SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
MENTERIKEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLI� INDONESIA
NOMOR 171/PMK.01/2016
TENTANG
MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
Menimbang
Mengingat
DISTRIBUSI II
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas
lingkungan
b.
penerapan Manajemen Risiko di
Kementerian Keuangan guna pencapaian sasaran
orgarnsas1, perlu dilakukan penyesua1an terhadap
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.09/2016
tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan
Kementerian Keuangan;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian
Keuangan;
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);/
www.jdih.kemenkeu.go.id
Menetapkan
DISTRIBUSI II
- 2 -
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4890);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
234/PMK.0 1/20 15 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 20 15 Nomor 1926);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG
MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
KEUANGAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Risiko ada.lah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa
yang berda.mpak negatif terha.dap pencapaian sasaran
2.
organ1sasi.
Manajemen Risiko adalah budaya,
struktur yang diarahkan untuk
proses, da.n
memberikan
keyakinan yang memadai dalam pencapaian sasaran
organisasi dengan mengelola Risiko pada tingkat yang
dapat diterima.
3. Proses Manajemen Risiko adalah penerapan kebijakan,
prosedur, dan praktik manajemen yang bersifat
sistematis atas aktivitas komunikasi dan konsultasi,
penetapan konteks, identifikasi Risiko, analisis Risiko,
evaluasi Risiko, penanganan Risiko, serta pemantauan/
dan reviu.
www.jdih.kemenkeu.go.id
DISTRIBUSI II
- 3 -
4. Kategori Risiko adalah pengelompokan Risiko
berdasarkan karateristik penyebab Risiko yang akan
menggambarkan seluruh jenis Risiko yang terdapat
pada organisasi.
5. Kriteria Risiko adalah parameter atau ukuran, baik
secara kuantitatif maupun kualitatif, yang digunakan
untuk menentukan level kemungkinan terjadinya
Risiko dan level dampak atas suatu Risiko.
6. Kriteria Dampak adalah ukuran besar kecilnya
dampak yang dapat ditimbulkan dari akibat terjadinya
suatu Risiko.
7. Kriteria Kemungkinan adalah ukuran besarnya
peluang atau frekuensi suatu Risiko akan terjadi.
8. Level Risiko adalah tingkatan Risiko yang terdiri atas
lima tingkatan yang meliputi sangat tinggi, tinggi,
sedang, rendah, dan sangat rendah.
9. Matriks Analisis Risiko adalah matriks yang
menggambarkan kombinasi antara level dampak dan
level kemungkinan serta memuat nilai besaran Risiko
berdasarkan kombinasi unsur level dampak dan level
kemungkinan.
10. Selera Risiko adalah Level Risiko yang secara umum
dapat diterima oleh manaJemen dalam rangka
mencapai sasaran organisasi.
1 1. Unit Pemilik Risiko yang selanjutnya disingkat UPR
adalah unit organisasi pemilik peta strategi yang
bertanggung jawab melaksanakan Manajemen Risiko.
BAB II
TUJUAN, MANFAAT, DAN PRINSIP MANAJEMEN RISIKO
Pasal 2
Tujuan Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian
Keuangan untuk:
a. meningkatkan kemungkinan pencapaian sasaran
organisasi dan peningkatan kinerja;
I
www.jdih.kemenkeu.go.id
DISTRIBUSI II
- 4 -
b. mendorong manajemen yang proaktif dan antisipatif;
c. memberikan dasar yang kuat dalam pengambilan
keputusan dan perencanaan;
d. meningkatkan efektivitas alokasi dan efisiensi
penggunaan sumber daya organisasi;
e. meningkatkan kepatuhan kepada regulasi;
f. meningkatkan
kepentingan; dan
kepercayaan para pemangku
g. meningkatkan ketahanan organisasi.
Pasal 3
Manfaat Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian
Keuangan untuk:
a. mengurangi kejutan (surprises);
b. meningkatnya kesempatan memanfaatkan peluang;
c. meningkatnya kualitas perencanaan dan
meningkatkan pencapaian kinerja;
d. meningkatnya hubungan yang baik dengan pemangku
kepentingan;
e. meningkatnya kualitas pengambilan keputusan;
f. meningkatnya reputasi organisasi;
g. meningkatnya rasa aman bagi pimpinan dan seluruh
pegawai; dan
h. meningkatnya akuntabilitas clan governance
organ1sasi.
Pasal 4
Prinsip penerapan Manajemen Risiko terdiri dari:
a. berorientasi pada perlindungan dan peningkatan nilai
tambah;
b. terintegrasi dengan proses organ1sas1
keseluruhan;
c. bagian dari pengambilan keputusan;
d. mempertimbangkan unsur ketidakpastian;
e. sistematis, terstruktur, dan tepat waktu;
f. didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia;
g. disesuaikan dengan keadaan organisasi; f
secara
www.jdih.kemenkeu.go.id
DISTRIBUSI II
- 5 -
h. memperhatikan faktor manusia dan budaya;
I. transparan dan inklusif;
J. dinamis, berulang, dan tanggap terhadap perubahan;
dan
k. perbaikan terus menerus.
BAB III
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Bagian Kesatu
Wujud Penerapan Manajemen Risiko
Pasal 5
(1) Setiap pimpinan dan pegawai di lingkungan
Kementerian Keuangan harus menerapkan Manajemen
Risiko dalam setiap pelaksanaan kegiatan dalam
