gagasan-gagasan Piaget dan Vigotsky. Keduanya
menekankan bahwa perkembangan kognitif hanya terjadi jika konsepsi-konsepsi
yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui suatu proses ketidakseimbangan
dalam upaya memahami informasi baru. Menurut Anderson (dalam Slavin, 1994:48)
dalam pandangan konstruktivisme individu dipandang mengkonstruksi
pengetahuan secara berkesinambungan mengasimilasi dan mengakomodasi
informasi baru. Berarti bahwa pengetahuan merupakan kostruksi atau bangunan
manusia sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempelajari suatu
pengetahuan berarti belajar mengkonstruksi pengetahuan, atau belajar adalah suatu
proses aktif seseorang mengkonsumsi pengetahuan.
2. Ciri Pembelajaran Konstruktivisme
Good & Brophy (dalam Kauchack & Eggen, 1998:185) menyebutkan ciri
pembelajaran konstruktivisme secara umum sebagai berikut.
1. Siswa membangun sendiri pemahamannya
2. Belajar yang baru bergantung pada pemahaman sebelumnya
3. Belajar difasilitasi oleh interaksi sosial
4. Belajar yang bermakna terjadi didalam tugas-tugas belajar mandiri
Alexander & Murphy (dalam Kauchack, 1998:9) mengajukan 5 pertanyaan umum
tentang belajar dan mengajar yang sejalan dengan pendapat Good & Grophy, yaitu:
1. Pengetahuan awal siswa mempengaruhi belajarnya
2. Siswa perlu memikirkan strategi belajarnya
3. Motivasi berpengaruh kuat pada belajar
4. Perkembangan dan perbedaan individual mempengaruhi belajar
5. Kontek sosial di dalam kelas mempengaruhi belajar
Kauchack & Eggen (1998:192-193) mengemukakan bahwa pembelajaran untuk
memfasilitasi konstruksi pengetahuan memuat 4 aspek penting sebagai berikut.
1. Pembelajaran berfokus pada penjelasan dan jawaban siswa atas masalah atau
pertanyaan.
2. Penjelasan dan jawaban datang dari siswa
3. Penjelasan dan jawaban bersumber dari representasi konsep
4. Guru membantu siswa mengkonstruk pengetahuan dengan mengarahkan
interaksi sosial dan menyediakan representasi konsep.
Dengan demikian, esensi pembelajaran dalam pandangan konstruktivisme adalah
tidak terlepas dari belajar aktif dengan tujuan akhir yang bermuara pada pemecahan
masalah, atau dapat dikatakan bahwa pembelajaran dalam pandangan
konstruktivisme adalah pemecahan masalah; bukan hanya pemecahan masalah bagi
siswa, tetapi juga memecahkan masalah guru.
3. Implikasi Paradigma Konstruktivisme Dalam Pembelajaran
Hudoyo (1998:7) menjelaskan sebagai implikasi dari pandangan konstruktivistik
dalam pembelajaran, ada beberapa hal yang terkait dengan lingkungan belajar yang
perlu diupayakan, yakni:
1. Menyediakan pengalaman belajar dengan mengaitkan pengetahuan yang telah
dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses pembentukan
pengetahuan;
2. Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, tidak semua mengerjakan
tugas yang sama, misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai
cara;
3. Mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistik dan relevan dengan
melibatkan pengalaman konkret dalam kehidupan sehari-hari;
4. Mengintegrasikan pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya transmisi
sosial yaitu terjadinya interaksi dan kerjasama seseorang dengan orang lain atau
dengan lingkungannya;
5. Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tertulis sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif;
6. Melibatkan siswa secara emosional dan sosial sehingga matematika menjadi
menarik dan iswa mau belajar.
