SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
DATA LINK LAYER 
Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah 
dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi 
data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. 
Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara 
perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide 
area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network 
(LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow 
control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame 
yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan 
ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 
serta bridge jaringan juga beroperasi di sini. 
Gambar 1. Data Link Menyiapkan Data Jaringan untuk Physical Layer 
Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. 
Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol 
lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk 
sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak 
memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan 
checksumming). Pada kasus-
kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan 
harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol 
Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport). 
Data Link Layer menyediakan sarana untuk bertukar data melalui sebuah media 
lokal. Data Link Layer melakukan dua layanan dasar : 
Memungkinkan lapisan atas untuk mengakses media dengan 
menggunakan teknik seperti framing. 
Mengendalikan bagaimana data ditempatkan pada media dan diterima 
dari media menggunakan teknik seperti media access control dan error detection. 
Ada istilah khusus untuk layer ini, seperti : 
Frame - Data Link layer PDU (Protocol Data Unit = Output dari protokol 
yang berbeda di setiap layer) 
Node - Layer 2 notasi untuk perangkat jaringan yang terhubung ke media umum 
Media / medium (physical) * - Physical berarti untuk transfer informasi antara dua 
node 
Jaringan (physical) ** - Dua atau lebih node yang terhubung ke media umum 
Data Link Layer bertanggung jawab untuk pertukaran frame antara node 
atas media jaringan fisik.
Gambar 2. Data Link Layer Terms 
Protokol Layer 2 menentukan enkapsulasi dari paket ke dalam frame dan cara 
untuk mendapatkan paket enkapsulasi dan menonaktifkan setiap media. Teknik 
yang digunakan untuk mendapatkan frame dan menonaktifkan media disebut metode 
media akses kontrol.
. 
Gambar 3. Data Link Layer Sevices 
Flow Control 
Adalah suatu teknik untuk memastikan / meyakinkan bahwa suatu stasiun transmisi 
tidak menumpuk data pada suatu stasiun penerima. 
Tanpa flow control, buffer dari receiver akan penuh sementara sedang memproses data 
lama. Karena ketika data diterima, harus dilaksanakan sejumlah proses sebelum buffer 
dapat dikosongkan dan siap menerima banyak data. 
Bentuk sederhana dari flow control, yaitu stop-and-wait flow control. 
Cara kerjanya : suatu entity sumber mentransmisi suatu frame. Setelah diterima, entity 
tujuan memberi isyarat untuk menerima frame lainnya dengan 
mengirim acknowledgment ke frame yang baru diterima. Sumber harus 
menunggu sampai
menerima acknowledgment sebelum mengirim frame berikutnya. Entity 
tujuan kemudian dapat menghentikan aliran data dengan tidak memberi 
acknowledgment. 
Untuk blok-blok data yang besar, sumber akan memecah menjadi blok-blok yang lebih 
kecil dan mentransmisi data dalam beberapa frame. Hal ini dilakukan dengan alasan : 
Transmisi yang jauh, dimana bila terjadi error maka hanya sedikit data yang akan 
ditransmisi ulang. 
Pada suatu multipoint line. 
Ukuran buffer dari receiver akan terbatas. 
Efek dari pertambahan delay dan kecepatan transmisi 
Misal message panjang yang dikirim sebagai suatu rangkaian frame-frame f1,f2,…,fn, 
Untuk suatu prosedur polling, kejadian yang terjadi : 
Stasiun S1 mengirim suatu poll dari stasiun S2. 
S2 merespon dengan f1. 
S1 mengirim suatu acknowledgment. 
S2 mengirim f2. 
S1 meng-acknowledgment. 
S2 mengirim fn. 
S1 meng-acknowledgment. 
Protocol Sliding Window 
Sliding-window flow control dapat digambarkan dalam operasi sebagai berikut :
Dua stasiun A dan B, terhubung melalui suatu link full-duplex. B dapat menerima n 
buah frame karena menyediakan tempat buffer untuk n buah 
frame. Dan A memperbolehkan pengiriman n buah frame tanpa menunggu suatu 
acknowledgement. Tiap frame diberi label nomor tertentu. B mengakui suatu frame 
dengan mengirim suatu acknowledgement yang mengandung serangkaian 
nomor dari frame berikut yang diharapkan dan B siap untuk menerima n 
frame berikutnya yang dimulai dari nomor tertentu. Skema ini dapat juga dipakai untuk 
multiple frame acknowledge. 
Jika 2 stasiun menukar data, masing-masing membutuhkan 2 window : satu untuk 
transmisi data dan yang lain untuk menerima. Teknik ini dikenal sebagai piggy backing. 
Untuk multipoint link, primary membutuhkan masing-masing secondary untuk transmisi 
dan menerima. 
Error Control 
Berfungsi untuk mendeteksi dan memperbaiki error-error yang terjadi dalam transmisi 
