Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan, perancangan, dan pengembangan kurikulum pendidikan teknologi dan kejuruan. Terdapat penjelasan mengenai pendidikan vokasi, kurikulum, tahapan penyusunan kurikulum, model pengembangan kurikulum, dan langkah-langkah pengembangan kurikulum."
1. Menyusun, merancang dan
mengembangkan kurikulum
pendidikan teknologi dan kejuruan
BY : EZI ANGRAINI
MATA KULIAH :
MANAJEMEN KURIKULUM
PASCASARJANA PTK FT UNP
2023
cheppy@upi.edu
2. Pendidikan vokasi
• Pendidikan vokasi
• (UUPT No.12 tahun 2012 penjelasan pasal 16 ayat 1) adalah
pendidikan yang menyiapkan Mahasiswa menjadi profesional
dengan keterampilan/kemampuan kerja tinggi. Kurikulum
pendidikan vokasi disiapkan bersama dengan Masyarakat
profesi dan organisasi profesi yang bertanggung jawab atas
mutu layanan profesinya agar memenuhi syarat kompetensi
profesinya. Dengan demikian pendidikan vokasi telah
mencakup pendidikan profesinya.
cheppy@upi.edu
3. Kurikulum
• seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi
pendidikan profesional dalam sejumlahbidang pengetahuan
khusus dan berbasis vokasi (penerapan teknologi tepat guna).
Kurikulum pada pendidikan tinggi vokasi memiliki ciri khas sebagai berikut:
Penyusunan kurikulum melibatkan Asosiasi, Industri, dan Stakeholder yang
terkait
Pengembangan kurikulum dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar
lapangan pekerjaan dan perkembangan industri
Proses penerapan kurikulum pada pembelajaran vokasi dilakukan secara
sistem paket
Pada isi kurikulum terdiri dari mata kuliah yang menekankan pada
kompetensi terapan
cheppy@upi.edu
8. Tahap Perancangan Kurikulum
:
Tahap penyusunan KPT mencakup :
Menentukan Profil Lulusan dan Capaian
Pembelajaran (CP)
Memilih dan merangkai Bahan Kajian
Menyusun Mata Kuliah, Struktur Kurikulum, dan
menentukan SKS
Menyusun Rencana Pembelajaran
cheppy@upi.edu
10. Menentukan Profil Lulusan
Tidak ada kurikulum tanpa profil lulusan. Pernyataan profil
lulusan merupakan buktiakuntabilitas akademik program
studi. Ciri dan kekhasan lulusan pendidikan tinggi vokasi
harus nampak pada profil lulusan.
Profil lulusan menjadi pembeda program studi satu terhadap
program studi lainnya.
Pernyataan profil lulusan merupakan kata benda.
cheppy@upi.edu
Sebab utama adanya
program studi
PROFIL
LULUSAN
← Apasajakah peran lulusan programstudi atau
fungsinya di masyarakat
setelah lulus ?
Spesifikasi utama
program studi
↓
CP = CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Apasajakah yang dapat/mampu dilakukan sesuai
profil? Harus sesuai KKNI, SNPT, dan memiliki
kekhasan
vokasi
←
11. Langkah menyusun Profil Lulusan
Lakukan studi pelacakan (tracer study) kepada pengguna potensial (dunia kerja,
industri, profesi dan bidang lain yang memerlukan penerapan keahlian) yang sesuai
dengan bidang studi, ajukan pertanyaan berikut : “berperan sebagai apa sajakah
lulusan program studi setelah selesai pendidikan? “. Jawaban dari pertanyaan ini
menunjukkan “sinyal kebutuhan pasar” atau market signal sekaligus memberikan
indikasi kekhasan vokasi.
Identifikasi peran lulusan berdasarkan tujuan diselenggarakannya program studi
sesuai dengan Visi dan Misi institusi. Lulusan juga harus dapat mengambil peran dalam
mengembangkan potensi sumberdaya yang ada di Indonesia secara nyata.
Lakukan kesepakatan dengan program studi yang sama yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi lain sehingga ada penciri kevokasian generik dari program studi.
