Dokumen tersebut membahas tentang green accounting yang meliputi pengertian akuntansi lingkungan, hubungannya dengan valuasi ekonomi, EMA, MEFA, dan regulasi lingkungan di Indonesia beserta permasalahannya. Green accounting bertujuan mengidentifikasi biaya lingkungan dalam pengambilan keputusan manajemen yang ramah lingkungan.
2. Kelompok 6
Muhammad Hasbi Zulfi 205030800111023
Jonathan biar nambah 205030800111042
Togar Bintang Pratama 205030807111008
Rahmatullah ‘Ainul Yaqin 205030807111018
Muhammad Azzam 205030807111021
3. Tujuan dari pembuatan ppt kelompok yang berjudul “Green Accounting”
yaitu untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu Dr. Rita Parmawati,
SP., ME. Selain itu dengan adanya power point ini dapat menambah
wawasan bagi penulis dan juga pembaca.
Tujuan
5. Akuntansi lingkungan (Environmental Accounting atau
EA) merupakan spesifik biaya dari perusahaan dan
pemerintah dalam hal konservasi lingkungan ke
dalam praktik bisnis perusahaan maupun
pemerintahan. Kegiatan konservasi akan mendorong
timbulnya biaya lingkungan.
Pengertian Akuntansi lingkungan
6. Akuntansi Lingkungan
Akuntansi lingkungan dapat diartikan sebagai kerangka kerja yang bersifat kuantitatif dalam pengukuran
kegiatan konservasi yang dilakukan oleh perusahaan. Akuntansi lingkungan mampu mengukur aspek penting
dalam berbagai kegiatan sosial perusahaan dengan harapan mampu memelihara kualitas lingkungan hidup.
Terdapat beberapa aspek yang menjadi fokus dari akuntansi lingkungan:
1. Kesaksian dan identifikasi dari pengaruh negatif yang ditimbulkan perusahaan dalam praktik akuntansi
konvensional
2. Melakukan identifikasi terhadap akuntansi konvensional yang tidak sesuai kriteria lingkungan, lalu
memberikan alternatif solusi
3. Melakukan perbaikan dari akuntansi konvensional dengan melakukan penyusunan inisiatif secara aktif
4. Mengembangkan bentuk baru dari sistem akuntansi keuangan dan non keuangan, menjadikannya sistem yang
mampu menjadi pengendalian dan pendukung keputusan manajemen ramah lingkungan
5. Melakukan identifikasi biaya dan manfaat berupa pendapatan pada perusahaan peduli lingkungan
6. Mengembangkan format kerja, penilaian, dan pelaporan secara internal maupun eksternal sebuah perusahaan
7. Melakukan usaha yang berkaitan dengan perusahaan, akuntansi kewajiban, resiko, investasi biaya terhadap
energi, limbah, dan perlindungan lingkungan
8. Mengembangkan teknik akuntansi pada aset yang ada pada kewajiban dan biaya dalam konteks non keuangan
khususnya pada lingkungan
7. Konsep ABC (Activity-based Costing) dianggap cukup efisien dan
digunakan untuk memperkuat green accounting karena mampu
memberikan dukungan dalam pengukuran biaya serta mempertimbangkan
peluang dalam perancangan.
Tujuan utama dari green accounting adalah untuk melakukan identifikasi,
mengumpulkan, dan menghitung materi yang terkait biaya dan informasi
dalam mengambil keputusan yang efisien bagi lingkungan.
Akuntansi Lingkungan
8. Terdapat kelebihan dan kekurangan dari green accounting, kelebihannya adalah keputusan yang
diadopsi mengenai keuangan dan kinerja organisasi mampu memberikan informasi yang penting untuk
mencapai biaya minimal mengenai lingkungan, mampu merancang untuk perbaikan lingkungan seperti
proyeksi biaya dari siklus lingkungan, dan lain sebagainya. Kekurangannya adalah pelaksanaan green
accounting tidak mewakili suatu jaminan untuk memperoleh keuangan kinerja atau lingkungan terkait.
Akuntansi Lingkungan
9. Hubungan Green Accounting
Dengan Valuasi Ekonomi
Green Accounting mampu membangun
ukuran kegiatan ekonomi yang secara
akurat mencerminkan biaya degradasi
lingkungan. Green Accounting
menawarkan laporan penggunaan
internal, membuat data lingkungan
untuk membuta pilihan manajemen pada
penilaian, mengungkakan informasi
lingkungan yang menarik bagi public
dan komunitas keuangan.
10. Hubungan Green Accounting Dengan Valuasi Ekonomi
Akuntansi untuk perlindungan
lingkungan dan pengelolaan
sumber daya
Akuntansi aset dan sumber
daya alam
Nilai agregat dari ekonomi
makro yang disesuaikan
secara lingkungan
Mengidentifikasi pengeluaran dalam sistem
akuntandi konvensional yang dikeluarkan
oleh industri, pemerintah, dan rumah
tangga untuk melindungi lingkungan atau
mengelola sumber daya
Mencakup indikator keberlanjutan seperti
produk domestik bruto yang disesuaikan
dengan lingkungan
Akuntansi aliran bahan
pencemar dan material
(sumber daya dan energi)
Stok sumber daya alam dibangun untuk
merevisi neraca sistem akuntansi nasional
dan meningkatkan pengelolaan sumberdaya
Menurut Lange dkk., (2003) terdapat 4 komponen dalam green accounting dan sumber daya alam yaitu:
Memberikan informasi di tingkat industri
tentang penggunaan energi dan bahan
sebagai input untuk produksi dan hasil akhir,
serta tingkat pencemar dan limbah padat
11. Green Accounting mampu menyediakan data yang
menyoroti kontribusi sumberdaya alam bagi
kesejahteraan ekonomi dan biaya yang ditimbulkan
oleh polusi atau degradasi sumberdaya. Adanya valuasi
ekonomi juga akan membuat perhitungan dan
pelaporan sumber daya yang digunakan serta dampak
lingkungan yang dihasilkan untuk tercapainya
Pembangunan berkelanjutan.
