Aneurisma otak adalah kelainan dinding pembuluh darah otak yang menyebabkan membengkaknya bagian pembuluh darah. Jika pecah, aneurisma dapat menyebabkan stroke hemoragik yang berisiko tinggi kematian. Tatalaksananya meliputi operasi clipping, coiling, atau penggunaan alat flow diverter secara endovaskular untuk mencegah perdarahan ulang.
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Aneurisma apa yang perlu anda tahu
1. Apa yang anda harus tahu
tentang ANEURISMA OTAK
Dr. Tri Wahyudi SpS. FINS.FINA
MAYAPADA HOSPITAL, TANGERANG
MITRA KELUARGA GADING SERPONG HOSPITAL, TANGERANG
2. ANEURISMA OTAK
• Aneurisma otak merupakan kelainan dinding pembuluh darah otak dengan
ciri khas menonjol atau membengkak menyerupai kantung yang di
sebabkan oleh karena struktur pembuluh darah yang rusak atau lemahnya
dinding pembuluh darah.
• Membengkaknya bagian pembuluh darah atau adanya kantung di
pembuluh darah otak mampu mengakibatkan pecahnya pembuluh darah
dan menyebabkan apa yang kita sebut salah satu penyebab stroke
perdarahan.
• Aneurisma otak merupakan aneurisma yang paling sering terjadi selain
aneurisma pada aorta abdominal. Jika aneurisma pada otak pecah, hal
tersebut bisa menyebabkan hal yang lebih buruk, seperti kerusakan
otak, stroke hemoragik(diakibatkan perdarahan di otak), koma, bahkan
kematian.
3. Insiden
• Angka kematian dalam 6 bulan sebesar 50-60%
• 15 % pasien meninggal sebelum tiba di RS.
• Pecah berulang dari aneurisma sebesar 48-72%.
• Angka kematian 50% pada aneurisma dengan ukuran 10mm
• Komplikasi yang sering terjadi adalah vasospasme di mana terrjadi di
hari ke 6-8 dan dapat menyebabkan kematian.
• Hidrosefalus juga merupakan salah satu komplikasi SAH disebabkan
oleh adanya fibrosis meningeal yang menyebabkan obstruksi aliran
LCS.
4. Unruptur Aneurisma
• Risiko pecah aneurisma yang belum pecah adalah 0,05 sd 6% per
tahun
• Sekitar 50% unruptur aneurisma dapat menyebabkan risiko fatal.
• Peningkatan ukuran lebih 1 cm meningkatkan risiko 11x.
• Sering dijumpai tanpa sengaja (incidental finding) dan pasien dapat
tidak bergejala apapun.
6. Gejala Aneurisma
• Nyeri kepala tiba-tiba (nyeri kepala yang sangat hebat yang baru
pertama kali di rasakan ).
• Rasa kaku di leher.
• Mual dan muntah.
• Gangguan keseimbangan, sehingga sulit berjalan.
• Nyeri saat melihat terang.
• Kejang.
• Kehilangan kesadaran.
• kelumpuhan
7. Faktor Risiko dan penyebab Aneurisma
• Berusia lebih dari 40 tahun.
• Memiliki gangguan pembuluh darah sejak lahir.
• Wanita.
• Memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi.
• Memiliki riwayat trauma kepala.
• Mengidap kanker atau tumor kepala dan leher.
• Memiliki riwayat keluarga dengan aneurisma otak.
• Mengonsumsi alkohol.
• Merokok.
• Penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
8. Penegakan diagnosis Aneurisma Otak
• Aneurisma dapat ditemukan dalam keadaan belum pecah dan sudah
pecah.
• Penegakan diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan, CT Scan
Kepala (termasuk CT Angiongraphy), MRI kepala (termasuk MRA), dan
untuk penegakan diagnostik utama aneurisma dilakukan DSA Otak.
11. TATALAKSANA ANEURISMA
• Pada aneurisma kita akan mengenal 3 macam tatalaksana yakni metode
clipping, coiling dan flow diverter.
• Metode clipping merupakan metode yang relatif lama yakni dengan
membuka batok kepala lalu menjepit aneurisma nya dengan alat penjepit
(gambar A).
• Metode Coiling adalah metode non invasive dalam artian tidak bedah
kepala hanya dengan memasukkan selang kecil via pangkal paha lalu
memasukkan coil kedalam aneurisma nya. Metode ini relatif baru dan lebih
disukai (gambar B).
• Metode flow diverter adalah metode non invasive terbaru yakni dengan
memasukkan stent/ring (close stent) kedalam pembuluh darah sehingga
tidak ada lagi aliran yang masuk ke dalam kantung aneurisma (gambar C)
16. Tatalaksana
•Operasi Clipping atau endovascular coiling harus
segera mungkin dilakukan pada sebagian besar
pasien untuk mengurangi risiko perdarahan
ulang.
•Pada unrupture aneurisma kita dapat
menentukan risiko pecah 5 tahun kedepan
dengan menggunakan PHASES Score, seperti
dibawah ini
19. Kesimpulan
• Aneurisma merupakan salah satu penyebab kecacatan dan kematian
dari stroke perdarahan.
• Tatalaksana aneurisma saat ini berkembang pesat dengan risiko
minimal seperti menggunakan tehnik endovaskular coiling atau flow
diverter yang dikerjakan oleh seorang neurointervensionis.