Dokumen tersebut membahas tentang proses pencarian Tuhan dalam agama-agama primitif, perbedaan monoteisme dengan henoteisme, Tuhan dalam Al Quran, penciptaan alam semesta menurut ilmu pengetahuan dan Al Quran, serta pandangan para ilmuan terhadap alam semesta. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang konsep Tuhan dan penciptaan alam semesta dalam berbagai agama dan ilmu pengetahuan.
3. SEJARAH PROSES PENCARIAN TUHAN
Dalam agama primitif dikenal berbagai macam istilah untuk melambangkan
Tuhan.
Dinamisme percaya kepada kekuatan ghaib yang misterius yang berpengaruh
pada kehidupan manusia.
Animisme mengajarkan bahwa tiap-tiap benda yang bernyawa maupun tidak
memiliki kekuatan atau memiliki roh.
Politeisme, manusia percaya terhadap dewa-dewa dengan tugas-tugas tertentu.
Kemudian dalam aliran henoteisme mengakui satu Tuhan untuk satu bangsa,
sehingga masing-masing bangsa mempunyai Tuhan sendiri-sendiri. Henoteisme
mengandung paham Tuhan nasional. Paham ini dapat dilihat pada agama Yahudi
yang akhirnya mengakui Yahweh sebagai Tuhan nasional mereka.
Setelah masa primitif berlalu, agama yang dianut adalah monoteisme, dengan
ajaran Tuhan tunggal, Tuhan Yang Maha Esa.
4. PERBEDAAN MENDASAR MONOTHEISME DENGAN HENOTHEISME
NO HENOTHEISME MONOTHEISME
1 Tuhan bersifat nasional Tuhan bersifat internasional
2 Tuhan untuk satu
umat/kelompok
Tuhan untuk seluruh umat.
3 Tujuan hidup dalam agama
primitif adalah mencari
keselamatan material dan
spiritual sesaat
Tujuan hidup dalam agama
monoteisme adalah mencari
keselamatan material dan
spiritual
Jangka pendek maupun
jangka panjang (abadi)
4 dalam agama primitif manusia
berusaha membujuk kekuatan
supernatural untuk mengikuti
kemauan manusia
manusia mengikuti kemauan
Tuhan
5. TUHAN DALAM AL QURAN
perkataan Allah terdapat lebih dari 2500 kali
dalam al Quran, di samping ungkapan al Rabb,
al Rahman, al Rahim dan lain-lain.
Eksistensi Tuhan, dalam al Quran, lebih
menekankan pada status Tuhan sebagai
Pencipta, Pemelihara alam dan manusia, dan
khususnya Pemberi petunjuk kepada manusia,
baik secara individu maupun kolektif, dengan
Maha AdilNya dan Maha Kasih SayangNya.
Bukanlah lebih menitik beratkan bahasannya
tentang Tuhan dan sifat-sifatNya.
6. PERCAYA KEPADA ALLAH
Mengapa kita harus percaya dan beriman
kepada sesuatu yang berada di luar jangkauan
persepsi intelek manusia?
Kepercayaan ini oleh al Quran disebut ”percaya
kepada dan sadar tentang yang ghaib”.
Yang ghaib ini sebagiannya dapat diketahui
oleh orang-orang tertentu yang memiliki qalbun
salim (hati yang suci dan bening) seperti para
Nabi melalui wahyu.
7. QALBUN SALIM
Orang yang memiliki qalbun salim bukanlah orang yang
hanya menerima begitu saja fenomena realitas yang ada.
Terkadang dari dalam qalbun salim juga timbul pertanyaan
”nakal” dan ”menggoda” yang berkaitan dengan kuasa Allah.
Muhammad Syahrur mengartikan qalbun salim sebagai
”salamat al tafkir wa nadjih” (kemurnian dan kematangan
dalam berfikir)
Salah satu bentuk komunikasi dan cara untuk mendekatkan
diri kepada Allah adalah dengan cara membaca ayat-ayat
Allah yang dikreasikan dalam bentuk alam semesta. Melalui
ayat-ayat ini lah diharapkan manusia akan bisa
”menemukan” Allah.
9. PANDANGAN PARA ILMUAN TERHADAP ALAM
SEMESTA
Seabad yang lalu, penciptaan alam semesta
adalah sebuah konsep yang diabaikan para ahli
astronomi.
Alasannya adalah penerimaan umum atas
gagasan bahwa alam semesta telah ada sejak
waktu tak terbatas.
Dalam mengkaji alam semesta, ilmuwan
beranggapan bahwa jagat raya hanyalah
akumulasi materi dan tidak mempunyai awal.
Tidak ada momen "penciptaan", yakni momen
ketika alam semesta dan segala isinya muncul.
10. FILSAFAT MATERIALISME
Gagasan "keberadaan abadi" ini sesuai dengan pandangan orang
Eropa yang berasal dari filsafat materialisme.
Filsafat ini, yang awalnya dikembangkan di dunia Yunani kuno,
menyatakan bahwa materi adalah satu-satunya yang ada di jagat
raya dan jagat raya ada sejak waktu tak terbatas dan akan ada
selamanya.
Immanuel Kant-lah yang pada masa Pencerahan Eropa,
menyatakan dan mendukung filsafat materialisme dalam dunia
sains.
Kant menyatakan bahwa alam semesta ada selamanya dan
bahwa setiap probabilitas, betapapun mustahil, harus dianggap
mungkin.
11. SAINS TENTANG PENCIPTAAN ALAM
SEMESTA
Sains abad ke 20 telah menunjukkan bukti mutlak bahwa alam semesta diciptakan
oleh Allah. Prinsip antropi yang disebutkan dalam (QS. Al Baqarah, 2:164)
mengungkapkan bahwa setiap detail alam semesta telah dirancang bagi manusia
untuk hidup di dalamnya dan bahwa tidak mungkin itu terjadi secara kebetulan.
