SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
Kezia Sulistio/ 5150111005/ Kel. 7/ S1 Akuntansi U 2015
Bagian 6. Topik Khusus
BAB 17. MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN
A. Pengelolaan Biaya Lingkungan
Pengelolaan biaya lingkunagn menjadi prioritas utama dan minat yang intens karena 2 alasan utama: 1)di banyak negara, peraturan lingkungan
telah meningkat secara signifikan, bahkan diperkirakan akan semakin ketat lagi, 2)keberhasilan penyelesaian masalah-masalah lingkungan menjadi
isu yang semakin kompetitif. Manfaat Ekoefiensi→ Ekoefiensi pada intinya mempertahankana bahwa organisasi dapat memproduksi barang dan
jasa yang lebih bermanfaat sambil secara simultan mengurangi dampak lingkungan yang negative, konsumsi sumber daya, dan biaya. Konsep ini
mengandung 3 hal: 1)perbaikan kinerja ekologi dan ekonomi dapat dan sudah seharusnya saling melengkapi, 2)perbaikan kinerja lingkungan
seharusnya tidak lagi dipadang hanya sebagai amal dan derma, melainkan sebagai kebersaingan, 3)ekoefiensi adalah suatu pelengkap dan
mendukung pengembangan yang berkesinambungan. Ekoefiensi mengimplikasikan bahwa peningkatan efisiensi berasal dari perbaikan kinerja
lingkungan. Beberapa penyebab dan insentif untuk peningkatan ekoefiensi antara lain : 1)Permintaan pelanggan akn produk yang lebih bersih,
2)pegawai yang lebih baik dan produktivitas yang lebih besar, 3)biaya modal yang lebih rendah dan asuransi yang lebih rendah, 4)keuntungan
sosial yang signifikan sehingga citra perusahaan menjadi lebih baik,5)inovasi dan peluang baru,6)pengurangan biaya dan keunggulan bersaing.
Model Biaya Kualitas Lingkungan→ Biaya lingkungan diklasifikasikan menjadi 4: 1)Biaya pencegahan lingkungan: biaya-biaya untuk aktivitas
yang dilakukan untuk mencegah diproduksinya limbah dan atau sampah yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan , 2)Biaya deteksi
lingkungan: biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan apakah produk, proses, dan aktivitas lainnya di perusahaan telah
memenuhi standar yang berlaku atau tidak, 3)Biaya kegagalan internal lingkungan: biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena
diproduksinya limbah dan sampah, tetapi tidak dibuang ke lingkungan luar, 4)Biaya kegagalan eksternal lingkungan: biaya-biaya untuk aktivitas
yang dilakukan setelah melepas limbah atau sampah ke dalam lingkungan. Biaya kegagalan eksternal dibagi 2: Biaya kegagalan eksternal yang
direalisasi: biaya yang dialami dan dibayar oleh perusahaan dan Biaya kegagalan eksternal yang tidak direalisasikan/biaya sosial:disebabkan oleh
perusahaan tetapi dialami dan dibayar oleh pihak-pihak diluar perusahaan. Laporan Biaya Lingkungan→ Langkah pertama yang baik adalah
laporan yang memberikan perincian biaya lingkungan menurut kategori memberi hasil: 1) dampak biaya lingkungan terhadap profitabilitas
perusahaan,2) jumlah relative yang dihabiskan untuk setiap kategori. Biaya kegagalan lingkungan dapat dikurangi dengan menginvestasikan lebih
banyak pada aktivitas-aktivitas pencegahan dan deteksi. Adalah sesuatu yang mungkin bahwa model pengurangan biaya lingkungan akan
berperilaku serupa dengan modelbiaya kualitas total. Hal ini dipandang ketika biaya lingkungan yang terendah diperoleh pada titik kerusakan – nol.
Ide yang mendasari pandangan “kerusakan nol” (zero-damage point) adalah mencegah lebih murah daripada mengobati. Banyak perusahaan dan
