4. Dalam surat ini secara jelas Allah menyatakanbahawa dalam hal
kepercayaan tidak ada kompromi. Jika kita mempunyai murid, maka birkan
murid itu menganut kepercayaan mereka. Karena hal itu adalah hak
mereka. Kita sebagai guru tidak berhak untuk memaksa murid yang
berlainan agama untuk masuk agama kita/pendidik karena hal itu
bertentangan dengan surat ini.
Dalama masalah social kita tidak dilaranag untuk saling bekerja sama, akan
tetapi jika telah sampai kepada kerjasama dan kompromi da;am keyakinan
maka hal ini tidak dibolehkan.
Untuk itu peru disadari oleh para guru, bahaw toleransi dianjurkan, akan
tetapi hanya dalam batas-batas tertentu, hanya pada batas-batas hubungan
sosial belaka. Akan tetapi jika telah merambah keyakinan, maka hal itu
dilarang Karen akan menjadikankeyakinan koita terkontaminasi dan
terkotori.
Dalam surat ini secara tidak langsung dapat dipahami bahwa tidak semua
murid kita beragam yang sama, akan tetapi aka nada murid kita yang tidak
sama keyakinannya, untuk itu ayat ini memberika penjelasan dan rambu-
rambu agar kta tidak sa;a dalam menghadapi siswa kita yang berlainan
agama.
Tafsir Al Kaafiruun 1 – 6
6. Ketika Nabi Muhammad SAW diutus dengan
membawa Al-Qur’an, orang-orang Quraisy ada
yang beriman dan ada juga yang tidak
Allah SWT mengetahui orang-orang yang berbuat
kerusakan di bumi, yaitu mereka yang musyrik
dan berbuat zalim serta aniaya.
Orang-orang yang tetap mendustakannya maka
biarlah bagi mereka pekerjaan mereka. Artinya,
apa yang mereka perbuat harus
dipertanggungjawabkan.
Tafsir Surat Yunus 1-40
8. Ketika Nabi Muhammad SAW diutus dengan membawa Al-
Qur’an, orang-orang Quraisy ada yang beriman dan ada
juga yang tidak.
Allah SWT mengatakan kepada umat Nabi Muhammad
SAW , barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia
beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia
kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-
orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung
mereka.
Siksaan bagi orang yang tidak beriman, Allah SWT telah
menyediakan siksaan bagi orang–orang kafir yakni mereka
akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih
yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling
buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.”
Tafsir Surat Al-Kahfi 29
11. Bahwa para sahabat berupaya ingin saling mendekat pada saat berada di
majelis Rasulullah saw, dengan tujuan agar ia dapat mudah mendengar
wejangan dari Rasulullah saw. Yang diyakini bahwa dalam wejangannya itu
terdapat kebaikan yang amat dalam serta keistimewaan yang agung.
Bahwa perintah untuk saling meluangkan dan meluaskan tempat ketika berada
di majelis, tidak saling berdesakan dan berhimpitan dapat dilakukan sepanjang
dimungkinkan, karena cara demikian dapat menimbulkan keakraban diantara
sesama orang yang berada di dalam majelis dan bersama-sama dapat
mendengar wejangan Rasulullah saw.
Bahwa pada setiap orang yang memberikan kemudahan kepada hamba Allah
yang ingin menuju pintu kebaikan dan kedamaian, Allah akan memberikan
keluasan kebaikan di dunia dan akhirat.2 Singkatnya ayat ini berisi perintah
untuk memberikan kelapangan dalam mendatangkan setiap kebaikan dan
memberikan rasa kebahagiaan kepada setiap orang Islam. Atas dasar inilah
Rasulullah saw, menegaskan bahwa Allah akan selalu menolong hambanya,
selama hamba tersebut selalu menolong sesama saudaranya.
Tafsir Surat Al-Mujadalah 11
13. Maksudnya, apabila imam naik maimbar dan muazzin telah
azan di hari jumu’at, maka kaum muslimin wajib bersegera
memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalkan semua
pekerjaannya.
