SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
TEORI PEMBELAJARAN BEHAVIORISTIK
DOSEN: MUHAMMAD NURHUSAIN .M.pd
DISUSUN OLEH :
NAMA : NURLIAH
NIM : 1724033
KELAS : MT II.I
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (YPUP)
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkat rahmat dan karunia-nya kami dapat menyelesaikan makalah
“BELAJAR DAN PEMBELAJARAN” ini dengan baik.
Adapun tujuan kami menulis makalah ini yaitu agar kita mengetahui tentang
Belajar dan Pembelajaran serta penggunaannya di dalam proses pembelajaran
maupun di dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada manusia yang sempurna, kami menyadari masih terdapat banyak
kesalahan yang tampa sengaja dibuat, baik kata maupun tata bahasa dalam makalah
ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnakan kakalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Makassar, 12 Maret 2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................. i
Daftar isi........................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan Masalah.............................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian belajar dan pembelajaran.............................................. 3
B. Teori behavioristic.......................................................................... 4
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 13
B. Saran............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan dan kehidupansetiap manusia sangatmungkin
timbul berbagai permasalahan. Baik yang di alami secara individual, kelompok
dalam keluarga, lembaga tertentu atau bahkan bagian masyarakat secara lebih
luas. Untuk itu di tentukan adanya bimbingan sebagai suatu usahan pemberian
bantuan yang diberikan baik kepada individu maupun kelompok dalam rangka
memecahkan masalah yang dihadapi.
Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan
bimbingan adalah memahami individu (dalam hal ini peserta didik) secara
keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya maupun latar belakangnya.
Sehingga peserta didik diharapkan dapat memperoleh bimbingan yang tepat dan
terarah. Jika ditinjau dari konsep atau teori Behavioristik tentu berbeda dengan
teori lain. Hal ini dapat dilihat dalam pembelajaran sehari-hari dikelas.
Teori Behavioristik memandang bahwa belajar adalah mengubah
tingkah laku siswa dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi
mengerti, dan tugas guru adalah mengontrol stimulas dan lingkungan belajar
agar perubahan mendekati tujuan yang diinginkan dan guru memberi hadiah
siswa yang telah mampu memperlihatkan perubahan bermakna sedangkan
hukuman di berikan kepada siswa yang tidak mampu memperlihatkan
perubahan makna. Untuk memahami peserta didik secara lebih mendalam,
maka seorang pembimbing maupun konselor perlu mengumpulkan bebagai
keterangan atau data tentang peserta didik yang meliputi berbagai aspek seperti:
aspek sosial kultural, perkembangan individu, perbedaan individu, adaptasi,
masalah belajar dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan teori behavioristik?
2. Teori-teori apa saja yang ada dalam behavioristik?
3. Apa saja teknik-teknik dari pendekatan behavioral?
2
4. Bagaimana proses pelaksanaan konseling behavioral?
5. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari teori behavioritik?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian teori behavioristik
2. Menjelaskan proses pelaksanaan konseling behavioral
3. Menjelaskan teknik-teknik dari pendekatan behavioral
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar Dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Dapat di artikan sebagai aktifitas mental atau (psikhis) yang terjadi
karena adanya interaksi aktif antaran individu dengan lingkungannya yang
menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relative tetao dalam
aspek-aspek: kognitif, psikomotor dan afektif. Perubahan tersebut dapat
berubah sesuatu yang sama sekali baru untuk penyempurnaan/peningkatan
dari hasil belajar yang telah di peroleh sebelumnya, dapat di simpulkan
bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingka laku atau
penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagannya.
Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan
rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan.
a. Tujuan belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan
bahwa siswatelah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan
tercapai oleh siswa. Tujuan beljar adalah deskripsi mengenai tingka laku
yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses
belajar. Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen yaitu: tingkah laku
terminal, kondisi-kondisi tes dan standar perilaku. Suatu ukuran
menentukan tingkat minimal perilaku yang dapat diterima debagai bukti
bahwa siswa telah mencapai tujuan belajar.
2. Pengertian Pembelajaran
Adalah upaya yang di lakukan untuk membantu seseorang atau
kelompok orang sedemikian rupa dengan maksud supaya di samping
tercipta proses belajar juga sekaligus supaya proses belajar lebih efesien dan
efektif. Itulah sebabnya Darsono, 24 – 2000: mengemukakan bahwa
4
pengertian pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingka laku peserta didik
berubah kearah yang lebih baik.
a. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada hakekatnya adalah rumusan tentang
perilaku hasil belajar (kognitif, psikomotor dan afektif) yang diharapkan
untuk dimiliki (dikuasai)oleh si pelajar setelah si pelajar mengalami
proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Yang menjadi kunci dalam
rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata
ajaran dan guru itu sendiri.
B. Pengertian Teori Behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada
tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulas dan respon.
Teori behavioristik merupakan sebuah teori yang di cetuskan oleh Gage dan
Berliner. Kemudian teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang
berpengaruh terhadap pengembangan yang dikenal sebagai aliran behavioristik.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-respnnya,
mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau
perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan
semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan
akan menghilang bila dikenai hukuman. Seseorang dianggap telah belajar
sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini
dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang
berupa respon. Stimulus adalah segalah hal yang diberikan oleh guru kepada
pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap
stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus
dan respon tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diukur adalah
stimulasi dan respon. Oleh karena itu sesuatu yang diberikan oleh guru
(stimulas) dan sesuatu yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat di amati
5
dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan
suatu hal penting untuk melihat perubahan tingkah laku tersebut terjadi atau
tidak. Terdapat pandangan tokoh-tokoh pendekatan behavioristik yang di
kemukakan oleh beberapa ahli.
1. Teori Belajar Thorndike
Menurut thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara
stimulas dan respon. Dan perubahan tingkah laku merupakan akibat dari
kegiatan belajar yang berwujud konkrit yaitu dapat diamati atau berwujud
tidak konkrit yaitu tidak diamati. Teori ini juga disebut sebagai aliran
koneksionisme (connectionism). Belajar merupakan peristiwa terbentuknya
asosiasi-asosiasi antaran peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S)
dengan respon (R). stimulus adalah suatu perubahan dari lingkungan
eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk bereaksi
atau berbuat sedangkan respon dari adalah sembarang tingkah laku yang
dimunculkan karena adanya perangsang. Dalam eksperimennya, Thorndike
menggunakan kucing lapar yang dimasukkan dalam sangkar (puzzle box)
tersebut diketahui bahwa supaya tercapai hubungan antara stimulus dan
respons, perlu adanya kemampuan untuk memilih respon yang tepat serta
melalui usaha-usaha atau percobaan-percobaan (trials) dan kegagalan-
kegagalan (error) terlebih dahulu. Bentuk paling dasar adalah “trial and
error learning atau selecting and connecting learning” dan berlangsung
menurut hukum-hukum tertentu. Oleh karena itu teori belajar
koneksionisme atau teori asosiasi. Dari percobaan ini Thorndike
menemukan hukum-hukum belajar sebagai berikut.
a. Hukum Kesiapan (law of readiness)
Yaitu semakin siap suatu organisme memperoleh suatu
perubahan tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu
sehingga asosiasi cenderung diperkuat.
b. Hukum Latihan (law of exercise)
6
Yaitu semaki sering tingkah laku diulang/dilatih (digunakan),
maka asosiasi tersebut akan semakin kuat. Prinsip law of exercise adalah
koneksi antara kondisi (yang merupakan prangsang)dengan tindakan
akan menjadi lebih kuat karena latihan-latihan, tetapi akan melemah bila
koneksi antara keduanya tidak dilanjutkan atau dihentikan. Sehingga
prinsip dari hukum ini menujukkan bahwa prinsip utama dalam belajar
adalah ulangan. Makin sering diulangi, materi pelajaran akan semakin
dikuasai.
c. Hukum Akibat (law of effect)
Yaitu stimulus respon cenderung diperkuat bila akibatnya
menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibatnya tidak
memuaskan. Hukum ini menujuk pada makin kuat atau makin lemahnya
koneksi sebagai hasil perbuatan. Suatu perbuatan yang disertai akibat
menyenangkan cenderung dipertahankan dan lain kali akan diulangi.
Sebaliknya, suatu perbuatan yang diikuti akibat tidak menyenangkan
cenderung dihentikan dan tidak akan diulang
Teori ini di sebut dengan teori S-R. dalam teori S-R dikatakan
bahwa dalam proses belajar, pertama kali organisme (hewa,
orang)belajar dengan cara coba salah (trial and error). Kalau organisme
berada dalam situasi yang mengandung masalah, maka organisme itu
akan mengeluarkan serentakan tingka laku dari kumpulan tingkah laku
yang ada padanya untuk memecahkan masalah itu.
Berdasarkan pengalaman itulah, maka saat menghadapi masalah
yang serupa, organisme sudah tahu tingkah laku mana yang harus
dikeluarkannya untuk memecahkan masalah. Ia mengasosiasikan suatu
masalah tertentu dengan suatu tingkah laku tertentu. Seokor kucing
misalnya, yang di masukkan dalam kandang yang terkunci akan
bergerak, berjalan, meloncat, mencakar dan sebagainnya sampai suatu
saat secara kebetulan ia menginjak suatu pedal dalam kandang itu
sehingga kadang itu terbuka. Sejak itu kucing akan langsung menginjak
pedal kalau ia di masukkan dalam kandang yang sama.
7
Pada mulanya, pendidikan dan pengajaran di amerika serikat di
dominasi oleh pengaruh dari Thorndike (1874-1949)teori belajar
Thorndike di sebut “connectionsm” karena belajar merupakan proses
pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Karakteristik
belajar secara mencoba-coba dalah sebahai berikut:
1.) Adanya motif pada diri seseorang yang mendorong untuk