frame-frame. Ada 2 tipe error yang mungkin : 
Frame hilang : suatu frame gagal mencapai sisi yang lain 
Frame rusak : suatu frame tiba tetapi beberapa bit-bit-nya error. 
Teknik-teknik umum untuk error control, sebagai berikut : 
Deteksi error, dipakai CRC. 
Positive acknowledgment : tujuan mengembali-kan suatu positif acknowledgment 
untuk penerimaan yang sukses, frame bebas error. 
Transmisi ulang setelah waktu habis : sumber mentransmisi ulang suatu frame yang 
belum diakui setelah suatu waktu yang tidak ditentukan. 
Negative acknowledgment dan transmisi ulang : tujuan mengembalikan negative 
acknowledgment dari frame-frame dimana suatu error 
dideteksi. Sumber mentransmisi ulang beberapa frame.
Mekanisme ini dinyatakan sebagai Automatic repeat Request (ARQ) yang terdiri dari 3 
versi : 
Stop and wait ARQ. 
Go-back-N ARQ. 
Selective-reject ARQ. 
Stop and wait ARQ 
Stasiun sumber mentransmisi suatu frame tunggal dan kemudian harus menunggu 
suatu acknowledgment (ACK) dalam periode tertentu. Tidak ada data lain dapat dikirim 
sampai balasan dari stasiun tujuan tiba pada stasiun sumber. Bila tidak ada balasan 
maka frame ditransmisi ulang. Bila error dideteksi oleh tujuan, maka frame tersebut 
dibuang dan mengirim suatu Negative Acknowledgment (NAK), yang menyebabkan 
sumber mentransmisi ulang frame yang rusak tersebut. 
Bila sinyal acknowledgment rusak pada waktu transmisi, kemudian sumber akan habis 
waktu dan mentransmisi ulang frame tersebut. Untuk mencegah hal ini, maka frame 
diberi label 0 atau 1 dan positive acknowledgment dengan bentuk ACK0 atau ACK1 : 
ACK0 mengakui menerima frame 1 dan mengindikasi bahwa receiver siap untuk frame 
0. Sedangkan ACK1 mengakui menerima frame 0 dan mengindikasi bahwa receiver 
siap untuk frame 1. 
Go-back-N ARQ 
Termasuk continuous ARQ, suatu stasiun boleh mengirim frame seri yang ditentukan 
oleh ukuran window, memakai teknik flow control sliding window. 
Sementara tidak terjadi error, tujuan akan meng-acknowledge (ACK) 
frame yang masuk seperti biasanya. 
Teknik Go-back-N ARQ yang terjadi dalam beberapa kejadian : 
Frame yang rusak. Ada 3 kasus :
A mentransmisi frame i. B mendeteksi suatu error dan telah menerima frame (i- 
1) secara sukses. B mengirim A NAKi, mengindikasi bahwa frame i ditolak. Ketika 
A menerima NAK ini, maka harus mentransmisi ulang frame i dan semua 
frame berikutnya yang sudah ditransmisi. 
Frame i hilang dalam transmisi. A kemudian mengirim frame (i+1). B 
menerima frame (i+1) diluar permintaan, dan mengirim suatu NAKi. 
Frame i hilang dalam transmisi dan A tidak segera mengirim 
frame-frame tambahan. B tidak menerima apapun dan mengembalikan baik ACK 
atau NAK. A akan kehabisan waktu dan mentransmisi ulang frame i. 
ACK rusak. Ada 2 kasus : 
B menerima frame i & mengirim ACK (i+1), yang hilang dalam transmisi. 
Karena ACK dikomulatif, hal ini mungkin karena A akan menerima sebuah 
ACK yang berikutnya untuk sebuah frame berikutnya yang akan melaksanakan 
tugas dari ACK yang hilang sebelum waktunya habis. 
Jika waktu A habis, A mentransmisi ulang frame i dan semua 
frame-frame berikutnya. 
NAK rusak. Jika sebuah NAK hilang, A akan kehabisan waktu (time 
out) pada serangkaian frame dan mentransmisi ulang frame tersebut 
berikut frame-frame selanjutnya. 
Selective-reject ARQ 
Hanya mentransmisi ulang frame-frame bila menerima NAK atau waktu habis. 
Skenario dari teknik ini untuk 3 bit penomoran yang mengizinkan 
ukuran window sebesar 7 : 
1. Stasiun A mengirim frame 0 sampai 6 ke stasiun B. 
2. Stasiun B menerima dan mengakui ketujuh frame-frame. 
3. Karena noise, ketujuh acknowledgment hilang. 
4. Stasiun A kehabisan waktu dan mentransmisi ulang frame 0.
5. Stasiun B sudah memajukan window penerimanya untuk menerima frame 7,0,1,2,3,4 
dan 5. Dengan demikian dianggap bahwa frame 7 telah hilang dan bahwa frame nol 
yang baru, diterima. 
Problem dari skenario ini yaitu antara window pengiriman dan penerimaan. Yang 
diatasi dengan memakai ukuran window max tidak lebih dari 
setengah range penomoran. 
Protokol-Protokol Data Link Control 
Untuk memenuhi variasi yang luas dari kebutuhan data link, termasuk : 
Point to point dan multipoint links. 
Operasi Half-duplex dan full-duplex. 
Interaksi primary-secondary (misal : host-terminal) dan peer (misal : 
komputer- komputer). 
Link-link dengan nilai a yang besar (misal : satelit) dan kecil (misal 
: koneksi langsung jarak pendek). 
Sejumlah protokol-protokol data link control telah dipakai secara luas dimana-mana : 
High-level Data Link Control (HDLC). 
Advanced Data Communication Control Procedures. 
Link Access Procedure, Balanced (LAP-B). 
Synchronous Data Link Control (SDLC).
Sub Layer Data Link 
Media Access Control (MAC) 
Media Access Control (MAC) adalah identifikasi untuk 
ditugaskan untuk antarmuka jaringan komunikasi pada segmen jaringan fisik. 
Secara logis, alamat MAC yang digunakan dalam Media Access Control protokol sub-layer 
dari model referensi OSI. 
