3. Latar
Belakang
Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) dikembangkan
dan dikelola dengan mengacu kepada struktur kurikulum
dan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah, dengan
menyesuaikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik,
madrasah dan daerah. Menyusunnya madrasah diberikan
kewenangan dalam menentukan format dan sistematikanya.
01
02
03
Sebelum mengembangkan KOM perlu melakukan analisis
karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung
aspirasi stakeholder madrasah untuk mendapatkan gambaran
utuh kondisi dan kebutuhan madrasah dan seluruh warganya.
Hasil analisis karakteristik akan menjadi landasan dalam
proses perumusan visi, misi, tujuan dan kekhasan
madrasah.
Pelaku pendidikan harus memahami alur berpikir dalam
pengembangan KOM supaya tidak terjebak pada
pemenuhan kebutuhan adminitratif, namun secara
kepentingan lebih besar, bahwa pengembangan KOM
dimaksudkan untuk menjawab substansi diferensiasi
setiap madrasah.
5. Kurikulum Operasional Madrasah (KOM)?
1. Rencana proses belajar yang
diselenggarakan di madrasah, sebagai
pedoman seluruh penyelenggaraan
pembelajaran.
2. Dikembangkan dan dikelola dengan
mengacu kepada struktur kurikulum dan
standar yang ditetapkan oleh Pemerintah
dan menyelaraskannya dengan
karakteristik dan kebutuhan peserta didik,
Madrasah, dan daerah.
6. Prinsip Pengembangan KOM
Kurikulum Merdeka memberikan otonomi, kebebasan dan
keluwesan kepada madrasah dalam mengatur praktik pendidikan,
agar berani melakukan kreasi, inovasi dan terobosan dalam
memajukan madrasah.
Madrasah diberi keleluasaan untuk melakukan kreasi dan inovasi
kurikululum untuk mengakomodir karakteristik, kekhasan,
kebutuhan dan visi-misi madrasah.
13. Komponen 2:
Visi, Misi, dan
Tujuan madrasah
VISI
Apakah visi menggambarkan harapan seluruh warga
madrasah?
Apakah visi menyatakan tujuan besar yang ingin dicapai
madrasah?
Apakah visi sudah berpusat pada peserta didik?
MISI
Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi? Apakah
semua warga madrasah memahami hal-hal yang menjadi prioritas untuk mencapai visi?
TUJUAN madrasah
Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai
misi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan?
Tujuan Pendidikan Nasional
14. • Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan,
yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga madrasah.
• Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi yang
ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga
madrasah.
• Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh
setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan
setiap satuan pendidikan sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan
PengertianVisi, Misi, dan Tujuan
15. Pilihan 1 Pilihan 2
Menggunakan visi,misi,dantujuan
madrasah yang sudah ada.
Meninjau ulang visi, misi, dantujuan
madrasah serta melakukan
penyesuaiansederhana terhadap
tujuan yang disesuaikan dengan
kondisi lingkungan internal
madrasah
Pilihan 3 Pilihan 4
Meninjau ulang visi, misi, dan
tujuan madrasah, serta
menyesuaikannya berdasarkan
hasil evaluasi dan disesuaikan
dengan kondisi lingkungan internal
dan eksternal madrasah,
karakteristik pesertadidik, dan
aspirasi orangtua.
Mempertimbangkan sudut
pandang/masukan dari berbagai
pemangku kepentingan madrasah
dalam meninjau ulang secara
menyeluruh dan merumuskan
kembali visi, misi, dan tujuan
berdasarkan analisis
karakteristik/kekhasan madrasah.
Komponen 2: Pilihan Visi, Misi, dan
Tujuan
Prinsip penting dalam membuat tujuan
17. Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Madrasah menyusun pembelajaran yang meliputi:
Intrakurikuler
Pembelajaran berisi muatan mata
pelajaran dan muatan tambahan
lainnya jika ada (mulok),penetapan
konsentrasi dan Praktik Kerja
Lapangan untuk MAK, Program
Kebutuhan Khusus dan Pasca
Madrasah untuk madrasa yang
memiliki PDBK
.
Kokurikuler
Projek penguatan profil
pelajar
Proyek Penguatan Profil pelajar
Pancasila dan Profil pelajar Rahmatan
lil Alamin dirancang dalam bentuk
kokurikuler atau dapat juga dirancang
secara terpadu dengan intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler.
