SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
TEORI BELAJAR DAN
PENERAPANNYA DALAM
PROSES PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
ANGGOTA KELOMPOK 1
K7119086
FATMAWATI
KUMALA SARI
K7119088
FEBRIANI ISNA
RAHMAWATI
K7119098
GITA REGGY
AYUNDITA
K7119133
KHALIMATUSSA’DI
YYAH
TABLE OF CONTENTS
01
TEORI-TEORI BELAJAR
02
PENERAPAN TEORI
BELAJAR
03
PERBEDAAN TEORI-
TEORI BELAJAR
TEORI-TEORI
BELAJAR
Teori belajar behavioristik mempelajari perilaku dalam
proses pembelajaran, analisis yang dilakukan terletak
pada perilaku yang nampak, terukur, tergambarkan dan
dapat diprediksi. Belajar merupakan perubahan perilaku
manusia yang disebabkan oleh pengaruh lingkungannya.
Behaviorisme bertujuan mengetahui bagaimana perilaku
individu yang belajar dan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Behavioristik memandang bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi
antar stimulus dan respon (Robert, 2014). Peserta didik
dianggap telah melakukan belajar jika dapat menunjukkan
perubahan tingkah lakunya. Contoh, peserta didik dapat
dikatakan memiliki kemampuan membaca jika ia bisa
menunjukkan kemampuan membacanya dengan baik.
TEORI BELAJAR KOGNITIFISTIK
Teori belajar kognitifistik merupakan pendekatan belajar
yang lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil
belajarnya yang sering disebut sebagai model perseptual. Teori
ini memandang bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh
persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Dalam perspektif teori ini, bagian-bagian dari suatu situasi
saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi
tersebut. Tindakan pemisahan atau pembagian sebuah
materi pelajaran ke dalam komponen-komponen kecil dan
dipelajari secara terpisah akan menyebabkan substansi
materi tersebut akan kehilangan makna.
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK
Dalam teori belajar konstruktivistik proses belajar merupakan suatu
proses pembentukan (kontruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu
sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri seseorang yang sedang
mengetahui (Schunk, 1986). Artinya, proses pembentukan
pengetahuan dilakukan oleh peserta didik itu sendiri. Peserta didik
harus aktif selama kegiatan pembelajaran, aktif berpikir, menyusun
kosep, dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari.
Terwujudnya gejala belajar ditentukan oleh niat belajar peserta
didik itu sendiri.
Peranan guru dalam teori belajar konstruktivistik
adalah membantu memfasilitasi agar proses
pengkonstruksian pengetahuan oleh peserta didik
berjalan lancar. Guru tidak mentransfer pengetahuan
yang telah dimilikinya, melainkan mendampingi
peserta didik untuk membentuk pengetahuannya
sendiri dan dituntut untuk lebih memahami jalan
pikiran atau cara pandang peserta didik dalam belajar.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Teori belajar humanistik adalah teori belajar yang penting dan
harus dipahami oleh seorang pendidik. Hal ini untuk mewujudkan
pembelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan
pendidikan abad 21. Humanistik sendiri bersal dari kata "human"
yang berarti manusia. Dalam arti luas humanistik dapat dikatakan
sebagai upaya memanusiakan manusia melalui proses
pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, teori humanistik sangat mementingkan isi yang
dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih
banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk
manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam
bentuknya yang paling ideal.
Teori ini beranggapan bahwa teori belajar apa saja dapat dimanfaatkan
dengan tujuan memanusiakan manusia yakni dengan mencapai
aktualisasi diri, pemahaman diri secara optimal. Teori humanistik juga
