SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
ASAS BLACK
(Laporan Praktikum Fisika Dasar Pertanian)
Oleh
1. Adinda Saskia Salsabila Ulfianty 1814231025
2. Aisyah Tri Suci Ramadhani 1814231022
3. Elsa Yulyanda 1814231021
4. Ferdi Iskandar 1814231034
5. M. Azdhan Alfharoby 1854231002
6. Siti Nurjanah 1814231023
LABORATORIUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Asas Black
Tempat : Laboratorium Fisika Dasar
Hari, tanggal : Selasa, 16 April 2019
Nama : 1. Adinda Saskia Salsabila Ulfianty 1814231025
2. Aisyah Tri Suci Ramadhani 1814231022
3. Elsa Yulyanda 1814231021
4. Ferdi Iskandar 1814231034
5. M. Azdhan Alfharoby 1854231002
6. Siti Nurjanah 1814231023
Kelompok : 5
Program Studi : Teknologi Industri Pertanian
Fakultas : Pertanian
Bandar Lampung, 23 April 2019
Mengetahui,
Asisten
Hendri Maulana
1514071005
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap benda mempunyai suhu tertentu. Apabila dua benda yang suhunya
beerbeda ditempelkan secara merarata maka suatu saat suhu keduanya akan
menjadi sama. Hal yang sama akan terjadi ketika air dingin yang ada di bak mandi
dicampur dengan air panas untuk mendapatkan air hangat. Pada percampuran itu
akan dihasilkan air hangat yang suhunya lebih rendah daripada air mendidih,
tetapi lebih tinggi dari air di bak sebelumnya. Hal ini karena pada peristiwa
tersebut terjadi perpindahan kalor. Jadi, kalor adalah salah satu bentuk energi yang
berpindah dari autu tempat ke tempat lain karena perbedaan suhu (Wijaya et al,
2006).
Energi kalor bersifat kekal dalam arti bahwa kalor tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, melainkan hanya berpindah tempat dan berubah bentuk. Bila dua
zat cair yang berbeda suhunya dicampur, maka zat cair yang suhunya lebih tinggi
memiliki energi yang lebih besar, sedangkan zat cair yang suhunya rendah
memiliki energi yang lebih kecil sehingga kalor bergerak dari zat dengan suhu
tinggi menuju zat dengan suhu lebih rendah. Ketika sejumlah kalor dilepaskan
oleh sebuah benda yang suhunya lebih tinggi, maka kalor tersebut akan diterima
oleh benda lain yang suhunya lebih rendah dengan jumlah yang sama besar.
Gejala tersebut pertama kali ditunjukkan oleh seorang ilmuwan berkebangsaan
Inggris bernama Joseph Black (1728-1799). Oleh karena itu, hukum tersebut
disebut dengan Asas Black (Mundilarto dan Istiyono, 2007).
Terdapat tiga cara perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Perpindahan kalor suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat
tersebut dinamakan konduksi. Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai
dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut yang disebabkan oleh perbedaan
massa jenis zat. Sedangkan perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara disebut
radiasi (pancaran) (Prasojo et al, 2006). Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan
untuk memahami tentang konsep Asas Black.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah:
1. Mengenal dan mengetahui tentang suhu dan kalor
2. Mengenal dan mengetahui tentang Asas Black
3. Mampu menentukan hasil pengukuran suhu dan kalor dengan Asas Black
II. TINJAUAN PUSTAKA
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Alat yang
digunakan untuk mengukur suhu benda dengn tepat dan menyatakannya dengan
angka disebut termometer. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa
kaca berongga yang berisi zat cair (alkoho atau air raksa), dan bagian atas cairan
adalah ruang hampa udara. Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume
zat cair akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan
bertambah bila dipanaskan dan berkurang jika didinginkan. Naik turunya zat cair
tersebut digunakan sebagai acuan untuk menentukan suhu suatu
benda(Rizal,2012).
Proses mendidihnya air melibatkan perpindahan kalor dari sumber ke
lingkungan sekitar. Sumber kalor adalah api, sedangkan dapat dikatakan bahwa
semakin besar nyala api, berarti makin besar kalor yang dimiliki atau semakin
lama dipanaskan maka akan semakin banyak kalor yang dilepaskan. Akibat
pemberian kalor tersebut, maka suhu air akan mengalami kenaikan dimana
semakin lama dipanaskan maka kenaikan suhu semakin tinggi(Herman,2015).
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda
dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor
merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun
dilepaskan oleh suatu benda (Halliday dkk, 1985).
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara
umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu
dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang
dikandungnya juga sangat besar, begitu juga sebalikanya. Hasil percobaan yang
sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat)
bergantung pada 3 faktor yaitu massa jenis, jenis zat (kalor jenis) dan perubahan
suhu (Triple,1998).
Bila suatu benda yang temperaturnya berbeda-beda dipersatukan, maka
temperature terakhir yang dicapai oleh kedua sistem tersebut berada diantara dua
temperatur permukaan tersebut. Suatu zat bahan (material substance) yakni
kalorik, terdapat didalam setiap benda. Sebuah benda pada temperatur tinggi
mengandung lebih banyak kalori dari pada benda temperatur rendah. Bila kedua
benda tersebut disatukan, maka benda yang kaya kalorinya kehilangan sebagian
kalorinya yang diberikan kepada benda lain sampai kedua benda tersebut belum
mencapai temperatur yang sama. Teroi kalorik mampu menjelaskan pencampuran
