SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Kemiskinan di
Perkotaan
Anggota Kelompok:
1. Cinthya Tamara Paramitha
2. Dea Listikasari
3. Rivanggi Evan Elfian Siregar
4. Rizki Ilman
Definisi Kemiskinan
1. Menurut Bappenas ( 2002 ), kemiskinan adalah suatu situasi
dan kondisi yang dialami seseorang atau sekelompok orang
yang tidak mampu menyelenggarakan hidupnya sampai suatu
taraf yang dianggap manusiawi.
2. Suparlan ( 1993 ), kemiskinan didefinisikan sebagai suatu
standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang
dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku
dalam masyarakat yang bersangkutan.
•

Jadi, kemiskinan di perkotaan adalah suatu kondisi di
suatu perkotaan, dimana seseorang atau sekelompok
orang mengalami keadaan standar hidup lebih rendah
daripada masyarakat diperkotaan yang seharusnya.
Pengelompokkan Kemiskinan
1. Kemiskinan Absolut. Seseorang dikategorikan termasuk
ke dalam golongan miskin absolut apabila hasil
pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, yaitu:
pangan, sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan.

2. Kemiskinan Relatif. Seseorang yang tergolong miskin
relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan
tetapi masih berada di bawah kemampuan masyarakat
sekitarnya.
3.

Kemiskinan Kultural. Kemiskinan ini berkaitan erat
dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat
yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat
kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang
membantunya.
Indikator Kemiskinan
Menurut BPS
• Tidak miskin, mereka yang
pengeluaran per orang per
bulan lebih dari Rp 350.610.

• Hampir Tidak Miskin,
pengeluaran per bulan per
orang antara Rp 280.488 -Rp
350.610 atau antara Rp
9.350 -Rp11.687 per hari.
Jumlahnya mencapai 27,12
juta jiwa.
•

Hampir Miskin,
pengeluaran per bulan per
orang antara Rp 233.740 Rp 280.488 atau antara Rp
7.780 - Rp 9.350 per hari.
Jumlah nyamencapai 30,02
juta jiwa.

• Miskin, pengeluaran
perbulan per orang antara
Rp 233.740 - kebawah atau
sekitar Rp 7.780 - kebawah
per hari. Jumlahnya
mencapai 31 juta jiwa.
• Sangat Miskin (kronis),
tidak ada kriteria berapa
pengeluaran per orang per
hari. Diperkirakan jumlahnya
mencapai sekitar 15 juta jiwa
Menurut Bappenas
•
•

•

•
•

•
•
•

Terbatasnya kecukupan dan
mutu pangan
Terbatasnya akses dan
rendahnya mutu layanan
kesehatan
Terbatasnya akses dan
rendahnya mutu layanan
pendidikan
Terbatasnya kesempatan kerja
dan berusaha
Lemahnya perlindungan
terhadap aset usaha dan
perbedaan upah
Terbatasnya akses layanan
perumahan dan sanitasi
Terbatasnya akses terhadap air
bersih
Lemahnya kepastian

• Memburuknya kondisi
lingkungan hidup dan
sumberdaya alam, serta
terbatasnya akses masyarakat
terhadap sumber daya alam
• Lemahnya jaminan rasa aman
• Lemahnya partisipasi
• Besarnya beban kependudukan
yang disebabkan oleh besarnya
tanggungan keluarga;
• Tata kelola pemerintahan yang
buruk yang menyebabkan
inefisiensi dan inefektivitas
dalam pelayanan publik,
meluasnya korupsi, dan
rendahnya jaminan sosial
terhadap masyarakat.
Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan di
Perkotaan
1. Ramainya masyarakat desa yang pindah ke
kota (Urbanisasi)
2. Hidup di kota dengan kurangnya keterampilan
dan keahlian
3. Tingkat pendidikan yang rendah
4. PHK dan Pengangguran
5. Kurang etos kerja dari diri sendiri
7 Provinsi dengan Angka Kemiskinan
Tertinggi di Indonesia
No