organisasi yang menerapkan konsep ini pada perusahaannya.Profitabilitas perusahaan tetap menjaditujuan perusahaan dalam pelaksanaankonsep
ini. Pelaporan biaya lingkungan menurut kategorinya mempeerlihatkan aspek pentingnya dan menunjukkan peluang untuk mengurangi biaya
lingkungan dengan cara memperbaiki kinerja lingkungan. Laporan Keuangan Lingkungan→ keuntungan lingkungan juga perlu adanya untuk
dilaporkan: 1)Pemasukan, mengacu pada pendapatan yang mengalir ke organisasi karena adanya tindakan lingkungan, 2)Penghematan saat ini,
mengacu pada pengurangan biaya lingkungan yang dicapaitahun ini, 3)Penghindaran biaya, mengacu pada penghematan berjalan yang dihasilkan
di tahun-tahun sebelumnya. Di dalam laporan keuangan lingkungan, pengurangan biaya yang ditunjukkan adalah jumlah penghematan saat ini
ditambah dengan penghindaran biaya lingkungan karena tindakan lingkungan pada periode sebelumnya. Di dalam laporan keuangan lingkungan,
pengurangan biaya yang ditunjukkan adalah jumlah penghematan saat ini ditambah dengan penghindaran biaya lingkungan karena tindakan
lingkungan pada periode sebelumnya.
B. Membebankan Biaya Lingkungan
Biaya Produk Lingkungan→ Biaya lingkungan dari proses produksi, pemasaran, dan pengiriman produk serta biaya lingkungan pasca
pembelian yang disebabkan oleh penggunaan dan pembuangan produk merupakan contoh-contoh biaya produk lingkungan. Penghitungan biaya
lingkungan penuh adalah pembebanan semua biaya lingkungan, baik yang bersifat privat maupun sosial, ke produk. Penghitungan b iaya privat
penuh adalah pembebanan biaya privat ke produk individual. Biaya privat dapat dibebankan dengan menggunakan data yang dihasilkan di dalam
perusahaan, sedangkan biaya penuh memerlukan pengumpulan data yang dihasilkan di luar perusahaan, yaitu dar i pihak ketiga. Pembebanan
Produk Lingkungan Berbasis Fungsi→Dalam Dengan menggunakan definisi biaya lingkungan dan kerangka kerja klasifikasi yang baru
dikembangkan, biaya lingkungan harus dipisahkan ke dalam kelompok biaya lingkungan dan tidak lagi disembunyikan di dalam overhead seperti
halnya dalam kebanyakan system akuntansi. Dalam penghitungan biaya berbasis fungsi, dibentuk suatu kelompok biaya lingkungan dan tingkat
atau tarifnya dihitung dengan menggunakan penggerak tingkat unit seperti jumlah jam tenaga kerja dan jam mesin. Biaya lingkungan kemudian
dibebankan kepada setiap produk berdasarkan pemakaian jam tenaga kerja langsung atau jam mesin. Pendekatan ini dapat berjalan baik untuk
produk yang homogen. Namun, dalam perusahaan yang memiliki banyak produk yang bervariasi, pembebanan biaya semacam ini dapat
mengakibatkan distorsi biaya. Pembebanan Biaya Lingkungan Berbasis Aktivitas→ penghitungan biaya berbasis aktivitas (activity-based
costing) ikut memfasilitasi penghitungan biaya lingkungan.Untuk perusahaan yang menghasilkan beragam produk, pendekatan berbasis aktivitas
lebih tepat. ABC membebankan biaya ke aktivitas lingkungan dan kemudian menghitung tingkat atau tariff aktivitas. Tingkat ini digunakan untuk
membebankan biaya lingkungan ke produk. Untuk aktivitas-aktivitas lingkungan ganda, setiap aktivitas akan dibebankan biaya, dan tingkat
aktivitas akan dihitung. Tingkat ini kemudian digunakan untuk membebankan biaya lingkungan ke produk berdasrkan penggunaan aktivitas.
Penelusuran biaya lingkungan ke produk-produk yang menyebabkan biaya-biaya tersebut merupakan syarat utama dari system akuntansi