rangka pencapaian sasaran
(2) Penerapan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 1) diwujudkan melalui:
a. pengembangan budaya sadar Risiko;
b. pembentukan struktur Manajemen Risiko; dan
c. penyelenggaraan Proses Manajemen Risiko.
Bagian Kedua
Budaya Sadar Risiko
Pasal 6
(1) Budaya sadar Risiko sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (2) huruf a harus dikembangkan sesuai
dengan nilai-nilai Kementerian Keuangan dalam
pelaksanaan kegiatan untuk mencapai sasaran di
seluruh jajaran Kementerian Keuangan.
(2) Budaya sadar Risiko sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diwujudkan melalui pemahaman dan
pengelolaan Risiko sebagai bagian dari setiap proses
pengambilan keputusan di seluruh tingkatay
organ1sasi.
www.jdih.kemenkeu.go.id
DISTRIBUSI II
- 6 -
(3) Bentuk pemahaman clan pengelolaan Risiko
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi bagian
dari setiap proses pengambilan keputusan di seluruh
tingkatan organisaasi, berupa:
a. komitmen pimpinan untuk mempertimbangkan
Risiko dalam setiap pengambilan keputusan;
b. komunikasi yang berkelanjutan kepada seluruh
JaJaran organ1sas1 mengenai pentingnya
Manajemen Risiko;
c. penghargaan terhadap mereka yang dapat
mengelola Risiko dengan baik; clan
d. pengintegrasian Manajemen Risiko dalam proses
orgamsasl.
Bagian Ketiga
Struktur Manajemen Risiko
Pasal 7
Pelaksanaan Manajemen Risiko dilakukan oleh struktur
Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (2) huruf b yang terdiri dari:
a. Komite Manajemen Risiko di tingkat Kementerian;
b. Komite Manajemen Risiko di tingkat Unit Eselon I;
c. UPR;
d. Unit kepatuhan Manajemen Risiko; clan
e. Inspektorat Jenderal.
Pasal 8
(1) Komite Manajemen Risiko di tingkat Kementerian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a
berwenang menetapkan petunjuk pelaksanaan clan
kebijakan penerapan Manajemen Risiko di tingkat
Kementerian.
(2) Komite Manajemen Risiko di tingkat Unit Eselon I
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b
berwenang menetapkan petunjuk pelaksanaan dan
kebijakan penerapan Manajemen Risiko di tingkat Unit f
www.jdih.kemenkeu.go.id
DISTRIBUSI II
- 7 -
Eselon I dengan mengacu pada kebijakan dan
petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan oleh Komite
Manajemen Risiko di tingkat Kementerian.
Pasal 9
(1) Komite Manajemen Risiko di tingkat Kementerian
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1) terdiri
dari Komite Eksekutif, Komite Pelaksana dan
Sekretariat Komite.
(2) Komite Eksekutif sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
terdiri dari Menteri Keuangan selaku Ketua, Wakil
Menteri Keuangan selaku Wakil Ketua, Sekretaris
Jenderal selaku Ketua Pelaksana Harian Komite
Eksekutif, dan para Pejabat Eselon I selaku Anggota.
(3) Tugas dan tanggung jawab Komite Eksekutif
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. menetapkan petunjuk pelaksanaan Manajemen
Risiko Kementerian; dan
b. menetapkan kebijakan penerapan Manajemen
Risiko Kementerian, antara lain: Kategori Risiko,
Kriteria Risiko, Matriks Analisis Risiko, Level
Risiko, dan Selera Risiko.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengena1 petunjuk
pelaksanaan dan kebijakan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan.
(5) Komite Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat
( 1) terdiri dari Staf Ahli Menteri Keuangan yang
membidangi organisasi selaku Ketua dan Ketua
Pelaksana harian koordinator Risiko Unit Eselon I
selaku Anggota.
(6) Tugas dan tanggung jawab Komite Pelaksana
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) meliputi:
a. menyusun petunjuk pelaksanaan Manajemen
Risiko Kementerian; dan
b. menyusun kebijakan penerapan Manajemen
Risiko Kementerian, antara lain: Kategori Risiko,f
www.jdih.kemenkeu.go.id
DISTRIBUSI II
- 8 -
Kriteria Risiko, Matriks Analisis Risiko, Level
Risiko, dan Selera Risiko.
(7) Sekretariat Komite Manajemen Risiko Kementerian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di Unit
Eselon II Sekretariat Jenderal yang menangani
Manajemen Risiko Kementerian.
(8) Tugas dan tanggung jawab Sekretariat Komite
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) meliputi:
a. menyusun konsep petunjuk pelaksanaan
Manajemen Risiko Kementerian;
b. menyusun konsep kebijakan penerapan
Manajemen Risiko Kementerian, antara lain:
Kategori Risiko, Kriteria Risiko, Matriks Analisis
Risiko, Level Risiko, dan Selera Risiko; dan
c. memfasilitasi dan mengorganisasikan
pelaksanaan Proses Manajemen Risiko di tingkat
Kernenterian.
Pasal 10
( 1) Komite Manajemen Risiko di tingkat Unit Eselon I
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) terdiri
dari Pimpinan Unit Eselon I selaku Ketua, Pimpinan
Unit Eselon II yang mengelola Risiko selaku Ketua
Pelaksana Harian Komite Manajemen Risiko di tingkat
Unit Eselon I, dan para Pejabat Eselon II pada Kantor
Pusat selaku Anggota.
(2) Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko
Unit Eselon I sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
