Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko PT Astra International Tbk. Perusahaan menerapkan berbagai pedoman untuk mengelola risiko seperti Securities Dealing Rules untuk mengatur perdagangan efek dan mencegah benturan kepentingan."

1. TUGASPERKULIAHAN
Business Ethics
and Good
Governance
Pokok Bahasan
Risk Management
Studi Kasus: PT. Astra Internationa, Tbk.
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Pasca Sarjana Magister
Manajemen
10
35040 Muhammad Frayogi
55116120098

2. 2016
2
Business Ethic
and Good Governance Risk Management
Muhammad Frayogi
55116120098
Risk Management
Sebelum membahas lebih jauh mengenai manajemen risiko, perlu diketahui juga
terkait definisi risiko itu sendiri. Berdasarkan pemahaman penulis terkait konsep risiko, risiko
dapat dikatakan sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan terjadi dalam suatu perusahaan
yang memungkinkan munculnya hasil negatif yang berpengaruh pada kelancaran jalannya
kegiatan suatu perusahaan. Dalam hal ini perlu diperhatian bahwa risiko bukan sebatas pada
hal yang berkenaan dengan kemungkinan hal-hal negatif yang terjadi, namun juga termasuk
pada kemungkinan hal-hal negatif yang tidak terjadi.
Untuk menghindari kerugian-kerugian yang terjadi, maka suatu perusahaan harus
menetapkan metode-metode dalam meminimalisir kerugian tersebut. Metode inilah yang
kemudian dikatakan sebagai ‘Risk Management’. Manajemen risiko ini dapat dikatakan
sebagai sejumlah kegiatan atau proses untuk mengidentifikasi potensi kegagalan, kerugian
dan hal-hal negatif lainnya, sehingga manajemen risiko ini haruslah bersifat dinamis, terus
berkembang, berkelanjutan serta dapat menyesuaikan pada perubahan kebutuhan, lingkungan
dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi kegiatan perusahaan, baik secara internal
maupun eksternal.
Dalam menjalankan manajemen risiko yang baik, perusahaan memiliki potensi untuk
memberikan peluang-peluang baru bagi perusahaan secara keseluruhan dengan harapan dapat
meningkatkan capaian atau kinerja perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan fokus dalam
manajemen resiko yakni terfokus pada identifikasi, pengelolaan dan pengendalian risiko
dengan sebaik-baiknya. Tujuannya adalah menambah nilai (value) dari keseluruhan aktivitas
perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan sekaligus mengurangi
kemungkinan kegagalan maupun ketidakpastian dalam mencapai tujuan perusahaan.
Fungsi dan Manfaat Risk Management
Berdasarkan pemaparan mengenai definisi dari manajemen risiko diatas, setidaknya
dapat kita ketahui beberapa fungsi dan manfaat dari pelaksanaan manajemen risiko yang baik
tersebut bagi perusahaan, yakni:
1. Manajemen risiko sebagai early warning system, dimana kemampuan perusahaan untuk
dapat mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin timbul dan dapat menghambar
pencapaian tujuan perusahaan, perusahaan tersebut dapat melakukan berbagai aktivitas
untuk meminimalisir dan mengatasi risiko-risiko tersebut sejak dini.
Aktivitas pencegahan dalam mengurangi dampak dari suatu risiko akan lebih baik jika
dibandingkan dengan aktivitas untuk mengatasi risiko yang telah terjadi dan menghambat