zat-zat didalam sebuah kalorimeter. Sedangkan kalorimeter tersebut merupakan
alat untuk menentukan kalor jenis suatu zat (Halliday dkk, 1999).
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 16 April 2019 pukul 16.00 sampai
dengan pukul 18.00 WIB. Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Fisika Dasar,
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini, yaitu timbangan digital, gelas
beaker, erlenmeyer, bunsen, kaki tiga, kawat kasa, korek api dan termometer infra
red.
Bahan yang digunakan adalah air.
3.3 Prosedur Percobaan
Prosedur yang dilakukan pada praktikum ini adalah:
1. Disiapkan air dingin sebanyak 300 mL dengan gelas ukur, kemudian dituang
ke gelas beaker 1 liter, diukur suhunya. Di tempat terpisah, disiapkan air
dingin sebanyak 250 mL dengan gelas ukur, dituang ke dalam gelas beaker
dan diukur suhunya.
2. Dipanaskan 300 mL air tersebut dengan bunsen.
3. Diukur suhu air tiap 1 (satu) menit sekali sampai suhu air mencapai 50ºC.
4. Dimatikan bunsen setelah suhu air mencapai 50ºC.
5. Dituang air yang bersuhu 50ºC ke dalam air dingin 250 ml di dalam gelas
beaker.
6. Diaduk campuran air tersebut dan diukurlah suhunya.
7. Dicatat hasilnya pada tabel data yang telah disediakan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil dari praktikum ini sebagai berikut:
Waktu (Menit) Suhu (0C) Kalor (J)
0 28,3 0
1 39,2 13.734
2 40,4 1.512
3 47 8.316
4 51,8 6.048
Hitungsuhucampuran air menggunakanasas black. Sebagaipetunjukdalammenghitug,
perhatikan diagram di bawahini dan caraperhitungannya.
Airpada waterbath, 50˚ C
Suhuakhir,t˚ C
Airdingin,t0 ˚ C
Air pada ti 50˚ C
Massa m1 = 0,3 kg
Kalorjenis c1 = 4200 J/kg˚ C
Perubahansuhu ∆t1 = (51,8 – t )˚ C
Air melepaskankalor : m1c1∆t1
Qlepas = m1c1∆t1 =(0,3 kg) x (4200 J/kg˚ C) x (51,8– t0)˚ C = 1260 (51,8 – t)
Air dingin pada t0˚ C
Massa m1 = 0,25 kg
Kalorjenis c1 = 4200 J/kg˚ C
Perubahansuhu ∆t1 = (t – t0 )˚ C
Air menerimakalor :
Qterima= m2c2∆t2 =(0,25 kg) x (4200 J/kg˚ C) x (t – t0)˚ C = 1050 (t – 27,6 )
BerdasarkanAsas Black, Qlepas= Qterima. Jadi,
1260 (51,8 – t) = 1050 ( t – 27,6 )
Jadi, suhuakhir yang dapatdicapaiadalah t = 40,8˚ C
4.2 Pembahasan
Percobaan ini dilakukan dua perlakuan terhadap air. Kedua air pertama-tama
diukur suhu awalnya, air pertama dengan volume 300 ml dipanaskan hingga
suhunya mencapai 500C. Setiap 1 menit, suhu air tersebut di ukur menggunakan
termometer infra red sampai suhu akhir air tersebut 500C. Hal ini dilakukan agar
dapat diketahui peningkatan suhu dan besar kalor yang dibutuhkan tiap menit
untuk memanaskan air. Air kedua dengan volume 250 ml tidak dipanaskan
melainkan hanya diletakkan di dalam gelas beaker. Setelah air pertama suhunya
mencapaiu 500C, air tersebut dituangkan ke dalam beaker glass yang berisi 250 ml
yang tidak dipanaskan. Kedua campuran tersebut diaduk selama beberpa detik
agar perubahan suhu yang terjadi tidak terlalu signifikan. Suhu akhir kedua
campuran diukur untuk dibandingkan dengan suhu campuran berdasarkan
perhitungan.
Suhu dan kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air berbeada-beda tiap
menitnya. Saat memulai proses pemanasan hingga ke menit pertama suhu dan
kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air adalah 10,9oC dan 13.734 Joule.
Dari menit pertama hingga kedua suhu dan kalor yang dibutuhkan untuk
memanaskan air adalah 1,2oC dan 1.512 Joule. Dari menit kedua hingga ketiga
suhu dan kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air adalah 6,6oC dan 8.316
Joule. Dari menit ketiga hingga ke menit akhir suhu dan kalor yang dibutuhkan
untuk memanaskan air adalah 4,8oC dan 6.048 Joule.Pada suhu campuran yang
didapat melalui percobaan dengan yang didapat menggunakan perhitungan
dengan asas black terdapat perbedaan. Suhu campuran yang didapat melalui
percobaan adalah 37,8oC, sedangkan suhu campuran yang didapat menggunakan
perhitungan dengan asas black adalah 40,8oC. Hal tersebut dapat terjadi
disebabkan ada nya ketidakpastian saat melakukan pengukuran suhu, dikarenakan
keterbatasan alat yang digunakan. Suhu lingkungan juga dapat mempengaruhi
perbedaan tersebut, karena suhu lingkungan lebih besar dari suhu air yang tidak
dipanaskan sehingga air yang terlalu lama didiamkan dapat menerima kalor dari
lingkungan dan suhu air menjadi meningkat.
Pada peristiwa pencampuran dua zat cair yang berbeda suhunya, zat cair yang
suhunya lebih tinggi memiliki energi lebih besar, sedangkan zat cair yang suhunya
lebih rendah memiliki energi lebih rendah. Akibatnya, terjadi aliran energi dari zat
cair yang suhunya lebih tinggi ke zat cair yang suhunya lebih rendah. Seluruh
kalor dari zat yang suhunya lebih tinggi diterima oleh zat yang suhunya lebih
rendah sehingga akan terjadi kesetimbangan energi. Pernyataan tersebut dikenal
sebagai asas black, dimana pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang
dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama besar dengan kalor yang diterima zat
yang suhunya lebih rendah (Arisworo dkk., 2006).
Kalor merupakan suatu energi yang mudah diterima dan mudah dilepaskan
sehingga dapat mengubah temperatur zat menjadi naik atau turun. Kalor juga
dapat berpindah dari satu zat ke zat yang lain melalui medium atau perantara.
Kalor adalah bentuk energi yang tidak dapat dilihat ataupun terlihat dan juga
energi kalor dapat berubah menjadi bentuk energi lain, seperti cahaya, gerak,
listrik, kimia dan lain-lain.Misalkan, dua buah zat yang memiliki temperatur
berbeda dicampurkan pada sebuah wadah. Maka temperatur kedua benda tersebut
