Dokumen ini membahas tentang mata kuliah Jaringan Komputer dengan topik Subnetting. Subnetting adalah pembagian jaringan besar menjadi jaringan kecil untuk mencegah kongesti, mengakomodasi teknologi berbeda, dan membutuhkan keamanan tertentu. Cara pembentukan subnet didasarkan pada jumlah jaringan yang dibutuhkan dengan mengubahnya menjadi biner untuk menentukan subnet ID.
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Jaringan Komputer - Subnetting
1. MATA KULIAH :
JARINGAN KOMPUTER
SUBNETTING
DOSEN: NAHOT FRASTIAN, M.KOM
PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JL. Nangka No. 58 C Tanjung Barat Jagakarsa, Jakarta Selatan
JL. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur
Website : http://www.unindra.ac.id
2. IP Class
8 bit 24 bit
Net ID Host ID
16 bit 16 bit
Net ID Host ID
32 bit
CLASS A
CLASS B
24 bit 8 bit
Net ID Host ID
CLASS C
4. Subnetting
1. Pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang
kecil-kecil inilah yang disebut sebagai subnetting
2. Teknologi yang berbeda.
3. Dalam suatu organisasi dimungkinkan
menggunakan bermacam teknologi dalam
jaringannya.
5. Subnetting
1. Kongesti pada jaringan.
2. Sebuah LAN dengan 254 host akan memiliki
performansi yang kurang baik dibandingkan
dengan LAN yang hanya mempunyai 62 host.
Semakin banyak host yang terhubung dalam
satu media akan menurunkan performasi dari
jaringan. Pemecahan yang paling sedherhana
adalah memecah menjadi 2 LAN.
6. Subnetting
1. Departemen tertentu membutuhkan keamanan
khusus sehingga solusinya memecah menjadi
jaringan sendiri.
8. Pembentukan subnet
1. Berdasarkan jumlah jaringan/subnet
2. Berdasarkan jumlah komputer yang terhubung
ke jaringan/host
9. Berdasarkan Jumlah Jaringan/subnet
1. Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan dan
merubahnya menjadi biner. Misalkan kita ingin
membuat 255 jaringan kecil dari nomor jaringan
yang sudah ditentukan.
2. 255 11111111
3. Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan jumlah bit
inilah yang disebut sebagai subnetID
4. Dari 255 11111111 jumlah bitnya adalah 8
10. Berdasarkan Jumlah Jaringan/subnet
1. Jumlah bit hostID baru adalah HosiID lama dikurangi
jumlah bit nomor 2. Misal dari contoh di atas
hostIDbaru: 16 bit – 8 bit = 8 bit.
2. Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan
NetIDLama.
3. Jadi NetID baru kita adalah NetIDlama + SubNetID :
4. 11111111.11111111.11111111.00000000
5. (24 bit bernilai 1 biasa ditulis /24)
11. Berdasarkan Jumlah Jaringan/subnet
1. Berkat perhitungan di atas maka kita mempunyai
256 jaringan baru yaitu :
2. 192.168.0.xxx, 192.168.1.xxx, 192.168.2.xxx,
192.168.3.xxx hingga 192.168.255.xxx
3. dengan netmash 255.255.255.0.
4. xxx menunjukkan hostID antara 0-255
12. Berdasarkan Jumlah Jaringan/subnet
1. Biasa ditulis dengan 192.168.0/24 192.168.0
menunjukkan NetID dan 24 menunjukkan
subnetmask (jumlah bit yang bernilai 1 di
subnetmask).
2. Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP
address kelas B menjadi sekian banyak jaringan
yang berukuran sama.
13. Contoh pembentukan Subnet
1. Misal : IP Address 202.150.10.0
2. Konversi Biner :
3. Net-ID :
4. Host-ID :
5. Subnet Mask :
6. Subnet Mask baru :
7. Subnet (1) : ……………. Range IP :
8. Subnet (2) : ……………. Range IP :
9. …dst
14. TERIMA KASIH
MATA KULIAH : JARINGAN KOMPUTER
Dosen : Nahot Frastian,
M.Kom
PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JL. Nangka No. 58 C Tanjung Barat Jagakarsa,
Jakarta Selatan
JL. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo,
Jakarta Timur
Website : http://www.unindra.ac.id