Makalah ini membahas tentang membangun bangsa melalui perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja. Perilaku taat mencakup menaati perintah Allah dan pemimpin. Kompetisi dalam kebaikan adalah berlomba dalam kebaikan semata-mata untuk ridha Allah. Etos kerja muslim mencakup pekerjaan sebagai ibadah untuk memuliakan diri di hadapan Allah.
Makalah Pendidikan Agama Islam: Membangun Bangsa melalui Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan Etos Kerja
1. MAKALAH AGAMA ISLAM
MEMBANGUN BANGSA MELALUI
PERILAKU TAAT, KOMPETISI DALAM
KEBAIKAN DAN ETOS KERJA
NAMA KELOMPOK XI MIA 3 :
CHOIRUL ANISA 12
FAUZIAH KHOIRUN N. 17
RAVINA FAZRIN 32
TAHUN AJARAN 2015 - 2016
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kepahlawanan adalah satu perbuatan yang dilakukan seorang dalam mengabdikan diri
guna kepentingan yang lebih luas dari pada kepentingan dirinya sendiri. Baik itu kepentingan
negara, bangsa, masyarakat atau umat manusia. Semangat pengabdian yang kuat itu biasanya
timbul karena ada dorongan hati nurani untuk membela kebenaran dan keadilan. Dalam
pengabdian itu dilakukan perbuatan yang tidak terbatas pada ruang lingkup kewajiban normal
yang dihadapi orang bersangkutan. Dan perbuatan yang melampaui ruang lingkup kewajiban
itu disertai kesediaan memberikan pengorbanan jiwa dan raga serta harta dan benda yang ada
pada orang itu secara ikhlas, demi kebenaran dan keadilan serta kepentingan yang lebih luas
dari pada kepentingan dirinya sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana membangun bangsa melalui perilaku taat?
2. Bagaimana membangun bangsa melalui kompetisi dalam kebaikan?
3. Bagaimana membangun bangsa melalui Etos Kerja?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Agar kita mengetahui bagaimana membangun bangsa melalui perilaku taat
2. Agar kita mengetahui bagaimana membangun bangsa melalui kompetisi dalam kebaikan
3. Agar kita mengetahui bagaimana membangun bangsa melalui Etos Kerja
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. MEMBANGUN BANGSA MELALUI PERILAKU TAAT
Taat memiliki arti tunduk, tidak berlaku curang, dan atau setia. Aturan adalah
tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan. Taat pada aturan adalah sikap tunduk
kepada tindakan atau perbuatan yang telah dibuat baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin,
atau yang lainnya.
Perilaku mulia ketaatan yang perlu dilestarikan adalah:
1. Selalu menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya, serta meninggalkan larangan-Nya,
baik di waktu lapang maupun di waktu sempit.
2. Merasa menyesal dan takut apabila melakukan perilaku yang dilarang oleh Allah dan
rasul-Nya.
3. Menaati dan menjujung tinggi aturan-aturan yang telah disepakati, baik di rumah, di
sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul Muhammad,
dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul, jika kamu beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. An-Nisa/4:
59)
Pengertian Ulil Amri menurut Pendapat Para Ahli :
1. Abu Jafar
Umara,ahlul ‘ilmi wal fiqh artinya memiliki ilmu pengetahuan tentang fikih.
2. Ahmad Mustafa
Umara,ahli hikmah,ulama,pemimpin pasukan dan seluruh pemimpin lainnya
3. Al Mawardi
Memiliki 4 makna, yaitu:
4. - Umara : para pemimpin
- Ulama dan fuhaqa
- Sahabat Rasulullah
- Abu Bakar dan Umar
B. MEMBANGUN BANGSA MELALUI KOMPETISI DALAM KEBAIKAN
Berkompetisi merupakan hal mulia jika dilakukan dalam hal kebaikan. Dan di
dunia ini banyak bentuk kebaikan yg bisa dijadikan untuk medan kompetisi. Kompetisi
dalam kebaikan adalah kompetisi yang diniati hanya karena Allah semata. Dan niat itu
yang membedakan antara kompetisi yang mulia dan yang bukan.