Robert E. Yager (1991) mengemukakan tahap pembelajaran dengan pendekatan
konstruktivisme terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap invitasi, eksplorasi, pengajuan
eksplanasi dan solusi, dan pelaksanaan tindakan.
1. Invitasi diperlukan untuk mengidentifikasi konsepsi awal siswa sebelum
pelaksanaan pembelajaran dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan berikut: mengamati keingintahuan siswa, siswa menjawab pertanyaan,
mempertimbangkan kemungkinan jawaban pertanyaan, mencatat hal-hal yang
tidak diperkirakan, dan mengenali situasi yang diharapkan siswa.
2. Eksplorasi adalah tahap pelaksanaan pembelajaran dengan melibatkan siswa
secara aktif menggali informasi-informasi baru. Kegiatan-kegiatan yang dapat
dilakukan pada tahap eksplorasi adalah: mengajak siswa untuk fokus pada
pembelajaran, mendiskusikan alternative alternatif kemungkinan, mencari
informasi, melakukan percobaan dengan alat dan bahan yang ada, mengamati
gejala-gejala khusus, merancang model, mengumpulkan dan mengolah data,
menggunakan strategi-strategi penyelesaian masalah, memilih sumbersumber
yang tepat, mendiskusikan solusi dengan yang lain, merancang dan
melaksanakan percobaan, ikut serta dalam diskusi, mengenali resiko dan
konsekwensi-konsekwensi yang timbul, menentukan parameter suatu
penyelidikan, menganalisis data dan sebagainya.
3. Pengajuan eksplanasi dan solusi merupakan tahap diskusi yang dilakukan di
antara siswa, baik secara individu maupun secara kelompok. Kegiatan diskusi ini
juga dapat berlangsung dengan guru yang bersangkutan. Kegiatan-kegiatan yang
terjadi pada tahap pengajuan eksplanasi (penjelasan) dan solusi (penyelesaian)
adalah: mengkomunikasikan informasi dan ide-ide, membangun dan
menjelaskan model, membangun penjelasan baru, mereview dan mengupas
penyelesaian, menggunakan evaluasi kolompok, memasang jawaban jawaban
atau solusi-solusi, menentukan penutup yang sesuai, dan memadukan solusi
dengan pengetahuan dan pengalaman.
4. Taking action atau tahap pengambilan tindakan merupakan tahap akhir
pembelajaran, pada tahap ini siswa merumuskan hasil eksplorasi dan diskusinya.
Pada tahap ini juga diberikan evaluasi dengan cara menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan guru, baik secara lisan maupun sacara tulisan.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap taking action adalah:
membuat keputusan, menggunakan pengetahuan dan keterampilan, mentransfer
pengetahuan dan keterampilan, berbagi informasi dan ide-ide, menjawab
pertanyaan baru, dan mengembangkan hasil dan ide-ide.
DAFTAR PUSTAKA
Hudoyo, Herman. (1998). Pembelajaran Matematika Menurut Pandangan
Konstruktivistik. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Upaya-upaya
Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika Dalam Menghadapi Era Globalisasi:
Perspektif Pembelajaran Alternatif- Kompetitif. PPS IKIP Malang.
Indrawati. (1999). Model-model Pembelajaran IPA. Bandung: Pusat Pengembangan
Penataran GuruIPA.
Kauchack, D.P., & Eggen, P.D. (1998). Learning and Teaching: Research-Based
Methods.
(3rd edition). Boston:Allyn and Bacon
Slavin, R.E. 1994. Educational Psychology: Theory and Practice (4th Edition).
Boston: Allyn and
Bacon.
Yager, R.E. 1991. The Constructivist Learning Model. National Science Teacher
Association (NSTA). [Online]. Tersedia
pada: http://www.nsta.org/pubs/tst/reprints/199109yager.html
Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf
Publishing.

