SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
4 
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
A Dislipidemia 
1. Definisi 
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai 
dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan 
fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol 
LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL (Sunita, 2004) 
Dislipidemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar LDL 
kolesterol dalam darah atau trigliserida dalam darah yang dapat disertai 
penurunan kadar HDL kolesterol (Andry Hartono, 2000). 
Dislipidemia dalam proses terjadinya aterosklerosis semuanya 
memiliki peran yang penting dan sangat berkaitan satu dengan yang lain, 
sehingga tidak mungkin dibahas sendiri-sendiri. Ketiganya dikenal sebagai 
triad lipid, yaitu: 
a. Kolesterol total 
Banyak penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kadar 
kolesterol total darah dengan resiko penyakit jantung koroner (PJK) 
sangat kuat, konsisten, dan tidak bergantung pada faktor resiko lain. 
Penelitian genetik, eksperimental, epidemiologis, dan klinis 
menunjukkan dengan jelas bahwa peningkatan kadar kolesterol total 
mempunyai peran penting pada patogenesis penyakit jantung koroner 
(PJK). 
b. Kolesterol HDL dan kolesterol LDL 
Bukti epidemiologis dan klinis menunjang hubungan negatif 
antara kadar kolesterol HDL dengan penyakit jantung koroner. 
Intervensi obat atau diet dapat menaikan kadar kolesterol HDL dan 
dapat mengurangi penyakit jantung koroner. 
4
5 
c. Trigliserida 
Kadar trigliserida diantara 250-500 mg/dl dianggap berhubungan 
dengan penyakit jantung koroner apabila disertai adanya penurunan 
kadar kolesterol HDL. 
Tabel 1 
Kadar lemak darah dalam tubuh 
Kadar lemak darah Kisaran ideal (mg/dl) 
Kolesterol total 
LDL 
HDL 
Perbandingan LDL/ HDL 
Trigliserida 
120-200 
60-160 
35-65 
<3,5 
<200 
Sumber: Bahri anwar, 2004 
2. Klasifikasi Dislipidemia 
Klasifikasi dislipidemia berdasarkan patogenesis penyakit adalah 
sebagai berikut: 
a. Dislipidemia Primer 
Yaitu kelainan penyakit genetik dan bawaan yang dapat 
menyebabkan kelainan kadar lipid dalam darah. 
b. Dislipidemia Sekunder 
Yaitu disebabkan oleh suatu keadaan seperti hiperkolesterolemia 
yang diakibatkan oleh hipotiroidisme, nefrotik syndroma, kehamilan, 
anoreksia nervosa, dan penyakit hati obstruktif. Hipertrigliserida 
disebebkan oleh DM, konsumsi alkohol, gahal ginjal kronik, miokard 
infark, dan kehamilan. Dan dislipidemia dapat disebabkan oleh 
hipotiroidisme, nefrotik sindroma, gagal ginjal akut, penyakit hati, dan 
akromegali.
6 
3. Epidemiologi 
Asupan asam lemak jenuh yang dianjurkan untuk memenuhi 
kebutuhan dalam tubuh adalah 10% dari energi total perhari dan kolesterol 
>300mg/ hari. Konsumsi asam lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol 
LDL. LDL bertugas membawa kolesterol dari hati ke jaringan perifer yang 
didalamnya terdapat reseptor-reseptor yang akan menangkapnya (termasuk 
pembuluh darah koroner) untuk keperluan metabolik jaringan. Kolesterol 
yang berlebihan akan diangkut lagi kehati oleh HDL untuk menjadi 
deposit. Jika kolesterol LDL meningkat serta HDL menurun, maka akan 
terjadi penimbunan kolesterol di jaringan perifer termasuk pembuluh darah 
(Ronald.H.sitorus, 2006) 
B Penanganan Kondisi Dislipidemia 
1. Perencanaan terapi diet 
Pada pasien dislipidemia harus diterapkan diet seimbang yang 
mengandung semua nutrient dalam jumlah yang memadai. 
a. Tujuan diet yang diberikan untuk pasien dengan kondisi dislipidemia: 
1) Menurunkan berat badan bila terjadi kegemukan. 
2) Mengubah jenis dan asupan lemak makanan. 
3) Menurunkan asupan kolesterol makanan. 
4) Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan 
asupan karboidrat sederhana. 
b. Syarat diet yang diberikan: 
1) Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan 
aktivitas fisik. 
2) Lemak sedang, <30% dari kebutuhan enegi total. 
3) Protein cukup, yaitu 10-20% dari kebutuhan total. 
4) Karbohidrat sedanng, yaitu 50-60% dari kebutuhan total. 
5) Serat tinggi, terutama yang larut air. 
6) Cukup vitamin dan mineral (Sunita, 2004)
7 
2. Intervensi gizi 
Intervensi gizi biasa dilakukan dengan memberikan edukasi gizi 
yang melibatkan alih pengetahuan untuk meningkatkan pengetahuan gizi 
pada pasien. Pengetahuan gizi merupakan pencapaian pada Status gizi 
