SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MAKALAH IPS 
MASALAH KEMISKINAN 
DAN PENANGGULANGANNYA 
DISUSUN OLEH : 
1. Aditya Bayu Wijayanto 3224 
2. Dety Rizkiani 3225 
3. Dewigiri Wijayanti 3226 
4. Dwiaz Ratri Bayu Agustin 3227 
5. Eri Yuliyaningsih 3228 
6. Eva Nur Rahmawati 3229 
SMK MUHAMMADIYAH 1 
YOGYAKARTA
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang Masalah 
Program pemerintah untuk menangani masalah kemiskinan telah berhasil menurunkan jumlah 
penduduk miskin dari 54,2 juta (40,1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11,3%) pada tahun 
1996. Namun, berbagai hal yang terjadi di Indonesia membawa dampak negatif bagi kehidupan 
masyarakat, seperti: krisis ekonomi yang terjadi sejak Juli 1997, bencana alam gempa bumi, dan 
tsunami yang terjadi di Aceh dan Sumatra Utara pada akhir Desember 2004. Menurut 
perhitungan BPS (Biro Pusat Statistik) jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 49,5 juta 
jiwa (24,2%) pada tahun 1998. 
Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut berbagai macam aspek seperti 
hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Agar 
kemiskinan di Indonesia dapat menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak 
masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini. Melihat kondisi negara 
Indonesia yang masih memiliki angka kemiskinan tinggi, penulis tertarik untuk mengangkat 
masalah kemiskinan di Indonesia dan penanggulangannya. Penulis berharap dengan karya tulis 
ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka mengentaskan kemiskinan dari 
Negara tercinta ini. 
B. Perumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan masalahnya adalah: 
1. Bagaimana kondisi kemiskinan di Indonesia? 
2. Faktor apa yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia? 
3. Bagaimana cara menanggulangi masalah kemiskinan di Indonesia? 
C. Tujuan Penulisan 
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah: 
1. Mengetahui kondisi kemiskinan di Indonesia 
2. Mengetahui factor penyebab terjadinya kemiskinan 
3. Mengetahui cara menanggulangi kemiskinan 
D. Metode Penulisan 
Penulis menggunakan metode studi pustaka dan browsing internet dalam penulisan karya tulis. 
E. Manfaat Penulisan 
Manfaat penulisan karya tulis ini adalah agar masyarakat mengetahui kondisi kemiskinan di 
Indonesia dan dapat mencari solusi menanggulanginya. Diharapkan pembaca dapat membantu 
pemerintah agar kemiskinan di Indonesia dapat segera teratasi.
BAB II 
LANDASAN TEORI 
Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk kemiskinan 
dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu: 
1. Kemiskinan Absolut. Seseorang dikategorikan termasuk ke dalam golongan miskin absolut 
apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk 
memenuhi kebutuhan hidup minimum, yaitu: pangan, sandang, kesehatan, papan, dan 
pendidikan. 
2. Kemiskinan Relatif. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas 
garis kemiskinan tetapi masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. 
3. Kemiskinan Kultural. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau 
sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya 
sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya. 
Keluarga miskin adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan, 
mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya. Ada 
tiga potensi yang perlu diamati dari keluarga miskin yaitu: 
1. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar, contohnya dapat dilihat dari aspek 
pengeluaran keluarga, kemampuan menjangkau tingkat pendidikan dasar formal yang 
ditamatkan, dan kemampuan menjangkau perlindungan dasar. 
2. Kemampuan dalam melakukan peran sosial akan dilihat dari kegiatan utama dalam mencari 
nafkah, peran dalam bidang pendidikan, peran dalam bidang perlindungan, dan peran dalam 
bidang kemasyarakatan. 
3. Kemampuan dalam menghadapi permasalahan dapat dilihat dari upaya yang dilakukan 
sebuah keluarga untuk menghindar dan mempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan non 
ekonomi. 
Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya 
kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya 
mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai 
upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, 
layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya. 
Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 
juta (40.1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada tahun 1996. Namun, dengan 
terjadinya krisis ekonomi sejak Juli 1997 dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan 
tsunami pada Desember 2004 membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu 
melemahnya kegiatan ekonomi, memburuknya pelayanan kesehatan dan pendidikan, 
memburuknya kondisi sarana umum sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk 
miskin menjadi 47,9 juta (23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5 tahun terakhir terlihat 
penurunan tingkat kemiskinan secara terus menerus dan perlahan-lahan sampai mencapai 36,1
juta (16.7%) di tahun 2004 seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini (catatan: terjadi revisi 
metode di tahun 1996). 
Revisi metode 
Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang dirancang 
secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama antara 
pemerintah dan masyarakat. Penulis ingin menitikberatkan karya ilmiah ini dengan 3 masalah 
utama kemiskinan di Indonesia, yaitu: terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan 
rendahnya mutu layanan kesehatan, serta terbatasnya dan rendahnya mutu layanan pendidikan. 
1. Terbatasnya Kecukupan dan Mutu Pangan 
Hal ini berkaitan dengan rendahnya daya beli, ketersediaan pangan yang tidak 
merata, dan kurangnya dukungan pemerintah bagi petani untuk memproduksi beras 
sedangkan masyarakat Indonesia sangat tergantung pada beras. Permasalahan kecukupan 
pangan antara lain terlihat dari rendahnya asupan kalori penduduk miskin dan buruknya 
status gizi bayi, anak balita, dan ibu. 
2. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Kesehatan 
Hal ini mengakibatkan rendahnya daya tahan dan kesehatan masyarakat miskin 
untuk bekerja dan mencari nafkah, terbatasnya kemampuan anak dari keluarga untuk 
tumbuh kembang, dan rendahnya kesehatan para ibu. Salah satu indikator dari terbatasnya 
akses layanan kesehatan adalah angka kematian bayi. Data Susenas (Survai Sosial Ekonomi 
Nasional) menunjukan bahwa angka kematian bayi pada kelompok pengeluaran terendah 
masih di atas 50 per 1.000 kelahiran hidup. 
3. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Pendidikan 
Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya pendidikan, terbatasnya kesediaan sarana 
pendidikan, terbatasnya jumlah guru bermutu di daerah, dan terbatasnya jumlah sekolah 
yang layak untuk proses belajar-mengajar. Pendidikan formal belum dapat menjangkau 
secara merata seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadi perbedaan antara penduduk kaya 
dan penduduk miskin dalam masalah pendidikan. 
Faktor Penyebab Kemiskinan, Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, 
yaitu: 
1. Kemiskinan alamiah. Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas, 
penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam. 
2. Kemiskinan buatan. Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat 
membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan 
berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin. 
Bila kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan dengan masalah mutu pangan, 
kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan beberapa faktor penyebab kemiskinan antara 
lain: 
1. Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak misalnya 
puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani.
2. Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani dan 
mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak dikarenakan biaya yang 
tinggi 
3. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena mereka 
kurang mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memliki pendidikan tinggi dan 
kesehatan yang baik. 
4. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakat miskin dapat 
bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak. 
5. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau 
seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. Hal ini menyebabkan terjadi perbedaan 
masalah kesehatan, mutu pangan dan pendidikan antara wilayah perkotaan dengan wilayah 
yang tertinggal jauh dari perkotaan. 
Penanggulangan Masalah Kemiskinan 
1. Sasaran Pembangunan Tahun 2007 Adapun sasaran penanggulangan kemiskinan pada 
tahun 2007 adalah: 
a. Berkurangnya penduduk miskin hingga mencapai 14.4% pada akhir tahun 2007. 
b. Meningkatnya jalur kesempatan masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar terutama 
pendidikan dan kesehatan. 
c. Berkurangnya beban pengeluaran masyarakat miskin terutama untuk pendidikan dan 
kesehatan, serta kecukupan pangan dan gizi. 
d. Meningkatnya kualitas keluarga miskin. 
e. Meningkatnya pendapatan dan kesempatan berusaha kelompok masyarakat miskin, 
termasuk meningkatnya kesempatan masyarakat miskin terhadap permodalan, bantuan 
teknis, dan berbagai sarana dan prasarana produksi.
BAB III 
METODE PENELITIAN 
A. Jenis Penelitian 
Jenis penelitian yang saya gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan 
penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan 
pengertian tersebut saya menghubungkan data-data yang saya dapat antara yang satu dengan 
yang lain. Selain itu saya juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang 
saya gunakan. Sehingga diharapkan penelitian saya bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat. 
B. Sumber data 
Sumber data yang saya ambil yaitu dari buku-buku dan referensi lainnya yang berkaitan dengan 
masalah kemiskinan. 
C. Teknik Pengumpulan Data 
Adapun teknik pengumpulan data yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah dengan 
menggunakan buku-buku dan referensi lainnya yang berkaitan dengan masalah kemiskinan.
BAB IV 
HASIL PENELITIAN 
A. Kondisi Kemiskinan di Indonesia 
Secara harfiah, kemiskinan berasal dari kata dasar miskin yang artinya tidak berharta-benda 
(Poerwadarminta, 1976). Dalam pengertian yang lebih luas, kemiskinan dapat 
dikonotasikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan baik secara individu, keluarga, maupun 
kelompok sehingga kondisi ini rentan terhadap timbulnya permasalahan sosial yang lain. 
Kemiskinan dipandang sebagai kondisi seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan 
perempuan yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya secara layak untuk menempuh dan 
mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Dengan demikian, kemiskinan tidak lagi 
dipahami hanya sebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan pemenuhan hak-hak 
dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang, dalam menjalani 
kehidupan secara bermartabat. 
Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan sandang, pangan, 
dan papan. Akan tetapi, kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset 
produktif untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan hidup, antara lain: ilmu pengetahuan, 
informasi, teknologi, dan modal. 
Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk 
kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu: 
 Kemiskinan Absolut. Seseorang dikategorikan termasuk ke dalam golongan miskin 
absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk 
memenuhi kebutuhan hidup minimum, yaitu: pangan, sandang, kesehatan, papan, dan 
pendidikan. 
 Kemiskinan Relatif. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di 
atas garis kemiskinan tetapi masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. 
 Kemiskinan Kultural. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau 
sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya 
sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya. 
Keluarga miskin adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan, 
mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi 
kehidupannya. Ada tiga potensi yang perlu diamati dari keluarga miskin yaitu: 
 Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar, contohnya dapat dilihat dari aspek 
pengeluaran keluarga, kemampuan menjangkau tingkat pendidikan dasar formal yang 
ditamatkan, dan kemampuan menjangkau perlindungan dasar. 
 Kemampuan dalam melakukan peran sosial akan dilihat dari kegiatan utama dalam 
mencari nafkah, peran dalam bidang pendidikan, peran dalam bidang perlindungan, dan 
peran dalam bidang kemasyarakatan.
 Kemampuan dalam menghadapi permasalahan dapat dilihat dari upaya yang dilakukan 
sebuah keluarga untuk menghindar dan mempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan 
non ekonomi. 
Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya 
kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya 
mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai 
upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, 
layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya. 
Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 
juta (40.1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada tahun 1996. Namun, dengan 
terjadinya krisis ekonomi sejak Juli 1997 dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan 
tsunami pada Desember 2004 membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu 
melemahnya kegiatan ekonomi, memburuknya pelayanan kesehatan dan pendidikan, 
memburuknya kondisi sarana umum sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk 
miskin menjadi 47,9 juta (23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5 tahun terakhir terlihat 
penurunan tingkat kemiskinan secara terus menerus dan perlahan-lahan sampai mencapai 36,1 
juta (16.7%) di tahun 2004 seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini (catatan: terjadi revisi 
metode di tahun 1996). 
Revisi metode 
Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang 
dirancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama 
antara pemerintah dan masyarakat. 
Penulis ingin menitik beratkan karya ilmiah ini dengan 3 masalah utama kemiskinan di 
Indonesia, yaitu: terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu 
layanan kesehatan, serta terbatasnya dan rendahnya mutu layanan pendidikan. 
1. Terbatasnya Kecukupan dan Mutu Pangan 
Hal ini berkaitan dengan rendahnya daya beli, ketersediaan pangan yang tidak merata, 
dan kurangnya dukungan pemerintah bagi petani untuk memproduksi beras sedangkan 
masyarakat Indonesia sangat tergantung pada beras. Permasalahan kecukupan pangan antara 
