SOP ini memberikan pedoman penatalaksanaan kondisi pulpitis irreversibel di Puskesmas Kecamatan Jati, meliputi definisi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis banding, tindakan edodontik darurat seperti pulpektomi dan pulpotomi, serta kriteria rujukan untuk gigi berakar ganda. Langkah-langkah meliputi persiapan peralatan, anamnesa, diagnosis, tatalaksana, edukasi pasien, dan pengisian rekam medis.
1. PULPITIS IRREVERSIBEL
SOP
No.Dokumen : JTG/UKP/SOP/BPG-01/2020
No. Revisi : 01
TanggalTerbit : 2 Maret 2020
Halaman : 1/5
Puskesmas
KecamatanJati
negara
drg. Dara Pahlarini, MAP
NIP.196511101992022001
1. Pengertian 1. Pulpitis ireversibel adalah
Kondisi inflamasi pulpa yang menetap, dan simtomatik
atau asimtomatik yang disebabkan oleh suatu jejas,
dimana pulpa tidak dapat menanggulangi inflamasi yang
terjadi sehingga pulpa tidak dapat kembali ke kondisi
sehat
2. Patofisiologi
Inflamasi pulpa akibat proses karies yang lama / jejas.
Jejas tersebut dapat berupa kuman beserta produknya
yaitu toksin yang dapat mengganggu system
mikrosirkulasi pulpa sehingga odem, syaraf tertekan dan
akhirnya menimbulkan rasa nyeri yang hebat.
3. Gejala klinis dan pemeriksaan
a. Nyeri tajam, berlangsung cepat dan menetap, dapat
hilang dan timbul kembali secara spontan (tanpa
rangsangan), serta secara terus menerus. Nyeri
tajam, yang berlangsung secara terus menerus
menjalar kebelakang telinga.
b. Nyeri juga dapat timbul akibat perubahan
temperature/ rasa ,terutama dingin, manis dan asam
dengan ciri khas rasa sakit menetap lama.
c. Penderita kadang-kadang tidak dapat menunjukkan
gigi yang sakit dengan tepat
d. Kavitas dalam yang mencapai pulpa atau karies
dibawah tumpatan lama, dilakukan anamnesis
menunjukkan pernah mengalami rasa sakit yang
spontan, klinis terlihat kavitas profunda dan
tesvitalitas menunjukkan rasa sakit yang menetap
cukup lama.
2. 2/5
4. Diagnosis banding
Pulpitis reversible
5. Penatalaksanaan
a. Tindakan edodontik darurat dengan segera
dilakukan anastesi local dan ektirpasi jaringan pulpa
b. Pulpektomi untuk gigi berakar tunggal
Anastesi, isolasi (rubber dam), desinfeksi gigi,
preparasi kavitas, pembukaan atap pulpa, pulpotomi
dengan eksavator tajam, pengehentian perdarahan,
aplikasi Ca(OH)2 , sementasi dengan aplikasi pasta
dan tumpatan tetap
c. Pulpotomi untuk gigi berakar ganda
Anastesi, pengukuran panjang kerja, preparasi
kavitas, pembukaan atap pulpa, pengambilan pulpa
di kamar pulpa dengan ekskavator tajam,
pendarahan ditekan dengan kapas steril, eksterpasi
pulpa, pembentukan saluran akar dengan jarum
edondontik yang sesuai, irigasi NaOCL, pengeringan
saluran akar dengan paper point, pengobatan
saluran akar. Kunjungan berikutnya saluran akar
akan ditutup dengan guttap point dan sealer
(tergantung kondisi). Selanjutnya dilakukan tumpatan
dengan onlay, crown, atau resin komposit
(tergantung keadaan/ sisa jaringan keras gigi)
6. Perawatan edodontik disesuaikan dengan keadaan gigi
(apeks terbuka dan apeks tertutup)
7. Pada dewasa muda dengan pulpitis ringan dilakukan
pulpotomi
8. Pada gigi dewasa dengan perawatan saluran akar
(pulpektomi), dilanjutkan dengan restorasi yang sesuai
9. Kriteria Rujukan
Pulpotomi untuk gigi berakar ganda
3. 3/5
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksanaan pulpitis ireversibel di
PuskemasKecamatanJatinegara
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan
Jatinegara No.17 Tahun 2020 Tentang Hak dan
Kewajiban Sasaran Program Pasien Pengguna
Pelayanan dan Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Jatinegara.
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan
Jatinegara No.23 Tahun 2020 Tentang Pemberian
Layanan Klinis Di Puskesmas Kecamatan Jatinegara
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 10 tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi
2. Berisi dokumen eksternal yang menjadi acuan
penyusunan SOP
3. Peraturan MenteriKesehatan RI No 5 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Kesehatan Primer
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 43 Tahun 2019
tentang Puskesmas
5. Prosedur/ Langkah-
langkah
1. Persiapan alat dan bahan
a. Alat diagnostik
b. Alat dan bahan untuk perawatan edodontik
lengkap (cairan irigasi, desinfektan, jarum
edodontik, paper point, kapas steril, guttap point,
root canal sealer, tumpatan sementara dan
tumpatan tetap.
2. Langkah-langkah
a. Dokter melakukan anamnesa terarah, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang lain terhada pasien
yang sesuai guna mendiagnosis pulpitis ireversibel
b. Dokter mendiagnosis pulpitis irreversibel
c. Dokter memberikan tatalaksana sesuai dengan
diagnosis
4. 4/5
d. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakit
pulpitis irreversibel dan menjelaskan tentang rencana
pengobatan
e. Dokter melakukan rujukan jika terjadi pada gigi
berakar ganda
f. Petugas melakukan pengisian rekam medis pada E-
Pusk
6. Diagram alir
7. Hal – hal yang
harusdiperhatikan
Memberikan terapi sesuai dengan diagnosis yang telah
dibuat
8. Unit terkait Layanan Gigi
Layanan Farmasi
9. Dokumen terkait 1. RM E Pusk
2. Rujukan E pusk
Anamnesa terarah
oleh dokter
Tatalaksana
Edukasi
Premedikasi
Pasien pulang