1. PENGEMBANGAN KURIKULUM PRODI BERBASIS KERANGKA
KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) PADA PROGRAM
PASCASARJANA UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Oleh:
AGUS SALIM MANSYUR
Guru Besar Ilmu Pendidikan Bidang Pengembangan Kurikulum pada UIN
Sunan Gunung Djati Bandung
Bandung, 18 Desember 2015
2. Peningkatan Mutu
Layanan
• penataan kelembagaan dan sistem manajemen
• peningkatan kapasitas dan modernisasi layanan
• Peningkatan Kualitas kompetensi Dosen dan tenaga kependidikan
• Program Transparansi dan Akuntabilitas
• Penciptaan Suasana Lingkungan Kampus ASRI.
Peningkatan Mutu
Akademik
• Penguatan Prodi sebagai ujung tombak proses akademik
• Peningkatan mutu kurikulum dan pembelajaran
• Revitalisasi peran dan fungsi perpustakaan serta pengembangan perpustakaan berbasis ICT
Peningkatan
daya saing
• Peningkatan Daya Saing Penelitian: Pengembangan Kreatifitas dan Kinerja dosen dalam
bidang penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah
• Peningkatan Daya Saing Lulusan: Pembinaan Kreatifitas, Prestasi, mutu dan Akhlak Karimah
Mahasiwa
• Pengabdian Kepada Masyarakat: Pemasaran Produk Unggulan PPs UIN SGD
• Penjaminan Mutu
• Internasionalisasi PPs UIN SGD
PROGRAM KERJA PPS UIN SGD BANDUNG
3. TUJUAN PENGEMBANGAN PTAI:
MENGHASILKAN LULUSAN PTAI YANG
MEMILIKI MUTU KOMPETENSI YANG
DIAKUI LUAS DAN MEMILIKI DAYA SAING
TINGGI SERTA MAMPU BERKIPRAH DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT
4. INDIKATOR DAYA SAING BANGSA
BERDASARKAN MUTU LULUSAN
– Diakui setara dengan lulusan PPs pada PT
lain di dalam dan Luar Negeri
– Dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi di dalam dan Luar Negeri
– Mampu bersaing dalam mengisi lapangan
kerja profesional domestik, regional,
nasional, dan internasional
– Memainkan peran strategik dan konstruktif
dalam kehidupan masyarakat modern
5. KONDISI GLOBAL :
LIBERALISASI PENDIDIKAN,
PERSAINGAN,
PERSYARATAN KERJA,
PERUBAHAN ORIENTASI.
PERUBAHAN
KOMPETENSI
LULUSAN
PERUBAHAN
KURIKULUM
PERUBAHAN
PERILAKU
PEMBELAJARAN
PERUBAHAN PARADIGMA
PENGETAHUAN,BELAJAR
DAN MENGAJAR
PENINGKATAN
MUTU
LULUSAN
6. PENGERTIAN KURIKULUM:
• Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran
serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar
di perguruan tinggi (Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No.
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa);
7. – Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan,
terutama analisis kebutuhan kompetensi yang diperlukan oleh
lulusan yang sudah bekerja dan para pengguna (user)
membawa dampak bahwa kompetensi yang ditetapkan dan
mata kuliah yang dikembangkan sejalan/ relevan dengan
kebutuhan masyarakat di dunia kerja.
– Kurikulum yang dikembangkan dengan merumuskan terlebih
dahulu bidang kajian dari suatu kompetensi dapat meminimalisir
adanya tumpah tindih (overlapping) isi/ materi kuliah dari
beberapa mata kuliah yang hampir sejenis/ berdekatan bidang
kajiannya.
– Silabus yang berisi informasi yang lengkap tentang suatu mata
kuliah membawa dampak pada pembelajaran yang sistematik.
Kejelasan yang diperoleh mahasiswa khususnya menuntut
kesiapan belajar dan memberikan gambaran tentang apa dan
bagaimana suatu perkuliahan itu akan dijalani. Kejelasan ini juga
akan menjadi ”kontrak belajar” antara dosen dan mahasiswa
sehingga dapat saling mengingatkan.
