Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai uji ketelitian pipetasi yang meliputi prinsip kerja pipet gelas dan pipet piston, cara penggunaannya, serta pengukuran konsentrasi sampel menggunakan spektrofotometer berdasarkan hukum Lambert-Beer. Dokumen ini juga menjelaskan standar deviasi yang digunakan untuk mengukur risiko investasi dan absorptivitas molar sebagai karakteristik zat yang menentukan besaran serapan cahaya ole
1. 1
UJI KETELITIAN PIPETASI
I. TUJUAN
1. Mengetahui cara penggunaan pipet piston serta membandingkan
ketelitiannya dengan pipet gelas (pipet volume)
2. Mengetahui cara mengukur konsentrasi sampel dengan
menggunakan alat spektrofotometer
II. PRINSIP
Berdasarkan hukum Lambert-Beer
1
2. 2
III. DASAR TEORI
Pipet digunakan untuk memindahkan sejumlah larutan secara
akurat dari suatu wadah (biasanya beaker) kedalam tabung reaksi
untuk pengenceran atau penetapan kadar, biasanya bersama-sama
dengan pengisi pipet (pipette filler). Ada dua jenis pipet yang utama
yaitu pipet gelas dan pipet psiton.
Pipet gelas atau pipet volume adalah salah satu alat ukur kuantitatif
dengan tingkat ketelitian tinggi, ditandai dengan bentuknya yang
ramping pada penunjuk volume dan hanya ada satu ukuran volume.
Pipet volume digunakan untuk memindahkan cairan dari satu wadah
kewadah yang lain, biasanya untuk memindahkan larutan baku primer
atau sampel pada proses titrasi. Pemindahan cairan dapat dilakukan
secara manual dengan cara disedot menggunakan filler. Cara
pemakaian menggunakan piller yaitu:
a. Pasangkan piller pada ujung pipet volume, keluarkan udara
pada piller sampai kempes dengan menekan katup piller bagian
atas.
b. Masukan pipet volume kedalam wadah berisi cairan sampai
ujung pipet tercelup, sedot cairan sampai melebihi batas ukur
dengan menekan katup piller bagian tengah (antara pipet dan
piller)
c. Lap bagian luar pipet dengan menggunakan tissue untuk
mencgah adanya cairan yang nempel didinding luar ikut turun pada
saat proses pemindahan.
d. Turunkan cairan sampai miniskus tepat pada batas ukur,
dengan menekan katup piller bagian samping.
e. Pindahkan cairan pada wadah lain dengan menekan katup
samping piller dan atur posisi pipet volume tegak lurus dan ujung
pipet ditempelkan pada wadah, proses ini untuk mencegah cairan
keluar terlalu cepoat sehingga masih ada cairan yang nempel pada
dinding dalam pipet dan tidak ikut keluar.
3. 3
Pipet piston atau mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan
bervolume cukup kecil biasanya kurang dari 1000 mikromili. Banyak
pilihan kapsitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat
diatur volume pengambilannya ( adjustable volume pipet) antara 1
mikromili sampai 20mikromili, atau mikropipet yang tidak bisa diatur
volumenya, hanya tersedia satu pilihan volumr (fixed volume pipette)
misalnya mikropipet 5 mikromili. Dalam penggunaanya, mikropipet
memerlukan tip. Cara penggunaan mikropipet yaitu:
1. Sebelum digunakan, thumb knob sebaiknya ditekan berkali-kali
untuk memastikan lancarnya mikropipet
2. Masukan tip bersih kedalam nozzle atau ujung mikropipet
3. Tekan thumb knob sampai hambatan pertama, jangan ditekan lebih
kedalam lagi
4. Masukan tip kedalam cairan
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari
thumb knob maka cairan akan masuk ke tip
6. Pindahkan ujung tip ketempat penampung yang diinginkan
7. Tekan thumb knob sampai hambatan kedua atau tekan semaksimal
mungki maka semua cairan akan keluar dari ujung tip (Serra 2010)
Spektrofotometer UV-VIS
Sinar ultravioletdan sinar tampak memberikan energi yang cukup
untuk terjadinya transisi elektronik. Dengan demikian, spektra
ultraviolet dan spektra tampak dikatakan sebagai spektra elektronik.
Keadaan energi yang paling rendah disebut dengan keadaan dasar
(ground state). Transisi-transisi elektronik akan meningkatkan energi
molekuler dari keadaan dasar kesatu atau lebih ketingkat energi
kesitasi (Gholib, 2007).
Standar Deviasi
Untuk mengukur resiko dari usul investasi digunakan standar
deviasi, nilai bobot dan koefisien variasi. Semakin besar standar
4. 4
deviasi, dibandingkan nilai bobot berarti semakin besar resiko yang
terkandung dalam usul investasi. Dalam memilih investasi, diambil
tingkat koefisien yang rendah atau tingkat resiko investasi yang rendah
walaupun metode nilai sekarang bersih menunjukan tingkat positif
yang tinggi.
Hukum Lambert-Beer
Hukum Lambert-Beer menyatakan bahwa besarnya serapan (A)
sebanding besarnya konsentrasi (C) dari zat uji. Secara matematis,
hukum Lambert-Beer dinyatakan dengan persamaan A= €bc
€ = epsilon atau absorptivitas molar (M-1, cm-1)
b = lebar celah (cm)
c = konsentrasi (M)
Absorptivitas molar pada eprsamaan diatas adalah karakteristik
suatu zat yang menginformasikan berapa banyak cahaya yang diserap
oleh molekul zat tersebut pada panjang gelombang tertentu. Semakin
besar nilai absorptivitas molar, suatu zat maka semakin banyak cahaya
yang diabsorpsi olehnya, atau dengan kata lain serapan (A) akan
semakin besar.