Alamat MAC yang paling sering diberikan oleh produsen kartu interface jaringan 
(NIC) dan disimpan dalam perangkat keras, memori kartu read-only, atau beberapa 
mekanisme firmware lain. Jika ditugaskan oleh produsen, alamat MAC 
biasanya encode nomor identifikasi terdaftar pabrikan. Ini mungkin juga dikenal 
sebagai alamat hardware Ethernet (EHA), alamat hardware, alamat adaptor, ataualamat 
fisik. 
Alamat MAC yang dibentuk sesuai dengan aturan salah satu dari tiga ruang 
nama penomoran dikelola oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE): 
MAC-48, EUI-48, dan EUI-64. IEEE mengklaim merek dagang pada nama EUI-48 dan 
EUI-64, dimana EUI merupakan singkatan dari Extended Unique Identifier. 
Meskipun dimaksudkan sebagai identifikasi unik dan global permanen, adalah 
mungkin untuk mengubah alamat MAC pada sebagian besar hardware hari ini, tindakan 
sering disebut sebagai spoofing MAC. Tidak seperti spoofing alamat IP, 
di mana pengirim spoofing alamat mereka dalam permintaan langsung penerima ke 
pengirim respon di tempat lain, di alamat MAC spoofing respon diterima oleh pihak 
spoofing. Namun, MAC address spoofing terbatas pada lokal domain broadcast . 
Sebuah host tidak dapat menentukan dari alamat MAC dari host lain apakah host 
yang ada di link yang sama ( segmen jaringan ) sebagai tuan rumah pengiriman, atau 
pada segmen jaringan bridge ke segmen jaringan. 
Dalam TCP/IP jaringan, alamat MAC dari interface dapat di-query mengetahui 
alamat IP menggunakan Address Resolution Protocol (ARP) untuk Internet 
Protocol Version 4 (Ipv4) atau (NDP) untuk IPv6 . Pada jaringan siaran, seperti 
Ethernet, MAC address unik mengidentifikasi setiap node pada segmen tersebut dan 
memungkinkan frame yang akan ditandai untuk host tertentu
Logical Link Control (LLC) 
Logical Link Control (LLC) adalah salah satu dari dua buah sub-layer dalam 
lapisan data link, selain lapisan Media Access Control (MAC), yang digunakan dalam 
Jaringan Local Area Network (LAN). LLC merupakan bagian dari spesifikasi IEEE 802, 
dan protokolnya dibuat berdasarkan protocol High-Level Data Link Control (HDLC). 
Kadang-kadang, LLC juga merujuk kepada protocol IEEE 802.2, yang 
merupakan protokol LAN yang paling umum diimplementasikan pada Lapisan LLC. 
Fungsi lapisan MAC adalah mengkoordinasikan akses langsung terhadap lapisan fisik 
dengan tergantung metode media access controlnya, seperti Carrier Sense Multiple 
Access with Collision Detection (CSMA/CD), Token Passing, Carrier Sense Multiple 
Access with Collision Detection (CSMA/CA). LLC kemudian menggunakan layanan 
yang disediakan MAC ini untuk menyediakan dua jenis operasi yang berjalan di atas 
lapisan data-link ke lapisan jaringan yang berada di atasnya, yakni LLC1 (atau disebut 
juga LLC Type 1) yang digunakan untuk komunikasi secara conection loss dan LLC2 
(atau disebut juga LLC Type 2) yang digunakan untuk komunikasi secara connection 
oriented.
DAFTAR ISTILAH 
ARP = Address Resolution Protocol disingkat ARP adalah sebuah 
protokol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan 
resolusi alamat IP ke dalam alamat Media Access Control (MAC Address). 
CSMA/CD = Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection atau sering 
disingkat menjadi CSMA/CD adalah sebuah metode media access control (MAC) 
yang digunakan oleh teknologi jaringan Ethernet. Dengan metode ini, sebuah 
node jaringan yang akan mengirim data ke node tujuan pertama-tama 
akan memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan 
oleh node lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain 
dan terjadi tabrakan (collision), maka node tersebut diharuskan 
mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya 
yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif 
bisa digunakan secara bergantian. 
CSMA/CA = Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance, 
protokol contention pada jaringan yang bisa melakukan analisa kondisi 
jaringan untuk menghindari collisions, tidak seperti CSMA/CD yang 
memakai pengaturan transmisi jaringan ketika terjadi collisions. 
CSMA/CA mengkonsumsi traffic karena sebelum ada data ditransmisikan ia 
akan mengirim sinyal broadcast pada jaringan untuk mendeteksi skenario atau 
kemungkinan terjadinya collision dan memerintahkan semua perangkat untuk 
tidak broadcast. 
Ethernet = Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan 
dipatenkan perusahaan Xerox. Ethernet adalah implementasi metoda 
CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang 
dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii 
University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet dilakukan 
sejak tahun 1978 oleh IEEE. (lihat Tabel 
2.) Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 
Mbps. Saat in yang umum ada dipasaran adalah ethernet berkecepatan 10 Mbps 
yang biasa disebut seri 10Base. Ada bermacam-macam 
jenis 10Base
diantaranya adalah : 10Base5, 10Base2, 10BaseT, dan 10BaseF yang akan 
diterangkan lebih lanjut kemudian.