3. 2016
3
Business Ethic
and Good Governance Risk Management
Muhammad Frayogi
55116120098
jalannya perusahaan. Hal ini dikarenakan jika perusahaan tidak melakukan identifikasi
awal terhadap risiko-risiko yang mungkin akan terjadi di masa datang, maka ketika risiko
itu sudah terjadi, maka perusahaan akan lebih sulit untuk mengatasinya dan jika
dampaknya sudah sangat besar dan meluas akan menjadi kendala bagi perusahaan untuk
mengantisipasi risiko-risiko tersebut.
Fungsi early warning system dalam manajemen risiko dapat berupa Key Risk Indicator
atau dapat dikatakan sebagai peristiwa, kegiatan, aktivitas atau kejadian yang
memberikan indikasi terjadinya suatu risiko dalam suatu perusahaan. Melalui identifikasi
mengenai risiko-risiko yang mungkin dapat timbul, maka perusahaan dapat
merencanakan tindakan-tindakan yang digunakan untuk meminimalisir risiko yang dapat
menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya.
2. Manajemen risiko dapat dijadikan sebuah rancangan dasar dalam menentukan support
corporate strategic planning serta menjalankan pengelolaan perusahaan dalam jangka
waktu tertentu. Program-program dalam strategic planning yang dimaksud, yakni berupa
serangkaian aktivitas yang diturunkan dalam beberapa program, prosedur, petunjuk kerja
dan instruksi lainnya dalam menentukan arahan pencapaian target-target serta tujuan
perusahaan itu sendiri.
Terkait dengan penerapaan konsep tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance), dalam setiap pengambilan keputusan/tindakan haruslah dapat
mempertimbangkan risiko usaha dan wajib membangun serta melaksanakan program
manajemen risiko perusahaan secara terintegrasi dan terpadi sebagai bagian dari upaya
penerapan konsep GCG dalam perusahaan. Dalam hal inilah, fungsi manajemen risiko
mengambil bagian penting dalam memberikan pertimbangan-pertimbangan atas potensi
risiko yang mungkin timbul dalam menjalankan suatu perusahaan. Hal ini ditujukan agar
penyusunan program atau aktivitas perusahaan dapat sesuai dengan tujuan perusahaan
serta dapat meminimalisir risiko dari suatu program atau aktivitas tersebut dan dapat
dipertanggung jawabkan secara transparan, aktuntable dan responsible kepada pihak-
pihak yang berkepentingan denga perusahaan tersebut.
3. Manajemen sebagai fasilitator dan integrator dalam melakukan identifikasi risiko, audit
atau assessment, atau internal control. Fasilitator yang dimaksud adalah manajemen
risiko untuk membangun kerjasama, memberikan informasi serta aturan dasar dalam
penyusunan daftar potensi risiko. Sedangkan intrgator yakni sebagai penyatuan dan
integrasi risiko-risiko yang berasal dari risk owner.

4. 2016
4
Business Ethic
and Good Governance Risk Management
Muhammad Frayogi
55116120098
Berdasarkan pemaparan mengenai definisi dan fungsi serta manajemen risiko, dapat
kita ketahui bahwa pentingnya suatu perusahaan dalam menerapkan kebijakan manajemen
risiko untuk menghindari atau meminimalisir berbagai macam risiko yang dapat timbul baik
dari internal maupun eksternal dari perusahaan itu sendiri. Hal ini ditujukan dalam rangka
meningkatkan kemampuan identifikasi perusahan terhadap suatu risiko, sehingga segala
aktivitas dan tindakan yang dijalankan oleh perusahaan dapat dikelola serta menemukan
peluang-peluan baru dalam memperluas jaringan usahanya untuk mencapai tujuan atau
sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan itu sendiri.
Risk Management PT. Astra International, Tbk.
Sebagai warga korporasi (corporate citizen), PT Astra International Tbk (“Astra”
atau “Perseroan”) memiliki tekad dan upaya untuk mencapai cita-citanya “Sejahtera
Bersama Bangsa”. Astra ingin menjadi institusi bisnis yang mendatangkan kemaslahatan baik
kepada pemegang saham (shareholder) maupun pemangku kepentingannya (stakeholders) di
Indonesia.
Upaya Astra untuk mencapai cita-cita sejahtera bersama bangsa tersebut hanya
dimungkinkan bila Perseroan dapat hidup dan bertumbuh secara sehat dan berkelanjutan
(sustainable). Kegiatan usaha Astra yang semakin bertumbuhkembang niscaya akan
memberikan kontribusi kepada pembangunan bangsa dan kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Astra menyadari bahwa keberlanjutan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh
perilaku perusahaan tersebut sebagai warga korporasi. Oleh karenanya, sedari awal Astra
meneguhkan niatnya untuk menjadi warga korporasi yang baik (Good Corporate Citizen)
yang bersikap dan berperilaku selaras dengan hukum, peraturan dan etika,
mengimplementasikan sistem manajemen yang efektif, serta memberikan manfaat bagi
masyarakat luas. Perseroan memilih dan menjalankan bisnisnya dengan memperhatikan
norma moral dan norma sosial serta kepentingan masyarakat umum.
Dalam rangka membangun Astra sebagai Good Corporate Citizen, maka disusun
suatu pedoman perilaku untuk menjadi panduan bagi segenap insan Astra dalam bersikap dan
berperilaku secara pantas, yaitu Astra Good Corporate Governance, yang mencakup antara
lain Astra Code of Conduct “Astra Code of Conduct”. Astra Good Corporate Governance
disusun berlandaskan pada filosofi Perseroan, yaitu Catur Dharma, khususnya, nilai Catur
Dharma yang pertama dan utama, yakni Menjadi Milik Yang Bermanfaat Bagi Bangsa dan
Negara, dengan memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