melakukan sesuatu.
2.) Seseorang berusaha melakukan berbagai macam respon dalam
rangka memenuhi motif-motifnya.
3.) Respon-respon yang dirasakan tidak sesuai dengan motifnya akan
menghilang.
4.) Akhirnya seseorang mendapatkanjenis respon yang paling tepat.
2. Teori Belajar Watson
Watson pada tahun 1908 ia menjadi professor dalam psikologi
eksperimenal dan psikologi komparatif di john Hopkins university di
Baltimore dan sekaligus menjadi direktur laboratorium psikologi di
universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan university
dan bekerja dalam bidang psikologi konsumen. John Watson dikenal
sebagai pendiri aliran behaviorisme di amerika serikat. Karyanya yang
paling di kenal adalah “psychology as the behaviourist view it” (1913).
Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi
ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia mengakui adanya kesadaran yang
hanya di teliti melalui metode introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa
psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu
alam. Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada
pnyelidikan-penyelidikan tentang tingkah laku yang nyata saja. Meskipun
banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun harus diakui bahwa pearan
Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode-
metode obyektif psikologi.
Peran Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia
menekankan pentingnya pebndidikan dalam perkembangan tingkah laku. Ia
8
percaya bahwa dengan memberikan kondisioning tertentu dalam proses
pendidikan, maka akan dapat mebuat seorang anak yang mempunyai sifat-
sifat tertentu. Ia bahkan memberikan ucapan yang sangat ekstrim untuk
mendukung pendapatnya tersebut, dengan mengatakan “Berikan Kepada
Saya Sepuluh Orang Anak, Maka Saya Akan Jadikan ke Sepuluh Anak itu
Sesuai Dengan Kehendak Saya”. Teori belajar Watson S-R (stimulus-
respon) yang langsung ini di sebut juga dengan koneksionisme menurut
Watson, nsmun dalam perkembangan besarnya koneksionisme juga dikenal
dengan psikologi behavioristik.
Stimulus dan respon (S-R)tersebut memang harus dapat di amati
seperti perubahan mental itu penting, namun menurutnya, tidak
menjelaskan apakah proses belajar tersebut sudah terjadi apa belum.
Dengan asumsi demikian, dapat diramalkan perubahan apa yang akan
terjadi pada anak.
Teori perubahan perilaku (belajar) dalam kelompok behaviorisme
ini memandang manusia sebagai produk lingkungan. Segalah perilaku
manusia sebagian besar akibat pengaruh lingkungan sekitarnya.
Lingkunganlah yang menbentuk kepribadian manusia. Behaviorisme tidak
bermaksud mempermasalahkan norma-norma pada manusia.
Apakah seorang manusia tegolong baik, tidak baik, emosional,
rasional ataupun irasional. Di sini hanya dibicarakan bahwa perilaku
manusia itu sebagai akibat berinteraksi dengan lingkungan, dan pola
interaksi tersebut harus diamati dari luar.
Belajar dalam teori behaviorisme ini selanjutya di katakana sebagai
hubungan langsung antara stimulus yang datang dari luar dengan respons
yang di tampilkan oleh individu. Respon tertentu akan muncul dari individu,
jika di beri stimulus, dari luar. S singkatan dari stimulus dan R singkatan
dari respon.
Menurut Watson, belajar merupakan proses interaksi antara stimulis
dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk
tingkah laku yang dapat di amati dan dapat diukir. Dengan kata lain, meski
9
ia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang
selama proses belajar, namun ia menganggap hal-hal tersebut sebagai factor
yang tak perlu diperhitungkan. Ia tetap mengakui bahwa perubahan-
perubahan mental dalam bentuk benak siswa itu penting, namun semua itu
tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum karena
tidak dapat diamati.
Demikian juga jika stimulus dilakukan secara terus-menerus dan
dalam waktu yang cukup lama, akan berakibat perubahan perilaku individu.
Misalnya dengan hal kepercayaan sebagian masyarakat tentang obat-obatan
yang di iklankan di televise. Mereka sudah tahun dan terbiasa menggunakan
obat-obat yang secara gencar ditayangkan di televise. Jika orang sakit maag
maka obatnya adalah promag, waisan, Mylanta ataupun obat-obat liannya
yang sering di iklankan di televise. Jenis obat lain tidak perna di gunakannya
untuk penyakit maag tadi, padahal mungkin saja secara higenis obat yang
tidak tertampilkan, lebih manjur, misalnya: syarat terjadinya proses belajar
dalam pola hubungan S-R ini adalah adanya unsur dorongan (drive),
rangsangan (stimulus), respon dan penguatan (reinforcement).
3. Teori Belajar Clark Hull
Clark L. Hull (1884-1952) meraih gelar ph.D. dari university of
Wisconsin pada tahun 1918, temapat dia mengajar dari 1916 sampai 1929
dia pindah ke yale dan tetap di sana sampai ia meninggal.
Embbinghaus adalah orang yang pertama menggunakan eksperimen
untuk meneliti proses belajar, tetapi Clark Hull adalah orang pertama yang
menggunakan teori yang kukuh untuk mempelajari dan menjelaskan proses
belajar. Teori Clark Hull disajikan pada tahun 1952 dalam buku berjudul “A
Behavior System”. Dia bermaksud menulis ketiga tentang belajar, tetapi
niatnya tidak pernah terwujud.
Setiap teori ilmiah hanyalah alat yang membantu pariset dalam
mensintensiskan fakta dan dalam memahami kemana mesti mencari
informasi baru. Nilai dasar dari teori ditentukan oleh seberapa kuatnya ia
bersesuaian dengan fakta yang teramati atau atau dengan hasil eksperimen.
10