lain terlihat dari rendahnya asupan kalori penduduk miskin dan buruknya status gizi bayi, 
anak balita, dan ibu. 
2. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Kesehatan 
Hal ini mengakibatkan rendahnya daya tahan dan kesehatan masyarakat miskin untuk 
bekerja dan mencari nafkah, terbatasnya kemampuan anak dari keluarga untuk tumbuh 
kembang, dan rendahnya kesehatan para ibu. Salah satu indikator dari terbatasnya akses 
layanan kesehatan adalah angka kematian bayi. Data Susenas (Survai Sosial Ekonomi 
Nasional) menunjukan bahwa angka kematian bayi pada kelompok pengeluaran terendah 
masih di atas 50 per 1.000 kelahiran hidup. 
3. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Pendidikan
Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya pendidikan, terbatasnya kesediaan sarana 
pendidikan, terbatasnya jumlah guru bermutu di daerah, dan terbatasnya jumlah sekolah yang 
layak untuk proses belajar-mengajar. Pendidikan formal belum dapat menjangkau secara merata 
seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadi perbedaan antara penduduk kaya dan penduduk 
miskin dalam masalah pendidikan. 
B. Faktor Penyebab Kemiskinan 
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu: 
1. Kemiskinan alamiah. Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas, 
penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam. 
2. Kemiskinan buatan. Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat 
membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan 
berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin. 
Bila kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan dengan masalah mutu pangan, 
kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan beberapa faktor penyebab kemiskinan antara 
lain: 
1. Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak misalnya 
puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani. 
2. Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani dan 
mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak dikarenakan biaya yang 
tinggi 
3. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena mereka 
kurang mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memliki pendidikan tinggi dan 
kesehatan yang baik. 
4. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakat miskin dapat 
bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak. Wilayah Indonesia yang sangat luas 
sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang 
sama. Hal ini menyebabkan terjadi perbedaan masalah kesehatan, mutu pangan dan 
pendidikan antara wilayah perkotaan dengan wilayah yang tertinggal jauh dari perkotaan. 
C. Penanggulangan Masalah Kemiskinan 
1. Sasaran Pembangunan 
Adapun sasaran penanggulangan kemiskinan pada tahun 2007 adalah: 
a. Berkurangnya penduduk miskin hingga mencapai 14.4% pada akhir tahun 2007. 
b. Meningkatnya jalur kesempatan masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar terutama 
pendidikan dan kesehatan. 
c. Berkurangnya beban pengeluaran masyarakat miskin terutama untuk pendidikan dan 
kesehatan, serta kecukupan pangan dan gizi. 
d. Meningkatnya kualitas keluarga miskin.
e. Meningkatnya pendapatan dan kesempatan berusaha kelompok masyarakat miskin, 
termasuk meningkatnya kesempatan masyarakat miskin terhadap permodalan, bantuan 
teknis, dan berbagai sarana dan prasarana produksi. 
2. Arah Kebijakan Pembangunan 
Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, maka kebijakan penanggulangan kemiskinan pada 
tahun 2007 diarahkan pada : 
a. Penanganan Masalah Gizi Kurang dan Kekurangan Pangan 
Penanganan masalah gizi kurang dan kekurangan pangan meliputi: 
1) Perbaikan gizi masyarakat dengan kegiatan prioritas: penanggulangan kurang energi 
protein, anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium, kurang vitamin A, dan zat 
gizi mikro lainnya pada rumah tangga miskin. 
2) Peningkatan ketahanan pangan dengan kegiatan prioritas: penyaluran beras 
bersubsidi untuk keluarga miskin. 
b. Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas pendidikan 
Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas pendidikan meliputi kegiatan prioritas 
sebagai berikut : 
1) Penyediaan bantuan operasional sekolah untuk SD, SMP, Pesantren Salafiyah, dan 
satuan pendidikan non Islam setara SD dan SMP. 
2) Beasiswa siswa miskin jenjang SMA. 
3) Pengembangan pendidikan untuk dapat membaca. 
c. Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas kesehatan 
Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas kesehatan meliputi kegiatan prioritas 
sebagai berikut : 
1) Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas 
2) Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III rumah sakit. 
3) Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar terutama di daerah 
perbatasan, terpencil, tertinggal, dan kepulauan. 
4) Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan terutama untuk penanganan penyakit 
menular dan berpotensi wabah, pelayanan kesehatan ibu dan anak, gizi buruk dan 
pelayanan ke gawat darurat. 
5) Pelatihan teknis bidan dan tenaga kesehatan untuk mengurangi tingkat kematian pada 
kelahiran. 
d. Perluasan Kesempatan Berusaha 
Perluasan kesempatan berusaha meliputi peningkatan dukungan pengembangan usaha 
bagi masyarakat miskin dengan kegiatan pokok: 
1) Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah rumah tangga miskin. 
2) Penasehat penataan hak kepemilikan dan sertifikasi lahan petani. 
3) Penyediaan sarana dan prasarana untuk usaha. 
4) Pelatihan ketrampilan untuk menjalankan usaha. 
5) Peningkatan pelayanan koperasi sebagai modal usaha
BAB V 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
1. Kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan rendahnya 
kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan 
rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. 
Oleh karena itu, perlu mendapat penanganan khusus dan terpadu dari pemerintah bersama-sama 
dengan masyarakat. 
2. Faktor penyebab kemiskinan ada dua, yaitu faktor alami dan faktor buatan. Selain kedua 
faktor tersebut ada faktor lain yang menimbulkan kemiskinan, yaitu: 
a. Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak. 
b. Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak mendapatkan haknya 
atas pendidikan dan kesehatan yang layak. 
c. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya . 
d. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian. 
e. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau 
seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. 
3. Penanggulangan masalah kemiskinan diwujudkan oleh pemerintah dalam bentuk Sasaran 
Pembangunan dan Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2007. Keberhasilan program 
menurunkan kemiskinan tidak akan tercapai tanpa adanya kerja-sama yang baik dan 
tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat . 
B. Saran 
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah: 
1. Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggung jawab 
agar dapat segera mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia 
2. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua program pemerintah 
dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan negara Indonesia terbebas dari 
kemiskinan. 
3. Marilah kita tingkatkan kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita yang 
masih mengalami kemiskinan.