untuk menetapkan petunjuk pelaksanaan Manajemen
Risiko Unit Eselon I dengan mengacu pada kebijakan
yang ditetapkan Komite Manajemen Risiko di tingkat
Kementerian.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk
pelaksanaan dan kebijakan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan{
Unit Eselon I.
www.jdih.kemenkeu.go.id
DISTRIBUSI II
- 9 -
(4) Dalam menjalankan tugasnya, Komite Manajemen
Risiko Unit Eselon I dibantu oleh Sekretariat Komite
Manajemen Risiko Unit Eselon I yang berada di Unit
Eselon III yang menangani Manajemen Risiko Unit
Eselon I.
(5) Tugas dan tanggung jawab Sekretariat Komite
Manajemen Risiko Unit Eselon I sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) meliputi:
a. menyusun petunjuk pelaksanaan Manajemen
Risiko Unit Eselon I dengan mengacu pada
kebijakan yang ditetapkan Komite Kementerian
Keuangan; dan
b. memfasilitasi dan mengorganisasikan
pelaksanaan Proses Manajemen Risiko di Unit
Eselon I.
Pasal 1 1
( 1) UPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c
terdiri dari:
a. UPR di tingkat Kementerian;
b. UPR di tingkat Unit Eselon I;
c. UPR di tingkat Unit Eselon II; dan
d. UPR di tingkat Unit Eselon III;
(2) UPR sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) memiliki
tingkatan struktur sebagai berikut:
a. pemilik Risiko, meliputi Menteri Keuangan untuk
tingkat kementerian atau pimpinan unit masing­
masing untuk tingkat UPR lainnya, yang
bertanggung jawab terhadap seluruh Manajemen
Risiko sesuai lingkup tugasnya;
b. koordinator Risiko, meliputi seluruh pejabat satu
level dibawah pemilik Risiko, yang bertanggung
jawab membantu pemilik Risiko dalam
melaksanakan Manajemen Risiko sesuai lingkup
tugasnya;
c. pelaksana harian koordinator
dilaksanakan oleh seorang pejabat
Risiko,
dibawah/
www.jdih.kemenkeu.go.id
DISTRIBUSI II
- 10 -
pemilik Risiko, yang bertanggung jawab
membantu pemilik Risiko dalam perencanaan,
pengelolaan dan pemantauan Manajemen Risiko
pada unit yang bersangkutan; dan
d. pengelola Risiko, dilaksanakan oleh pejabat yang
bertugas membantu pelaksana harian
koordinator Risiko dalam perencanaan,
pengelolaan, pemantauan dan
pengadministrasian Manajemen Risiko pada unit
yang bersangkutan.
(3) Tugas dan tanggung jawab pemilik Risiko
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi:
a. menetapkan profil Risiko unit dan rencana
penanganannya berdasarkan sasaran unit;
b. melaporkan pengelolaan Risiko secara berjenjang
kepada pimpinan di atasnya hingga level Menteri
Keuangan; dan
c. melakukan pemantauan dan evaluasi efektivitas
penerapan Manajemen Risiko unit.
(4) Tugas dan tanggung jawab koordinator sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi:
a. memberikan usulan atas profil Risiko unit dan
rencana penanganannya berdasarkan sasaran
unit;
b. melaksanakan clan melaporkan rencana
penanganannya Risiko kepada pemilik Risiko
yang telah ditetapkan sesuai lingkup tugasnya;
c. memberikan usulan kepada pemilik Risiko
tentang rencana kontinjensi apabila kondisi yang
tidak normal terjadi; dan
d. memberikan usulan/rekomendasi kepada pemilik
Risiko dalam pengambilan keputusan/kebijakan
berdasarkan analisis yang objektif.
(5) Tugas dan tanggung jawab pelaksana harian
koordinator Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf c meliputi: J
www.jdih.kemenkeu.go.id
DISTRIBUSI II
- 1 1 -
a. menyusun konsep profil clan rencana
penanganannya berdasarkan sasaran unit;
b. menyusun laporan pengelolaan Risiko dan
menyampaikannya kepada pemilik Risiko;
c. membantu penyelarasan Manajemen Risiko
antara unit pada level yang lebih tinggi dan unit
pada level yang lebih rendah; dan
d. menyusun dan menyampaikan rencana
kontinjensi apabila kondisi yang tidak normal
terjadi kepada pemilik Risiko.
(6) Tugas dan tanggung jawab pengelola Risiko
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d meliputi:
a. mendukung penyusunan konsep profil dan
rencana penanganannya berdasarkan sasaran
unit;
b. mendukung penyusunan laporan pengelolaan
Risiko dan menyampaikannya kepada pemilik
Risiko;
c. mendukung penyelarasan Manajemen Risiko
antara unit pada level yang lebih tinggi dan unit
pada level yang lebih rendah;
d. menyusun konsep rencana kontinjensi apabila
kondisi yang tidak normal terjadi kepada pemilik
Risiko;
e. memfasilitasi dan mengorganisasikan
pelaksanaan Proses Manajemen Risiko di unit
tersebut;
f. menatausahakan dokumen Proses Manajemen
Risiko unit; dan
g. memberikan edukasi dan sosialisasi untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran
pegawai dalam pengelolaan Risiko.
(7) Penyebutan pengelola Risiko sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf d pada tiap tingkat UPR meliputi:
a. Pengelola Risiko Kementerian disebut Manajer
Risiko Pusat yang dijalankan oleh pejabat Eselon /
www.jdih.kemenkeu.go.id
DISTRIBUSI II
- 1 2 -
II yang memiliki tugas dan fungsi mengena1
Manajemen Risiko;
b. Pengelola Risiko Unit Eselon I disebut Manajer
Risiko Unit yang dijalankan oleh pejabat Eselon
III yang memiliki tugas dan fungsi mengenai
Manajemen Risiko;