akan menjadi sama. Besarnya temperatur akhir berada di antara temperatur awal
kedua zat tersebut. Pada gejala ini, kalor berpindah dari temperatur tinggi
ke temperatur yang lebih rendah hingga mencapai temperatur setimbangnya
(astra, 2006).
Asas Black adalah sebuah prinsip dalam fisika mengenai kalor yang di
kemukakan oleh ilmuwan Skotlandia.Kalor adalah energi yang pindah dari benda
yang suhunya tinggi kebenda yang suhunya rendah. Oleh karena itu, pengukuran
kalor menyangkut perpindahan energy. Energy adalah kekal, sehingga benda yang
suhunya tinggi akan melepas energy Qlepas den benda yang suhunya rendah akan
menerima energy Qterima dengan besar yang sama. Apabila kita nyatakan dalam
bentuk persamaan Qlepas = Qterima (Glancoli, 1997).
Penerapan asas black dalam bidang industri salah satunya adalah pada industri
kelapa sawit dimana asas black diterapkan pada alat bernama boiler yang berungsi
untuk memanaskan zat cair atau udara pada suatu wadah. Didalam pipa dialirkan
air panas atau udara panas hasl dari proses pemanasan.Pipa penukar kalor ini akan
dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air atau udara yang akan dipanaskan,
sehingga disini terjadi perpindahan kalor secara konveksi dan konduksi.Proses ini
berlangsung dengan cara air panas yang mengalir dalam pipa akan menghantarkan
kalor secara konveksi ke pipa bagian dalam. Dari bagian dalam pipa dan
permukaan pipa ini kalor akan dihantarkan secara konveksi pada zat cair atau
udara (wahyu, 2010).
V. KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktikum ini adalah
1. Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari suatu
tempat ketempat lain karena perbedaan suhu. Sedangkan suhu adalah
derajat panas atau dinginnya suatu benda yang dinyatakan dalam bentuk
angka.
2. Menurut hukum asaz black, zat yang suhunya tinggi akan melepaskan
kalor yang akan diterima oleh zat yang suhunya lebih rendah dengan besar
yang sama. Kalor yang dilepaskan pada praktikum ini sebesar 29.610
Joule dan kalor yang diterima sebesar 25.410 Joule. Perbedaan ini terjadi
karena kesalahan praktikum.
3. Suhu awal air adalah 28,30C, pada menit ke-1 terjadi peningkatan suhu
sebesar 10,90C dan membutuhkan kalor sebesar 13.734 Joule. Pada menit
ke-2 terjadi peningkatan suhu sebesar 1,20C dan membutuhkan kalor
sebesar 1.512 Joule. Menit ke-3 terjadi peningkatan suhu sebesar 6,60C
dan membutuhkan kalor sebesar 8.316 Joule dan menit ke-4 terjadi
peningkatan suhu sebesar 4,80C dan membutuhkan kalor sebesar 6.048
Joule.
DAFTAR PUSTAKA
Arisworo, D., Yusa dan Nana Sutresna. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP
NNNNNKelas VII. Grafindo Media Pratama. Bandung.
Astra, I. dan Setiawan H. 2006. Fisika untuk SMA dan MA kelas10. Piranti
NNNNNDarama Kalokatama. Jakarta.
Glancoli.C, Douglas. 1997. Fisika Jilid1 edisi empat. Erlangga. Jakarta.
Halliday, D dan Robert, R.1985. Fisika Edisi Ketiga Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Halliday, D dan Robert, R.1999. Fisika Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Herman dan asisten LDF.2015.Penuntun Kimia Fisik Dasar 2. Universitas
NNNNNNegeri Makassar. Makassar.
Mundilarto dan Istiyono,E. 2007. Fisika 1. Yudhistira. Jakarta.
Prasojo, B., Naryoko., Djannah, P., Tampubolon, R., dan Damayanti, E. 2006.
NNNTeori dan Aplikasi Fisika SMP Kelas VII. Yudhistira. Jakarta.
Rizal, Rahmat. 2012. Suhu. UPI Bandung. Bandung.
Tripler, Paul A.1998. Fisika Edisi Ketiga Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Wijaya, A., Suryatin, B., Salirawati, D. 2006. IPA Terpadu VIIA Untuk Sekolah
NNNMenengah Pertama dan MTs Kelas VII. Grasindo. Jakarta.
Mundilarto dan Istiyono,E. 2007. Fisika 1. Yudhistira. Jakarta.
Wahyu, S. dkk. 2010. Analisis Perpindahan Panas pada Saluran Berliku.Teknik
NNNNNMesin.Universitas Brawijaya.
LAMPIRAN
Perhitungan
𝜌 𝑎𝑖𝑟 = 1000 kg/m³ ; V = 300 ml = 3 x 10−4
m³ ; c = 4200 J/kgºC
ρ =
𝑚
𝑉
m = ρ . V
= 1000 kg/m³ . 3 x 10−4
m³
= 0,3 kg
Pada saat t = 0 menit
∆T = 0ºC
Q = m . c. ∆T
= 0,3 kg . 4200 J/kgºC . 0ºC
= 0 Joule
Pada saat t = 1 menit
∆T = 𝑇2 − 𝑇1
= 39,2 ºC – 28,3 ºC
= 10,9 ºC
Q = m . c. ∆T
= 0,3 kg . 4200 J/kgºC . 10,9ºC
= 1.3734 Joule
Pada saat t = 1 menit
∆T = 𝑇2 − 𝑇1
= 39,2 ºC – 28,3 ºC
= 10,9 ºC
Q = m . c. ∆T
= 0,3 kg . 4200 J/kgºC . 10,9ºC
= 1.3734 Joule
Pada saat t = 2 menit
∆T = 𝑇3 − 𝑇2
= 40,4 ºC – 39,2 ºC
= 1,2 ºC
Q = m . c. ∆T
= 0,3 kg . 4200 J/kgºC . 1,2ºC
= 1.512 Joule
Pada saat t = 3 menit
∆T = 𝑇4 − 𝑇3
= 47,0 ºC – 40,4 ºC
= 6,6 ºC
Q = m . c. ∆T
= 0,3 kg . 4200 J/kgºC . 6,6ºC
= 8.316 Joule
Pada saat t = 4 menit
∆T = 𝑇5 − 𝑇4
= 51,8 ºC – 47,0 ºC
= 4,8 ºC
Q = m . c. ∆T
= 0,3 kg . 4200 J/kgºC . 4,8ºC
= 6.048 Joule
Air pada T = 51,8 ºC
Massa 𝑚1 = 0,3 kg
Kalor jenis c = 4200 J/kgºC
Perubahan suhu ∆T 1= (51,8 – 28,3) ºC
Air melepaskan kalor
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑚1c ∆T 1
= 0,3 kg . 4200 J/kg ºC . (51,8-t)ºC
= 1260(51,8-t) ºC
Air dingin pada T = 28,3ºC
Massa 𝑚2 = 0,25 kg
Kalor jenis c = 4200 J/kgºC
Perubahan suhu ∆T 2= (51,8 – 28,3) ºC = 23,5 ºC
Air menerima kalor
𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 = 𝑚2c ∆T 2
= 0,25 kg . 4200 J/kg ºC . (t-27,6)ºC
= 1050(t-27,6)ºC
Berdasarkan Asas Black,
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
𝑚1c ∆T 1= 𝑚2c ∆T 2
1260(51,8-t) ºC = 1050(t-27,6)ºC
65.268-1260t = 1050t-28.980
65.268 = 2310t
T = 40,8 ºC
Gambar 1. Pengukuran Gambar 2. 300 ml
Volume Air Air dipanaskan
Gambar 3. Perhitungan Waktu Gambar 4. Pemanasan
Gambar 5. Air Campuran