Otoritas utama dalam ilmu pengetahuan ilmiah adalah dunia empiris.
Meskipun teori Clark Hull dapat abstrak, ia tetap harus memberi pernyataan
tentang kejadian yang dapat di amati. Seberapapun abstraknya suatu teori,
ia pada akhirnya menghasilkan proposisi yang dapat diverifikasi secara
empiris.
Clark Hull juga menggunakan variable hubungan antaran stimulus
dan respon untuk menjelaskan pengertian tentang belajar. Namun iya sangat
terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Baginya, seperti teori
evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga
kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, teori ini mengatakan bahwa
kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam
seluruh bagian manusia, sehingga stimulus dalam belajarpun hampir selaluh
dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul
akan bermacam macam bentuknya. Dalam kenyataannya, teori-teori
demikian tidak banyak menggunakan dalam kehidupan praktis, terutama
setelah skinner memperkenalkan teori hull masih sering digunakan dalam
berbagai eksperimen di laboratorium.
Teori belajar yang di kembangkan oleh Clark Hull sama dengan para
ahli fungsionalis lainnya, yaitu menggunakan tipe belajar hubungan
stimulus-respon (S-R). menurut pandangan ini, belajar tidak terjadi secara
tiba-tiba, tetapi karena adanya hubungan S-R, perilaku juga dipengaruhi
oleh sesuatu proses yang terjadi dalam diri organisme, yang tidak dapat
diamati. Variable ini kemudian dikenal dengan nama variable interving
(intervening variable).
Clark Hull mengikuti jejak Thorndike dalam usahannya
mengembangkan teori belajar. Prinsip-prinsip yang digunakan mirip dengan
apa yang di kemukakan oleh para behavior, yaitu yaitu dasar stimulus dan
adanya penguat (reinforcement). Clark Hull mengemukakan teorinya yaitu
bahwa suatu kebutuhan atau keadaan terdorong (oleh motif, tujuan, maksud,
aspirasi dan ambisi) harus ada dalam diri seseorang yang belajar, sebelum
suatu respon dapat diperkuat atas dasar pengurangan kebutuhan.
11
Dalam hal ini, efesiensi belajar tergantung ada besarnya tingkat
pengurangan dan kepuasan motif yang menyebabkan timbulnya usaha
belajar oleh respon-respon yang dibuat individu.
Dua hal yang sangat penting dalam proses belajar Clark Hull adalah
adanya motivasi intensif (incentive motivation) dan pengurangan stimulus
pendorong (drive stimulus reduction). Penggunaan secara praktis teori
belajar Clark Hull untuk kegiatan di dalam kelas adalah sebagai berikut:
a. Teori belajar berdasarkan pada drive-reduction atau drive stimulus
reduction.
b. Instruksional objektif harus di rumuskan secara spesifik dan jelas.
c. Ruang kelas harus di atur sedemikian rupa sehingga memudahkan
terjadinya proses belajar.
d. Pelajaran harus dimulai dari yang sederhana atau mudah menuju kepada
yang lebih kompleks atau sulit.
e. Kecemasan harus ditimbulkan untuk mendorong kemauan belajar,
latihan harus didistribusikan dengan hsti-hati supaya tidak terjadi
inhibisi (kelelahan tidak boleh mengganggu belajar).
f. Urutan mapel harus diatur sedemikian rupa sehingga mapel yang
terdahulu tidak menghambat, tapi justru harus menjadi perangsang yang
mendorong belajar mapel berikutnya.
Mekanisme belajar ada tiga macam variable teori Clark Hull yaitu:
a. Variable bebas (independen) yang merupakan kejadian stimulas secara
sistematis dimanipilasi oleh eksperimenter
b. Variable pengintervensi (intervensing), yakni proses yang di anggap
terjadi da dalam organisme tetapi tidak dapat di amati secara langsung.
c. Variableterikat (dependen) yakni beberapa aspek dari perilaku yang di
ukur oleh eksperimenter dalam rangka menentukan apakah variable
bebas punya efek atau tidak
Walaupun Clark Hull sangat hati-hati dengan membatasi teorinya
dan implikasinya, kita juga bisa mengeksplorasi implikasi teori Clark Hull
untuk pendidikan. Teori belajar Clark Hull adalah reduksi dorongan atau
12
reduksi stimulus dorongan. Menurutnya belajar melibatkan dorongan yang
dapat direduksi.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan kami dapat meyimpulkan bahwa
pengertian/definisi belajar dapat di simpulkan bahwa belajar itu senantiasa
merupakan perubahan tingka laku atau penampilan, dengan serangkaian
kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan
sebagainya.sedangkan pengertian/definisi bahwa pembelajaran memiliki ciri-
ciri: merupakan upaya dan sengaja, pembelajaran harus membuat siswa belajar,
tujuan harus di tetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan,
perlaksanaannya terkendali, baik isinya maupun hasil.
teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada
tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulu dan respon,
serta memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon
terhadap lingkungan, pengalaman dan latihan yang akan membentuk perilaku
mereka. Adapun tokoh-tokoh aliran behavioritik yaitu: 1.) Thorndike 2.)
Watson 3.) Clark Hull, dengan pendapat masing-masing.
B. Saran
Dari makalah ini diharapkan dapat menjadi bekal kita nantinya sebagai
calon pendidik agar tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://hanihandayani96.wordpress.com/2015/04/21/makalah-teori-behavioristik/
http:ainamulyana.blogspot.com/2016/06/pengertian-belajar-dan-pengertian.html
http://makalahpendidikanislamlengkap.blogspot.co.id/2016/12/teori-
behaviorisme-clark-hull.html?m=1
https://sites.google.com/site/mulyanabanten/home/teori-belajar-behavioristik
https://fadlibae.wordpress.com/2010/03/24/teori-belajar-behavioristik-john-
watson-1878-1958/

More Related Content

What's hot

Aspek aspek penilaian dalam pembelajaran ips
Aspek aspek penilaian dalam pembelajaran ipsAspek aspek penilaian dalam pembelajaran ips
Aspek aspek penilaian dalam pembelajaran ipsAprian Hidayat
 
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didikPresentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didikharis07_slideshare
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarEndah Rizkiani
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarKumala Lestari
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...Dedi Yulianto
 
Psikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikePsikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikeHilmawanAan
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaMelda Amelia
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranrizka_pratiwi
 
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKSPROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKSHusna Sholihah
 
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)hairina wasliah
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajarNarendra
 
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran BahasaTeori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran BahasaYunita Siswanti
 

What's hot (20)

Aspek aspek penilaian dalam pembelajaran ips
Aspek aspek penilaian dalam pembelajaran ipsAspek aspek penilaian dalam pembelajaran ips
Aspek aspek penilaian dalam pembelajaran ips
 
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didikPresentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...
 
Psikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikePsikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndike
 
Teori belajar humanisme
Teori belajar humanismeTeori belajar humanisme
Teori belajar humanisme
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKSPROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
 
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran BahasaTeori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
 

Similar to Teori Behavioristik

TEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASATEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASAPiobarkah
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTaufik Maulana
 
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3NikenDwi15
 
Makalah Teori Belajar
Makalah Teori Belajar Makalah Teori Belajar
Makalah Teori Belajar Adindahz
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikAnita Rahman
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarMono Manullang
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaransundelubek1
 
Tugas observasi
Tugas observasiTugas observasi
Tugas observasinuuu23
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikaSulyatiSulyati
 
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxPPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxElysabetKristanti1
 
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptxDedeApriyanto2687
 
PPT KELOMPOK 4 PSIKOPEN.pptx
PPT KELOMPOK 4 PSIKOPEN.pptxPPT KELOMPOK 4 PSIKOPEN.pptx
PPT KELOMPOK 4 PSIKOPEN.pptxRifkaAlmunawarah1
 
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptxRogsBuck
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3ayu01
 

Similar to Teori Behavioristik (20)

TEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASATEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASA
 
teori belajar.pptx
teori belajar.pptxteori belajar.pptx
teori belajar.pptx
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
 
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
 
Makalah Teori Belajar
Makalah Teori Belajar Makalah Teori Belajar
Makalah Teori Belajar
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
 
Prinsip
PrinsipPrinsip
Prinsip
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip Belajar
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
 
Ttinjauan Filsafat Behaviorisme
Ttinjauan Filsafat BehaviorismeTtinjauan Filsafat Behaviorisme
Ttinjauan Filsafat Behaviorisme
 
Tugas observasi
Tugas observasiTugas observasi
Tugas observasi
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisika
 
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptxPPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
PPT-Teori belajar Behavioristik.pptx
 
