SlideShare a Scribd company logo
1 of 146
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pendahuluan
Setiap pekerjaan/aktifitas selalu ada risiko kegagalan
Salah satu risiko pekerjaan adalah kecelakaan kerja
(work accident), yang berakibat kerugian (loss).
Untuk itu perlu K3 yang harus terpadu semua orang
yang ada dalam lingkungan perusahaan/pekerjaan.
Degradasi keselamatan terjadi akibat transisi dari
masyarakat agraris (low risk society) menuju
masyarakat industri (high risk society).
Pendahuluan
Kecelakaan berdampak pada daya saing tingkat global.
Sebagian masyarakat merasa tidak memerlukan K3,
bahkan dianggap sebagai barang mewah.
PT Jamsostek mencatat selama 2022 terjadi sebanyak
265.334 kasus kecelakaan.
Mengutip data BPJS
Ketenagakerjaan ini, dapat
dilihat bahwa jumlah angka
kecelakaan kerja sejak pandemi
2020 hingga 2022 angkanya
meningkat berada disekitar 200
ribuan kasus. Dapat dilihat
bahwa pada tahun 2020 terjadi
sebanyak 221.740 kasus
kecelakaan kerja, sedangkan
pada 2021 ini menyentuh angka
234.270 kasus. Hingga
November 2022, angka
kecelakaan kerja pada tahun
kemarin mencapai 265.334
kasus.
Filosofi K3
• Filosofi dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
adalah melindungi keselamatan dan kesehatan para
pekerja dalam menjalankan pekerjaannya, melalui
upayaupaya pengendalian semua bentuk potensi bahaya
yang ada di lingkungan tempat kerjanya
Filosofi K3
• Bila semua potensi bahaya telah dikendalikan dan
memenuhi batas standar aman, maka akan memberikan
kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang
aman, sehat, dan proses produksi menjadi lancar, yang
pada akhirnya akan dapat menekan risiko kerugian dan
berdampak terhadap peningkatan produktivitas.
Filosofi K3
Menurut International Association of Safety Professional,
Filosofi K3 terbagi menjadi 8 filosofi yaitu:
1. Safety is an ethical responsibility (Keselamatan adalah tanggung jawab etika)
2. Safety is a culture, not a program (Keselamatan adalah budaya, bukan
program)
3. Management is responsible (tanggung jawab manajeman)
4. Employee must be trained to work safety (karyawan wajib dilatih untuk
keselamatan kerja)
5. Safety is a condition of employment (keselamatan adalah syarat kerja)
6. All injuries are preventable (semua cedera bisa dicegah)
7. Safety program must be site specific (Program keselamatan harus ada tempat
khusus).
8. Safety is good business (keselamatan adalah bisnis yang baik)
Sejarah K3
1. Era revolusi industri (abad XVIII)
Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi
perkembangan K3 adalah penggantian tenaga hewan
dengan mesin-mesin seperti mesin uap yang baru
ditemukan sebagai sumber energi
2. Era industrialisasi
Sejak era revolusi industri di atas sampai dengan
pertengahan abad 20, penggunaan teknologi semakin
berkembang sehingga K3 juga mengikuti perkembangan
ini.
Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi
(APD, safety device, interlock, dan alat-alat pengaman)
Sejarah K3
3. Era Manajemen
Keterpaduan semua unit-unit kerja seperti safety,
health dan masalah lingkungan dalam suatu sistem
manajemen juga menuntut adanya kualitas yang
terjamin baik dari aspek input proses dan output.
Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standarstandar
internasional seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO
18000.
Sejarah K3
ERA REVOLUSI INDUSTRI
(TRADITIONAL INDUSTRIALIZATION)
4. Era Mendatang
Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak
hanya difokuskan pada permasalahan K3 yang ada
sebatas di lingkungan industri dan pekerja.
Perkembangan K3 mulai menyentuh aspek-aspek yang
sifatnya publik atau untuk masyarakat luas.
Sejarah K3
Konsep K3
1. Konsep lama
a. Kecelakaan merupakan nasib sial dan merupakan
risiko yang harus diterima.
b. Tidak perlu berusaha mencegah (takdir)
c. Masih banyak pengganti pekerja
d. Membutuhkan biaya yang cukup tinggi
e. Menjadi faktor penghambat produksi
Konsep K3
2. Konsep masa kini
a. Memandang kecelakaan bukan sebuah nasib.
b. Kecelakaan pasti ada penyebabnya sehingga dapat
dicegah
c. Penyebab: personal factors 80-85% dan
environmental factors 15 % sampai 20 %
d. Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian
e. Peran pimpinan sangat penting & menentukan
Pengertian K3
Ditinjau dari keilmuan, keselamatan dan kesehatan kerja
diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan dan
Penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dan
sebagainya
1. Keselamatan (safety)
Keselamatan kerja diartikan sebagai upaya-upaya yang
ditujukan untuk melindungi pekerja; menjaga
keselamatan orang lain; melindungi peralatan, tempat
kerja dan bahan produksi; menjaga kelestarian
lingkungan hidup dan melancarkan proses produksi.
Pengertian K3
2. Kesehatan (health)
Kesehatan diartikan sebagai derajat/tingkat keadaan fisik dan
psikologi individu (the degree of physiological and psychological
well being of the individual). Secara umum, pengertian dari
kesehatan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk
memperoleh kesehatan yang setinggi-tingginya dengan cara
mencegah dan memberantas penyakit yang diidap oleh pekerja,
mencegah kelelahan kerja, dan menciptakan lingkungan kerja
yang sehat.
Pengertian K3
Tujuan Penerapan K3
Tujuan utama dalam Penerapan K3 berdasarkan Undang
Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yaitu
antara lain :
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga
kerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara
aman dan efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
Manfaat K3
Manfaat K3 bagi Pekerja
Di lingkungan internal perusahaan, karyawan dapat :
1. memahami bahaya dan risiko pekerjaannya,
2. mencegah terjadinya kecelakaan kerja,
3. bertindak dalam situasi darurat, serta
4. melaksanakan hak dan kewajibannya berkaitan dengan
peraturan K3.
Lambang K3
Arti (Makna) Tanda Palang
Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(PAK).
Arti (Makna) Roda Gigi
Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
Arti (Makna) Warna Putih
Bersih dan suci.
Arti (Makna) Warna Hijau
Selamat, sehat dan
sejahtera.
Arti (Makna) 11 (sebelas) Gerigi Roda
Sebelas Bab Undang Undang No 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
Bentuk lambang
berupa palang
berwarna hijau
dengan roda bergerigi
sebelas dengan warna
UU No 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja
1.Tempat dimana dilakukan pekerjaan
bagi suatu usaha.
2.Adanya tenaga kerja yang bekerja di
sana.
3.Adanya bahaya kerja di tempat itu.
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem
Manajemen K3
Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100
tenaga kerja atau lebih dan atau yang
mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan
oleh karakteristik proses atau bahan produksi
yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja
seperti peledakan, kebakaran, pencemaran
lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK).
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang
Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3)
1.Tempat kerja dimana pengusaha atau
pengurus memperkerjakan 100 orang atau
lebih.
2.Tempat kerja dimana pengusaha
memperkerjakan kurang dari 100 orang
tetapi menggunakan bahan, proses dan
instalasi yang memiliki resiko besar akan
terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan
dan pencemaran radio aktif.
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
OBJEK PENGAWASAN K3
Setiap tempat kerja sebagaimana
dirumuskan dalam ketentuan pasal 2
ayat (2) Undang-undang No. 1 Tahun
1970 dimana didalamnya terdapat
sumber bahaya yg berkaitan dengan :
1. Keadaan mesin/ alat/ bahan
2. Lingkungan kerja
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
Tujuan K3
Menyelamatkan karyawan, dari :
sakit, kesedihan, kehilangan masa depan, kehilangan gaji
/nafkah
Menyelamatkan keluarga, dari :
kesedihan, masa depan yg tak menentu, kehilangan pendapatan
Menyelamatkan perusahaan, dari :
kehilangan tenaga kerja, pengeluaran biaya akibat kecelakaan,
kehilangan waktu karena terhenti kegiatan, melatih atau
mengganti karyawan yang celaka, bahkan bisa sampai
terhentinya produksi
PRINSIP K3
1. Setiap pekerjaan bisa
dilakukan dengan selamat
2. Kecelakaan pasti ada
sebabnya
3. Penyebab kecelakaan
harus dicegah/ditiadakan
Bagaimana untuk bekerja dengan aman dan selamat?
1. Mengetahui pekerjaan yang
akan dilakukan
2. Mengetahui langkah/tahapan
pekerjaan tersebut
3. Mengetahui bahaya-bahaya
nya
4. Mengetahui cara