yang baik dan sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan bagi setiap 
orang. Untuk memenuhi kebutuhan gizinya, setiap individu memiliki pola 
makanan yang mengandung zat gizi yang dapat digunakan oleh tubuh. 
Pengetahuan gizi dapat memegang peranan penting terhadap tata cara 
penggunaan pangan dengan baik sehingga akan mencapai kebutuhan gizi 
yang seimbang. Tingkat pengetahuan gizi akan dapat menentukan perilaku 
seseorang untuk memperbaiki pola konsumsi makanan yang umumnya 
dipandang lebih baik dan dapat diberikan sedini mungkin (Suharjo, 1989). 
Rendahnya tingkat pengetahuan gizi akan dapat mengakibatkan 
sikap acuh tak acuh terhadap penggunaan bahan makanan tertentu, 
walaupun bahan makanan tersebut cukup tersedia dan mengandung zat 
gizi. Pengetahuan gizi setiap induvidu biasanya didapatkan dan setiap 
pengalaman yang berasal dari berbagai sumber, contoh media massa atau 
media cetak, media elektronik, buku, petunjuk dari kerabat dekat. 
Pengetahuan ini dapat ditingkatkan dengan cara membentuk keyakinan 
pada diri sendiri sehingga seseorang dapat berperilaku sesuai dengan 
kehidupan sehari-hari (Yuwono, 1999). 
3. Pengelolaan penderita dislipidemia 
a. Umum 
Pilar utama pengelolaan dislipidemia adalah upaya non 
farmakologis yang meliputi modifikasi diet, latihan jasmani, serta 
pengelolaan berat badan. Tujuan terapi diet adalah menurunkan resiko 
penyakit jantung koroner dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan 
kolesterol serta mengembalikan keseimbangan kalori, sekaligus 
memperbaiki nutrisi. Perbaikan keseimbangan kalori biasanya 
memerlukan peningkatan penggunaan energi melalui kegiatan jasmani 
serta pembatasan asupan kalori (Waspadji, 2007)
8 
b. Upaya non farmakologis 
1. Terapi diet 
Dimulai dengan menilai pola makan pasien, 
mengidentifikasi makanan yang mengandung banyak lemak jenuh 
dan kolesterol serta seberapa sering keduanya dikonsumsi. 
2. Latihan jasmani 
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa latihan fisik dapat 
meningkatkan kadar HDL, menurunkan trigliserida, menurunkan 
LDL dan menurunkan berat badan. 
c. Farmakologis 
Apabila terapi non farmakologi tidak berhasil maka, dapat 
diberikan bermacam-macam obatan (Anwar bahri, 2004) 
Tujuan dari pengelolaan dislipidemia dalam jangka pendek 
adalah untuk mengontrol kadar LDL dan HDL dalam darah, dan 
menghilangkan keluhan maupun gejala yang terjadi pada penderita 
dislipidemia. Tujuan jangka panjang untuk mencegah terjadinya 
jantung koroner. Cara penanganannya dengan menormalkan kadar 
kolesterol LDL dan HDL dalam darah. 
C Kepatuhan Diet Dislipidemia 
Kepatuhan penderita terhadap diet merupakan salah satu usaha untuk 
tercapainya tujuan pengobatan. Pada pasien dislipidemia, apabila menaati 
dietnya maka penderita dapat mengontrol kadar kolesterol LDL dan kadar 
kolesterol HDL dalam darah. Apabila penderita tidak mampu mengontrol 
makanannya maka akan berdampak buruk yaitu dapat menyebabkan tingginya 
kadar kolesterol LDL yang dapat memicu terjadinya jantung koroner 
(Ronald.H.Sitorus, 2006).
9 
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan diit diantaranya adalah: 
1. Tingkat pengetahuan 
Status gizi yang baik sangat penting bagi kesehatan dan 
kesejahteraan setiap orang. Setiap orang hanya akan cukup gizinya jika 
makanan yang dikonsumsi mampu menyediakan zat yang diperlukan 
tubuh. Pengetahuan gizi memegang peranan penting dalam memilih bahan 
makanan yang baik, sehingga dapat mencapai keadaan gizi yang cukup. 
Semakin tinggi pengetahuan gizi seseorang maka akan semakin 
memperhitungkan jenis dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi 
(Soeharjo, 1989). 
2. Tingkat pendidikan 
Pendidikan merupakan dasar utama dalam keberhasilan pengobatan. 
Dalam pendidikan dapat mempengaruhi : 
a. Peningkatkan kepatuhan diet penderita. 
b. Dapat menjamin pengendalian gangguan metabolisme dalam tubuh 
secara umum. 
c. Dapat menghambat terjadinya penyakit jantung koroner (Kus Irianto 
dan Kusno W, 2007) 
D Kerangka Teori 
Pengetahuan Kepatuhan diet 
Lingkungan 
Kadar LDL 
Kadar HDL 
Kadar Trigliserida 
Pendidikan
10 
E Kerangka Konsep 
Tingkat pengetahuan gizi Kepatuhan diet 
F Hipotesis 
Ada hubungan antara tingkat pengetahuan gizi dengan kepatuhan diet pada 
pasien dislipidemia rawat jalan Rumah Sakit Tugurejo Semarang.