c. Pengelola Risiko Unit Eselon II disebut Sub
Manajer Risiko yang dijalankan oleh pejabat
Eselon III yang memiliki tugas dan fungsi
mengenai Manajemen Risiko; dan
d. Pengelola Risiko Unit Eselon III disebut Mitra
Manajer Risiko yang dijalankan oleh pejabat
Eselon IV yang memiliki tugas dan fungsi
mengenai Manajemen Risiko.
(8) Dalam hal tidak terdapat jabatan yang memiliki tugas
dan fungsi mengenai Manajemen Risiko sebagaimana
dimaksud pada ayat (6), pemilik Risiko menetapkan
pejabat yang ditugaskan sebagai pengelola Risiko.
Pasal 12
( 1) Unit kepatuhan Manajemen Risiko sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 huruf e dilaksanakan oleh
Unit Kepatuhan Internal pada masing-masing unit
eselon I.
(2) Unit Kepatuhan Internal sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1) atau unit yang ditetapkan sebagai Unit
Kepatuhan Internal bertanggung jawab memantau
pelaksanaan Manajemen Risiko pada unit terkait.
(3) Tugas dan tanggung jawab Unit Kepatuhan Internal
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. memantau penyusunan profil Risiko dan rencana
penanganan Risiko unit;
b. memantau pelaksanaan rencana penanganan
Risiko unit; dan
c. memantau tindak lanjut hasil rev1u dan/atau
audit Manajemen Risiko. /
www.jdih.kemenkeu.go.id
DTSTRIBUSI II
- 13 -
Pasal 13
(1) Inspektorat Jenderal sebagaimana dimaksud pasal 7
huruf e bertanggung jawab memberikan pegawasan
dan konsultasi atas penerapan Manajemen Risiko
sebagai auditor internal Kementerian Keuangan.
(2) Tugas dan tanggung jawab Inspektorat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. audit, reviu, pemantauan, dan evaluasi
Penerapan Manajemen Risiko pada seluruh UPR
berdasarkan pedoman Penerapan Manajemen
Risiko yang ditetapkan di Kementerian Keuangan.
b. melakukan penilaian atas tingkat kematangan
penerapan Manajemen Risiko di seluruh level
UPR berdasarkan
Manajemen Risiko
Kementerian Keuangan.
pedoman penerapan
yang ditetapkan di
Bagian Keempat
Proses Manajemen Risiko
Pasal 14
(1) Proses Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5 huruf c terdiri atas tahapan sebagai
berikut:
a. komunikasi dan konsultasi;
b. penetapan konteks;
c. penilaian Risiko yang meliputi identifikasi Risiko,
analisis Risiko, dan evaluasi Risiko;
d. penanganan Risiko; dan
e. pemantauan dan reviu.
(2) Proses Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib dilaksanakan oleh setiap UPR.
(3) Proses Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 1) diterapkan dalam suatu siklus
berkelanjutan dan mempunyai periode penerapan
selama 1 (satu) tahun. /
www.jdih.kemenkeu.go.id
DISTRIBUSI II
- 14 -
(4) Proses Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 1) harus menjadi bagian yang terpadu
dengan proses manaJemen secara keseluruhan,
khususnya manaJemen kinerja dan sistem
pengendalian internal; menyatu dalam budaya
organisasi; dan disesuaikan dengan proses bisnis
organ1sasi.
Pasal 15
Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk pelaksanaan
Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian Keuangan
untuk digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
Proses Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian
Keuangan ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan.
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
Manajemen Risiko pada tahun 20 16 dilaksanakan dalam
periode semesteran dengan ketentuan:
a. pelaporan penerapan Manajemen Risiko untuk periode
semester I tahun 20 16 mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 19 1/PMK.09/2008 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Di Lingkungan
Departemen Keuangan;
b. penerapan Manajemen Risiko mulai tanggal 1 Juli
20 16 sampai dengan Peraturan Menteri ini berlaku
mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
12/PMK.09/20 16 tentang Penerapan Manajemen
Risiko Di Lingkungan Kementerian Keuangan;
c. penerapan Manajemen Risiko, sesua1 Peraturan
Menteri ini, berlaku mulai 1 Januari 20 17 bagi UPR
Unit Eselon III dan UPR Unit Eselon II selain yang
ditunjuk sebagai pilot project oleh setiap Pimpinan Unit
Eselon I. f
www.jdih.kemenkeu.go.id
"
•
, .
DISTRIBUSI II
- 15 -
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.09/20 16
tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan
Kementerian Keuangan (Berita Negara
Indonesia Tahun 20 16 Nomor 146); dan
b. Keputusan Menteri Keuangan
208/ KMK.0 1/20 16 tentang Pembentukan
Manajemen Risiko Kementerian Keuangan,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 18
Republik
Nomor
Komite
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku setelah 1
(satu) bulan terhitung sejak tanggal diundangkan. /
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 16 -
Agar setiap orang m�ngetahuinya, memerintahkan
pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 14 November 2016
DIREKTUR JENDERAL
Ditetapkan di Jakarta
pada t;;i.nggal 14 November 2016
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 1724
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Umum
u.b.
DISTRIBUSI II www.jdih.kemenkeu.go.id