More Related Content

What's hot

Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaTeori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaBelum Kerja
 
Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya
Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnyaMakalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya
Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnyaSeptian Muna Barakati
 
S d0451 0606586_chapter2(1)
S d0451 0606586_chapter2(1)S d0451 0606586_chapter2(1)
S d0451 0606586_chapter2(1)Muhamad Jamil
 
Psikologi Pendidikan dan Teori Belajar Konstruktivisme
Psikologi Pendidikan dan Teori Belajar KonstruktivismePsikologi Pendidikan dan Teori Belajar Konstruktivisme
Psikologi Pendidikan dan Teori Belajar Konstruktivismeikasaputri
 
Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Pendekatan Konstruktivisme dalam PembelajaranPendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaranyus01
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme Aidil Abrar
 
Pembelajaran konstruktivistik
Pembelajaran konstruktivistikPembelajaran konstruktivistik
Pembelajaran konstruktivistikAinun Nuril Haq
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
 
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)
Konstruktivisme  implikasi baru dalam tep (1)Konstruktivisme  implikasi baru dalam tep (1)
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)Dedi Yulianto
 
Pembelajaran Konstruktivisme
Pembelajaran KonstruktivismePembelajaran Konstruktivisme
Pembelajaran KonstruktivismeAnas Nataris
 
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Dedi Yulianto
 

What's hot (20)

Teori Belajar Konstruktivisme
Teori Belajar KonstruktivismeTeori Belajar Konstruktivisme
Teori Belajar Konstruktivisme
 
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaTeori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme
 
Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya
Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnyaMakalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya
Makalah teori konstruktivisme dan landasan filosofisnya
 
Ctl
Ctl Ctl
Ctl
 
S d0451 0606586_chapter2(1)
S d0451 0606586_chapter2(1)S d0451 0606586_chapter2(1)
S d0451 0606586_chapter2(1)
 
Ctl
CtlCtl
Ctl
 
Psikologi Pendidikan dan Teori Belajar Konstruktivisme
Psikologi Pendidikan dan Teori Belajar KonstruktivismePsikologi Pendidikan dan Teori Belajar Konstruktivisme
Psikologi Pendidikan dan Teori Belajar Konstruktivisme
 
Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Pendekatan Konstruktivisme dalam PembelajaranPendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
Sbd1
Sbd1Sbd1
Sbd1
 
Ppt. kontruktivisme
Ppt. kontruktivismePpt. kontruktivisme
Ppt. kontruktivisme
 
Pembelajaran konstruktivistik
Pembelajaran konstruktivistikPembelajaran konstruktivistik
Pembelajaran konstruktivistik
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)
Konstruktivisme  implikasi baru dalam tep (1)Konstruktivisme  implikasi baru dalam tep (1)
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)
 
Pembelajaran Konstruktivisme
Pembelajaran KonstruktivismePembelajaran Konstruktivisme
Pembelajaran Konstruktivisme
 
Tugas David
Tugas DavidTugas David
Tugas David
 
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
 

Viewers also liked

偿计划 GlobalPublicash
偿计划 GlobalPublicash偿计划 GlobalPublicash
偿计划 GlobalPublicashNatura Art
 
Lowering the Histamine Burden Oct 2012 Mastocytosis Conference
Lowering the Histamine Burden Oct 2012 Mastocytosis ConferenceLowering the Histamine Burden Oct 2012 Mastocytosis Conference
Lowering the Histamine Burden Oct 2012 Mastocytosis ConferenceTiffany Blackden
 
BHSAD. Packaging design children's yogurt.
BHSAD. Packaging design children's yogurt.BHSAD. Packaging design children's yogurt.
BHSAD. Packaging design children's yogurt.Vlad Mikhailov
 
Working with Histamine Overload April 2013
Working with Histamine Overload April 2013Working with Histamine Overload April 2013
Working with Histamine Overload April 2013Tiffany Blackden
 
Health Effects- Unconventional Natural Gas Development and Production (“FRACK...
Health Effects- Unconventional Natural Gas Development and Production (“FRACK...Health Effects- Unconventional Natural Gas Development and Production (“FRACK...
Health Effects- Unconventional Natural Gas Development and Production (“FRACK...Tiffany Blackden
 
михайлов влад избенка
михайлов влад избенкамихайлов влад избенка
михайлов влад избенкаVlad Mikhailov
 
Tugas perilaku konsumen 2
Tugas perilaku konsumen 2Tugas perilaku konsumen 2
Tugas perilaku konsumen 2Betty Lengkong
 
Tugas perilaku konsumen
Tugas perilaku konsumenTugas perilaku konsumen
Tugas perilaku konsumenBetty Lengkong
 
влад михайлов избенка_10.04
влад михайлов избенка_10.04влад михайлов избенка_10.04
влад михайлов избенка_10.04Vlad Mikhailov
 
михайлов влад 24_05
михайлов влад 24_05михайлов влад 24_05
михайлов влад 24_05Vlad Mikhailov
 