memandang faktor motivasi dan pengalaman emosional dalam proses
belajar sangat penting. Tanpa faktor motivasi tersebut maka proses
transfer pengetahuan tidak dapat dilakukan dengan maksimal.
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang
cukup baru terdengar di kalangan para pendidik. Teori ini
menekankan pembelajaran dapat terjadi dimana dan
kapanpun tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Pendidik
dan peserta didik dapat melaksanakan proses
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dalam
jarak yang jauh.
PENERAPAN
TEORI BELAJAR
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Sebagai contohnya pada peserta didik yang belum dapat
melakukan cara pembuatan larutan NaOH sebagaimana yang
sudah diajarkan oleh seorang pendidiknya meskipun dia si peserta
didik sudah berusaha keras untuk mencoba melakukan
pembuatan larutan NaOH dengan cara yang baik. Si pendidik pun
telah mengajarkannya kepada peserta didik secara teliti, akan
tetapi walaupun sudah diajarkan dengan baik jika perserta didik
tersebut belum dapat memahami atau membuat apa yang sudah
diajarkan, maka iapun belum bisa dianggap sudah belajar. Karena
daripada itu iapun belum bisa menunjukkan sesuatu perubahan
perbuatan yang dimana sebagai hasil dari belajar.
Piaget tidak melihat
perkembangan kognitif sebagai
sesuatu yang dapat
didefinisikan secara kuantitatif.
Ia menyimpulkan bahwa daya
pikir atau kekuatan mental anak
yang berbeda usia akan
berbeda pula secara kualitatif.
Collin, dkk (2012)
menggambarkan pemikiran
Piaget sebagai berikut:
TEORI BELAJAR KOGNITIFISTIK
Empat tahap
perkembangan Piaget ini
dapat disimpulkan sebagai
berikut: (Collin, 2012)
Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif
seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara
berpikirnya. Guru seharusnya memahami tahap-tahap
perkembangan kognitif para muridnya agar dalam merancang
dan melaksanakan proses pembelajarannya sesuai dengan
tahap-tahap tersebut. Pembelajaran yang dirancang dan
dilaksanakan tidak sesuai dengan kemampuan dan karakteristik
siswa tidak akan ada maknanya bagi siswa
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK
Contoh penerapan teori belajar konstruktivistik dalam pembelajaran:
Misalnya: Tim 1 mempresentasikan hasil pekerjaannya dikelas. Seusai tim 1
menyajikan presentasinya, diibukalah sesi tanyajawab dan diskusi. Muncullah
berbagai pertanyaan dari teman-teman (apa..?; Bagaimana..?) untuk
menjawab pertanyaanpertanyaan inilah diperlukan adanya proses berpikir
konstruk.
Dari tanya jawabdan diskusi iniilah seorang guru dapat mrngetahui seberapa
jauh siswa sudah mengksonstruksi pengetahuannya. Guru juga dapat
sesekali memnacing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang
berkaitan dengankonsep yang akan/sedang dibahas
C D
B
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Beri kesempatan untuk
mengembangkan diri
Hindarkan tekanan pada
lingkungan belajar
Fasilitasi sumber belajar
yang beragam
A
Berikan reward
kepadasiswa
Penerapannya dalam pembelajaran:
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
Penerapannya dalam pembelajaran:
Berdasarkan deskripsi proses pengolahan informasi yang terjadi
merupakan interaksi faktor internal dan eksternal peserta didik. Maka
apliksi pengelolaan kegiatanpembelajaran berbasis teori sibernetik
yang baik untuk dilkukan bagi pendidik agar dapat
memperlancarproses belajar peserta didik. Diantaranya:
1. Menarik perhatian
2. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa
3. Merangsang ingatan pada prasayarat belajar
4. Memberikan bimbingan belajar
5. Mendorong untuk kerja
6. Memberikan balikan informatif
7. Menjngkatkan retensi dan alih belajar
PERBEDAAN
TEORI-TEORI
BELAJAR
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
THANKS!
PERTANYAAN