More Related Content

What's hot

What's hot (6)

Rangkuman UTS JTPT Telkom University
Rangkuman UTS JTPT Telkom UniversityRangkuman UTS JTPT Telkom University
Rangkuman UTS JTPT Telkom University
 
Transport Layer
Transport LayerTransport Layer
Transport Layer
 
Flow control
Flow controlFlow control
Flow control
 
Attacking The STP
Attacking The STPAttacking The STP
Attacking The STP
 
transport layer protocol
transport layer protocoltransport layer protocol
transport layer protocol
 
Jobsheet 3 basic vlan
Jobsheet 3 basic vlanJobsheet 3 basic vlan
Jobsheet 3 basic vlan
 

Viewers also liked (15)

Jaringan komputer 8
Jaringan komputer 8Jaringan komputer 8
Jaringan komputer 8
 
Tugas jaringan komputer
Tugas jaringan komputerTugas jaringan komputer
Tugas jaringan komputer
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Panduan praktikum jaringan komputer
Panduan praktikum jaringan komputerPanduan praktikum jaringan komputer
Panduan praktikum jaringan komputer
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Jaringan komputer 10
Jaringan komputer 10Jaringan komputer 10
Jaringan komputer 10
 
Jaringan komputer 11a
Jaringan komputer 11aJaringan komputer 11a
Jaringan komputer 11a
 
Jaringan komputer 11a
Jaringan komputer 11aJaringan komputer 11a
Jaringan komputer 11a
 
Jaringan komputer 12
Jaringan komputer 12Jaringan komputer 12
Jaringan komputer 12
 
Komputer grafik perkenalan
Komputer grafik perkenalanKomputer grafik perkenalan
Komputer grafik perkenalan
 
P1 jaringan komputer
P1 jaringan komputerP1 jaringan komputer
P1 jaringan komputer
 
Komputer grafik 16a
Komputer grafik 16aKomputer grafik 16a
Komputer grafik 16a
 
Jaringan komputer 7
Jaringan komputer 7Jaringan komputer 7
Jaringan komputer 7
 
Komputer grafik 15
Komputer grafik 15Komputer grafik 15
Komputer grafik 15
 
Arsitektur protokol tcp/ip
Arsitektur protokol tcp/ipArsitektur protokol tcp/ip
Arsitektur protokol tcp/ip
 

Similar to Data link layer

BAB 5 - DATA LINK CONTROL.ppt
BAB 5 - DATA LINK CONTROL.pptBAB 5 - DATA LINK CONTROL.ppt
BAB 5 - DATA LINK CONTROL.pptDedeNurjaman4
 
Pertemuan 7_Jaringan Komputer_Data link layer.pptx
Pertemuan 7_Jaringan Komputer_Data link layer.pptxPertemuan 7_Jaringan Komputer_Data link layer.pptx
Pertemuan 7_Jaringan Komputer_Data link layer.pptxBudiHsnDaulay
 
Data link-control1
Data link-control1Data link-control1
Data link-control1munir09
 
Deteksi dan koreksi kesalahan lengkap
Deteksi dan koreksi kesalahan lengkapDeteksi dan koreksi kesalahan lengkap
Deteksi dan koreksi kesalahan lengkapMuhammad Love Kian
 
Presentation dasar telkom
Presentation dasar telkomPresentation dasar telkom
Presentation dasar telkomMiftahur Rizqi
 
Tiga layanan dari data link layer
Tiga layanan dari data link layerTiga layanan dari data link layer
Tiga layanan dari data link layerSafrizal Aries
 
14module 26 spanning-tree-protocol
14module 26 spanning-tree-protocol14module 26 spanning-tree-protocol
14module 26 spanning-tree-protocolsetioariwibowo
 
Kelompok4_JARKOM[1].pptx
Kelompok4_JARKOM[1].pptxKelompok4_JARKOM[1].pptx
Kelompok4_JARKOM[1].pptxSaldanComputer
 
Multiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptx
Multiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptxMultiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptx
Multiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptxWilliamMarlissa
 

Similar to Data link layer (20)

BAB 5 - DATA LINK CONTROL.ppt
BAB 5 - DATA LINK CONTROL.pptBAB 5 - DATA LINK CONTROL.ppt
BAB 5 - DATA LINK CONTROL.ppt
 
Pertemuan 7_Jaringan Komputer_Data link layer.pptx
Pertemuan 7_Jaringan Komputer_Data link layer.pptxPertemuan 7_Jaringan Komputer_Data link layer.pptx
Pertemuan 7_Jaringan Komputer_Data link layer.pptx
 
Data link control.pptx
Data link control.pptxData link control.pptx
Data link control.pptx
 
Data link layer_adi
Data link layer_adiData link layer_adi
Data link layer_adi
 
Data link-control1
Data link-control1Data link-control1
Data link-control1
 
Deteksi dan koreksi kesalahan lengkap
Deteksi dan koreksi kesalahan lengkapDeteksi dan koreksi kesalahan lengkap
Deteksi dan koreksi kesalahan lengkap
 
ASYNCHRONOUS_DAN_SYNCHRONOUS.pptx
ASYNCHRONOUS_DAN_SYNCHRONOUS.pptxASYNCHRONOUS_DAN_SYNCHRONOUS.pptx
ASYNCHRONOUS_DAN_SYNCHRONOUS.pptx
 
Layer 2 osi
Layer 2 osiLayer 2 osi
Layer 2 osi
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Jaringan Komputer 4.pptx
Jaringan Komputer 4.pptxJaringan Komputer 4.pptx
Jaringan Komputer 4.pptx
 
Tugas kelompok jarkom
Tugas kelompok jarkomTugas kelompok jarkom
Tugas kelompok jarkom
 
P5 jaringan komputer
P5 jaringan komputerP5 jaringan komputer
P5 jaringan komputer
 
Presentation dasar telkom
Presentation dasar telkomPresentation dasar telkom
Presentation dasar telkom
 
Tiga layanan dari data link layer
Tiga layanan dari data link layerTiga layanan dari data link layer
Tiga layanan dari data link layer
 
14module 26 spanning-tree-protocol
14module 26 spanning-tree-protocol14module 26 spanning-tree-protocol
14module 26 spanning-tree-protocol
 
Kelompok4_JARKOM[1].pptx
Kelompok4_JARKOM[1].pptxKelompok4_JARKOM[1].pptx
Kelompok4_JARKOM[1].pptx
 
TWAN BAB I.pdf
TWAN BAB I.pdfTWAN BAB I.pdf
TWAN BAB I.pdf
 
Multiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptx
Multiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptxMultiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptx
Multiplexing dan Deteksi Kesalahan.pptx
 

More from Mr Nahot Frastian (19)

Komputer grafik 14
Komputer grafik 14Komputer grafik 14
Komputer grafik 14
 
Komputer grafik 13
Komputer grafik 13Komputer grafik 13
Komputer grafik 13
 
Komputer grafik 14
Komputer grafik 14Komputer grafik 14
Komputer grafik 14
 
Komputer grafik 13
Komputer grafik 13Komputer grafik 13
Komputer grafik 13
 
Komputer grafik 12
Komputer grafik 12Komputer grafik 12
Komputer grafik 12
 
Komputer grafik 11
Komputer grafik 11Komputer grafik 11
Komputer grafik 11
 
Komputer grafik 10
Komputer grafik 10Komputer grafik 10
Komputer grafik 10
 
Komputer grafik 9
Komputer grafik 9Komputer grafik 9
Komputer grafik 9
 
Komputer grafik 8
Komputer grafik 8Komputer grafik 8
Komputer grafik 8
 
Komputer grafik 7
Komputer grafik 7Komputer grafik 7
Komputer grafik 7
 
Komputer grafik 6
Komputer grafik 6Komputer grafik 6
Komputer grafik 6
 
Komputer grafik 4
Komputer grafik 4Komputer grafik 4
Komputer grafik 4
 
Komputer grafik 5
Komputer grafik 5Komputer grafik 5
Komputer grafik 5
 
Komputer grafik 1
Komputer grafik 1Komputer grafik 1
Komputer grafik 1
 
Komputer grafik 3
Komputer grafik 3Komputer grafik 3
Komputer grafik 3
 
Komputer grafik 2
Komputer grafik 2Komputer grafik 2
Komputer grafik 2
 
Komputer grafik 1
Komputer grafik 1Komputer grafik 1
Komputer grafik 1
 
Perkenalan jaringan komputer
Perkenalan jaringan komputerPerkenalan jaringan komputer
Perkenalan jaringan komputer
 