Tafsirnya, seruan Allah terhadap orang-orang beriman atau
umat Islam yang telah memenuhi syarat-syarat sebagai
mukallaf untuk untuk melaksanakan sholat jumu’at umat
Islam diwajibkan untuk meninggalkan segala pekerjaannya,
seperti menuntut ilmu dan jual beli. Umat islam yang
memenuhi sruan Allah tersebut tentu akan memperoleh
banyak hikmah.
Tafsir Surat Al-Jumu’ah 9-10
14. Umat Islam yang telah selesai menunaikan sholat diperintahkan Allah
untuk berusaha atau bekerja agar memperoleh karunia-Nya, seperti ilmu
pengetahuan, harta benda, kesehatan dan lain-lain. Dimana pun dan
kapanpun kaum muslimin berada serta apapun yang mereka kerjakan,
mereka dituntut oleh agamanya agar selalu mengingat Allah. Mengacu
kepada QS al-Jumuah 9-10 umat Islam diperintahkan oleh agamanya
agar senantiasa berdisiplin dalam menunaikan ibadah wajib seperti
sholat, dan selalu giat berusaha atau bekerja sesuai dengan nilai-nilai
Islam seperti bekerja keras dan belajar secara sungguh-sungguh.
(Syamsuri, 2004: 25)
Selain berisikan perintah melaksanakan sholat jumu’at juga
memerintahkan setiap umat Islam untuk berusaha atau bekerja mencari
rezeki sebagai karunia Allah SWT. Ayat ini memerintahkan manusia untuk
melakukan keseimbangan antara kehidupan di dunia dan
mempersiapakan untuk kehidupan di akhirat kelak. Caranya, selain selalu
melaksanakan ibadah ritual, juga giat bekerja memenuhi kebutuhan
hidup. (Bachrul Ilmy, 2006: 15)
Tafsir Surat Al-Jumu’ah 9-10
16. Iman kepada hari akhir adalah salah satu
rukun iman yang utama selain iman
kepada Allah swt. Menurut Prof. Dr.
Quraisy Syihab, dalam bukunya Wawasan
Al-Quran halaman 80, dua rukun iman
inilah yang paling banyak disebutkan
dalam Al-Quran. Terbukti al-Quran selalu
menyebutkan Iman kepada Hari Akhir dan
Iman kepada Allah selalu bersamaan dan
berurutan.
Dalil Naqli tentang Hari Akhir
17. Dalil ‘aqli merupakan argumen untuk
memperkuat dalil naqli yang bersumber
dari al-Quran dan Sunnah, karena
argumen al-Quran sendiri sudah sangat
mampu mengatasi keragu-raguan
manusia tentang adanya hari kiamat
tersebut. Mari kita tampilkan
kemungkinan datangnya hari akhir
menurut teori para ahli pada bidangnya
masing-masing.
Dalil ‘Aqli tentang Hari Akhir
18. Menurut Ahli Astronomi
Bumi dan planet-planet lainnya berputar mengelilingi matahari
secara teratur dan sempurna masing-masing planet mempunyai
daya tarik-menarik sehingga beredar dan bergerak
seimbang/serasi. Namun daya tarik menarik itu semakin lama
akan semakin berkurang bahkan hilang sama sekali, akhirnya
akan saling bertabrakan dan hancur, (bandingkan surat at-Takwir
2 dan al-Infiëãr 2).
Menurut ahli Geologi
Di dalam perut bumi terdapat gas yang panas yang berkembang
dan terus menerus menekan kearah luar bumi. Akan tetapi bumi
itu sendiri mendapat tekanan (atmosfir) dari luar atau
permukaannya, sehingga terjadilah keseimbangan. Namun
diperkirakan bahwa tekanan dari luar semakin lama semakin
lemah, bahkan tak berdaya lagi akhirnya mengakibatkan gas
bumi akan meledak dengan ledakan yang sangat dahsyat dan
akan mengeluarkan bola api raksasa yang membawa kehancuran.