Pernyataan profil tidak boleh keluar dari bidang kevokasian/keahlian program
studinya. Contoh: Program Studi Teknik Mesin tidak boleh memiliki profil lulusan
sebagai Medical Representativewalaupun seandainya data hasil tracer studi ada
sebagian yang menyatakannya.
Profil merupakan peran dan fungsi lulusan, bukan jabatan ataupun jenis pekerjaan,
namun dengan mengidentifikasi jenis pekerjaan dan jabatan dapat membantu menentukan
profil lulusan
cheppy@upi.edu
15. Perancangan Pembelajaran
Mengidentifikasi CPL yang dibebankan pada
matakuliah;
Merumuskan capaian pembelajaran mata kuliah (CP-
MK) yang bersifat spesifik terhadap mata kuliah
berdasarkan CPL yang dibebankan pada MK tersebut;
Merumuskan sub-CP-MK yang merupakan kemampuan
akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran,
dan dirumuskan berdasarkan CP-MK;
Analisis pembelajaran (analisis kemampuan tiap
tahapan belajar);
cheppy@upi.edu
16. Menentukan indikator dan kreteria pencapaian
kemampuan akhir tiap tahapan belajar;
Mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran
berdasarkan indikator pencapaian kemampuan akhir
tiap tahapan belajar;
Memilih dan mengembangkan model/metoda/strategi
pembelajaran;
Mengembangkan materi pembelajaran;
Mengembangkan dan melakukan dan evaluasi
pembelajaran.
18. Tujuan Pembelajaran
:
• Arti prosedur pengembangan kurikulum
• Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
• Beberapa prosedur pengembangan
kurikulum
• Prosedur umum pengembangan
kurikulum
cheppy@upi.edu
19. Arti Prosedur Pengembangan
Kurikulum
Tahapan sistematis tentang aktivitas
proses analisis dan penepatan
komponen-komponen kurikulum
sehingga membentuk suatu kesatuan
utuh berupa program belajar siswa
(kurikulum sebagai rencana, kurikulum
ideal, atau kurikulum tertulis)
cheppy@upi.edu
20. Prinsip-prinsip
Pengembangan kurikulum
• PRINSIP UMUM : prinsip yang
harus diperhatikan untuk dimiliki
oleh kurikulum sebagai totalitas dari
gabungan komponen-komponen
yang membangunnya
cheppy@upi.edu
21. • PRINSIP KHUSUS : :
mengembangkan komponen tujuan,
prinsip untuk mengembangkan
komponen isi kurikulum, dan prinsip-
prinsip untuk mengembangkan
komponen-komponen kurikulum
lainnya
cheppy@upi.edu
22. PRINSIP UMUM
• Berorientasi pada
kompetensi
• Efektif dan Efisien
• Relevansi
• Flexibilitas
• Kontinuitas
cheppy@upi.edu
23. Oliva : prinsip (axioms)
1. Perubahan kurikulum adalah sesuatu
keharusan
2. Kurikulum merupakan produk dari masa yang
bersangkutan.
3. Perubahan kurikulum masa lalu sering
terdapat secara bersamaan bahkan tumpang
tindih dengan perubahan kurikulum yang
terjadi masa kini.
4. Perubahan kurikulum akan terjadi dan
berhasil jika ada perubahan pada orang-
orang atau masyarakat.
5. Pengembangan kurikulum adalah kegiatan
kerjasama kelompok.
cheppy@upi.edu
24. 6. Pengembangan kurikulum pada dasarnya
adalah proses menentukan pilihan dari
alternatif yang ada.
7. Pengembangan kurikulum adalah kegiatan
yang tidak akan pernah berakhir.
8. Pengembangan kurikulum akan berhasil
jika dilakukan secara komprehensif, bukan
aktivitas bagian per bagian yang terpisah.
9. Pengembangan kurikulum akan lebih
efektif jika dilakukan dengan mengikuti
suatu proses yang sistematis.
