SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Disposal Secara Umum
Suatu kegiatan pertambangan umumnya memindahkan tanah penutup untuk
mengambil bahan galian yang berada di dalam bumi. Oleh karena itu, diperlukan suatu
area tertentu untuk membuang material tanah penutup tersebut sehingga tidak
menutupi area yang masih mengandung bahan galian yang ekonomis. Tempat
penimbunan dapat dibagi menjadi dua, yaitu waste dump/disposal

Waste dump/disposal

dan stockpile.

adalah daerah pada suatu operasi tambang terbuka yang

dijadikan tempat membuang material kadar rendah dan/atau material bukan bijih.
Material tersebut perlu digali dari pit demi memperoleh bijih/material kadar tinggi,
sedangkan stockpile digunakan untuk menyimpan material yang akan digunakan pada
saat yang akan datang. Stockpile juga dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan
bijih kadar rendah yang dapat diproses pada saat yang akan datang maupun tanah
penutup atau tanah pucuk yang dapat digunakan untuk reklamasi.

Berdasarkan alasan sosiologis di masyarakat, banyak perusahaan menjauhi nama

waste dumps. Istilah yang dipakai adalah disposal area, waste rock storage area, rock
piles, dan lain-lain. Disposal biasanya dibuat pada lubang-lubang bekas penambangan
ataupun bekas penambangan kuari, seperti yang terlihat pada gambar 1. Ketika lubang
tersebut telah penuh, maka permukaan dari disposal ini akan ditutupi dengan lapisan
tanah penutup (top soil) untuk dijadikan daerah penghijauan. Sudah menjadi tanggung
jawab tiap perusahaan penambangan untuk melakukan penghijauan kembali setelah
area penambangan ditutup. Oleh karena itu, suatu area yang berupa lubang atau
lereng bekas penambangan harus disiapkan untuk menjadi disposal area.

1
Gambar 1 Pemindahan lapisan tanah penutup
Rancangan disposal sangat penting untuk perhitungan keekonomian. Lokasi dan
bentuk dari disposal akan berpengaruh terhadap jumlah gilir truk, biaya operasi dan
jumlah truk dalam satu armada yang diperlukan. Pada umumnya daerah yang
diperlukan untuk disposal luasnya berkisar antara 2–3 kali dari daerah penambangan
(pit). Hal ini berdasarkan pertimbangan diantaranya:
Material yang telah dibongkar (loose material) berkembang 30 – 45 %
dibandingkan dengan material in situ.
Sudut kemiringan untuk suatu dump umumnya lebih landai dari pit.
Material pada umumnya tidak dapat ditumpuk setinggi kedalaman dari pit.

Tipe-Tipe Disposal
Tipe-tipe disposal yang biasa diterapkan dalam pertambangan menggunakan jenis
penambangan open cast mining terbagi atas tiga jenis, yaitu: Finger Disposal, Semi

Induced Disposal dan Induced Fow Dsposal .

2
Finger Disposal
Finger Disposal adalah disposal yang dibuat maju dengan bantuan dozer. Disposal tipe
ini memiliki ciri-ciri yaitu ketinggian kurang dari 15 meter dengan kemiringan lereng
yang landai kurang dari 400. Dibutuhkan kontinuitas dari material sipil sebagai
landasan Dump Truck agar tidak terjadi longsoran. Jika diperlukan dapat dibuat dyke
untuk melindungi area yang belum terganggu dan juga untuk meningkatkan kapasitas

disposalnya. Sama seperti tipe dumping Semi Induced Flow, material didorong dengan
dozer hingga ujung lereng. Dozer mendorong material buangan dari jarak 7,5 meter
dari crest yang merupakan posisi truk menongkang muatannya.

Gambar 2 Rancangan Finger Disposal
Karena kemiringannya yang landai, pengaruh gaya gravitasi tidaklah terlalu besar
sehingga dibutuhkan dozer yang lebih banyak untuk mendorong material. Disposal ini
dapat bergerak maju setelah dilakukan pembatuan dengan menggunakan material sipil
seperti slag, material reject, dan material kuari. Kelebihan dari jenis ini yaitu dapat

3
memaksimalkan kapasitas disposal itu sendiri. Sedangkan kerugiannya, membutuhkan
biaya untuk pembatuan atau kontinuitas material sipil.

Disposal Tipe Induced Flow
Induced Flow Disposal adalah tipe disposal yang memanfaatkan beda ketinggian > 15
meter untuk mendumping material, dengan sudut kemiringan antara 500 maksimum
700. Disposal tipe ini dibangun di atas tanah asli yang stabil (original), pada area blue

zone atau pada area yang direkomendasikan oleh engineer geoteknik. Disposal ini juga
dilengkapi dengan backstop sebagai dudukannya (bund wall) setinggi setengah ban
roda truk yang terletak pada ujung crest seperti yang terlihat pada gambar 3 dan 4.
Untuk mendorong material yang cukup padat ke bawah bisa disemprot dengan air.
Selain itu, juga diperlukan instalasi alat pemantauan untuk mengamati ada tidaknya
pergerakan tanah pada lereng, alatnya berupa inclinometer.

Gambar 3 Rancangan Induced Flow

4
Gambar 4 Rancangan Backstop Induced Flow
Kekurangan tipe dumping ini yaitu tidak dapat diterapkan pada semua slope karena
batuan landasannya harus cukup kuat untuk menahan live road dari truk beserta
muatannya hingga ke crest-nya, kapasitas disposal-nya kurang maksimal dan
membutuhkan banyak biaya untuk pengadaan backstop.

Disposal Tipe Semi Induced
Disposal Semi Induced Flow, umumnya sama atau memiliki kemiripan dengan Induce
Flow tetapi truk hanya bisa dumping pada jarak tertentu yang diperbolehkan yaitu 12.5
m dari original crest. Setelah itu tanah penutup di dorong oleh dozer hingga ujung

crest. Crest ke toe adalah 30 meter dengan kemiringan lereng antara 260- 360. Semi
Induce Flow membutuhkan pembatuan material sipil pada landasan truk yang akan
menongkang untuk menambah daya dukung tanah agar tidak terjadi longsoran

(subsidence). Karena kemiringannya lebih besar, disposal tipe ini membutuhkan dozer
yang lebih sedikit dari pada Fnger Flow. Namun batas dorongan dozer pada disposal
jenis ini tidak bergerak maju. Sebagai langkah antisipasi kelongsoran, perlu dilakukan
pemantauan dengan alat extensometer .

5
Kelebihan dari jenis ini yaitu tidak mengeluarkan biaya untuk melakukan pembatuan di

dumping area. Kekurangannya dibanding Disposal Induced Fow adalah mengeluarkan
biaya

untuk pengadaan dozer dan apabila

dibandingkan dengan Finger disposal,

kapasitas disposal-nya kurang maksimal.

Gambar 5 Semi Induced Flow Disposal
Dari jenis-jenis disposal dapat diketahui bahwa material sipil digunakan sebagai bahan
untuk perkuatan, baik itu perkuatan untuk jalan dozer, maupun sebagai landasan
untuk tempat backstop. Landasan dozer dibutuhkan agar nantinya dozer yang
digunakan tidak terperosok.

Pada backstop, perkuatan dilakukan agar cukup kuat

untuk menahan beban sehingga tidak terjadi longsor.

6

More Related Content

What's hot

Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambangnyongker29
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-feronika purba
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakUVRI - UKDM
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
 
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umumKepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umumtriturno
 
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Amiin Majiid Nugroho
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaUDIN MUHRUDIN
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangNoveriady
 
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAPASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambangramaldini
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasioilandgas24
 

What's hot (20)

Pemboran tambang
Pemboran tambangPemboran tambang
Pemboran tambang
 
Studi Kelayakan Tambang: Pengantar
Studi Kelayakan Tambang: PengantarStudi Kelayakan Tambang: Pengantar
Studi Kelayakan Tambang: Pengantar
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
 
9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
 
Mekanika Batuan
Mekanika BatuanMekanika Batuan
Mekanika Batuan
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledak
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
Definisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dllDefinisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dll
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
 
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umumKepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
 
Pola peledakan
Pola peledakanPola peledakan
Pola peledakan
 
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamda
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAPASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 

Viewers also liked

sistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangan
sistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangansistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangan
sistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area PertambanganMenna Ayu AManda
 
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)Faizin Mahfudz
 
Bab 5 stabilitas lereng tanggul
Bab 5 stabilitas lereng tanggulBab 5 stabilitas lereng tanggul
Bab 5 stabilitas lereng tanggulEko Susilo
 
Surat Edaran Pascatambang
Surat Edaran PascatambangSurat Edaran Pascatambang
Surat Edaran PascatambangYusufRiyandi
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambangheny novi
 
Ta3211 6 rancangan peledakan jenjang
Ta3211 6 rancangan peledakan jenjangTa3211 6 rancangan peledakan jenjang
Ta3211 6 rancangan peledakan jenjangNovrina Annisaa
 
Spesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingSpesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingKetut Swandana
 
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5Syamsu Rijal Efendi
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerElis Wahyuni
 
Pelaksanaan & Pencairan Jaminan Reklamasi
Pelaksanaan & Pencairan Jaminan ReklamasiPelaksanaan & Pencairan Jaminan Reklamasi
Pelaksanaan & Pencairan Jaminan ReklamasiYusufRiyandi
 
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan PemetaanPedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan PemetaanCv. Ainayya
 

Viewers also liked (20)

penyusunan
penyusunanpenyusunan
penyusunan
 
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
 
Stabilitas lereng
Stabilitas lerengStabilitas lereng
Stabilitas lereng
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
sistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangan
sistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangansistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangan
sistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangan
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Bab 3 rev 02
Bab 3 rev 02Bab 3 rev 02
Bab 3 rev 02
 
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
 
Bab 5 stabilitas lereng tanggul
Bab 5 stabilitas lereng tanggulBab 5 stabilitas lereng tanggul
Bab 5 stabilitas lereng tanggul
 
Fhm method for reklamsi
Fhm method for reklamsiFhm method for reklamsi
Fhm method for reklamsi
 
Geoteknik
GeoteknikGeoteknik
Geoteknik
 
Surat Edaran Pascatambang
Surat Edaran PascatambangSurat Edaran Pascatambang
Surat Edaran Pascatambang
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
 
Pelaksanaan jalan
Pelaksanaan jalanPelaksanaan jalan
Pelaksanaan jalan
 
Ta3211 6 rancangan peledakan jenjang
Ta3211 6 rancangan peledakan jenjangTa3211 6 rancangan peledakan jenjang
Ta3211 6 rancangan peledakan jenjang
 
Spesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingSpesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebing
 
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat Dozer
 
Pelaksanaan & Pencairan Jaminan Reklamasi
Pelaksanaan & Pencairan Jaminan ReklamasiPelaksanaan & Pencairan Jaminan Reklamasi
Pelaksanaan & Pencairan Jaminan Reklamasi
 
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan PemetaanPedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
 

Similar to Disposal Area Tips dan Jenis-Jenisnya

Similar to Disposal Area Tips dan Jenis-Jenisnya (20)

teknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptxteknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptx
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
Makalah alat berat
Makalah alat beratMakalah alat berat
Makalah alat berat
 
Heavy equipment
Heavy equipmentHeavy equipment
Heavy equipment
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
DUMP_TRUCK.ppt
DUMP_TRUCK.pptDUMP_TRUCK.ppt
DUMP_TRUCK.ppt
 
tambang bawah tanah
tambang bawah tanahtambang bawah tanah
tambang bawah tanah
 
Kelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptx
Kelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptxKelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptx
Kelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptx
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
dozer.pdf
dozer.pdfdozer.pdf
dozer.pdf
 
174136923 scraper
174136923 scraper174136923 scraper
174136923 scraper
 
Metode pelaksanaan proyek
Metode pelaksanaan proyekMetode pelaksanaan proyek
Metode pelaksanaan proyek
 
Scraper dan loader
Scraper dan loaderScraper dan loader
Scraper dan loader
 
Alat berat .pptx
Alat berat .pptxAlat berat .pptx
Alat berat .pptx
 
Alat berat pada pengerjaan konstruksi bangunan
Alat berat pada pengerjaan konstruksi bangunanAlat berat pada pengerjaan konstruksi bangunan
Alat berat pada pengerjaan konstruksi bangunan
 
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
 
MINGGU 1.ppt
MINGGU 1.pptMINGGU 1.ppt
MINGGU 1.ppt
 
Ptm alat berat dozer
Ptm alat berat   dozerPtm alat berat   dozer
Ptm alat berat dozer
 
Metode bab ii b galian dan urugan
Metode bab ii b galian dan uruganMetode bab ii b galian dan urugan
Metode bab ii b galian dan urugan
 
Ppt pertambangan
Ppt pertambanganPpt pertambangan
Ppt pertambangan
 

More from heny novi

Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungheny novi
 
Paper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMRPaper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMRheny novi
 
Paper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckPaper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckheny novi
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganheny novi
 
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganheny novi
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALheny novi
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanheny novi
 
Batubara bersih
Batubara bersihBatubara bersih
Batubara bersihheny novi
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 

More from heny novi (10)

Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
 
Paper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMRPaper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMR
 
Paper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckPaper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truck
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
 
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowongan
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
 
Hidrologi
HidrologiHidrologi
Hidrologi
 
Batubara bersih
Batubara bersihBatubara bersih
Batubara bersih
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 

Disposal Area Tips dan Jenis-Jenisnya

  • 1. Disposal Secara Umum Suatu kegiatan pertambangan umumnya memindahkan tanah penutup untuk mengambil bahan galian yang berada di dalam bumi. Oleh karena itu, diperlukan suatu area tertentu untuk membuang material tanah penutup tersebut sehingga tidak menutupi area yang masih mengandung bahan galian yang ekonomis. Tempat penimbunan dapat dibagi menjadi dua, yaitu waste dump/disposal Waste dump/disposal dan stockpile. adalah daerah pada suatu operasi tambang terbuka yang dijadikan tempat membuang material kadar rendah dan/atau material bukan bijih. Material tersebut perlu digali dari pit demi memperoleh bijih/material kadar tinggi, sedangkan stockpile digunakan untuk menyimpan material yang akan digunakan pada saat yang akan datang. Stockpile juga dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan bijih kadar rendah yang dapat diproses pada saat yang akan datang maupun tanah penutup atau tanah pucuk yang dapat digunakan untuk reklamasi. Berdasarkan alasan sosiologis di masyarakat, banyak perusahaan menjauhi nama waste dumps. Istilah yang dipakai adalah disposal area, waste rock storage area, rock piles, dan lain-lain. Disposal biasanya dibuat pada lubang-lubang bekas penambangan ataupun bekas penambangan kuari, seperti yang terlihat pada gambar 1. Ketika lubang tersebut telah penuh, maka permukaan dari disposal ini akan ditutupi dengan lapisan tanah penutup (top soil) untuk dijadikan daerah penghijauan. Sudah menjadi tanggung jawab tiap perusahaan penambangan untuk melakukan penghijauan kembali setelah area penambangan ditutup. Oleh karena itu, suatu area yang berupa lubang atau lereng bekas penambangan harus disiapkan untuk menjadi disposal area. 1
  • 2. Gambar 1 Pemindahan lapisan tanah penutup Rancangan disposal sangat penting untuk perhitungan keekonomian. Lokasi dan bentuk dari disposal akan berpengaruh terhadap jumlah gilir truk, biaya operasi dan jumlah truk dalam satu armada yang diperlukan. Pada umumnya daerah yang diperlukan untuk disposal luasnya berkisar antara 2–3 kali dari daerah penambangan (pit). Hal ini berdasarkan pertimbangan diantaranya: Material yang telah dibongkar (loose material) berkembang 30 – 45 % dibandingkan dengan material in situ. Sudut kemiringan untuk suatu dump umumnya lebih landai dari pit. Material pada umumnya tidak dapat ditumpuk setinggi kedalaman dari pit. Tipe-Tipe Disposal Tipe-tipe disposal yang biasa diterapkan dalam pertambangan menggunakan jenis penambangan open cast mining terbagi atas tiga jenis, yaitu: Finger Disposal, Semi Induced Disposal dan Induced Fow Dsposal . 2
