Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan eksistensialisme.
2. Eksistensialisme menekankan pilihan kreatif manusia dan tindakan konkret atas skema rasional untuk hakikat manusia.
3. Tujuan pendidikan eksistensialisme adalah membantu peserta didik mengembangkan potensi diri dan memberikan pengalaman yang luas.
2. PENDAHULUAN
Filsafat pendidikan berusaha memahami
pendidikan dalam keseluruhan, menafsirkannya
dengan konsep-konsep umum, yang akan
membimbing kita dalam memilih tujuan dan
kebijakan pendidikan. Dengan cara yang sama
filsafat mengkoordinasi hasil-hasil penemuan
sains yang berlainan dan berbeda-beda, maka
filsafat pendidikan menafsirkan penemuanpenemuan tersebut berkaitan dengan
pendidikan.
3. Lanjutan
Terdapat beberapa mazhab filsafat
pendidikan , salah satu mazhab filsafat
pendidikan adalah EKSISTENSIALISME.
Bagaimanakah tinjauan pendidikan dalam
perspektif filsafat Eksistensialisme?
4. Definisi Filsafat
Secara etimologis kata filsafat dapat diartikan
sebagai cinta atau kecenderungan akan
kebijaksanaan, atau cinta secara mendalam akan
kebijaksanaan atau cinta sedalam-dalamnya
akan kearifan atau cinta secara sungguhsungguh terhadap pandangan, kebenaran (love
of wisdom or love of the vision or truth)
secara terminologis filsafat dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari dengan
sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala
sesuatu
5. Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan menurut Al-Syaibany
(dalam Sadulloh, 2011: 71) adalah:
“Pelaksanaan pandangan falsafah dan kaidah
falsafah dalam bidang pendidikan. Filsafat itu
mencerminkan satu segi dari segi pelaksanaan
falsafah umum dan menitikberatkan kepada
pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaankepercayaan yang menjadi dasar dari falsafah
umum dalam menyelesaikan masalahmasalah pendidikan secara praktis”
6. Lanjutan
Kneller (dalam Sadulloh, 2011: 72), filsafat
pendidikan merupakan aplikasi filsafat dalam
lapangan pendidikan.Seperti halnya filsafat, filsafat
pendidikan dapat dikatakan spekulatif, preskiptif,
dan analitik.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa filsafat pendidikan adalah terapan dari
filsafat umum yang dilaksanakan dalam pandangan
dan kaidah bidang pendidikan yang berusaha
membangun teori-teori hakikat manusia,
masyarakat, dan dunia, menentukan tujuan-tujuan
yang harus dicapai dalam lapangan pendidikan.
7. Eksistensialisme
Secara Etimologis Eksistensialisme berasal
dari kata eksistensi yang berarti berdiri
dengan keluar dari diri sendiri.
Secara umum, eksistensialisme menekankan
pilihan kreatif, subyektivitas pengalaman
manusia, dan tindakan kongkret dari
keberadaan manusia atas setiap skema
rasional untuk hakikat manusia atau realitas.
8. Realitas
Eksistensialisme berpandangan bahwa
realitas adalah kenyataan hidup itu sendiri.
Untuk menggambarkan realitas, kita harus
melihat apa yang ada dalam diri kita sendiri.
Bagi eksistensialisme, benda-benda materi,
alam fisik, dunia yang berada di luar manusia
tidak akan bermakna atau tidak memiliki
tujuan apa-apa kalau terpisah dari manusia.
Jadi, dunia ini bermakna karena manusia.
9. Pengetahuan
Pengetahuan manusia tergantung pada
pemahamannya tentang realitas, tergantung
pada interpretasi manusia terhadap realitas.
Pengetahuan yang diberikan di sekolah
bukan sebagai alat untuk memperoleh
pekerjaan atau karir anak, melainkan untuk
dapat dijadikan alat perkembangan dan alat
pemenuhan diri.
10. Nilai
Pemahaman eksistensialisme terhadap nilai
menekankan kebebasan dalam tindakan.
Kebebasan bukan tujuan atau suatu cita-cita
dalam dirinya sendiri, melainkan merupakan
suatu potensi untuk suatu tindakan. Manusia
memiliki kebebasan untuk memilih, namun
menentukan pilihan-pilihan di antara pilihanpilihan yang terbaik adalah yang paling sukar.
11. Pendidikan
Tujuan Pendidikan
Pendidikan hanya dilakukan manusia, dan
memiliki tujuan mendorong individu mampu
mengembangkan semua potensi untuk
pemenuhan diri. Memberi bekal pengalaman
yang luas dan komprehensif dalam semua
bentuk kehidupan.
Kurikulum
kurikulum yang memberikan para peserta didik
kebebasan individual yang luas.
12. Lanjutan
Proses Belajar Mengajar
proses belajar mengajar, pengetahuan tidak
dilimpahkan, melainkan ditawarkan ”Dialog”. Dan
metode yang dipakai harus merujuk pada cara untuk
mencapai kebahagiaan dan karakter yang baik.
Peranan Guru
Guru harus memberi kebebasan peserta didik
memilih dan memberi pengalaman yang akan
menemukan makna dari kehidupan mereka
sendiri, namun guru pun harus mampu
membimbing dan mengarahkan peserta didik
dengan seksama.
13. Potret Guru Eksistensialis
Guru yang menganut paham eksistensialisme
menginginkan para siswanya bereaksi secara
kritis dan skeptis pada apa yang ia ajarkan pada
mereka. Ia juga mendorong mereka untuk
berpikir secara mendalam dan berani mengenai
makna kehidupan, kecantikan, cinta, dan
kematian. Ia menilai keefektifannya dengan
tataran dimana para siswa mampu dan mau
menjadi lebih tahu tentang pilihan-pilihan yang
terbuka bagi mereka. Misalnya, memberi tugastugas menulis yang mendorong para siswa untuk
melihat ke dalam agar dapat mengembangkan
pengetahuan diri yang lebih besar.