Shoes industry
Shoes industryShoes industry
Shoes industryJoey Bauso
 
Degas richardkendall
Degas richardkendallDegas richardkendall
Degas richardkendallJuju Ornelas
 
Apresentacao Heaven
Apresentacao HeavenApresentacao Heaven
Apresentacao HeavenGuimororo
 

Viewers also liked (20)

Sbd6
Sbd6Sbd6
Sbd6
 
Sbd2
Sbd2Sbd2
Sbd2
 
偿计划 GlobalPublicash
偿计划 GlobalPublicash偿计划 GlobalPublicash
偿计划 GlobalPublicash
 
Lowering the Histamine Burden Oct 2012 Mastocytosis Conference
Lowering the Histamine Burden Oct 2012 Mastocytosis ConferenceLowering the Histamine Burden Oct 2012 Mastocytosis Conference
Lowering the Histamine Burden Oct 2012 Mastocytosis Conference
 
BHSAD. Packaging design children's yogurt.
BHSAD. Packaging design children's yogurt.BHSAD. Packaging design children's yogurt.
BHSAD. Packaging design children's yogurt.
 
Working with Histamine Overload April 2013
Working with Histamine Overload April 2013Working with Histamine Overload April 2013
Working with Histamine Overload April 2013
 
Health Effects- Unconventional Natural Gas Development and Production (“FRACK...
Health Effects- Unconventional Natural Gas Development and Production (“FRACK...Health Effects- Unconventional Natural Gas Development and Production (“FRACK...
Health Effects- Unconventional Natural Gas Development and Production (“FRACK...
 
01 01 b_municipal_19
01 01 b_municipal_1901 01 b_municipal_19
01 01 b_municipal_19
 
михайлов влад избенка
михайлов влад избенкамихайлов влад избенка
михайлов влад избенка
 
Tugas perilaku konsumen 2
Tugas perilaku konsumen 2Tugas perilaku konsumen 2
Tugas perilaku konsumen 2
 
Tugas perilaku konsumen
Tugas perilaku konsumenTugas perilaku konsumen
Tugas perilaku konsumen
 
Mikhailov vlad 5_10
Mikhailov vlad 5_10Mikhailov vlad 5_10
Mikhailov vlad 5_10
 
влад михайлов избенка_10.04
влад михайлов избенка_10.04влад михайлов избенка_10.04
влад михайлов избенка_10.04
 
михайлов влад 24_05
михайлов влад 24_05михайлов влад 24_05
михайлов влад 24_05
 
20 mikhailov vlad
20 mikhailov vlad20 mikhailov vlad
20 mikhailov vlad
 
Shoes industry
Shoes industryShoes industry
Shoes industry
 
Degas richardkendall
Degas richardkendallDegas richardkendall
Degas richardkendall
 
Apresentacao Heaven
Apresentacao HeavenApresentacao Heaven
Apresentacao Heaven
 
Ud5 isabel la parra
Ud5 isabel la parraUd5 isabel la parra
Ud5 isabel la parra
 
Flash player
Flash playerFlash player
Flash player
 

Similar to KONSTRUKTIVISME PEMBELAJARAN

Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdf
Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdfAniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdf
Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdfAnisaNabilaNurSetya
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismeZuha Farhana
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualputri-uki
 
PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx
PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptxPPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx
PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptxNawazzZz
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualPratiwiKartikaSari
 
Unit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivismeUnit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivismeAminah Rahmat
 
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxGrant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxLeli85
 
Model pembelajaran clis
Model pembelajaran clisModel pembelajaran clis
Model pembelajaran clismartinrusmaja
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismeamoyrenyrosida
 
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptxKelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptxIlham384361
 
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubiTajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubiArachnis Flosaeris
 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Nadia Anwar
 

Similar to KONSTRUKTIVISME PEMBELAJARAN (20)

Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdf
Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdfAniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdf
Aniza Nabila_Teori Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar.pdf
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx
PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptxPPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx
PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran Kontextual
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Model Pembelajaran Terpadu
Model Pembelajaran TerpaduModel Pembelajaran Terpadu
Model Pembelajaran Terpadu
 