More Related Content

What's hot

PPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAPPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAevyns
 
Pemisahan Campuran
Pemisahan CampuranPemisahan Campuran
Pemisahan Campurancanisius75
 
ENERGI TERBARUKAN (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)
ENERGI TERBARUKAN  (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)ENERGI TERBARUKAN  (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)
ENERGI TERBARUKAN (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)vikhi79
 
Dinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya iDinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya iDicky Permana
 
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptxAnnisaFadhila19
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatNurul Hanifah
 
Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)KLOTILDAJENIRITA
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Dwi Mirda
 
Pencemaran lingkungan kelas X
Pencemaran lingkungan kelas XPencemaran lingkungan kelas X
Pencemaran lingkungan kelas XYudistira Ydstr
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)NovaPriyanaLestari
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basanurwiji
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
 
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirwulansafitri8
 
Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Aar Riana
 
Zat padat, cair dan gas
Zat padat, cair dan gasZat padat, cair dan gas
Zat padat, cair dan gasokejelly
 

What's hot (20)

PPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAPPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASA
 
Pemisahan Campuran
Pemisahan CampuranPemisahan Campuran
Pemisahan Campuran
 
ENERGI TERBARUKAN (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)
ENERGI TERBARUKAN  (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)ENERGI TERBARUKAN  (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)
ENERGI TERBARUKAN (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
 
Dinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya iDinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya i
 
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)
 
ALAT UKUR MASSA & WAKTU
ALAT UKUR MASSA & WAKTUALAT UKUR MASSA & WAKTU
ALAT UKUR MASSA & WAKTU
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
 
Pencemaran lingkungan kelas X
Pencemaran lingkungan kelas XPencemaran lingkungan kelas X
Pencemaran lingkungan kelas X
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Ppt alat ukur
Ppt alat ukurPpt alat ukur
Ppt alat ukur
 