More Related Content

What's hot

Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetesPengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetesNiakhairani
 
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cHubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cFaradhillah Adi Suryadi
 
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-sAndrew Hidayat
 
Makanan minahasa dan penyakit jantung
Makanan minahasa dan penyakit jantungMakanan minahasa dan penyakit jantung
Makanan minahasa dan penyakit jantungSamuel Hadjo
 
Penyakit NCD Di Malaysia
Penyakit NCD Di Malaysia Penyakit NCD Di Malaysia
Penyakit NCD Di Malaysia HCY 7102
 
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan hoHubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan hoivanho86
 
Bab ii tinjauan pustaka i11ama
Bab ii tinjauan pustaka  i11amaBab ii tinjauan pustaka  i11ama
Bab ii tinjauan pustaka i11amanurleli
 
Peran konseling g izi final
Peran konseling g izi finalPeran konseling g izi final
Peran konseling g izi finalRulli Rosandi
 
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...Sii AQyuu
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniKampus-Sakinah
 
Peran asam lemak dan mikronutrien dalam penuaan yang sehat
Peran asam lemak dan mikronutrien dalam penuaan yang sehatPeran asam lemak dan mikronutrien dalam penuaan yang sehat
Peran asam lemak dan mikronutrien dalam penuaan yang sehateliesfitriani
 
10 publikasi
10 publikasi 10 publikasi
10 publikasi Nana Nini
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...Muhammad Nasrullah
 
Aspek Okupasi pada Diabetes Melitus
Aspek Okupasi pada Diabetes MelitusAspek Okupasi pada Diabetes Melitus
Aspek Okupasi pada Diabetes MelitusAnna Suraya
 
Review tentang diabetes melitus oktober 2016
Review tentang diabetes melitus oktober 2016Review tentang diabetes melitus oktober 2016
Review tentang diabetes melitus oktober 2016Responiel Halawa
 

What's hot (20)

Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetesPengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
Pengaruh diet mikrobiotik tehadap penyakit diabetes
 
2c
2c2c
2c
 
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cHubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
 
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Makanan minahasa dan penyakit jantung
Makanan minahasa dan penyakit jantungMakanan minahasa dan penyakit jantung
Makanan minahasa dan penyakit jantung
 
Penyakit NCD Di Malaysia
Penyakit NCD Di Malaysia Penyakit NCD Di Malaysia
Penyakit NCD Di Malaysia
 
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan hoHubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
 
Bab ii tinjauan pustaka i11ama
Bab ii tinjauan pustaka  i11amaBab ii tinjauan pustaka  i11ama
Bab ii tinjauan pustaka i11ama
 
Peran konseling g izi final
Peran konseling g izi finalPeran konseling g izi final
Peran konseling g izi final
 
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yani
 
Peran asam lemak dan mikronutrien dalam penuaan yang sehat
Peran asam lemak dan mikronutrien dalam penuaan yang sehatPeran asam lemak dan mikronutrien dalam penuaan yang sehat
Peran asam lemak dan mikronutrien dalam penuaan yang sehat
 
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
 
10 publikasi
10 publikasi 10 publikasi
10 publikasi
 
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes MellitusKonsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
 
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...
 