More Related Content

Similar to MRK

Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN NASIONAL-ANGGI.pptx
MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN NASIONAL-ANGGI.pptxMANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN NASIONAL-ANGGI.pptx
MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN NASIONAL-ANGGI.pptxirban3apiptuba
 
5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf
5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf
5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdfAdiWirajaya2
 
Paparan MR_Inspektorat - Forum OPD Dinkes 2024 RR.pptx
Paparan MR_Inspektorat - Forum OPD Dinkes 2024 RR.pptxPaparan MR_Inspektorat - Forum OPD Dinkes 2024 RR.pptx
Paparan MR_Inspektorat - Forum OPD Dinkes 2024 RR.pptxperencanaandanpelapo2
 
Tugas, Kewenangan & Tanggung jawab DIREKTUR Bidang Pengelolaan Risiko _Traini...
Tugas, Kewenangan & Tanggung jawab DIREKTUR Bidang Pengelolaan Risiko _Traini...Tugas, Kewenangan & Tanggung jawab DIREKTUR Bidang Pengelolaan Risiko _Traini...
Tugas, Kewenangan & Tanggung jawab DIREKTUR Bidang Pengelolaan Risiko _Traini...Kanaidi ken
 
Manajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuanganManajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuanganAhmad Abdul Haq
 
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...Kanaidi ken
 
Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha
Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian WiwahaModel Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha
Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian WiwahaBesarArdhiNugraha
 
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian Maturitas
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian MaturitasBimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian Maturitas
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian MaturitasBluesCreeperOfficial
 
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...Ade Caswito
 
Materi Manajemen Risiko di Lingkungan DJCK - Direktur KI (1).pdf
Materi Manajemen Risiko di Lingkungan DJCK - Direktur KI (1).pdfMateri Manajemen Risiko di Lingkungan DJCK - Direktur KI (1).pdf
Materi Manajemen Risiko di Lingkungan DJCK - Direktur KI (1).pdfMuhReperizaFurqon
 

Similar to MRK (20)

Pengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risikoPengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risiko
 
Pengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risikoPengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risiko
 
Pengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risikoPengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risiko
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN NASIONAL-ANGGI.pptx
MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN NASIONAL-ANGGI.pptxMANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN NASIONAL-ANGGI.pptx
MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN NASIONAL-ANGGI.pptx
 
Mnajemen risiko kemenkeu radin
Mnajemen risiko kemenkeu radinMnajemen risiko kemenkeu radin
Mnajemen risiko kemenkeu radin
 
5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf
5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf
5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf
 
Paparan MR_Inspektorat - Forum OPD Dinkes 2024 RR.pptx
Paparan MR_Inspektorat - Forum OPD Dinkes 2024 RR.pptxPaparan MR_Inspektorat - Forum OPD Dinkes 2024 RR.pptx
Paparan MR_Inspektorat - Forum OPD Dinkes 2024 RR.pptx
 
Tugas, Kewenangan & Tanggung jawab DIREKTUR Bidang Pengelolaan Risiko _Traini...
Tugas, Kewenangan & Tanggung jawab DIREKTUR Bidang Pengelolaan Risiko _Traini...Tugas, Kewenangan & Tanggung jawab DIREKTUR Bidang Pengelolaan Risiko _Traini...
Tugas, Kewenangan & Tanggung jawab DIREKTUR Bidang Pengelolaan Risiko _Traini...
 
Manajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuanganManajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuangan
 
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...
 
Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha
Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian WiwahaModel Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha
Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha
 
Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3
 
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian Maturitas
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian MaturitasBimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian Maturitas
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian Maturitas
 
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
 
Materi Manajemen Risiko di Lingkungan DJCK - Direktur KI (1).pdf
Materi Manajemen Risiko di Lingkungan DJCK - Direktur KI (1).pdfMateri Manajemen Risiko di Lingkungan DJCK - Direktur KI (1).pdf
Materi Manajemen Risiko di Lingkungan DJCK - Direktur KI (1).pdf
 

