2. SEJARAH
• Mikropipet (micropipette) ditemukan pertama kali pada tahun 1957 di Universitas
Marburg, Jerman oleh seorang mahasiswa posdoktoral bernama Heinrich Schnitger.
• Dia merasa frustrasi kerena berulang melakukan pemindahan cairan dalam volume kecil
menggunakan pipet. Didorong oleh rasa frustasinya tersebut, Schnitger kemudian
mengembangkan sebuah prototipe mikropipet yang berupa piston pegas yang ujungnya
dilengkapi dengan tip berbahan plastik yang mudah dilepas.Tip tersebut difungsikan untuk
menampung cairan sementara untuk dipindahkan ke wadah atau alat gelas lainnya.
Mikropipet (micropipette) yang ada sekarang ini dikembangkan dari prototype yang
dibuat oleh Heinrich Schnitger.
3. SEJARAH
• mitra penemu dari perusahaan bioteknologi Eppendorf, Dr. Heinrich Netheler, mewarisi
hak-hak yang melekat pada paten itu dan memulai penggunaan mikropipet secara umum
dan luas di laboratorium-laboratorium di dunia. Pada tahun 1972
• Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan
dalam jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet
gondok tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml.
4. PENDAHULUAN
• Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih
baik dari pada pipet gelas. Disamping itu setiap pipet dapat diset
berapapun volumenya selama dalam range volume pipet.
• Ada beberapa macam merek mikropipet yang beredar
dipasaran seperti Gilson, Pipetman dan lain-lain.
• Meskipun produk mikropipet telah dirancang akurat dan presisi
oleh pabriknya, alat tersebut tetap harus dikalibrasi jika
digunakan untuk laboratorium yang terakreditasi
5. DESAIN
• Desain mikropipet yang sering
ditemui saat ini memang terlihat
sederhana,elegan dan efektif.Desain
tersebut merupakan revolusi dalam
penanganan (pemindahan) cairan
dengan volume kecil. Penggunaan
mikropipet telah meluas dan
digunakan di berbagai bidang seperti
biokimia, kedokteran,molekuler dan
menjadi perangkat yang paling
banyak digunakan dalam ilmu biologi
6.
7. PENDAHULUAN
Pengertian Mikropipet dan Fungsinya Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk
memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat.
Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet volume (gondok) tidak mempunyai akurasi yang tinggi
untuk volume kurang dari 1 ml.
Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000 mikroliter,orang cenderung
menggunakan mikropipet,biasa juga disebut dengan pipet otomatis.
Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih baik dari pada pipet gelas.Disamping itu setiap
pipet dapat diset berapapun volumenya selama dalam range volume pipet.Ada beberapa macam merek
mikropipet yang beredar dipasaran seperti Gilson, Pipetman, dan lain-lain.
8. Mikropipet sebenarnya mempunyai fungsi seperti pipet biasa yaitu untuk memindahkan
cairan atau larutan dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika pipet biasa ini digunakan pada
volume terkecil 1 mili liter, untuk mikro pipet biasanya digunakan untuk volume dibawah 1
mili liter.
Untuk ukurannya sendiri bervariasi antara dari 5 mikro liter s/d 1 ml. Bahkan untuk
micropippets Adjustable dapat kita temui dengan volume 0.1 mikro liter.
Ditinjau dari segi akurasinya tentu saja pipet jenis ini juga lebih bagus daripada pipet
biasa. Dalam menggunakan mikro pipet tersebut maka diperlukan pipet tip yang berfungsi
untuk menampung cairan yang akan dipompa.Volume dari pipet tip ini juga bermacam-
macam tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan analisa di laboratorium
9. BAGIAN MIKROPIPET
• Bagian-bagian dari mikropipet terdiri dari
Automatic Pipettor dan Pipette tips.
• Automatic Pipettor berfungsi untuk memompa
cairan yang akan dipindahkan dengan volume yang
telah diset, sedang Pipette tips merupakan
pasangan mikropipet yang berfungsi untuk
menampung cairan yang dipompa
10.
11.
12. Fungsi dari bagian-bagian mikropipet:
a. Plunger button
Bagian ini bergerak ke atas ketika dilepas dan ke bawah ketika ditekan berfungsi
untuk mengukur kuantitas udara yang ditarik dan dihembuskan volume liquid
yang ditarik dan dikeluarkan oleh pipette tip. Pada bagian atas plunger button ini
terdapat angka yang menunjukkan kapasitas maksimum dan minimum dari
mikropipet yang kita gunakan.
b. Volume adjustment knob
Berfungsi untuk mengatur volume liquid yang akan ditransfer.
c. Shaft
Tempat melekat handle ejector arm, dan menghubungkan antara mikropipet
dengan plastic tip.
13. Fungsi dari bagian-bagian mikropipet:
d. Ejector arm
Berfungsi mendorong plastic tip agar terlepas dari mikropipet.
e. Plastic tip
Bagian yang kontak langsung dan menampung liquid saat dilakukan proses
penarikan volume tertentu liquid hingga ditransfer. Besar kcilnya disesuaikan
dengan kapasitas mikropipet dan volume liquid yang ditransfer.
f.Tip ejector button
Digunakan untuk meng"eject" atau melepaskan plastic tip setiap kali selesai
digunakan atau untuk mengganti ujung tip
14. Tip adalah wadah berbahan polimer yang digunakan pada ujung mulut mikropipet,
dan berfungsi sebagai wadah penampungan sampel. Ukuran dan warna tip bisa
bermacam-macam,tergantung dengan jenis mikrop ipet yang sesuai.Tip pada
umumnya bersifat disposable atau sekali pakai, namun beberapa tip ada pula yang
digunakan berulang-ulang karena dapat disterilisasi dengan menggunakan
autoklaf. Pada beberapa jenis tip ada yang memiliki filter, yang berfungsi untuk
mencegah masuknya kembali cairan yang diambil dari tip ke dalam mikropipet.
Penyimpanan tip diletakkan di dalam rak tip dan disesuaikan dengan warna atau
kapasitas penampungan sampelnya.Tip yang digunakan dalam praktikum,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Tip putih (white tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume 5-10 µl dengan
ketelitian hingga 0,05 µl.
b. Tip kuning (yellow tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume 20-200 µl
dengan ketelitian hingga 0,1 µl.
c. Tip biru (blue tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume maksimal 1.000 µl
dengan ketelitian hingga 1 µl.
15.
16. SYARAT TIP
• 1).Tip harus bersih dan bebas dari partikel debu.
• 2). Bentuk bagian kerah (yang menempel ke pipet) dan ujung tip harus benar- benar halus dan
rapi.
• 3).Transparan/tembus cahaya.
• 4).Tahan terhadap bahan-bahan kimia.
• 5).Adanya keterangan nomor identifikasi,nomor batch dan sertifikat mutu merupakan hal
penting untuk menjamin kualitas tip.
• 6). Pilih kemasan yang sesuai,ada yang dikemas secara bulk, ada yang sudah berjejer rapi di
dalam rak, ada yang sudah disterilisasi,dan lain-lain
17. CARA PEMIPETAN
Ada dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode. Berikut ini ilustrasi kedua proses tersebut:
a. Cara Pemipetan Mode Forward (image from Gilson Guide to Pipetting)
b. Cara Pemipetan Mode Reverse (image from Gilson Guide to Pipetting)
Umumnya pipet jenis air-displacement menggunakan Forward Mode ketika melakukan kalibrasi, sehingga metode
inilah yang harus kita gunakan. Mode Reverse dapat digunakan ketika menggunakan pipet jenis air-displacement
untuk memipet cairan yang kental atau mudah menguap. Sementara itu pipet positive-displacement hanya
menggunakan mode Forward saja ( Ulfah,Afilia, 2013).
18.
19.
20.
21. Cara perawatan mikropipet
1). Mengecek secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang rusak, retak atau
ada komponen yang hilang.
2). Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol atau cairan
khusus pembersih pipet.
3). Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan (dengan autoclave atau
penyinaran UV)
4). Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera periksakan kondisi pipet
anda ke distributor atau agen penjualnya.
22. Hal-hal yang perlu dihindari
1). Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk
ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
2). Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran
maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidak akuratan ukuran, bahkan
merusakkan pipet.
3). Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga
jangan terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.
4). Ketika menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi penghentian
normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.
5). Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba. Hal ini
akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidakakuratan ukuran. Lepaslah
tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.
6). Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke
dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tip masih terendam dalam
larutan. 7). Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya.
Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.