1. Pembahasan steril
Praktikum ini bertujuan untuk membuat infuse ringer laktat. Sediaan tersebut merupakan
sediaan parenteral volume besar (lvp). Large volume parenteral merupakan sediaan volume besar yg
biasanya dibuat dengan volum 100ml atau lebih. Infus Ringer diberikan melalui intravena tetes demi
tetes dengan bantuan peralatan yang cocok. Sedangkan untuk Sediaan small volume parenteral (svp)
artinya adalah suatu sediaan parenteral yangdibuat dalam volume kecil dengan pembarian obat melalui
suntikan dibawahatau melalui satu atau lebih lapisan kulit atau selaput lendir. Volumenya bisa kurang
dari 10 ml. Kandungan dari infuse ringer laktat sama dengan kadar zat-zat dalam larutan fisiologis.
Sehingga larutan ini digunakan sebagai penambah cairan elektrolit yang diperlukan tubuh. Larutan
elektrolit diberikan setelah terjadi shock, kehilangan cairan badan karna dehidrasi atau kelaparan.
Bahan-bahan yang digunakan dalam sediaan infus ringer ini antara lain, Natrium laktat, Natrium
Klorida, Kalium Klorida dan Kalsium Klorida. Na laktat berasal dari NaHCO3 dengan penambahan asam
laktat. Ion natrium (Na+
) dalam injeksi berupa natrium klorida dapat digunakan untuk mengobati
hiponatremia, karena kekurangan ion tersebut dapat mencegah retensi air sehingga dapat
menyebabkan dehidrasi. NaCl digunakan sebagai larutan pengisotonis agar sediaan infus setara dengan
0,9% larutan NaCl, dimana larutan tersebut mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan cairan
tubuh. Kalium klorida (KCl), kalium merupakan kation (positif) yang terpenting dalam cairan intraseluler
dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa serta isotonis sel. Untuk menggantikan
kalium yang hilang digunakan KCl yang lebih mudah larut dalam air. Ion kalsium (Ca2
+
), bekerja
membentuk tulang dan gigi, berperan dalam proses penyembuhan luka pada rangsangan
neuromuskuler. Jumlah ion kalsium di bawah konsentrasi normal dapat menyebabkan iritabilitas dan
konvulsi. Kalsium yang dipakai dalam bentuk CaCl2 yang lebih mudah larut dalam air.
Alat-alat yg akan digunakan dalam pembuatan infuse di sterilisasi dengan LAFC yaitu
menggunakan prinsip filtrasi udara menggunakan lampu uv. Karena syarat sediaan infuse yg harus bebas
kontaminan, udara steril yg secara kontinu ditiupkan akan membebaskan alat beserta tempat kerja dari
debu dan spora-spora yg menmpel. Pensterilan dilakukan 15 menit. Yang pertama dilakukan dalam
membuat sediaan ini adalah mengecek apakah larutan ini isotonis atau tidak. Jika larutan hipertonis
(tekanan osmotiknya lebih besar daripada darah) maka dapat terjadi plasmolisis yaitu hilangnya air dari
sel darah sehingga sel darah akan mengkerut. Jika larutan hipotonis (tekanan osmotik lebih kecil
daripada darah) maka dapat terjadi hemolisis yaitu eritrosit akan pecah. Hal ini karena air akan masuk
kedalam eritrosit dengan melewati membran semipermiabel sehingga terjadi peningkatan volume sel
2. darah merah yang jika terjadi berkelanjutan sel tersebut akan pecah. Untuk mengatasinya, melalui
perhitungan tinisotas dengan rumus white-vincent diperlukan penambahan zat pengisotonis salah
satunya adalah NaCl yaitu sebesar 0.72gr/100ml. Selanjutnya, bahan-bahan yang ada dalam formula
dilarutkan didalam aquadest yang telah dipanaskan. Aquadest yang dipanaskan tersebut selain untuk
mempermudah kelarutan bahan-bahan juga untuk mensterilkan air, karena sediaan ini adalah sediaan
parenteral yang syaratnya harus steril maka dalam pembuatannya juga diusahakan bersih dan steril.
Bahan-bahan yg dilarutkan yaitu NaCl 0,72 gram, KCl 0,0315 gram, CaCl2 0,021 gram, Na laktat 0,3255
dan karbo adsorben 0,1 gram. Semua bahan kecuali karbo adsorben penimbangannya dilebihkan 5%.
Hal ini dikarenakan bahan-bahan tersebut merupakan zat yg higroskopis yaitu apabila berinteraksi
dengan udara dapat menyerap air.