More Related Content

What's hot

Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanRandy Chamzah
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatanDede Ridwan Nurul Falah
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan Nursyidah alit
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanInas Intishar
 
07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesiasindu_57
 
Makalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi KemiskinanMakalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi KemiskinanLianita Dian
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanemi halimi
 
Kemiskinan Kawasan Timur Indonesia
Kemiskinan Kawasan Timur IndonesiaKemiskinan Kawasan Timur Indonesia
Kemiskinan Kawasan Timur IndonesiaAnisa Fatmawati
 
Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia - Asiah Hamzah
Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia - Asiah Hamzah   Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia - Asiah Hamzah
Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia - Asiah Hamzah Perpus Maya
 
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...Yunita Siswanti
 
MAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINAN
MAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINANMAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINAN
MAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINANPandawa Sheet
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026adhi nugraha
 
Efforts to Minimize Poverty of the Central Lombok Sasak Farmer Community
Efforts to Minimize Poverty of the Central Lombok Sasak Farmer CommunityEfforts to Minimize Poverty of the Central Lombok Sasak Farmer Community
Efforts to Minimize Poverty of the Central Lombok Sasak Farmer CommunityRizkiAminAlQadry
 
Kemiskinan dan implikasinya
Kemiskinan dan implikasinyaKemiskinan dan implikasinya
Kemiskinan dan implikasinyaandittrio
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiadinnianggra
 
