UNIKBET : Situs Slot Resmi Pragmatic Play Deposit Allo Bank
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Etika Bisnis Studi Kasus TM7, Universitas Mercu Buana, 2017
1. Bisnis Etik di PT Ericsson
Ericsson mempunyai 3 Core Value dalam aspek etika bisnisnya yaitu dengan menjadi mitra
yang terpercaya untuk para rekan bisnisnya, menjalankan bisnis dengan penuh tanggung jawab,
dan selalu mengingatkan para stakeholders dan karyawan nya bahwa setiap tindakan yang
dilakukan dalam bisnis sangat berarti. Berdasarkan pengamatan penulis selaku individu yang
juga bekerja dalam bidang Telekomunikasi, Ericsson adalah salah satu perusahaan yang
menerapkan etika bisnis dengan baik bahkan dibanding kompetitor nya sebagai vendor atau
pemasok infrastruktur Telekomunikasi di dunia dan Indonesia pada khususnya.
Etika bisnis dan etos kerja yang disosialisasikan dan dikampanyekan oleh manajemen Ericsson
sebagai pesan moral berhasil diterima dan dipraktekan oleh para stakeholder dan karyawannya.
Itulah sebabnya budaya kerja di Ericsson yang kental dengan budaya Eropa yang tinggi disiplin
dan tanggung jawab dapat disebarkan ke seluruh country unit atau cabang Ericsson di setiap
negara.
Meskipun sudah melaksanakan etika bisnis yang sangat baik, Ericsson masih menghadapi
banyak tantangan kedepannya yaitu bisnis telekomunikasi yang sudah saturasi atau jenuh dan
hampir tidak berkembang lagi. Keuntungan yang didapat operator besar telekomunikasi di
Indonesia seperti Telkomsel, Indosat dan XL yang dalam tren menurun belakangan ini
membuat mereka irit dalam berinvestasi di infrastruktur telekomunikasi dan sangat berhati-hati
dalam membuat keputusan. Hal ini menyebabkan persaingan semakin ketat dan mengarah ke
persaingan yang tidak sehat seperti contohnya pendekatan ilegal para vendor kepada petinggi
operator telekomunikasi dalam mengambil keputusan.
Tantangan lainnya adalah bagaimana mengangani benturan kepentingan. Dalam skala bisnis
telekomunikasi yang besar dan luas, banyak melibatkan berbagai pihak seperti operator
telekomunikasi, vendor, pemerintah, bahkan sampai perusahaan subkontraktor. Ericsson punya
aturan etika bisnis yang jelas dalam menangani hal ini bahwa karyawan atau stakeholders tidak
diperkenankan untuk merangkap jabatan atau pekerjaan diluar Ericsson.
Menurut Penulis, di persaingan dunia telekomunikasi yang ketat seperti sekarang ini sebaiknya
Ericsson tetap berpegang teguh kepada etika bisnis yang saat ini sudah berjalan baik. Dengan
menjalankan etika bisnis yang baik Ericsson dapat memenangkan persaingan. Karena bisnis
yang beretika adalah bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan
dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Jika
para operator telekomunikasi sebagai customer sudah merasa percaya dengan etika dalam
berbisnis yang dijalankan Ericsson, niscaya mereka akan tetap setia dan merasa aman berbisnis
dengan Ericsson. Sehingga tercipta image yang baik bukan hanya dalam etika tetapi juga
tercipta image kalau produk Ericsson dapat dipercaya kualitasnya.
Bisnis Etik di PT Ericsson
Berdasarkan Jawaban forum diatas apa saja demensi dan atau indikator budaya kerja atau nilai-
nilai etik yang di terapkan pada perusahaan saudara, kemudian buat pertanyaan atau pernyataan
sebagai form/kuesioer untuk menilai nilai-nilai etik seorang staf misalnya oleh atasan atau
teman sejawatnya.
Ericsson mempunyai 3 Core Value dalam aspek etika bisnisnya yaitu :
2. 1. Menjadi mitra yang terpercaya
Menjelaskan bahwa Ericsson memiliki Kode Etik Bisnis untuk mendukung perusahaan menjadi
mitra terpercaya dan bertanggung jawab seperti yang diinginkan.