lingkungan yang baik. Penilaian Siklus Hidup Penilaian biaya siklus hidup merupakan bagian mendasar dari penilaian siklus hidup. Pembebanan
produk adalah praktik mendesain, mengolah, dan mendaur ulang produk untuk meminimalkan dampak buruknya terhdap lingkungan. Penilaian
siklus hidup adalah sarana untuk meningkatkan pembenahan produk. Penilaian siklus hidup mengidentifikasi pengaruh lingkungan dari suatu
produk di sepanjang siklus hidupnya dan kemudian mencari peluang untuk memperoleh perbaikan lingkungan.
C. Penilaian Biaya Siklus Hidup
Biaya siklus hidup membebankan biaya dan keuntungan pada pengaruh lingkungan dan perbaikan.Siklus Hidup Produk → Tahapan:
1)Ekstraksi sumber daya, 2)Pembuatan produk, 3)Penggunaan produk, 4)Daur ulang dan pembuangan, 5)Pengemasan produk. Penilaian siklus
hidup didefinisikan oleh 3 tahapan formal:Analisis Persediaan: Menyebutkan jenis dan jumlah input bahan baku dan energy yang dibutuhkan serta
pelepasan ke lingkungan yang dihasilkan dalam bentuk rsidu padat, cair, dan gas. Analisis ini mencakup seluruh siklus hidup p roduk, Analisis
Dampak Menilai: pengaruh lingkungan dari beberapa desain bersaing dan menyediakan peringkat relative dari pengaruh-pengaruh tersebut, dan
Analisis Perbaikan: PerbaikanBertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditunjukkan oleh tahap persediaan dan dampak Penilaian
Biaya: Penilaian biaya siklus hidup membebankan biaya ke dampak lingkungan dari beberapa desain produk. Biaya ini adalah fungsi dari
penggunaan bahan baku, energi yang dikonsumsi, dan pelepasan ke lingkungan yang berasal dari manufaktur produk.
D. Akuntansi Pertanggungjawaban Lingkungan Berbasis Strategi
Sistem ini memiliki 2 fitur penting : komponen strategi dan komponen operasional. Komponen strategi menggunakan kerangka balance
scorecard. Perspektif Lingkungan→5 tujuan: Meminimalkan bahan baku atau bahan yang masih asli, penggunaan bahan berbahaya, kebutuhan
energy untukproduksi dan penggunaan produk,residu padat,cair, dan gas, peluang untuk daur ulang, dapat direalisasikan menggunakan teknologi
dan metode untuk mencegah pelepasan residu, ketika diproduksi, dan menghindari produksi residu dengan mengidentifikasi penyebab dasar dan
mendesain ulang produk dan proses untuk menghilangkan penyebab-penyebabnya. Peran Manajemen Aktivitas→ Manajemen berbasis aktivitas
menyediakan system operasional yang menghasilkan perbaikan lingkungan. Aktivitas lingkungan diklasifikasikan sebagai bernilai tambah (value-
added) dan tak bernilai tambah (nonvalue-added).Aktivitas tak bernilai tambah adalah aktivitas yang tidak perlu ada jika perusahaan beroperasi
secara optimal dan efisien. Penggunaan paradigma ekoefisiensi mengimplikasikan bahwa selalu ada aktivitas yang secara simultan dapat
menghindaridegradasilingkungan dan menghasilkan keadaan efisiensiekonomi yang lebih baik daripada keadaan yang sekarang. Biaya lingkungan
tak bernilai tambah adalah biaya aktivitas tak bernilai tambah. Biaya ini mewakili keuntungan yang dapat ditangkap dengan cara memperbaiki
kinerja lingkungan. Desain untuk lingkungan→ Merupakan pendekatan khusus yang menyentuh produk, proses, bahan baku, energy, dan daur
ulang. Dengan kata lain, keseluruhan daur hidup produk dan pengaruhnya terhadap lingkungan harus dipertimbangkan. Dalam konsep ukuran
keuangan, perbaikan lingkungan harus menghasilkan keuntungan keuangan yang signifikan. Jika keputusan ekoefisien dibuat, maka total biaya
lingkungan harus terhapus bersamaan dengan perbaikan kinerja lingkungan.