5. 2016
5
Business Ethic
and Good Governance Risk Management
Muhammad Frayogi
55116120098
Manajemen Risiko adalah suatu proses yang terstruktur untuk menyelaraskan strategi,
proses, manusia, teknologi dan pengetahuan di dalam suatu organisasi perusahaan dengan
tujuan untuk mengevaluasi dan mengelola dampak buruk dari suatu kondisi yang mungkin
terjadi. Manajemen risiko ini dapat dikatakan juga sebagai sejumlah kegiatan atau proses
untuk mengidentifikasi potensi kegagalan, kerugian dan hal-hal negatif lainnya, sehingga
manajemen risiko ini haruslah bersifat dinamis, terus berkembang, berkelanjutan serta dapat
menyesuaikan pada perubahan kebutuhan, lingkungan dan faktor-faktor lainnya yang
mempengaruhi kegiatan perusahaan, baik secara internal maupun eksternal.
Dalam menjalankan manajemen risiko yang baik, perusahaan memiliki potensi untuk
memberikan peluang-peluang baru bagi perusahaan secara keseluruhan dengan harapan dapat
meningkatkan capaian atau kinerja perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan fokus dalam
manajemen resiko yakni terfokus pada identifikasi, pengelolaan dan pengendalian risiko
dengan sebaik-baiknya. Tujuannya adalah menambah nilai (value) dari keseluruhan aktivitas
perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan sekaligus mengurangi
kemungkinan kegagalan maupun ketidakpastian dalam mencapai tujuan perusahaan.
Unit Manajemen Risiko Astra International bertugas membantu Direksi dalam
mengidentifikasi eksposur risiko-risiko Perseroan, pengendalian yang saat ini sudah
dilakukan dan menggali alternatif solusi lainnya yang dapat dilakukan untuk lebih
menurunkan risikonya. Setidaknya, Astra International dalam menerapkan manajemen
risikonya dijabarkan dalam beberapa pedoman yang peru diperhatikan oleh setiap
karyawannya, diantaranya:
1. Securities Dealing Rules (Peraturan Perdagangan Efek)
Secara prinsip, Astra mendorong Karyawannya untuk berinvestasi dan memiliki efek
(termasuk saham atau obligasi) yang dikeluarkan oleh Perseroan dan/atau perusahaan
perusahaan lain dalam Grup Astra yang tercatat di Bursa Efek Indonesia “Emiten Grup
Astra”, sebagai investasi jangka panjang dan tidak bersifat spekulatif. Namun investasi
tersebut harus dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Peraturan pasar modal melarang komisaris, direktur, karyawan perusahaan emiten dan pihak-
pihak tertentu lainnya untuk membeli atau menjual efek emiten, kecuali jika memenuhi
persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan tersebut.
Untuk melindungi Karyawan dan Astra dari potensi pelanggaran atas
ketentuan perundangan tersebut dan juga dari kemungkinan munculnya klaim atau tuntutan
pelanggaran, maka Securities Dealing Rules ini diberlakukan pada Komisaris, Direktur dan
Karyawan Perseroan. Securities Dealing Rules ini disusun berdasarkan peraturan pasar modal

