2. Transkripsi
Proses sintesis RNA dari salah satu rantai DNA
DNA dengan struktur double helixs
terlalu besar untu melewati membran
inti sel
3. Untai
template
(sense)
Untai koding
(antisense)
• Untai DNA yang digunakan
sebagai cetakan untuk
sintesis RNA, dibaca dari
arah 3’-5’
• DNA yang tidak dikopi
Sintesis RNA berjalan dari arah 5’-3’, urutan basa pada RNA
yang dihasilkan setelah proses transkripsi sama dengan untai
koding DNA, kecuali T diganti U .
4. Molekul RNA yang disintesis dalam proses
transkripsi dapat dibedakan menjadi 3 kelompok
molekul RNA, yaitu:
mRNA
tRNA
rRNA
• Adalah RNA yang merupakan salinan kode-kode
genetik pada DNA yang dalam proses selanjutnya
(proses translasi) akan diterjemahkan menjadi
urutan asam-asam amino yang menyusun suatu
protein tertentu.
• Adalah RNA yang berperan membawa asam-asam
amino spesifik yang akan digabungkan dalam
proses sintesis protein
• Adalah RNA yang digunakan untuk menyusun
ribosom
8. 1. Tahap Inisiasi (permulaan)
Daerah dimana RNA polimerase melekat dan
mengawali transkripsi disebut promoter
Suatu promoter mencakup titik awal (start
point) transkripsi. Selain menentukan
dimana transkripsi dimulai, promoter juga
menentukan yang mana dari kedua DNA
yang digunakan sebagai cetakan
(template)
9.
10. 2. Tahap Elongasi (pemanjangan)
Pada saat RNA bergerak di sepanjang DNA, pilinan
heliks ganda DNA tersebut terbuka secara berurutan
kira-kira 10 hingga 20 basa DNA sekaligus. Enzim RNA
polimerase menambahkan nukleotida ke ujung 3’ dari
molekul RNA yang sedang terbentukdi sepanjang heliks
ganda DNA tersebut. Setelah sintesis RNA
berlangsung, DNA heliks ganda terbentuk kembali dan
molekul RNA baru akan lepas dari cetakan DNA-nya
11.
12. 3. Tahap Terminasi (pengakhiran)
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase
mentranskripsi urutan DNA yang disebut Terminator
Terminator merupakan suatu urutan DNA yang
berfungsi menghentikan proses transkripsi. Pada sel
prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada
saat RNA polimerase mencapai titik terminasi.
Sebaliknya pada sel eukariotik, RNA polimerase terus
melewati titik terminasi pada titik lebih jauh yakni kirakira 10 hingga 35 nukleotida
14. MEKANISME TRANSKRIPSI PADA PROKARIOT
1.
2.
• Inisiasi
• Pembentukan kompleks promoter tertutup
• Pembentukan kompleks promoter terbuka
• Penggabungan beberapa nukleotida awal
• Pelepasan sub unit σ dan perubahan konformasi holoenzim menjadi core
enzyme
• Elongasi
• Nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung 3’ molekul RNA yang baru
terbentuk (RNA baru terbentuk dengan arah 5’-> 3’) menggunakan ikatan
fosfodiester. Nukleotida RNA yang ditambahkan bersifat komplementer dengan
nukleotida untai DNA cetakan.
15. 3.
Tergantung pada protein
rho, protein rho
membuat destabilisasi
ikatan RNA-DNA pada
daerah terminasi
sehingga melepaskan
RNA dari DNA templat
dan mengakhiri proses
sintesis
Terminasi
Terminator ada 2:
Tidak tergantung pada protein rho,
terjadi pada urutan DNA kaya basa
GC, diikuti urutan yang kaya AT dan
urutan ekor poli A. Komplemen signal
terminasi tersebut mengakibatkan
produk RNA membentuk struktur
loop yang diakhiri dengan urutan poli
U pada ujung 3’. Urutan ini
menyebabkan RNA polimerase
melambat dan mengakhiri proses
sintesis RNA.
16.
17. Mekanisme Transkripsi pada Eukariot
Pada dasarnya menyerupai mekanisme transkripsi pada prokariot.
Namun, mekanismenya jauh lebih kompleks daripada mekanisme pada
prokariot.
Transkripsi pada sel eukariot dikatalisis oleh 3 jenis RNA polimerase:
RNA polimerase I mentranskripsi gen rRNA unit besar
RNA polimerase II mentranskripsi gen yang mengkode protein
RNA polimerase III mentranskripsi RNA-RNA kecil (tRNA dan 5S
rRNA)
Sebelum RNA polimerase menempel di promotor, ada faktor
transkripsi yang memandu RNA polimerase ke TATA box. Setelah
itu baru terjadi proses elongasi dan berhenti sampai bertemu
dengan terminator.