More Related Content

Similar to Bab 17

SUCI HATI PPT INVERONMENT ACCOUNTING.pptx
SUCI HATI PPT INVERONMENT ACCOUNTING.pptxSUCI HATI PPT INVERONMENT ACCOUNTING.pptx
SUCI HATI PPT INVERONMENT ACCOUNTING.pptxSuciHati8
 
Green Accounting_Kelompok 6
Green Accounting_Kelompok 6Green Accounting_Kelompok 6
Green Accounting_Kelompok 6Muthia12
 
BAB 12.MNJM- BY. LINGKUNGN.ppt
BAB 12.MNJM- BY. LINGKUNGN.pptBAB 12.MNJM- BY. LINGKUNGN.ppt
BAB 12.MNJM- BY. LINGKUNGN.pptyohanesagungjp
 
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganPelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganAshar Asham
 
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costingbudieto
 
7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkunganAgus Candra
 
Green Management
Green ManagementGreen Management
Green ManagementOwen Vinson
 
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)Imm Ida
 
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptAUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptary-red78
 
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptxPertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptxintanoktavianeli
 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxMaharani236227
 

Similar to Bab 17 (20)

SUCI HATI PPT INVERONMENT ACCOUNTING.pptx
SUCI HATI PPT INVERONMENT ACCOUNTING.pptxSUCI HATI PPT INVERONMENT ACCOUNTING.pptx
SUCI HATI PPT INVERONMENT ACCOUNTING.pptx
 
Green Accounting_Kelompok 6
Green Accounting_Kelompok 6Green Accounting_Kelompok 6
Green Accounting_Kelompok 6
 
Final ppt ta eacc
Final ppt ta eaccFinal ppt ta eacc
Final ppt ta eacc
 
BAB 12.MNJM- BY. LINGKUNGN.ppt
BAB 12.MNJM- BY. LINGKUNGN.pptBAB 12.MNJM- BY. LINGKUNGN.ppt
BAB 12.MNJM- BY. LINGKUNGN.ppt
 
55177220 makalah-insentif-vs-produksi-bersih
55177220 makalah-insentif-vs-produksi-bersih55177220 makalah-insentif-vs-produksi-bersih
55177220 makalah-insentif-vs-produksi-bersih
 
MAKALAH SML TE1
MAKALAH SML TE1MAKALAH SML TE1
MAKALAH SML TE1
 
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganPelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkungan
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costing
 
Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi BiayaSistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi Biaya
 
7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan
 
Green accounting
Green accountingGreen accounting
Green accounting
 
Rbb 4 suhartono
Rbb 4 suhartonoRbb 4 suhartono
Rbb 4 suhartono
 
Green Management
Green ManagementGreen Management
Green Management
 
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
 
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptAUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
 
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptxPertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
 
Biodata
BiodataBiodata
Biodata
 
ANALYSIS OF GREEN INFORMATION TECHNOLOGY IN TOSHIBA COMPANIES
ANALYSIS OF GREEN INFORMATION TECHNOLOGY IN TOSHIBA COMPANIESANALYSIS OF GREEN INFORMATION TECHNOLOGY IN TOSHIBA COMPANIES
ANALYSIS OF GREEN INFORMATION TECHNOLOGY IN TOSHIBA COMPANIES
 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Bab 17