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanKemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanMUHAMAD ZAKY MUJAHID
 

What's hot (20)

Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia07.1 kemiskinan di indonesia
07.1 kemiskinan di indonesia
 
Makalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi KemiskinanMakalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi Kemiskinan
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan Kawasan Timur Indonesia
Kemiskinan Kawasan Timur IndonesiaKemiskinan Kawasan Timur Indonesia
Kemiskinan Kawasan Timur Indonesia
 
Kemiskinan (SOSIOLOGI)
Kemiskinan (SOSIOLOGI)Kemiskinan (SOSIOLOGI)
Kemiskinan (SOSIOLOGI)
 
Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia - Asiah Hamzah
Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia - Asiah Hamzah   Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia - Asiah Hamzah
Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia - Asiah Hamzah
 
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...
Hubungan Kemiskinan dan Penanggulangannya Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dan ...
 
MAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINAN
MAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINANMAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINAN
MAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINAN
 
Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)
Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)
Makalah_55 Kemiskinan desa dan kota (timeseries)
 
Kemiskinan
KemiskinanKemiskinan
Kemiskinan
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
 
Efforts to Minimize Poverty of the Central Lombok Sasak Farmer Community
Efforts to Minimize Poverty of the Central Lombok Sasak Farmer CommunityEfforts to Minimize Poverty of the Central Lombok Sasak Farmer Community
Efforts to Minimize Poverty of the Central Lombok Sasak Farmer Community
 
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
 
Kemiskinan dan implikasinya
Kemiskinan dan implikasinyaKemiskinan dan implikasinya
Kemiskinan dan implikasinya
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanKemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 

Similar to Makalah ipsKUU

Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaJoel mabes
 
Presentation KTI MAWAPRES
Presentation  KTI MAWAPRESPresentation  KTI MAWAPRES
Presentation KTI MAWAPRESIan March
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemayogadadung
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapataniswah yuni
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatankemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatanAsgari S
 
P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)MuhamadFajar IndraJaya
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatansuhemah emah
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanmariam Iam
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanAhmad Muhyi
 
Prubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomiPrubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomiAhmad Muhyi
 
Tahta filsafat kemiskinan
Tahta filsafat kemiskinanTahta filsafat kemiskinan
Tahta filsafat kemiskinanTahtaPrakosa
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina   risnandari 11140131 (7 )Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina   risnandari 11140131 (7 )
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )erlina risnandari
 
Pendidikan Kewarganegaraan materi Kemiskinan Di Indonesia.pptx
Pendidikan Kewarganegaraan materi Kemiskinan Di Indonesia.pptxPendidikan Kewarganegaraan materi Kemiskinan Di Indonesia.pptx
Pendidikan Kewarganegaraan materi Kemiskinan Di Indonesia.pptxAiniAuliaZahra
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanLutfiyah Siti
 
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanCharisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanCharisma Al-ma'arij
 
Makalah tugas akhir MKU Bahasa Indonesia
Makalah tugas akhir MKU Bahasa IndonesiaMakalah tugas akhir MKU Bahasa Indonesia
Makalah tugas akhir MKU Bahasa IndonesiaSthefanie Parera
 
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanfirman sahari
 
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatanTugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatansiti aisah
 

Similar to Makalah ipsKUU (20)

Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
Presentation KTI MAWAPRES
Presentation  KTI MAWAPRESPresentation  KTI MAWAPRES
Presentation KTI MAWAPRES
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
 
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatanPresentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
Presentation6.pptx kemiskinan dan kesenjangaan pendapatan
 
1. kemiskinan dan kelaparan
1. kemiskinan dan kelaparan1. kemiskinan dan kelaparan
1. kemiskinan dan kelaparan
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatankemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Prubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomiPrubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomi
 
Tahta filsafat kemiskinan
Tahta filsafat kemiskinanTahta filsafat kemiskinan
Tahta filsafat kemiskinan
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina   risnandari 11140131 (7 )Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina   risnandari 11140131 (7 )
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )
 
Pendidikan Kewarganegaraan materi Kemiskinan Di Indonesia.pptx
Pendidikan Kewarganegaraan materi Kemiskinan Di Indonesia.pptxPendidikan Kewarganegaraan materi Kemiskinan Di Indonesia.pptx
Pendidikan Kewarganegaraan materi Kemiskinan Di Indonesia.pptx
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanCharisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Makalah tugas akhir MKU Bahasa Indonesia
Makalah tugas akhir MKU Bahasa IndonesiaMakalah tugas akhir MKU Bahasa Indonesia
Makalah tugas akhir MKU Bahasa Indonesia
 
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatanTugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 