Tekanan Zat Padat,Cair dan Gas
Tekanan Zat Padat,Cair dan GasTekanan Zat Padat,Cair dan Gas
Tekanan Zat Padat,Cair dan Gas
 
Silabus fisika-sma-kelas-x
Silabus fisika-sma-kelas-xSilabus fisika-sma-kelas-x
Silabus fisika-sma-kelas-x
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
 
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
 
Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6
 
Zat padat, cair dan gas
Zat padat, cair dan gasZat padat, cair dan gas
Zat padat, cair dan gas
 

Similar to ASAS BLACK

Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatAzizah Fitria Sari
 
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian Rezafarida
 
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterDiajeng Ramadhan
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisFita_ta
 
Tugas nurul fisika
Tugas nurul fisikaTugas nurul fisika
Tugas nurul fisikaerjul erwan
 
Kajian fisika smp materi wujud zat
Kajian fisika smp materi wujud zatKajian fisika smp materi wujud zat
Kajian fisika smp materi wujud zatElistiana Morry
 
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptxsuhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptxyusti7
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriFransiska Puteri
 
Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1
Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1
Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1Salwa Al Aribah
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaIndah Fitri Hapsari
 
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)Pratiwi Lilapraba
 
Materi pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalorMateri pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalorsutarjo1234
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarWidya arsy
 

Similar to ASAS BLACK (20)

Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
 
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian
 
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
 
termodinamika
termodinamikatermodinamika
termodinamika
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenis
 
Tugas nurul fisika
Tugas nurul fisikaTugas nurul fisika
Tugas nurul fisika
 
Kajian fisika smp materi wujud zat
Kajian fisika smp materi wujud zatKajian fisika smp materi wujud zat
Kajian fisika smp materi wujud zat
 
Laporan lengka1
Laporan lengka1Laporan lengka1
Laporan lengka1
 
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptxsuhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
 
suhu dan perubahannya
suhu dan perubahannyasuhu dan perubahannya
suhu dan perubahannya
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
 
SUHU dan KALOR
SUHU dan KALORSUHU dan KALOR
SUHU dan KALOR
 
Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1
Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1
Laporan Fisika Dasar Acara 1 Kalorimetri ITP UNS Semester 1
 
Modul kalor huda
Modul kalor hudaModul kalor huda
Modul kalor huda
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimia
 
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
 
Materi pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalorMateri pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalor
 
Materi pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalorMateri pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalor Suhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (9)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