Setelah pelarutan, langkah selanjutnya adalah mengecek pH. Obat suntik sebaiknya mempunyai
pH yang mendekati pH fisiologis yang artinya isohidris dengan darah dan cairan tubuh lainnya. Pada
sediaan kami, pH yang didapat yaitu 6. pH ini masuk kedalam range pH Ringer laktat yaitu 5-7. Pada
injeksi volume kecil, pH larutan yang menyimpang dari nilai pH darah maka selanjutnya jika larutan
tersebut diberikan ke tubuh akan terjadi pengenceran yang cepat dan pendaparan oleh serum (sistem
dapar tubuh sendiri). Tetapi jika injeksi dalam volume besar (infus), penyeimbangan yang cepat jika pH
larutan berada pada nilai pH fisiologis. Selain itu, pengaturan pH juga bertujuan untuk mempertinggi
stabilitas sehingga obat-obat tersebut masih memiliki aktivitas dan potensi. Namun pada saat praktikum
tidak dilakukan pengecekan pH.
Infus harus bebas pirogen karena pirogen menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang nyata,
demam, sakit badan, kenaikan tekanan darah arteri, kira-kira 1 jam setelah injeksi. Untuk
menghilangkan pirogen larutan digojog dengan penambahan karbo adsorben selama 5-10 menit lalu
disaring dengan kertas saring. Penyaringan ini memiliki kerugian karena obat dapat ikut terserap pada
penyaringan. Agar karbo adsorben bekerja lebih efektif, maka sebelum digunakan karbo adsorben
tersebut dipanaskan dahulu diatas cawan untuk menghilangkan air yang mungkin diikatnya. Dengan
demikian, daya adsorbsi karbo adsorben akan meningkat. Setelah disaring sampai diperoleh larutan
yang jernih, hasilnya dimasukkan kedalam botol infus dan ditutup rapat untuk mencegah kebocoran.
Sterilisasi yang dilakukan untuk infus Ringer laktat adalah sterilisasi uap (panas basah)
menggunakan autoklaf. Sebelumnya dibungkus botol infuse menggunakan kertas merang lalu dibungkus
plastic. Sterilisasi dengan autoklaf dilakukan selama 15 menit 121o
C 2 atm. Setelah 15 menit, botol
infuse dikeluarkan. Evaluasi sediaan yg dilakukan adalah kejernihan, partikel melayang, kebocoran,
keseragaman bobot dan warna. Pemeriksaan pertama yaitu kejernihan. Kejernihan adalah suatu batasan
3. yang relatif, yang artinya sangat dipengaruhi oleh penilaian subjektif dari pengamat. Dari pemeriksaan
yang dilakukan, diperoleh bahwa larutan Ringer laktat yang dibuat memenuhi syarat kejernihan.
Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan terhadap adanya partikel melayang. Partikel
melayang merupakan partikel-partikel yang tidak larut yang dapat berasal dari larutan dan zat kimia
yang dikandung, lingkungan, peralatan, personal dan komponen pengemas. Untuk infus volume besar,
USP menetapkan batas 50 partikel 10 μm dan lebih besar, serta 5 partikel 25 μm dan lebih besar per
milliliter. Untuk mengetahui adanya partikel dilakukan dengan mata secara langsung untuk partikel
ukuran 50 μ. Sedangkan untuk partikel yang lebih kecil maka diperlukan teknik dan alat khusus. Pada
praktikum ini pemeriksaan dilakukan visual secara dibawah cahaya. Didapati adanya partikel serbuk kecil
sekali berwarna hitam yg melayang namun hanya sedikit sekali. Namu warna yg terbentuk adalah
bening (tidak berwarna).
Uji kebocoran dilakukan dengan membalikkan Botol infus sehingga posisi tutup dibawah. Jika
terdapat kebocoran, maka dapat berbahaya karena lewat lubang/celah tersebut dapat menyebabkan
masuknya mikroorganisme atau kontaminan lain yang berbahaya. Selain itu, isi dari botol dapat bocor ke
luar dan merusak penampilan kemasan. Dari pemeriksaan yang dilakukan , didapat bahwa tidak terjadi
kebocoran. Uji yg terakhir adalah uji keseragaman bobot atau volume. Tujuan dari uji ini adalah untuk
mengetahui volume larutan infus apakah tetap atau berubah antara sebelum dan sesudah proses
sterilisasi dan apakah ada penyusutan. Pengujian keseragaman volume berkaitan dengan uji kebocoran.
Untuk injeksi dalam bentuk cairan, volume isi netto tiap wadah harus sedikit berlebih dari volume yang
ditetapkan. Dari pengujian ini didapatkan hasil yaitu terdapat penyusutan. Sehingga dapat dikatakan tidak
memenuhi keseragaman volume, yaitu setelah sterilisasi volumenya menjadi 94 ml. Hal ini bisa
dikarenakan saat dituang kedalam botol infuse, larutan infuse tidak di tepatkan menggunakan labu ukur
namun langsung di masukkan dalam botol infuse. Hal ini menyebabkan volume berkurang namu bukan
karena ada kebocoran, namun human eror
Setelah itu sediaan infuse ringer laktat dimasukkan dalam kotak yg berisi brosur dan etiket biru di
temple pada bagian depan kota.