Makalah ipsKUU

  • 1. MAKALAH IPS MASALAH KEMISKINAN DAN PENANGGULANGANNYA DISUSUN OLEH : 1. Aditya Bayu Wijayanto 3224 2. Dety Rizkiani 3225 3. Dewigiri Wijayanti 3226 4. Dwiaz Ratri Bayu Agustin 3227 5. Eri Yuliyaningsih 3228 6. Eva Nur Rahmawati 3229 SMK MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pemerintah untuk menangani masalah kemiskinan telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta (40,1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11,3%) pada tahun 1996. Namun, berbagai hal yang terjadi di Indonesia membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, seperti: krisis ekonomi yang terjadi sejak Juli 1997, bencana alam gempa bumi, dan tsunami yang terjadi di Aceh dan Sumatra Utara pada akhir Desember 2004. Menurut perhitungan BPS (Biro Pusat Statistik) jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 49,5 juta jiwa (24,2%) pada tahun 1998. Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Agar kemiskinan di Indonesia dapat menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini. Melihat kondisi negara Indonesia yang masih memiliki angka kemiskinan tinggi, penulis tertarik untuk mengangkat masalah kemiskinan di Indonesia dan penanggulangannya. Penulis berharap dengan karya tulis ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka mengentaskan kemiskinan dari Negara tercinta ini. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana kondisi kemiskinan di Indonesia? 2. Faktor apa yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia? 3. Bagaimana cara menanggulangi masalah kemiskinan di Indonesia? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan karya tulis ini adalah: 1. Mengetahui kondisi kemiskinan di Indonesia 2. Mengetahui factor penyebab terjadinya kemiskinan 3. Mengetahui cara menanggulangi kemiskinan D. Metode Penulisan Penulis menggunakan metode studi pustaka dan browsing internet dalam penulisan karya tulis. E. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan karya tulis ini adalah agar masyarakat mengetahui kondisi kemiskinan di Indonesia dan dapat mencari solusi menanggulanginya. Diharapkan pembaca dapat membantu pemerintah agar kemiskinan di Indonesia dapat segera teratasi.
  • 3. BAB II LANDASAN TEORI Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu: 1. Kemiskinan Absolut. Seseorang dikategorikan termasuk ke dalam golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, yaitu: pangan, sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan. 2. Kemiskinan Relatif. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan tetapi masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. 3. Kemiskinan Kultural. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya. Keluarga miskin adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya. Ada tiga potensi yang perlu diamati dari keluarga miskin yaitu: 1. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar, contohnya dapat dilihat dari aspek pengeluaran keluarga, kemampuan menjangkau tingkat pendidikan dasar formal yang ditamatkan, dan kemampuan menjangkau perlindungan dasar. 2. Kemampuan dalam melakukan peran sosial akan dilihat dari kegiatan utama dalam mencari nafkah, peran dalam bidang pendidikan, peran dalam bidang perlindungan, dan peran dalam bidang kemasyarakatan. 3. Kemampuan dalam menghadapi permasalahan dapat dilihat dari upaya yang dilakukan sebuah keluarga untuk menghindar dan mempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan non ekonomi. Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya. Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta (40.1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada tahun 1996. Namun, dengan terjadinya krisis ekonomi sejak Juli 1997 dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami pada Desember 2004 membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu melemahnya kegiatan ekonomi, memburuknya pelayanan kesehatan dan pendidikan, memburuknya kondisi sarana umum sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin menjadi 47,9 juta (23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5 tahun terakhir terlihat penurunan tingkat kemiskinan secara terus menerus dan perlahan-lahan sampai mencapai 36,1
  • 4. juta (16.7%) di tahun 2004 seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini (catatan: terjadi revisi metode di tahun 1996). Revisi metode Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang dirancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Penulis ingin menitikberatkan karya ilmiah ini dengan 3 masalah utama kemiskinan di Indonesia, yaitu: terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, serta terbatasnya dan rendahnya mutu layanan pendidikan. 1. Terbatasnya Kecukupan dan Mutu Pangan Hal ini berkaitan dengan rendahnya daya beli, ketersediaan pangan yang tidak merata, dan kurangnya dukungan pemerintah bagi petani untuk memproduksi beras sedangkan masyarakat Indonesia sangat tergantung pada beras. Permasalahan kecukupan pangan antara lain terlihat dari rendahnya asupan kalori penduduk miskin dan buruknya status gizi bayi, anak balita, dan ibu. 2. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Kesehatan Hal ini mengakibatkan rendahnya daya tahan dan kesehatan masyarakat miskin untuk bekerja dan mencari nafkah, terbatasnya kemampuan anak dari keluarga untuk tumbuh kembang, dan rendahnya kesehatan para ibu. Salah satu indikator dari terbatasnya akses layanan kesehatan adalah angka kematian bayi. Data Susenas (Survai Sosial Ekonomi Nasional) menunjukan bahwa angka kematian bayi pada kelompok pengeluaran terendah masih di atas 50 per 1.000 kelahiran hidup. 3. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Pendidikan Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya pendidikan, terbatasnya kesediaan sarana pendidikan, terbatasnya jumlah guru bermutu di daerah, dan terbatasnya jumlah sekolah yang layak untuk proses belajar-mengajar. Pendidikan formal belum dapat menjangkau secara merata seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadi perbedaan antara penduduk kaya dan penduduk miskin dalam masalah pendidikan. Faktor Penyebab Kemiskinan, Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu: 1. Kemiskinan alamiah. Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam. 2. Kemiskinan buatan. Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin. Bila kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan dengan masalah mutu pangan, kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan beberapa faktor penyebab kemiskinan antara lain: 1. Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak misalnya puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani.