10. Pengembangan kurikulum dilakukan
berangkat dari kurikulum yang ada
cheppy@upi.edu
25. PRINSIP KHUSUS
• Prinsip penentuan tujuan pendidikan
• Prinsip pemilihan isi pendidikan
• Prinsip pemilihan proses belajar mengajar
• Prinsip pemilihan media dan alat
pengajaran
• Prinsip yang berkenaan dengan penilaian
cheppy@upi.edu
28. Model Administratif (Zais)
1. Membentuk
tim/panitia
pengarah
1. Membentuk
tim/panitia
pengarah
2. Membentuk
tim/panitia kerja
(worker
committee)
2. Membentuk
tim/panitia kerja
(worker
committee)
4. Penyebarluasan
(Diseminasi)
4. Penyebarluasan
(Diseminasi)
3. Penyerahan
hasil dari Tim
Perumus
kepada Tim
Pengarah
3. Penyerahan
hasil dari Tim
Perumus
kepada Tim
Pengarah
cheppy@upi.edu
29. Model Grass Root
Model grass root kebalikan dari
model administratif. Inisitif dan
kegiatan pengembangan kurikulum
datang dari guru, baik pada level
ruang kelas maupun pada level
sekolah
cheppy@upi.edu
30. 2. Beaucahamp
1. Menetapkan
Area / Wilayah
2. Menetapkan
Orang-orang
3. Menetapkan
Prosedur
• Membentuk tim
• Melakukan penilaian
• Studi tentang
alternatif isi kurikulum
baru.
• Menetapkan kriteria
• Penulisan kurikulum
baru.
4. Implementasi
Kurikulum
•
•
cheppy@upi.edu
•
5. Evaluasi
Kurikulum
• Pelaksanaan
kurikulum
Desain kurikulum.
Keberhasilan anak
didik
Sistem rekayasa
kurikulum.
31. 3. Model Tyler
1. Menentukan
Tujuan
2. Menentukan
4. Menetukan
Pengalaman
Belajar
3.Mengorganisasi
Pengalaman
Belajar
Evaluasi
cheppy@upi.edu
32. CONTOH PENGALAMAN BELAJAR
• Melakukan permainan
• Menggambar dan mengarang
• Bercerita
• Mendemonstrasikan hasil temuan
• Mengukur panjang, berat suhu
• Membuat grafik dengan komputer
• Membuat dokumen dengan
komputer
• Praktek ibadah
• Paktek berceramah
• Membuat cergam
• dll
cheppy@upi.edu
33. Prinsip Pengalaman Belajar (Tyler)
• Harus sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
• Setiap pengalaman belajar harus
memuaskan siswa (senang dalam
melakukannya dan sesuai dengan
perkembangan siswa).
• Setiap rancangan pengalaman
belajar sebaiknya melibatkan siswa.
• Satu pengalaman belajar bisa
mencapai lebih dari satu tujuan.
cheppy@upi.edu
34. Prinsip untuk mengorganisasi
pengalaman belajar agar efektif yaitu
• kesinambungan (contiuity),
• urutan isi (sequence),
• integrasi (integraton).
cheppy@upi.edu
35. 4. Model Hilda Taba
Mengembangkan unit-
unit percontohan (pilot
units)
Mengembangkan unit-
unit percontohan (pilot
units)
Revisi dan
Revisi dan
Uji coba pilot unit
Uji coba pilot unit konsolidas
i
konsolidasi
Penerapan dan
penyebarluasa
n
Penerapan dan
penyebarluasan
cheppy@upi.edu
36. Mengembangkan unit-
unit percontohan (pilot
units)
Mengembangkan unit-
unit percontohan (pilot
units)
1. Mendiagnosis kebutuhan
2. Perumusan tujuan
3. Pemilihan isi
4. Pengorganisasian isi
5. Pemelihan jenis pengelaman belajar
6. Pengorganisasian kegiatan belajar
7. Penentuan evaluasi dan cara
mengevaluasinya.
8. Mengecek keseimbangan dan
sekuennya.
cheppy@upi.edu