Aspek Okupasi pada Diabetes Melitus
Aspek Okupasi pada Diabetes MelitusAspek Okupasi pada Diabetes Melitus
Aspek Okupasi pada Diabetes Melitus
 
Review tentang diabetes melitus oktober 2016
Review tentang diabetes melitus oktober 2016Review tentang diabetes melitus oktober 2016
Review tentang diabetes melitus oktober 2016
 

Similar to Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kepatuhan Diet pada Pasien Dislipidemia

DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHpjj_kemenkes
 
toaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdf
toaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdftoaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdf
toaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdfhypo2
 
Tutor Endokrin sindrom metabolik sindrom metabolik.docx
Tutor Endokrin sindrom metabolik  sindrom metabolik.docxTutor Endokrin sindrom metabolik  sindrom metabolik.docx
Tutor Endokrin sindrom metabolik sindrom metabolik.docxUswaTulFajri
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH pjj_kemenkes
 
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...IsmaLia7
 
Jurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawiJurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawisapakademik
 
DOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptxDOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptxSriRiaranti
 
PBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanPBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanAulia Amani
 
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdfATIQOHSAg
 
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdfATIQOHSAg
 
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2lody mamesah
 
A-85 Rev alfian.docx
A-85 Rev alfian.docxA-85 Rev alfian.docx
A-85 Rev alfian.docxssuser9db94b
 
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"Daniel Gani
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militusanggo888
 
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docxPROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docxKPSRSUI
 

Similar to Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kepatuhan Diet pada Pasien Dislipidemia (20)

DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
Nutrisi dm
Nutrisi dmNutrisi dm
Nutrisi dm
 
toaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdf
toaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdftoaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdf
toaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdf
 
Dislipidemia
DislipidemiaDislipidemia
Dislipidemia
 
Tutor Endokrin sindrom metabolik sindrom metabolik.docx
Tutor Endokrin sindrom metabolik  sindrom metabolik.docxTutor Endokrin sindrom metabolik  sindrom metabolik.docx
Tutor Endokrin sindrom metabolik sindrom metabolik.docx
 
Ppt kelebihan karbo
Ppt kelebihan karboPpt kelebihan karbo
Ppt kelebihan karbo
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
3 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 33 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 3
 
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
 
Modul iii gizi kb 2
Modul iii gizi kb 2Modul iii gizi kb 2
Modul iii gizi kb 2
 
Jurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawiJurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawi
 
DOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptxDOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptx
 
PBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanPBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul Kegemukan
 
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
 
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
 
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
 
A-85 Rev alfian.docx
A-85 Rev alfian.docxA-85 Rev alfian.docx
A-85 Rev alfian.docx
 
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "pembahasan"
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militus
 
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docxPROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 

Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kepatuhan Diet pada Pasien Dislipidemia

