2. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Balitbang Depdiknas (2002:3), mendefinisikan bahwa kurikulum berbasis kompetensi
merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang
harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber
daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Kurikulum ini berorientasi
pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui
serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat
diwujudkan sesuai dengan kebutuhannya.
3. Ciri-Ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual maupun
klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar yang lain yang
memenuhi unsur edukasi.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
4. Komponen Utama Kurikulum Berbasis Kompetensi
1. Kurikulum Hasil Belajar (KHB)
2. Penilaian Berbasis Kelas (PBK)
3. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
4. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah
5. Alasan Diberlakukannya KBK
Latar belakang perubahan kurikulum dapat dibedakan menjadi
dua orientasi dasar. Pertama, orientasi persoalan pendidikan
dalam konteks global . Kedua, orientasi persoalan dalam konteks
local.
6. a. Konteks Global
Secara global terjadi perubahan signifikan dalam pengembangan kurikulum. Mengutip data dari NIER
1999, Belen menunjukkan sejumlah negara yang menerapkan kurikulum berbasis kompetensi.
Negara-negara tersebut adalah Australia, New Zealand, Kanada, Inggris, Belanda, Singapura dan
Thailand. Sementara negara yang masih menerapkan kurikulum berbasis materi ialah RRC, Fiji,
Indonesia dan Jepang.
ada kecenderungan internasional untuk meninggalkan model kurikulum berbasis materi dan beralih
menganut pendekatan kurikulum berbasis kompetensi (Belen, 2002). Pergeseran tersebut kiranya
sejalan dengan 4 pilar pendidikan yang dideklarasikan oleh Unesco, yakni learning to be, learning to
know, learning to do, dan learning to live together.
Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan upaya mempersiapkan lulusan
pendidikan memasuki era global yang penuh tantangan dan ketidakpastian. KBK merupakan acuan
dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan
(pengetahuan, ketrampilan dan sikap) dalam seluruh jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pada
jalur pendidikan sekolah.
7. b. Konteks Lokal
1. Pendidikan di mata pengamat
pendidikan yang terjadi saat in terlampau mengorientasikan diri pada materi atau isi
pengetahuan. Itupun dengan tambahan catatan: dalam jumlah yang terlampau padat
2. Pendidikan dalam kacamata Pemerintahi
pemerintahpun menginginkan sebuah kurikulum yang dapat membrikan kompetensi dasar
bagi para siswa. Kompetensi tersebut diharapkan mampu mengembangkan kemampuan
anak secara optimal, sekaligus dalam jangka panjang diharapkan dapat menghasilkan
sosok-sosok pekerja yang profesional
8. 3 Landasan Teoritis Yang Mendasari Penerapan KBK
Pertama, adanya pergeseran dari pembelajaran klasikal ke arah pembelajaran
individual.
Kedua, pengembangan konsep belajar tuntas (mastery learning) yang menyatakan bahwa
dengan sistem belajar yang tepat, semua peserta didik dapat mempelajari semua bahan yang
diberikan dengan hasil baik.
Ketiga, pendefinisian kembali terhadap bakat, karena setiap peserta didik dapat
mencapai tujuan secara optimal, jika diberikan waktu yang cukup.
9. Implikasi Dari 3 Landasan Teoritis Yang Mendasari KBK
Pertama, pembelajaran perlu lebih menekankan kepada kegiatan individual dan
perlu memperhatikan perbedaan peserta didik.
Kedua, perlu diupayakan lingkungan belajar yang kondusif dengan metode dan media
yang bervariasi dan memungkinkan setiap peserta didik belajar dengan tenang dan
menyenangkan.
Ketiga, dalam pembelajaran perlu diberikan waktu yang cukup terutama dalam
penyelesaian tugas atau praktek, agar peserta didik dapat menyelesaikan tugasya dengan
baik.
10. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Impelementasi KBK merupakan salah satu bagian penting untuk mendapatkan masukan
dalam rangka penyempurnan KBK baik dari aspek keterbacaan, keluasan, kedalaman,
dan keterlaksanaannya dilapangan.
Implementasi yang telah dilakukan tersebut meliputi beberapa prinsip yaitu Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM); Penilaian Berbasis kelas; dan Pengelolaan Kurikulum Berbasis
Sekolah.
11. Kelebihan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
a. Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek mata pelajaran dan
bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri.
b. Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented). Siswa
dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra seoptimal
mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses belajar.
c. Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi di sekolah/daerah masing-masing.
d. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata
pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik.
e. . Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi
kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada
konten.
12. Kelemahan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
1. Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-kurikulum
sebelumnya yang lebih pada teacher oriented
2. Kualitas guru, hal ini didasarkan pada statistik, 60% guru SD, 40% guru SLTP,
43% SMA, 34% SMK dianggap belum layak untuk mengajar di jenjang masing-
masing. Selain itu 17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan
bidang studinya. Kualitas SDM kita adalah urutan 109 dari 179 negara
berdasarkan Human Development Index.
3. Sarana dan pra sarana pendukung pembelajaran yang belum merata di setiap
sekolah, sehingga KBK tidak bisa diimplementasikan secara komprehensif.
4. Kebijakan pemerintah yang setengah hati, karena KBK dilaksanakan dengan uji
coba di beberapa sekolah mulai tahun pelajaran 2001/2002 tetapi tidak ada
payung hukum tentang pelaksanaan tersebut.
13. Problematika Kompetensi Berbasis Kurikulum
(KBK)
1. Tenaga Kependidikan
2. Sarana Prasarana Yang Tersedia
3. Pembiayaan
4. Masyarakat dan Lingkungan Sekolah