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
 
PPT KELOMPOK 4 PSIKOPEN.pptx
PPT KELOMPOK 4 PSIKOPEN.pptxPPT KELOMPOK 4 PSIKOPEN.pptx
PPT KELOMPOK 4 PSIKOPEN.pptx
 
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Teori Behavioristik

  • 1. MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN TEORI PEMBELAJARAN BEHAVIORISTIK DOSEN: MUHAMMAD NURHUSAIN .M.pd DISUSUN OLEH : NAMA : NURLIAH NIM : 1724033 KELAS : MT II.I SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (YPUP) 2018
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-nya kami dapat menyelesaikan makalah “BELAJAR DAN PEMBELAJARAN” ini dengan baik. Adapun tujuan kami menulis makalah ini yaitu agar kita mengetahui tentang Belajar dan Pembelajaran serta penggunaannya di dalam proses pembelajaran maupun di dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia yang sempurna, kami menyadari masih terdapat banyak kesalahan yang tampa sengaja dibuat, baik kata maupun tata bahasa dalam makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnakan kakalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Makassar, 12 Maret 2018 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................................. i Daftar isi........................................................................................................... ii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1 C. Tujuan Masalah.............................................................................. 2 BAB II. PEMBAHASAN A. Pengertian belajar dan pembelajaran.............................................. 3 B. Teori behavioristic.......................................................................... 4 BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................................... 13 B. Saran............................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan dan kehidupansetiap manusia sangatmungkin timbul berbagai permasalahan. Baik yang di alami secara individual, kelompok dalam keluarga, lembaga tertentu atau bahkan bagian masyarakat secara lebih luas. Untuk itu di tentukan adanya bimbingan sebagai suatu usahan pemberian bantuan yang diberikan baik kepada individu maupun kelompok dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan bimbingan adalah memahami individu (dalam hal ini peserta didik) secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya maupun latar belakangnya. Sehingga peserta didik diharapkan dapat memperoleh bimbingan yang tepat dan terarah. Jika ditinjau dari konsep atau teori Behavioristik tentu berbeda dengan teori lain. Hal ini dapat dilihat dalam pembelajaran sehari-hari dikelas. Teori Behavioristik memandang bahwa belajar adalah mengubah tingkah laku siswa dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tugas guru adalah mengontrol stimulas dan lingkungan belajar agar perubahan mendekati tujuan yang diinginkan dan guru memberi hadiah siswa yang telah mampu memperlihatkan perubahan bermakna sedangkan hukuman di berikan kepada siswa yang tidak mampu memperlihatkan perubahan makna. Untuk memahami peserta didik secara lebih mendalam, maka seorang pembimbing maupun konselor perlu mengumpulkan bebagai keterangan atau data tentang peserta didik yang meliputi berbagai aspek seperti: aspek sosial kultural, perkembangan individu, perbedaan individu, adaptasi, masalah belajar dan sebagainya. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang di maksud dengan teori behavioristik? 2. Teori-teori apa saja yang ada dalam behavioristik? 3. Apa saja teknik-teknik dari pendekatan behavioral?
  • 5. 2 4. Bagaimana proses pelaksanaan konseling behavioral? 5. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari teori behavioritik? C. Tujuan Masalah 1. Mengetahui pengertian teori behavioristik 2. Menjelaskan proses pelaksanaan konseling behavioral 3. Menjelaskan teknik-teknik dari pendekatan behavioral
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Belajar Dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar Dapat di artikan sebagai aktifitas mental atau (psikhis) yang terjadi karena adanya interaksi aktif antaran individu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relative tetao dalam aspek-aspek: kognitif, psikomotor dan afektif. Perubahan tersebut dapat berubah sesuatu yang sama sekali baru untuk penyempurnaan/peningkatan dari hasil belajar yang telah di peroleh sebelumnya, dapat di simpulkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingka laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagannya. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. a. Tujuan belajar Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswatelah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. Tujuan beljar adalah deskripsi mengenai tingka laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen yaitu: tingkah laku terminal, kondisi-kondisi tes dan standar perilaku. Suatu ukuran menentukan tingkat minimal perilaku yang dapat diterima debagai bukti bahwa siswa telah mencapai tujuan belajar. 2. Pengertian Pembelajaran Adalah upaya yang di lakukan untuk membantu seseorang atau kelompok orang sedemikian rupa dengan maksud supaya di samping tercipta proses belajar juga sekaligus supaya proses belajar lebih efesien dan efektif. Itulah sebabnya Darsono, 24 – 2000: mengemukakan bahwa
  • 7. 4 pengertian pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingka laku peserta didik berubah kearah yang lebih baik. a. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran pada hakekatnya adalah rumusan tentang perilaku hasil belajar (kognitif, psikomotor dan afektif) yang diharapkan untuk dimiliki (dikuasai)oleh si pelajar setelah si pelajar mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran dan guru itu sendiri. B. Pengertian Teori Behavioristik Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulas dan respon. Teori behavioristik merupakan sebuah teori yang di cetuskan oleh Gage dan Berliner. Kemudian teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap pengembangan yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-respnnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah segalah hal yang diberikan oleh guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diukur adalah stimulasi dan respon. Oleh karena itu sesuatu yang diberikan oleh guru (stimulas) dan sesuatu yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat di amati