  • 1. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Dislipidemia 1. Definisi Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL (Sunita, 2004) Dislipidemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar LDL kolesterol dalam darah atau trigliserida dalam darah yang dapat disertai penurunan kadar HDL kolesterol (Andry Hartono, 2000). Dislipidemia dalam proses terjadinya aterosklerosis semuanya memiliki peran yang penting dan sangat berkaitan satu dengan yang lain, sehingga tidak mungkin dibahas sendiri-sendiri. Ketiganya dikenal sebagai triad lipid, yaitu: a. Kolesterol total Banyak penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kadar kolesterol total darah dengan resiko penyakit jantung koroner (PJK) sangat kuat, konsisten, dan tidak bergantung pada faktor resiko lain. Penelitian genetik, eksperimental, epidemiologis, dan klinis menunjukkan dengan jelas bahwa peningkatan kadar kolesterol total mempunyai peran penting pada patogenesis penyakit jantung koroner (PJK). b. Kolesterol HDL dan kolesterol LDL Bukti epidemiologis dan klinis menunjang hubungan negatif antara kadar kolesterol HDL dengan penyakit jantung koroner. Intervensi obat atau diet dapat menaikan kadar kolesterol HDL dan dapat mengurangi penyakit jantung koroner. 4
  • 2. 5 c. Trigliserida Kadar trigliserida diantara 250-500 mg/dl dianggap berhubungan dengan penyakit jantung koroner apabila disertai adanya penurunan kadar kolesterol HDL. Tabel 1 Kadar lemak darah dalam tubuh Kadar lemak darah Kisaran ideal (mg/dl) Kolesterol total LDL HDL Perbandingan LDL/ HDL Trigliserida 120-200 60-160 35-65 <3,5 <200 Sumber: Bahri anwar, 2004 2. Klasifikasi Dislipidemia Klasifikasi dislipidemia berdasarkan patogenesis penyakit adalah sebagai berikut: a. Dislipidemia Primer Yaitu kelainan penyakit genetik dan bawaan yang dapat menyebabkan kelainan kadar lipid dalam darah. b. Dislipidemia Sekunder Yaitu disebabkan oleh suatu keadaan seperti hiperkolesterolemia yang diakibatkan oleh hipotiroidisme, nefrotik syndroma, kehamilan, anoreksia nervosa, dan penyakit hati obstruktif. Hipertrigliserida disebebkan oleh DM, konsumsi alkohol, gahal ginjal kronik, miokard infark, dan kehamilan. Dan dislipidemia dapat disebabkan oleh hipotiroidisme, nefrotik sindroma, gagal ginjal akut, penyakit hati, dan akromegali.
  • 3. 6 3. Epidemiologi Asupan asam lemak jenuh yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan dalam tubuh adalah 10% dari energi total perhari dan kolesterol >300mg/ hari. Konsumsi asam lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL. LDL bertugas membawa kolesterol dari hati ke jaringan perifer yang didalamnya terdapat reseptor-reseptor yang akan menangkapnya (termasuk pembuluh darah koroner) untuk keperluan metabolik jaringan. Kolesterol yang berlebihan akan diangkut lagi kehati oleh HDL untuk menjadi deposit. Jika kolesterol LDL meningkat serta HDL menurun, maka akan terjadi penimbunan kolesterol di jaringan perifer termasuk pembuluh darah (Ronald.H.sitorus, 2006) B Penanganan Kondisi Dislipidemia 1. Perencanaan terapi diet Pada pasien dislipidemia harus diterapkan diet seimbang yang mengandung semua nutrient dalam jumlah yang memadai. a. Tujuan diet yang diberikan untuk pasien dengan kondisi dislipidemia: 1) Menurunkan berat badan bila terjadi kegemukan. 2) Mengubah jenis dan asupan lemak makanan. 3) Menurunkan asupan kolesterol makanan. 4) Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karboidrat sederhana. b. Syarat diet yang diberikan: 1) Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas fisik. 2) Lemak sedang, <30% dari kebutuhan enegi total. 3) Protein cukup, yaitu 10-20% dari kebutuhan total. 4) Karbohidrat sedanng, yaitu 50-60% dari kebutuhan total. 5) Serat tinggi, terutama yang larut air. 6) Cukup vitamin dan mineral (Sunita, 2004)