6. 2016
6
Business Ethic
and Good Governance Risk Management
Muhammad Frayogi
55116120098
dan dimaksudkan untuk memberikan pedoman lebih lanjut. Adapun ketetuan-ketentuan yang
diatur dalam Securities Dealing Rules sebagai bentuk manajemen risiko dalam melakukan
perdagangan efek ini, diantaranya:
1. Pihak Yang Dilarang dan Pihak Terkait tidak diperkenankan melakukan Dealing:
a. Selama Periode Tertutup, dan/atau
b. Ketika memiliki Informasi Orang Dalam
Pihak Yang Dilarang dan Pihak Terkait hendaknya melakukan Dealing jangka panjang
dan tidak melakukan Dealing Jangka Pendek. Pihak Yang Dilarang harus
mempertimbangkan secara hati-hati apakah mereka memiliki atau tidak memiliki
Informasi Orang Dalam (atau dapat dianggap memiliki informasi tersebut). Dalam hal
terdapat keragu-raguan, Pihak Yang Dilarang disarankan untuk berkonsultasi dengan
Corporate Secretary atau Corporate Legal Perseroan sebelum melakukan Dealing.
2. Pihak Yang Dilarang dan Pihak Terkait tidak diperkenankan melakukan investasi atau
divestasi atas efek emiten atau perusahaan publik lainnya di Indonesia atau di luar
Indonesia jika mereka mengetahui rencana transaksi emiten atau perusahaan publik
tersebut dengan Astra yang dapat mempengaruhi harga efek mereka.
3. Pihak yang Dilarang dan Pihak Terkait yang mempunyai Informasi Orang Dalam tidak
diperkenankan:
a. Mempengaruhi pihak lain untuk melakukan pembelian atau penjualan atas efek yang
terkait, atau
b. Memberi Informasi Orang Dalam kepada pihak manapun yang patut diduganya dapat
menggunakan informasi dimaksud untuk melakukan pembelian atau penjualan efek
terkait.
Securities Dealing Rules sebagai aturan yang mengikat seluruh karyawan dan para
pemegang saham di bursa efek Astra International ini ditujukan untuk mengurangi potensi
pelanggaran atas ketentuan peraturan, kebijakan atau perundangan yang berlaku. Disamping
itu, pengaturan mengenai hal ini ditujukan untuk mengurangi kemungkinan munculnya klaim
atau tuntutan pelanggaran dari pihak-pihak terkait, sehigga peraturan ini mengikat seluruh
struktur Astra International, termasuk Komisaris, Direktur, dan Karyawan Perseroan sesuai
dengan peraturan pasar modal dan dimaksudkan untuk memberikan pedoman lebih lanjut.
2. Pedoman Benturan Kepentingan
Setiap transaksi yang dilakukan antara Astra dengan Afiliasinya (sebagaimana
didefinisikan dalam peraturan pasar modal), atau Perusahaan yang dikendalikan oleh Astra
”Perusahaan Terkendali” dengan Afiliasi Astra harus dilakukan sesuai dengan peraturan

7. 2016
7
Business Ethic
and Good Governance Risk Management
Muhammad Frayogi
55116120098
pasar modal guna memastikan transaksi tersebut dilakukan untuk kepentingan Astra.
Transaksi tersebut dapat dikenakan berbagai kewajiban berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku dan karenanya harus diteliti dengan seksama.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pedoman benturan kepentingan ini, yakni
setiap rencana transaksi antara (i) Astra atau Perusahaan Terkendali dengan (ii) Afiliasi Astra
(termasuk pembaruan dan/atau perubahan) harus diperiksa terlebih dahulu oleh Corporate
Legal Astra dan/atau Corporate Legal Perusahaan Terkendali tersebut untuk memastikan
kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Corporate Legal Perusahaan
Terkendali kemudian wajib melaporkan setiap rencana transaksi tersebut kepada Corporate
Legal Astra.
Sedangkan Khusus untuk transaksi antara Astra atau Perusahaan Terkendali dengan
Direktur/Komisaris/Pemegang Saham Utama Astra atau Afiliasi mereka, atau dimana
terdapat perbedaan antara kepentingan ekonomis Astra/Perusahaan Terkendali dengan
kepentingan ekonomis pribadi Direktur/Komisaris/pemegang saham utama Astra ”Transaksi
Benturan Kepentingan”, rencana transaksi tersebut harus diperiksa terlebih dahulu oleh
Corporate Legal Astra untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang
berlaku.
Jika berdasarkan peraturan perundangan, suatu Transaksi Benturan perlu
memperoleh persetujuan pemegang saham independen Astra, maka rencana Transaksi
Benturan tersebut harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan Dewan Komisaris
Perseroan. Setiap Transaksi Benturan Kepentingan harus dilakukan dengan persyaratan yang
lazim dan harga yang wajar, tanpa merugikan Perseroan. Prosedur pengendalian internal yang
layak harus dilakukan untuk mendukung hal tersebut.
Jika seorang Karyawan (termasuk eksekutif) memiliki benturan kepentingan dengan
Astra atau Grup Astra atau pihak lain yang terkait berpendapat bahwa suatu transaksi yang
melibatkan seorang Karyawan memiliki benturan kepentingan dengan Astra atau Grup Astra,
maka Karyawan tersebut harus segera mengungkapkan transaksi tersebut
secara tertulis kepada Direksi Astra. Setiap Direktur, Komisaris, Karyawan Astra atau
Perusahaan Terkendali yang memiliki benturan kepentingan dengan Astra atau Perusahaan
Terkendali tidak diperkenankan terlibat dalam pengambilan keputusan mengenai hal yang
memiliki benturan kepentingan tersebut.
3. Pedoman Kebijakan Donasi
Donasi merupakan sumbangan atau partisipasi Perseroan yang diberikan atas inisiatif
Perseroan sendiri ataupun atas permintaan pihak lain, dalam bentuk dana, barang/natura,