Jaringan komputer 11
Jaringan komputer 11Jaringan komputer 11
Jaringan komputer 11
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

Data link layer

  • 1.
  • 2. DATA LINK LAYER Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi di sini. Gambar 1. Data Link Menyiapkan Data Jaringan untuk Physical Layer Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-
  • 3. kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport). Data Link Layer menyediakan sarana untuk bertukar data melalui sebuah media lokal. Data Link Layer melakukan dua layanan dasar : Memungkinkan lapisan atas untuk mengakses media dengan menggunakan teknik seperti framing. Mengendalikan bagaimana data ditempatkan pada media dan diterima dari media menggunakan teknik seperti media access control dan error detection. Ada istilah khusus untuk layer ini, seperti : Frame - Data Link layer PDU (Protocol Data Unit = Output dari protokol yang berbeda di setiap layer) Node - Layer 2 notasi untuk perangkat jaringan yang terhubung ke media umum Media / medium (physical) * - Physical berarti untuk transfer informasi antara dua node Jaringan (physical) ** - Dua atau lebih node yang terhubung ke media umum Data Link Layer bertanggung jawab untuk pertukaran frame antara node atas media jaringan fisik.
  • 4. Gambar 2. Data Link Layer Terms Protokol Layer 2 menentukan enkapsulasi dari paket ke dalam frame dan cara untuk mendapatkan paket enkapsulasi dan menonaktifkan setiap media. Teknik yang digunakan untuk mendapatkan frame dan menonaktifkan media disebut metode media akses kontrol.
  • 5. . Gambar 3. Data Link Layer Sevices Flow Control Adalah suatu teknik untuk memastikan / meyakinkan bahwa suatu stasiun transmisi tidak menumpuk data pada suatu stasiun penerima. Tanpa flow control, buffer dari receiver akan penuh sementara sedang memproses data lama. Karena ketika data diterima, harus dilaksanakan sejumlah proses sebelum buffer dapat dikosongkan dan siap menerima banyak data. Bentuk sederhana dari flow control, yaitu stop-and-wait flow control. Cara kerjanya : suatu entity sumber mentransmisi suatu frame. Setelah diterima, entity tujuan memberi isyarat untuk menerima frame lainnya dengan mengirim acknowledgment ke frame yang baru diterima. Sumber harus menunggu sampai
  • 6. menerima acknowledgment sebelum mengirim frame berikutnya. Entity tujuan kemudian dapat menghentikan aliran data dengan tidak memberi acknowledgment. Untuk blok-blok data yang besar, sumber akan memecah menjadi blok-blok yang lebih kecil dan mentransmisi data dalam beberapa frame. Hal ini dilakukan dengan alasan : Transmisi yang jauh, dimana bila terjadi error maka hanya sedikit data yang akan ditransmisi ulang. Pada suatu multipoint line. Ukuran buffer dari receiver akan terbatas. Efek dari pertambahan delay dan kecepatan transmisi Misal message panjang yang dikirim sebagai suatu rangkaian frame-frame f1,f2,…,fn, Untuk suatu prosedur polling, kejadian yang terjadi : Stasiun S1 mengirim suatu poll dari stasiun S2. S2 merespon dengan f1. S1 mengirim suatu acknowledgment. S2 mengirim f2. S1 meng-acknowledgment. S2 mengirim fn. S1 meng-acknowledgment. Protocol Sliding Window Sliding-window flow control dapat digambarkan dalam operasi sebagai berikut :
  • 7. Dua stasiun A dan B, terhubung melalui suatu link full-duplex. B dapat menerima n buah frame karena menyediakan tempat buffer untuk n buah frame. Dan A memperbolehkan pengiriman n buah frame tanpa menunggu suatu acknowledgement. Tiap frame diberi label nomor tertentu. B mengakui suatu frame dengan mengirim suatu acknowledgement yang mengandung serangkaian nomor dari frame berikut yang diharapkan dan B siap untuk menerima n frame berikutnya yang dimulai dari nomor tertentu. Skema ini dapat juga dipakai untuk multiple frame acknowledge. Jika 2 stasiun menukar data, masing-masing membutuhkan 2 window : satu untuk transmisi data dan yang lain untuk menerima. Teknik ini dikenal sebagai piggy backing. Untuk multipoint link, primary membutuhkan masing-masing secondary untuk transmisi dan menerima. Error Control Berfungsi untuk mendeteksi dan memperbaiki error-error yang terjadi dalam transmisi frame-frame. Ada 2 tipe error yang mungkin : Frame hilang : suatu frame gagal mencapai sisi yang lain Frame rusak : suatu frame tiba tetapi beberapa bit-bit-nya error. Teknik-teknik umum untuk error control, sebagai berikut : Deteksi error, dipakai CRC. Positive acknowledgment : tujuan mengembali-kan suatu positif acknowledgment untuk penerimaan yang sukses, frame bebas error. Transmisi ulang setelah waktu habis : sumber mentransmisi ulang suatu frame yang belum diakui setelah suatu waktu yang tidak ditentukan. Negative acknowledgment dan transmisi ulang : tujuan mengembalikan negative acknowledgment dari frame-frame dimana suatu error dideteksi. Sumber mentransmisi ulang beberapa frame.