  • 1. Kezia Sulistio/ 5150111005/ Kel. 7/ S1 Akuntansi U 2015 Bagian 6. Topik Khusus BAB 17. MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN A. Pengelolaan Biaya Lingkungan Pengelolaan biaya lingkunagn menjadi prioritas utama dan minat yang intens karena 2 alasan utama: 1)di banyak negara, peraturan lingkungan telah meningkat secara signifikan, bahkan diperkirakan akan semakin ketat lagi, 2)keberhasilan penyelesaian masalah-masalah lingkungan menjadi isu yang semakin kompetitif. Manfaat Ekoefiensi→ Ekoefiensi pada intinya mempertahankana bahwa organisasi dapat memproduksi barang dan jasa yang lebih bermanfaat sambil secara simultan mengurangi dampak lingkungan yang negative, konsumsi sumber daya, dan biaya. Konsep ini mengandung 3 hal: 1)perbaikan kinerja ekologi dan ekonomi dapat dan sudah seharusnya saling melengkapi, 2)perbaikan kinerja lingkungan seharusnya tidak lagi dipadang hanya sebagai amal dan derma, melainkan sebagai kebersaingan, 3)ekoefiensi adalah suatu pelengkap dan mendukung pengembangan yang berkesinambungan. Ekoefiensi mengimplikasikan bahwa peningkatan efisiensi berasal dari perbaikan kinerja lingkungan. Beberapa penyebab dan insentif untuk peningkatan ekoefiensi antara lain : 1)Permintaan pelanggan akn produk yang lebih bersih, 2)pegawai yang lebih baik dan produktivitas yang lebih besar, 3)biaya modal yang lebih rendah dan asuransi yang lebih rendah, 4)keuntungan sosial yang signifikan sehingga citra perusahaan menjadi lebih baik,5)inovasi dan peluang baru,6)pengurangan biaya dan keunggulan bersaing. Model Biaya Kualitas Lingkungan→ Biaya lingkungan diklasifikasikan menjadi 4: 1)Biaya pencegahan lingkungan: biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk mencegah diproduksinya limbah dan atau sampah yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan , 2)Biaya deteksi lingkungan: biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan apakah produk, proses, dan aktivitas lainnya di perusahaan telah memenuhi standar yang berlaku atau tidak, 3)Biaya kegagalan internal lingkungan: biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena diproduksinya limbah dan sampah, tetapi tidak dibuang ke lingkungan luar, 4)Biaya kegagalan eksternal lingkungan: biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan setelah melepas limbah atau sampah ke dalam lingkungan. Biaya kegagalan eksternal dibagi 2: Biaya kegagalan eksternal yang direalisasi: biaya yang dialami dan dibayar oleh perusahaan dan Biaya kegagalan eksternal yang tidak direalisasikan/biaya sosial:disebabkan oleh perusahaan tetapi dialami dan dibayar oleh pihak-pihak diluar perusahaan. Laporan Biaya Lingkungan→ Langkah pertama yang baik adalah laporan yang memberikan perincian biaya lingkungan menurut kategori memberi hasil: 1) dampak biaya lingkungan terhadap profitabilitas perusahaan,2) jumlah relative yang dihabiskan untuk setiap kategori. Biaya kegagalan lingkungan dapat dikurangi dengan menginvestasikan lebih banyak pada aktivitas-aktivitas pencegahan dan deteksi. Adalah sesuatu yang mungkin bahwa model pengurangan biaya lingkungan akan berperilaku serupa dengan modelbiaya kualitas total. Hal ini dipandang ketika biaya lingkungan yang terendah diperoleh pada titik kerusakan – nol. Ide yang mendasari pandangan “kerusakan nol” (zero-damage point) adalah mencegah lebih murah daripada mengobati. Banyak perusahaan dan organisasi yang menerapkan konsep ini pada perusahaannya.Profitabilitas