  • 5. 2. Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani dan mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak dikarenakan biaya yang tinggi 3. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena mereka kurang mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memliki pendidikan tinggi dan kesehatan yang baik. 4. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakat miskin dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak. 5. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. Hal ini menyebabkan terjadi perbedaan masalah kesehatan, mutu pangan dan pendidikan antara wilayah perkotaan dengan wilayah yang tertinggal jauh dari perkotaan. Penanggulangan Masalah Kemiskinan 1. Sasaran Pembangunan Tahun 2007 Adapun sasaran penanggulangan kemiskinan pada tahun 2007 adalah: a. Berkurangnya penduduk miskin hingga mencapai 14.4% pada akhir tahun 2007. b. Meningkatnya jalur kesempatan masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar terutama pendidikan dan kesehatan. c. Berkurangnya beban pengeluaran masyarakat miskin terutama untuk pendidikan dan kesehatan, serta kecukupan pangan dan gizi. d. Meningkatnya kualitas keluarga miskin. e. Meningkatnya pendapatan dan kesempatan berusaha kelompok masyarakat miskin, termasuk meningkatnya kesempatan masyarakat miskin terhadap permodalan, bantuan teknis, dan berbagai sarana dan prasarana produksi.
  • 6. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang saya gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut saya menghubungkan data-data yang saya dapat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu saya juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang saya gunakan. Sehingga diharapkan penelitian saya bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat. B. Sumber data Sumber data yang saya ambil yaitu dari buku-buku dan referensi lainnya yang berkaitan dengan masalah kemiskinan. C. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan buku-buku dan referensi lainnya yang berkaitan dengan masalah kemiskinan.
  • 7. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi Kemiskinan di Indonesia Secara harfiah, kemiskinan berasal dari kata dasar miskin yang artinya tidak berharta-benda (Poerwadarminta, 1976). Dalam pengertian yang lebih luas, kemiskinan dapat dikonotasikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan baik secara individu, keluarga, maupun kelompok sehingga kondisi ini rentan terhadap timbulnya permasalahan sosial yang lain. Kemiskinan dipandang sebagai kondisi seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya secara layak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Dengan demikian, kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan pemenuhan hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang, dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan sandang, pangan, dan papan. Akan tetapi, kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan hidup, antara lain: ilmu pengetahuan, informasi, teknologi, dan modal. Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu:  Kemiskinan Absolut. Seseorang dikategorikan termasuk ke dalam golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, yaitu: pangan, sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan.  Kemiskinan Relatif. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan tetapi masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.  Kemiskinan Kultural. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya. Keluarga miskin adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya. Ada tiga potensi yang perlu diamati dari keluarga miskin yaitu:  Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar, contohnya dapat dilihat dari aspek pengeluaran keluarga, kemampuan menjangkau tingkat pendidikan dasar formal yang ditamatkan, dan kemampuan menjangkau perlindungan dasar.  Kemampuan dalam melakukan peran sosial akan dilihat dari kegiatan utama dalam mencari nafkah, peran dalam bidang pendidikan, peran dalam bidang perlindungan, dan peran dalam bidang kemasyarakatan.
  • 8.  Kemampuan dalam menghadapi permasalahan dapat dilihat dari upaya yang dilakukan sebuah keluarga untuk menghindar dan mempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan non ekonomi. Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya. Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta (40.1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada tahun 1996. Namun, dengan terjadinya krisis ekonomi sejak Juli 1997 dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami pada Desember 2004 membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu melemahnya kegiatan ekonomi, memburuknya pelayanan kesehatan dan pendidikan, memburuknya kondisi sarana umum sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin menjadi 47,9 juta (23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5 tahun terakhir terlihat penurunan tingkat kemiskinan secara terus menerus dan perlahan-lahan sampai mencapai 36,1 juta (16.7%) di tahun 2004 seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini (catatan: terjadi revisi metode di tahun 1996). Revisi metode Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang dirancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Penulis ingin menitik beratkan karya ilmiah ini dengan 3 masalah utama kemiskinan di Indonesia, yaitu: terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, serta terbatasnya dan rendahnya mutu layanan pendidikan. 1. Terbatasnya Kecukupan dan Mutu Pangan Hal ini berkaitan dengan rendahnya daya beli, ketersediaan pangan yang tidak merata, dan kurangnya dukungan pemerintah bagi petani untuk memproduksi beras sedangkan masyarakat Indonesia sangat tergantung pada beras. Permasalahan kecukupan pangan antara lain terlihat dari rendahnya asupan kalori penduduk miskin dan buruknya status gizi bayi, anak balita, dan ibu. 2. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Kesehatan Hal ini mengakibatkan rendahnya daya tahan dan kesehatan masyarakat miskin untuk bekerja dan mencari nafkah, terbatasnya kemampuan anak dari keluarga untuk tumbuh kembang, dan rendahnya kesehatan para ibu. Salah satu indikator dari terbatasnya akses layanan kesehatan adalah angka kematian bayi. Data Susenas (Survai Sosial Ekonomi Nasional) menunjukan bahwa angka kematian bayi pada kelompok pengeluaran terendah masih di atas 50 per 1.000 kelahiran hidup. 3. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan Pendidikan