  • 8. Mekanisme ini dinyatakan sebagai Automatic repeat Request (ARQ) yang terdiri dari 3 versi : Stop and wait ARQ. Go-back-N ARQ. Selective-reject ARQ. Stop and wait ARQ Stasiun sumber mentransmisi suatu frame tunggal dan kemudian harus menunggu suatu acknowledgment (ACK) dalam periode tertentu. Tidak ada data lain dapat dikirim sampai balasan dari stasiun tujuan tiba pada stasiun sumber. Bila tidak ada balasan maka frame ditransmisi ulang. Bila error dideteksi oleh tujuan, maka frame tersebut dibuang dan mengirim suatu Negative Acknowledgment (NAK), yang menyebabkan sumber mentransmisi ulang frame yang rusak tersebut. Bila sinyal acknowledgment rusak pada waktu transmisi, kemudian sumber akan habis waktu dan mentransmisi ulang frame tersebut. Untuk mencegah hal ini, maka frame diberi label 0 atau 1 dan positive acknowledgment dengan bentuk ACK0 atau ACK1 : ACK0 mengakui menerima frame 1 dan mengindikasi bahwa receiver siap untuk frame 0. Sedangkan ACK1 mengakui menerima frame 0 dan mengindikasi bahwa receiver siap untuk frame 1. Go-back-N ARQ Termasuk continuous ARQ, suatu stasiun boleh mengirim frame seri yang ditentukan oleh ukuran window, memakai teknik flow control sliding window. Sementara tidak terjadi error, tujuan akan meng-acknowledge (ACK) frame yang masuk seperti biasanya. Teknik Go-back-N ARQ yang terjadi dalam beberapa kejadian : Frame yang rusak. Ada 3 kasus :
  • 9. A mentransmisi frame i. B mendeteksi suatu error dan telah menerima frame (i- 1) secara sukses. B mengirim A NAKi, mengindikasi bahwa frame i ditolak. Ketika A menerima NAK ini, maka harus mentransmisi ulang frame i dan semua frame berikutnya yang sudah ditransmisi. Frame i hilang dalam transmisi. A kemudian mengirim frame (i+1). B menerima frame (i+1) diluar permintaan, dan mengirim suatu NAKi. Frame i hilang dalam transmisi dan A tidak segera mengirim frame-frame tambahan. B tidak menerima apapun dan mengembalikan baik ACK atau NAK. A akan kehabisan waktu dan mentransmisi ulang frame i. ACK rusak. Ada 2 kasus : B menerima frame i & mengirim ACK (i+1), yang hilang dalam transmisi. Karena ACK dikomulatif, hal ini mungkin karena A akan menerima sebuah ACK yang berikutnya untuk sebuah frame berikutnya yang akan melaksanakan tugas dari ACK yang hilang sebelum waktunya habis. Jika waktu A habis, A mentransmisi ulang frame i dan semua frame-frame berikutnya. NAK rusak. Jika sebuah NAK hilang, A akan kehabisan waktu (time out) pada serangkaian frame dan mentransmisi ulang frame tersebut berikut frame-frame selanjutnya. Selective-reject ARQ Hanya mentransmisi ulang frame-frame bila menerima NAK atau waktu habis. Skenario dari teknik ini untuk 3 bit penomoran yang mengizinkan ukuran window sebesar 7 : 1. Stasiun A mengirim frame 0 sampai 6 ke stasiun B. 2. Stasiun B menerima dan mengakui ketujuh frame-frame. 3. Karena noise, ketujuh acknowledgment hilang. 4. Stasiun A kehabisan waktu dan mentransmisi ulang frame 0.
  • 10. 5. Stasiun B sudah memajukan window penerimanya untuk menerima frame 7,0,1,2,3,4 dan 5. Dengan demikian dianggap bahwa frame 7 telah hilang dan bahwa frame nol yang baru, diterima. Problem dari skenario ini yaitu antara window pengiriman dan penerimaan. Yang diatasi dengan memakai ukuran window max tidak lebih dari setengah range penomoran. Protokol-Protokol Data Link Control Untuk memenuhi variasi yang luas dari kebutuhan data link, termasuk : Point to point dan multipoint links. Operasi Half-duplex dan full-duplex. Interaksi primary-secondary (misal : host-terminal) dan peer (misal : komputer- komputer). Link-link dengan nilai a yang besar (misal : satelit) dan kecil (misal : koneksi langsung jarak pendek). Sejumlah protokol-protokol data link control telah dipakai secara luas dimana-mana : High-level Data Link Control (HDLC). Advanced Data Communication Control Procedures. Link Access Procedure, Balanced (LAP-B). Synchronous Data Link Control (SDLC).
