3. MEMAKSIMALKAN POTENSI
MENUJU KOMPETITOR TERBAIK
Q.S. Al-Maidah/5: 48
Kompetensi Dasar
Alur KBM
Peta Konsep
Pengantar
1
2
3
4
Bahan Materi5
Evaluasi6
Studi Kasus7
Pengayaan Materi8
4. Kompetensi Dasar
1.1
2.1
3.1
Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini
bahwa taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan,
dan etos kerja sebagai perintah agama.
Bersikap taat aturan, tanggung jawab, kompetitif
dalam kebaikan dan kerja keras sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. al Maidah/5: 48;
Q.S. An-Nisa/4: 59; Q.S. at-Taubah/9: 105 serta
Hadits yang terkait.
Menganalisis makna Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. An-
Nisa/4: 59; Q.S. at-Taubah/9: 105, serta Hadits tentang
taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos
kerja.
4.1.2
Membaca Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. An-Nisa/4: 59; Q.S.
at-Taubah/9: 105 sesuai dengan kaidah tajwid dan
makharijul huruf
4.1.1
Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S.
An-Nisa/4: 59; Q.S. at-Taubah/9: 105 dengan fasih dan
lancar
4.1.3
Menyajikan keterkaitan antara perintah berkompetisi
dalam kebaikan dengan kepatuhan terhadap ketentuan
Allah sesuai dengan pesan Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S.
An-Nisa/4: 59; Q.S. at-Taubah/9: 105.
5. • Peta Konsep
• Pengantar
Pilihan Model
• Tutor sebaya
• Drill
• NHT
• Gallery Walk
• Performace
• Evaluasi &
Refleksi
Alur KBM
6. Peta Konsep Materi
MEMAKSIMALKAN POTENSI
MENUJU KOMPETITOR TERBAIK
(Q.S. Al-Maidah/5: 48)
3. Isi Kandungan 2. Terjemah4. Asbab al-Nuzul
7. Urgensi Berkompetisi
dalam Kebaikan
8. Contoh Perilaku yang
Menampilkan Kompetisi
dalam Kebaikan
6. Makna Kompetisi
dalam Kebaikan
1. Ayat Quran
(Tajwid & Makharijul
Huruf)
5. Hadits tentang
Berkompetisi dalam
Kebaikan
10. TERJEMAH
Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an)
kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran,
yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan
sebelumnya dan menjaganya,) maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah
engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di
antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau
Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat
(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang
telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah
berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali,
lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu
kamu perselisihkan Umat Nabi Muhammad saw. dan umat-
umat sebelumnya.”
( Q.S Al-Maidah/5: 48)
11. Analisis Tajwid yang terdapat dalam Q.S.
An-Nisa/4: 59 !
NO PENGGALAN AYAT HUKUM TAJWID
1
2
3
4
5
12. Asbabun Nuzul
Q.S. Al-Maidah/5: 48
Tidak ada sebab khusus dari ayat ini, namun yang
ditekankan dalam ayat ini adalah mengingatkan
umat Islam agar jangan sampai bersikap dan
berperilaku seperti umat terdahulu misalnya umat
nabi Musa A.S dan umat nabi Isa A.S yang tidak
mengamalkan dan menegakkan apa yang
terkandung dalam kitab suci yang diturunkan
kepada mereka. Aspek yang tidak berubah adalah
dasar dan landasan Agama, yakni Tauhid atau
Keimanan. Taurat, Inji, dan Al-Qur’an memilki ciri
khas masing-masing di bidang syari’at, tetapi
ketiganya memiliki kesamaan di bidang keimanan
dan pengabdian yaitu hanya beriman kepada Allah
SWT.
13. Isi & Kandungan Ayat
1
Penegasan bahwa Al-Qur’an adalah kitab samawi terakhir yang
membawa kebenaran mencakup isi yang membenarkan kitab
sebelumnya
2
Setiap umat diberi syari’at yang berbeda dan diperintahkan
untuk mentaati dan mengamalkan isinya.