Provinsi

Angka Kemiskinan

1

Papua Barat

36,80 %

2

Papua

34,88 %

3

Maluku

27,74 %

4

Sulawesi Barat

23,19 %

5

Nusa Tenggara Timur

23,03 %

6

Nusa Tenggara Barat

21,55 %

7

Aceh

20,98 %
Data Kemiskinan di Riau
Tahun

Jumlah

Persentase

Maret 2008

566.700 jiwa

10,63%

Maret 2009

527.490 jiwa

9,48 %

Maret 2010

500.260 jiwa

8,65 %

Maret 2011

482.050 jiwa

8,47 %

September 2011

472.450 jiwa

8,17%

Maret 2012

483.070 jiwa

8,22%

September 2012

481.310 jiwa

8,05%

Maret 2013

469.280 jiwa

7,72%
Data Kemiskinan di Kota Pekanbaru
Tahun

Jumlah

Persentase

Maret 2008

245.098

43,25 %

Maret 2009

225.608

42,77 %

Maret 2010

208.909

41,76 %

Maret 2011

141.915

29,44 %

September 2011

136.113

28,81 %

Maret 2012

148.158

30,67 %

September 2012

156.426

32,50 %

Maret 2013

146.323

31,18 %
Wajah Kemiskinan di Perkotaan
Dampak Kemiskinan di Perkotaan
1. Kejahatan di perkotaan menjadi meningkat
2. Kota menjadi kotor, karena banyaknya
pemukiman kumuh di kota.
3. Banyaknya masyarakat miskin di perkotaan
yang putus sekolah
4. Kesehatan masyarakat miskin di kota tidak
terpenuhi
Solusi Kemiskinan di Perkotaan
1. Pemberian pelatihan keterampilan dan
keahlian
2. Pemberian modal usaha
3. Peningkatan pendidikan masyarakat
4. Membuka lebih banyak lagi lapangan
kerja di desa dan di kota
5. Pemberantasan korupsi
Slide Kemiskinan di Perkotaan

More Related Content

What's hot

Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.Rizky Erliyandi
 
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaTeori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaRivai Anas Amirul Huda
 
Konsep kesehatan perkotaan
Konsep kesehatan perkotaanKonsep kesehatan perkotaan
Konsep kesehatan perkotaanJoni Iswanto
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalNovri To Day
 
Pemberdayaan ppt
Pemberdayaan pptPemberdayaan ppt
Pemberdayaan ppthanny26
 
Epidemiologi penyakit-menular
Epidemiologi penyakit-menularEpidemiologi penyakit-menular
Epidemiologi penyakit-menularFebby Wadoe
 
Problem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyProblem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyDae Zhun
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidDi'Özil Sanjaya
 
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanianKul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertaniansodikin ali
 
Pengantar Analisis Kemiskinan Partisipatif
Pengantar Analisis Kemiskinan PartisipatifPengantar Analisis Kemiskinan Partisipatif
Pengantar Analisis Kemiskinan PartisipatifFormasi Org
 
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaanMasyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaanwilliam_marthin
 
PPT nilai dan prinsip anti-korupsi.pptx
PPT nilai dan prinsip anti-korupsi.pptxPPT nilai dan prinsip anti-korupsi.pptx
PPT nilai dan prinsip anti-korupsi.pptxagushendrayady1
 

What's hot (20)

Presentasi hubungan sosial
Presentasi hubungan sosialPresentasi hubungan sosial
Presentasi hubungan sosial
 
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
 
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaTeori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
 
Konsep kesehatan perkotaan
Konsep kesehatan perkotaanKonsep kesehatan perkotaan
Konsep kesehatan perkotaan
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsional
 
Pemberdayaan ppt
Pemberdayaan pptPemberdayaan ppt
Pemberdayaan ppt
 
Epidemiologi penyakit-menular
Epidemiologi penyakit-menularEpidemiologi penyakit-menular
Epidemiologi penyakit-menular
 
