Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas teori pembelajaran sosial karya Albert Bandura, termasuk profil Bandura, definisi teori, asumsi dasar, dan konsep-konsep kunci seperti reciprocal determinism dan self-efficacy.
2. Teori ini menjelaskan bahwa pembelajaran sosial dan moral terjadi melalui observasi dan contoh perilaku (modeling).
3. Manusia dapat mengontrol lingkungan dan kualitas hidupny
1. Social Learning Theory
Oleh :
Nadia Victoria (210110130158)
Dosen :
Dr. Antar venus, M.A.Comm
Meria oktaviany, S.Sos, M.Ikom
FIKOM UNPAD 2013
ALBERT BANDURA
2. Profil Tokoh
Albert Bandura lahir di Mudane Kanada, 4
Desember 1925. Ia menerima gelar sarjana
muda di bidang psikologi University of
British of Columbia pada tahun 1949.
Kemudian dia masuk University
of Iowa, tempat di mana dia
meraih gelar Ph.D tahun 1952.
Tahun 1953, dia mulai mengajar
di Standford University
3. Definisi
Orang belajar banyak perilaku
melalui peniruan , bahkan terkadang
tanpa adanya penguatan
(reinforcement) yang diterima.
4. Subtansi Teori
Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang
dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan
moral terjadi melalui pengamatan (observation) dan
penyajian contoh perilaku (modeling).
5. Asumsi Dasar Teori
• Manusia memiliki fleksibilitas untuk belajar berbagai
tingkah laku dalam situasi yang berbeda.
• Triadic reciprocal causation ; individu itu sendiri (P:
person), lingkungan (E: environment), serta perilaku si
inidividu tersebut (B: behavior).
• Agentic perspectives ; manusia dapat mengontrol
lingkungan dan kualitas kehidupan mereka. Manusia
menciptakan sistem sosial dan produk dari sistem
sosial
• Moral agency ; manusia mengatur tingkah laku mereka
melalui nilai moral
7. pendekatan perilaku manusia dalam bentuk interaksi
timbal-balik yang terus menerus antara determinan
kognitif, behavioral dan lingkungan. Orang
menentukan/mempengaruhi tingkah lakunya dengan
mengontrol lingkungan, tetapi orang itu juga dikontrol oleh
kekuatan lingkungan itu.
Reciprocal Determinism
(Determinis Resiprokal)
8. reforcement penting dalam menentukan apakah
suatu tingkah laku akan terus terjadi atau tidak,
tetapi itu bukan satu-satunya pembentuk tingkah
laku. Orang dapat belajar melakukan sesuatu hanya
dengan mengamati dan kemudian mengulang apa
yang dilihatnya.
Beyond Reinforcemet
( Tanpa Renforsemen )
9. Self-Regulation/Cognition
(Kognisi dan Regulasi diri )
Konsep bandura menempatkan manusia sebagai
pribadi yang dapat mengatur diri sendiri (self
regulation), mempengaruhi tingkah laku dengan cara
mengatur lingkungan, menciptakan dukungan
kognitif, mengadakan konsekuensi bagi bagi
tingkahlakunya sendiri
11. Self Efficacy
penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan
yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau
tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang
dipersyaratkan
12. 1. Efikasi diri atau efikasi
ekspektasi (Efficacy expectations) :
kepercayaan bahwa ia bisa melakukannya
atau tidak.
2. Ekspektasi hasil (outcome expectation):
perkiraan atau estimasi diri bahwa tingkah
laku yang dilakukan diri itu akan mencapai
hasil tertentu.
13. Belajar Melalui Observasi
Belajar melalui observasi jauh lebih efisien dibanding
belajar melalui pengalaman langsung. Melalui observasi
orang dapat memperoleh respon yang tidak terhinggai
banyaknya, yang mungkin diikuti dengan hubungan dan
penguatan.
14. pembelajaran yang terjadi melalui
kondisi yang dialami orang lain atau
vicarious conditioning.
pembelajaran melalui pengamatan
menggunakan seseorang pemeran
atau visualisasi tiruan sebagai model.
15. M
O
D
E
L
Modeling
Mengubah
Tingkah laku
lama
Modeling
Simbolik
Modeling
Kondisioning
• tingkahlaku yang tidak terhitung
yang mungkin mempengaruhi
pengamatnya.
• dipakai untuk mempelajari respon emosional.
• tingkah laku model yang diterima secara sosial
dapat memperkuat respon yang sudah dimiliki
pengamat
• tingkah laku model yang tidak diterima secara
sosial dapat memperkuat atau memperlemah
pengamat untuk melakukan tingkah laku yang
tidak diterima secara sosial
17. Kesimpulan
Teori Belajar Sosial berusaha menjelaskan tingkahlaku
manusia dari segi interaksi timbal-balik yang
berkesinambungan antara faktor kognitif, tingkahlaku, dan
faktor lingkungan. Dalam proses determinisme timbal-balik
itulah terletak kesempatan bagi manusia untuk mempengaruhi
nasibnya maupun batas-batas kemampuannya untuk memimpin
diri sendiri (self-direction).
18. PROFIL DOSEN
Dr. Antar Venus,M.A.Comm
adalah Pakar Komunikasi yang yang terobsesi
membumikan ilmu komunikasi. Sebagai
pengampu mata kuliah teori-teori Komunikasi di
Universitas Padjadjaran, Dosen ini menyebarkan
motto 'Learning communication theories in
practical way”.
Beliau adalah dosen Fakultas Ilmu Komunikasi yang sudah merampungkan studi
(S3) di Program Pascasarjana Unpad. Sebagai akademisi sekaligus peneliti, beliau
kerap berpartisipasi dalam berbagai seminar, simposium, dan lokakarya dalam
bidang ilmu komunikasi, baik sebagai pembicara maupun pembahas. Sebagai
konsultan dan instruktur komunikasi, beliau telah terlibat dalam ratusan pelatihan
komunikasi di berbagai universitas, LSM, BUMN, dan instansi pemerintah.
“Vivir con miedo es como vivir a medias”
memilikikekuatanyangluarbiasa“"Ifbetterispossible,goodisnotenough"
(Dr.AntarVenus,M.A.Comm
19. Saat ini saya adalah Mahasiswi Fikom Unpad semester dua.
Saya mengambil jurusan Manajemen Komunikasi. Dari awal
saya sangat berminat di Komunkasi ini karena saya tahu
bahwa ilmu komunikasi itu tidak akan pernah hilang dan saya
sangat senag berkomunikasi, saya berharap dapat
mengembangkan cara berbicara saya menjadi lebih baik..
Belajar Teori Komunikasi ini cukup menyenagkan, walau di awal terasa memang
lebih sulit. Saat sudah mengenal Teori Komunikasi, ternyata kita akan menyadari setiap
peristiwa dan perilaku kita memiliki sebuah Teori.
Saat diberi tugas harus mempresentasikan sebuah materi teori komunikasi,
memang menjadi beban tersendiri, namun saat melihat teman-teman presentasi dengan
teori masing-masing itu memotvasi bahwa saya harus lebih baik. Saat setelah presentasi
ternyata Teori yang di bahas sangat berguna bagi perilaku dan hidup nanti. Saya tidak
pernah menyesal belajar Teori Komunikasi, bahkan saya sangat bersukur dapat belajar
mengenai teori ini.