(bandingkan dengan surat al-Zalzalah).
Hari Akhir Menurut Para Ahli
19. Menurut Ahli Fisika
Menurut Teori Ilmu Alam bahwa sumber energi terbesar yang dapat memenuhi
kebutuhan semua kehidupan di dunia ini adalah matahari. Begitu juga daya
tarik antara benda-benda angkasa (planet) itu ada ketergantungan dengan
energi matahari. Namun lambat laun sinar matahari semakin melemah,
akibatnya mempengaruhi daya tarik diantara planet-planet tersebut akhirnya
tidak ada keseimbangan, maka terjadilah tabrakan diantara mereka.
(bandingkan at-Takwir 1-3)
Pendapat lain dari Sarjana Astronomi Jh. Van Vierngen dan kawan-kawannya.
Mereka memperkirakan bahwa alam semesta ini akan meletus akibat dari
pengembangan yang terus menerus tanpa batas. Diumpamakan seseorang
yang meniup balon terus menerus tanpa henti maka balon tersebut akan
meledak. Sampai saat ini alam ini sedang terus mengalami pengembangan,
sehingga akan melebihi kapasitas maksimal, akibatnya langit yang
membentang luas itu akan pecah dan hancur berantakan. (Bandingkan surat
al-Ahqãf ;3, at-Tur ;9,ar-Rahmãn ; 37, al-Hãqqah ; 16, al-Maãrij ; 8 ).
Dengan adanya kesadaran demikian terdoronglah manusia untuk beriman dan
beramal saleh itulah sebabnya, mengapa keimanan kepada hari akhir itu
sangat penting.
20. 1. Terbitnya matahari dari arah barat.
2. Munculnya binatang ajaib dan dapat berbicara dengan
mannusia.
3. Keluarnya Dajjal yang melanglang buana mencari teman.
4. Turunnya Isa Al-Masih a.s. untuk berdakwah dan untuk
membenarkan ajaran Nabi Muhammad SAW.
5. Datangnya bangsa Ya’jud dan Ma’jud
6. Lenyapnya Al-Qur’an dari Mushaf dan hati manusia.
7. Rusaknya Ka’bah di Kota Makah dengan sendirinya.
8. Bila manusia di alam ini telah menjadi kafir semuanya.
Tanda-tanda Hari Akhir
21. Hari bangkit dari kubur ( Yaumul Ba’as ).
Berkumpul di padang Maksar ( Yaumul Maksar
).
Hari perhitungan ( Yaumul hisab ).
Hari penimbangan amal ( Yaumul Mizan ).
Hari penentuan tempat yang baik dan sengsara
( surga dan neraka ).
Proses Terjadinya Hari Akhir
23. Berbaik sangka,lawan katanya adalah suuzan
yang artinya berburuk sangka. Suuzan
termasuk akhlak tercela, karena
mendatangkan kerugian. Sungguh tepat jika
Allah SWT dan rasulnya melarang berperilaku
berburuk sangka
Pengertian Akhlak Mahmudah
24. Kepada Allah SWT
Kepada Diri Sendiri
Kepada Sesama Manusia
CONTOH-CONTOH AKHLAK
MAHMUDAH
25. A. Syukur
Menurut pengertian bahasa,kata syukur berasal dari bahasa
arab,yang artinya terima kasih. Menurut istilah, syukur adalah
berterima kasih kepada Allah SWT dan pengakuan yang tulus
atas nikmat dan karunia-NYA,melalui ucapan, sikap dan
perbuatan.
Jika umat manusia menghitung-hitung karunia Allah,tentu
tidak akan mampu menghitungnya.
B. Sabar
Apabila manuitu berada dalam situasi senang, hendaknya ia
bersyukur, dan apabila sedang dalam keadaan susah, maka
hendaknya ia bersabar.