Berbagai penemuan selama 30 - 40 tahun terakhir telah mengungkapkan bahwa
keseimbangan di alam semesta diorganisasikan dengan sangat menakjubkan. Mulai
dari Dentuman Besar (Big Bang), sampai ke empat gaya dasar fisika, dari reaksi
nuktir di bintang-bintang ke struktur atom, semua ditata untuk mendukung kehidupan
manusia. Struktur bumi, posisinya di angkasa, dan atmosfernya, semua dirancang
sebagaimana seharusnya. Sifat fisika dan kimia atom-atom seperti karbon dan
oksigen, atau molekul seperti air ditata untuk memungkinkan kehidupan manusia.
Pendeknya, tidak ada ruang untuk peristiwa kebetulan di alam raya ini. Seluruh alam
semesta diciptakan sesuai tujuan tertentu dan dalam keseimbangan, keselarasan,
dan keteraturan yang luar biasa. Inilah ciptaan Allah yang agung dan sempurna.
Tuhan semesta alam.
12. PECIPTAAN ALAM SEMESTA DALAM AL
QURAN
ََوُه َوىِذَّٱلََقَلَخَِتََٰوٰـَمَّسٱلََوََض أرَ أٱْلىِفَِةَّتِسََّاميَأاَك َوََنۥُهُش أرَعىَلَع
َِآءَمأٱلَأمُك َوُلأبَيِلَأمُكُّيَأَُنَسأحَأََعَ ًۭلَمۗنِئَل َوََتألُقمُكَّنِإَأبَّمََونُثوُعَنِمَِدأعَب
َِت أوَمأٱلََّنَلوُقَيَلََينِذَّٱلَا ٓوُرَفَكَِإَأنآَذٰـَهََّّلِإَۭرأحِسَۭينِبُّم
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di
atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang
lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada
penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan
dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang
kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang
nyata". (QS. HUUD (11): 7)
13. ََقَلَخَىِذََّٱلُ ََّٱَّللُمُكَّب ََرَّنِإََٰوٰـَمَّسٱلَِتََوَ َض أرَ أٱْلََّاميَأَِةَّتِسَىِفَىَلَعَ ٰى َوَتأسَٱَّمُث
َُهُبُلأطَيََارَهَّنَٱلَلأيَّىَٱلِشأغُيَ ِش أرَعأٱلَََوَرَمَقأٱل ََو َسأمَّشٱل َاَوًۭثيِثَحَۥَ ٰۭتََرَّخَسُمََومُجُّنٱل
ََۗٓۦِه ِرأمَأِبََُۗرأمَ أٱْل ََوُقأَلخأَُٱلهَلَ َّلَأََلٰـَعأَٱلُّبََرُ ََّٱَّللَك َارَبَتََينِم
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada
siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya
pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing)
tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan
semesta alam. (QS. AL A’ARAF : 54)
14. Ayat-ayat penciptaan lainnya: QS. Yunus : 3; Al Furqan : 59; As
Sajdah : 4; Al Hadid: 4; dll.
Kata al sama’, yang lazim diartikan dengan kata langit – harus
dipahami sebagai ruang alam yang di dalamnya terdapat galaksi-
galaksi, bintang-bintang dan lainnya.
Kata al ardh yang biasa diartikan dengan kata bumi – di sini lebih
tepat dipahami dengan materi, yaitu bakal bumi, yang sudah ada
sesaat setelah Allah menciptakan jagat raya. Karena menurut
penelitian ilmuwan, bumi baru terbentuk sekitar 4,5 miliyar tahun
yang lalu di sekitar matahari, dan tanah di bumi kita ini baru
terjadi sekitar 3 miliyar tahun yang lalu sebagai kerak di atas
magma.
Kata al ma’ lebih tepat diartikan dengan zat alir atau sop kosmos
ketimbang dengan kata air. Sementara air terdiri dari atom oksigen
dan atom-atom hydrogen dalam fase penciptaan alam belum dapat
berbentuk dan isi alam ketika itu merupakan radiasi dan materi
yang ada pada suhu yang sangat tinggi itu wujudnya lain daripada
air yang ada sekarang ini.
15. PEMISAHAN LANGIT DAN BUMI
proses berikutnya, seperti yang digambarkan dalam surat al-
Anbiya’/21:30, ruang alam (al-sama’) dan materi (al-ardh) sebelum
dipisahkan Allah adalah sesuatu yang padu.
ََ أٱْل ََوِتََٰوٰـَمَّسَٱلَّنََأا ٓوُرَفَكََينِذََّٱل َرَيَأمَل َوَأاَتَناَكَ َض أرَاًۭقأت َرََفَأقَتَفاَمُهٰـَنََّۗلُكَِآءَمأَٱلَنَِاَمنألَعَج َو
َىَحَءأىَشََۗونُنِمؤأُيَ َلَفَأ
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman? (Al Anbiya : 30)
16. Kata ratq menunjukkan alam semesta pada awal
penciptaannya. Sedangkan kata fatq menunjukkan
pula tentang proses penciptaannya lebih lanjut.
Kata ratq diterjemahkan sebagai "suatu yang padu"
yang berarti "bercampur, bersatu" dalam kamus
bahasa Arab. Kata itu digunakan untuk merujuk dua
zat berbeda yang menjadi satu.
Frasa "Kami pisahkan" diterjemahkan dari kata kerja
bahasa Arab, fatq yang mengandung makna bahwa
sesuatu terjadi dengan memisahkan atau
menghancurkan struktur ratq.
17. Rangkaian proses berikutnya, setelah dipisahkan oleh
Allah, alam semesta mengalami proses transisi fase
membentuk dukhan.
ََىِه ََوِآءَمَّسىَٱلَلِإَٰٓى َوَتأسَٱَّمُثَُدَ َۭانخَ ِض أرَ أْلِل َاَوَهَلََلاَقَفَاَيِتأئَٱ
َِئآَطََانأيَتَآَأَتَلاَقَا ًۭه أرَكَ أوَاَأًع أوَطََينِع
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit
itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya
dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut
perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya
menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
18. TENTANG 6 MASA
Kemudian dalam al qur’an berturut-turut disebut bahwa alam semesta diciptakan
selama enam masa (tahap) atau priode.
Enam tahap tau priode tersebut bukanlah menunjukkan urut-urutan dalam penciptaan
al sama’ (ruang alam) dan al ardh (materi) serta lainnya, tetapi ia harus dipandang
sebagai tahapan atau priode penciptaan alam semesta secara keseluruhan dalam
waktu yang sama
Kata yaum, jamaknya ayyam (tahapan atau priode) dalam al qur’an bukanlah
dimaksud batasan waktu antara terbenamnya matahari hingga terbitnya matahari
seperti hari di bumi.
Menurut kalam arab dan kebanyakan ayat-ayat al qur’an, kata ini dipakaikan kepada
suatu masa atau periode (juz’min al zaman) yang kadarnya tidak dapat ditentukan dan
tidak ada seorang pun yang mengetahui hakikatnya secara pasti kecuali Allah.
19. PENERAPAN HUKUM-HUKUM ALAM
Adapun proses penciptaan alam semesta selanjutnya, yaitu Allah
melengkapinya dengan menciptakan hukum-hukum tertentu, yang disebut
dengan sunnahtullah.
Hal ini dipahami dari percakapan simbolik antara Allah di satu pihak dan
ruang alam ( al sama’) dan materi (al ardh) di pihak lain.
Penafsiran ini ditopang sejumlah ayat seperti 17:77, 33:62, 35:43, 48:23, 36:
38-40, 6:96.
Hasil penelitian ayat-ayat ini seutuhnya menunjukkan bahwa hukum-hukum
alam yang telah ditetapkan Allah tersebut tidak akan pernah berubah dan
menyimpang.
Alam semesta tunduk kepada hukum-hukum Allah tersebut. Dengan istilah
lain, gerakan dan edaran ruang alam (al sama’) dan materi (al ardh) serasi
dan sejalan, tidak saling bertentangan, ibarat tubuh yang satu.
20. Dalam kejadian penciptaan itu, alam semesta
seisinya, terdapat di dalamnya tanda-tanda
kebesaran Allah, yang menjadi obyek pemikiran
manusia. Melalui pemikiran terhadap alam sekitar
itu, manusia memperoleh kesadaran pengetahuan
untuk menyusun konsep-konsep dan berusaha
mewujudkan konsep-konsep itu dalam realitas
kehidupan masyarakat untuk mencapai kemakmuran
bersama. Dan realitas semua usaha manusia untuk
mengatasi persoalan yang dihadapi sebagai upaya
untuk meningkatkan kehidupannya adalah
kebudayaan.
22. KEJADIAN MANUSIA MENURUT
ANTROPOLOGI
• Teori Evolusi: Mahluk Hidup yang sekarang ini ada
berasal dari mahluk hidup yang tingkatannya lebih
rendah.
• Menurut Teori Evolusi: Manusia berasal dari jalur
hewan.
• Teori evolusi berpijak pada data-data fosil yang
ditemukan pada tiap lapisan tanah.
• Teori ini hanya menekankan segi persamaan
jasmaniah.
23. KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL
QURAN
• Manusia diciptakan dari Tanah kering, (Ar
Rahman: 14)
• Menciptakan Adam dari Tanah ( Ali Imran: 59;
Shaad: 71; Ar Ruum: 20)
• Penciptaan dari tanah liat kering dari lumpur
hitam ( Al Hijr: 26; Al Hijr: 33)
• Dari Air ( Al Furqan: 54; Yasin: 77)
• Sari pati tanah ( Al Mukminun: 12-13; Al Sajdah:
8)
24. •َأذِإ َوََلاَقََُّكبَرَِةَكِئٰٓـَلَمألِلىِنِإَۭلِعاَجىِفَ ِض أرَ أٱْلًَۭةَفيِلَخَۗا ٓوُلاَقَُلَعأجَتَأاَهيِفنَمَُدِسأفُياَهيِف
َُكِفأسَي َوََءآَمِٱلدَُنأَحن َوَُحِبَسُنََكِدأمَحِبَُن َوَُسِدَقََكَلََۗلاَقَٓىِنِإَُمَلأعَأاَمََّلََونُمَلأعَت
• Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
25. MANUSIA SAAT INI MENURUT AL
QURAN
•َأدَقَل َوَانأقَلَخََنٰـَسنِ أٱْلنِمَةَلٰـَلُسنِمَِطَينََّۗمُثَُهٰـَنألَعَجًَۭةَفأطُنَِفىَار َرَقَينِكَّمََّۗمُث
َانأقَلَخََةَفأطُّنٱلًَۭةَقَلَعَانأقَلَخَفََقَلَعأٱلََةًَۭةَغأضُمَانأقَلَخَفََةَغأضُمأٱلََظِعا ًۭمٰـَان أوَسَكَفََمٰـَظِعأٱل
ا ًۭمأحَلََّمُثَُهٰـَنأَأشنَأاًقأَلخَََرخاَءََۗارَبَتَفََكَُ َّٱَّللَُنَسأحَأََينِقِلٰـَخأٱلَُۗثََّممُكَّنِإََدأعَبََكِلََٰذ
ََونُتِيَمَلۗ
• Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah
Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu,
sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
26. KEJADIAN MANUSIA MENURUT HADITS
•ََّنِإَأمُكَدَحَأَُعَمأجُيَُهُقأَلخيِفَِنأطَبَِمُأَِهََينِعَب أرَأاًم أوَيََّمُثَُونُكَييِفََكِلَذًَةَقَلَع
ََلأثِمََكِلَذََّمُثَُونُكَييِفََكِلَذًَةَغأضُمَِمََلأثََكِلَذََّمُثَُلَس أرُيََمأالَُكَلَُخُفأنَيَفَِهيِف
ََحوُّالرَُرَمؤأُي َوَِعَب أرَأِبَاتَمِلَكَِبأتَكِبَِهِق أز ِرَِهِلَجَأ َوَِهِلَمَع َوََش َوَيِقَأوَأَيدِعَس
• Sesungguhnya setiap individu kamu mengalami proses penciptaan
dalam perut ibunya selama 40 hari (sebagai nutfah). Kemudian
menjadi segumpal darah selama itu juga (40 hari) kemudian menjadi
segumpal daging selama itu pula (40 hari). Selanjutnya Allah
mengutus malaikat untuk meniupkan roh ke dalamnya dan
diperintahkan untuk menulis empat perkara yaitu: menentukan
rezekinya, ajalnya, amalnya serta apakah ia sebagai orang yang
sengsara ataukah orang yang bahagia
27. STATUS DAN FUNGSI MANUSIA
• Manusia sebagai Abdullah, karena sebagai mahluk
Allah
• Fungsi manusia: sebagai KHALIFAH di muka bumi
• Khalifah adalah sebagai pengganti peran Allah dalam
melestarikan perintah-perintahNya kepada umat
manusia, baik secara individual maupun secara
kolektif.
• Tugas Khalifah adalah: memikul amanah berupa tugas
menciptakan tata kehidupan yang bermoral di muka
bumi.
30. PENGERTIAN AGAMA SECARA
ETIMOLOGI/BAHASA
Dalam bahasa Indonesia artinya peraturan
Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta ‘a’ berarti tidak dan
‘gamma’ berarti kacau, agama berarti tidak kacau.
Agama dalam kata asing: “religion” (Inggeris), “religie” (Belanda),
“religere” (Latin), yang berarti membaca, cara-cara mengabdi,
kepercayaan dan penyembahan kepada Tuhan.
Dalam bahasa Arab disebut dengan ”Din” yang berarti cara, adat
kebiasaan, peraturan, undang-undang, kepatuhan, kecenderungan,
nasehat dan agama.
31. PENGERTIAN AGAMA SECARA
TERMINOLOGI/DEFINISI
Prof. Dr. Bouquet : agama adalah hubungan yang tetap
antara diri manusia dengan yang bukan manusia, bersifat
suci dan supranatural, dan yang bersifat berada dengan
sendirinya dan yang mempunyai kekuasaan absolute yang
disebut Tuhan. (Abu Ahmadi,1984:14)
Kamus Besar Bahasa Indonesia: Agama
merupakan sistem / prinsip kepercayaan kepada Tuhan,
(atau disebut dengan Dewa/nama lainnya) dengan ajaran
kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian
dengan kepercayaan tersebut.
32. ASPEK-ASPEK DALAM AGAMA
Sebuah agama, pada dasarnya mempunyai tiga aspek:
Keyakinan adanya suatu kekuatan supranatural yang
menciptakan, mengatur dan menguasai alam semesta
dan isinya.
Peribadatan yang merupakan tingkah laku manusia
dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural
sebagai konsekuensi atas pengakuannya
Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia
dengan alam semesta.
33. CIRI-CIRI / SYARAT AGAMA
Ajaran tentang kepercayaan/keimanan baik kepada Tuhan, atau Dewa-dewa
maupun kepada kekuatan supranatural lainnya.
Ajaran pemujaan/pengkultusan (ibadah). Dalam hal ini, adanya sistem
ritus/upacara keagamaan yang telah ditentukan oleh agama tersebut.
Adanya sumber ajaran yang berbentuk kitab suci.
Memiliki aturan-aturan yang mengikat baik yang dikodifikasikan (dibukukan)
maupun yang tak tertulis
Adanya penyampai ajaran
Bersifat global
34. AGAMA DILIHAT DARI SUMBERNYA
AGAMA
Agama Wahyu Agama Budaya
PERBEDAAN ANTARA AGAMA WAHYU DENGAN AGAMA BUDAYA
NO AGAMA WAHYU AGAMA BUDAYA
1. Ajarannya dari Allah yang disampaikan melalui
RasulNya, disebut dengan wahyu
Ajarannya dihasilkan dari pikiran dan atau
perasaan manusia secara kolektif
2. Datang dari Allah dan diturunkan untuk
seluruh umat manusia
Lahir dan tumbuh dalam budaya masyarakat
3. Konsep ajarannya monotheisme, universal,
dan tidak ada batas waktu, dan ajarannya tidak
berubah-ubah
Konsep ajarannya: animisme, dinamisme,
politheisme, monotheisme nisbi (relatif).
Ajarannya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan akal pikiran dan kebudayaan
4. Ajaran / aturan2 yang dibukukan Ajaran/aturan2 dibukukan, terkadang hanya
berupa tradisi
5. Adanya penyampai ajaran Terkadang ada, terkadang tidak
36. PENGERTIAN ISLAM
Kata Islam berasal dari kata: aslama – yuslimu –
islaman, artinya tunduk, patuh, menyerahkan diri.
Yang di derifasikan dari kata dasar: salama / salima
yang artinya selamat, sejahtera.
ََأريَغَفَأَِينِدَِ َّاَّللََونُغأبَيَُهَل َوََمَلأسَأنَميِفَِتا َاوَمَّسالَ ِض أرَ أاْل َوَأوَطاًعاًه أرَك َو
َِهأيَلِإ َوََونُعَج أرُي
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari
agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan
diri (islam) segala apa yang di langit dan di bumi, baik
dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada
Allahlah mereka dikembalikan. QS. Ali Imran (3): 83
37. ISLAM SEBELUM KENABIAN /RISALAH
MUHAMMAD SAW
Islam adalah agama sepanjang sejarah manusia,
ajaran dari seluruh nabi dan rasul yang pernah di
utus oleh Allah pada bangsa-bangsa dan kelompok-
kelompok manusia.
Berisi tentang ajaran tauhid (meng Esa kan Allah)
dan petunjuk-petunjuk (hidayah) dalam memperoleh
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Islam sebelum di utusnya Muhammad SAW, bersifat
lokal, hanya untuk kepentingan bangsa atau
kelompok tertentu serta terbatas pula periodenya.
38. ISLAM SETELAH KENABIAN/RISALAH MUHAMMAD
SAW
Islam setelah datangnya risalah/kenabian Muhammad SAW, adalah
agama universal, rahmatan lil alamin berbentuk sunnah yang sahih,
hukum yang benar dan diterima di sisi Allah SWT.
َِ ََّاَّللَدنِعََينِدَالَّنِإَُم َلأسِ أاْل
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
QS. Ali Imran (3): 19
Ajaran Islam mengatur hubungan manusia dengan
Tuhan, yang meliputi keimanan atau peribadatan
bersifat vertikal; dan yang mengatur hubungan
antara manusia dengan manusia dan hubungan
manusia dengan lingkungannya, disebut
muamalah, bersifat horizontal
39. UNSUR-UNSUR POKOK AJARAN ISLAM
Pada dasarnya, agama Islam terdiri dari tiga unsur pokok yang saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan, yaitu:
• Iman artinya membenarkan dengan hati, mengucapkan dalam perkataan dan
merealisasikan dalam perbuatan akan adanya Allah SWT, dengan segala ke Maha
Sempurnaan Nya, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi dan Rasul, hari akhir serta
qadha dan qadar.
• Islam artinya taat, tunduk, patuh dan menyerahkan diri dari segala ketentuan yang telah
ditetapkan Allah SWT, yang direalisasikan dalam bentuk syahadatain, shalat, puasa, zakat
dan haji bagi yang mampu.
• Ihsan artinya berakhlak dan beramal shaleh, sehingga dalam melaksanakan ibadah kepada
Allah dan bermuamalah (interaksi) dengan sesama makhluk dilaksanakan dengan penuh
keikhlasan seakan-akan Allah menyaksikan gerak-geriknya sepanjang waktu meskipun ia
sendiri tidak melihatnya.
40.
41. SISTEMATIKA SUMBER AJARAN ISLAM
Berpedoman dari surat an-Nisa’ ayat 59,
para ahli sepakat bahwa sumber ajaran
Islam yang utama ialah :
1. Al Quran, dan
2. Sunnah Rasulullah
Kesepakatan ini diperkokoh dengan
hadist Nabi Muhammad SAW yang
menyatakan: “Aku tinggalkan pada kalian
dua pedoman hidup, yang siapa
berpegang kepadanya selamatlah dia.
Pedoman itu ialah Kitabullah dan
Sunnahku”
Berpedoman pada Hadits Rasul tentang
diutusnya Muadz bin Jabal ke Yaman,
maka para ahli hukum Islam (Ahli fiqih)
bersepakat menambah sumber ajaran
42.
43. Para ahli ilmu-ilmu al Quran pada umumnya berasumsi
bahwa kata Qur’an berasal dari: qara’a - yaqra’u -
qira’atan - wa qur’anan, yang secara harfiah berarti
‘bacaan’.
َََُوهَعأمَجََانأيَلَعََّنِإَُهَنآ أرُقۗاَذِإَفَانأأَرَقَُهَأعِبَّتاَفَُهَنآ أرُق
Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami
telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. [QS. Al
Qiyamah (75) 16-18
Al Qur`an secara istilah (terminologi):‘Kalam Allah Swt.
yang (memiliki) mukjizat, diturunkan kepada penutup
para Nabi dan Rasul melalui perantara malaikat Jibril,
yang dinukilkan kepada generasi sesudahnya secara
mutawatir, ditulis dalam masahif, membacanya
merupakan ibadah, dimulai dari surat al-Fatihah dan
ditutup dengan surat al-Nash’.
PENGERTIAN AL QURAN
44. Al-Qur’an diturunkan berangsur-angsur selama sekitar 22
tahun, 2 bulan, dan 22 hari, dimana 13 tahun diturunkan di
Makkah sebelum Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah
dan 10 tahun diturunkan di Madinah setelah Nabi hijrahnya.
Menurut Sayid Husein Nasr, Al Quran mempunyai 3 fungsi
penting sebagai petunjuk bagi kehidupan manusia:
1. Ajaran yang memberi pengetahuan tentang berbagai
hal, baik jagat raya maupun makhluk yang
mendiaminya, termasuk ajaran tentang keyakinan atau
iman, hukum / syariat, dan moral / akhlak.
2. Al Quran berisi sejarah atau kisah-kisah manusia zaman
dahulu termasuk kejadian para Nabi, dan berisi pula
tentang petunjuk hari kemudian / akhirat.
3. Al Quran berisi pula sesuatu yang sulit dijelaskan dengan
bahasa biasa karena mengandung sesuatu yang
berbeda dengan yang kita pelajari secara rasional.
45. Penulisan Al Qur`an telah dimulai pada masa Nabi
Muhammad saw, yang dikerjakan oleh kutabul wahyi (dewan
penulis wahyu) yang beliau bentuk. Setelah beliau wafat,
pendokumentasian Al Qur`an ini dilanjutkan lagi di zaman
Khalifah Abu Bakar (11-13 H atau 632-634 M) dan Khalifah
Usman Bin Affan (23-35 H atau 644-656 M) melalui dewan
penulis wahyu yang dibentuk oleh kedua khalifah tersebut.
Al Qur`an, selain ditulis juga dihapalkan., baik oleh Nabi
sendiri, para sahabat maupun umat Islam pada umumnya.
Dulu setiap Nabi menerima wahyu, beliau langsung
menghapalkannya dan menyuruh para sahabat juga
menghapalkannya dan pada hari-hari tertentu hapalan para
sahabat diuji oleh Nabi, untuk menghindarkan kemungkinan
terjadinya kesalahan, sambil menunjukkan susunan ayat-
ayatnya, bahkan hapalan Nabi sendiri pun juga dikenakan
ujian oleh malaikat Jibril setahun sekali, yaitu pada bulan
Ramadhan.
KODIFIKASI (PEMBUKUAN) AL QURAN
46.
47. • Pengertian Hadits menurut Jumhur Muhadditsin: Hadits
adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad saw baik berupa perkataan, perbuatan,
pernyataan (taqrir) dan keadaan Nabi Muhammad
yang lainnya.
• Dalam setiap hadits/sunnah mengandung 3 unsur:
• Rawy adalah orang yang menyampaikan atau
menuliskan dalam suatu kitab apa-apa yang pernah
di dengar dan diterimanya dari seseorang (gurunya).
• Matan adalah pembicaraan (kalam) atau isi materi
berita yang dicover oleh sanad yang terakhir, baik
pembicaraan itu sabda Nabi Muhammad saw,
sahabat ataupun tabi`an.
• Sanad adalah jalan yang dapat menghubungkan
antara rawy mengenai matnul Hadits kepada Nabi
Muhammad saw
TENTANG HADITS/SUNNAH
48. Berfungsi menetapkan dan memperkuat hukum-hukum
yang telah ditentukan oleh Al Qur`an.
Memberikan perincian dan penafsiran ayat-ayat Al
Qur`an yang masih mujmal (global), memberikan taqyid
(persyaratan) ayat-ayat Al Qur`an yang masih mutlak
dan memberikan tahshis (penentuan khusus) ayat-ayat
Al Qur`an yang masih umum, misalnya perintah
mengerjakan sembahyang, membayar zakat dan
menunaikan haji.
Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak
didapati dalam Al Qur`an. Di dalam hal ini hukum-
hukum atau aturan-aturan itu hanya berasaskan Hadits
semata-mata.
Kedudukan HADITS/SUNNAH terhadap al quran
49. Di masa Rasulullah saw, Hadits-Hadits tidak ditulis, hal ini karena:
Dikhawatirkan penulisan Hadits-Hadits akan bercampur aduk
dengan penulisan ayat-ayat Al Qur`an yang memang masih
dalam proses.
Mengumpulkan sabda-sabda Nabi, tingkah laku dan segala hal
ihwal tentang beliau, bukanlah pekerjaan yang mudah. Orang
yang melaksanakan tugas ini haruslah menyertai Nabi
dimanapun beliau berada.
Jumlah orang Arab ketika itu yang dapat menulis dan
membaca tidak banyak. Kalaupun ada, pada umumnya sudah
dikerahkan untuk menulis Al Qur`an.
Bangsa Arab ketika itu, pada umumnya buta huruf (ummi),
sangat kuat dan terlatih daya ingatan dan hapalannya,
sehingga penulisan Hadits kurang dirasakan sebagai keperluan
yang mendesak.
Penulisan/pembukuan Hadits-Hadits baru terjadi mulai awal abad
kedua Hijriyah, yaitu masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, khalifah ke
delapan dari dinasti Mu’awiyah, berkuasa tahun 99-101 H / 717-721
M.
PENULISAN HADITS/SUNNAH
50.
51. Ijtihad berarti pencurahan segenap kemampuan
utk mendapatkan sesuatu. Yaitu penggunaan akal
sekuat mungkin utk menemukan sesuatu
keputusan hukum tertentu yg tdk ditetapkan scr
eksplisit dalam Al Quran dan Sunnah.
Akal adl kunci utk memahami ajaran dan hukum
Islam. Artinya tidak ada agama bg orang yg tidak
berakal.
Mahmud Syaltut berpendapat, bahwa ijtihad yang
biasa disebut ar Ra’yu mencakup 2 pengertian :
1. Penggunaan pikiran untuk menentukan hukum
yang tidak ditentukan secara eksplisit oleh
Quran dan Sunnah
2. Penggunaan fikiran dalam mengartikan,
menafsirkan dan mengambil kesimpulan dari
suatu ayat atau hadits.
TENTANG IJTIHAD
52. Pada dasarnya keputusan ijtihad tidak dapat bersifat
mutlak absolut.
Keputusan yang ditetapkan oleh ijtihad hanya berlaku
dan mengikat bagi orang yang melakukan ijtihad tetapi
tidak berlaku bagi orang lain. (menyangkut tempat dan
waktu). Ijtihad dapat berlaku bagi orang lain apabila
orang lain tersebut menerima hasil ijtihad.
Ijtihad tidak berlaku dalam urusan ibadah mahdhah
Keputusan ijtihad tidak boleh bertentangan dengan Al
Quran dan Sunnah
Dalam proses berijtihad hendaknya dipertimbangkan
faktor-faktor motivasi, akibat, kemaslahatan umum dan
kemanfaatan bersama.
Hasil ijtihad seseorang tidak bisa menggugurkan hasil
ijtihad orang lain selama tidak bertentangan dengan
Quran dan Hadits/Sunnah Rasul
53. Qiyas (reasoning by analogy) yaitu menetapkan
sesuatu hukum terhadap sesuatu hal yang tidak
diterangkan oleh Quran dan Sunnah, dengan
menganalogikan ciri-ciri khusus yang ada pada
masalah tersebut kepada hukum sesuatu yang sudah
diterangkan hukumnya oleh Quran dan Sunnah, karena
ada sebab yg sama.
Ijma’/konsensus bersama/ijtihad kolektif yaitu
persepakatan ulama-ulama Islam dalam menentukan
sesuatu masalah ijtihadiyah.
Istihsan yaitu menetapkan sesuatu hukum terhadap
sesuatu persoalan ijtihadiyah atas dasar prinsip-prinsip
umum ajaran Islam seperti keadilan, kasih sayang dan
lain-lain
Mashalihul mursalah (utility), yaitu menetapkan hukum
terhadap suatu masalah ijtihadiyah atas pertimbangan
kegunaan dan kemanfaatan yang sesuai dengan
54. Tidak semua orang dapat berijtihad. Yang dapat
menjadi mujtahid (orang yang berijtihad) adalah:
1. Menguasai bahasa Arab untuk dapat memahami
Al Quran, Hadits dan kitab-kitab berbahasa Arab
2. Mengetahui isi dan sistem hukum Al Quran dan
ilmu-ilmu untuk memahami al Quran
3. Mengetahui hadis-hadis hukum dan ilmu-ilmu
hadits
4. Menguasai kaidah-kaidah ushul fikih dan fikih
5. Mengetahui tujuan hukum Islam
6. Adil, Jujur dan ikhlas
55. Audit Produksi dan Operasi
1. Gilang Pangaribowo ( 10.05.52.0156)
2. Nikoriski (10.05.52.0180)
3. Ana Wahyuningrum ( 10.05.52.0202)
56. Pertimbangan kebutuhan kapasitas
berpengaruh secara mendasar terhadap
produksi utama . Di sini perusahaan harus memiliki
kebijakan dan strategi yang tepat berkaitan dengan
besaran kapasitas yang harus dimiliki. Perusahaan
juga harus memiliki dasar dan metode yang tepat
dalam meramalkan kebutuhan kapasitasnya dimasa
depan.
Penilaian atas penggunaan kapasitas Produksi
57. 1. apakah seluruh kapasitas yang memiliki terserap dalam rencana
produksi yang telah ditetapkan ?
2. Apakah perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang pemanfaatan
kapasitas menganggur jika jadwal induk produksi disusun pada basis
full capacity ?
3. Apakah perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang pengelolaan
kebutuhan produksi diatas kemampuan kapasitan yang tersedia untuk
mengerjakannyan ?
Kuesioner
58. Secara umum persediaan pada industri
manufaktur terdiri atas persediaan bahan baku,
barang dalam proses, barang jadi, dan persediaan
perlengkapan (supplies). Kebijakan tentang
perseddiaan bahan baku harus memerhatikan
hubungan permintaan atas persediaan tetsebut,
apakah termasuk dalam kelompok permintaan
independen atau permintaan dependen.
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan
• Lead time
• Frekuensi penggunaan bahan selama 1 periode
• Jumlah dana yang tersedia
• Daya tahan material
Tingkat Persediaan
59. 1. Apakah perusahaan memiliki prosedur pengendalian persedian
secara tertulis ?
2. Apakah prosedur tersebut telah disosialisasikan dengan memadai
dan dipahami oleh petugas yang melaksanakan ?
3. Apahak jadwal induk produksi telah meminimalkan persediaan ?
4. Apakah penentuan tingkat persediaan minimun telah
mempertimbangkan kemungkinan terjadinya keterlambatan
pasokan bahan baku , pemeliharaan fasilitas produksi , perubahan
permintaan pasar ?
Kuesioner
60. Keseimbangan lintas produksi atau disebut juga
keseimbangan produksi (production line balancing) bertuan
ini untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancar guna
memperoleh optimalisasi pengguna fasilitas, tenaga kerja,
dan peralatan yang tinggi melalui penyeimbangan waktu
kerja antarstasiun kerja (work station).
Keseimbangan Lintas Produksi
61. 1. Apakah perusahaan memiliki pedoman pemeliharaan fasilitas produksi
secara tertulis ?
2. Apakah jadwal pemeliharaan telah terintegrasi dengan rencana produksi
?
3. Apakah pengoprasiaan fasilitas produksi di dukung oleh tenaga operator
yang memadai ?
4. Apakah pdosedur memiliki panduan pengoperaian fasilitas produksi
tertulis untuk mencegah terjadinya kemacetan proses produksi ?
Kuesioner
63. IBADAH
Secara etimologis, ibadah berasal dari bahasa Arab, dari madhi: abada,
ya’budu, ibadatan, yg artinya: mengesakan, melayani dan patuh.
Adapun secara terminologis, ibadah berarti: suatu perbuatan kaum
muslimin dlm mendekatkan dirinya kpd Allah dan menyeru kebesaran
Nya dan menundukkan kepercayaan kepada Nya dalam perundang-
undangan Nya yang suci.
Secara keseluruhan, ibadah dibagi menjadi dua, ibadah khusus dan
ibadah secara umum.
Here comes your footer Page 63
64. Ibadah khusus (Ibadah Mahdlah) ialah ibadah yg cara
dan tata caranya ditentukan oleh agama (ditentukan
dalam al Quran dan dirinci dalam sunnah Rasul).
Ibadah dlm pengertian ini lebih condong kpd rukun
Islam yang lima. dalam fiqih Islam biasanya meliputi:
bersuci, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji. Dalam ibadah ini
menggambarkan tentang hubungan langsung antara
hamba dengan Tuhannya.
Sedangkan ibadah secara umum (Ibadah Ghoiru
Mahdlah) ialah segala amal perbuatan yang titik
tolaknya adalah ikhlas, titik tujuannya adalah ridha
Allah dan garis amalannya adalah amal shaleh. Dalam
ibadah ini, lebih condong kepada masalah-masalah
mu’amalah.
Here comes your footer Page 64
65. BERSUCI
Bersuci dalam agama Islam berarti membersihkan
diri, tempat dan pakaian dari kotoran baik secara
lahir maupun bathin.
Bersih dari segi lahirnya ialah tidak adanya kotoran
dan najis yang terlihat, sedangkan dari segi
bathiniah yaitu tidak adanya kotoran dan najis
secara hakiki, yakni najis yang terkena pakaian,
tempat dan badan itu tidak tampak, tidak terasa,
dan tidak berbau tetap harus dihilangkan dengan
aturan tertentu.
Here comes your footer Page 65
66. NAJIS
Najis adalah segala sesuatu yang kotor yang menghalangi sahnya shalat.
Secara keseluruhan najis di bagi dua; najis ainiyah, yaitu najis yang dapat diketahui zat, sifat, rasa, warna
dan baunya.
Dan najis hukmiyah, yaitu najis yang tidak dapat diketahui zat, sifat, rasa, warna dan baunya.
Here comes your footer Page 66
67. HADATS
Hadas dibagi dua jenis, hadas kecil dan hadas besar.
Hadas kecil adalah segala sesuatu yang dapat membatalkan wudhu, seperti keluarnya sesuatu dari lobang
kemaluan kecuali mani; hilangnya akal sebab mabuk, gila, ayan, dan tidur; menyentuh atau memegang
kemaluan dengan telapak tangan; bersentuhan kulit lain jenis yang bukan muhrimnya.
Untuk menghilangkan hadas kecil adalah cukup dengan berwudhu.
Here comes your footer Page 67
68. Hadats besar adalah segala sesuatu yang
menyebabkan wajib mandi jinabat, seperti
keluarnya mani, bersetubuh, haid dan
nifas/bersalin.
Untuk menghilangkan hadas besar adalah
dengan mandi jinabat.
Here comes your footer Page 68
69. SHALAT
Shalat ialah ibadah (berupa ucapan dan perbuatan) yang diawali dengan
takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam dengan dipenuhinya syarat-
syarat yang telah ditentukan.
Sebelum menunaikan shlat harus dipenuhinya syarat-syarat sahnya
shalat, yaitu:
Suci dari hadas dan najis.
Menutup aurat
Telah masuk waktu shalat
Menghadap kiblat
Here comes your footer Page 69
70. Setelah syarat-syarat tersebut dipenuhi, maka bolehlah
seseorang menjalankan shalat secara sempurna, yakni
menjalankan semua rukun dan kesunahan-kesunahannya.
Rukun shalat adalah segala ucapan dan perbuatan yang mutlak
harus dilakukan oleh orang yang seadng melakukan shalat.
Rukun shalat ada 14 macam yg dikelompokkan menjadi 2:
Rukun Qauliyah (Rukun yang berupa bacaan): niat;
takbiratul ikhrom; membaca surat fatihah; membaca
bacaan tahiyyat; Membaca shalawat nabi pada tahiyat akhir;
membaca salam; thuma’ninah dan tenang
Here comes your footer Page 70
71. Rukun Fi’liyah (Rukun yang berupa gerakan):
Berdiri tegak bagi yang kuasa; ruku’;
I’tidal; sujud; duduk diantara 2 sujud;
duduk tahiyyat; salam.
Dalam sholat ada 2 jiwa yang harus dipenuhi
agar shalatnya sempurna.
Pertama, ikhlas. Memurnikan niat semata-mata
karena Allah SWT.
Kedua, khusu’, yaitu berkonsentrasi dan
menghayati apa yang sedang dilakukan dan
diucapkan.
Here comes your footer Page 71
72. ZAKAT
Zakat ialah nama harta dan ukuran tertentu yang wajib diberikan
kepada golongan tertentu dengan syarat-syarat yang telah
ditentukan.
Zakat fitrah: zakat yang dikeluarkan pada malam hari raya
sampai naiknya khatib ke atas mimbar pada pagi hari tanggal 1
syawal.
Zakat diberikan di antara 8 golongan sebagaimana tersebut
dalam surat al Taubah ayat 60 yaitu: Faqir; Miskin; Amil
(pengelola zakat); Muallaf qulubuhum; Sabilillah; Ibnu
sabil (orang yg bepergian yg terlantar); Orang yang punya
hutang; Riqab (budak yang sedang memerdekakan dirinya).
Here comes your footer Page 72
73. Hikmah disyariatkannya zakat:
Untuk membersihkan harta dan mensucikan diri
Menumbuhkan rasa kasih sayang dan kesetiakawanan
terhadap yang miskin
Mempererat persaudaraan
Membuat kekayaan beredar tidak terakumulasi pada
golongan tertentu
Menghilangkan jurang pemisah antara yang kaya dan yang
miskin
Mendorong giat mencari nafkah dengan jalan halal dan
terhormat
Mensyukuri nikmat Allah
Here comes your footer Page 73
74. PUASA
Puasa ialah ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari makan, minum dan
bersetubuh sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Sebelum melakukan ibadah puasa ada syarat yang harus dipenuhi bagi yang mau
melaksanakan yaitu: berakal, dewasa dan mampu melaksanakannya.
Apabila syarat tersebut telah dipenuhi, maka harus memenuhi syarat sahnya yaitu
beragama Islam, tamyiz, dan bersih/suci dari haid / nifas.
Here comes your footer Page 74
75. Kewajiban yang harus dilaksanakan bagi yang melakukan puasa
ialah: niat berpuasa pada malam hari setiap malam, mencegah
makan, minum dan bersetubuh.
Sedangkan yang membatalkan puasa adalah haid/nifas, gila,
makan, minum dan bersetubuh pada siang hari, dan muntah
dengan sengaja.
Hikmah disyariatkannya puasa:
Mensyukuri nikmat Allah
Mendidik jiwa berlaku sabar dan amanah
Menumbuhkan sifat solider, penuh kasih sayang kepada
yang tidak mampu
Menjauhkan sifat jiwa dari sifat-sifat kebinatangan
Menyehatkan badan
Here comes your footer Page 75
76. HAJI
Haji merupakan rukun Islam yang kelima yang harus dilaksanakan oleh orang-orang
yang telah memenuhi syaratnya yaitu beragama Islam, dewasa, berakal dan
berkuasa/mampu.
Mampu disini ialah adanya biaya, alat transportasi, ilmu, badan dan jiwa, dan
keamanan, baik dalam perjalanan maupun keamanan diri, keluarga dan harta
bendanya.
Dalam ibadah haji terdapat rukun dan kewajiban haji. Rukun haji ialah sesuatu
amalan yang harus dikerjakan apabila ditinggalkan maka hajinya tidak sah.
Here comes your footer Page 76
77. Rukun haji meliputi: Niat melaksanakan haji; Berhenti di
Arafah; Thawaf; Sai; Tahallul (mencukur sebagian
rambut); dan tertib.
Sedangkan kewajiban haji adalah suatu amalan yang harus
dilakukan dan apabila ditinggalkan bisa diganti dengan denda
(dam).
Kewajiban haji meliputi: Ihram dari batas (miqat) yang telah
ditentukan; Melempar jumrah aqabah pada hari raya kurban;
Melempar 3 jumrah (ula, wustha, aqobah) pada hari-hari
tsyrik; Bermalam di Musdalifah; Thawaf wada’;
Bermalam di Mina; dan Menjauhi segala hal yang
diharamkan dalam haji dan ihram.
Here comes your footer Page 77
78. Hikmah disyariatkannya ibadah haji:
Menanamkan pribadi taqwa dan disiplin serta dekat
dengan Allah
Persaudaraan, perkenalan, persatuan dan persamaan
Meningkatkan keikhlasan dan kesabaran
Semangat mencari nafkah yang halal dan terhormat
Kesadaran geografis dan sejarah keislaman.
Here comes your footer Page 78