Recently uploaded

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

MRK

  • 1. MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLI� INDONESIA NOMOR 171/PMK.01/2016 TENTANG MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN Menimbang Mengingat DISTRIBUSI II DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas lingkungan b. penerapan Manajemen Risiko di Kementerian Keuangan guna pencapaian sasaran orgarnsas1, perlu dilakukan penyesua1an terhadap Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.09/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Keuangan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Keuangan; 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);/ www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 2. Menetapkan DISTRIBUSI II - 2 - 2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4890); 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.0 1/20 15 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 20 15 Nomor 1926); MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Risiko ada.lah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berda.mpak negatif terha.dap pencapaian sasaran 2. organ1sasi. Manajemen Risiko adalah budaya, struktur yang diarahkan untuk proses, da.n memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian sasaran organisasi dengan mengelola Risiko pada tingkat yang dapat diterima. 3. Proses Manajemen Risiko adalah penerapan kebijakan, prosedur, dan praktik manajemen yang bersifat sistematis atas aktivitas komunikasi dan konsultasi, penetapan konteks, identifikasi Risiko, analisis Risiko, evaluasi Risiko, penanganan Risiko, serta pemantauan/ dan reviu. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 3. DISTRIBUSI II - 3 - 4. Kategori Risiko adalah pengelompokan Risiko berdasarkan karateristik penyebab Risiko yang akan menggambarkan seluruh jenis Risiko yang terdapat pada organisasi. 5. Kriteria Risiko adalah parameter atau ukuran, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, yang digunakan untuk menentukan level kemungkinan terjadinya Risiko dan level dampak atas suatu Risiko. 6. Kriteria Dampak adalah ukuran besar kecilnya dampak yang dapat ditimbulkan dari akibat terjadinya suatu Risiko. 7. Kriteria Kemungkinan adalah ukuran besarnya peluang atau frekuensi suatu Risiko akan terjadi. 8. Level Risiko adalah tingkatan Risiko yang terdiri atas lima tingkatan yang meliputi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. 9. Matriks Analisis Risiko adalah matriks yang menggambarkan kombinasi antara level dampak dan level kemungkinan serta memuat nilai besaran Risiko berdasarkan kombinasi unsur level dampak dan level kemungkinan. 10. Selera Risiko adalah Level Risiko yang secara umum dapat diterima oleh manaJemen dalam rangka mencapai sasaran organisasi. 1 1. Unit Pemilik Risiko yang selanjutnya disingkat UPR adalah unit organisasi pemilik peta strategi yang bertanggung jawab melaksanakan Manajemen Risiko. BAB II TUJUAN, MANFAAT, DAN PRINSIP MANAJEMEN RISIKO Pasal 2 Tujuan Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian Keuangan untuk: a. meningkatkan kemungkinan pencapaian sasaran organisasi dan peningkatan kinerja; I www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 4. DISTRIBUSI II - 4 - b. mendorong manajemen yang proaktif dan antisipatif; c. memberikan dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan; d. meningkatkan efektivitas alokasi dan efisiensi penggunaan sumber daya organisasi; e. meningkatkan kepatuhan kepada regulasi; f. meningkatkan kepentingan; dan kepercayaan para pemangku g. meningkatkan ketahanan organisasi. Pasal 3 Manfaat Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian Keuangan untuk: a. mengurangi kejutan (surprises); b. meningkatnya kesempatan memanfaatkan peluang; c. meningkatnya kualitas perencanaan dan meningkatkan pencapaian kinerja; d. meningkatnya hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan; e. meningkatnya kualitas pengambilan keputusan; f. meningkatnya reputasi organisasi; g. meningkatnya rasa aman bagi pimpinan dan seluruh pegawai; dan h. meningkatnya akuntabilitas clan governance organ1sasi. Pasal 4 Prinsip penerapan Manajemen Risiko terdiri dari: a. berorientasi pada perlindungan dan peningkatan nilai tambah; b. terintegrasi dengan proses organ1sas1 keseluruhan; c. bagian dari pengambilan keputusan; d. mempertimbangkan unsur ketidakpastian; e. sistematis, terstruktur, dan tepat waktu; f. didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia; g. disesuaikan dengan keadaan organisasi; f secara www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 5. DISTRIBUSI II - 5 - h. memperhatikan faktor manusia dan budaya; I. transparan dan inklusif; J. dinamis, berulang, dan tanggap terhadap perubahan; dan k. perbaikan terus menerus. BAB III PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Bagian Kesatu Wujud Penerapan Manajemen Risiko Pasal 5 (1) Setiap pimpinan dan pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan harus menerapkan Manajemen Risiko dalam setiap pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran (2) Penerapan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) diwujudkan melalui: a. pengembangan budaya sadar Risiko; b. pembentukan struktur Manajemen Risiko; dan c. penyelenggaraan Proses Manajemen Risiko. Bagian Kedua Budaya Sadar Risiko Pasal 6 (1) Budaya sadar Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a harus dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai Kementerian Keuangan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai sasaran di seluruh jajaran Kementerian Keuangan. (2) Budaya sadar Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan melalui pemahaman dan pengelolaan Risiko sebagai bagian dari setiap proses pengambilan keputusan di seluruh tingkatay organ1sasi. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 6. DISTRIBUSI II - 6 - (3) Bentuk pemahaman clan pengelolaan Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi bagian dari setiap proses pengambilan keputusan di seluruh tingkatan organisaasi, berupa: a. komitmen pimpinan untuk mempertimbangkan Risiko dalam setiap pengambilan keputusan; b. komunikasi yang berkelanjutan kepada seluruh JaJaran organ1sas1 mengenai pentingnya Manajemen Risiko; c. penghargaan terhadap mereka yang dapat mengelola Risiko dengan baik; clan d. pengintegrasian Manajemen Risiko dalam proses orgamsasl. Bagian Ketiga Struktur Manajemen Risiko Pasal 7 Pelaksanaan Manajemen Risiko dilakukan oleh struktur Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf b yang terdiri dari: a. Komite Manajemen Risiko di tingkat Kementerian; b. Komite Manajemen Risiko di tingkat Unit Eselon I; c. UPR; d. Unit kepatuhan Manajemen Risiko; clan e. Inspektorat Jenderal. Pasal 8 (1) Komite Manajemen Risiko di tingkat Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a berwenang menetapkan petunjuk pelaksanaan clan kebijakan penerapan Manajemen Risiko di tingkat Kementerian. (2) Komite Manajemen Risiko di tingkat Unit Eselon I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b berwenang menetapkan petunjuk pelaksanaan dan kebijakan penerapan Manajemen Risiko di tingkat Unit f www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 7. DISTRIBUSI II - 7 - Eselon I dengan mengacu pada kebijakan dan petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko di tingkat Kementerian. Pasal 9 (1) Komite Manajemen Risiko di tingkat Kementerian sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1) terdiri dari Komite Eksekutif, Komite Pelaksana dan Sekretariat Komite. (2) Komite Eksekutif sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) terdiri dari Menteri Keuangan selaku Ketua, Wakil Menteri Keuangan selaku Wakil Ketua, Sekretaris Jenderal selaku Ketua Pelaksana Harian Komite Eksekutif, dan para Pejabat Eselon I selaku Anggota. (3) Tugas dan tanggung jawab Komite Eksekutif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. menetapkan petunjuk pelaksanaan Manajemen Risiko Kementerian; dan b. menetapkan kebijakan penerapan Manajemen Risiko Kementerian, antara lain: Kategori Risiko, Kriteria Risiko, Matriks Analisis Risiko, Level Risiko, dan Selera Risiko. (4) Ketentuan lebih lanjut mengena1 petunjuk pelaksanaan dan kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan. (5) Komite Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) terdiri dari Staf Ahli Menteri Keuangan yang membidangi organisasi selaku Ketua dan Ketua Pelaksana harian koordinator Risiko Unit Eselon I selaku Anggota. (6) Tugas dan tanggung jawab Komite Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (5) meliputi: a. menyusun petunjuk pelaksanaan Manajemen Risiko Kementerian; dan b. menyusun kebijakan penerapan Manajemen Risiko Kementerian, antara lain: Kategori Risiko,f www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 8. DISTRIBUSI II - 8 - Kriteria Risiko, Matriks Analisis Risiko, Level Risiko, dan Selera Risiko. (7) Sekretariat Komite Manajemen Risiko Kementerian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di Unit Eselon II Sekretariat Jenderal yang menangani Manajemen Risiko Kementerian. (8) Tugas dan tanggung jawab Sekretariat Komite sebagaimana dimaksud pada ayat (7) meliputi: a. menyusun konsep petunjuk pelaksanaan Manajemen Risiko Kementerian; b. menyusun konsep kebijakan penerapan Manajemen Risiko Kementerian, antara lain: Kategori Risiko, Kriteria Risiko, Matriks Analisis Risiko, Level Risiko, dan Selera Risiko; dan c. memfasilitasi dan mengorganisasikan pelaksanaan Proses Manajemen Risiko di tingkat Kernenterian. Pasal 10 ( 1) Komite Manajemen Risiko di tingkat Unit Eselon I sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2) terdiri dari Pimpinan Unit Eselon I selaku Ketua, Pimpinan Unit Eselon II yang mengelola Risiko selaku Ketua Pelaksana Harian Komite Manajemen Risiko di tingkat Unit Eselon I, dan para Pejabat Eselon II pada Kantor Pusat selaku Anggota. (2) Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko Unit Eselon I sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) untuk menetapkan petunjuk pelaksanaan Manajemen Risiko Unit Eselon I dengan mengacu pada kebijakan yang ditetapkan Komite Manajemen Risiko di tingkat Kementerian. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk pelaksanaan dan kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan{ Unit Eselon I. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 9. DISTRIBUSI II - 9 - (4) Dalam menjalankan tugasnya, Komite Manajemen Risiko Unit Eselon I dibantu oleh Sekretariat Komite Manajemen Risiko Unit Eselon I yang berada di Unit Eselon III yang menangani Manajemen Risiko Unit Eselon I. (5) Tugas dan tanggung jawab Sekretariat Komite Manajemen Risiko Unit Eselon I sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi: a. menyusun petunjuk pelaksanaan Manajemen Risiko Unit Eselon I dengan mengacu pada kebijakan yang ditetapkan Komite Kementerian Keuangan; dan b. memfasilitasi dan mengorganisasikan pelaksanaan Proses Manajemen Risiko di Unit Eselon I. Pasal 1 1 ( 1) UPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c terdiri dari: a. UPR di tingkat Kementerian; b. UPR di tingkat Unit Eselon I; c. UPR di tingkat Unit Eselon II; dan d. UPR di tingkat Unit Eselon III; (2) UPR sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) memiliki tingkatan struktur sebagai berikut: a. pemilik Risiko, meliputi Menteri Keuangan untuk tingkat kementerian atau pimpinan unit masing­ masing untuk tingkat UPR lainnya, yang bertanggung jawab terhadap seluruh Manajemen Risiko sesuai lingkup tugasnya; b. koordinator Risiko, meliputi seluruh pejabat satu level dibawah pemilik Risiko, yang bertanggung jawab membantu pemilik Risiko dalam melaksanakan Manajemen Risiko sesuai lingkup tugasnya; c. pelaksana harian koordinator dilaksanakan oleh seorang pejabat Risiko, dibawah/ www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 10. DISTRIBUSI II - 10 - pemilik Risiko, yang bertanggung jawab membantu pemilik Risiko dalam perencanaan, pengelolaan dan pemantauan Manajemen Risiko pada unit yang bersangkutan; dan d. pengelola Risiko, dilaksanakan oleh pejabat yang bertugas membantu pelaksana harian koordinator Risiko dalam perencanaan, pengelolaan, pemantauan dan pengadministrasian Manajemen Risiko pada unit yang bersangkutan. (3) Tugas dan tanggung jawab pemilik Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi: a. menetapkan profil Risiko unit dan rencana penanganannya berdasarkan sasaran unit; b. melaporkan pengelolaan Risiko secara berjenjang kepada pimpinan di atasnya hingga level Menteri Keuangan; dan c. melakukan pemantauan dan evaluasi efektivitas penerapan Manajemen Risiko unit. (4) Tugas dan tanggung jawab koordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi: a. memberikan usulan atas profil Risiko unit dan rencana penanganannya berdasarkan sasaran unit; b. melaksanakan clan melaporkan rencana penanganannya Risiko kepada pemilik Risiko yang telah ditetapkan sesuai lingkup tugasnya; c. memberikan usulan kepada pemilik Risiko tentang rencana kontinjensi apabila kondisi yang tidak normal terjadi; dan d. memberikan usulan/rekomendasi kepada pemilik Risiko dalam pengambilan keputusan/kebijakan berdasarkan analisis yang objektif. (5) Tugas dan tanggung jawab pelaksana harian koordinator Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi: J www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 11. DISTRIBUSI II - 1 1 - a. menyusun konsep profil clan