mengendalikan bahaya-bahaya
tersebut
Hazard atau bahaya adalah semua
sumber, situasi ataupun aktivitas yang
berpotensi menimbulkan cedera
(kecelakaan kerja) atau penyakit akibat
kerja.
ISTILAH DALAM K3
Risiko (risk) yaitu menyatakan
kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
kerugian pada periode waktu tertentu
(Tarwaka,2008).
ISTILAH DALAM K3
Danger Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan muncul
sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman atau
selamat
ISTILAH DALAM K3
Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana
atau kapan munculnya sumber bahaya
telah dapat dikendalikan ke tingkat yang
memadai, dan ini adalah lawan dari
bahaya (danger).
ISTILAH DALAM K3
Hampir Celaka (Incident / Nearmiss)
Adalah suatu kejadian yang tidak kita
inginkan yang mungkin dapat
mengakibatkan kerugian terhadap
Manusia, Peralatan, Material dan
Lingkungan.
ISTILAH DALAM K3
Celaka (Accident) adalah Suatu kejadian
yang tidak diinginkan berakibat cedera
pada manusia, kerusakan barang,
gangguan terhadap pekerjaan dan
pencemaran lingkungan
ISTILAH DALAM K3
Pengertian
Semua sumber, situasi ataupun aktivitas
yang berpotensi menimbulkan cedera dan
atau penyakit akibat kerja (PAK).
Sumber
1. Manusia.
2. Mesin.
3. Material.
4. Metode.
5. Lingkungan.
Jenis
1. Tindakan.
2. Kondisi.
Sumber Bahaya K3
Faktor
1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman,
Binatang).
2. Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu
Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah
Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif).
3. Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi,
Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang
Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya,
Listrik, Getaran, Radiasi).
4. Biomekanik (Gerakan Berulang, Postur/Posisi
Kerja, Pengangkutan Manual, Desain Tempat
Keja/Alat/Mesin).
5. Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan, Pelecehan,
Pengucilan, Lingkungan, Emosi Negatif).
Penyebab kecelakaan kerja
Secara umum penyebab kecelakaan kerja ada dua,
yaitu:
1. Unsafe Action (factor manusia / tindakan tidak
aman)
2. Unsafe Condition (factor lingkungan / kondisi tidak
aman)
Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action)
adalah tindakan yang dapat membahayakan
pekerja itu sendiri maupun orang lain yang
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Sebagian besar kecelakaan terjadi karena
kelalaian /ketidaktahuan manusia/pekerja
dan sebagian kecil dikarenakan faktor lain.
Unsafe Action
Unsafe Action
Unsafe Action
Unsafe Action
Unsafe action (tindakan tidak aman)
Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur
keselamatan kerja yang memberikan peluang terhadap
terjadinya kecelakaan, contoh:
1. Tidak mengikuti metode kerja yang telah disetujui
2. Mengambil jalan pintas
3. Tidak menggunakan peralatan keselamatan
4. Kurang pendidikan
5. Kurang pengalaman
6. Salah pengertian trhadap suatu perintah
7. Kurang terampil
8. Salah mengartikan SOP (sehingga mengakibatkan kesalahan
pemakaian alat kerja)
9. Menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai kewenangan)
10.Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai
11. Ketidakseimbangan fisik pekerja
a. Posisi tubuh yang menyebabkan cepat lelah
b. Cacat fisik
c. Cacat Sementara
d. Kepekaan Indera terhadap sesuatu
12. Pemakaian APD hanya berpura – pura
13. Mengangkat beban yang berlebihan
14. Bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja
15. Pemuatan, penempatan, pencampuran secara berbahaya
16. Mengancam, menggoda, sembrono, bergurau, membuat
terkejut, mabuk dsb
17. Sistem peringatan yang berlebihan
18.Sifat pekerjaan yang mengandung potensi bahaya
19. Tata letak / lay out area kerja yang kurang baik
20.Tidak ada prosedur operasional kerja
UNSAFE
ACTION
KURANG PENGETAHUAN.
KURANG KETRAMPILAN / PENGALAMAN
TIDAK ADA KEMAUAN
FAKTOR KELELAHAN
JENIS PEKERJAAN YANG TIDAK SESUAI
K E N A P A
P E R B U A T A N T I D A K
A M A N D I L A K U K A N ?
GANGGUAN MENTAL
KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH LAKU
MANUSIA
Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition)
merupakan suatu keadaan / kondisi
lingkungan kerja (umumnya tempat
kerja) yang ada di sekitar kita yang
memiliki potensi menyebabkan cidera
atau kecelakaan kerja serta kerusakaan
lainnya.
Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition)
UNSAFE CONDITION (KONDISI TIDAK AMAN)
Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang
berbahaya yang mungkin dapat langsung
mengakibatkan terjadinya kecelakaan, contoh:
1. kekurangan peralatan yang aman, atau dengan perkataan
lain mesin-mesin tidak dirancang baik untuk dilengkapi
dengan alat pengamanan secukupnya.
2. Lingkungan kerja yang bising sehingga tenaga kerja tidak
mendengar isyarat bahaya.
UNSAFE CONDITION (KONDISI TIDAK AMAN)
3. Suhu ruangan buruk sehingga para pekerja jadi mudah letih
dan tak mampu lagi untuk berkonsentrasi terhadap tugas-
tugas yang ditanganinya,
4. kurang baiknya pengaturan sirkulasi udara menyebabkan
terkumpulnya uap beracun yang pada akhirnya
mengakibatkan kecelakaan.
5. Lantai licin sehingga mengakibatkan jatuhnya seseorang
UNSAFE CONDITION
(KONDISI TIDAK AMAN)
Unsafe Condition
Unsafe Condition
Kondisi Bahaya (unsafe
Condition)
Kondisi Bahaya (unsafe
Condition)
58
KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang
tidak terduga dan tidak diharapkan yang
dapat mengakibatkan kerugian harta
benda (Peralatan / Material), korban jiwa
/ luka / cacat (Manusia) maupun
pencemaran (Lingkungan).
Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan
yang terjadi akibat adanya hubungan
kerja, (terjadi karena suatu pekerjaan
atau melaksanakan pekerjaan).
Faktor penyebab Kecelakaan Kerja
1. Faktor manusia yang dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap
2. Faktor material yang memiliki sifat dapat memunculkan kesehatan atau
keselamatan kerja
3. Faktor sumber bahaya yaitu:
a. Perbuatan berbahaya, hal ini terjadi misalnya karena metode kerja
yang salah, keletihan/kecapekan, sikap kerja yang tidak sesuai dan
sebagainya;
b. Kondisi/keadaan bahaya, yaitu keadaan yang tidak aman dari
keberadaan mesin atau peralatan, lingkungan, proses, sifat
pekerjaan
4. Faktor yang dihadapi, misalnya kurangnya pemeliharaan/ perawatan
mesin/peralatan sehingga tidak bisa bekerja dengan sempurna
Penyebab
Dasar
1. Kurangnya
Prosedur/A
turan.
2. Kurangnya
Sarana.
3. Kurangnya
Kesadaran.
4. Kurangnya
Kepatuhan
.
Penyebab
Tidak
Langsung
1. Faktor
Pekerjaan.
2. Faktor
Pribadi.
Penyebab
Langsung
1. Tindakan
Tidak
Aman.
2. Kondisi
Tidak
Aman.
Kecelakaan
Kerja
1. Kontak
Dengan
Bahaya.
2. Kegagalan
Fungsi.
Kerugian
1. Manusia (Cedera,
Keracunan, Cacat,
Kematian, PAK).
2. Mesin/Alat (Kerusakan
Mesin/Alat).
3. Material/Bahan
(Tercemar, Rusak,
Produk Gagal).
4. Lingkungan
(Tercemar, Rusak,
Bencana Alam).
Penyebab Kecelakaan Kerja
Teori Efek Domino – H.W. Heinrich
Piramida Kecelakaan Kerja
Setiap
Terjadi 1
10
30
600
Kecelakaan
Fatal/Kematian
Di dalamnya
terdapat
Kecelakaan Ringan
Sebelumnya
Yang di
dalamnya
terdapat
Insiden yang menimbulkan
kerusakan alat/bahan
sebelumnya
Nearmiss (hampir
celaka) Sebelumnya
Yang di
dalamnya
terdapat
2.00 Kondisi dan Tindakan Tidak
aman
Rp. 1 Juta
Biaya Langsung
1. Biaya Pengobatan & Perawatan.
2. Biaya Kompensasi (Asuransi).
Rp. 5 – 50 Juta
(Biaya Kerusakan Aset
Yang Tidak Diasuransikan)
Rp. 5 – 3Juta
(Biaya Lain-lain
Yang Tidak Diasuransikan)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
7. Waktu untuk Investigasi.
8. Pembayaran Gaji untuk Waktu
Hilang .
9. Biaya Perekrutan dan Pelatihan.
10. Biaya Lembur.
11. Biaya Ekstra Pengawas.
12. Waktu untuk Administrasi.
13. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja
yang Kembali karena Cedera.
14. Kerugian Bisnis dan Nama Baik.
{
{
Kerugian Kecelakaan Kerja
Teori Gunung Es Kecelakaan
Kerja
Biaya Tidak Langsung
1. Kerusakan Bangunan.
2. Kerusakan Alat dan Mesin.
3. Kerusakan Produk dan Bahan/Material.
4. Gangguan/Terhentinya Produksi.
5. Biaya Administrasi.
6. Pengeluaran Sarana dan Prasarana
Darurat.
Klasifikasi Kecelakaan
Ada banyak standar yang menjelaskan referensi tentang
kode-kode kecelakaan kerja, salah satunya adalah
standar Australia AS 1885-1 tahun 1990, sebagai
berikut:
Jatuh dari atas ketinggian
Jatuh dari ketinggian yang sama
Menabrak objek dengan bagian tubuh
Terpajan oleh getaran mekanik
Tertabrak oleh objek yang bergerak
Klasifikasi Kecelakaan