More Related Content

Similar to Teori Belajar dan Penerapannya

Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitifJeny Hardiah
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3ayu01
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxWAKURSMKUMMA
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajarNarendra
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
TEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASATEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASAPiobarkah
 
Tugas Psikolog
Tugas PsikologTugas Psikolog
Tugas Psikologadenridwan
 
Apakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaranApakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaranDidie Patient
 
Apakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaranApakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaranDidie Patient
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF khairunnisa mulyana
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajararuna227
 
Erlawati Iia Pe
Erlawati Iia PeErlawati Iia Pe
Erlawati Iia Pe64258
 
C:\Fakepath\Agus Rudiawan
C:\Fakepath\Agus RudiawanC:\Fakepath\Agus Rudiawan
C:\Fakepath\Agus Rudiawanagusrudiawan
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikaSulyatiSulyati
 

Similar to Teori Belajar dan Penerapannya (20)

Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitif
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Pkp ut raha
Pkp ut rahaPkp ut raha
Pkp ut raha
 
Lulinda riska
Lulinda riskaLulinda riska
Lulinda riska
 
TEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASATEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASA
 
Tugas Psikolog
Tugas PsikologTugas Psikolog
Tugas Psikolog
 
Apakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaranApakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaran
 
Apakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaranApakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaran
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
 
Erlawati Iia Pe
Erlawati Iia PeErlawati Iia Pe
Erlawati Iia Pe
 
Agus Rudiawan
Agus RudiawanAgus Rudiawan
Agus Rudiawan
 
C:\Fakepath\Agus Rudiawan
C:\Fakepath\Agus RudiawanC:\Fakepath\Agus Rudiawan
C:\Fakepath\Agus Rudiawan
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisika
 