PERTIMBANGAN PENGEMBANGAN
KURUKULUM:
8. Komponen Pengembangan
Kurikulum Ke-1:
.Tujuan (institusional, kurikuler,
instruksional)
• Lingkup abilitas/kompetensi
• Kedalaman/keluasan tujuan
• Relevansi antar tujuan
• Rumusan kalimat tujuan
9. Komponen Pengembangan
Kurikulum ke-2:
• Isi Kurikulum (struktur, komposisi,
jumlah mata kuliah, alokasi waktu)
• Kesesuaian dengan tujuan
• Scope dan sequence
• Esensi
• Kesinambungan
• Organisasi
• Keseimbangan
10. Komponen Pengembangan
Kurikulum ke-3:
• Kegiatan/strategi Pelaksanaan
• Proses belajar-mengajar
• Sistem penilaian
• Administrasi dan supervisi
• Sumber belajar
12. Langkah-langkah penyusunan
kurikulum
• Merumuskan tujuan Program Pendidikan;
• Merumuskan Kompetensi;
• Merumuskan Metode Pembelajaran dan
bahan ajar;
• Menghitung dan menentukan waktu; dan
• menentukan struktur kurikulum dan
sebaran mata kuliah
13. Komponen Kurikulum yang dikembangkan:
• Tujuan yang berisi: standar kompetensi lulusan,
rumusan kompetensi: kompetensi dasar beserta
subkompetensinya, kompetensi utama beserta
subkompetensinya, kompetensi pendukung beserta
subkompetensinya, dan kompetensi lainnya juga
beserta subkompetensinya;
• Isi/materi yang berisikan: substansi kajian,
penetapan nama mata kuliah, penetapan waktu dan
bobot SKS, struktur kurikulum dan sebaran mata
kuliah, dan merumuskan silabus dan SAP;
• Media/metode pembelajaran yang berisikan:
media/sumber pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran;
• Evaluasi, yang mencakup evaluasi program dan
evaluasi proses serta hasil belajar.
14. IMPLIKASI TEORETIS
• Pengembangan kurikulum yang ideal harus berdasarkan
analisis kebutuhan.
• Analisis kebutuhan dilakukan dengan mengkaji
kompetensi yang dibutuhkan atau cenderung dibutuhkan
di lapangan.
• Pengembangan kurikulum akan efektif apabila
dikembangkan dengan melibatkan berbagai
unsur/khalayak yang kompeten.
• Kurikulum yang dikembangkan akan efektif apabila
didukung oleh komitmen bersama dari semua pihak.
• Kurikulum yang dikembangkan akan efektif apabila
dilakukan perbaikan secara kontinyu.
15. IMPLIKASI Aplikafif
– Agar kurikulum yang dikembangkan efektif, diperlukan workshop
dalam hal merumuskan tujuan, isi, media/metode pembelajaran, dan
sistem evaluasinya.
– Implementasi kurikulum akan efektif apabila adanya sosialisasi
kepada dosen-dosennya, dan akan lebih baik apabila mereka
mendapatkan pelatihan tentang perencanaan pembelajaran yang
efektif: pembuatan silabus dan SAP.
– Implementasi kurikulum akan efektif apabila dosen-dosennya
mendapatkan pelatihan tentang cara pemilihan dan penggunaan
media dan metode pembelajaran yang tepat.
– Implementasi kurikulum akan efektif apabila kelengkapan sarana dan
fasilitas pendukung ditingkatkan ketersediaannya.
– Evaluasi pembelajaran akan berhasil baik apabila dosen
melakukannya bukan hanya pada hasil, tetapi juga pada proses
belajar.
– Evaluasi yang dilakukan dosen akan meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa apabila hasil tugas dan hasil ujian diperiksa secara rutin
dan bahkan dikembalikan hasil koreksiannya kepada mereka.
16. REKOMENDASI
• Kurikulum Prodi sebaiknya memiliki daya saing untuk
berkompetisi dengan program studi sejenis;
• Pengembangan kurikulum program studi harusnya dikembangkan
dengan melibatkan berbagai unsur, antara lain: dosen, mahasiswa,
alumni, dan para pengguna (users), selain tim pengembang
kurikulum yang memang khusus dibentuk oleh institusi/
universitas;
• Diperlukan adanya upaya peningkatan kualitas/kompetensi dosen
karena dari data hasil penelitian terungkap bahwa mahasiswa
menilai kualitas dosen belum memadai.
• Diperlukan adanya pengadaan sarana dan prasarana pendukung
pembelajaran yang memadai, khususnya yang memang sangat
vital dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran.
• Pengembangan suatu kurikulum memang memerlukan waktu,
tenaga, dan biaya yang tidak murah, oleh karena itu
pengembangan kurikulum harus ditata sedemikian rupa agar
memberikan hasil yang berguna bagi upaya peningkatan mutu
lulusan di masa kini dan di masa yang akan datang serta relevan
dengan kebutuhan para pengguna di lapangan.