 Terpajan oleh suara keras tiba-tiba
 Terpajan suara yang lama
 Terpajan tekanan yang bervariasi (lebih dari suara)
 Pergerakan berulang dengan pengangkatan otot
yang rendah
 Otot tegang lainnya
Klasifikasi Kecelakaan
Ada banyak standar yang menjelaskan referensi tentang
kode-kode kecelakaan kerja, salah satunya adalah
standar Australia AS 1885- 1 tahun 1990, sebagai
berikut:
 Kontak dengan listrik
 Kontak atau terpajan dengan dingin atau panas
 Terpajan radiasi
 Kontak tunggal dengan bahan kimia
 Kontak lainnya dengan bahan kimia
Klasifikasi Kecelakaan
 Kontak dengan, atau terpajan faktor biologi
 Terpajan faktor stress mental
 Longsor atau runtuh
 Kecelakaan kendaraan/Mobil
 Lain-lain dan mekanisme cidera berganda atau
banyak
 Mekanisme cidera yang tidak spesifik
Jenis 2 Kecelakaan Kerja
1.INDUSTRIAL ACCIDENT (Kecelakaan Industri) yaitu
Kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena ada
sumber bahaya atau bahaya kerja.
2.COMMUNITY ACCIDENT (Kecelakaan dalam
perjalanan) yaitu kecelakaan yang terjadi di luar tempat
kerja yang berkaitan dengan hubungan kerja.
Jenis Kecelakaan Kerja
69
Tertusuk
Tertusuk
Tertusuk
Terjepit mesin
TERGILING MESIN
74
MASUK MESIN YG BERPUTAR
75
TERGILING MESIN YG BERPUTAR
76
TERGULUNG MESIN BERPUTAR
77
78
TERGULUNG MESIN BERPUTAR
Tergulung Mesin Bubut
79
TERKENA ALAT PERKAKAS
80
Terjepit Mesin Press
81
82
Terjepit Mesin Press
Tertarik Mesin
Tertimpa
Tertimpa
Tertimpa
Tertimpa
Tertimpa
Kebakaran / Peledakan
Kebakaran / Peledakan
Kebakaran / Peledakan
JATUH
APA YANG TERJADI
Sebab, Para korban tersebut
bekerja, dengan tujuan utamanya
adalah untuk memenuhi segala
impian dan harapan dari
keluarganya.
Karena Setelah terjadinya
kecelakaan ini, kemungkinan
impian dan harapan keluarga
terhadap korban akan pupus
“kecelakaan itu kan sudah
takdir…”
Pemikiran seperti ini salah satu
bagian dari kepasrahan, artinya
mengurungkan ide-ide pencegahan
terhadap kecelakaan kerja.
Padahal kita sebagai manusia telah
diberikan anugrah oleh Tuhan
yaitu akal pikiran untuk
memecahkan suatu permasalahan
Sementara di pihak organisasi / perusahaan
menganggap bahwa kecelakaan yang terjadi
merupakan “kesalahan” korban yang tidak
mengindahkan peraturan, tidak mengikuti
SOP, dll.
Paradigma “Blaming the person” ini yang
memandang bahwa faktor manusialah
sumber penyebab (root cause) kecelakaan
dan tidak melihat faktor kesalahan
manusia merupakan sebagai akibat
dari suatu keadaan.
Kerugian Akibat kecelakaan kerja
Setiap kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian, baik
itu kerugian material maupun fisik
1. Kerugian ekonomi
a. kerusakan alat/mesin, bahan dan bangunan
b. biaya pengobatan dan perawatan
c. tunjangan kecelakaan
d. jumlah dan mutu produk berkurang
e. kompensasi kecelakaan
f. penggantian tenaga kerja yang mengalami kecelakaan
2. Kerugian non ekonomi
a. penderitaan korban dan keluarga
b. hilangnya waktu selama sakit, baik korban maupun
keluarga
c. aktivitas kerja berhenti sementara
d. hilangnya waktu kerja
e. hilangnya sumber pendapatan
1. Kerugian langsung (Direct Loss)
a. biaya pengobatan dan kompensasi
kecelakaan mengakibatkan cedera, baik cedera
ringan,berat, cacat, maupun menimbulkan kematian.
Cedera ini mengakibatkan tidak mampu menjalankan
tugasnya dengan baik sehingga mempengaruhi
produktivitas
b. Kerusakan sarana produksi
kerugian langsung pada sarana produksi karena
kebakaran, peledakan, dan kerusakan
2.Kerugian tidak langsung (Indirect Loss)
a.Kerugian jam kerja
akibat kecelakaan kegiatan berhenti sementara untuk
membantu korban yang cedera, penanggulangan kejadian,
perbaikan kerusakan atau penyelidikan kejadian. Kerugian jam
kerja akibat kecelakaan jumlahnya cukup besar yang dapat
mempengaruhi produktivitas
b.Kerugian produksi
perusahaan tidak dapat berproduksi sementara waktu sehingga
kehilangan peluang untuk mendapatkan keuntungan
c.Kerugian sosial
keluarga korban ikut menderita, apabila pekerja tidak mampu
bekerja atau meninggal, maka keluarga akan kehilangan sumber
kehidupan
d.Citra dan kepercayaan konsumen
Kecelakaan menimbulkan citra negatif bagi perusahaan karena
dinilai tidak peduli keselamatan, tidak aman, atau merusak
lingkungan sehingga berakibat buruk pada rendahnya keprcayaan
konsumen.
PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
d@be's created 115
 ORGANISASI K3 (P2K3)
•Seorang pimpinan
•Seorang Ahli K3,Teknisi, Operator,
•Dukungan Manajemen
•Prosedur , motivasi dan moral pekerja
 MENEMUKANFAKTA& MASALAH
•Melalui Survey, Inspeksi, Investigasi
 ANALISIS
Sebab utama masalah tsb, tingkat kekerapannya, lokasi, kaitannya dengan manusia maupun kondisi
0 PEMILIHAN/ PENETAPANALTERNATIF
•Sebab utama masalah tsb, tingkat kekerapannya, lokasi, kaitannya dengan manusia maupun kondisi
 PELAKSANAANK3
METODE PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
d@be's created 116
 PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
• Penyelenggaraan pengawasan & pemantauan pelaksanaan K3
 STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan K3
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persayaratan K3
Langkah Penanggulangan Kecelakaan
Kerja
(Menurut ILO)
d@be's created 117
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tingkat kemajuan bidang K3 sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
 PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatankesadaran, kualitas pengetahuan& ketrampilanK3 bagi TenagaKerja
 PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bidang K3, bukan melalui penerapan & pemaksaan
melalui sanksi-sanksi
Langkah Penanggulangan Kecelakaan
Kerja
(Menurut ILO)
d@be's created 118
 ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kecelakaan dengan pembayaran premi
yg lebihrendah terhadap perusahaan yang memenuhi syarat K3
 PENERAPANK3 DI TEMPAT KERJA
• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dalam upaya memenuhi syarat-
syarat K3 di tempat kerja
Langkah Penanggulangan Kecelakaan
Kerja
(Menurut ILO)
TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO
1. Peniadaan
2. Substitusi 3. Engineering
4. Administrasi 5.ORGANISASI 6. APD
KEHANDALAN Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya
Eliminasi Eliminasi Bahaya
Tempat kerja /
Pekerjaan Aman
(Mengurangi
Bahaya)
Substitusi
Penggantian
Alat/Mesin/Bahan/Tempat Kerja
yang Lebih Aman
Perancangan
Modifikasi Alat/Mesin/Tempat
Kerja yang Lebih Aman
Administrasi
Prosedur, Aturan, Pelatihan,
Durasi Kerja, Tanda Bahaya,
Rambu, Poster, Label
Tenaga Kerja
Aman
(Mengurangi
Paparan)
Alat Pelindung Diri
Menyediakan APD kepada Tenaga
Kerja
PERLINDUNGAN
Hierarki Pengendalian
Tanda Larangan
Makna Rambu Di Tempat Kerja
Tanda Bahaya Tanda Kewajiban
Tanda Sarana
Darurat
Kebakaran
Tanda Sarana
Keselamatan,
P3K dan
Evakuasi Darurat
Tanda Sarana /
Fasilitas Umum
Label Kemasan Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3)
Contoh Label Kemasan B3
GHS (Globally Harmonized System) – UN (United Nations)
Mudah Meledak Mudah
Menyala/Terbaka
r
Oksidator
Korosif Beracun Mengganggu
Pernafasan,
Pemicu Kamker
Pemicu Iritasi Gas Bertekanan Pencemar
Lingkungan
Label Transportasi Bahan Beracun Dan Berbahaya
(B3)
Sumber : DOT (Department Of Transportation) Amerika
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
Makna Label Dan Warna Perpipaan
Gas Bertekanan.
Bahan Mudah Terbakar.
Air Yang Dapat Diminum, Air Pendingin, Air
Umpan Boiler.
Bahan Beracun & Korosif.
Media Pemadam Kebakaran.
Bahan Mudah Menyala.
Sumber : ANSI (American National Standards Intitute) Amerika
Tanda Dan Makna simbol Warna K3
Tanda Dan Makna bentuk simbol K3
Tanda Dan Makna Papan Informasi Di Tempat Kerja
Petunjuk K3 Informasi Umum /
Pengumuman
Informasi Bahaya
Pesan Umum Informasi Fasilitas
Radioaktif
Informasi Larangan
LABEL
LABEL
LABEL
LABEL
LABEL
LABEL
LABEL
Tanda, Makna Warna Dan Label Di Tempat Kerja
Batas Area Kerja, Batas Jalur.
Produk Jadi, Sarana Umum.
Bahan Baku, Sarana P3K, Keselamatan, Darurat dan
Evakuasi.
Barang Menunggu Diproses Lebih Lanjut (WIP).
Barang Cacat, Barang Tidak Terpakai, Tanda Berhenti.
Inventaris, Identitas Laci Penyimpanan, Rak, Peralatan,
dsj.
Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Operasional.
Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Keselamatan.
Zona Berbahaya.
Barang Inspeksi QC.
Pengertian
5R adalah cara/metode untuk
mengatur/mengelola/mengorganisir tempat kerja
menjadi tempat kerja yang lebih baik secara
berkelanjutan.
Tujuan
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat kerja.