  • 8. 5 dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat perubahan tingkah laku tersebut terjadi atau tidak. Terdapat pandangan tokoh-tokoh pendekatan behavioristik yang di kemukakan oleh beberapa ahli. 1. Teori Belajar Thorndike Menurut thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulas dan respon. Dan perubahan tingkah laku merupakan akibat dari kegiatan belajar yang berwujud konkrit yaitu dapat diamati atau berwujud tidak konkrit yaitu tidak diamati. Teori ini juga disebut sebagai aliran koneksionisme (connectionism). Belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antaran peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R). stimulus adalah suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk bereaksi atau berbuat sedangkan respon dari adalah sembarang tingkah laku yang dimunculkan karena adanya perangsang. Dalam eksperimennya, Thorndike menggunakan kucing lapar yang dimasukkan dalam sangkar (puzzle box) tersebut diketahui bahwa supaya tercapai hubungan antara stimulus dan respons, perlu adanya kemampuan untuk memilih respon yang tepat serta melalui usaha-usaha atau percobaan-percobaan (trials) dan kegagalan- kegagalan (error) terlebih dahulu. Bentuk paling dasar adalah “trial and error learning atau selecting and connecting learning” dan berlangsung menurut hukum-hukum tertentu. Oleh karena itu teori belajar koneksionisme atau teori asosiasi. Dari percobaan ini Thorndike menemukan hukum-hukum belajar sebagai berikut. a. Hukum Kesiapan (law of readiness) Yaitu semakin siap suatu organisme memperoleh suatu perubahan tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat. b. Hukum Latihan (law of exercise)
  • 9. 6 Yaitu semaki sering tingkah laku diulang/dilatih (digunakan), maka asosiasi tersebut akan semakin kuat. Prinsip law of exercise adalah koneksi antara kondisi (yang merupakan prangsang)dengan tindakan akan menjadi lebih kuat karena latihan-latihan, tetapi akan melemah bila koneksi antara keduanya tidak dilanjutkan atau dihentikan. Sehingga prinsip dari hukum ini menujukkan bahwa prinsip utama dalam belajar adalah ulangan. Makin sering diulangi, materi pelajaran akan semakin dikuasai. c. Hukum Akibat (law of effect) Yaitu stimulus respon cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan. Hukum ini menujuk pada makin kuat atau makin lemahnya koneksi sebagai hasil perbuatan. Suatu perbuatan yang disertai akibat menyenangkan cenderung dipertahankan dan lain kali akan diulangi. Sebaliknya, suatu perbuatan yang diikuti akibat tidak menyenangkan cenderung dihentikan dan tidak akan diulang Teori ini di sebut dengan teori S-R. dalam teori S-R dikatakan bahwa dalam proses belajar, pertama kali organisme (hewa, orang)belajar dengan cara coba salah (trial and error). Kalau organisme berada dalam situasi yang mengandung masalah, maka organisme itu akan mengeluarkan serentakan tingka laku dari kumpulan tingkah laku yang ada padanya untuk memecahkan masalah itu. Berdasarkan pengalaman itulah, maka saat menghadapi masalah yang serupa, organisme sudah tahu tingkah laku mana yang harus dikeluarkannya untuk memecahkan masalah. Ia mengasosiasikan suatu masalah tertentu dengan suatu tingkah laku tertentu. Seokor kucing misalnya, yang di masukkan dalam kandang yang terkunci akan bergerak, berjalan, meloncat, mencakar dan sebagainnya sampai suatu saat secara kebetulan ia menginjak suatu pedal dalam kandang itu sehingga kadang itu terbuka. Sejak itu kucing akan langsung menginjak pedal kalau ia di masukkan dalam kandang yang sama.
  • 10. 7 Pada mulanya, pendidikan dan pengajaran di amerika serikat di dominasi oleh pengaruh dari Thorndike (1874-1949)teori belajar Thorndike di sebut “connectionsm” karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Karakteristik belajar secara mencoba-coba dalah sebahai berikut: 1.) Adanya motif pada diri seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu. 2.) Seseorang berusaha melakukan berbagai macam respon dalam rangka memenuhi motif-motifnya. 3.) Respon-respon yang dirasakan tidak sesuai dengan motifnya akan menghilang. 4.) Akhirnya seseorang mendapatkanjenis respon yang paling tepat. 2. Teori Belajar Watson Watson pada tahun 1908 ia menjadi professor dalam psikologi eksperimenal dan psikologi komparatif di john Hopkins university di Baltimore dan sekaligus menjadi direktur laboratorium psikologi di universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan university dan bekerja dalam bidang psikologi konsumen. John Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di amerika serikat. Karyanya yang paling di kenal adalah “psychology as the behaviourist view it” (1913). Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia mengakui adanya kesadaran yang hanya di teliti melalui metode introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam. Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada pnyelidikan-penyelidikan tentang tingkah laku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun harus diakui bahwa pearan Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode- metode obyektif psikologi. Peran Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia menekankan pentingnya pebndidikan dalam perkembangan tingkah laku. Ia
  • 11. 8 percaya bahwa dengan memberikan kondisioning tertentu dalam proses pendidikan, maka akan dapat mebuat seorang anak yang mempunyai sifat- sifat tertentu. Ia bahkan memberikan ucapan yang sangat ekstrim untuk mendukung pendapatnya tersebut, dengan mengatakan “Berikan Kepada Saya Sepuluh Orang Anak, Maka Saya Akan Jadikan ke Sepuluh Anak itu Sesuai Dengan Kehendak Saya”. Teori belajar Watson S-R (stimulus- respon) yang langsung ini di sebut juga dengan koneksionisme menurut Watson, nsmun dalam perkembangan besarnya koneksionisme juga dikenal dengan psikologi behavioristik. Stimulus dan respon (S-R)tersebut memang harus dapat di amati seperti perubahan mental itu penting, namun menurutnya, tidak menjelaskan apakah proses belajar tersebut sudah terjadi apa belum. Dengan asumsi demikian, dapat diramalkan perubahan apa yang akan terjadi pada anak. Teori perubahan perilaku (belajar) dalam kelompok behaviorisme ini memandang manusia sebagai produk lingkungan. Segalah perilaku manusia sebagian besar akibat pengaruh lingkungan sekitarnya. Lingkunganlah yang menbentuk kepribadian manusia. Behaviorisme tidak bermaksud mempermasalahkan norma-norma pada manusia. Apakah seorang manusia tegolong baik, tidak baik, emosional, rasional ataupun irasional. Di sini hanya dibicarakan bahwa perilaku manusia itu sebagai akibat berinteraksi dengan lingkungan, dan pola interaksi tersebut harus diamati dari luar. Belajar dalam teori behaviorisme ini selanjutya di katakana sebagai hubungan langsung antara stimulus yang datang dari luar dengan respons yang di tampilkan oleh individu. Respon tertentu akan muncul dari individu, jika di beri stimulus, dari luar. S singkatan dari stimulus dan R singkatan dari respon. Menurut Watson, belajar merupakan proses interaksi antara stimulis dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat di amati dan dapat diukir. Dengan kata lain, meski