Seseorang dianggap suuzan terhadap Allah, misalnya tatkala
ia mengalami kegagalan dalam suatu usaha, ia menduga Allah
lah penyebab kegagalannya. Padahal Allah itu Maha Mendengar,
Maha Dermawan & Maha Adil.
Kepada Allah SWT
26. A. Percaya Diri
Seseorang yang percaya diri tentu akan yakin terhadap kemampuan
dirinya, sehingga ia berani mengeluarkan pendapat dan berani pula
melakukan suatu tindakan. Sebaliknya, seseorang yang memiliki ilmu
pengetahuan dan keterampilan apabila tidak percaya diri tentu akan
memperoleh kerugian dan mungkin bencana
B. Gigih
Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata gigih berasal
dari bahasa Minangkabau yang artinya berkeras hati, tabah, dan rajin.
Sikap dan perilaku gigih termasuk akhlakul karimah, yang hendaknya
diterapkan antara lain dalam hal berikut :
1. Menuntut Ilmu
2. Bekerja mencari rezeki yang halal
3. Berinisiatif
Kepada Diri Sendiri
27. A.Kehidupan Berkeluarga
Tujuan hidup berkeluarga yang islami adalah terbentuknya keluarga (rumah
tangga) yang memperoleh rida dan rahmat Allah SWT, bahagia serta sejahtera, baik di
dunia maupun di akhirat.
B. Kehidupan Bertetangga
Kehidupan bertetangga dianggap saling berprasangka baik dan tidak saling
mencurigai jika antara lain bersikap dan berperilaku :
1. saling menghormati
2. berbuat baik kepada tetangga
C. Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara
Tujuannya adalah terwujudnya kehidupan yang aman, tentram, adil, makmur,
dibawah ampunan dari ridha Allah SWT
Sikap dan perilaku terpuji yang harus diwujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Kepada Sesama Manusia
29. APA ITU MUNAKAHAT ?
Munakahat berarti pernikahan atau perkawinan.
Dalam istilah syari’at nikah berarti melakukan suatu akad
atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang
laik-laki dan seorang perempuan serta menghalalkan
hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar
sukarela dan persetujuan bersama demi terwujudnya
keluarga yang bahagia yang diridhai oleh Allah swt.
“Saya shalat, tidur, berpuasa, makan dan menikahi wanita. Barang
siapa yang tidak suka dengan perbuatan(sunnah)ku maka dia
bukanlah dari golonganku”
(H.R. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik r.a)
30. 1.Mubah/Jaiz, artinya dibolehkan dan inilah yang menjadi
dasar hukum nikah.
2. Wajib, yaitu orang yang telah mampu/sanggup menikah
sedangkan bila tidak menikah khawatir
akan terjerumus ke dalam perzinaan.
3. Sunat, yaitu orang yang sudah mampu menikah namun
masih sanggup mengendalikan dirinya dari godaan
yang menjurus kepada perzinaan.
4.Makruh, yaitu orang yang akan melakukan pernikahan
dan telah memiliki keinginan atau hasrat tetapi ia
belum mempunyai bekal untuk memberikan nafkah
tanggungan-nya.
5.Haram, yaitu orang yang akan melakukan perkawinan
tetapi ia mempunyai niat yang buruk, seperti niat
menyakiti perempuan atau niat buruk lainnya.
HUKUM MENIKAH
31. 1.Sunnah Nabi
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum
kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan
keturunan. (QS. Ar-Ra'd : 38).
Dari Abi Ayyub ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Empat hal yang
merupakan sunnah para rasul : [1] Hinna', [2] berparfum, [3] siwak
dan [4] menikah. (HR. At-Tirmizi 1080)
TUJUAN MENIKAH
32. 2. Tanda Kekuasan Allah
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-
Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir.(QS. Ar-Ruum : 21)
TUJUAN MENIKAH
33. 3. Jalan Menjadi Kaya
Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-
orang yang layak dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-
hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas lagi Maha
Mengetahui.(QS. An-Nur : 32)
TUJUAN MENIKAH
34. 4. Ibadah & Setengah Dari Agama
Dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Orang yang diberi rizki oleh Allah
SWT seorang istri shalihah berarti telah dibantu oleh Allah SWT pada separuh
agamanya. Maka dia tinggal menyempurnakan separuh sisanya.