Manfaat
1. Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat
kerja yang lebih efisien.
2.Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu
bersih dan luas.
3.Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas
tempat kerja yang bagus/baik.
4.Menambah penghematan karena menghilangkan
pemborosan-pemborosan di tempat kerja.
Budaya 5R
Ringkas
1. Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan.
2. Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat digunakan.
3. Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
4. Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya.
Rapi
1. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerja.
2. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan keseringan
penggunaannya, keseragaman, fungsi dan batas waktu.
3. Pengaturan tanda visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan.
Resik
1. Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah.
2. Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
3. Meminimalisir sumber-sumber sampah dan kotoran.
4. Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak
(peremajaan).
Rawat
Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.
Rajin
Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.
Langkah-Langkah Penerapan 5R
Penerapan Budaya 5R Di Tempat
Kerja
Contoh Dokumentasi Penerapan 5R Di Tempat Kerja
LOTO (Lockout – Tagout)
Pengertian
Suatu prosedur untuk menjamin
mesin/alat berbahaya secara tepat
telah dimatikan dan tidak akan menyala
kembali selama pekerjaan berbahaya
ataupun pekerjaan perbaikan dan
perawatan berlangsung sampai dengan
pekerjaan tersebut berakhir.
Prosedur Umum
1. Mengidentifikasi sumber energi.
2. Mengisolasi dan mematikan sumber
energi.
3. Mengunci dan memberi tanda
bahaya pada sumber energi.
4. Memastikan keefektifan isolasi
sumber energi.
Tanda LOTO Penerapan LOTO
Peralatan LOTO
Izin Pekerjaan Bahaya/Resiko Tinggi
1. Izin kerja diperlukan untuk
pekerjaan non-rutin yang
mengandung bahaya/resiko
tinggi di tempat kerja.
2. Izin kerja bertujuan untuk
memastikan bahwa semua
kegiatan/kondisi/lokasi aman
untuk dilangsungkannya
pekerjaan berbahaya/resiko
tinggi.
3. Pengurusan izin kerja
dilaksanakan oleh tenaga kerja
bersangkutan dengan petugas
K3 Perusahaan.
Pekerjaan :
1. Panas (pengelasan,
gerinda, dsj).
2. Ketinggian
(konstruksi/perbaikan di
ketinggian di atas 2 meter).
3. Listrik (arus besar).
4. Galian.
5. Penggunaan Alat Berat.
6. Perbaikan Tangki.
7. Perbaikan Perpipaan.
8. Ruang Terbatas.
Alat Pelindung Diri (APD)
Kelengkapan
wajib yang
digunakan saat
bekerja sesuai
dengan bahaya
dan resiko kerja
untuk menjaga
keselamatan
tenaga kerja itu
sendiri maupun
orang lain di
tempat kerja.
Pelindung Kepala Pelindung Mata dan Muka Pelindung Pendengaran
Pelindung Pernafasan Pelindung Tangan Pelindung Kaki
Pelindung Jatuh
Pelindung Tubuh
Pelampung
Rompi Nyala
Sabuk Keselamatan
Jas Hujan
Pana
s
Oksigen
Rantai
Reaks
i Bahan
Mudah
Terbakar
Api Dan Kebakaran
Pengertian Api
Api adalah suatu reaksi kimia (oksidasi)
cepat yang terbentuk dari 3 unsur (panas,
oksigen dan bahan mudah terbakar ) yang
menghasilkan panas dan cahaya.
Pengertian Kebakaran
Nyala api baik kecil maupun besar pada
tempat, situasi dan waktu yang tidak
dikehendaki yang bersifat merugikan dan
pada umumnya sulit dikendalikan.
Segitiga Api
Metode Pemadaman Api
Pendinginan
1. Menghilangkan unsur panas.
2. Menggunakan media bahan dasar air.
Isolasi
1. Menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi unsur O2
menyalakan api.
2. Menggunakan media serbuk ataupun busa.
Dilusi
1. Meniupkan gas inert untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api.
2. Menggunakan media gas CO2.
Pemisahan
1. Memisahkan bahan mudah terbakar dari unsur api.
2. Memindahkan bahan-bahan mudah terbakar jauh dari jangkauan api.
Pemutusan
1. Memutus rantai reaksi api dengan menggunakan bahan tertentu untuk mengikat
radikal bebas pemicu rantai reaksi api.
2. Menggunakan bahan dasar Halon (Penggunaan Halon sekarang dilarang karena
menimbulkan efek rumah kaca).
A
B
C
D
K
Padat Non Logam
E
Klasifikasi Kebakaran
Kelas Kebakaran Media Pemadam
Gas/Uap/Cairan
Aliran Listrik
Logam
Bahan Radioaktif
Bahan Masakan
Air, Uap Air, Serbuk Kimia, Busa
Serbuk Kimia, CO2, Busa
Serbuk Kimia, CO2, Uap Air
Serbuk Kimia Sorium Klorida, Grafit, dsj
<Belum Diketahui Secara Spesifik>
Cairan Kimia, Serbuk Kimia, CO2
Sumber : National Fire Protection Association (NFPA) Amerika
Alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu
orang untuk memadamkan api pada mula terjadi
kebakaran.
Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Petunjuk Penggunaan :
1. Tarik pin pengunci
tuas.
2. Arahkan selang ke
pusat api.
3. Tekan tuas pegangan
tabung pemadam.
4. Sapukan secara
merata.
Tanda Pemasangan APAR
Pemasangan Tanda APAR Pada Tiang Bagian-Bagian APAR
Tuas
Pin
Manometer
Selang
Nozzle / Corong
Berdasarkan Kelas Kebakaran
1. APAR Kelas A (Kebakaran Padat Non-Logam).
2. APAR Kelas B (Kebakaran Gas & Cairan Mudah Terbakar).
3. APAR Kelas C (Kebakaran Listrik).
4. APAR Kelas D (Kebakaran Logam).
5. APAR Kelas K (Kebakaran Bahan Masakan).
6. APAR Kombinasi (ABC, AB, BC, BK).
Berdasarkan Media Pemadam
APAR Air, APAR Uap Air, APAR Busa, APAR Serbuk Kimia Kering, APAR Cairan Kimia, APAR
Gas CO2, APAR Halon.
Berdasarkan Konstruksi
1. APAR Kartu Gas (Menggunakan tabung gas bertekanan yang dipasang di luar tabung
untuk mengeluarkan isi tabung APAR).
2. APAR Tekanan Tetap (Gas bertekanan untuk mengeluarkan isi APAR dijadikan satu
dengan tabung APAR).
Berdasarkan Penempatan
APAR Gantung dan APAR Troli (dengan roda dorong).
Berdasarkan Kapasitas
APAR 0.6 kg s.d 90kg.
Jenis-jenis Tabung Pemadam / APAR
APAR Kartu Gas
APAR Tekanan Tetap
Hidran
Hidran digunakan untuk mengatasi kebakaran besar
dengan sistem serupa keran air dengan tekanan air
yang tinggi.
Penggunaan hidran sebagai pemadaman kebakaran
harus memastikan bahwa aliran listrik dimatikan
supaya tidak membahayakan petugas pemadam.
Formasi Penggunaan Hidran
Perlengkapan Hidran Pilar Hidran Nozzle
1. Menulis dan memasang semua syarat keselamatan
kerja yang diwajibkan pada tempat-tempat yang
mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk
pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja
yang dipimpinnya.
2. Memasang semua gambar keselamatan kerja yang
diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya
pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3
di tempat kerja yang dipimpinnya.
3. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
diwajibkan pada tenaga kerja yang dipimpin
maupun orang lain yang memasuki tempat kerja
disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut
Kewajiban Pengusaha (Pengurus)
Undang-Undang No 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan
Kerja pasal 14
1. Memberi keterangan yang benar apabila
diminta pegawai pengawas/keselamatan kerja.
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
diwajibkan.
3. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3
yang diwajibkan.
4. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan
semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan.
5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3
dan APD yang diwajibkan diragukan olehnya
kecuali dalam hal khusus ditentukan lain oleh
pegawai pengawas dalam batas yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Kewajiban Tenaga Kerja
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja pasal 12
1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah, mengurangi & memadamkan
kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K.
6. Memberi APD pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
radiasi, kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat
Kerja (PAK) dan keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
Syarat Dasar K3
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja pasal 3
10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara &
proses kerja.
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia,
binatang, tanaman & barang.
15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat,
perlakuan & penyimpanan barang.
17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.
18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan
pekerjaan yang resikonya bertambah tinggi.
Syarat Dasar K3 (Selesai)
Undang-Undang No 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja pasal 3
UTAMAKAN
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