  • 9. Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya pendidikan, terbatasnya kesediaan sarana pendidikan, terbatasnya jumlah guru bermutu di daerah, dan terbatasnya jumlah sekolah yang layak untuk proses belajar-mengajar. Pendidikan formal belum dapat menjangkau secara merata seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadi perbedaan antara penduduk kaya dan penduduk miskin dalam masalah pendidikan. B. Faktor Penyebab Kemiskinan Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu: 1. Kemiskinan alamiah. Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam. 2. Kemiskinan buatan. Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin. Bila kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan dengan masalah mutu pangan, kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan beberapa faktor penyebab kemiskinan antara lain: 1. Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak misalnya puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani. 2. Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani dan mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak dikarenakan biaya yang tinggi 3. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena mereka kurang mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memliki pendidikan tinggi dan kesehatan yang baik. 4. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakat miskin dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. Hal ini menyebabkan terjadi perbedaan masalah kesehatan, mutu pangan dan pendidikan antara wilayah perkotaan dengan wilayah yang tertinggal jauh dari perkotaan. C. Penanggulangan Masalah Kemiskinan 1. Sasaran Pembangunan Adapun sasaran penanggulangan kemiskinan pada tahun 2007 adalah: a. Berkurangnya penduduk miskin hingga mencapai 14.4% pada akhir tahun 2007. b. Meningkatnya jalur kesempatan masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar terutama pendidikan dan kesehatan. c. Berkurangnya beban pengeluaran masyarakat miskin terutama untuk pendidikan dan kesehatan, serta kecukupan pangan dan gizi. d. Meningkatnya kualitas keluarga miskin.
  • 10. e. Meningkatnya pendapatan dan kesempatan berusaha kelompok masyarakat miskin, termasuk meningkatnya kesempatan masyarakat miskin terhadap permodalan, bantuan teknis, dan berbagai sarana dan prasarana produksi. 2. Arah Kebijakan Pembangunan Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, maka kebijakan penanggulangan kemiskinan pada tahun 2007 diarahkan pada : a. Penanganan Masalah Gizi Kurang dan Kekurangan Pangan Penanganan masalah gizi kurang dan kekurangan pangan meliputi: 1) Perbaikan gizi masyarakat dengan kegiatan prioritas: penanggulangan kurang energi protein, anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium, kurang vitamin A, dan zat gizi mikro lainnya pada rumah tangga miskin. 2) Peningkatan ketahanan pangan dengan kegiatan prioritas: penyaluran beras bersubsidi untuk keluarga miskin. b. Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas pendidikan Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas pendidikan meliputi kegiatan prioritas sebagai berikut : 1) Penyediaan bantuan operasional sekolah untuk SD, SMP, Pesantren Salafiyah, dan satuan pendidikan non Islam setara SD dan SMP. 2) Beasiswa siswa miskin jenjang SMA. 3) Pengembangan pendidikan untuk dapat membaca. c. Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas kesehatan Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas kesehatan meliputi kegiatan prioritas sebagai berikut : 1) Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas 2) Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III rumah sakit. 3) Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar terutama di daerah perbatasan, terpencil, tertinggal, dan kepulauan. 4) Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan terutama untuk penanganan penyakit menular dan berpotensi wabah, pelayanan kesehatan ibu dan anak, gizi buruk dan pelayanan ke gawat darurat. 5) Pelatihan teknis bidan dan tenaga kesehatan untuk mengurangi tingkat kematian pada kelahiran. d. Perluasan Kesempatan Berusaha Perluasan kesempatan berusaha meliputi peningkatan dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin dengan kegiatan pokok: 1) Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah rumah tangga miskin. 2) Penasehat penataan hak kepemilikan dan sertifikasi lahan petani. 3) Penyediaan sarana dan prasarana untuk usaha. 4) Pelatihan ketrampilan untuk menjalankan usaha. 5) Peningkatan pelayanan koperasi sebagai modal usaha
  • 11. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat penanganan khusus dan terpadu dari pemerintah bersama-sama dengan masyarakat. 2. Faktor penyebab kemiskinan ada dua, yaitu faktor alami dan faktor buatan. Selain kedua faktor tersebut ada faktor lain yang menimbulkan kemiskinan, yaitu: a. Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak. b. Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak. c. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya . d. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian. e. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. 3. Penanggulangan masalah kemiskinan diwujudkan oleh pemerintah dalam bentuk Sasaran Pembangunan dan Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2007. Keberhasilan program menurunkan kemiskinan tidak akan tercapai tanpa adanya kerja-sama yang baik dan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat . B. Saran Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah: 1. Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggung jawab agar dapat segera mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia 2. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua program pemerintah dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan negara Indonesia terbebas dari kemiskinan. 3. Marilah kita tingkatkan kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita yang masih mengalami kemiskinan.