(HR. Thabarani dan Al-Hakim 2/161).
5. Tidak Ada Pembujangan Dalam Islam
Hai orang-orang yang beriman! Jangan kamu mengharamkan yang baik-baik dari
apa yang dihalalkan Allah untuk kamu dan jangan kamu melewati batas,
karena sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melewati
batas. (QS. Al-Maidah: 87)
Mujahid berkata: Ada beberapa orang laki-laki, di antaranya Usman bin Madh'un
dan Abdullah bin Umar bermaksud untuk hidup membujang dan berkebiri serta
memakai kain karung goni. Kemudian turunlah ayat di atas.
TUJUAN MENIKAH
35. 6. Menikah : Ciri Khas Makhluk Hidup
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,
baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun
dari apa yang tidak mereka ketahui.(QS. Yaasin : 36)
TUJUAN MENIKAH
36. RUKUN SYARATNYA
1. Calon Suami Beragama Islam
Atas kehendak sendiri
Bukan muhrim
Tidak sedang ihrom haji
2. Calon Istri Beragama Islam
Tidak terpaksa
Bukan Muhrim
Tidak bersuami
Tidak sedang dalam masa idah
Tidak sedang ihrom haji atau umroh
3. Adanya Wali a. Mukallaf (Islam, dewasa, sehat akal)
(Ali Imron : 28)
b. Laki-laki merdeka
c. Adil
d. Tidak sedang ihrom haji atau umroh
4. Adanya 2 Orang - Syaratnya sama dengan no : 3
Saksi
5. Adanya Ijab dan Dengan kata-kata " nikah " atau yang semakna
Qobul dengan itu.
Berurutan antara Ijab dan Qobul
RUKUN NIKAH
37. PEMBAGIAN WALI NIKAH
Ada wali nikah. Yaitu wali yang menikahkan
Yaitu, kepala
mempelai laki-laki dengan mempelai wanita
negara yang
atau mengizinkan penikahannya. beragama islam.
Yaitu, wali Di Indonesia
Wali wewenang
yang Nikah presiden sebagai
mempunyai
wali hakim
pertalian dilimpahkan
darah Wali Wali
Nasab Hakim kepada
dengan pembantunya
mempelai yaitu menteri
Syarat-Syarat seorang wali nikah:
wanita yang agama. Dan
a. Beragama islam menteri agama
akan b. Laki-laki
dinikahkann melimpahkan
c. Baligh dan berakal kepada
ya d. Merdeka dan bukan hamba pembantunya
sahaya kepala kantor
e. Bersifat adil urusan agama di
f. Tidak sedang ihram haji atau setiap kecamatan
umrah
38. Bapaknya
Datuknya/Kakeknya (bapak dari bapak mempelai
perempuan)
Saudara laki-laki yang seibu-sebapak dengan dia
Saudara laki-laki yang sebapak saja dengan dia
Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang seibu-sebapak
dengannya.
Saudara bapak yang laki-laki (paman dari pihak bapak).
Anak laki-laki dari pamannya yang dari pihak bapak.
Hakim.
SUSUNAN WALI DALAM MUANAKAHAT
39. Apabila seorang mempelai wanita meminta walinya untuk
menikahkan dirinya dengan pria yang sekufu,namun
walinya menolak tanpa alasan yang benar, maka hakim
berhak menikahkannya, setelah keduanya sekufu dan ia
usai memberikan nasihat wali supaya dia mau mencabut
keberatannya. Apabila dia keberatan; maka hakim
berhak menikahkan perempuuan itu.