More Related Content

Similar to KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfBahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfafri7
 
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJADASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAheruprass0707
 
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3 K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3 MOCHAMAD RIZKY BINTANG ARDYANSYAH
 
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxKesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxHana P Fadhilah
 
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptxM. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptxKetutSujane1
 
Kharunia septia prima (1530118)
Kharunia septia prima (1530118)Kharunia septia prima (1530118)
Kharunia septia prima (1530118)Yogi Asmamet
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan KerjaKeselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan KerjaRizal Triyandi
 
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganRangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganSembadra Fitriani
 
Makalah keselamatan kerja 1
Makalah keselamatan kerja 1Makalah keselamatan kerja 1
Makalah keselamatan kerja 1lindayunanda
 
PPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptx
PPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptxPPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptx
PPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptxZhulvardyanArmayrish
 
Bekerja dengan aman alat berat
Bekerja dengan aman alat beratBekerja dengan aman alat berat
Bekerja dengan aman alat beratheru khoeruman
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Uwai Shakespeare
 

Similar to KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (20)

Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfBahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
 
BAHAN K3.pptx
BAHAN K3.pptxBAHAN K3.pptx
BAHAN K3.pptx
 
BAHAN K3.pptx
BAHAN K3.pptxBAHAN K3.pptx
BAHAN K3.pptx
 
Makalah_PIO
Makalah_PIOMakalah_PIO
Makalah_PIO
 
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJADASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
 
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3 K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
 
Bab i k3
Bab i k3Bab i k3
Bab i k3
 
DEVINISI K3
DEVINISI K3DEVINISI K3
DEVINISI K3
 
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptxKesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
Kesehatan dan keselamatan kerja - kelompok 9 (1).pptx
 
K3 2
K3 2K3 2
K3 2
 
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptxM. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
M. Vindy Eka Putra Candra Dinata_20411072_KUIS 2 K3.pptx
 
Kharunia septia prima (1530118)
Kharunia septia prima (1530118)Kharunia septia prima (1530118)
Kharunia septia prima (1530118)
 
Modul k3 lh
Modul k3 lhModul k3 lh
Modul k3 lh
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan KerjaKeselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
Manajemen sdm
Manajemen sdmManajemen sdm
Manajemen sdm
 
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganRangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
 
Makalah keselamatan kerja 1
Makalah keselamatan kerja 1Makalah keselamatan kerja 1
Makalah keselamatan kerja 1
 
PPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptx
PPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptxPPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptx
PPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptx
 
Bekerja dengan aman alat berat
Bekerja dengan aman alat beratBekerja dengan aman alat berat
Bekerja dengan aman alat berat
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