Perilaku mulia kompetisi dalam kebaikan yang perlu dilestarikan adalah:
1. Meyakini bahwa hidup itu perjuangan dan di dalam perjuangan ada kompetisi.
2. Berkolaborasi dalam melakukan kompetisi agar pekerjaan menjadi ringan, mudah, dan
hasilnya maksimal.
3. Dalam berkolaborasi, semuanya diniatkan ibadah, semata-mata mengharap rida Allah
Swt.
Artinya:
“Dan Kami telah menurunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu Muhammad dengan
membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan
menjaganya maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan
janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang
telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami memberikan aturan
dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
umat, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya
5. kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu
semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu
perselisihkan.” (Q.S. Al-Maidah/5: 48)
C. MEMBANGUN BANGSA MELALUI PERILAKU ETOS KERJA
Etos Kerja Muslim didefenisikan sebagai sikap kepribadian yang melahirkan
keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan
dirinya, menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga sebagai suatu manifestasi dari
amal sholeh.
Sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman bukan saja
menunjukkan fitrah seorang muslim, melainkan sekaligus meninggikan martabat dirinya
sebagai hamba Allah yang didera kerinduan untuk menjadikan dirinya sebagai sosok
yang dapat dipercaya, menampilkan dirinya sebagai manusia yang amanah, dan
menunjukkan sikap pengabdian.
Perilaku mulia dalam etos kerja yang perlu dilestarikan adalah:
1. Meyakini bahwa dengan kerja keras, pasti ia akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan
(“man jada wa jada” – Siapa yang giat, pasti dapat)
2. Melakukan sesuatu dengan prinsip: “Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil,
dan mulai dari sekarang.”
3. Pentang menyerah dalam melakukan suatu pekerjaan.
Artinya :
“Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu,
begitu juga rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada
Allah yang maha mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitahukan-Nya kepada
kamu apa yang telah kemu kerjakan.” (Q.S. At-Taubah/9 : 105)
6. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas penyusun mengambil kesimpulan bahwa dalam tujuan untuk
membangun bangsa haruslah didasari sikap atau perilaku yang taat, bisa beerkompetisi
dalam kebaikan dan etos kerja
1. Pentingnya menaati pemimpin agar roda pemerintahan berjalan dengan baik, makin baik
kepemimpinan, makin baik pula rakyatnya.
2. Kandungan Q.S. an-Nisā/4: 59 adalah perintah untuk menaati Allah Swt., rasul, dan
pemimpin. Apabila terjadi perselisihan, diperintahkan untuk kembali kepada al-Qur’ān
dan hadis.
3. Kandungan Q.S. al-Māidah/5: 48 adalah bahwa Allah Swt. Memerintahkan kepada umat
Islam untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
B. SARAN
Kandungan Q.S. An-Nisa/4: 59 adalah perintah untuk menaati Allah Swt., rasul, dan
pemimpin. Apabila terjadi perselisihan, diperintahkan untuk kembali kepada Al-Qur’an
dan hadis.
Kandungan Q.S. Al-Maidah/5: 48 adalah bahwa Allah Swt. memrintahkan kepada
umat Islam untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
7. DAFTAR PUSTAKA
Membangun Masyarakat taat, blogspot.com
http://titotrisaputra.blogspot.com/2012/07/membangun-masyarakat-taat-hukum-
yang.html
Pengertian Etos Kerja. Putra-putri-indonesia.com
http://www.putra-putri-indonesia.com/pengertian-etos-kerja.html
Kompetisi Dalam Kebaikan Menurut Islam. Blogspot.com
http://kisahimuslim.blogspot.com/2014/08/kompetisi-dalam-kebaikan-menurut-
islam.html