3 Perintah untuk berkompetisi dan menjadi yang terbaik sesuai
dengan petunjuk yang ada dalam kitab suci mereka
4 Peringatan bahwa pada akhirnya manusia akan kembali kepada
Allah SWT.
5 Perintah kepada setiap muslim agar memutuskan perkara
dengan hukum yang telah ditetapkan Allah SWT.
14. Artinya:
“Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah Saw. Bersabda, segeralah
beramal sebelum datangnya fitnah-fitnah seperti malam yang gelap
gulita. Di pagi hari, seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu
kafir di sore harinya. Di sore hari, seorang laki-laki dalam keadaan
mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya dengan
kenikmatan dunia” ( H.R Musllim)
Kajian Hadits
16. KOMPETISI
DALAM
KEBAIKAN
Kebaikan adalah Segala perbuatan
yang tidak merusak atau
menghilangkan kerusakan. Kebaikan
dalam Islam disebut sebagai amal
sholeh yaitu perbuatan yang
mendatangkan mashlahat atau
sesuatu yang mendatangkan
kebaikan bagi diri sendiri dan
orang lain.
Menurut KBBI:
Kompetisi artinya
persaingan.
17. 1
Dianugerahi kehidaupan yang baik sebagaimana
firman Allah Swt. Dalam Q.S An-Nahl/16: 97)
2
Memiliki rasa sayang, sebagai firman Allah Swt. (Q.S
Maryam/19: 96)
3 Memperoleh pahala yang besar sebagaimana firman
Allah Swt. (Q.S Al-An’am/6 : 160)
4 Memperoleh kekuasaan atau kesuksesan di muka
bumi sebagaimana firman Allah Swt. (Q.S An-Nur/24:
55)
5 Memperoleh ampunan sebagaiman firman Allah Swt
(Q.S Al-Hajj/22: 50)
URGENSI BERKOMPETISI DALAM
KEBAIKAN
6 Memperoleh jalan keluar atas permasalahan yang
mereka hadapi, dan memperoleh rezeki yang tidak
disangka-sangka (Q.S At Talaq/65: 2-3)
7 Mendapat tempat yang baik di akhirat (Q.S Ar-
Ra’dua/13:29)
8 Memperoleh petunjuk dari Allah SWT. (Q.S
Yunus/10:9)
18. CONTOH PERILAKU
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN
Mampu memiliki lima kecerdasan yaitu
kecerdasan spriritual, intelektual, sosial,
emosional, dan fisik
Mampu menjadi model atau uswah,
inovator, pemberi inspirasi,
transformator, motivator, dan
edukator dalam kehidupan
Mampu mengambil keputusan yang tepat
dan benar
Seseorang yang memiliki kebiasaan
berkata qaulan Sadida ( Q.S An-
Nisa/4 :9) Qaulan Kariiman (Q.S Al-
Isra/17 : 23) Qaulan Balagha ( Q.S
An-Nisa /4: 63) Qaulan Maisura ( Q.S
Al-Isra/17: 28) dan Qaulan layyina
(Q.S Thaha/20: 44)
1
2
3
4
19. Evaluasi
1
2
3
Berikan masing-masing 3 contoh berbuat
baik (amal Sholeh) pada Allah SWT, pada
diri sendiri dan pada sesama !
Bagaimana menumbuhkan rasa ingin
berkompetisi dalam kebaikan?
4
Apa manfaat yang didapatkan dari
berkompetisi dalam kebaikan?
Analisis makna ayat yang terkandung
dalam Q.S Al-Maidah/ 5:48!
20. Studi Kasus
Mana yang Anda pilih dunia atau yang lebih baik dari
dunia?
Kemukakan alasannya!
21. Studi Kasus
Pandemi Covid-19 telah membuat lesu berbagai
sektor kehidupan baik ekonomi, kesehatan, seni,
tak terkecuali sektor pendidikan. Untuk
membangkitkan kembali semua sektor tersebut
diperlukan semangat gotong royong dalam
berlomba berbuat kebaikan.
Sebagai seorang siswa semangat berbuat baik
seperti apa yang bisa kita tunjukan di masa
pandemi Covid-19 atau pasca pandemi? Jelaskan!