Q.S. Al-Mā’idah/5: 48 memerintahkan umat manusia untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebajikan dan mengikuti aturan yang diturunkan Allah serta kitab-kitab sucinya. Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa Allah memberikan hukum dan petunjuk yang berbeda untuk setiap umat berdasarkan keadaannya.
2. Kajian Q.S. Al-Mā’idah/5: 48
dan Hadis tentang Perintah
Berkompetisi dalam Kebaikan
Bab 1
sumber: pixabay.com
3. Apa itu berkompetisi dalam kebaikan?
sumber: pixabay.com
sumber: freepik.com
sumber: freepik.com
4. Hadis tentang
Perintah
Berkompetisi dalam
Kebaikan
Q.S. Al-Mā’idah/5:
48 tentang Perintah
Berkompetisi dalam
Kebaikan
Manfaat
Membiasakan Diri
Berkompetisi dalam
Kebaikan
Kajian
Q.S. Al-Mā’idah/5: 48
dan Hadis tentang
Perintah Berkompetisi
dalam Kebaikan
Peta Konsep
5. Q.S. Al-Mā’idah/5: 48
tentang Perintah
Berkompetisi dalam
Kebaikan
Q.S. Al-Mā’idah/5: 48
Terjemah Ayat
Hukum Tajwid
Penjelasan Ayat
Isi dan Kandungan Ayat
Perilaku Cerminan Ayat
7. Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad)
dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan
sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka,
putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan
janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan)
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami
berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia
menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang
karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam
berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia
memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan.
Terjemah
Q.S. Al-Mā’idah/5: 48
11. Penjelasan Q.S. Al-Mā’idah/5: 48
Fastabiqul khairat adalah perintah untuk segera
mengamalkan kebaikan, yaitu taat kepada Allah Swt. dan
mengikuti syariat yang Allah Swt. jadikan penasakh (yang
menghapus) syariat-syariat sebelumnya, serta membenarkan
kitab-Nya, yaitu Al-Qur’an yang merupakan kitab yang
terakhir kali diturunkan.
Dr. Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh (kitab Lubab at-Tafsir):
12. Penjelasan Q.S. Al-Mā’idah/5: 48
Tafsir Ringkas Kemenag
Pada ayat-ayat yang lalu Allah menerangkan tentang diturunkannya Taurat dan Injil yang mengandung
petunjuk dan cahaya, serta adanya kewajiban bagi umat masa itu untuk melaksanakan ajaran-ajarannya. Dan
Kami selanjutnya telah pula menurunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu, Muhammad, sebagai nabi
terakhir, dengan membawa kebenaran yang hakiki, yang membenarkan sebagian isi dari kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya, yaitu Taurat, Zabur, dan Injil, dan menjaganya dari penyimpangan atau pengubahan
yang dilakukan oleh orang-orang yang mencari keuntungan diri, maka putuskanlah
perkara yang mereka perselisihkan menurut ketetapan dalam kitab-kitab yang diturunkan Allah itu dan
janganlah sekali-kali engkau mengikuti kemauan dan keinginan nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran
yang telah datang kepadamu. Ketahuilah bahwasanya untuk setiap umat di antara kamu, di mana saja mereka
berada, Kami berikan aturan bagi mereka masing-masing dan jalan yang terang sesuai dengan
keadaannya. Kalau Allah menghendaki sesuai dengan kehendak-Nya, niscaya kamu semua akan dijadikan-
Nya sebagai satu umat saja, tetapi Allah berkehendak lain, yaitu ingin menguji kamu terhadap karunia dan
semua nikmat yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka sebagai jawaban dari semua rahmat yang telah
dilimpahkan itu, berlomba-lombalah untuk berbuat kebajikan. Ketahuilah bahwa hanya kepada Allah saja kamu
semua akan kembali, lalu pada saat itu akan diberitahukan-Nya kepadamu apa saja yang dahulu pernah kamu
perselisihkan pada saat menjalani kehidupan di dunia.
13. Allah Swt. memberi ujian kepada hamba-Nya.
Al-Qur’an membawa kebenaran dan membenarkan kitab-
kitab sebelumnya.
Perintah memutuskan perkara berdasarkan Al-Qur’an.
Perintah memaksimalkan akal dan potensi untuk
kemajuan.
Perintah berkompetisi dalam kebaikan sebagai rasa syukur.
Anjuran menyempurnakan ibadah dengan amalan sunah.
Manusia akan kembali kepada Allah Swt. dan bertanggung jawab
atas amalannya.
1
2
3
4
5
6
7
Isi dan
Kandungan
Q.S. Al-Mā’idah/
5: 48
14. Perilaku Cerminan
Q.S. Al-Mā’idah/5: 48
taat pada perintah Allah Swt.
dan menjauhi larangan-Nya
sumber: freepik.com
istikamah dalam berbuat
kebaikan karena Allah Swt.
sumber: freepik.com
memulai aktivitas dengan
membaca basmalah
sumber: freepik.com
peduli terhadap sekitar
sumber: freepik.com
16. َ
ةَ
رْ
يَ
رُ
ه ِى
بَ
أ ْ
نَ
ع
ِ
ه
ّٰللا ُ
لْ
وُ
سَ
ر َّ
نَ
أ
َّ
لَ
ص
ُ
ه
ّٰللا ى
ِ
هْ
يَ
لَ
ع
َ
مَّ
لَ
سَ
و
َ
لاَ
ق
ِ
لْ
يَّ
الل ِ
عَ
ِط
قَ
ك اً
نَ
تِ
ف ِ
لاَ
مْ
ع
َ
ْ
ِاْل
ب اْ
وُ
رِ
داَ
ب
َ
و اً
نِ
مْ
ؤُ
م اَ
هْ
يِ
ف ُ
لُ
جَّ
الر ُ
حِ
بْ
صُ
ي ِ
ِم
لْ
ظُ
مْ
ال
ْ
ِىي
سْ
مُ
ي
ً
رِ
فاَ
ك ُ
حِ
بْ
صُ
يَ
و اً
نِ
مْ
ؤُ
م ْ
ِي
سْ
مُ
ي ْ
وَ
أ اً
رِ
فاَ
ك
ْ
يِ
بَ
ي ا
ُ
ع
ْ
يِ
د
اَ
يْ
نُّ
الد َ
ِن
م ٍّ
ضَ
رَ
عِ
ب ُ
هَ
ن
(
مسلم رواه
)
Dari Abu Hurairah R.A. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Segeralah beramal
sebelum datangnya fitnah, seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari,
seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore
hari, seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia
menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia. (H.R. Muslim)
Hadis tentang Berkompetisi dalam Kebaikan
17. perintah untuk segera beramal sebelum
hilangnya kesempatan
fitnah adalah kegelapan yang membuat
manusia mudah tersesat
keimanan manusia bersifat fluktuatif
1
2
3
Isi dan
Kandungan Hadis
tentang
Berkompetisi
dalam Kebaikan
18. berbuat kebaikan sebelum
terlambat
berikhtiar menjaga keimanan
waspada terhadap fitnah
dalam melakukan amal saleh
Perilaku Cerminan
Hadis tentang Berkompetisi
dalam Kebaikan
sumber: freepik.com
sumber: freepik.com
sumber: freepik.com