Integritas, transparansi, dan tanggung jawab mencirikan cara Ericsson berbisnis.
Beroperasi dengan rasa integritas yang kuat adalah hal yang sangat penting untuk menjaga
kepercayaan dan kredibilitas dengan para pelanggan, mitra, kolega, pemegang saham,
masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Kepercayaan dan kredibilitas tersebut
memerlukan transparansi dalam cara berbisnis dan kerahasiaan saat berbisnis untuk melindungi
aset bisnis dan privasi individu.
2. Menjalankan bisnis dengan penuh tanggung jawab
Mencerminkan komitmen perusahaan untuk menerapkan Prinsip-prinsip Panduan PBB untuk
Bisnis dan Hak Asasi Manusia di seluruh operasi bisnis Ericsson, sekaligus juga menyadari
tantangan hak asasi manusia mengenai isu privasi dan keamanan dalam visi Ericsson yaitu
Networked Society. Bagian ini juga mencerminkan kebijakan kesehatan dan keselamatan dan
kebijakan keberlanjutan perusahaan.
Ericsson menghargai semua hak asasi yang diakui secara internasional, termasuk
International Bill of Human Rights dan Deklarasi tentang Prinsip-prinsip dan Hak Dasar di
Tempat Kerja dari Organisasi Buruh Internasional, yang membahas kebebasan berserikat dan
negosiasi kolektif, kerja paksa, pekerja anak, dan non-diskriminasi.
Privasi dan keamanan adalah elemen penting dalam produk dan layanan yang diberikan
dan Ericsson menyelaraskan produk dan proses bisnis untuk memastikan bahwa aspek hak asasi
manusia dari privasi dan kebebasan berekspresi dihormati di seluruh operasi bisnis.
Ericsson sangat memperhatikan kesehatan dan keselamatan karyawan, karyawan dari
para mitra, karyawan dari para pemasok, dan anggota masyarakat yang mungkin
terkena dampak operasi bisnisnya. Komitmen ini ditunjukkan oleh keseriusan
mempertimbangkan potensi dampak buruk pada kesehatan dan keselamatan, menganalisis dan
merencanakan tindakan yang diperlukan untuk menghindari dampak tersebut, dan memiliki
komitmen kepemimpinan di semua tingkatan.Ericsson memiliki visi dan tujuan agar tidak ada
insiden berskala besar yang terjadi, dan memiliki sistem dan prosedur yang berlaku kepada
semua karyawan dan akan membantu perusahaan mencapai visi tersebut.
Dari segi perspektif kesehatan, Ericsson juga mendorong karyawan untuk menjaga
keseimbangan yang baik antara kehidupan dan pekerjaan mereka secara positif.
3. Setiap tindakan berarti
Menjelaskan kebijakan, arahan dan instruksi yang harus dilakukan oleh setiap individu yang
bekerja untuk Ericsson. Peraturan ini berlaku untuk semua orang yang bekerja untuk Ericsson
di bawah manajemen staf Ericsson, baik sebagai karyawan Ericsson atau subkontraktor, atau
sebagai kontraktor swasta.
Kepatuhan terhadap undang-undang, tata-tertib dan peraturan
Ericsson akan mematuhi semua undang-undang, aturan, dan peraturan yang berlaku pada
bisnisnya. Pelanggaran terhadap undang-undang, aturan atau peraturan yang berlaku bisa
memiliki konsekuensi serius, baik bagi Ericsson maupun bagi orang yang terlibat. Karenanya,
3. setiap karyawan bertanggung jawab untuk memahami dan mematuhi undang-undang, aturan,
dan peraturan terkait.