  • 4. 7 2. Intervensi gizi Intervensi gizi biasa dilakukan dengan memberikan edukasi gizi yang melibatkan alih pengetahuan untuk meningkatkan pengetahuan gizi pada pasien. Pengetahuan gizi merupakan pencapaian pada Status gizi yang baik dan sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan bagi setiap orang. Untuk memenuhi kebutuhan gizinya, setiap individu memiliki pola makanan yang mengandung zat gizi yang dapat digunakan oleh tubuh. Pengetahuan gizi dapat memegang peranan penting terhadap tata cara penggunaan pangan dengan baik sehingga akan mencapai kebutuhan gizi yang seimbang. Tingkat pengetahuan gizi akan dapat menentukan perilaku seseorang untuk memperbaiki pola konsumsi makanan yang umumnya dipandang lebih baik dan dapat diberikan sedini mungkin (Suharjo, 1989). Rendahnya tingkat pengetahuan gizi akan dapat mengakibatkan sikap acuh tak acuh terhadap penggunaan bahan makanan tertentu, walaupun bahan makanan tersebut cukup tersedia dan mengandung zat gizi. Pengetahuan gizi setiap induvidu biasanya didapatkan dan setiap pengalaman yang berasal dari berbagai sumber, contoh media massa atau media cetak, media elektronik, buku, petunjuk dari kerabat dekat. Pengetahuan ini dapat ditingkatkan dengan cara membentuk keyakinan pada diri sendiri sehingga seseorang dapat berperilaku sesuai dengan kehidupan sehari-hari (Yuwono, 1999). 3. Pengelolaan penderita dislipidemia a. Umum Pilar utama pengelolaan dislipidemia adalah upaya non farmakologis yang meliputi modifikasi diet, latihan jasmani, serta pengelolaan berat badan. Tujuan terapi diet adalah menurunkan resiko penyakit jantung koroner dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol serta mengembalikan keseimbangan kalori, sekaligus memperbaiki nutrisi. Perbaikan keseimbangan kalori biasanya memerlukan peningkatan penggunaan energi melalui kegiatan jasmani serta pembatasan asupan kalori (Waspadji, 2007)
  • 5. 8 b. Upaya non farmakologis 1. Terapi diet Dimulai dengan menilai pola makan pasien, mengidentifikasi makanan yang mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol serta seberapa sering keduanya dikonsumsi. 2. Latihan jasmani Dari beberapa penelitian diketahui bahwa latihan fisik dapat meningkatkan kadar HDL, menurunkan trigliserida, menurunkan LDL dan menurunkan berat badan. c. Farmakologis Apabila terapi non farmakologi tidak berhasil maka, dapat diberikan bermacam-macam obatan (Anwar bahri, 2004) Tujuan dari pengelolaan dislipidemia dalam jangka pendek adalah untuk mengontrol kadar LDL dan HDL dalam darah, dan menghilangkan keluhan maupun gejala yang terjadi pada penderita dislipidemia. Tujuan jangka panjang untuk mencegah terjadinya jantung koroner. Cara penanganannya dengan menormalkan kadar kolesterol LDL dan HDL dalam darah. C Kepatuhan Diet Dislipidemia Kepatuhan penderita terhadap diet merupakan salah satu usaha untuk tercapainya tujuan pengobatan. Pada pasien dislipidemia, apabila menaati dietnya maka penderita dapat mengontrol kadar kolesterol LDL dan kadar kolesterol HDL dalam darah. Apabila penderita tidak mampu mengontrol makanannya maka akan berdampak buruk yaitu dapat menyebabkan tingginya kadar kolesterol LDL yang dapat memicu terjadinya jantung koroner (Ronald.H.Sitorus, 2006).
  • 6. 9 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan diit diantaranya adalah: 1. Tingkat pengetahuan Status gizi yang baik sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan setiap orang. Setiap orang hanya akan cukup gizinya jika makanan yang dikonsumsi mampu menyediakan zat yang diperlukan tubuh. Pengetahuan gizi memegang peranan penting dalam memilih bahan makanan yang baik, sehingga dapat mencapai keadaan gizi yang cukup. Semakin tinggi pengetahuan gizi seseorang maka akan semakin memperhitungkan jenis dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi (Soeharjo, 1989). 2. Tingkat pendidikan Pendidikan merupakan dasar utama dalam keberhasilan pengobatan. Dalam pendidikan dapat mempengaruhi : a. Peningkatkan kepatuhan diet penderita. b. Dapat menjamin pengendalian gangguan metabolisme dalam tubuh secara umum. c. Dapat menghambat terjadinya penyakit jantung koroner (Kus Irianto dan Kusno W, 2007) D Kerangka Teori Pengetahuan Kepatuhan diet Lingkungan Kadar LDL Kadar HDL Kadar Trigliserida Pendidikan
  • 7. 10 E Kerangka Konsep Tingkat pengetahuan gizi Kepatuhan diet F Hipotesis Ada hubungan antara tingkat pengetahuan gizi dengan kepatuhan diet pada pasien dislipidemia rawat jalan Rumah Sakit Tugurejo Semarang.