perusahaan tetap menjaditujuan perusahaan dalam pelaksanaankonsep ini. Pelaporan biaya lingkungan menurut kategorinya mempeerlihatkan aspek pentingnya dan menunjukkan peluang untuk mengurangi biaya lingkungan dengan cara memperbaiki kinerja lingkungan. Laporan Keuangan Lingkungan→ keuntungan lingkungan juga perlu adanya untuk dilaporkan: 1)Pemasukan, mengacu pada pendapatan yang mengalir ke organisasi karena adanya tindakan lingkungan, 2)Penghematan saat ini, mengacu pada pengurangan biaya lingkungan yang dicapaitahun ini, 3)Penghindaran biaya, mengacu pada penghematan berjalan yang dihasilkan di tahun-tahun sebelumnya. Di dalam laporan keuangan lingkungan, pengurangan biaya yang ditunjukkan adalah jumlah penghematan saat ini ditambah dengan penghindaran biaya lingkungan karena tindakan lingkungan pada periode sebelumnya. Di dalam laporan keuangan lingkungan, pengurangan biaya yang ditunjukkan adalah jumlah penghematan saat ini ditambah dengan penghindaran biaya lingkungan karena tindakan lingkungan pada periode sebelumnya. B. Membebankan Biaya Lingkungan Biaya Produk Lingkungan→ Biaya lingkungan dari proses produksi, pemasaran, dan pengiriman produk serta biaya lingkungan pasca pembelian yang disebabkan oleh penggunaan dan pembuangan produk merupakan contoh-contoh biaya produk lingkungan. Penghitungan biaya lingkungan penuh adalah pembebanan semua biaya lingkungan, baik yang bersifat privat maupun sosial, ke produk. Penghitungan b iaya privat penuh adalah pembebanan biaya privat ke produk individual. Biaya privat dapat dibebankan dengan menggunakan data yang dihasilkan di dalam perusahaan, sedangkan biaya penuh memerlukan pengumpulan data yang dihasilkan di luar perusahaan, yaitu dar i pihak ketiga. Pembebanan Produk Lingkungan Berbasis Fungsi→Dalam Dengan menggunakan definisi biaya lingkungan dan kerangka kerja klasifikasi yang baru dikembangkan, biaya lingkungan harus dipisahkan ke dalam kelompok biaya lingkungan dan tidak lagi disembunyikan di dalam overhead seperti halnya dalam kebanyakan system akuntansi. Dalam penghitungan biaya berbasis fungsi, dibentuk suatu kelompok biaya lingkungan dan tingkat atau tarifnya dihitung dengan menggunakan penggerak tingkat unit seperti jumlah jam tenaga kerja dan jam mesin. Biaya lingkungan kemudian dibebankan kepada setiap produk berdasarkan pemakaian jam tenaga kerja langsung atau jam mesin. Pendekatan ini dapat berjalan baik untuk produk yang homogen. Namun, dalam perusahaan yang memiliki banyak produk yang bervariasi, pembebanan biaya semacam ini dapat mengakibatkan distorsi biaya. Pembebanan Biaya Lingkungan Berbasis Aktivitas→ penghitungan biaya berbasis aktivitas (activity-based costing) ikut memfasilitasi penghitungan biaya lingkungan.Untuk perusahaan yang menghasilkan beragam produk, pendekatan berbasis aktivitas lebih tepat. ABC membebankan biaya ke aktivitas lingkungan dan kemudian menghitung tingkat atau tariff aktivitas. Tingkat ini digunakan untuk membebankan biaya lingkungan ke produk. Untuk aktivitas-aktivitas lingkungan ganda, setiap aktivitas akan dibebankan biaya, dan tingkat aktivitas akan dihitung. Tingkat ini kemudian digunakan untuk membebankan biaya lingkungan ke produk berdasrkan penggunaan aktivitas. Penelusuran biaya lingkungan ke produk-produk yang menyebabkan biaya-biaya tersebut merupakan syarat utama dari system akuntansi lingkungan yang baik. Penilaian Siklus Hidup Penilaian biaya siklus hidup