2. PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN
John Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar
yang fundamental baik yang menyangkut daya pikir intelektual maupun daya
perasaan emosional menuju tabiat manusia.
Thompson, filsafat artinya melihat suatu masalah secara total dengan tanpa ada
batas atau implikasinya, ia tidak hanya melihat tujuan, metode atau alat-alatnya
tapi juga meneliti dengan seksama hal-hal yang di maksud.
Filsafat pendidikan adalah teori atau ideologi pendidikan yang muncul dari sifat
filsafat seorang pendidik, dari pengalaman-pengalamnnya dalam pendidikan dan
kehidupan dari kajiannya tentang berbagai ilmu yang berhubungan dengan
pendidikan, dan berdasar itu pendidik dapat mengetahui sekolah berkembang.
3. Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta
didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu
menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan
adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi
dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan
hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi
mengenai masalah-masalah pendidikan.
4. RUANG LINGKUP KAJIAN FILSAFAT
PENDIDIKAN
Merumuskan secara tegas sifat hakiki pendidikan (the nature of education).
Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai objek dan subjek pendidikan (the
nature of man).
Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama, dan
kebudayaan.
Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, dan teori pendidikan.
Merumuskan hubungan antara filsafat negara (ideoogi), filsafat pendidikan, dan
politik pendidikan (sistem pendidikan).
Merumuskan sistem nilai norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan
pendidikan
5. HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT
PENDIDIKAN
Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan filsafat
pendidikan objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja
Filsafat hendak memberikan pengetahuan/ pendiidkan atau pemahaman yang
lebih mendalam dan menunjukkan sebab-sebab, tetapi yang tak begitu mendalam
Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus,
mempersatukan dan mengkoordinasikannya
Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut
pandangannya berlainan
6. HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT
PENDIDIKAN
Hubungan keharusan
Berfilsafat berarti mencari nilai-nilai ideal (citacita) yang lebih baik, sedangkan
pendidikan mengaktualisasikan nilai-nilai ini dalam kehidupan manusia. Pendidikan
bertindak mencari arah yang terbaik, dengan berbekal teori-teori pendidikan yg
diberikan antara lain oleh pemikiran filsafat .
Dasar Pendidikan
Filsafat mengadakan tinjauan yang luas terhadap realita termasuk manusia, maka
dibahaslah antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep ini
selanjutnya menjadi dasar atau landasan penyusunan tujuan dan metodologi
pendidikan. Sebaliknya pengalaman pendidik dalam realita menjadi masukan
dan pertimbangan bagi filsafat utk mengembangkan pemikiran pendidikan.
7. Filsafat memberi dasar-dasar dan nilai-nilai yang sifatnya das Sollen (yang
seharusnya)
Praksis pendidikan mengimplementasikan dasar-dasar tersebut, tetapi juga
memberi masukan dari realita terhadap pemikiran ideal pendidikan dan manusia.
Jadi, ada hubungan timbal balik di antara keduanya.
8. Brubacher (1950) mengemukakan tentang hubungan antara filsafat dengan filsafat
pendidikan, dalam hal ini pendidikan : bahwa filsafat tidak hanya melahirkan sains
atau pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat
merupakan kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan
dankearifan. Sedangkan filsafat pendidikan merupakan ilmu ayng pad ahakekantya
jawab dari pertanyaa-pertanyaan yagn timbul dalam lapangan pendidkan. Oleh
karen aberisfat filosofis, dengan sendirinya filsafat pendidikan ini hakekatnya
adalah penerapan dari suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.
9. Subjek dan Obyek Filsafat Pendidikan
Subjek filsfat adalah seseroang yang berfikir/ memikirkan hakekat sesuatu dengan
sungguh-sungguh dan mendalam. Seperti halnya pengetahuan, Maka filsafatpun
(sudut pandangannya) ada beberapa objek yang dikaji oleh filsafat:
Obyek material yaitu segala sesuatu yang realitas:
1. Ada yang harus ada, disebut dengan absolut/ mutlak yaitu Tuhan Pencipta
2. Ada yang tidak harus ada, disebut dengan yang tidak mutlak, ada yang relatif
(nisby), bersifat tidak kekal yaitu ada yang diciptakan oleh ada yang mutlak (Tuhan
Pencipta alam semesta)
10. Obyek Formal/ Sudut pandangan
Filsafat itu dapat dikatakan bersifat non-pragmentaris, karena filsafat mencari
pengertian realitas secara luas dan mendalam. Sebagai konsekuensi pemikiran ini,
maka seluruh pengalaman-pengalaman manusia dalam semua instansi yaitu etika,
estetika, teknik, ekonomi, sosial, budaya, religius dan lain-lain haruslah dibawa
kepada filsafat dalam pengertian realita
11. MANFAAT BELAJAR FILSAFAT PENDIDIKAN
Menjadikan mhs lebih kritis dan lebih dapat berpikir reflektif dalam memandang
persoalan pendidikan.
Memperluas cakrawala berpikir mahasiswa agar lebih arif dalam memahami
problem pendidikan.
Memecahkan problem-problem dasar kependidikan dengan menggunakan
kebebasan intelektual dan tanggung jawab sosial.