1. Kasus ini melibatkan dilema etika antara kepentingan individu (siswa) untuk mengikuti ujian praktik dengan kepentingan kelompok (sekolah) untuk mengikuti lomba cerdas cermat di televisi.
2. Keputusan yang diambil adalah mengizinkan siswa tersebut mengikuti keduanya dengan menyelesaikan ujian praktik terlebih dahulu sebelum lomba.
3. Keputusan ini dianggap tepat karena dapat men
1. TU GA S K EL OMPOK 2
MODU L 3 . 1
RUAN G K OLAB ORAS I
PEN GAMB I LAN K EPUTUAN
S EBAGAI
PEMI MPI N PEMB ELAJARAN
2. PERKEN A LA N KELO M PO K
2
N AM A AN GGO TA :
1.EKOARILESTANTO 2.TEGUHSAPARINTO 3.SUHERIMAULANA 4.HENNYSETIYANI
3. Saya pernah mengalami suatu pengambilan keputusan di mana ada dua
kepentingan saling berbenturan yakni pada bulan ini tepatnya 13 Maret
2023 pada acara Kuis Ramadhan di stasiun TV yang melibatkan sekolah saya
sebagai salah satu peserta lomba cerdas cermat. Saya dan team guru
memilih beberapa siswa yang berkompeten untuk mengikuti lomba cerdas
cermat, saya mengangap peristiwa ini penting untuk membawa nama
sekolah menjadi lebih maju lagi, akan tetapi ada beberapa siswa yang saya
ambil dari kelas VI yang waktu itu bersamaan waktunya dengan ujian praktek
di sekolah. Salah satu wali kelas VI tidak menyetujui anak tersebut
diikutsertakan lomba, dikarenakan akan menghadapi ujian praktik, setelah
saya mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan ke ibu Kepala Sekolah,
wali kelas, orangtua dan siswa tersebut, saya memberikan keputusan anak
tersebut tetap melaksanakan lomba dengan syarat menyelesaikan tugas
praktik terlebih dahulu sebelum berangkat dengan mengomunikasikan team
penguji praktik agar siswa tersebut didahulukan dalam pengujian.
ILUSTRASI KASUS
5. Mengenali bahwa ada nilai nilai
yang saling bertentangan dalam
situasi ini.
Nilai- nilai yang
bertentangan dari
kasus t ersebut adalah
Individu lawan
kelompok
9. Pengujianbenaratausalah.
Uji Legal
Tidakada pelanggaranhukum yangterjadi dalam kasustersebut.
Uji Regulasi/Standar Profesional
Tidakada pelanggaranperaturan atau kodeetikdidalamnya.
Uji Intuisi
TindakansekolahmerasakanTidakada yangsalahdengan situasiini akan
tetapi kepentingananakdalam menghadapi ujian peraktik memangharus
didahulukan dibandingkan yanglainnya, akantetapi mengangkatdrajat nama
baiksekolahjugaperlu dipertimbangkan untuk kemajuansekolah.
Uji Publikasi
Tindakansekolahterhadap kasusini tidak ada yangdipublikasikan di media
cetakmaupun elektronik dan menjadi viral di mediasosial.
Uji Panutan/Idola
Tindakanwalikelas6terhadap kasusini memang ada yangmenjadi acuan
untuk pengambilkeputusan karna siswakelas 6 akan menghadapi
erangkaian ujian peraktik
13. Investigasi OpsiTrilema
Sebagai solusi kreatif, pihak sekolah (Kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, Wali kelas 6, team penguji
peraktik, dan orangtua kelas 6, Siswa kelas 6). Anak
tersebut tetap melaksanakan lomba cerdas cermat
pada setasiun TVdengan syarat menyelesaikan ujian
peraktik terlebih dahulu sebelum berangkat dengan
mengomunikasikan team penguji peraktik agar siswa
tersebut didahulukan dalam pengujian peraktik.
14. Buat Keputusan.
Keputusan yang dapat diambil pihak sekolah dengan
tetap menghargai hak dan kewajiban anak, serta
menghargai undangan dari setasiun Tv mengikuti acara
cerdas cermat (Indoneia Pintar). Siswa tersebut tetap
melaksanakan ujian perakteknya dengan syarat anak
tersebut menyelesaikan ujian peraktik terlebih dahulu
di sekolah, dan berkordinasi untuk di dahulukan
(dispensasi) dengan team penguji peraktek sampai
selesai, setelah itu di izinkan untuk mengikuti cerdas
cermat di setasiun TV(Indonesia Pintar)
15. Lihat Lagi Keputusan
dan Refleksikan
Keputusan yang diambil telah
mempertimbangkan kepentinganberbagai
pihak, terutama SiswaKelas6 dan
menghormati undangan dari Stasiun Tv
untuk berpartisipasi dalam acaracerdas
cermat (Indonesia Pinar) dengan berdasar
pada prinsip Peraturan (Rule-Based
Thinking)
16. Dari studi kasus pilihan tersebut, tugas setiap kelompok adalah
menentukan:
1.
Paradigma apa yang digunakan dalam studi kasus pilihan?
Individu lawan kelompok (individual vs community)
2
Prinsip mana yang mendasari pilihan pengambilan keputusan yang
diambil?
Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-BasedThinking)
3.
Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus pilihan,
apakah telah tepat, atau belum? Mengapa? Masihkah ada
pertanyaan-pertanyaan lanjutan dalam benak, apakah pilihan
pengambilan keputusan ini telah tepat?
Sudah tepat, karena anak tersebut dapat menjalani dua kegiatan
dalam satu waktu (waktu yang bersamaan).