8. 2016
8
Business Ethic
and Good Governance Risk Management
Muhammad Frayogi
55116120098
kendaraan, atau program bersama dan diberikan khususnya kepada masyarakat sekitar
Perseroan, organisasi, lembaga atau pihak lainnya. Tujuannya adalah sebagai wujud
kepedulian dan tanggung jawab sosial Perseroan terhadap situasi dan kondisi sosial
masyarakat yang memerlukan perhatian dan bantuan. Adapun prioritas dari pemberian donasi
ini, yakni mencakup bidang atau kegiatan, sebagai berikut:
a. Bencana alam
b. Pendidikan
c. Kesehatan
d. Lingkungan hidup
Adapun organisasi, lembaga atau institusi yang mengajukan donasi ini, yaitu:
a. Masyarakat sekitar Perseroan
b. Media massa/Pers
c. Lembaga pendidikan
d. Organisasi masyarakat
e. Lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan yang reputable
f. Lembaga Pemerintah
g. Relasi lain
Pengaturan mengenai kebijakan donasi ini, yaitu untuk memimalisir risiko yang mungkin
timbul, sehingga dalam pertimbangan pemberiannya harus memenuhi persyaratan-
persyaratan sebagai berikut:
a. Harus selektif dan dievaluasi dengan memperhatikan tujuan dan reputasi pihak atau
organisasi/lembaga yang mengajukan proposal
b. Harus tepat sasaran dan sesuai kebutuhan
c. Harus dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan afiliasi Perseroan agar tidak ada
duplikasi
d. Ketersediaan dana (sesuai anggaran)
Berdasarakan pemaparan mengenai manajemen risiko yang dilakukan oleh Astra
International, yaitu ditujukan untuk menghindari banyaknya kemungkinan kerugian yang
dapat timbul dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dan afiliasinya. Hal ini juga
ditujukan untuk menyelaraskan strategi, proses, manusia, teknologi dan pengetahuan di
dalam suatu organisasi perusahaan dengan tujuan untuk mengevaluasi dan mengelola dampak
buruk dari suatu kondisi yang mungkin terjadi. Sehingga Astra dalam rangka membangun
Astra sebagai Good Corporate Citizen yang berlandaskan pada filosofi Perseroan, yaitu Catur
Dharma, khususnya, nilai Catur Dharma yang pertama dan utama, yakni Menjadi Milik Yang

9. 2016
9
Business Ethic
and Good Governance Risk Management
Muhammad Frayogi
55116120098
Bermanfaat Bagi Bangsa dan Negara, dengan memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik dapat terwujud dan berjalan sesuai tujuan yang telah ditetapkan
tersebut.
Daftar Bacaan
Ali, Hapzi. 2015. “Modul Perkuliahan: Risk Management”. Jakarta: Universitas Mercu
Buana.
Anonymous 1. 2015. “Code of Conduct PT. Astra International Tbk”.
https://www.astra.co.id/, diakses pada 13 Mei 2017 pukul 20.08 WIB.
Anonymous 2. 2016. “Laporan Tahunan PT. Astra International Tbk”.
https://www.astra.co.id/, diakses pada 14 April 2017 pukul 20.46 WIB.