  • 2. Pendahuluan Setiap pekerjaan/aktifitas selalu ada risiko kegagalan Salah satu risiko pekerjaan adalah kecelakaan kerja (work accident), yang berakibat kerugian (loss). Untuk itu perlu K3 yang harus terpadu semua orang yang ada dalam lingkungan perusahaan/pekerjaan. Degradasi keselamatan terjadi akibat transisi dari masyarakat agraris (low risk society) menuju masyarakat industri (high risk society).
  • 3. Pendahuluan Kecelakaan berdampak pada daya saing tingkat global. Sebagian masyarakat merasa tidak memerlukan K3, bahkan dianggap sebagai barang mewah. PT Jamsostek mencatat selama 2022 terjadi sebanyak 265.334 kasus kecelakaan.
  • 4. Mengutip data BPJS Ketenagakerjaan ini, dapat dilihat bahwa jumlah angka kecelakaan kerja sejak pandemi 2020 hingga 2022 angkanya meningkat berada disekitar 200 ribuan kasus. Dapat dilihat bahwa pada tahun 2020 terjadi sebanyak 221.740 kasus kecelakaan kerja, sedangkan pada 2021 ini menyentuh angka 234.270 kasus. Hingga November 2022, angka kecelakaan kerja pada tahun kemarin mencapai 265.334 kasus.
  • 5. Filosofi K3 • Filosofi dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya, melalui upayaupaya pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat kerjanya
  • 6. Filosofi K3 • Bila semua potensi bahaya telah dikendalikan dan memenuhi batas standar aman, maka akan memberikan kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat, dan proses produksi menjadi lancar, yang pada akhirnya akan dapat menekan risiko kerugian dan berdampak terhadap peningkatan produktivitas.
  • 7. Filosofi K3 Menurut International Association of Safety Professional, Filosofi K3 terbagi menjadi 8 filosofi yaitu: 1. Safety is an ethical responsibility (Keselamatan adalah tanggung jawab etika) 2. Safety is a culture, not a program (Keselamatan adalah budaya, bukan program) 3. Management is responsible (tanggung jawab manajeman) 4. Employee must be trained to work safety (karyawan wajib dilatih untuk keselamatan kerja) 5. Safety is a condition of employment (keselamatan adalah syarat kerja) 6. All injuries are preventable (semua cedera bisa dicegah) 7. Safety program must be site specific (Program keselamatan harus ada tempat khusus). 8. Safety is good business (keselamatan adalah bisnis yang baik)
  • 8. Sejarah K3 1. Era revolusi industri (abad XVIII) Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan K3 adalah penggantian tenaga hewan dengan mesin-mesin seperti mesin uap yang baru ditemukan sebagai sumber energi
  • 9. 2. Era industrialisasi Sejak era revolusi industri di atas sampai dengan pertengahan abad 20, penggunaan teknologi semakin berkembang sehingga K3 juga mengikuti perkembangan ini. Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD, safety device, interlock, dan alat-alat pengaman) Sejarah K3
  • 10. 3. Era Manajemen Keterpaduan semua unit-unit kerja seperti safety, health dan masalah lingkungan dalam suatu sistem manajemen juga menuntut adanya kualitas yang terjamin baik dari aspek input proses dan output. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standarstandar internasional seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO 18000. Sejarah K3
  • 12. 4. Era Mendatang Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak hanya difokuskan pada permasalahan K3 yang ada sebatas di lingkungan industri dan pekerja. Perkembangan K3 mulai menyentuh aspek-aspek yang sifatnya publik atau untuk masyarakat luas. Sejarah K3
  • 13. Konsep K3 1. Konsep lama a. Kecelakaan merupakan nasib sial dan merupakan risiko yang harus diterima. b. Tidak perlu berusaha mencegah (takdir) c. Masih banyak pengganti pekerja d. Membutuhkan biaya yang cukup tinggi e. Menjadi faktor penghambat produksi
  • 14. Konsep K3 2. Konsep masa kini a. Memandang kecelakaan bukan sebuah nasib. b. Kecelakaan pasti ada penyebabnya sehingga dapat dicegah c. Penyebab: personal factors 80-85% dan environmental factors 15 % sampai 20 % d. Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian e. Peran pimpinan sangat penting & menentukan
  • 15. Pengertian K3 Ditinjau dari keilmuan, keselamatan dan kesehatan kerja diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan dan Penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dan sebagainya
  • 16. 1. Keselamatan (safety) Keselamatan kerja diartikan sebagai upaya-upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja; menjaga keselamatan orang lain; melindungi peralatan, tempat kerja dan bahan produksi; menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melancarkan proses produksi. Pengertian K3
  • 17. 2. Kesehatan (health) Kesehatan diartikan sebagai derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the degree of physiological and psychological well being of the individual). Secara umum, pengertian dari kesehatan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk memperoleh kesehatan yang setinggi-tingginya dengan cara mencegah dan memberantas penyakit yang diidap oleh pekerja, mencegah kelelahan kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Pengertian K3
  • 18. Tujuan Penerapan K3 Tujuan utama dalam Penerapan K3 berdasarkan Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yaitu antara lain : 1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja. 2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. 3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
  • 19. Manfaat K3 Manfaat K3 bagi Pekerja Di lingkungan internal perusahaan, karyawan dapat : 1. memahami bahaya dan risiko pekerjaannya, 2. mencegah terjadinya kecelakaan kerja, 3. bertindak dalam situasi darurat, serta 4. melaksanakan hak dan kewajibannya berkaitan dengan peraturan K3.
  • 20. Lambang K3 Arti (Makna) Tanda Palang Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK). Arti (Makna) Roda Gigi Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani. Arti (Makna) Warna Putih Bersih dan suci. Arti (Makna) Warna Hijau Selamat, sehat dan sejahtera. Arti (Makna) 11 (sebelas) Gerigi Roda Sebelas Bab Undang Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Bentuk lambang berupa palang berwarna hijau dengan roda bergerigi sebelas dengan warna
  • 21. UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja 1.Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha. 2.Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana. 3.Adanya bahaya kerja di tempat itu. Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
  • 22. Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen K3 Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau lebih dan atau yang mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK). Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
  • 23. Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) 1.Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih. 2.Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100 orang tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan pencemaran radio aktif. Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
  • 24. OBJEK PENGAWASAN K3 Setiap tempat kerja sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan pasal 2 ayat (2) Undang-undang No. 1 Tahun 1970 dimana didalamnya terdapat sumber bahaya yg berkaitan dengan : 1. Keadaan mesin/ alat/ bahan 2. Lingkungan kerja 3. Sifat pekerjaan 4. Cara kerja 5. Proses produksi
  • 25. Tujuan K3 Menyelamatkan karyawan, dari : sakit, kesedihan, kehilangan masa depan, kehilangan gaji /nafkah Menyelamatkan keluarga, dari : kesedihan, masa depan yg tak menentu, kehilangan pendapatan Menyelamatkan perusahaan, dari : kehilangan tenaga kerja, pengeluaran biaya akibat kecelakaan, kehilangan waktu karena terhenti kegiatan, melatih atau mengganti karyawan yang celaka, bahkan bisa sampai terhentinya produksi
  • 26. PRINSIP K3 1. Setiap pekerjaan bisa dilakukan dengan selamat 2. Kecelakaan pasti ada sebabnya 3. Penyebab kecelakaan harus dicegah/ditiadakan
  • 27. Bagaimana untuk bekerja dengan aman dan selamat? 1. Mengetahui pekerjaan yang akan dilakukan 2. Mengetahui langkah/tahapan pekerjaan tersebut 3. Mengetahui bahaya-bahaya nya 4. Mengetahui cara mengendalikan bahaya-bahaya tersebut
  • 28. Hazard atau bahaya adalah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit akibat kerja. ISTILAH DALAM K3
  • 29. Risiko (risk) yaitu menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kerugian pada periode waktu tertentu (Tarwaka,2008). ISTILAH DALAM K3
  • 30. Danger Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat ISTILAH DALAM K3
  • 31. Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya (danger). ISTILAH DALAM K3
  • 32. Hampir Celaka (Incident / Nearmiss) Adalah suatu kejadian yang tidak kita inginkan yang mungkin dapat mengakibatkan kerugian terhadap Manusia, Peralatan, Material dan Lingkungan. ISTILAH DALAM K3
  • 33. Celaka (Accident) adalah Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan ISTILAH DALAM K3
  • 34. Pengertian Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera dan atau penyakit akibat kerja (PAK). Sumber 1. Manusia. 2. Mesin. 3. Material. 4. Metode. 5. Lingkungan. Jenis 1. Tindakan. 2. Kondisi. Sumber Bahaya K3 Faktor 1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman, Binatang). 2. Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif). 3. Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi, Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik, Getaran, Radiasi). 4. Biomekanik (Gerakan Berulang, Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan Manual, Desain Tempat Keja/Alat/Mesin). 5. Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan, Pelecehan, Pengucilan, Lingkungan, Emosi Negatif).
  • 35. Penyebab kecelakaan kerja Secara umum penyebab kecelakaan kerja ada dua, yaitu: 1. Unsafe Action (factor manusia / tindakan tidak aman) 2. Unsafe Condition (factor lingkungan / kondisi tidak aman)
  • 36. Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) adalah tindakan yang dapat membahayakan pekerja itu sendiri maupun orang lain yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Sebagian besar kecelakaan terjadi karena kelalaian /ketidaktahuan manusia/pekerja dan sebagian kecil dikarenakan faktor lain.
  • 41. Unsafe action (tindakan tidak aman) Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan kerja yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan, contoh: 1. Tidak mengikuti metode kerja yang telah disetujui 2. Mengambil jalan pintas 3. Tidak menggunakan peralatan keselamatan 4. Kurang pendidikan 5. Kurang pengalaman 6. Salah pengertian trhadap suatu perintah
  • 42. 7. Kurang terampil 8. Salah mengartikan SOP (sehingga mengakibatkan kesalahan pemakaian alat kerja) 9. Menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai kewenangan) 10.Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai 11. Ketidakseimbangan fisik pekerja a. Posisi tubuh yang menyebabkan cepat lelah b. Cacat fisik c. Cacat Sementara d. Kepekaan Indera terhadap sesuatu