Bab 2 skripsi
Bab 2 skripsiBab 2 skripsi
Bab 2 skripsi
 
Unit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivismeUnit 5 konstruktivisme
Unit 5 konstruktivisme
 
Artikel Belajar Pembelajaran
Artikel Belajar PembelajaranArtikel Belajar Pembelajaran
Artikel Belajar Pembelajaran
 
Modul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextualModul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextual
 
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxGrant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
 
Model pembelajaran clis
Model pembelajaran clisModel pembelajaran clis
Model pembelajaran clis
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
 
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptxKelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
 
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubiTajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
 
Penaksiran tgsn 3
Penaksiran tgsn 3Penaksiran tgsn 3
Penaksiran tgsn 3
 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
 

KONSTRUKTIVISME PEMBELAJARAN

  • 1. PARADIGMA KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN Posted on April 7, 2012by Binham Rate This 1. Pengertian Konstruktivisme Konstruktivisme adalah teori perkembangan kognitif yang menekankan pada peran aktif siswa dalam membangun pemahaman mereka sendiri tentang pengetahuan yang dipelajarinya. Slavin (1994:225) mengungkapkan bahwa konstruktivisme dalam sejarah pendidikan lahir dari gagasan-gagasan Piaget dan Vigotsky. Keduanya menekankan bahwa perkembangan kognitif hanya terjadi jika konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui suatu proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami informasi baru. Menurut Anderson (dalam Slavin, 1994:48) dalam pandangan konstruktivisme individu dipandang mengkonstruksi pengetahuan secara berkesinambungan mengasimilasi dan mengakomodasi informasi baru. Berarti bahwa pengetahuan merupakan kostruksi atau bangunan manusia sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempelajari suatu pengetahuan berarti belajar mengkonstruksi pengetahuan, atau belajar adalah suatu proses aktif seseorang mengkonsumsi pengetahuan. 2. Ciri Pembelajaran Konstruktivisme Good & Brophy (dalam Kauchack & Eggen, 1998:185) menyebutkan ciri pembelajaran konstruktivisme secara umum sebagai berikut. 1. Siswa membangun sendiri pemahamannya 2. Belajar yang baru bergantung pada pemahaman sebelumnya 3. Belajar difasilitasi oleh interaksi sosial 4. Belajar yang bermakna terjadi didalam tugas-tugas belajar mandiri Alexander & Murphy (dalam Kauchack, 1998:9) mengajukan 5 pertanyaan umum tentang belajar dan mengajar yang sejalan dengan pendapat Good & Grophy, yaitu: 1. Pengetahuan awal siswa mempengaruhi belajarnya
  • 2. 2. Siswa perlu memikirkan strategi belajarnya 3. Motivasi berpengaruh kuat pada belajar 4. Perkembangan dan perbedaan individual mempengaruhi belajar 5. Kontek sosial di dalam kelas mempengaruhi belajar Kauchack & Eggen (1998:192-193) mengemukakan bahwa pembelajaran untuk memfasilitasi konstruksi pengetahuan memuat 4 aspek penting sebagai berikut. 1. Pembelajaran berfokus pada penjelasan dan jawaban siswa atas masalah atau pertanyaan. 2. Penjelasan dan jawaban datang dari siswa 3. Penjelasan dan jawaban bersumber dari representasi konsep 4. Guru membantu siswa mengkonstruk pengetahuan dengan mengarahkan interaksi sosial dan menyediakan representasi konsep. Dengan demikian, esensi pembelajaran dalam pandangan konstruktivisme adalah tidak terlepas dari belajar aktif dengan tujuan akhir yang bermuara pada pemecahan masalah, atau dapat dikatakan bahwa pembelajaran dalam pandangan konstruktivisme adalah pemecahan masalah; bukan hanya pemecahan masalah bagi siswa, tetapi juga memecahkan masalah guru. 3. Implikasi Paradigma Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Hudoyo (1998:7) menjelaskan sebagai implikasi dari pandangan konstruktivistik dalam pembelajaran, ada beberapa hal yang terkait dengan lingkungan belajar yang perlu diupayakan, yakni: 1. Menyediakan pengalaman belajar dengan mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses pembentukan pengetahuan; 2. Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, tidak semua mengerjakan tugas yang sama, misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara; 3. Mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistik dan relevan dengan melibatkan pengalaman konkret dalam kehidupan sehari-hari; 4. Mengintegrasikan pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya transmisi sosial yaitu terjadinya interaksi dan kerjasama seseorang dengan orang lain atau dengan lingkungannya; 5. Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tertulis sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif;
  • 3. 6. Melibatkan siswa secara emosional dan sosial sehingga matematika menjadi menarik dan iswa mau belajar. Robert E. Yager (1991) mengemukakan tahap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap invitasi, eksplorasi, pengajuan eksplanasi dan solusi, dan pelaksanaan tindakan. 1. Invitasi diperlukan untuk mengidentifikasi konsepsi awal siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan- kegiatan berikut: mengamati keingintahuan siswa, siswa menjawab pertanyaan, mempertimbangkan kemungkinan jawaban pertanyaan, mencatat hal-hal yang tidak diperkirakan, dan mengenali situasi yang diharapkan siswa. 2. Eksplorasi adalah tahap pelaksanaan pembelajaran dengan melibatkan siswa secara aktif menggali informasi-informasi baru. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap eksplorasi adalah: mengajak siswa untuk fokus pada pembelajaran, mendiskusikan alternative alternatif kemungkinan, mencari informasi, melakukan percobaan dengan alat dan bahan yang ada, mengamati gejala-gejala khusus, merancang model, mengumpulkan dan mengolah data, menggunakan strategi-strategi penyelesaian masalah, memilih sumbersumber yang tepat, mendiskusikan solusi dengan yang lain, merancang dan melaksanakan percobaan, ikut serta dalam diskusi, mengenali resiko dan konsekwensi-konsekwensi yang timbul, menentukan parameter suatu penyelidikan, menganalisis data dan sebagainya. 3. Pengajuan eksplanasi dan solusi merupakan tahap diskusi yang dilakukan di antara siswa, baik secara individu maupun secara kelompok. Kegiatan diskusi ini juga dapat berlangsung dengan guru yang bersangkutan. Kegiatan-kegiatan yang terjadi pada tahap pengajuan eksplanasi (penjelasan) dan solusi (penyelesaian) adalah: mengkomunikasikan informasi dan ide-ide, membangun dan menjelaskan model, membangun penjelasan baru, mereview dan mengupas penyelesaian, menggunakan evaluasi kolompok, memasang jawaban jawaban atau solusi-solusi, menentukan penutup yang sesuai, dan memadukan solusi dengan pengetahuan dan pengalaman. 4. Taking action atau tahap pengambilan tindakan merupakan tahap akhir pembelajaran, pada tahap ini siswa merumuskan hasil eksplorasi dan diskusinya. Pada tahap ini juga diberikan evaluasi dengan cara menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan guru, baik secara lisan maupun sacara tulisan. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap taking action adalah: membuat keputusan, menggunakan pengetahuan dan keterampilan, mentransfer
  • 4. pengetahuan dan keterampilan, berbagi informasi dan ide-ide, menjawab pertanyaan baru, dan mengembangkan hasil dan ide-ide. DAFTAR PUSTAKA Hudoyo, Herman. (1998). Pembelajaran Matematika Menurut Pandangan Konstruktivistik. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika Dalam Menghadapi Era Globalisasi: Perspektif Pembelajaran Alternatif- Kompetitif. PPS IKIP Malang. Indrawati. (1999). Model-model Pembelajaran IPA. Bandung: Pusat Pengembangan Penataran GuruIPA. Kauchack, D.P., & Eggen, P.D. (1998). Learning and Teaching: Research-Based Methods. (3rd edition). Boston:Allyn and Bacon Slavin, R.E. 1994. Educational Psychology: Theory and Practice (4th Edition). Boston: Allyn and Bacon. Yager, R.E. 1991. The Constructivist Learning Model. National Science Teacher Association (NSTA). [Online]. Tersedia pada: http://www.nsta.org/pubs/tst/reprints/199109yager.html Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing.