SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Tambang bawah tanah adalah suatu sistem
penambangan dimana seluruh aktifitas kerjanya tidak
berhubungan dengan langsung terhadap atmosfer atau
udara luar,seluruh aktivitas penambangannya dilakukan
di bawah permukaan bumi.
Penambangan bawah tanah dapat dibagi menjadi
beberapa metode.Berdasarkan dengan cara
penyanggaannya, tambang bawah tanah dapat dibagi
menjadi beberapa metode,baik itu untuk penambangan
batubara ataupun untuk penambangan endapan bijih
Untuk penambangan batubara terdiri dari dua metode:
yaitu long wall methods dan room and pillar methods
Metode Penambangan Batubara Sistem Ruang dan Pilar
(Room and Pillar Method)
Ini adalah metode penambangan batubara yang
menetapkan suatu panel atau blok penambangan tertentu,
kemudian menggali maju dua sistem (jalur) terowongan,
masing-masing melintang dan memanjang, untuk
melakukan penambangan batubara dengan pembagian pilar
batubara.
Metode penambangan ini terdiri dari metode penambangan
batubara yang hanya melalui penggalian maju terowongan,
dan metode penambangan secara berurutan terhadap pilar
batubara yang diblok tadi, mulai dari yang terdalam, apabila
jaringan terowongan yang digali tersebut telah mencapai
batas maksimum blok penambangan.
Keunggulan Metode Penambangan Batubara Sistem
Room dan Pilar
1. Lingkup penyesuaian terhadap kondisi alam penambangan
lebih luas dibanding dengan sistem lorong panjang yang
dimekanisasi.
2. Hingga batas-batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap
variasi kemiringan (kecuali lapisan yang sangat curam), tebal
tipisnya lapisan batubara, keberadaan patahan serta sifat dan
kondisi lantai dan atap.
3. Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambang sistem
lorong panjang, misalnya karena adanya patahan.
4. Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan
dengan perlindungan permukaan (seperti perlindungan
bangunan terhadap penurunan permukaan tanah).
5. Selain itu, cukup efektif unyuk menaikkan recovery
sedapatnya, pada blok yang tidak cocok ditambang semua,
misalnya penambangan bagian dangkal di bawah dasar laut.
Kelemahan Metode Penambangan Batubara
Sistem Ruang dan Pilar :
1. Recovery penambangan batubara yang sangat buruk. (sekitar
enam puluh sampai tujuh puluh persen).
2. Bila dibandingkan dengan metode penambangan batubara
sistem lorong panjang, banyak terjadi kecelakaan, seperti atap
ambruk.
3. Ada batas maksimum penambangan bagian dalam, yang
antara lain disebabkan oleh peningkatan tekanan bumi
(batasnya sekitar lima ratus meter di bawah permukaan bumi).
4. Karena banyak batubara yang disisakan, akan meninggalkan
masalah dari segi keamanan untuk penerapan di lapisan
batubara yang mudah mengalami swabakar.
Tadinya, recovery metode penambangan batubara sistem
ruang dan pilar sangat rendah, namun akhir-akhir ini ada juga
tambang batubara yang berhasil menaikkan recoverynya.
Metode Penambangan Batubara Sistem Lorong Panjang
(Long Wall Stoping)
Metode penambangan ini adalah metode penambangan batubara yang
digunakan secara luas pada penambangan bawah tanah.
Ciri-ciri metode penambangan batubara sistem lorong panjang :
1. Recoverynya tinggi
2. Lokasi kerja dapat dipusatkan
3. Pada umumnya, apabila kemiringan landai, mekanisasi
penambangan, transportasi dan penyanggaan menjadi mudah
4. Karena dapat memusatkan lokasi kerja, panjang terowongan yang
dirawat terhadap jumlah produksi batubara menjadi pendek.
5. Menguntungkan dari segi keamanan
6. Karena dapat memanfaatkan tekanan bumi, pemotongan batubara
menjadi mudah.
7. Apabila terjadi hal-hal seperti keruntuhan lokasi kerja dan
kerusakan mesin, penurunan produksi batubaranya besar.
 Ada empat cara penambangan batubara dengan
menggunakan sistem long wall yaitu :
1. Cara maju
2. Cara mundur
3. Cara steel – kappa – pick
4. Cara steel – kappa – peledakan
1. Metode Penambangan Batubara Sistem Maju
Pada penambangan batubara sistem maju, penambangan
dimulai dari mulut masuk suatu blok penambangan
batubara, dan diteruskan penambangan maju mengarah
ke dalam sampai ke ujung panel penambangan, yang
dilakukan secara bersamaan untuk terowongan dan
permuka kerja, sambil mempertahankan terowongan di
gob. Hal ini seperti terdapat pada skema penambangan
sistem maju
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Maju :
1. Setelah permuka kerja penambangan dibuat, dapat segera
memulai penambangan batubara, sehingga tidak memerlukan
waktu yang panjang untuk persiapan penambangan batubara.
2. Pada blok yang banyak perubahan patahan atau lapisan
batubara, atau pada blok yang banyak gas, sulit melakukan
eksplorasi dan drainase gas.
3. Karena tali gate dan head gate di gob harus dipertahankan
sampai selesai penambangan, maka semakin maju pemuka
kerja, semakin tinggi biaya perawatan karena terowongan yang
dirawat semakin panjang.
4. Mudah terjadi swabakar akibat kebocoran angin di terowogan
gob, dan apabila perawatan terowongan tidak baik,
penampang terowongan menjadi sempit, sehingga menjadi
halangan bagi ventilasi dan transportasi.
2. Metode Penambangan Batubara Sistem Mundur
Pada penambangan batubara sistem mundur, pertama
digali seam road dari mulut masuk blok
penambangan, dan pada waktu terowongan tersebut
mencapai garis maksimal, dibuat permuka kerja
sepanjang garis batas tersebut untuk memulai
penambangan batubara menuju mulut masuk.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Mundur
1. Waktu yang diperlukan untuk persiapan terowongan
penambangan batubara, lama.
2. Dapat mengetahui kondisi lapisan batubara pada tahap
penggalian maju, serta dapat melakukan drainase gas
pada daerah yang banyak emisi gas(semburan gas),
sebelum penambangan batubara.
3. Pemeliharaan terowongan mudah, dan menguntungkan
juga bagi ventilasi dan transportasi.
4. Karena tidak ada kebocoran angin ke dalam gob, resiko
terhadap swabakar kecil.
Penambangan lapisan batubara
tebal
Akhir-akhir ini untuk lapisan batubara dengan
ketebalan lebih dari 3m, yakni hingga hampir empat meter
mampu ditambang karena perkembangan self advancing
support. Namun, sebelumnya yang umum dilakukan adalah
membagi lapisan tersebut menjadi lebih dari dua tingkat,
kemudian ditambang satu per satu.
Dalam hal ini, pertama yang ditambang adalah tingkat atas,
kemudian dibuat atap buatan bagi tingkat bawah dengan
menggelar atas seperti steel band, baja profil, jala logam dan
kayu pada gob, dan selanjutnya bagian bawah ditambang
mengejar tingkat atas. Namun bisa juga tingkat bawah yang
pertama ditambang, kemudian di bekas penambangannya
dilakukan pengisian, baru dilakukan penambangan bagian
atas.
Penambangan pada kemiringan
curam
 Penambangan pada kemiringan curam adalah metode penambangan
batubara yang umumnya digunakan pada lapisan batubara dengan
kemiringan lebih dari empat puluh lima derajat, di mana hingga
sekitar tahun seribu sembilan ratus dua puluhan digunakan metode
bertingkat sistem pilar atau sistem ruang dan pilar mengarah ke atas.
Akan tetapi, dengan bertambahnya kedalaman penambangan, timbul
banyak masalah seperti turunnya recovery, sehingga lama kelamaan
diganti dengan metode penambangan kemiringan semu dengan
pengisian penuh.
Pada metode penambangan ini, kemiringan permuka kerja yang
tadinya sekitar empat puluh derajat dijadikan dua puluh lima sampai
tiga puluh derajat, dimana batubara yang ditambang dan bahan
pengisi dialirkan turun melalui saluran besi yang digelar. Pada sistem
ini, pola kerja shift yang lazim adalah satu shift yang melakukan
peledakan dan penambangan, kemudian shift berikutnya melakukan
pengisian.
 Karena pekerjaan di bagian bawah berbahaya, maka belakangan
metode ini diperbaiki menjadi step advance mining, yaitu kemiringan
permuka kerja dibuat empat puluh tiga sampai empat puluh lima
derajat dan di sepanjang permuka kerja dibuat beberapa tingkat
tangga, dimana pada setiap tingkat dilakukan pemotongan batubara
dan pemasangan tiap penyangga.
Dengan demikian gangguan oleh batubara yang diluncurkan dari
bagian atas dapat ditiadakan dan panjang permuka kerja juga menjadi
lebih dari seratus meter. Metode penambangan yang disebut belakang
adalah step advance mining, sedangkan yang disebut di depan adalah
align mining. Align mining dan step advance mining
Keuntungan dari penambangan pada kemiringan curam adalah
pengangkutan di dalam permuka kerja hampir tidak memerlukan
tenaga penggerak karena dapat berjalan sendiri, misalnya melalui
trough. Sedangkan kerugiannya adalah memerlukannya tenaga kerja
yang banyak untuk membawa masuk bahan pengisi, sehingga volume
produksi tergantung dari volume pengisian.
3. Penambangan Batubara Steel Prop – Kappe – Pick
1. Pemotongan
Mengetahui sifat dan kondisi lapisan batubara adalah sangat
penting untuk melakukan pemotongan, terutama pada penambangan
dengan pick. Oleh karena itu, di sini akan diuraikan sedikit mengenai hal
tersebut.
Pada umumnya, di dalam lapisan batubara terdapat banyak
retakan halus yang menjalar sejajar. Ini disebut kekar batubara atau cleat.
Kekar batubara terbentuk karena tekanan atau tarikan akibat pergerakan
kerak bumi, di mana kemiringannya sekitar lima puluh sampai sembilan
puluh derajat terhadap atap, dan pada lapisan batubara yang sama
arahnya hampir tetap. Jarak kekar batubara di dalam lapisan batubara
adalah satu sampai sepuluh meter, dan ada juga kekar batubara yang
terbentuk karena tekanan sekunder dari penambangan batubara. Ini
disebut sebagai kekar tekanan (retakan yang terjadi pada lapisan
batubara karena tekanan batuan) yang timbul sejajar permuka kerja.
Hubungan antara kekar batubara dan permuka kerja ada tiga macam,.
Pada kekar yang sejajar permuka kerja, batubara menjadi lunak, sehingga
baik penambangan maupun penggalian maju menjadi mudah. Pada
kekar yang tegak lurus pemuka kerja, menjadi keras sehingga sulit digali.
Sedangkan pada kekar yang membentuk sudut tertentu terhadap
permuka kerja, kemudahan penggalian berada di tengah-tengahnya.
Pada penambangan dengan pick atau plough, antara kekar sejajar dan
kekar tegak lurus terdapat perbedaan yang besar dalam hal efisiensi
penambangan batubara.
Lapisan Batubara dan Kondisi yang Sesuai untuk
Penambangan Pick
1. Banyak gas yang timbul, apalagi bila terjadi
peledakan.
2. Tidak dapat menggunakan mesin pemotong karena
penambangan batubara di tempat curam.
3. Apabila tidak memerlukan peledakan atau
pemotongan dengan mesin, karena batubaranya
lunak.
4. Apabila atap langsung lapisan batubara bersifat
rapuh, sehingga dikhawatirkan atap akan ambruk
kalau digunakan peledakan atau metode
penambangan mesin.
Cara Penambangan Batubara dengan Pick
Yang paling penting dalam penambangan batubara
dengan pick adalah pemanfaatan tekanan bumi dan cara
memakai pick. Selain kekar batubara yang telah ada, di
dalam lapisan batubara akan terjadi kekar tekanan akibat
tekanan atap dan lantai yang menyertai penambangan
batubara. Semakin banyak kekar tekanan yang timbul,
berarti pick dapat mengeluarkan kemampuan maksimum.
Oleh karena itu, yang penting adalah mempercepat
pertumbuhan kekar tekanan yang paling sesuai untuk
penambangan dengan pick, dengan mempertimbangkan
kedalaman lapisan batubara, sifat atap dan lantai, metode
pengisisan kembali, serta menjaga kecepatan gerak maju
permuka yang sesuai. Sedapat mungkin pick digunakan
menghadap ke bawah. Usahakan terbentuk bongkahan
batubara yang besar, urutan penambangannya .
4. Penambangan Batubara Steel Prop-Kappa Peledakan
Menggunakan peledakan untuk menambang
batubara, berarti mengundang akibat buruk, sepereti bahaya
ledakan gas atau debu batubara, meningkatkan fine coal dan
membuat buruk kondisi atap permuka kerja. Bersama itu,
manajemen bahan peldak juga menjadi penting dari segi
keamana.
Sehingga pemilihan metode ini harus dilakukan hati-
hati. Apabila akan memakai metode ini, usahakan
menghindari akibat buruk tersebut di atas. Serta gunakanlah
metode ini kalau peralatan dan mesin pemotong yang lain
tidak cocok untuk digunakan. Karena batubaranya kokoh
dan keras, atau terdapat petorified wood.
a. Pemboran lubang ledak
Pemboran lubang ledak pada permuka kerja
penambangan batubara, biasanya dilakukan pasda
ketinggian nol koma delapan meter dari lantai, dengan jarak
satu meter, sudut empat puluh lima sampai lima puluh lima
derajat, kedalaman satu koma sampai satu koma delapan
meter, dengan membuat lubang menjadi satu baris.
Detonator yang digunakan adalah milli second delay
electric blasting cap, dan biasanya dinyalakan setiap lima
sampai enam buah. Menurut metode ini, karena peledakan
berjalan berurutan, maka oleh peledakan yang terjadi
duluan, selalu tercipta permukaan bebas yang baru bagi
peledakan yang berikutnya. Ditambah lagi, semua peledaka
terjadi di bawah pengaruh tekanan batuan yang berasal dari
atap dan lantai, sehingga menambah efek peledakan.
Apabila batubaranya keras dan sulit terangkat,
adakalanya memperpendek jarak lubang bor, mengatur
sudut lubang bor serta panjang lubang bor, atau melakukan
pemboran lubang selang-seling.
Sebagai mesin bor, lebih efisien memakai auger yang
menggunakan spiral rod daripada rock drill, dan bahan
peledak yang digunakan sebaiknya dibatasi pada jenis
peledak aman.
Untuk permuka kerja yang panjang, seandainya
penyalaan peledak dimulai dari bawah angin menuju atas
angin, si juru ledak tidak perlu bolak-balik sepanjang
permuka kerja dan tidak terselubung oleh asap ledakan.
Selain itu, dapat mengurangi bahaya debu batubara
yang timbul dari peledakan sebelumnya menyala karena
peledakan berikutnya.
Hal yang arus diperhatikan dalam pemilihan
peralatan/fasilitas eksploitasi
 Conveyor panel harus memiliki kemampuan yang seimbang
dalam mentransportasikan dengan kemampuan penambangan
cutter
 Mempertahankan ruang guna kelancaran pendistribusian
batubara antara cutter dan conveyor panel.
 Cutter memiliki kemampuan yang sesuai dengan rencana
produksi
 Terdapat ruang yang cukup antara penyangga atap dari suporter
otomatis dengan cutter
 Fasilitas / peralatan dibuat seringkas mungkin (compact) guna
mengatasi perubahan kemiringan lapisan batubara dll
 Peralatan / fasilitas sesuai dengan ketebalan lapisan batubara
TERIMAKASIH 

More Related Content

Similar to TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx

Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
heny novi
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
01 MELKI TANDIRETUNG - TEKNIK EKSPLORASI PPT - 06 - 08 -23.pptx
01 MELKI TANDIRETUNG - TEKNIK EKSPLORASI  PPT - 06 - 08 -23.pptx01 MELKI TANDIRETUNG - TEKNIK EKSPLORASI  PPT - 06 - 08 -23.pptx
01 MELKI TANDIRETUNG - TEKNIK EKSPLORASI PPT - 06 - 08 -23.pptx
Iwan Kasema
 

Similar to TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx (20)

Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
 
Bab 1 Kuliah Batubara
Bab 1 Kuliah BatubaraBab 1 Kuliah Batubara
Bab 1 Kuliah Batubara
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
 
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptxPelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
metode swa sangga (3) (1).ppt
metode swa sangga (3) (1).pptmetode swa sangga (3) (1).ppt
metode swa sangga (3) (1).ppt
 
01 MELKI TANDIRETUNG - TEKNIK EKSPLORASI PPT - 06 - 08 -23.pptx
01 MELKI TANDIRETUNG - TEKNIK EKSPLORASI  PPT - 06 - 08 -23.pptx01 MELKI TANDIRETUNG - TEKNIK EKSPLORASI  PPT - 06 - 08 -23.pptx
01 MELKI TANDIRETUNG - TEKNIK EKSPLORASI PPT - 06 - 08 -23.pptx
 
Metoda Penambangan
Metoda PenambanganMetoda Penambangan
Metoda Penambangan
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise building
 
Sabtu
SabtuSabtu
Sabtu
 
Bab 4. mencegah penyalaan metan di permukaan longwall
Bab 4. mencegah penyalaan metan di permukaan longwallBab 4. mencegah penyalaan metan di permukaan longwall
Bab 4. mencegah penyalaan metan di permukaan longwall
 
Dewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipilDewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipil
 
dari mana datangnya migas
dari mana datangnya migasdari mana datangnya migas
dari mana datangnya migas
 
Dari mana datangnya minyak bumi
Dari mana datangnya minyak bumiDari mana datangnya minyak bumi
Dari mana datangnya minyak bumi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
 
7.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 2021
7.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 20217.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 2021
7.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 2021
 
Evaluasi dan optimasi cadangan batubara
Evaluasi dan optimasi cadangan batubaraEvaluasi dan optimasi cadangan batubara
Evaluasi dan optimasi cadangan batubara
 
Basic Petroleum System.pptx
Basic Petroleum System.pptxBasic Petroleum System.pptx
Basic Petroleum System.pptx
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
sd1patukangan
 

Recently uploaded (15)

FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptxZulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 

TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx

  • 1.
  • 2. Tambang bawah tanah adalah suatu sistem penambangan dimana seluruh aktifitas kerjanya tidak berhubungan dengan langsung terhadap atmosfer atau udara luar,seluruh aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi. Penambangan bawah tanah dapat dibagi menjadi beberapa metode.Berdasarkan dengan cara penyanggaannya, tambang bawah tanah dapat dibagi menjadi beberapa metode,baik itu untuk penambangan batubara ataupun untuk penambangan endapan bijih Untuk penambangan batubara terdiri dari dua metode: yaitu long wall methods dan room and pillar methods
  • 3. Metode Penambangan Batubara Sistem Ruang dan Pilar (Room and Pillar Method) Ini adalah metode penambangan batubara yang menetapkan suatu panel atau blok penambangan tertentu, kemudian menggali maju dua sistem (jalur) terowongan, masing-masing melintang dan memanjang, untuk melakukan penambangan batubara dengan pembagian pilar batubara. Metode penambangan ini terdiri dari metode penambangan batubara yang hanya melalui penggalian maju terowongan, dan metode penambangan secara berurutan terhadap pilar batubara yang diblok tadi, mulai dari yang terdalam, apabila jaringan terowongan yang digali tersebut telah mencapai batas maksimum blok penambangan.
  • 4.
  • 5. Keunggulan Metode Penambangan Batubara Sistem Room dan Pilar 1. Lingkup penyesuaian terhadap kondisi alam penambangan lebih luas dibanding dengan sistem lorong panjang yang dimekanisasi. 2. Hingga batas-batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap variasi kemiringan (kecuali lapisan yang sangat curam), tebal tipisnya lapisan batubara, keberadaan patahan serta sifat dan kondisi lantai dan atap. 3. Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambang sistem lorong panjang, misalnya karena adanya patahan. 4. Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan dengan perlindungan permukaan (seperti perlindungan bangunan terhadap penurunan permukaan tanah). 5. Selain itu, cukup efektif unyuk menaikkan recovery sedapatnya, pada blok yang tidak cocok ditambang semua, misalnya penambangan bagian dangkal di bawah dasar laut.
  • 6. Kelemahan Metode Penambangan Batubara Sistem Ruang dan Pilar : 1. Recovery penambangan batubara yang sangat buruk. (sekitar enam puluh sampai tujuh puluh persen). 2. Bila dibandingkan dengan metode penambangan batubara sistem lorong panjang, banyak terjadi kecelakaan, seperti atap ambruk. 3. Ada batas maksimum penambangan bagian dalam, yang antara lain disebabkan oleh peningkatan tekanan bumi (batasnya sekitar lima ratus meter di bawah permukaan bumi). 4. Karena banyak batubara yang disisakan, akan meninggalkan masalah dari segi keamanan untuk penerapan di lapisan batubara yang mudah mengalami swabakar. Tadinya, recovery metode penambangan batubara sistem ruang dan pilar sangat rendah, namun akhir-akhir ini ada juga tambang batubara yang berhasil menaikkan recoverynya.
  • 7. Metode Penambangan Batubara Sistem Lorong Panjang (Long Wall Stoping) Metode penambangan ini adalah metode penambangan batubara yang digunakan secara luas pada penambangan bawah tanah. Ciri-ciri metode penambangan batubara sistem lorong panjang : 1. Recoverynya tinggi 2. Lokasi kerja dapat dipusatkan 3. Pada umumnya, apabila kemiringan landai, mekanisasi penambangan, transportasi dan penyanggaan menjadi mudah 4. Karena dapat memusatkan lokasi kerja, panjang terowongan yang dirawat terhadap jumlah produksi batubara menjadi pendek. 5. Menguntungkan dari segi keamanan 6. Karena dapat memanfaatkan tekanan bumi, pemotongan batubara menjadi mudah. 7. Apabila terjadi hal-hal seperti keruntuhan lokasi kerja dan kerusakan mesin, penurunan produksi batubaranya besar.
  • 8.
  • 9.  Ada empat cara penambangan batubara dengan menggunakan sistem long wall yaitu : 1. Cara maju 2. Cara mundur 3. Cara steel – kappa – pick 4. Cara steel – kappa – peledakan
  • 10. 1. Metode Penambangan Batubara Sistem Maju Pada penambangan batubara sistem maju, penambangan dimulai dari mulut masuk suatu blok penambangan batubara, dan diteruskan penambangan maju mengarah ke dalam sampai ke ujung panel penambangan, yang dilakukan secara bersamaan untuk terowongan dan permuka kerja, sambil mempertahankan terowongan di gob. Hal ini seperti terdapat pada skema penambangan sistem maju
  • 11. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Maju : 1. Setelah permuka kerja penambangan dibuat, dapat segera memulai penambangan batubara, sehingga tidak memerlukan waktu yang panjang untuk persiapan penambangan batubara. 2. Pada blok yang banyak perubahan patahan atau lapisan batubara, atau pada blok yang banyak gas, sulit melakukan eksplorasi dan drainase gas. 3. Karena tali gate dan head gate di gob harus dipertahankan sampai selesai penambangan, maka semakin maju pemuka kerja, semakin tinggi biaya perawatan karena terowongan yang dirawat semakin panjang. 4. Mudah terjadi swabakar akibat kebocoran angin di terowogan gob, dan apabila perawatan terowongan tidak baik, penampang terowongan menjadi sempit, sehingga menjadi halangan bagi ventilasi dan transportasi.
  • 12.
  • 13. 2. Metode Penambangan Batubara Sistem Mundur Pada penambangan batubara sistem mundur, pertama digali seam road dari mulut masuk blok penambangan, dan pada waktu terowongan tersebut mencapai garis maksimal, dibuat permuka kerja sepanjang garis batas tersebut untuk memulai penambangan batubara menuju mulut masuk.
  • 14.
  • 15. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Mundur 1. Waktu yang diperlukan untuk persiapan terowongan penambangan batubara, lama. 2. Dapat mengetahui kondisi lapisan batubara pada tahap penggalian maju, serta dapat melakukan drainase gas pada daerah yang banyak emisi gas(semburan gas), sebelum penambangan batubara. 3. Pemeliharaan terowongan mudah, dan menguntungkan juga bagi ventilasi dan transportasi. 4. Karena tidak ada kebocoran angin ke dalam gob, resiko terhadap swabakar kecil.
  • 16. Penambangan lapisan batubara tebal Akhir-akhir ini untuk lapisan batubara dengan ketebalan lebih dari 3m, yakni hingga hampir empat meter mampu ditambang karena perkembangan self advancing support. Namun, sebelumnya yang umum dilakukan adalah membagi lapisan tersebut menjadi lebih dari dua tingkat, kemudian ditambang satu per satu. Dalam hal ini, pertama yang ditambang adalah tingkat atas, kemudian dibuat atap buatan bagi tingkat bawah dengan menggelar atas seperti steel band, baja profil, jala logam dan kayu pada gob, dan selanjutnya bagian bawah ditambang mengejar tingkat atas. Namun bisa juga tingkat bawah yang pertama ditambang, kemudian di bekas penambangannya dilakukan pengisian, baru dilakukan penambangan bagian atas.
  • 17.
  • 18. Penambangan pada kemiringan curam  Penambangan pada kemiringan curam adalah metode penambangan batubara yang umumnya digunakan pada lapisan batubara dengan kemiringan lebih dari empat puluh lima derajat, di mana hingga sekitar tahun seribu sembilan ratus dua puluhan digunakan metode bertingkat sistem pilar atau sistem ruang dan pilar mengarah ke atas. Akan tetapi, dengan bertambahnya kedalaman penambangan, timbul banyak masalah seperti turunnya recovery, sehingga lama kelamaan diganti dengan metode penambangan kemiringan semu dengan pengisian penuh. Pada metode penambangan ini, kemiringan permuka kerja yang tadinya sekitar empat puluh derajat dijadikan dua puluh lima sampai tiga puluh derajat, dimana batubara yang ditambang dan bahan pengisi dialirkan turun melalui saluran besi yang digelar. Pada sistem ini, pola kerja shift yang lazim adalah satu shift yang melakukan peledakan dan penambangan, kemudian shift berikutnya melakukan pengisian.
  • 19.  Karena pekerjaan di bagian bawah berbahaya, maka belakangan metode ini diperbaiki menjadi step advance mining, yaitu kemiringan permuka kerja dibuat empat puluh tiga sampai empat puluh lima derajat dan di sepanjang permuka kerja dibuat beberapa tingkat tangga, dimana pada setiap tingkat dilakukan pemotongan batubara dan pemasangan tiap penyangga. Dengan demikian gangguan oleh batubara yang diluncurkan dari bagian atas dapat ditiadakan dan panjang permuka kerja juga menjadi lebih dari seratus meter. Metode penambangan yang disebut belakang adalah step advance mining, sedangkan yang disebut di depan adalah align mining. Align mining dan step advance mining Keuntungan dari penambangan pada kemiringan curam adalah pengangkutan di dalam permuka kerja hampir tidak memerlukan tenaga penggerak karena dapat berjalan sendiri, misalnya melalui trough. Sedangkan kerugiannya adalah memerlukannya tenaga kerja yang banyak untuk membawa masuk bahan pengisi, sehingga volume produksi tergantung dari volume pengisian.
  • 20. 3. Penambangan Batubara Steel Prop – Kappe – Pick 1. Pemotongan Mengetahui sifat dan kondisi lapisan batubara adalah sangat penting untuk melakukan pemotongan, terutama pada penambangan dengan pick. Oleh karena itu, di sini akan diuraikan sedikit mengenai hal tersebut. Pada umumnya, di dalam lapisan batubara terdapat banyak retakan halus yang menjalar sejajar. Ini disebut kekar batubara atau cleat. Kekar batubara terbentuk karena tekanan atau tarikan akibat pergerakan kerak bumi, di mana kemiringannya sekitar lima puluh sampai sembilan puluh derajat terhadap atap, dan pada lapisan batubara yang sama arahnya hampir tetap. Jarak kekar batubara di dalam lapisan batubara adalah satu sampai sepuluh meter, dan ada juga kekar batubara yang terbentuk karena tekanan sekunder dari penambangan batubara. Ini disebut sebagai kekar tekanan (retakan yang terjadi pada lapisan batubara karena tekanan batuan) yang timbul sejajar permuka kerja.
  • 21. Hubungan antara kekar batubara dan permuka kerja ada tiga macam,. Pada kekar yang sejajar permuka kerja, batubara menjadi lunak, sehingga baik penambangan maupun penggalian maju menjadi mudah. Pada kekar yang tegak lurus pemuka kerja, menjadi keras sehingga sulit digali. Sedangkan pada kekar yang membentuk sudut tertentu terhadap permuka kerja, kemudahan penggalian berada di tengah-tengahnya. Pada penambangan dengan pick atau plough, antara kekar sejajar dan kekar tegak lurus terdapat perbedaan yang besar dalam hal efisiensi penambangan batubara.
  • 22. Lapisan Batubara dan Kondisi yang Sesuai untuk Penambangan Pick 1. Banyak gas yang timbul, apalagi bila terjadi peledakan. 2. Tidak dapat menggunakan mesin pemotong karena penambangan batubara di tempat curam. 3. Apabila tidak memerlukan peledakan atau pemotongan dengan mesin, karena batubaranya lunak. 4. Apabila atap langsung lapisan batubara bersifat rapuh, sehingga dikhawatirkan atap akan ambruk kalau digunakan peledakan atau metode penambangan mesin.
  • 23. Cara Penambangan Batubara dengan Pick Yang paling penting dalam penambangan batubara dengan pick adalah pemanfaatan tekanan bumi dan cara memakai pick. Selain kekar batubara yang telah ada, di dalam lapisan batubara akan terjadi kekar tekanan akibat tekanan atap dan lantai yang menyertai penambangan batubara. Semakin banyak kekar tekanan yang timbul, berarti pick dapat mengeluarkan kemampuan maksimum. Oleh karena itu, yang penting adalah mempercepat pertumbuhan kekar tekanan yang paling sesuai untuk penambangan dengan pick, dengan mempertimbangkan kedalaman lapisan batubara, sifat atap dan lantai, metode pengisisan kembali, serta menjaga kecepatan gerak maju permuka yang sesuai. Sedapat mungkin pick digunakan menghadap ke bawah. Usahakan terbentuk bongkahan batubara yang besar, urutan penambangannya .
  • 24.
  • 25. 4. Penambangan Batubara Steel Prop-Kappa Peledakan Menggunakan peledakan untuk menambang batubara, berarti mengundang akibat buruk, sepereti bahaya ledakan gas atau debu batubara, meningkatkan fine coal dan membuat buruk kondisi atap permuka kerja. Bersama itu, manajemen bahan peldak juga menjadi penting dari segi keamana. Sehingga pemilihan metode ini harus dilakukan hati- hati. Apabila akan memakai metode ini, usahakan menghindari akibat buruk tersebut di atas. Serta gunakanlah metode ini kalau peralatan dan mesin pemotong yang lain tidak cocok untuk digunakan. Karena batubaranya kokoh dan keras, atau terdapat petorified wood.
  • 26. a. Pemboran lubang ledak Pemboran lubang ledak pada permuka kerja penambangan batubara, biasanya dilakukan pasda ketinggian nol koma delapan meter dari lantai, dengan jarak satu meter, sudut empat puluh lima sampai lima puluh lima derajat, kedalaman satu koma sampai satu koma delapan meter, dengan membuat lubang menjadi satu baris. Detonator yang digunakan adalah milli second delay electric blasting cap, dan biasanya dinyalakan setiap lima sampai enam buah. Menurut metode ini, karena peledakan berjalan berurutan, maka oleh peledakan yang terjadi duluan, selalu tercipta permukaan bebas yang baru bagi peledakan yang berikutnya. Ditambah lagi, semua peledaka terjadi di bawah pengaruh tekanan batuan yang berasal dari atap dan lantai, sehingga menambah efek peledakan.
  • 27. Apabila batubaranya keras dan sulit terangkat, adakalanya memperpendek jarak lubang bor, mengatur sudut lubang bor serta panjang lubang bor, atau melakukan pemboran lubang selang-seling. Sebagai mesin bor, lebih efisien memakai auger yang menggunakan spiral rod daripada rock drill, dan bahan peledak yang digunakan sebaiknya dibatasi pada jenis peledak aman. Untuk permuka kerja yang panjang, seandainya penyalaan peledak dimulai dari bawah angin menuju atas angin, si juru ledak tidak perlu bolak-balik sepanjang permuka kerja dan tidak terselubung oleh asap ledakan. Selain itu, dapat mengurangi bahaya debu batubara yang timbul dari peledakan sebelumnya menyala karena peledakan berikutnya.
  • 28. Hal yang arus diperhatikan dalam pemilihan peralatan/fasilitas eksploitasi  Conveyor panel harus memiliki kemampuan yang seimbang dalam mentransportasikan dengan kemampuan penambangan cutter  Mempertahankan ruang guna kelancaran pendistribusian batubara antara cutter dan conveyor panel.  Cutter memiliki kemampuan yang sesuai dengan rencana produksi  Terdapat ruang yang cukup antara penyangga atap dari suporter otomatis dengan cutter  Fasilitas / peralatan dibuat seringkas mungkin (compact) guna mengatasi perubahan kemiringan lapisan batubara dll  Peralatan / fasilitas sesuai dengan ketebalan lapisan batubara