rencana penanganannya berdasarkan sasaran unit; b. menyusun laporan pengelolaan Risiko dan menyampaikannya kepada pemilik Risiko; c. membantu penyelarasan Manajemen Risiko antara unit pada level yang lebih tinggi dan unit pada level yang lebih rendah; dan d. menyusun dan menyampaikan rencana kontinjensi apabila kondisi yang tidak normal terjadi kepada pemilik Risiko. (6) Tugas dan tanggung jawab pengelola Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d meliputi: a. mendukung penyusunan konsep profil dan rencana penanganannya berdasarkan sasaran unit; b. mendukung penyusunan laporan pengelolaan Risiko dan menyampaikannya kepada pemilik Risiko; c. mendukung penyelarasan Manajemen Risiko antara unit pada level yang lebih tinggi dan unit pada level yang lebih rendah; d. menyusun konsep rencana kontinjensi apabila kondisi yang tidak normal terjadi kepada pemilik Risiko; e. memfasilitasi dan mengorganisasikan pelaksanaan Proses Manajemen Risiko di unit tersebut; f. menatausahakan dokumen Proses Manajemen Risiko unit; dan g. memberikan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran pegawai dalam pengelolaan Risiko. (7) Penyebutan pengelola Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d pada tiap tingkat UPR meliputi: a. Pengelola Risiko Kementerian disebut Manajer Risiko Pusat yang dijalankan oleh pejabat Eselon / www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 12. DISTRIBUSI II - 1 2 - II yang memiliki tugas dan fungsi mengena1 Manajemen Risiko; b. Pengelola Risiko Unit Eselon I disebut Manajer Risiko Unit yang dijalankan oleh pejabat Eselon III yang memiliki tugas dan fungsi mengenai Manajemen Risiko; c. Pengelola Risiko Unit Eselon II disebut Sub Manajer Risiko yang dijalankan oleh pejabat Eselon III yang memiliki tugas dan fungsi mengenai Manajemen Risiko; dan d. Pengelola Risiko Unit Eselon III disebut Mitra Manajer Risiko yang dijalankan oleh pejabat Eselon IV yang memiliki tugas dan fungsi mengenai Manajemen Risiko. (8) Dalam hal tidak terdapat jabatan yang memiliki tugas dan fungsi mengenai Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (6), pemilik Risiko menetapkan pejabat yang ditugaskan sebagai pengelola Risiko. Pasal 12 ( 1) Unit kepatuhan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf e dilaksanakan oleh Unit Kepatuhan Internal pada masing-masing unit eselon I. (2) Unit Kepatuhan Internal sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) atau unit yang ditetapkan sebagai Unit Kepatuhan Internal bertanggung jawab memantau pelaksanaan Manajemen Risiko pada unit terkait. (3) Tugas dan tanggung jawab Unit Kepatuhan Internal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. memantau penyusunan profil Risiko dan rencana penanganan Risiko unit; b. memantau pelaksanaan rencana penanganan Risiko unit; dan c. memantau tindak lanjut hasil rev1u dan/atau audit Manajemen Risiko. / www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 13. DTSTRIBUSI II - 13 - Pasal 13 (1) Inspektorat Jenderal sebagaimana dimaksud pasal 7 huruf e bertanggung jawab memberikan pegawasan dan konsultasi atas penerapan Manajemen Risiko sebagai auditor internal Kementerian Keuangan. (2) Tugas dan tanggung jawab Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. audit, reviu, pemantauan, dan evaluasi Penerapan Manajemen Risiko pada seluruh UPR berdasarkan pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang ditetapkan di Kementerian Keuangan. b. melakukan penilaian atas tingkat kematangan penerapan Manajemen Risiko di seluruh level UPR berdasarkan Manajemen Risiko Kementerian Keuangan. pedoman penerapan yang ditetapkan di Bagian Keempat Proses Manajemen Risiko Pasal 14 (1) Proses Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf c terdiri atas tahapan sebagai berikut: a. komunikasi dan konsultasi; b. penetapan konteks; c. penilaian Risiko yang meliputi identifikasi Risiko, analisis Risiko, dan evaluasi Risiko; d. penanganan Risiko; dan e. pemantauan dan reviu. (2) Proses Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaksanakan oleh setiap UPR. (3) Proses Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) diterapkan dalam suatu siklus berkelanjutan dan mempunyai periode penerapan selama 1 (satu) tahun. / www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 14. DISTRIBUSI II - 14 - (4) Proses Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) harus menjadi bagian yang terpadu dengan proses manaJemen secara keseluruhan, khususnya manaJemen kinerja dan sistem pengendalian internal; menyatu dalam budaya organisasi; dan disesuaikan dengan proses bisnis organ1sasi. Pasal 15 Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk pelaksanaan Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian Keuangan untuk digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan Proses Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian Keuangan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 Manajemen Risiko pada tahun 20 16 dilaksanakan dalam periode semesteran dengan ketentuan: a. pelaporan penerapan Manajemen Risiko untuk periode semester I tahun 20 16 mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 19 1/PMK.09/2008 tentang Penerapan Manajemen Risiko Di Lingkungan Departemen Keuangan; b. penerapan Manajemen Risiko mulai tanggal 1 Juli 20 16 sampai dengan Peraturan Menteri ini berlaku mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.09/20 16 tentang Penerapan Manajemen Risiko Di Lingkungan Kementerian Keuangan; c. penerapan Manajemen Risiko, sesua1 Peraturan Menteri ini, berlaku mulai 1 Januari 20 17 bagi UPR Unit Eselon III dan UPR Unit Eselon II selain yang ditunjuk sebagai pilot project oleh setiap Pimpinan Unit Eselon I. f www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 15. " • , . DISTRIBUSI II - 15 - BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku: a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.09/20 16 tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Keuangan (Berita Negara Indonesia Tahun 20 16 Nomor 146); dan b. Keputusan Menteri Keuangan 208/ KMK.0 1/20 16 tentang Pembentukan Manajemen Risiko Kementerian Keuangan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 18 Republik Nomor Komite Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku setelah 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal diundangkan. / www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 16. - 16 - Agar setiap orang m�ngetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 14 November 2016 DIREKTUR JENDERAL Ditetapkan di Jakarta pada t;;i.nggal 14 November 2016 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 1724 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum u.b. DISTRIBUSI II www.jdih.kemenkeu.go.id