Problem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyProblem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masy
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahid
 
PPT Interaksi Sosial
PPT Interaksi SosialPPT Interaksi Sosial
PPT Interaksi Sosial
 
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanianKul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
 
Ketidakadilan gender
Ketidakadilan genderKetidakadilan gender
Ketidakadilan gender
 
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
 
Pengantar Analisis Kemiskinan Partisipatif
Pengantar Analisis Kemiskinan PartisipatifPengantar Analisis Kemiskinan Partisipatif
Pengantar Analisis Kemiskinan Partisipatif
 
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaanMasyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
 
PPT nilai dan prinsip anti-korupsi.pptx
PPT nilai dan prinsip anti-korupsi.pptxPPT nilai dan prinsip anti-korupsi.pptx
PPT nilai dan prinsip anti-korupsi.pptx
 
Manusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganManusia dan lingkungan
Manusia dan lingkungan
 
PPT Kelas X Bab 1
PPT Kelas X Bab 1PPT Kelas X Bab 1
PPT Kelas X Bab 1
 

Similar to Slide Kemiskinan di Perkotaan

Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanEnengNs
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docxKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docxPutuSinta
 
Presentation KTI MAWAPRES
Presentation  KTI MAWAPRESPresentation  KTI MAWAPRES
Presentation KTI MAWAPRESIan March
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanifat fatiroh
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanmariam Iam
 
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)Suhanda Handa
 
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanKemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanMUHAMAD ZAKY MUJAHID
 
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATANBakhrul Ulum
 
(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatanElisabeth Marina
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatanDede Ridwan Nurul Falah
 
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatansitiaisah12140250
 
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan  pendapatanKemiskinan & kesenjangan  pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanepi rizkiyah
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemayogadadung
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanInas Intishar
 
P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)MuhamadFajar IndraJaya
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanLutfiyah Siti
 

Similar to Slide Kemiskinan di Perkotaan (20)

Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docxKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
 
Presentation KTI MAWAPRES
Presentation  KTI MAWAPRESPresentation  KTI MAWAPRES
Presentation KTI MAWAPRES
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan
KemiskinanKemiskinan
Kemiskinan
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Pertemuan v
Pertemuan v  Pertemuan v
Pertemuan v
 
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
perekonomian indonesia (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
 
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanKemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
 
(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan  pendapatanKemiskinan & kesenjangan  pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
P. indo (kemiskinan dan kesenjangan pendapatan)
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Noval (2)
Noval (2)Noval (2)
Noval (2)
 
Noval (2)
Noval (2)Noval (2)
Noval (2)
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 