WALI YANG ENGGAN ATAU KEBERATAN
(WALI ADLOL)
40. SYARAT 2 ORANG SAKSI
beragama islam
laki-laki
baligh dan berakal sehat
dapat mendengar
dapat melihat
dapat berbicara
adil
tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah
AKAD NIKAH
yaitu ucapan ijab kabul.
Ijab adalah ucapan wali (dari pihak mempelai wanita) sebagai penyerahan
kepada laki-laki
Kabul adalah ucapan mempelai laki-laki sebagai tanda penerimaan.
SYARAT SAKSI DAN AKAD
41. Contoh Ijab : Wali perempuan berkata kepada pengantin laki-
laki : "Aku nikahkan anak perempuan saya bernama si Fulan binti
…… dengan ....... dengan mas kawin seperangkat sholat dan 30 juz
dari mushaf Al-Qur’an".
Contoh Qobul : Calon suami menjawab: "Saya terima nikah dan
perjodohannya dengan diri saya dengan mas kawin tersebut di
depan". Bila dilafalkan dengan bahasa arab sebagai berikut :
Perempuan yang menikah tanpa seizin walinya maka nikahnya tidak
syah. Rasulullah saw, bersabda : Artinya :"Perempuan mana saja
yang menikah tanpa seizin walinya maka pernikahan itu batal (tidak
syah)". (HR. Empat Ahli Hadits kecuali Nasai).
CONTOH IJAB & KABUL
42. Wanita-wanita yang boleh dipinang apabila memenuhi
syarat; ada dua macam untuk meminang wanita ,yaitu :
1. Syarat mustahsinah
2. Syarat lazimah
> Syarat mustahsinah ialah syarat yang berupa
anjuran kepada seorang pria yang akan me-
minang wanita untuk meneliti lebih dulu wa
nita yang akan dipinang agar lebih terjamin
kelangsungan rumah tangganya setelah me-
masuki pintu gerbang perkawinan.
Wanita Yang Boleh Dipinang
43. * Adapun Syarat-syarat Mustahsinah:
1. Wanita yang dipilih bukan hanya karena kecantikannya, kekayaan,
dan kebangsawanannya tetapi semata-mata keshalehannya.
2. Wanita yang dipinang hendaknya mempuyai watak kasih sayang dan
mempunyai banyak keturunan.
3. Wanita yang akan dipinang mempunyai
hubungan darah yang jauh.
Syarat lazimah adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum
dilaksanakan peminangan;
termasuk didalamnya adalah
1. Wanita yang tidak dipinang oleh laki-laki lain,atau laki-laki
tersebut telah melepaskan hak pinanannya.
2. Wanita yang tidak dalam masa iddah raj’iyah.
3. Wanita yang dipinang bukan mahram pria yang
meinang.
SYARAT MUSTAHSINAH
44. Syarat lazimah adalah syarat yang harus dipenuhi
sebelum dilaksanakan peminangan termasuk
didalamnya adalah :
1. Wanita yang tidak dipinang oleh laki-laki lain,atau
laki-laki tersebut telah melepaskan hak pinanannya.
2. Wanita yang tidak dalam masa iddah raj’iyah.
3. Wanita yang dipinang bukan mahram pria yang
meinang.