  • 3. Finger Disposal Finger Disposal adalah disposal yang dibuat maju dengan bantuan dozer. Disposal tipe ini memiliki ciri-ciri yaitu ketinggian kurang dari 15 meter dengan kemiringan lereng yang landai kurang dari 400. Dibutuhkan kontinuitas dari material sipil sebagai landasan Dump Truck agar tidak terjadi longsoran. Jika diperlukan dapat dibuat dyke untuk melindungi area yang belum terganggu dan juga untuk meningkatkan kapasitas disposalnya. Sama seperti tipe dumping Semi Induced Flow, material didorong dengan dozer hingga ujung lereng. Dozer mendorong material buangan dari jarak 7,5 meter dari crest yang merupakan posisi truk menongkang muatannya. Gambar 2 Rancangan Finger Disposal Karena kemiringannya yang landai, pengaruh gaya gravitasi tidaklah terlalu besar sehingga dibutuhkan dozer yang lebih banyak untuk mendorong material. Disposal ini dapat bergerak maju setelah dilakukan pembatuan dengan menggunakan material sipil seperti slag, material reject, dan material kuari. Kelebihan dari jenis ini yaitu dapat 3
  • 4. memaksimalkan kapasitas disposal itu sendiri. Sedangkan kerugiannya, membutuhkan biaya untuk pembatuan atau kontinuitas material sipil. Disposal Tipe Induced Flow Induced Flow Disposal adalah tipe disposal yang memanfaatkan beda ketinggian > 15 meter untuk mendumping material, dengan sudut kemiringan antara 500 maksimum 700. Disposal tipe ini dibangun di atas tanah asli yang stabil (original), pada area blue zone atau pada area yang direkomendasikan oleh engineer geoteknik. Disposal ini juga dilengkapi dengan backstop sebagai dudukannya (bund wall) setinggi setengah ban roda truk yang terletak pada ujung crest seperti yang terlihat pada gambar 3 dan 4. Untuk mendorong material yang cukup padat ke bawah bisa disemprot dengan air. Selain itu, juga diperlukan instalasi alat pemantauan untuk mengamati ada tidaknya pergerakan tanah pada lereng, alatnya berupa inclinometer. Gambar 3 Rancangan Induced Flow 4
  • 5. Gambar 4 Rancangan Backstop Induced Flow Kekurangan tipe dumping ini yaitu tidak dapat diterapkan pada semua slope karena batuan landasannya harus cukup kuat untuk menahan live road dari truk beserta muatannya hingga ke crest-nya, kapasitas disposal-nya kurang maksimal dan membutuhkan banyak biaya untuk pengadaan backstop. Disposal Tipe Semi Induced Disposal Semi Induced Flow, umumnya sama atau memiliki kemiripan dengan Induce Flow tetapi truk hanya bisa dumping pada jarak tertentu yang diperbolehkan yaitu 12.5 m dari original crest. Setelah itu tanah penutup di dorong oleh dozer hingga ujung crest. Crest ke toe adalah 30 meter dengan kemiringan lereng antara 260- 360. Semi Induce Flow membutuhkan pembatuan material sipil pada landasan truk yang akan menongkang untuk menambah daya dukung tanah agar tidak terjadi longsoran (subsidence). Karena kemiringannya lebih besar, disposal tipe ini membutuhkan dozer yang lebih sedikit dari pada Fnger Flow. Namun batas dorongan dozer pada disposal jenis ini tidak bergerak maju. Sebagai langkah antisipasi kelongsoran, perlu dilakukan pemantauan dengan alat extensometer . 5
  • 6. Kelebihan dari jenis ini yaitu tidak mengeluarkan biaya untuk melakukan pembatuan di dumping area. Kekurangannya dibanding Disposal Induced Fow adalah mengeluarkan biaya untuk pengadaan dozer dan apabila dibandingkan dengan Finger disposal, kapasitas disposal-nya kurang maksimal. Gambar 5 Semi Induced Flow Disposal Dari jenis-jenis disposal dapat diketahui bahwa material sipil digunakan sebagai bahan untuk perkuatan, baik itu perkuatan untuk jalan dozer, maupun sebagai landasan untuk tempat backstop. Landasan dozer dibutuhkan agar nantinya dozer yang digunakan tidak terperosok. Pada backstop, perkuatan dilakukan agar cukup kuat untuk menahan beban sehingga tidak terjadi longsor. 6