merupakan bagian mendasar dari penilaian siklus hidup. Pembebanan produk adalah praktik mendesain, mengolah, dan mendaur ulang produk untuk meminimalkan dampak buruknya terhdap lingkungan. Penilaian siklus hidup adalah sarana untuk meningkatkan pembenahan produk. Penilaian siklus hidup mengidentifikasi pengaruh lingkungan dari suatu produk di sepanjang siklus hidupnya dan kemudian mencari peluang untuk memperoleh perbaikan lingkungan. C. Penilaian Biaya Siklus Hidup Biaya siklus hidup membebankan biaya dan keuntungan pada pengaruh lingkungan dan perbaikan.Siklus Hidup Produk → Tahapan: 1)Ekstraksi sumber daya, 2)Pembuatan produk, 3)Penggunaan produk, 4)Daur ulang dan pembuangan, 5)Pengemasan produk. Penilaian siklus hidup didefinisikan oleh 3 tahapan formal:Analisis Persediaan: Menyebutkan jenis dan jumlah input bahan baku dan energy yang dibutuhkan serta pelepasan ke lingkungan yang dihasilkan dalam bentuk rsidu padat, cair, dan gas. Analisis ini mencakup seluruh siklus hidup p roduk, Analisis Dampak Menilai: pengaruh lingkungan dari beberapa desain bersaing dan menyediakan peringkat relative dari pengaruh-pengaruh tersebut, dan Analisis Perbaikan: PerbaikanBertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditunjukkan oleh tahap persediaan dan dampak Penilaian Biaya: Penilaian biaya siklus hidup membebankan biaya ke dampak lingkungan dari beberapa desain produk. Biaya ini adalah fungsi dari penggunaan bahan baku, energi yang dikonsumsi, dan pelepasan ke lingkungan yang berasal dari manufaktur produk. D. Akuntansi Pertanggungjawaban Lingkungan Berbasis Strategi Sistem ini memiliki 2 fitur penting : komponen strategi dan komponen operasional. Komponen strategi menggunakan kerangka balance scorecard. Perspektif Lingkungan→5 tujuan: Meminimalkan bahan baku atau bahan yang masih asli, penggunaan bahan berbahaya, kebutuhan energy untukproduksi dan penggunaan produk,residu padat,cair, dan gas, peluang untuk daur ulang, dapat direalisasikan menggunakan teknologi dan metode untuk mencegah pelepasan residu, ketika diproduksi, dan menghindari produksi residu dengan mengidentifikasi penyebab dasar dan mendesain ulang produk dan proses untuk menghilangkan penyebab-penyebabnya. Peran Manajemen Aktivitas→ Manajemen berbasis aktivitas menyediakan system operasional yang menghasilkan perbaikan lingkungan. Aktivitas lingkungan diklasifikasikan sebagai bernilai tambah (value- added) dan tak bernilai tambah (nonvalue-added).Aktivitas tak bernilai tambah adalah aktivitas yang tidak perlu ada jika perusahaan beroperasi secara optimal dan efisien. Penggunaan paradigma ekoefisiensi mengimplikasikan bahwa selalu ada aktivitas yang secara simultan dapat menghindaridegradasilingkungan dan menghasilkan keadaan efisiensiekonomi yang lebih baik daripada keadaan yang sekarang. Biaya lingkungan tak bernilai tambah adalah biaya aktivitas tak bernilai tambah. Biaya ini mewakili keuntungan yang dapat ditangkap dengan cara memperbaiki kinerja lingkungan. Desain untuk lingkungan→ Merupakan pendekatan khusus yang menyentuh produk, proses, bahan baku, energy, dan daur ulang. Dengan kata lain, keseluruhan daur hidup produk dan pengaruhnya terhadap lingkungan harus dipertimbangkan. Dalam konsep ukuran keuangan, perbaikan lingkungan harus menghasilkan keuntungan keuangan yang signifikan. Jika keputusan ekoefisien dibuat, maka total biaya lingkungan harus terhapus bersamaan dengan perbaikan kinerja lingkungan.