Hubungan Green Accounting Dengan Valuasi Ekonomi
12. Enviromental Management Accounting (EMA)
Enviromental Management Accounting adalah ilmu akuntansi yang tujuannya
memberikan informasi pada pihak manajemen perusahaan mengenai
pengelolaan lingkungan dan dampaknya pada biaya produksi.
EMA diperkirakan mampu menjadi salah satu dari serangkaian sistem yang
bertujuan untuk menciptakan model pengukuran yang seimbang antara
keuntungan dan pengelolaan lingkungan berdasarkan pada kinerja perusahaan.
13. 1. Monetary accounting berbasis pada
monetary procedure dianggap sebagai
usaha dalam identifikasi, mengukur dan
mengalokasikan biaya lingkungan
dengan dasar pada aliran keuangan
pada biaya yang ada.
2. Physical accounting yang berbasis
pada material flow balance procedure
adalah pendekatan yang bisa digunakan
untuk upaya identifikasi macam-macam
bentuk sumber biaya lingkungan agar
manajemen untuk alokasi biaya
lingkungan menjadi lebih baik.
Enviromental Management Accounting (EMA)
1. Mereduksi pengeluaran perusahaan
2. Menjadi bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan
3. Meningkatkan performa ekonomi dan
lingkungan usaha agar dapat
melakukan investasi teknologi
4. Memuaskan pihak-pihak terkait
5. Memberikan keuntungan pada usaha
atau kegiatan
Pendekatan dalam merumuskan EMA Manfaat dari penerapan EMA untuk
perusahaan atau kegiatan
14. Material and energy flow accounting adalah salah
satu dasar untuk menggunakan alat yang membantu
green accounting. MEFA mampu mengidentifikasi
alur bahan dan energi dari setiap proses yang ada
pada suatu perusahaan. Namun, dampak lingkungan
diukur dalam satuan fisik, bukan dalam bentuk/unit
finansial dikarenakan umumnya tidak memiliki
harga pasar.
Material and Energy Flow Accounting (MEFA)
15. 1. Beberapa hal yang dapat diidentifikasikan menggunakan MEFA :
Total konsumsi energi dari keseluruhan proses.
Total konsumsi material untuk menghasilkan sebuah produk.
Jumlah CO2 ekuvalen (gas penyebab pemanasan global) dari produksi satu jenis produk
Jumlah limbah pada tahap produksi tertentu.
Identifikasi “hot spot” untuk mendapatkan proses dan/atau produk dengan dampak lingkungan yang
signifikan.
Penetapan indikator kinerja lingkungan untuk memantau, mengelola, dan benchmark kinerja
lingkungan.
Material and Energy Flow Accounting (MEFA)
16. Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dijelaskan bahwa pengelolaan dan
perlindungan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah
terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang
meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,
pengawasan, dan penegakan hukum.
Regulasi Lingkungan Di Indonesia dan Permasalahannya
17. Sistem yang mencakup regulasi di Indonesia
dan permasalahannya:
1. Sistem yang mencakup regulasi di
Indonesia dan permasalahannya:
2. Kemantapan kelembagaan
3. Sumber daya manusia dan kemitraan
lingkungan
4. Perangkat hukum dan perundangan
5. Tersedianya informasi
6. Pendanaan
Regulasi Lingkungan Di Indonesia dan Permasalahannya
Sistem yang mencakup regulasi di Indonesia
dan permasalahannya:
A. Perusahaan wajib memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
B. Setiap usaha dan / atau kegiatan yang
tidak termasuk dalam kriteria wajib
Amdal, wajib memiliki Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
yang disebut UKL-UPL
18. Oleh karena itu, bagi perusahaan yang melakukan pencemaran dan perusakan lingkungan dapat diberikan
tindakan hukum yaitu sebagai berikut :
1. Sanksi administratif
Sanksi administratif merupakan tindakan hukum yang pertama diberikan terhadap perusahaan yang melakukan
pencemaran dan perusakan lingkungan, Sanksi administratif mempunyai fungsi instrumental, yaitu
pencegahan dan penanggulangan perbuatan terlarang dan terutama ditujukan terhadap perlindungan
kepentingan yang dijaga oleh 7 ketentuan hukum yang dilanggar tersebut.
2. Sanksi Perdata
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa penyelesaian sengketa lingkungan hidup
melalui pengadilan diselenggarkan untuk menyelesaikan ganti rugi, pemulihan lingkungan, tanggung jawab
mutlak, Tenggang kadaluwarsa untuk pengajuan gugatan, hak gugat pemerintah dan pemerintah daerah, hak
gugat masyrakat, hak gugat organisasi lingkungan hidup.
3. Sanksi Pidana
Sanksi pidana diberikan terhadap perusahaan yang melakukan pencemaran dan perusakan lingkungan,
mempunyai fungsi untuk mendidik perusahaan sehubungan dengan perbuatan yang dilakukan, terutama
ditujukan terhadap perlindungan kepentingan umum yang dijaga oleh ketentuan hukum yang dilanggar
tersebut.
Regulasi Lingkungan Di Indonesia dan Permasalahannya