SYARAT LAZIMAH
45. Pengertian Muhrim WANITA YANG HARAM DINIKAHI
Muhrim secara bahasa berarti diharamkan. Dalam
masalah fikih muhrim bermakna wanita yang
Karena keturunan:
haram untuk di nikahi a. Ibu kandung dan
seterusnya keatas
Karena hubungan b. Anak perempuan
sepersusuan: kandung dan
a. Ibu yang menyusui seterusnya ke
b. Saudara perempuan bawah
c. Saudara
sesusuan
perempuan
Wanita (sekandung,
Karena perkawinan: yang sebapak atau
a. Ibu dari istri haram seibu)
b. Anak tiri, apabila dinikahi d. Anak perempuan
suami sudah dari saudara laki-
berkumpul dengan laki dan
ibunya seterusnya ke
c. Ibu tiri baik sudah bawah
dicerai atau belum Karena ada e. Anak perempuan
d. Menantu. Baik yang pertalian dari saudara
sudah dicerai atau muhrim perempuan dan
belum dengan istri seterusnya ke
bawah
46. Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang
perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu
yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak
perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan
dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu;
saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak
isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri,
tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu
ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan
bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada
masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Q.s an Nisa: 23)
ALLAH BERFIRMAN TENTANG MUHRIM DAN NIKAH
47. Kewajiban suami
a.Memberi nafkah
b.Memimpin serta membimbing istri dan anak-anak
c.Bergaul dengan istri dan anak-anak yang baik
d.Menjaga istri dan anak dari bencana
e.Membantu istri dalam tugas sehari-hari
Kewajiban istri
a. Taat pada suami dalam batas yang sesuai dengan ajaran islam
b. Memelihara diri serta kehormatan dan harta benda suami
c. Membantu suami dalam memimpin keselamatan dan kesejahteraan
keluarga
d. Menerima dan menghormati pemberian suami
e. Hormat dan sopan pada suami dan keluarganya
f. Memelihara, mengasuh dan mendidik anak
KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI
48. pembatalan
pernikahan antara
HAL HALmelepaskan ikatan
YANG MEMUTUSKAN PERNIKAHAN
suami dan istri
sumpah suami yang menuduh
pernikahan dengan
istrinya berzina dikarenakan karena sebab-sebab
mengucapkan secara tertentu
suami tidak bisa mendatangkan
sukarela oleh pihak suami
4 orang saksi
Fasakh
Talak Li’an
talak yang sumpah suami yang
Hal-hal yang
dijatuhkan suami mengatakan bahwa ia
dapat
kepada istrinya
memutuskan tidak akan meniduri
pernikahan istrinya selama 4
atas permintaan
bulan atau lebih
Zihar istrinya. Khulu’
ucapan suami yang
menyerupakan Ila’
istrinya dengan
ibunya
49. Talak dari bahasa Arab dari kata thalaqo berarti melepaskan , sedang
yang dimaksudkan disini adalah melepaskan ikatan perkawinan. Hukum
talak antara lain :
1. Wajib, bila terjadi perselisihan suami–istri oleh hakim yang
mengurusnya su-dah memandang perlu supaya keduanya bercerai.
2. Sunnah, apabila suami tidak sangup memberi nafkah yang cukup atau
perempuan tidak menjaga kehormatan dirinya.
3. Haram (bid’ah) : Dalam dua keadaan : pertama; menjatuhkan talak
istri dalam keadaan haid. kedua ;menjatuhkan talak istri sewaktu
dalam keadaan suci dan dia telah menggaulinya dalam keadaan suci
tersebut.
4. Makruh; hukum asal dari talak.
TALAK
50. Setiap orang merdeka berhak mentalak istrinya dari talak satu
sampai talak tiga. talak satu atau dua masih boleh rujuk (kembali)
sebelum habis iddahnya dan boleh kawin kembali sesudah iddah.
Adapun talak tiga tidak boleh rujuk atau kawin kembali, kecuali
apabila wanita tersebut telah menikah dengan orang lain dan
setelah di talak pula oleh suaminya kedua.
BILANGAN TALAK
51. Menjatuhkan talak tiga kali pada waktu yang berlainan.Seperti suami
mentalak istrinya talak satu,pada masa iddah ditalak lagi talak satu
pada masa iddah kedua ini ditalak lagi talak satu
Suami mentalak istri dengan talak satu sehabis masa iddahnya dinikahi
lagi, kemudian ditalak lagi, sehabis masa iddahnya dinikahi lagi kemudian
ditalak lagi yang ketiga kalinya.
Suami mentalak istrinya dengan perkataan:saya talak engkau talak tiga
kali atau saya talak engkau dengan berurutan perkataan itu berulang
tiga kali.