ASAS BLACK

  • 1. ASAS BLACK (Laporan Praktikum Fisika Dasar Pertanian) Oleh 1. Adinda Saskia Salsabila Ulfianty 1814231025 2. Aisyah Tri Suci Ramadhani 1814231022 3. Elsa Yulyanda 1814231021 4. Ferdi Iskandar 1814231034 5. M. Azdhan Alfharoby 1854231002 6. Siti Nurjanah 1814231023 LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2019
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN Judul : Asas Black Tempat : Laboratorium Fisika Dasar Hari, tanggal : Selasa, 16 April 2019 Nama : 1. Adinda Saskia Salsabila Ulfianty 1814231025 2. Aisyah Tri Suci Ramadhani 1814231022 3. Elsa Yulyanda 1814231021 4. Ferdi Iskandar 1814231034 5. M. Azdhan Alfharoby 1854231002 6. Siti Nurjanah 1814231023 Kelompok : 5 Program Studi : Teknologi Industri Pertanian Fakultas : Pertanian Bandar Lampung, 23 April 2019 Mengetahui, Asisten Hendri Maulana 1514071005
  • 3. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap benda mempunyai suhu tertentu. Apabila dua benda yang suhunya beerbeda ditempelkan secara merarata maka suatu saat suhu keduanya akan menjadi sama. Hal yang sama akan terjadi ketika air dingin yang ada di bak mandi dicampur dengan air panas untuk mendapatkan air hangat. Pada percampuran itu akan dihasilkan air hangat yang suhunya lebih rendah daripada air mendidih, tetapi lebih tinggi dari air di bak sebelumnya. Hal ini karena pada peristiwa tersebut terjadi perpindahan kalor. Jadi, kalor adalah salah satu bentuk energi yang berpindah dari autu tempat ke tempat lain karena perbedaan suhu (Wijaya et al, 2006). Energi kalor bersifat kekal dalam arti bahwa kalor tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, melainkan hanya berpindah tempat dan berubah bentuk. Bila dua zat cair yang berbeda suhunya dicampur, maka zat cair yang suhunya lebih tinggi memiliki energi yang lebih besar, sedangkan zat cair yang suhunya rendah memiliki energi yang lebih kecil sehingga kalor bergerak dari zat dengan suhu tinggi menuju zat dengan suhu lebih rendah. Ketika sejumlah kalor dilepaskan oleh sebuah benda yang suhunya lebih tinggi, maka kalor tersebut akan diterima oleh benda lain yang suhunya lebih rendah dengan jumlah yang sama besar. Gejala tersebut pertama kali ditunjukkan oleh seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris bernama Joseph Black (1728-1799). Oleh karena itu, hukum tersebut disebut dengan Asas Black (Mundilarto dan Istiyono, 2007).
  • 4. Terdapat tiga cara perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Perpindahan kalor suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut dinamakan konduksi. Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut yang disebabkan oleh perbedaan massa jenis zat. Sedangkan perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara disebut radiasi (pancaran) (Prasojo et al, 2006). Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan untuk memahami tentang konsep Asas Black. 1.2 Tujuan Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah: 1. Mengenal dan mengetahui tentang suhu dan kalor 2. Mengenal dan mengetahui tentang Asas Black 3. Mampu menentukan hasil pengukuran suhu dan kalor dengan Asas Black
  • 5. II. TINJAUAN PUSTAKA Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda dengn tepat dan menyatakannya dengan angka disebut termometer. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca berongga yang berisi zat cair (alkoho atau air raksa), dan bagian atas cairan adalah ruang hampa udara. Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan bertambah bila dipanaskan dan berkurang jika didinginkan. Naik turunya zat cair tersebut digunakan sebagai acuan untuk menentukan suhu suatu benda(Rizal,2012). Proses mendidihnya air melibatkan perpindahan kalor dari sumber ke lingkungan sekitar. Sumber kalor adalah api, sedangkan dapat dikatakan bahwa semakin besar nyala api, berarti makin besar kalor yang dimiliki atau semakin lama dipanaskan maka akan semakin banyak kalor yang dilepaskan. Akibat pemberian kalor tersebut, maka suhu air akan mengalami kenaikan dimana semakin lama dipanaskan maka kenaikan suhu semakin tinggi(Herman,2015). Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda (Halliday dkk, 1985).
  • 6. Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandungnya juga sangat besar, begitu juga sebalikanya. Hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor yaitu massa jenis, jenis zat (kalor jenis) dan perubahan suhu (Triple,1998). Bila suatu benda yang temperaturnya berbeda-beda dipersatukan, maka temperature terakhir yang dicapai oleh kedua sistem tersebut berada diantara dua temperatur permukaan tersebut. Suatu zat bahan (material substance) yakni kalorik, terdapat didalam setiap benda. Sebuah benda pada temperatur tinggi mengandung lebih banyak kalori dari pada benda temperatur rendah. Bila kedua benda tersebut disatukan, maka benda yang kaya kalorinya kehilangan sebagian kalorinya yang diberikan kepada benda lain sampai kedua benda tersebut belum mencapai temperatur yang sama. Teroi kalorik mampu menjelaskan pencampuran zat-zat didalam sebuah kalorimeter. Sedangkan kalorimeter tersebut merupakan alat untuk menentukan kalor jenis suatu zat (Halliday dkk, 1999).
  • 7. III. METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 16 April 2019 pukul 16.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB. Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 3.2 Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini, yaitu timbangan digital, gelas beaker, erlenmeyer, bunsen, kaki tiga, kawat kasa, korek api dan termometer infra red. Bahan yang digunakan adalah air. 3.3 Prosedur Percobaan Prosedur yang dilakukan pada praktikum ini adalah: 1. Disiapkan air dingin sebanyak 300 mL dengan gelas ukur, kemudian dituang ke gelas beaker 1 liter, diukur suhunya. Di tempat terpisah, disiapkan air dingin sebanyak 250 mL dengan gelas ukur, dituang ke dalam gelas beaker dan diukur suhunya. 2. Dipanaskan 300 mL air tersebut dengan bunsen.
  • 8. 3. Diukur suhu air tiap 1 (satu) menit sekali sampai suhu air mencapai 50ºC. 4. Dimatikan bunsen setelah suhu air mencapai 50ºC. 5. Dituang air yang bersuhu 50ºC ke dalam air dingin 250 ml di dalam gelas beaker. 6. Diaduk campuran air tersebut dan diukurlah suhunya. 7. Dicatat hasilnya pada tabel data yang telah disediakan.
  • 9. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Hasil dari praktikum ini sebagai berikut: Waktu (Menit) Suhu (0C) Kalor (J) 0 28,3 0 1 39,2 13.734 2 40,4 1.512 3 47 8.316 4 51,8 6.048 Hitungsuhucampuran air menggunakanasas black. Sebagaipetunjukdalammenghitug, perhatikan diagram di bawahini dan caraperhitungannya. Airpada waterbath, 50˚ C Suhuakhir,t˚ C Airdingin,t0 ˚ C
  • 10. Air pada ti 50˚ C Massa m1 = 0,3 kg Kalorjenis c1 = 4200 J/kg˚ C Perubahansuhu ∆t1 = (51,8 – t )˚ C Air melepaskankalor : m1c1∆t1 Qlepas = m1c1∆t1 =(0,3 kg) x (4200 J/kg˚ C) x (51,8– t0)˚ C = 1260 (51,8 – t) Air dingin pada t0˚ C Massa m1 = 0,25 kg Kalorjenis c1 = 4200 J/kg˚ C Perubahansuhu ∆t1 = (t – t0 )˚ C Air menerimakalor : Qterima= m2c2∆t2 =(0,25 kg) x (4200 J/kg˚ C) x (t – t0)˚ C = 1050 (t – 27,6 ) BerdasarkanAsas Black, Qlepas= Qterima. Jadi, 1260 (51,8 – t) = 1050 ( t – 27,6 ) Jadi, suhuakhir yang dapatdicapaiadalah t = 40,8˚ C 4.2 Pembahasan Percobaan ini dilakukan dua perlakuan terhadap air. Kedua air pertama-tama diukur suhu awalnya, air pertama dengan volume 300 ml dipanaskan hingga suhunya mencapai 500C. Setiap 1 menit, suhu air tersebut di ukur menggunakan termometer infra red sampai suhu akhir air tersebut 500C. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui peningkatan suhu dan besar kalor yang dibutuhkan tiap menit untuk memanaskan air. Air kedua dengan volume 250 ml tidak dipanaskan melainkan hanya diletakkan di dalam gelas beaker. Setelah air pertama suhunya mencapaiu 500C, air tersebut dituangkan ke dalam beaker glass yang berisi 250 ml
  • 11. yang tidak dipanaskan. Kedua campuran tersebut diaduk selama beberpa detik agar perubahan suhu yang terjadi tidak terlalu signifikan. Suhu akhir kedua
  • 12. campuran diukur untuk dibandingkan dengan suhu campuran berdasarkan perhitungan. Suhu dan kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air berbeada-beda tiap menitnya. Saat memulai proses pemanasan hingga ke menit pertama suhu dan kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air adalah 10,9oC dan 13.734 Joule. Dari menit pertama hingga kedua suhu dan kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air adalah 1,2oC dan 1.512 Joule. Dari menit kedua hingga ketiga suhu dan kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air adalah 6,6oC dan 8.316 Joule. Dari menit ketiga hingga ke menit akhir suhu dan kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air adalah 4,8oC dan 6.048 Joule.Pada suhu campuran yang didapat melalui percobaan dengan yang didapat menggunakan perhitungan dengan asas black terdapat perbedaan. Suhu campuran yang didapat melalui percobaan adalah 37,8oC, sedangkan suhu campuran yang didapat menggunakan perhitungan dengan asas black adalah 40,8oC. Hal tersebut dapat terjadi disebabkan ada nya ketidakpastian saat melakukan pengukuran suhu, dikarenakan keterbatasan alat yang digunakan. Suhu lingkungan juga dapat mempengaruhi perbedaan tersebut, karena suhu lingkungan lebih besar dari suhu air yang tidak dipanaskan sehingga air yang terlalu lama didiamkan dapat menerima kalor dari lingkungan dan suhu air menjadi meningkat. Pada peristiwa pencampuran dua zat cair yang berbeda suhunya, zat cair yang suhunya lebih tinggi memiliki energi lebih besar, sedangkan zat cair yang suhunya lebih rendah memiliki energi lebih rendah. Akibatnya, terjadi aliran energi dari zat cair yang suhunya lebih tinggi ke zat cair yang suhunya lebih rendah. Seluruh kalor dari zat yang suhunya lebih tinggi diterima oleh zat yang suhunya lebih rendah sehingga akan terjadi kesetimbangan energi. Pernyataan tersebut dikenal sebagai asas black, dimana pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama besar dengan kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah (Arisworo dkk., 2006).