  • 43. 12. Pemakaian APD hanya berpura – pura 13. Mengangkat beban yang berlebihan 14. Bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja 15. Pemuatan, penempatan, pencampuran secara berbahaya 16. Mengancam, menggoda, sembrono, bergurau, membuat terkejut, mabuk dsb
  • 44. 17. Sistem peringatan yang berlebihan 18.Sifat pekerjaan yang mengandung potensi bahaya 19. Tata letak / lay out area kerja yang kurang baik 20.Tidak ada prosedur operasional kerja
  • 45. UNSAFE ACTION KURANG PENGETAHUAN. KURANG KETRAMPILAN / PENGALAMAN TIDAK ADA KEMAUAN FAKTOR KELELAHAN JENIS PEKERJAAN YANG TIDAK SESUAI K E N A P A P E R B U A T A N T I D A K A M A N D I L A K U K A N ? GANGGUAN MENTAL KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH LAKU MANUSIA
  • 46. Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition) merupakan suatu keadaan / kondisi lingkungan kerja (umumnya tempat kerja) yang ada di sekitar kita yang memiliki potensi menyebabkan cidera atau kecelakaan kerja serta kerusakaan lainnya. Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition)
  • 47. UNSAFE CONDITION (KONDISI TIDAK AMAN) Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan, contoh: 1. kekurangan peralatan yang aman, atau dengan perkataan lain mesin-mesin tidak dirancang baik untuk dilengkapi dengan alat pengamanan secukupnya. 2. Lingkungan kerja yang bising sehingga tenaga kerja tidak mendengar isyarat bahaya.
  • 48. UNSAFE CONDITION (KONDISI TIDAK AMAN) 3. Suhu ruangan buruk sehingga para pekerja jadi mudah letih dan tak mampu lagi untuk berkonsentrasi terhadap tugas- tugas yang ditanganinya, 4. kurang baiknya pengaturan sirkulasi udara menyebabkan terkumpulnya uap beracun yang pada akhirnya mengakibatkan kecelakaan. 5. Lantai licin sehingga mengakibatkan jatuhnya seseorang
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58. 58
  • 59. KECELAKAAN KERJA Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak terduga dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan kerugian harta benda (Peralatan / Material), korban jiwa / luka / cacat (Manusia) maupun pencemaran (Lingkungan). Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat adanya hubungan kerja, (terjadi karena suatu pekerjaan atau melaksanakan pekerjaan).
  • 60. Faktor penyebab Kecelakaan Kerja 1. Faktor manusia yang dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap 2. Faktor material yang memiliki sifat dapat memunculkan kesehatan atau keselamatan kerja 3. Faktor sumber bahaya yaitu: a. Perbuatan berbahaya, hal ini terjadi misalnya karena metode kerja yang salah, keletihan/kecapekan, sikap kerja yang tidak sesuai dan sebagainya; b. Kondisi/keadaan bahaya, yaitu keadaan yang tidak aman dari keberadaan mesin atau peralatan, lingkungan, proses, sifat pekerjaan 4. Faktor yang dihadapi, misalnya kurangnya pemeliharaan/ perawatan mesin/peralatan sehingga tidak bisa bekerja dengan sempurna
  • 61. Penyebab Dasar 1. Kurangnya Prosedur/A turan. 2. Kurangnya Sarana. 3. Kurangnya Kesadaran. 4. Kurangnya Kepatuhan . Penyebab Tidak Langsung 1. Faktor Pekerjaan. 2. Faktor Pribadi. Penyebab Langsung 1. Tindakan Tidak Aman. 2. Kondisi Tidak Aman. Kecelakaan Kerja 1. Kontak Dengan Bahaya. 2. Kegagalan Fungsi. Kerugian 1. Manusia (Cedera, Keracunan, Cacat, Kematian, PAK). 2. Mesin/Alat (Kerusakan Mesin/Alat). 3. Material/Bahan (Tercemar, Rusak, Produk Gagal). 4. Lingkungan (Tercemar, Rusak, Bencana Alam). Penyebab Kecelakaan Kerja Teori Efek Domino – H.W. Heinrich
  • 62. Piramida Kecelakaan Kerja Setiap Terjadi 1 10 30 600 Kecelakaan Fatal/Kematian Di dalamnya terdapat Kecelakaan Ringan Sebelumnya Yang di dalamnya terdapat Insiden yang menimbulkan kerusakan alat/bahan sebelumnya Nearmiss (hampir celaka) Sebelumnya Yang di dalamnya terdapat 2.00 Kondisi dan Tindakan Tidak aman
  • 63. Rp. 1 Juta Biaya Langsung 1. Biaya Pengobatan & Perawatan. 2. Biaya Kompensasi (Asuransi). Rp. 5 – 50 Juta (Biaya Kerusakan Aset Yang Tidak Diasuransikan) Rp. 5 – 3Juta (Biaya Lain-lain Yang Tidak Diasuransikan) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 7. Waktu untuk Investigasi. 8. Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang . 9. Biaya Perekrutan dan Pelatihan. 10. Biaya Lembur. 11. Biaya Ekstra Pengawas. 12. Waktu untuk Administrasi. 13. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja yang Kembali karena Cedera. 14. Kerugian Bisnis dan Nama Baik. { { Kerugian Kecelakaan Kerja Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja Biaya Tidak Langsung 1. Kerusakan Bangunan. 2. Kerusakan Alat dan Mesin. 3. Kerusakan Produk dan Bahan/Material. 4. Gangguan/Terhentinya Produksi. 5. Biaya Administrasi. 6. Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat.
  • 64. Klasifikasi Kecelakaan Ada banyak standar yang menjelaskan referensi tentang kode-kode kecelakaan kerja, salah satunya adalah standar Australia AS 1885-1 tahun 1990, sebagai berikut: Jatuh dari atas ketinggian Jatuh dari ketinggian yang sama Menabrak objek dengan bagian tubuh Terpajan oleh getaran mekanik Tertabrak oleh objek yang bergerak
  • 65. Klasifikasi Kecelakaan  Terpajan oleh suara keras tiba-tiba  Terpajan suara yang lama  Terpajan tekanan yang bervariasi (lebih dari suara)  Pergerakan berulang dengan pengangkatan otot yang rendah  Otot tegang lainnya
  • 66. Klasifikasi Kecelakaan Ada banyak standar yang menjelaskan referensi tentang kode-kode kecelakaan kerja, salah satunya adalah standar Australia AS 1885- 1 tahun 1990, sebagai berikut:  Kontak dengan listrik  Kontak atau terpajan dengan dingin atau panas  Terpajan radiasi  Kontak tunggal dengan bahan kimia  Kontak lainnya dengan bahan kimia
  • 67. Klasifikasi Kecelakaan  Kontak dengan, atau terpajan faktor biologi  Terpajan faktor stress mental  Longsor atau runtuh  Kecelakaan kendaraan/Mobil  Lain-lain dan mekanisme cidera berganda atau banyak  Mekanisme cidera yang tidak spesifik
  • 68. Jenis 2 Kecelakaan Kerja 1.INDUSTRIAL ACCIDENT (Kecelakaan Industri) yaitu Kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena ada sumber bahaya atau bahaya kerja. 2.COMMUNITY ACCIDENT (Kecelakaan dalam perjalanan) yaitu kecelakaan yang terjadi di luar tempat kerja yang berkaitan dengan hubungan kerja.
  • 75. MASUK MESIN YG BERPUTAR 75
  • 76. TERGILING MESIN YG BERPUTAR 76
  • 92. JATUH
  • 93.
  • 94.
  • 95.
  • 96.
  • 97.
  • 98.
  • 99.
  • 100.
  • 101.
  • 102.
  • 103.
  • 104.
  • 105.
  • 106.
  • 107. APA YANG TERJADI Sebab, Para korban tersebut bekerja, dengan tujuan utamanya adalah untuk memenuhi segala impian dan harapan dari keluarganya. Karena Setelah terjadinya kecelakaan ini, kemungkinan impian dan harapan keluarga terhadap korban akan pupus
  • 108. “kecelakaan itu kan sudah takdir…” Pemikiran seperti ini salah satu bagian dari kepasrahan, artinya mengurungkan ide-ide pencegahan terhadap kecelakaan kerja. Padahal kita sebagai manusia telah diberikan anugrah oleh Tuhan yaitu akal pikiran untuk memecahkan suatu permasalahan Sementara di pihak organisasi / perusahaan menganggap bahwa kecelakaan yang terjadi merupakan “kesalahan” korban yang tidak mengindahkan peraturan, tidak mengikuti SOP, dll. Paradigma “Blaming the person” ini yang memandang bahwa faktor manusialah sumber penyebab (root cause) kecelakaan dan tidak melihat faktor kesalahan manusia merupakan sebagai akibat dari suatu keadaan.
  • 109. Kerugian Akibat kecelakaan kerja Setiap kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian, baik itu kerugian material maupun fisik 1. Kerugian ekonomi a. kerusakan alat/mesin, bahan dan bangunan b. biaya pengobatan dan perawatan c. tunjangan kecelakaan d. jumlah dan mutu produk berkurang e. kompensasi kecelakaan f. penggantian tenaga kerja yang mengalami kecelakaan
  • 110. 2. Kerugian non ekonomi a. penderitaan korban dan keluarga b. hilangnya waktu selama sakit, baik korban maupun keluarga c. aktivitas kerja berhenti sementara d. hilangnya waktu kerja e. hilangnya sumber pendapatan
  • 111. 1. Kerugian langsung (Direct Loss) a. biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan mengakibatkan cedera, baik cedera ringan,berat, cacat, maupun menimbulkan kematian. Cedera ini mengakibatkan tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik sehingga mempengaruhi produktivitas b. Kerusakan sarana produksi kerugian langsung pada sarana produksi karena kebakaran, peledakan, dan kerusakan
  • 112. 2.Kerugian tidak langsung (Indirect Loss) a.Kerugian jam kerja akibat kecelakaan kegiatan berhenti sementara untuk membantu korban yang cedera, penanggulangan kejadian, perbaikan kerusakan atau penyelidikan kejadian. Kerugian jam kerja akibat kecelakaan jumlahnya cukup besar yang dapat mempengaruhi produktivitas b.Kerugian produksi perusahaan tidak dapat berproduksi sementara waktu sehingga kehilangan peluang untuk mendapatkan keuntungan
  • 113. c.Kerugian sosial keluarga korban ikut menderita, apabila pekerja tidak mampu bekerja atau meninggal, maka keluarga akan kehilangan sumber kehidupan d.Citra dan kepercayaan konsumen Kecelakaan menimbulkan citra negatif bagi perusahaan karena dinilai tidak peduli keselamatan, tidak aman, atau merusak lingkungan sehingga berakibat buruk pada rendahnya keprcayaan konsumen.
  • 115. d@be's created 115  ORGANISASI K3 (P2K3) •Seorang pimpinan •Seorang Ahli K3,Teknisi, Operator, •Dukungan Manajemen •Prosedur , motivasi dan moral pekerja  MENEMUKANFAKTA& MASALAH •Melalui Survey, Inspeksi, Investigasi  ANALISIS Sebab utama masalah tsb, tingkat kekerapannya, lokasi, kaitannya dengan manusia maupun kondisi 0 PEMILIHAN/ PENETAPANALTERNATIF •Sebab utama masalah tsb, tingkat kekerapannya, lokasi, kaitannya dengan manusia maupun kondisi  PELAKSANAANK3 METODE PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
  • 116. d@be's created 116  PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN • Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi • Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa • Penyelenggaraan pengawasan & pemantauan pelaksanaan K3  STANDARISASI • Standar K3 maju akan menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan K3  INSPEKSI / PEMERIKSAAN • Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan & persayaratan K3 Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja (Menurut ILO)
  • 117. d@be's created 117  RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK • Riset/penelitian untuk menunjang tingkat kemajuan bidang K3 sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi  PENDIDIKAN & LATIHAN • Peningkatankesadaran, kualitas pengetahuan& ketrampilanK3 bagi TenagaKerja  PERSUASI • Cara penyuluhan & pendekatan di bidang K3, bukan melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja (Menurut ILO)
  • 118. d@be's created 118  ASURANSI • Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kecelakaan dengan pembayaran premi yg lebihrendah terhadap perusahaan yang memenuhi syarat K3  PENERAPANK3 DI TEMPAT KERJA • Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dalam upaya memenuhi syarat- syarat K3 di tempat kerja Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja (Menurut ILO)
