Pendidikan sebaya adalah proses dimana remaja dilatih untuk mengedukasi teman sebayanya tentang isu-isu kesehatan. Pendidik sebaya harus memiliki motivasi dan keterampilan untuk membantu teman-temannya. Program pendidikan sebaya efektif dalam menyebarkan informasi kesehatan kepada komunitas dan memungkinkan remaja membahas topik sensitif dengan aman.
3. I. Definisi Pendidikan Sebaya
(Peer Education)
• Peer: Seseorang yang termasuk dalam
kelompok sosial yang sama sebagai seorang
individu atau kelompok yang lain. Kelompok
sosial bisa berdasarkan usia, jenis kelamin,
orientasi seksual, pekerjaan, ekonomi, sosial
dan/atau status kesehatan.
• Education: Mengarah pada perkembangan dari
pengetahuan seseorang, perilaku, kepercayaan
atau tingkah laku melalui proses pembelajaran.
4. Jadi Pendidikan Sebaya adalah
• Proses dimana anak-anak muda terlatih dan
termotivasi menjalankan aktivitas pendidikan
dengan sebayanya, dalam waktu tertentu,
bertujuan dalam mengembangkan pengetahuan
mereka, kemampuan, perilaku, juga
kepercayaan dan memungkinkan mereka untuk
bertanggung jawab melindungi kesehatan
mereka sendiri.
5. • Pendidik Sebaya (Peer educator) adalah orang-
orang yang dipilih karena potensi
kepemimpinan mereka dalam membantu orang
lain melalui demonstrasi, mendengarkan,
permainan peran, yang mendorong, melayani
sebagai panutan, memberikan saran-saran,
keputusan, dan memberikan dukungan
perilaku yang sehat.
6. Jadi seorang Pendidik Sebaya itu adalah orang
yang punya
• HATI (motivasi)
• dan KETERAMPILAN (terlatih)
• untuk membantu teman sebayanya menjadi
• lebih sehat.
7. II. Teori yang Mendasari
Pendidikan Sebaya
• Social learning theory menyatakan bahwa
seorang individu bertindak sebagai contoh atau
model akan perilaku manusia, dan beberapa
orang (significant others) mampu
mempengaruhi perubahan perilaku terhadap
orang lain yang dipengaruhi oleh system nilai
dan kepercayaannya (Bandura, 1986).
8. III. Aplikasi Pendidikan Sebaya
• Pendidikan sebaya telah digunakan dalam area
pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk pendidikan
nutrisi, keluarga berencana, pencegahan bahaya HIV
dan narkoba. Sejauh pengalaman penyusun,
penggunakan pendidikan sebaya ini menjadi kunci
penting dalam penyebaran informasi yang tepat kepada
komunitas yang terdampak masalah kesehatan baik itu
kecanduan narkoba dan HIV. Juga menjadi hal yang
baik dalam unsur pencegahan penyakit di komunitas
umum. Karena kepopulerannya, usaha secara global
juga menunjukkan peningkatan kualitas dan proses
serta dampak dari pendidikan sebaya ini.
9. IV. Relevansi Pendidikan Sebaya
bagi Anak Muda dalam
Konteks Isu yang Tabu
• Pendidikan sebaya sangat tepat untuk pelajar dan orang
muda. Berbagi percakapan tentang isu yang dianggap
tabu seperti HIV, seks, dan narkoba dengan teman
sebaya atau teman dari satu kelompok adalah suatu hal
yang nyaman dan santai. Orang muda merasa bebas
untuk bertanya akan hal yang sensitif seperti hubungan
seks dan juga anak muda merasa mampu diskusi tanpa
takut dihakimi dan dilabel tidak tahu adat.
• Mereka dapat berdiskusi tentang isu-isu yang sulit
untuk dibicarakan dengan orang dewasa dan mereka
mendapat pemahaman yang baik melalui berbagi
pengalaman, pengetahuan dan informasi yang tepat.
10. V. Peranan Pendidik Sebaya
(Peer Educator)
• Peran utama pendidik sebaya adalah untuk membantu anggota
kelompok mendefinisikan keprihatinan akan suatu masalah
kesehatan dan mencari solusi melalui saling berbagi informasi dan
pengalaman. Dia adalah orang terbaik untuk menyebarkan informasi
baru dan pengetahuan kepada anggota kelompok dan dapat menjadi
panutan bagi orang lain. Karena seorang pendidik sebaya berasal
dari kelompok yang sama, dia bisa empati dan memahami emosi,
pikiran, perasaan, bahasa peserta, karena itu bisa berhubungan lebih
baik.
• Seorang pendidik sebaya tidak hanya memberi tahu rekan-rekannya
tentang praktek pengurangan risiko yang diinginkan tetapi juga
menunjukkan buktinya. Ia menunjukkan perilaku yang dapat
mempengaruhi norma-norma masyarakat untuk mempromosikan
pengurangan risiko bahaya kesehatan dalam jaringan mereka.
Pendidik sebaya lebih mampu menginspirasi dan mendorong rekan-
rekan mereka untuk mengadopsi perilaku sehat karena mereka dapat
berbagi kelemahan, kekuatan, dan pengalaman yang sama.
11. VI. Kualitas Pendidik Sebaya
(Peer Educator)
• Pemimpin dari anak-anak muda yang lain (populer,
berpengaruh)
• Peduli akan kesejahteraan sebaya mereka
• Dapat mendengarkan orang lain
• Tidak menghakimi
• Percaya diri
• Dapat diandalkan, jujur
• Disukai oleh orang lain
• Mudah diajak bicara, mudah didekati
• Aktif – tidak harus pelajar yang paling berprestasi
• Beberapa anak muda yang mungkin telah melakukan
perilaku beresiko tinggi di masa lalu dan sekarang ingin
berbagi tentang hal itu
12. VII. Menyusun Program
Pendidikan Sebaya
• Gunakan prinsip 5W + 1H dalam menyusun program
yang ingin kamu lakukan:
• Who - Siapa yang akan dijangkau atau pesertanya?
• Why – Mengapa program ini penting dilakukan?
Tetapkan tujuan yang jelas.
• What – Apa kebutuhan dari peserta dan isi dari program
tersebut?
• Where – Dimana program akan dilakukan?
• When – Kapan program akan dilakukan?
• How – Bagaimana program akan dilaksanakan?
Metodenya?
13. IX. Tips bagi Pendidik Sebaya
• Setiap pendidik sebaya membutuhkan keterampilan untuk memunculkan
pandangan dan keprihatinan peserta.
• Penting untuk disadari bahwa peran pendidik sebaya adalah member
informasi, dan biarkan kaum muda membuat keputusan sendiri berdasarkan
fakta.
• Pendidik sebaya harus menghindari memberikan arahan dan sikap otoriter.
• Kamu adalah teman sebaya dan bukan orangtua.
• Pastikan peserta tahu bahwa apapun yang dibicarakan adalah bersifat
konfidensial dan tidak boleh diperbincangkan kepada orang lain.
• Jika ada yang ingin berbicara tentang masalah pribadi dan tidak nyaman
dalam kelompok maka dapat dilakukan konseling pribadi.
• Jika kegiatan pendidikan sebaya adalah berupa pelatihan dalam kelas maka
jangan lupa minta kepada peserta untuk mengisi lembar evaluasi.