  • 13. Kalor merupakan suatu energi yang mudah diterima dan mudah dilepaskan sehingga dapat mengubah temperatur zat menjadi naik atau turun. Kalor juga dapat berpindah dari satu zat ke zat yang lain melalui medium atau perantara. Kalor adalah bentuk energi yang tidak dapat dilihat ataupun terlihat dan juga energi kalor dapat berubah menjadi bentuk energi lain, seperti cahaya, gerak, listrik, kimia dan lain-lain.Misalkan, dua buah zat yang memiliki temperatur berbeda dicampurkan pada sebuah wadah. Maka temperatur kedua benda tersebut akan menjadi sama. Besarnya temperatur akhir berada di antara temperatur awal kedua zat tersebut. Pada gejala ini, kalor berpindah dari temperatur tinggi ke temperatur yang lebih rendah hingga mencapai temperatur setimbangnya (astra, 2006). Asas Black adalah sebuah prinsip dalam fisika mengenai kalor yang di kemukakan oleh ilmuwan Skotlandia.Kalor adalah energi yang pindah dari benda yang suhunya tinggi kebenda yang suhunya rendah. Oleh karena itu, pengukuran kalor menyangkut perpindahan energy. Energy adalah kekal, sehingga benda yang suhunya tinggi akan melepas energy Qlepas den benda yang suhunya rendah akan menerima energy Qterima dengan besar yang sama. Apabila kita nyatakan dalam bentuk persamaan Qlepas = Qterima (Glancoli, 1997). Penerapan asas black dalam bidang industri salah satunya adalah pada industri kelapa sawit dimana asas black diterapkan pada alat bernama boiler yang berungsi untuk memanaskan zat cair atau udara pada suatu wadah. Didalam pipa dialirkan air panas atau udara panas hasl dari proses pemanasan.Pipa penukar kalor ini akan dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air atau udara yang akan dipanaskan, sehingga disini terjadi perpindahan kalor secara konveksi dan konduksi.Proses ini berlangsung dengan cara air panas yang mengalir dalam pipa akan menghantarkan kalor secara konveksi ke pipa bagian dalam. Dari bagian dalam pipa dan permukaan pipa ini kalor akan dihantarkan secara konveksi pada zat cair atau udara (wahyu, 2010).
  • 14. V. KESIMPULAN Kesimpulan pada praktikum ini adalah 1. Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari suatu tempat ketempat lain karena perbedaan suhu. Sedangkan suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda yang dinyatakan dalam bentuk angka. 2. Menurut hukum asaz black, zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor yang akan diterima oleh zat yang suhunya lebih rendah dengan besar yang sama. Kalor yang dilepaskan pada praktikum ini sebesar 29.610 Joule dan kalor yang diterima sebesar 25.410 Joule. Perbedaan ini terjadi karena kesalahan praktikum. 3. Suhu awal air adalah 28,30C, pada menit ke-1 terjadi peningkatan suhu sebesar 10,90C dan membutuhkan kalor sebesar 13.734 Joule. Pada menit ke-2 terjadi peningkatan suhu sebesar 1,20C dan membutuhkan kalor sebesar 1.512 Joule. Menit ke-3 terjadi peningkatan suhu sebesar 6,60C dan membutuhkan kalor sebesar 8.316 Joule dan menit ke-4 terjadi peningkatan suhu sebesar 4,80C dan membutuhkan kalor sebesar 6.048 Joule.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Arisworo, D., Yusa dan Nana Sutresna. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP NNNNNKelas VII. Grafindo Media Pratama. Bandung. Astra, I. dan Setiawan H. 2006. Fisika untuk SMA dan MA kelas10. Piranti NNNNNDarama Kalokatama. Jakarta. Glancoli.C, Douglas. 1997. Fisika Jilid1 edisi empat. Erlangga. Jakarta. Halliday, D dan Robert, R.1985. Fisika Edisi Ketiga Jilid I. Erlangga. Jakarta. Halliday, D dan Robert, R.1999. Fisika Jilid I. Erlangga. Jakarta. Herman dan asisten LDF.2015.Penuntun Kimia Fisik Dasar 2. Universitas NNNNNNegeri Makassar. Makassar. Mundilarto dan Istiyono,E. 2007. Fisika 1. Yudhistira. Jakarta. Prasojo, B., Naryoko., Djannah, P., Tampubolon, R., dan Damayanti, E. 2006. NNNTeori dan Aplikasi Fisika SMP Kelas VII. Yudhistira. Jakarta. Rizal, Rahmat. 2012. Suhu. UPI Bandung. Bandung. Tripler, Paul A.1998. Fisika Edisi Ketiga Jilid I. Erlangga. Jakarta. Wijaya, A., Suryatin, B., Salirawati, D. 2006. IPA Terpadu VIIA Untuk Sekolah NNNMenengah Pertama dan MTs Kelas VII. Grasindo. Jakarta. Mundilarto dan Istiyono,E. 2007. Fisika 1. Yudhistira. Jakarta. Wahyu, S. dkk. 2010. Analisis Perpindahan Panas pada Saluran Berliku.Teknik NNNNNMesin.Universitas Brawijaya.
  • 17. Perhitungan 𝜌 𝑎𝑖𝑟 = 1000 kg/m³ ; V = 300 ml = 3 x 10−4 m³ ; c = 4200 J/kgºC ρ = 𝑚 𝑉 m = ρ . V = 1000 kg/m³ . 3 x 10−4 m³ = 0,3 kg Pada saat t = 0 menit ∆T = 0ºC Q = m . c. ∆T = 0,3 kg . 4200 J/kgºC . 0ºC = 0 Joule Pada saat t = 1 menit ∆T = 𝑇2 − 𝑇1 = 39,2 ºC – 28,3 ºC = 10,9 ºC Q = m . c. ∆T = 0,3 kg . 4200 J/kgºC . 10,9ºC = 1.3734 Joule Pada saat t = 1 menit ∆T = 𝑇2 − 𝑇1 = 39,2 ºC – 28,3 ºC = 10,9 ºC Q = m . c. ∆T = 0,3 kg . 4200 J/kgºC . 10,9ºC = 1.3734 Joule Pada saat t = 2 menit
  • 18. ∆T = 𝑇3 − 𝑇2 = 40,4 ºC – 39,2 ºC = 1,2 ºC Q = m . c. ∆T = 0,3 kg . 4200 J/kgºC . 1,2ºC = 1.512 Joule Pada saat t = 3 menit ∆T = 𝑇4 − 𝑇3 = 47,0 ºC – 40,4 ºC = 6,6 ºC Q = m . c. ∆T = 0,3 kg . 4200 J/kgºC . 6,6ºC = 8.316 Joule Pada saat t = 4 menit ∆T = 𝑇5 − 𝑇4 = 51,8 ºC – 47,0 ºC = 4,8 ºC Q = m . c. ∆T = 0,3 kg . 4200 J/kgºC . 4,8ºC = 6.048 Joule Air pada T = 51,8 ºC Massa 𝑚1 = 0,3 kg Kalor jenis c = 4200 J/kgºC Perubahan suhu ∆T 1= (51,8 – 28,3) ºC Air melepaskan kalor 𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑚1c ∆T 1 = 0,3 kg . 4200 J/kg ºC . (51,8-t)ºC = 1260(51,8-t) ºC
  • 19. Air dingin pada T = 28,3ºC Massa 𝑚2 = 0,25 kg Kalor jenis c = 4200 J/kgºC Perubahan suhu ∆T 2= (51,8 – 28,3) ºC = 23,5 ºC Air menerima kalor 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 = 𝑚2c ∆T 2 = 0,25 kg . 4200 J/kg ºC . (t-27,6)ºC = 1050(t-27,6)ºC Berdasarkan Asas Black, 𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑚1c ∆T 1= 𝑚2c ∆T 2 1260(51,8-t) ºC = 1050(t-27,6)ºC 65.268-1260t = 1050t-28.980 65.268 = 2310t T = 40,8 ºC
  • 20. Gambar 1. Pengukuran Gambar 2. 300 ml Volume Air Air dipanaskan Gambar 3. Perhitungan Waktu Gambar 4. Pemanasan Gambar 5. Air Campuran