Komunikasi dan informasi keuangan
Yang penting adalah, bahwa karyawan Ericsson memiliki pemahaman yang baik mengenai
kinerja operasional dan keuangan unit mereka untuk meningkatkan keterlibatan dalam
meningkatkan operasi. Hal ini harus diseimbangkan dengan kebijakan pengungkapan keuangan
Ericsson dan persyaratan hukum, yang dijelaskan di dalam kerangka kerja seperti tata-tertib
orang dalam, tata-tertib pencatatan saham dan pelaporan bursa saham serta otoritas pengawas
sekuritas. Kewajiban Ericsson untuk mematuhi persyaratan ini menentukan cara individu yang
bekerja untuk Ericsson dalam mengelola informasi material yang mungkin berdampak pada
harga saham perusahaan.
Menangani benturan kepentingan
Benturan kepentingan timbul apabila ada hal apapun yang mengganggu atau memengaruhi
pelaksanaan penilaian independen demi kepentingan terbaik Ericsson. Karyawan harus
menghindari situasi di mana kepentingan pribadi dapat bertentangan dengan, atau bahkan
tampak bertentangan dengan kepentingan Group. Contohnya benturan kepentingan dalam
peluang bisnis, pekerjaan atau tugas lain, tugas direksi dan aktivitas politik.
Korupsi dan penyimpangan keuangan
Ericsson memiliki kebijakan nol toleransi terhadap segala bentuk korupsi dan penyimpangan
keuangan, termasuk tindakan suap, uang pelicin, penipuan, penggelapan, dan pencucian uang.
Perlindungan dan penggunaan aset perusahaan yang layak
Ericsson memiliki berbagai macam aset, termasuk aset fisik, informasi hak milik dan kekayaan
intelektual. Karyawan bertanggung jawab untuk melindungi properti Ericsson yang
dipercayakan kepada Karyawan dan membantu melindungi aset Ericsson secara umum. Untuk
melakukan ini Karyawan harus menyadari dan memahami pengarahan keamanan Ericsson.
Karyawan harus waspada dan segera melaporkan segala bentuk kehilangan atau risiko
kehilangan properti Ericsson kepada manajer Karyawan atau Keamanan Ericsson saat
Karyawan mengetahuinya.
Melindungi informasi
Orang yang bekerja untuk Ericsson memiliki akses ke informasi yang dimiliki oleh Ericsson
dan terkadang juga ke informasi yang dimiliki pihak ketiga. Informasi tersebut bisa berupa
informasi keuangan, rencana bisnis, informasi teknis, informasi tentang karyawan dan
pelanggan, serta jenis informasi lain. Akses, penggunaan dan pengungkapan yang tidak
berwenang dapat merugikan Ericsson atau pihak ketiga, dan sebab itu Karyawan tidak boleh
mengakses, menggunakan atau mengungkapkan informasi kecuali Karyawan sudah diberi
kewenangan yang sesuai untuk melakukannya.
4. Berikut beberapa Q&A yang bisa menjadi petunjuk dan arahan untuk memahami lebih jauh
mengenai Etika Bisnis di Ericsson.
Mengapa menggunakan Kode Etik Bisnis?
Ericsson memiliki Kode Etik Bisnis untuk mencerminkan komitmen perusahaan. Ericsson
melakukan bisnis secara bertanggung jawab. Ini adalah janji untuk pasar dan untuk pemangku
kepentingan bahwa perusahaan dioperasikan sesuai dengan prinsip yang ditetapkan sebagainya
dalam Kode Etik. Kode Etik ini juga merupakan alat untuk mengingatkan setiap orang yang
melakukan pekerjaan untuk Ericsson, apakah sebagai karyawan Ericsson atau subkontraktor,
atau sebagai pribadikontraktor, peraturan dan pedoman paling mendasar untuk melaksanakan
tugas bisnis.
Apa yang dimaksud dengan "Melakukan Bisnis dengan Bertanggung Jawab"?
Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Perusahaan merupakan inti bisnis Ericsson dan tujuan
Ericsson adalah menjadi pengendali perubahan positif yang bertanggung jawab dan relevan
sambil mengelola risiko lingkungan, sosial dan etika. Melakukan Bisnis Bertanggung Jawab
adalah tentang menjadi mitra terpercaya bagi para pemangku kepentingan Ericsson. Ini adalah
prioritas utama perusahaan, dan Ericsson mengambil perspektif rantai nilai penuh. Fokus utama
Ericsson adalah terus mengurangi atau mengurangi risiko bagi diri dan para pemangku
kepentingan. Ericsson memahami pentingnya melakukan bisnis secara lestari dan menciptakan
kepercayaan jangka panjang yang sangat penting bagi kesuksesan bisnis yang sedang
berlangsung. Ericsson memiliki budaya nilai yang kuat, dan Ericsson peduli terhadap orang dan
lingkungan dan berusaha untuk bertindak sebagai warga global yang bertanggung jawab dalam
semua hal yang Ericsson lakukan.
Apa yang dilakukan Ericsson untuk memastikan bahwa perusahaan menjalankan bisnis
secara bertanggung jawab?
Ericsson mematuhi prinsip-prinsip bisnis yang bertanggung jawab dan kontrol tata kelola yang
kuat diterapkan untuk mengatur bagaimana menjalankan bisnis di seluruh dunia. Kebijakan
Ericsson berlaku secara global dan terkadang melebihi persyaratan peraturan perundang-
undangan setempat. Kode Etik Ericsson didasarkan pada prinsip-prinsip Global Compact PBB
untuk lingkungan, ketenagakerjaan, anti-korupsi dan hak asasi manusia, dan berkomitmen
untuk menerapkan Prinsip-prinsip Panduan untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia PBB. Ericsson
adalah anggota World Economic Forum Partnering Against Corruption Initiative.
Apa yang termasuk dalam komitmen Ericsson untuk menghormati hak asasi manusia?
Kode Etik Bisnis, dan Pedoman perilaku yang mendasari, mencakup komitmen Ericsson
terhadap Prinsip-prinsip Panduan PBB mengenai Bisnis dan Hak Asasi Manusia, yang meminta
perusahaan menghormati hak asasi manusia selama operasi bisnis mereka.
Ericsson menghormati semua hak asasi manusia yang diakui secara internasional termasuk
RUU Internasional Hak Asasi Manusia dan prinsip-prinsip mengenai hak-hak dasar yang
tercantum dalam Deklarasi Organisasi Buruh Internasional tentang Prinsip-prinsip dan Hak-
5. hak Mendasar di Tempat Kerja. Ericsson berusaha untuk tidak melanggar hak asasi manusia
orang lain dan menangani dampak hak asasi manusia yang merugikan jika terlibat.
Apa saja pedoman perilaku di Ericsson ?
Demi menghargai hak asasi manusia dan mendukung ketentuan kepegawaian yang adil, kondisi
kerja yang aman, manajemen yang bertanggungjawab atas masalah lingkungan dan standar
etika yang tinggi, Pedoman Perilaku didasarkan pada prinsip-prinsip Kekompakan Global PBB.
Hal ini harus diterapkan ke seluruh operasi perusahaan, termasuk dalam hal pengelolaan,
pengembangan, produksi, pasokan, penjualan, dan dukungan solusi Ericsson, produk dan
layanan di seluruh dunia. Pedoman Perilaku juga wajib diberlakukan kepada semua pemasok
Ericsson dan diterapkan melalui syarat dan ketentuan kontrak. Pedoman Perilaku menyatakan
bahwa:
- Semua orang bebas untuk membentuk dan bergabung, atau tidak bergabung, dengan
serikat pilihannya sendiri secara damai dan menurut hukum, dan berhak mengajukan negosiasi
secara kolektif.
- Perbudakan zaman modern yang mencakup kerja paksa, ikatan kerja, atau kewajiban
kerja, dan perdagangan manusia dilarang secara tegas. Ericsson tidak menerima penggunaan
tenaga kerja anak di bawah umur.
- Individu tidak boleh dikenai diskriminasi karena alasan kesukuan, warna kulit, jenis
kelamin, orientasi seksual, identitas jenis kelamin, status pernikahan, kehamilan, status
perwalian, agama, pendapat politik, kebangsaan, latar belakang etnis, asal usul sosial, status
sosial, status pribumi, ketidakmampuan, usia, keanggotaan serikat atau representasi karyawan,
atau karakteristik lain yang dilindungi oleh undang-undang setempat, sesuai peraturan yang
berlaku.