Ekstrakurikuler
Kegiatan kurikuler yang dilakukan
di luar jam belajar di bawah
bimbingan dan pengawasan
madrasah.
18. PROGRAM INTRA-
KURIKULER
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
DAN PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN
PROGRAM EKSTRAKURIKULER
Tujuan Mengembangkan
kompetensi pelajar sesuai
CP
Menguatkan Profil Pelajar dan membangun
pemahaman mengenai isu-isu penting dan melatih
kemampuan penyelesaian masalah dalam tema atau
isu penting terkait Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals,
SDGs)
Sarana bagi peserta didik untuk
mengeksplorasi dan melatih keterampilan
sesuai minat dan bakat peserta didik
Metode ● Menggunakan
berbagai metode
pengajaran/pendekata
n belajar
● Menggunakan berbagai
instrumen asesmen dalam
menilai progress dan
capaian peserta didik
● Melibatkan guru dalam proses
desain asesmen dan moderasi
hasil asesmen
● mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan
kontekstual dalam bentuk projek
● Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta
didik untuk bekerja mandiri dan fleksibel
● Melibatkan seluruh komunitas madrasah
(peserta didik, guru, staf, orangtua) serta
narasumber/profesional
● Bersifat individual dan merupakan
pilihan peserta didik
● Melibatkan guru dan narasumber
profesional dalam melatih
keterampilan tertentu
Hasil ● Bukti pencapaian CP berupa
portfolio/kumpulan hasil
pekerjaan peserta didik dari
berbagai instrumen asesmen
● Dilaporkan melalui rapor
● Bukti berupa jurnal kerja yang fokus pada proses
dan pencapaian tujuan proyek
● madrasah menyediakan waktu khusus untuk
peserta didik menunjukkan hasil proyek melalui
pameran/pertunjukan
● Dilaporkan melalui rapor pada bagian terpisah
dengan intrakurikuler
● Bukti berupa testimoni atau cerita
dari peserta didik
● madrasah bisa memilih
bentuk pelaporan
Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan
19. Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan secara terintegrasi
03
● Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran
diajarkan secara kolaboratif (team teaching).
● Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan,
melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran
yang terpadu.
● Sebagai contoh mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau
Ilmu Pengetahuan Sosial secara terintegrasi.
Pendekatan tematik
02
● Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi kompetensi-
kompetensi dari berbagai mata pelajaran.
● Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi
dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
● SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan
pendekatan mata pelajaran atau tematik.
Pendekatan mata pelajaran
01
● Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan
mapel lainnya.
● Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan jumlah
jam tatap muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh masing-masing
madrasah berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah.
Pendekatan secara bergantian
dalam blok waktu terpisah
04
● Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan
berbagai macam pengelompokkan.
● Sebagai contoh, mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan IPAS
akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1. Contoh
lain, mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu
Pengetahuan Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang
terpisah.
20. Struktur Kurikulum
1. Pembelajaran intrakurikuler.
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler
untuk setiap mata pelajaran mengacu
pada capaian pembelajaran.
2. Projek penguatan profil pelajar.
Kegiatan khusus yang ditujukan untuk
memperkuat upaya pencapaian profil
pelajar Pancasila dan profil pelajar
Rahmatan Lil Alamin yang mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan.
Pengelolaan waktu pelaksanaan, projek
dapat dilaksanakan dengan menjumlah
alokasi jam pelajaran projek dari semua mata
pelajaran dan jumlah total waktu
pelaksanaan masing-masing projek tidak
harus sama.
Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan
profil pelajar tidak harus sama. Satu projek
dapat dilakukan dengan durasi waktu yang
lebih panjang dari pada projek yang lain.
21. Muatan Lokal
Madrasah menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah
sesuai dengan karakteristik daerah. madrasah dapat menambahkan muatan
tambahan sesuai karakteristik madrasah secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan
sebagai berikut:
1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar; dan/atau
3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.
22. Intrakurikuler Berdasarkan regulasi yang mengatur struktur kurikulum merdeka, kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat
mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran (CP) fase pondasi. Intisari kegiatan pembelajaran
intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Kegiatan yang dipilih harus
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak.
Kokurikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamiin (PPRA) dirancang dalam bentuk
kokurikuler, atau dapat juga dirancang secara terpadu dengan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Penguatan profil pelajar pada
jenjang PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. Pelaksanaannya menggunakan
alokasi waktu kegiatan di PAUD dengan ketentuan 1 sampai dengan 2 projek profil dengan tema berbeda dalam satu tahun. Dari 4
tema yang telah ditentukan : Aku Sayang Bumi, Aku Cinta Indonesia, Kita Semua Bersaudara, Imajinasi dan Kreativitasku. Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dirancang agat anak mencapaian Dimensi, elemen dan sub elemen profil pelajar
Pancasila, sedangkan PPRA yang dimaksudkan untuk menguatkan perwujudan sepuluh nilai profil pelajar rahmatan lil ‘alamiin,
Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan diluar jam belajar di bawah bimbingan dan pengawasan satuan RA, sebagai wadah untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat kemampuan, kepribadian, Kerjasama dan kemandirian anak secara optimal.
23. Struktur Kurikulum SD/MI
Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II;
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI.
Satuan pendidikan SD/MI dapat mengorganisasikan
muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata
pelajaran atau tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI
terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dan
profil pelajar Rahmatan Lil Alamin,
dialokasikan sekitar 20-30% beban belajar per-
tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil
pelajar Rahmatan Lil Alamin dilakukan secara fleksibel, baik
muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek
harus mengacu pada capaian profil pelajar sesuai dengan fase
peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu
pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah
alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar dari semua
mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-
masing projek tidak harus sama.
24. Struktur Kurikulum SMP/MTs
Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII,
Kelas VIII, dan Kelas IX.
Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmatan Lil Alamin dialokasikan
sekitar 20-30% total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmatan Lil Alamin
dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan.
Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar sesuai dengan fase peserta
didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam
pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing
projek tidak harus sama.
25. Struktur Kurikulum SMA/MA
Struktur kurikulum SMA/MA terdiri atas dua fase yaitu:
a. Fase E untuk Kelas X; dan
b. Fase F untuk Kelas XI dan Kelas XII.
Struktur kurikulum untuk SMA/MA terbagi menjadi dua, yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar
Rahmatan Lil Alamin dialokasikan sekitar 20-30 total JP per-
tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil
pelajar Rahmatan Lil Alamin dilakukan secara fleksibel, baik
secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan.
Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil
pelajar sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan
dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata
pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama.
Satuan pendidikan wajib
membuka kelompok mata
pelajaran umum serta sekurang-
kurangnya 3 (tiga) kelompok
mata pelajaran pilihan. Setiap
peserta didik wajib mengikuti:
seluruh mata pelajaran dalam
kelompok mata pelajaran
umum; dan
memilih 4 (empat) sampai
dengan 5 (lima) mata
pelajaran
26. Fase F Untuk Kelas XI dan Kelas XII
Di fase F, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 5 (lima) kelompok
utama, yaitu:
a. kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA wajib membuka
atau mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan
wajib diikuti oleh semua peserta didik SMA/MA.
b. kelompok mata pelajaran Pilihan
Khusus untuk madrasah/sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai
madrasah/sekolah keolahragaan atau seni, dapat dibuka kelompok mata
pelajaran Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang tersedia
di SMA/MA.
27. Struktur Kurikulum SMK/MAK
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmatan Lil Alamin yang dialokasikan sekitar
20-30% total JP per tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmatan Lil Alamin dilakukan
secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus
mengacu pada capaian profil pelajar sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan
dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan
masing-masing projek tidak harus sama.
28. Pengorganisasian Muatan Pembelajaran
sesuai dengan jenjang masing-masing
Pelajari alokasi waktu intrakurikuler
pertahun (minggu)
Pelajari alokasi waktu P5 dan PPRA
pertahun
Pelajari total JP pertahun
3 / 1 / 2 0 XX SAMPL E F O O T ER T EXT 2 8
30. Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:
ruang lingkup madrasah - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus. Dalam ruang lingkup
madrasah, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan pembelajaran atau silabus mata pelajaran
berfungsi mengarahkan madrasah dalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi
pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten,
dan terukur.
ruang lingkup kelas -penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran. Untuk dokumen
rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, madrasah dapat menggunakan,
memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah, dan cukup
melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk
rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
MAK dilaksanakan secara kolaboratif oleh madrasah dan mitra dunia kerja.
32. PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
REFLEKSI
DAN UMPAN
BALIK
PERENCANAA
N
Pemetaan kurikulum dan
perencanaan
pembelajaraan
PELAKSANAAN
pembelajaran
EVALUASI
pembelajaran
PENDAMPINGAN DAN
PENGEMBANGAN
PROFESIONAL