* Pendapat pertama: jatuh talak tiga, berlaku segala hukum talak tiga
seperti diatas.
* Pendapat kedua: tidak jatuh sama sekali, artinya istrinya itu belum
bertalak; karena talak tiga bukan perintah Rasul berarti tidak sah.
* Pendapat ketiga: jatuh talak satu, berarti berlaku hukum talak satu;
sehingga suami boleh rujuk kembali kepada istrinya.
PENDAPAT ULAMA TENTANG BILANGAN
TALAK
52. Iddah berarti masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau
bercerai dari suaminya untuk bisa mneikah kembali
Lama masa iddah
1. Karena suami wafat
a. 4 bulan sepuluh hari bagi istri yang tidak hamil. Baik sudah
bercampur atau belum
b. Sampai melahirkan jika istri sedang hamil
2. Karena talak, fasajh dan khulu’
a. Tidak ada iddah bagi istri yang belum bercampur
b. bagi yang sudah bercampur:
- 3 kali suci. Bagi yang masih menstruasi
- 3 bulan. Bagi yang sudah berhenti menstruasinya
- sampai melahirkan jika istri sedang hamil
IDDAH
53. Rujuk berarti kembalinya suami kepada ikatan pernikahan
dengan istrinya yang dicerai dalam masa iddah
Rukun rujuk
a.Istri sudah bercampur dengan suami yang mentalaknya dan
masih berada dalam masa iddah
b.Keinginan rujuk suami atas kehendaknya sendiri
c.Ada dua orang laki-laki yang adil sebagai saksi
d.Ada shigat atau ucapan rujuk
RUJUK
54. HUKUM RUJUK
WAJIB MAKRUH
jika sebelum mentalak suami jika perceraian
belum menyempurnakan lebih mashlahat
pembagian waktunya Sunnah Haram
jika perceraian lebih
jika rujuknya suami mashlahat
dengan niat karena
Allah
55. MUNAKAHAT MENURUT UNDANG-
UNDANG
• Garis besar Isi UU No : 1 tahun 1974.
UU No : 1 tahun 1974 tentang Perkawinan terdiri dari 14 Bab dan 67
Pasal.
• Pencatatan Perkawinan.
Dalam pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa : "Tiap-
tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku". Ketentuan tentang pelaksanaan pencatatan perkawinan ini
tercantum dalam PP No : 9 Tahun 1975 Bab II pasal 2 sampai 9.
• Syahnya Perkawinan.
Dalam pasal 2 ayat 1 ditegaskan bahwa : "Perkawina adalah syah apabila
dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaanya
itu".
• Tujuan Pekawinan.
Dalam Bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa tujuan perkawina adalah untuk
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
56. MUNAKAHAT MENURUT UNDANG-
UNDANGL
• Talak.
Dalam Bab VIII pasal 29 ayat 1 dijelaskan bahwa : "Perceraian hanya
dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah
pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan
kedua belah fihak.
• Batasan Dalam Berpoligami.
· Dalam pasal 3 ayat 1 diljelaskan bahwa :"Pada dasarnya dalam suatu
perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri. Seorang
wanita hanya boleh mempunyai seorang suami".
· Dalam pasal 4 dan 5 ditegaskan bahwa dalam hal seorang suami
akan beristri lebih dari seorang ia wajib mengajukan permohonan kepada
pengadilan di daerah tempat tinggalnya.
57. MUNAKAHAT MENURUT UNDANG-
UNDANG
Pengadilan hanya memberi ijin berpoligami
apabila :
• Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri.
• Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak bisa
disembuhkan.
• Istri tidak dapat melahirkan keturunan.
• Dalam pengajuan berpoligami harus dipenuhi syarat-syarat :
• Adanya persetujuan dari istri.
• Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan
hidup istri-istri dan anak-anak mereka.
• Adanya jaminan bahwa suami akan belaku adil terhadap
istri-istri dan anak-anak mereka.