- Semua individu harus mengetahui syarat dan ketentuan pokok kepegawaian mereka.
- Individu dengan pengalaman, kinerja dan kualifikasi yang sama, harus menerima gaji
yang sama untuk pekerjaan yang sama dengan memperhatikan karyawan yang melakukan
pekerjaan yang sama di bawah kondisi kerja yang serupa.
- Kesehatan para karyawan dan keselamatan tempat kerja harus selalu menjadi prioritas
perhatian. Ini berlaku untuk semua aspek kondisi pekerjaan, termasuk pertimbangan
psikososial.
Setiap karyawan Ericsson bertanggung jawab untuk menghormati dan memajukan Pedoman
Perilaku, dan setiap unit dan perusahaan Ericsson, serta setiap manajer bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa karyawan Ericsson diperlakukan sesuai dengan Pedoman Perilaku.
Pemasok dan para sub-kontraktornya harus diminta untuk mematuhi Pedoman Perilaku dan
memverifikasi kepatuhannya.
Bagaimana Ericsson secara aktif bekerja menerapkan prinsip-prinsip ini ke dalam
kerangka kerja operasi dan tata kelola perusahaan ?
6. Ericsson sangat yakin bahwa akses terhadap telekomunikasi sangat penting bagi masyarakat
terbuka. Ketika orang mendapatkan akses komunikasi, mereka dapat berbagi, menyebarkan dan
mendiskusikan pendapat, pengalaman dan berita dengan orang-orang di dalam dan di luar suatu
negara. Saat ini, SMS, MMS, media sosial, e-mail dan internet digunakan sebagai saluran
informasi. Sistem teknologi informasi saat ini memiliki potensi besar untuk mempromosikan
dan memungkinkan hak asasi manusia di seluruh dunia, dari kebebasan berekspresi yang lebih
besar dengan hak ekonomi, sosial dan budaya yang meningkat seperti peningkatan akses
terhadap kesehatan dan pendidikan dan bahkan meningkatkan keselamatan dan keamanan.
Sejak diterbitkannya Prinsip Panduan ini, Ericsson telah melakukan Program Pembelajaran
Bisnis dengan organisasi non-profit Shift. Beberapa hasil dari pekerjaan tersebut telah
memasukkan pembaharuan Kode Etik Bisnis dan Pedoman perilaku untuk mencerminkan
komitmen Ericsson untuk menghormati hak asasi manusia. Ericsson sedang meninjau
prosesnya dan dalam beberapa kasus, secara eksplisit memasukkan isu hak asasi manusia dalam
operasi bisnisnya. Misalnya, Proses Kepatuhan Penjualan, dan operasi rantai pasokan sekarang
secara eksplisit mencakup pertimbangan hak asasi manusia. Ericsson juga menambahkan sudut
pandang hak asasi manusia ke dalam proses Merger and Acquisition
Ericsson menghargai semua hak asasi manusia dan berkomitmen untuk memastikan lingkungan
kerja yang aman dan tempat kerja yang sehat di seluruh dunia..
Bagaimana Ericsson menghadapi Isu Lingkungan ?
Ericsson mengambil pendekatan life-cycle untuk pengelolaan lingkungan yang mencakup
ekstraksi bahan baku, manufaktur, pengangkutan, penggunaan, pembongkaran produk yang
sudah tidak terpakai. Kami fokus pada tiga bidang berikut ini:
- Mengurangi dampak lingkungan kita sendiri,
- Mengurangi dampak lingkungan dari produk dan solusi kami dalam operasi,
- Mengadvokasi dan memungkinkan solusi teknologi yang rendah karbon.
Sistem manajemen lingkungan Ericsson telah mendapatkan sertifikasi ISO 14001 sejak tahun
2001, dan Ericsson adalah perusahaan pertama yang secara global mencapai sertifikasi tingkat
perusahaan.