  • 12. 9 ia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun ia menganggap hal-hal tersebut sebagai factor yang tak perlu diperhitungkan. Ia tetap mengakui bahwa perubahan- perubahan mental dalam bentuk benak siswa itu penting, namun semua itu tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum karena tidak dapat diamati. Demikian juga jika stimulus dilakukan secara terus-menerus dan dalam waktu yang cukup lama, akan berakibat perubahan perilaku individu. Misalnya dengan hal kepercayaan sebagian masyarakat tentang obat-obatan yang di iklankan di televise. Mereka sudah tahun dan terbiasa menggunakan obat-obat yang secara gencar ditayangkan di televise. Jika orang sakit maag maka obatnya adalah promag, waisan, Mylanta ataupun obat-obat liannya yang sering di iklankan di televise. Jenis obat lain tidak perna di gunakannya untuk penyakit maag tadi, padahal mungkin saja secara higenis obat yang tidak tertampilkan, lebih manjur, misalnya: syarat terjadinya proses belajar dalam pola hubungan S-R ini adalah adanya unsur dorongan (drive), rangsangan (stimulus), respon dan penguatan (reinforcement). 3. Teori Belajar Clark Hull Clark L. Hull (1884-1952) meraih gelar ph.D. dari university of Wisconsin pada tahun 1918, temapat dia mengajar dari 1916 sampai 1929 dia pindah ke yale dan tetap di sana sampai ia meninggal. Embbinghaus adalah orang yang pertama menggunakan eksperimen untuk meneliti proses belajar, tetapi Clark Hull adalah orang pertama yang menggunakan teori yang kukuh untuk mempelajari dan menjelaskan proses belajar. Teori Clark Hull disajikan pada tahun 1952 dalam buku berjudul “A Behavior System”. Dia bermaksud menulis ketiga tentang belajar, tetapi niatnya tidak pernah terwujud. Setiap teori ilmiah hanyalah alat yang membantu pariset dalam mensintensiskan fakta dan dalam memahami kemana mesti mencari informasi baru. Nilai dasar dari teori ditentukan oleh seberapa kuatnya ia bersesuaian dengan fakta yang teramati atau atau dengan hasil eksperimen.
  • 13. 10 Otoritas utama dalam ilmu pengetahuan ilmiah adalah dunia empiris. Meskipun teori Clark Hull dapat abstrak, ia tetap harus memberi pernyataan tentang kejadian yang dapat di amati. Seberapapun abstraknya suatu teori, ia pada akhirnya menghasilkan proposisi yang dapat diverifikasi secara empiris. Clark Hull juga menggunakan variable hubungan antaran stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian tentang belajar. Namun iya sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Baginya, seperti teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, teori ini mengatakan bahwa kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh bagian manusia, sehingga stimulus dalam belajarpun hampir selaluh dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul akan bermacam macam bentuknya. Dalam kenyataannya, teori-teori demikian tidak banyak menggunakan dalam kehidupan praktis, terutama setelah skinner memperkenalkan teori hull masih sering digunakan dalam berbagai eksperimen di laboratorium. Teori belajar yang di kembangkan oleh Clark Hull sama dengan para ahli fungsionalis lainnya, yaitu menggunakan tipe belajar hubungan stimulus-respon (S-R). menurut pandangan ini, belajar tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi karena adanya hubungan S-R, perilaku juga dipengaruhi oleh sesuatu proses yang terjadi dalam diri organisme, yang tidak dapat diamati. Variable ini kemudian dikenal dengan nama variable interving (intervening variable). Clark Hull mengikuti jejak Thorndike dalam usahannya mengembangkan teori belajar. Prinsip-prinsip yang digunakan mirip dengan apa yang di kemukakan oleh para behavior, yaitu yaitu dasar stimulus dan adanya penguat (reinforcement). Clark Hull mengemukakan teorinya yaitu bahwa suatu kebutuhan atau keadaan terdorong (oleh motif, tujuan, maksud, aspirasi dan ambisi) harus ada dalam diri seseorang yang belajar, sebelum suatu respon dapat diperkuat atas dasar pengurangan kebutuhan.
  • 14. 11 Dalam hal ini, efesiensi belajar tergantung ada besarnya tingkat pengurangan dan kepuasan motif yang menyebabkan timbulnya usaha belajar oleh respon-respon yang dibuat individu. Dua hal yang sangat penting dalam proses belajar Clark Hull adalah adanya motivasi intensif (incentive motivation) dan pengurangan stimulus pendorong (drive stimulus reduction). Penggunaan secara praktis teori belajar Clark Hull untuk kegiatan di dalam kelas adalah sebagai berikut: a. Teori belajar berdasarkan pada drive-reduction atau drive stimulus reduction. b. Instruksional objektif harus di rumuskan secara spesifik dan jelas. c. Ruang kelas harus di atur sedemikian rupa sehingga memudahkan terjadinya proses belajar. d. Pelajaran harus dimulai dari yang sederhana atau mudah menuju kepada yang lebih kompleks atau sulit. e. Kecemasan harus ditimbulkan untuk mendorong kemauan belajar, latihan harus didistribusikan dengan hsti-hati supaya tidak terjadi inhibisi (kelelahan tidak boleh mengganggu belajar). f. Urutan mapel harus diatur sedemikian rupa sehingga mapel yang terdahulu tidak menghambat, tapi justru harus menjadi perangsang yang mendorong belajar mapel berikutnya. Mekanisme belajar ada tiga macam variable teori Clark Hull yaitu: a. Variable bebas (independen) yang merupakan kejadian stimulas secara sistematis dimanipilasi oleh eksperimenter b. Variable pengintervensi (intervensing), yakni proses yang di anggap terjadi da dalam organisme tetapi tidak dapat di amati secara langsung. c. Variableterikat (dependen) yakni beberapa aspek dari perilaku yang di ukur oleh eksperimenter dalam rangka menentukan apakah variable bebas punya efek atau tidak Walaupun Clark Hull sangat hati-hati dengan membatasi teorinya dan implikasinya, kita juga bisa mengeksplorasi implikasi teori Clark Hull untuk pendidikan. Teori belajar Clark Hull adalah reduksi dorongan atau
  • 15. 12 reduksi stimulus dorongan. Menurutnya belajar melibatkan dorongan yang dapat direduksi.
  • 16. 13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan kami dapat meyimpulkan bahwa pengertian/definisi belajar dapat di simpulkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingka laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya.sedangkan pengertian/definisi bahwa pembelajaran memiliki ciri- ciri: merupakan upaya dan sengaja, pembelajaran harus membuat siswa belajar, tujuan harus di tetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, perlaksanaannya terkendali, baik isinya maupun hasil. teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulu dan respon, serta memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan, pengalaman dan latihan yang akan membentuk perilaku mereka. Adapun tokoh-tokoh aliran behavioritik yaitu: 1.) Thorndike 2.) Watson 3.) Clark Hull, dengan pendapat masing-masing. B. Saran Dari makalah ini diharapkan dapat menjadi bekal kita nantinya sebagai calon pendidik agar tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.