3. KASUS KELOMPOK 1
Seorang siswa yang bernama ATH, siswa SMA Kelas IX. Tingkat Frekuensi
kehadirannya sangat rendah ( tidak mencapai 50%) Tugas-tugas yang diberikan
oleh guru mapel tidak diselesaikan dan sebagian Ulangan harian tidak di ikuti.
Dalam rapat dewan guru kasus ATH diangkat sebagai fokus pembahasan dalam
rapat. Kecenderungan peserta rapat menginginkan agar ATH dikeluarkan karena
tidak memenuhi standar Peraturan Akademik Sekolah. Disatu sisi ATH berada di
kelas IX dimana hanya butuh 2 bulan lagi untuk menyelesaikan di jenjang SMA
serta Pemerintah juga memprogramkan Wajib Belajar dan berhak untuk
mendapatkan pendidikan oleh karena itu beberapa peserta rapat termasuk kepala
sekolah tetap mempertahankan agar ATH tidak dikeluarkan dari sekolah dalam hal
ini siswa tersebut masih dapat diberikan pembinaan.
4. PARADIGMA APA YANG SEBAIKNYA
DIGUNAKAN DALAM STUDI KASUS
TERSEBUT?
Rasa keadilan lawan rasa kasihan
1.
Jangka pendek lawan jangka panjang
2.
5. P R I N S I P M A N A Y A N G
M E N D A S A R I P I L I H A N
P E N G A M B I L A N K E P U T U S A N
Y A N G D I A M B I L ?
Berpikir berbasis rasa peduli
(care based thinking)
6. Mengenali nilai yang
saling bertentangan
1. 2. Siapa saja yang
terlibat dalam
masalah ini :
9 Langkah dalam pengambilan keputusan:
T A H A P A N P E N G U J I A N T E R H A D A P
S T U D I K A S U S P I L I H A N
Nilai Keadilan dan
Nilai Rasa Kasihan.
Nilai Jangka pendek
lawan jangka
panjang
Yang terlibat adalah
wali Kelas, Siswa ATH
,Kepala sekolah,Guru
bidang studi, Guru BK,
serta Kesiswaan
3. Fakta-fakta yang
relevan
ATH ingin diluluskan tapi
kehadirannya tidak menenuhi
syarat (karena sakit-sakitan)
Orang tua ATH menginginkan
guru memberikan kesempatan
kepada anaknya
Sebagian besar dewan Guru
menolak sebab melanggar
aturaan sekolah
7. 4.PENGUJIAN BENAR ATAU SALAH YANG DIDALAMNYA TERDAPAT UJI
LEGAL, UJI REGULASI, UJI INTUISI, UJI HALAMAN DEPAN KORAN, UJI
KEPUTUSAN PANUTAN/IDOLA
APAKAH ADA PELANGGARAN
PERATURAN/KODE ETIK PROFESI
DALAM KASUS TERSEBUT? (UJI
REGULASI)
Ada, hal tersebut dapat dilihat dari
aturan yang dimana berdasarkan
peraturan sekolah seharusnya anak
tersebut sudah dikeluarkan dari
sekolah karena karena kehadiran
yang tidak mencapai 50 %
APAKAH ADA ASPEK
PELANGGARAN HUKUM (UJI
LEGAL)?
Tidak ada pelanggaran
hukum, dalam situasi
tersebut sehingga termasuk
ke dalam dilema etika
8. Ada, berdasarkan perasaan dan instuisi kami tidak ada yang
salah, semuanya benar, kepala sekolah benar dengan tetap
mempertahankan anak tersebut sampai lulus meskipun tidak
sesuai dengan tatib sekolah serta syara kelulusan , maka reputasi
atas nama baik sekolah menjadi kurang baik di masyarakat.
Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah
dalam situasi ini?(Uji intuisi)
9. Apa yang anda rasakan bila keputusan anda di
Apa yang anda rasakan bila keputusan anda di
Apa yang anda rasakan bila keputusan anda di
publikasikan di halaman depan koran? Apakah anda
publikasikan di halaman depan koran? Apakah anda
publikasikan di halaman depan koran? Apakah anda
merasa nyaman?
merasa nyaman?
merasa nyaman?
10. Apa keputusan yang akan diambil oleh
Apa keputusan yang akan diambil oleh
panutan/idola anda dalam
panutan/idola anda dalam situasi ini?
situasi ini?
Mengklarifikasi dengan memberikan
penjelasan yang rasional dengan
mementingkan nilai kemanusiaan murid agar
tidak putus sekolah.
11. 5. PENGUJIAN PARADIGMA
5. PENGUJIAN PARADIGMA
BENAR LAWAN BENAR
BENAR LAWAN BENAR
Dari keempat paradigma berikut ini, paradigma mana yang
terjadi di situasi ini:
- Individu lawan kelompok (individual vs community)
- Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
12. Pengambilan keputusan didasrkan pada Berpikir Berbasis
Rasa Peduli (Care-Based Thinking) Membuat keputusan
dengan prinsip berfikir berbasis rasa peduli karena akan
dilakukan coaching terhadap anak dan orang tua untuk
menemukan solusi agar si anak tersadar dengan
pentingnya pendidikan
6.PRINSIP PENGAMBILAN
6.PRINSIP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
KEPUTUSAN
13. 7. INVESTIGASI OPSI TRILEMA
Siswa ATH ini tidak di keluarkan dari sekolah
dan nilai raportnya dinaikkan menjadi nilai
KKM, tidak diberikan begitu saja oleh guru,
namun ada perlakuan khusu berupa
pemberian tugas tambahan yang harus
dikerjakan oleh siswa yang bersangkutan
14. 8. BUAT KEPUTUSAN
Tetap meluluskan siswa tersebut dengan tetap
berupaya memenuhi persyaratan yang disepakati
dengan melakukan proses tertentu
15. 9. LIHAT LAGI KEPUTUSAN
Keputusan yang diambil adalah tetap
meluluskan siswa tersebut setelah
mengumpulkan data dari murid tersebut,serta
dengan mempertimbangkan kondisi anak
yang bersangkutan, guru BK dan orang tua
dengan tetap berupaya memenuhi
persyaratan dan mau menjaga komitmen
yang telah disepakati.
16. Dalam pengambilan keputusan ke 9 langkah tersebut sangat penting dalam
mengambil keputusan karena saling berkesinambungan satu sama lain.
sehingga Keputusan yang diambil nantinya adalah keputusan yang terbaik.
Selain kesembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan tersebut
harus membuat keputusan saat sedang fokus dan tidak terburu-buru,
membuat dampak positif dan negatif yang akan diterima, menanyakankepada
orang lain yang berpengalaman, menjaga emosi dan pikiran. Selanjutnya
ketika kita sudah menjalankan ke 9 langkah tersebut dengan cermat dan teliti
maka hasil keputusan yang akan kita lakukan nantinya adalah yang terbaik.
Apakah setiap orang akan menerima keputusan kita atau tidak belum tentu.
Karena setiap orang mempunyai pendapat dan pemikiran yang berbeda dan
menyatukan pemikiran atau prinsip itu bukanlah hal yang mudah. Dalam
mengambil sebuah keputusan diperlukan Analisis terhadap Dilema yang
terjadi, ketika menganalisis inilah yang secara tidak langsung akan
mempengaruhi cara berpikir dalam menganalisis masalah yang ada, sehingga
nantinya juga akan berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil.
REFLEKSI