Dokumen ini membahas tentang zat padat dan teori ikatan pada zat padat seperti ikatan ionik, kovalen, Van der Waals, dan logam. Juga membahas sifat-sifat zat padat seperti sifat mekanik, termal, listrik, magnetik, dan optik. Metode eksperimen yang dibahas adalah metode kristal berputar, Laue, dan bubuk. Aplikasi sinar X dan neutron difraksi juga dibahas.
2. Teori zat padat
• Zat padat terdiri dari sejumlah besar
atom-atom, ion-ion atau molekulmolekul yang letaknya berdekatan dan
tersusun secara teratur. Atom-atom
atau molekul-molekul yang membentuk
zat padat ini terikat dalam beberapa
macam ikatan antara lain: ikatan
ionik, ikatan kovalen, ikatan Van der
Waals, ikatan Hidrogen, dan ikatan
logam.
3. • Ikatan pada zat padat berbeda
dengan
ikatan
molekul.
Ikatan
molekul akan membentuk molekul.
Ikatan zat padat akan membentuk
zat padat.
• Gb. 1a melukiskan ikatan ionik Na+
dan Cl- yang membentuk NaCl. Gb.
1b melukiskan ikatan ionik pada
garam dapur (kumpulan jutaan
molekul NaCl). Ikatan ini terjadi
akibat tarikan dan tolakan antara
semua ion dalam zat padat ini.
4.
5. Sifat dan bahan zat padat
1. sifat mekanik
Rapat massa dari kebanyakan bahan
zat padat berada pada rentang antara
1x 103 dan 25 x 103 kg/m3. Rapat
massa ini ditentukan berdasarkan
massa dari atom pembentuknya dan
besar gaya ikat yang terbentuk. Gaya
ikat ini memberikan gambaran posisi
seimbang
atom
dan
volume
cakupannya.
6. 2. sifat termal
Kapasitas panas adalah energi per Kelvin
yang harus diberikan kepada zat padat
untuk
menaikkan
suhunya.
Karena
adanya parameter lain yang mengontrol
bahan
selama
proses
berlangsung
mengakibatkan
perbedaan
kapasitas
jenis bahan.dalam hal ini kapasitas jenis
pada volume konstan adalah pilihan yang
paling sederhana, karena melihat sifat
dari gerakan partikel.
7. 3. sifat listrik
Menurut hokum ohm, hubungan antara medan
listrik E dan rapat arus
J = σE, dimana σ
adalah konduktifitas. Konduktifitas listrik bahan
tergantung pada konsentrasi pembawa muatan
dan mobilitas elektron serta pada kecepatannya.
Karena kecepatan electron terbatas oleh
hamburan dari getaran atom dan defek dari
struktur atom, konduktifitas tergantung pada
temperatur dan konsentrasi ketakmurnian,
kekosongan dan cacat lain.
8. 4. sifat magnetis
Sifat magnetis merubah orbit elektron dan arah
spin mengakibatkan atom dalam medan sering
menghasilkan momen dipol persatuan volume
dan untuk beberapa bahan hal ini sebanding
dengan medan magnetik.
Dibawah temperature tertentu, yang disebut
temperature
curie,
magnetisasi
secara
spontanmenjadi
ferromagnetic.
Bahan
termagnetisasi walaupun tanpa medan luar.
Pada temperature diatas titik curiesampel
ferromagnetic menjadi paramagnetic.
9. 5. sifat optis
Saat cahaya menyinari permukaan bahan
sebagian berkas sinar dipantulkan dan
sebagian lagi ditransmisikan dalam bahan
merambat dalam arah yang berbeda dengan
kecepatan fase yang berbeda dari berkas
bahan. Sebagian berkas diserap. Pembiasan,
indeks bias dan koefisien penyerapan
digunakan untuk menjelaskan fenomena ini.
10. Percobaan zat padat
• Teknik Eksperimen
Pada dasarnya terdapat tiga metode
:
Kristal-rotasi
metode,
laue
metode, dan serbuk metode.
Tanpa memperhatikan metode yang
digunakan, jumlah yang diukur pada
dasarnya sama.
11. 1. Metode Kristal berputar
Metode ini digunakan untuk analisis struktur
pada Kristal tunggal. Kristal ini biasanya
berdiameter sekitar 1 mm dan terpasang pada
poros yang dapat berputar.
2. Metode Laue
Metode ini dapat digunakan untuk penentuan
cepat dari simetris dan orientasi pada Kristal
tunggal.
3. Metode bubuk
Metode ini digunakan untuk penentuan
struktur Kristal bahkan jika specimen bukan
Kristal tunggal.
12. • Aplikasi sinar x lainnya pada fisika zat padat
Teknik difraksi sinar x, selain digunakan
untuk menganalisis struktur kristal, dicari
juga aplikasi lainnya pada fisika zat padat.
Seperti: mengetahui ketidaksempurnaan
kisi, untuk menentukan struktur biologi
molekul, dll.
• Difraksi neutron
Difraksi Neutron adalah bentuk hamburan
elastis dimana keluar neutron percobaan
memiliki kurang lebih energi yang sama
seperti neutron in