Reny
RenyReny
Reny
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

Teori Belajar dan Penerapannya

  • 1. TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
  • 2. ANGGOTA KELOMPOK 1 K7119086 FATMAWATI KUMALA SARI K7119088 FEBRIANI ISNA RAHMAWATI K7119098 GITA REGGY AYUNDITA K7119133 KHALIMATUSSA’DI YYAH
  • 3. TABLE OF CONTENTS 01 TEORI-TEORI BELAJAR 02 PENERAPAN TEORI BELAJAR 03 PERBEDAAN TEORI- TEORI BELAJAR
  • 5. Teori belajar behavioristik mempelajari perilaku dalam proses pembelajaran, analisis yang dilakukan terletak pada perilaku yang nampak, terukur, tergambarkan dan dapat diprediksi. Belajar merupakan perubahan perilaku manusia yang disebabkan oleh pengaruh lingkungannya. Behaviorisme bertujuan mengetahui bagaimana perilaku individu yang belajar dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
  • 6. Behavioristik memandang bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antar stimulus dan respon (Robert, 2014). Peserta didik dianggap telah melakukan belajar jika dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Contoh, peserta didik dapat dikatakan memiliki kemampuan membaca jika ia bisa menunjukkan kemampuan membacanya dengan baik.
  • 7. TEORI BELAJAR KOGNITIFISTIK Teori belajar kognitifistik merupakan pendekatan belajar yang lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya yang sering disebut sebagai model perseptual. Teori ini memandang bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
  • 8. Dalam perspektif teori ini, bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Tindakan pemisahan atau pembagian sebuah materi pelajaran ke dalam komponen-komponen kecil dan dipelajari secara terpisah akan menyebabkan substansi materi tersebut akan kehilangan makna.
  • 9. TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK Dalam teori belajar konstruktivistik proses belajar merupakan suatu proses pembentukan (kontruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri seseorang yang sedang mengetahui (Schunk, 1986). Artinya, proses pembentukan pengetahuan dilakukan oleh peserta didik itu sendiri. Peserta didik harus aktif selama kegiatan pembelajaran, aktif berpikir, menyusun kosep, dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Terwujudnya gejala belajar ditentukan oleh niat belajar peserta didik itu sendiri.
  • 10. Peranan guru dalam teori belajar konstruktivistik adalah membantu memfasilitasi agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh peserta didik berjalan lancar. Guru tidak mentransfer pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan mendampingi peserta didik untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang peserta didik dalam belajar.
  • 11. TEORI BELAJAR HUMANISTIK Teori belajar humanistik adalah teori belajar yang penting dan harus dipahami oleh seorang pendidik. Hal ini untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan pendidikan abad 21. Humanistik sendiri bersal dari kata "human" yang berarti manusia. Dalam arti luas humanistik dapat dikatakan sebagai upaya memanusiakan manusia melalui proses pembelajaran.
  • 12. Dalam pelaksanaannya, teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Teori ini beranggapan bahwa teori belajar apa saja dapat dimanfaatkan dengan tujuan memanusiakan manusia yakni dengan mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri secara optimal. Teori humanistik juga memandang faktor motivasi dan pengalaman emosional dalam proses belajar sangat penting. Tanpa faktor motivasi tersebut maka proses transfer pengetahuan tidak dapat dilakukan dengan maksimal.
  • 13. TEORI BELAJAR SIBERNETIK Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang cukup baru terdengar di kalangan para pendidik. Teori ini menekankan pembelajaran dapat terjadi dimana dan kapanpun tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Pendidik dan peserta didik dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dalam jarak yang jauh.
  • 15. TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Sebagai contohnya pada peserta didik yang belum dapat melakukan cara pembuatan larutan NaOH sebagaimana yang sudah diajarkan oleh seorang pendidiknya meskipun dia si peserta didik sudah berusaha keras untuk mencoba melakukan pembuatan larutan NaOH dengan cara yang baik. Si pendidik pun telah mengajarkannya kepada peserta didik secara teliti, akan tetapi walaupun sudah diajarkan dengan baik jika perserta didik tersebut belum dapat memahami atau membuat apa yang sudah diajarkan, maka iapun belum bisa dianggap sudah belajar. Karena daripada itu iapun belum bisa menunjukkan sesuatu perubahan perbuatan yang dimana sebagai hasil dari belajar.
  • 16. Piaget tidak melihat perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang dapat didefinisikan secara kuantitatif. Ia menyimpulkan bahwa daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan berbeda pula secara kualitatif. Collin, dkk (2012) menggambarkan pemikiran Piaget sebagai berikut: TEORI BELAJAR KOGNITIFISTIK
  • 17. Empat tahap perkembangan Piaget ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (Collin, 2012)
  • 18. Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya. Guru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan kognitif para muridnya agar dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajarannya sesuai dengan tahap-tahap tersebut. Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan tidak sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa tidak akan ada maknanya bagi siswa
  • 19. TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK Contoh penerapan teori belajar konstruktivistik dalam pembelajaran: Misalnya: Tim 1 mempresentasikan hasil pekerjaannya dikelas. Seusai tim 1 menyajikan presentasinya, diibukalah sesi tanyajawab dan diskusi. Muncullah berbagai pertanyaan dari teman-teman (apa..?; Bagaimana..?) untuk menjawab pertanyaanpertanyaan inilah diperlukan adanya proses berpikir konstruk. Dari tanya jawabdan diskusi iniilah seorang guru dapat mrngetahui seberapa jauh siswa sudah mengksonstruksi pengetahuannya. Guru juga dapat sesekali memnacing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang berkaitan dengankonsep yang akan/sedang dibahas
  • 20. C D B TEORI BELAJAR HUMANISTIK Beri kesempatan untuk mengembangkan diri Hindarkan tekanan pada lingkungan belajar Fasilitasi sumber belajar yang beragam A Berikan reward kepadasiswa Penerapannya dalam pembelajaran:
  • 22. Berdasarkan deskripsi proses pengolahan informasi yang terjadi merupakan interaksi faktor internal dan eksternal peserta didik. Maka apliksi pengelolaan kegiatanpembelajaran berbasis teori sibernetik yang baik untuk dilkukan bagi pendidik agar dapat memperlancarproses belajar peserta didik. Diantaranya: 1. Menarik perhatian 2. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa 3. Merangsang ingatan pada prasayarat belajar 4. Memberikan bimbingan belajar 5. Mendorong untuk kerja 6. Memberikan balikan informatif 7. Menjngkatkan retensi dan alih belajar
  • 24.
  • 25.
  • 26. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik THANKS!