  • 11. Sub Layer Data Link Media Access Control (MAC) Media Access Control (MAC) adalah identifikasi untuk ditugaskan untuk antarmuka jaringan komunikasi pada segmen jaringan fisik. Secara logis, alamat MAC yang digunakan dalam Media Access Control protokol sub-layer dari model referensi OSI. Alamat MAC yang paling sering diberikan oleh produsen kartu interface jaringan (NIC) dan disimpan dalam perangkat keras, memori kartu read-only, atau beberapa mekanisme firmware lain. Jika ditugaskan oleh produsen, alamat MAC biasanya encode nomor identifikasi terdaftar pabrikan. Ini mungkin juga dikenal sebagai alamat hardware Ethernet (EHA), alamat hardware, alamat adaptor, ataualamat fisik. Alamat MAC yang dibentuk sesuai dengan aturan salah satu dari tiga ruang nama penomoran dikelola oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE): MAC-48, EUI-48, dan EUI-64. IEEE mengklaim merek dagang pada nama EUI-48 dan EUI-64, dimana EUI merupakan singkatan dari Extended Unique Identifier. Meskipun dimaksudkan sebagai identifikasi unik dan global permanen, adalah mungkin untuk mengubah alamat MAC pada sebagian besar hardware hari ini, tindakan sering disebut sebagai spoofing MAC. Tidak seperti spoofing alamat IP, di mana pengirim spoofing alamat mereka dalam permintaan langsung penerima ke pengirim respon di tempat lain, di alamat MAC spoofing respon diterima oleh pihak spoofing. Namun, MAC address spoofing terbatas pada lokal domain broadcast . Sebuah host tidak dapat menentukan dari alamat MAC dari host lain apakah host yang ada di link yang sama ( segmen jaringan ) sebagai tuan rumah pengiriman, atau pada segmen jaringan bridge ke segmen jaringan. Dalam TCP/IP jaringan, alamat MAC dari interface dapat di-query mengetahui alamat IP menggunakan Address Resolution Protocol (ARP) untuk Internet Protocol Version 4 (Ipv4) atau (NDP) untuk IPv6 . Pada jaringan siaran, seperti Ethernet, MAC address unik mengidentifikasi setiap node pada segmen tersebut dan memungkinkan frame yang akan ditandai untuk host tertentu
  • 12. Logical Link Control (LLC) Logical Link Control (LLC) adalah salah satu dari dua buah sub-layer dalam lapisan data link, selain lapisan Media Access Control (MAC), yang digunakan dalam Jaringan Local Area Network (LAN). LLC merupakan bagian dari spesifikasi IEEE 802, dan protokolnya dibuat berdasarkan protocol High-Level Data Link Control (HDLC). Kadang-kadang, LLC juga merujuk kepada protocol IEEE 802.2, yang merupakan protokol LAN yang paling umum diimplementasikan pada Lapisan LLC. Fungsi lapisan MAC adalah mengkoordinasikan akses langsung terhadap lapisan fisik dengan tergantung metode media access controlnya, seperti Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD), Token Passing, Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CA). LLC kemudian menggunakan layanan yang disediakan MAC ini untuk menyediakan dua jenis operasi yang berjalan di atas lapisan data-link ke lapisan jaringan yang berada di atasnya, yakni LLC1 (atau disebut juga LLC Type 1) yang digunakan untuk komunikasi secara conection loss dan LLC2 (atau disebut juga LLC Type 2) yang digunakan untuk komunikasi secara connection oriented.
  • 13. DAFTAR ISTILAH ARP = Address Resolution Protocol disingkat ARP adalah sebuah protokol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat Media Access Control (MAC Address). CSMA/CD = Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection atau sering disingkat menjadi CSMA/CD adalah sebuah metode media access control (MAC) yang digunakan oleh teknologi jaringan Ethernet. Dengan metode ini, sebuah node jaringan yang akan mengirim data ke node tujuan pertama-tama akan memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh node lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka node tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian. CSMA/CA = Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance, protokol contention pada jaringan yang bisa melakukan analisa kondisi jaringan untuk menghindari collisions, tidak seperti CSMA/CD yang memakai pengaturan transmisi jaringan ketika terjadi collisions. CSMA/CA mengkonsumsi traffic karena sebelum ada data ditransmisikan ia akan mengirim sinyal broadcast pada jaringan untuk mendeteksi skenario atau kemungkinan terjadinya collision dan memerintahkan semua perangkat untuk tidak broadcast. Ethernet = Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox. Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. (lihat Tabel 2.) Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat in yang umum ada dipasaran adalah ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base. Ada bermacam-macam jenis 10Base
  • 14. diantaranya adalah : 10Base5, 10Base2, 10BaseT, dan 10BaseF yang akan diterangkan lebih lanjut kemudian.