  • 119. TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO 1. Peniadaan 2. Substitusi 3. Engineering 4. Administrasi 5.ORGANISASI 6. APD
  • 120. KEHANDALAN Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya Eliminasi Eliminasi Bahaya Tempat kerja / Pekerjaan Aman (Mengurangi Bahaya) Substitusi Penggantian Alat/Mesin/Bahan/Tempat Kerja yang Lebih Aman Perancangan Modifikasi Alat/Mesin/Tempat Kerja yang Lebih Aman Administrasi Prosedur, Aturan, Pelatihan, Durasi Kerja, Tanda Bahaya, Rambu, Poster, Label Tenaga Kerja Aman (Mengurangi Paparan) Alat Pelindung Diri Menyediakan APD kepada Tenaga Kerja PERLINDUNGAN Hierarki Pengendalian
  • 121.
  • 122. Tanda Larangan Makna Rambu Di Tempat Kerja Tanda Bahaya Tanda Kewajiban Tanda Sarana Darurat Kebakaran Tanda Sarana Keselamatan, P3K dan Evakuasi Darurat Tanda Sarana / Fasilitas Umum
  • 123. Label Kemasan Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3) Contoh Label Kemasan B3 GHS (Globally Harmonized System) – UN (United Nations) Mudah Meledak Mudah Menyala/Terbaka r Oksidator Korosif Beracun Mengganggu Pernafasan, Pemicu Kamker Pemicu Iritasi Gas Bertekanan Pencemar Lingkungan
  • 124. Label Transportasi Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3) Sumber : DOT (Department Of Transportation) Amerika
  • 125. LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA Makna Label Dan Warna Perpipaan Gas Bertekanan. Bahan Mudah Terbakar. Air Yang Dapat Diminum, Air Pendingin, Air Umpan Boiler. Bahan Beracun & Korosif. Media Pemadam Kebakaran. Bahan Mudah Menyala. Sumber : ANSI (American National Standards Intitute) Amerika
  • 126. Tanda Dan Makna simbol Warna K3
  • 127. Tanda Dan Makna bentuk simbol K3
  • 128. Tanda Dan Makna Papan Informasi Di Tempat Kerja Petunjuk K3 Informasi Umum / Pengumuman Informasi Bahaya Pesan Umum Informasi Fasilitas Radioaktif Informasi Larangan
  • 129. LABEL LABEL LABEL LABEL LABEL LABEL LABEL Tanda, Makna Warna Dan Label Di Tempat Kerja Batas Area Kerja, Batas Jalur. Produk Jadi, Sarana Umum. Bahan Baku, Sarana P3K, Keselamatan, Darurat dan Evakuasi. Barang Menunggu Diproses Lebih Lanjut (WIP). Barang Cacat, Barang Tidak Terpakai, Tanda Berhenti. Inventaris, Identitas Laci Penyimpanan, Rak, Peralatan, dsj. Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Operasional. Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Keselamatan. Zona Berbahaya. Barang Inspeksi QC.
  • 130. Pengertian 5R adalah cara/metode untuk mengatur/mengelola/mengorganisir tempat kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik secara berkelanjutan. Tujuan Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat kerja. Manfaat 1. Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yang lebih efisien. 2.Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih dan luas. 3.Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja yang bagus/baik. 4.Menambah penghematan karena menghilangkan pemborosan-pemborosan di tempat kerja. Budaya 5R
  • 131. Ringkas 1. Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan. 2. Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat digunakan. 3. Memilah barang yang harus dibuang atau tidak. 4. Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya. Rapi 1. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerja. 2. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan keseringan penggunaannya, keseragaman, fungsi dan batas waktu. 3. Pengaturan tanda visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan. Resik 1. Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah. 2. Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja. 3. Meminimalisir sumber-sumber sampah dan kotoran. 4. Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak (peremajaan). Rawat Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu. Rajin Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas. Langkah-Langkah Penerapan 5R Penerapan Budaya 5R Di Tempat Kerja
  • 132. Contoh Dokumentasi Penerapan 5R Di Tempat Kerja
  • 133. LOTO (Lockout – Tagout) Pengertian Suatu prosedur untuk menjamin mesin/alat berbahaya secara tepat telah dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama pekerjaan berbahaya ataupun pekerjaan perbaikan dan perawatan berlangsung sampai dengan pekerjaan tersebut berakhir. Prosedur Umum 1. Mengidentifikasi sumber energi. 2. Mengisolasi dan mematikan sumber energi. 3. Mengunci dan memberi tanda bahaya pada sumber energi. 4. Memastikan keefektifan isolasi sumber energi. Tanda LOTO Penerapan LOTO Peralatan LOTO
  • 134. Izin Pekerjaan Bahaya/Resiko Tinggi 1. Izin kerja diperlukan untuk pekerjaan non-rutin yang mengandung bahaya/resiko tinggi di tempat kerja. 2. Izin kerja bertujuan untuk memastikan bahwa semua kegiatan/kondisi/lokasi aman untuk dilangsungkannya pekerjaan berbahaya/resiko tinggi. 3. Pengurusan izin kerja dilaksanakan oleh tenaga kerja bersangkutan dengan petugas K3 Perusahaan. Pekerjaan : 1. Panas (pengelasan, gerinda, dsj). 2. Ketinggian (konstruksi/perbaikan di ketinggian di atas 2 meter). 3. Listrik (arus besar). 4. Galian. 5. Penggunaan Alat Berat. 6. Perbaikan Tangki. 7. Perbaikan Perpipaan. 8. Ruang Terbatas.
  • 135. Alat Pelindung Diri (APD) Kelengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai dengan bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan tenaga kerja itu sendiri maupun orang lain di tempat kerja. Pelindung Kepala Pelindung Mata dan Muka Pelindung Pendengaran Pelindung Pernafasan Pelindung Tangan Pelindung Kaki Pelindung Jatuh Pelindung Tubuh Pelampung Rompi Nyala Sabuk Keselamatan Jas Hujan
  • 136. Pana s Oksigen Rantai Reaks i Bahan Mudah Terbakar Api Dan Kebakaran Pengertian Api Api adalah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 unsur (panas, oksigen dan bahan mudah terbakar ) yang menghasilkan panas dan cahaya. Pengertian Kebakaran Nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan waktu yang tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan pada umumnya sulit dikendalikan. Segitiga Api
  • 137. Metode Pemadaman Api Pendinginan 1. Menghilangkan unsur panas. 2. Menggunakan media bahan dasar air. Isolasi 1. Menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api. 2. Menggunakan media serbuk ataupun busa. Dilusi 1. Meniupkan gas inert untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api. 2. Menggunakan media gas CO2. Pemisahan 1. Memisahkan bahan mudah terbakar dari unsur api. 2. Memindahkan bahan-bahan mudah terbakar jauh dari jangkauan api. Pemutusan 1. Memutus rantai reaksi api dengan menggunakan bahan tertentu untuk mengikat radikal bebas pemicu rantai reaksi api. 2. Menggunakan bahan dasar Halon (Penggunaan Halon sekarang dilarang karena menimbulkan efek rumah kaca).
  • 138. A B C D K Padat Non Logam E Klasifikasi Kebakaran Kelas Kebakaran Media Pemadam Gas/Uap/Cairan Aliran Listrik Logam Bahan Radioaktif Bahan Masakan Air, Uap Air, Serbuk Kimia, Busa Serbuk Kimia, CO2, Busa Serbuk Kimia, CO2, Uap Air Serbuk Kimia Sorium Klorida, Grafit, dsj <Belum Diketahui Secara Spesifik> Cairan Kimia, Serbuk Kimia, CO2 Sumber : National Fire Protection Association (NFPA) Amerika
  • 139. Alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran. Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan) Petunjuk Penggunaan : 1. Tarik pin pengunci tuas. 2. Arahkan selang ke pusat api. 3. Tekan tuas pegangan tabung pemadam. 4. Sapukan secara merata. Tanda Pemasangan APAR Pemasangan Tanda APAR Pada Tiang Bagian-Bagian APAR Tuas Pin Manometer Selang Nozzle / Corong
  • 140. Berdasarkan Kelas Kebakaran 1. APAR Kelas A (Kebakaran Padat Non-Logam). 2. APAR Kelas B (Kebakaran Gas & Cairan Mudah Terbakar). 3. APAR Kelas C (Kebakaran Listrik). 4. APAR Kelas D (Kebakaran Logam). 5. APAR Kelas K (Kebakaran Bahan Masakan). 6. APAR Kombinasi (ABC, AB, BC, BK). Berdasarkan Media Pemadam APAR Air, APAR Uap Air, APAR Busa, APAR Serbuk Kimia Kering, APAR Cairan Kimia, APAR Gas CO2, APAR Halon. Berdasarkan Konstruksi 1. APAR Kartu Gas (Menggunakan tabung gas bertekanan yang dipasang di luar tabung untuk mengeluarkan isi tabung APAR). 2. APAR Tekanan Tetap (Gas bertekanan untuk mengeluarkan isi APAR dijadikan satu dengan tabung APAR). Berdasarkan Penempatan APAR Gantung dan APAR Troli (dengan roda dorong). Berdasarkan Kapasitas APAR 0.6 kg s.d 90kg. Jenis-jenis Tabung Pemadam / APAR APAR Kartu Gas APAR Tekanan Tetap
  • 141. Hidran Hidran digunakan untuk mengatasi kebakaran besar dengan sistem serupa keran air dengan tekanan air yang tinggi. Penggunaan hidran sebagai pemadaman kebakaran harus memastikan bahwa aliran listrik dimatikan supaya tidak membahayakan petugas pemadam. Formasi Penggunaan Hidran Perlengkapan Hidran Pilar Hidran Nozzle
  • 142. 1. Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya. 2. Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya. 3. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan pada tenaga kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki tempat kerja disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut Kewajiban Pengusaha (Pengurus) Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 14
  • 143. 1. Memberi keterangan yang benar apabila diminta pegawai pengawas/keselamatan kerja. 2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan. 3. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan. 4. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan. 5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan APD yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas yang dapat dipertanggungjawabkan. Kewajiban Tenaga Kerja Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 12
  • 144. 1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja. 2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran. 3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan. 4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat. 5. Memberi P3K. 6. Memberi APD pada tenaga kerja. 7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran. 8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan keracunan. 9. Penerangan yang cukup dan sesuai. Syarat Dasar K3 Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3
  • 145. 10. Suhu dan kelembaban udara yang baik. 11. Menyediakan ventilasi yang cukup. 12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban. 13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara & proses kerja. 14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang, tanaman & barang. 15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan. 16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan & penyimpanan barang. 17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya. 18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya bertambah tinggi. Syarat Dasar K3 (Selesai) Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3