Slide Kemiskinan di Perkotaan

  • 1. Kemiskinan di Perkotaan Anggota Kelompok: 1. Cinthya Tamara Paramitha 2. Dea Listikasari 3. Rivanggi Evan Elfian Siregar 4. Rizki Ilman
  • 2. Definisi Kemiskinan 1. Menurut Bappenas ( 2002 ), kemiskinan adalah suatu situasi dan kondisi yang dialami seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu menyelenggarakan hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi. 2. Suparlan ( 1993 ), kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. • Jadi, kemiskinan di perkotaan adalah suatu kondisi di suatu perkotaan, dimana seseorang atau sekelompok orang mengalami keadaan standar hidup lebih rendah daripada masyarakat diperkotaan yang seharusnya.
  • 3. Pengelompokkan Kemiskinan 1. Kemiskinan Absolut. Seseorang dikategorikan termasuk ke dalam golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, yaitu: pangan, sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan. 2. Kemiskinan Relatif. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan tetapi masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. 3. Kemiskinan Kultural. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
  • 4. Indikator Kemiskinan Menurut BPS • Tidak miskin, mereka yang pengeluaran per orang per bulan lebih dari Rp 350.610. • Hampir Tidak Miskin, pengeluaran per bulan per orang antara Rp 280.488 -Rp 350.610 atau antara Rp 9.350 -Rp11.687 per hari. Jumlahnya mencapai 27,12 juta jiwa. • Hampir Miskin, pengeluaran per bulan per orang antara Rp 233.740 Rp 280.488 atau antara Rp 7.780 - Rp 9.350 per hari. Jumlah nyamencapai 30,02 juta jiwa. • Miskin, pengeluaran perbulan per orang antara Rp 233.740 - kebawah atau sekitar Rp 7.780 - kebawah per hari. Jumlahnya mencapai 31 juta jiwa. • Sangat Miskin (kronis), tidak ada kriteria berapa pengeluaran per orang per hari. Diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 15 juta jiwa
  • 5. Menurut Bappenas • • • • • • • • Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan kesehatan Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha Lemahnya perlindungan terhadap aset usaha dan perbedaan upah Terbatasnya akses layanan perumahan dan sanitasi Terbatasnya akses terhadap air bersih Lemahnya kepastian • Memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumberdaya alam, serta terbatasnya akses masyarakat terhadap sumber daya alam • Lemahnya jaminan rasa aman • Lemahnya partisipasi • Besarnya beban kependudukan yang disebabkan oleh besarnya tanggungan keluarga; • Tata kelola pemerintahan yang buruk yang menyebabkan inefisiensi dan inefektivitas dalam pelayanan publik, meluasnya korupsi, dan rendahnya jaminan sosial terhadap masyarakat.
  • 6. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan di Perkotaan 1. Ramainya masyarakat desa yang pindah ke kota (Urbanisasi) 2. Hidup di kota dengan kurangnya keterampilan dan keahlian 3. Tingkat pendidikan yang rendah 4. PHK dan Pengangguran 5. Kurang etos kerja dari diri sendiri
  • 7. 7 Provinsi dengan Angka Kemiskinan Tertinggi di Indonesia No Provinsi Angka Kemiskinan 1 Papua Barat 36,80 % 2 Papua 34,88 % 3 Maluku 27,74 % 4 Sulawesi Barat 23,19 % 5 Nusa Tenggara Timur 23,03 % 6 Nusa Tenggara Barat 21,55 % 7 Aceh 20,98 %
  • 8. Data Kemiskinan di Riau Tahun Jumlah Persentase Maret 2008 566.700 jiwa 10,63% Maret 2009 527.490 jiwa 9,48 % Maret 2010 500.260 jiwa 8,65 % Maret 2011 482.050 jiwa 8,47 % September 2011 472.450 jiwa 8,17% Maret 2012 483.070 jiwa 8,22% September 2012 481.310 jiwa 8,05% Maret 2013 469.280 jiwa 7,72%
  • 9. Data Kemiskinan di Kota Pekanbaru Tahun Jumlah Persentase Maret 2008 245.098 43,25 % Maret 2009 225.608 42,77 % Maret 2010 208.909 41,76 % Maret 2011 141.915 29,44 % September 2011 136.113 28,81 % Maret 2012 148.158 30,67 % September 2012 156.426 32,50 % Maret 2013 146.323 31,18 %
  • 10. Wajah Kemiskinan di Perkotaan
  • 11. Dampak Kemiskinan di Perkotaan 1. Kejahatan di perkotaan menjadi meningkat 2. Kota menjadi kotor, karena banyaknya pemukiman kumuh di kota. 3. Banyaknya masyarakat miskin di perkotaan yang putus sekolah 4. Kesehatan masyarakat miskin di kota tidak terpenuhi
  • 12. Solusi Kemiskinan di Perkotaan 1. Pemberian pelatihan keterampilan dan keahlian 2. Pemberian modal usaha 3. Peningkatan pendidikan masyarakat 4. Membuka lebih banyak lagi lapangan kerja di desa dan di kota 5. Pemberantasan korupsi