Dokumen tersebut merangkum program Olah Pangan Lokal Atasi Permasalahan Stunting (OPAK SIMPING) yang diluncurkan oleh Puskesmas Banjaran Kota untuk menurunkan angka stunting di 5 desa binaannya. Program ini melibatkan kader posyandu dalam membagikan resep olahan pangan lokal dan meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi balita melalui posyandu. Hasilnya antara lain prevalensi stunting dan partisipasi masyarak
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
INOVASI_OPAK SIMPING.pdf
1. Olah Pangan Lokal Atasi Permasalahan Stunting
oleh
Diah Fatoni, S.Gz
Puskesmas Banjaran Kota
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2022
2. OPAK SIMPING
Prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Banjaran Kota tahun
2021 masih tinggi yaitu 22,0%. Stunting merupakan masalah gizi kronis.
Balita yang tidak mendapatkan asupan cukup sesuai kebutuhan gizinya dan
berlangsung dalam jangka waktu lama dapat berisiko stunting.
Wilayah kerja Puskesmas Banjaran Kota terdiri dari 5 Desa binaan. 80%
wilayahnya mudah untuk mengakses makanan. Tetapi karena literasi yang
masih kurang, pola asuh makan yang belum tepat berdampak terhadap
peningkatan risiko stunting. Pemberian MP-ASI yang tidak lengkap
komposisinya sesuai gizi seimbang dan kurang terpenuhinya asupan gizi
anak karena susah makan merupakan masalah yang sering ditemukan.
Latar Belakang
3. OPAK SIMPING
Posyandu merupakan sarana untuk memantau pertumbuhan balita. Pada
tahun 2021 55,6% balita datang ke posyandu untuk dipantau pertumbuhannya.
PMT penyuluhan diberikan oleh kader posyandu kepada setiap balita yang
datang.
Berdasarkan latar belakang diatas, dalam upaya percepatan pencegahan dan
penanggulangan stunting di wilayah kerja Puskesmas Banjaran Kota maka kami
luncurkan kegiatan “OPAK SIMPING” (Olah Pangan Lokal Atasi Permasalahan
Stunting). Kader posyandu membagikan PMT penyuluhan dari bahan pangan
lokal sekaligus berbagi resep olahannya melalui penyuluhan kepada ibu balita.
PMT Penyuluhan dapat menjadi sarana penyuluhan kepada orang tua balita
tentang makanan kudapan yang baik diberikan untuk balita, juga sebagai sarana
untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi balita. Selain itu juga PMT
Penyuluhan dapat menjadi daya tarik agar cakupan partisipasi masyarakat
terhadap posyandu meningkat.
Latar Belakang
4. Meningkatkan keterampilan kader posyandu dan
ibu balita dalam mengolah dan memodifikasi resep
bahan pangan lokal
01
Meningkatkan pengetahuan ibu tentang kebutuhan
gizi balitanya
02
Menurunkan prevalensi stunting di wilayah kerja
Puskesmas Banjaran Kota
03
Meningkatkan cakupan D/S (partisipasi masyarakat
terhadap kegiatan posyandu) di wilayah kerja
Puskesmas Banjaran Kota
04
Tujuan
OPAK SIMPING
5. Nutrisionis menentukan bahan dasar OPAK SIMPING untuk
12 bulan
Sosialisasi jadwal menu OPAK SIMPING kepada Kader
Posyandu Desa Banjaran wetan, Banjaran, Ciapus,
Tarajusari, Mekarjaya oleh Bidan Desa
Pelaksanaan OPAK SIMPING sebagai PMT Penyuluhan di 88
posyandu setiap bulannya (Januari sd Desember 2022)
Kader posyandu membagikan PMT Penyuluhan dan
melakukan penyuluhan terkait hasil olahan pangan
lokalnya kepada ibu balita di posyandu
Monitoring dan Evaluasi kegiatan OPAK SIMPING oleh
Ketua TP PKK Desa, Pokja Desa, Nutrisionis dan Bidan Desa
Cara melaksanakan kegiatan
6. Sasaran
Biaya
Jadwal
Sasaran
Sasaran kegiatan OPAK SIMPING adalah Kader
Posyandu dan Ibu balita di Desa Banjaran wetan,
Banjaran, Ciapus, Tarajusari, Mekarjaya.
Biaya
Sumber biaya pelaksanaan kegiatan OPAK SIMPING
di Posyandu adalah dari ADD Desa Banjaran wetan,
Banjaran, Ciapus, Tarajusari, Mekarjaya.
Jadwal
No Kegiatan Waktu
1 Persiapan Desember 2021
2 Pelaksanaan Januari sd Desember 2022
3 Monitoring Januari sd Desember 2022
4 Evaluasi Juni dan Desember 2022
8. Prevalensi stunting Menurun
Tahun 2021 = 22,00%
Tahun 2022 = 20,30%
Cakupan D/S Meningkat
Rata-rata tahun 2021 = 55,60%
Rata-rata tahun 2022 = 63,79%
Pengetahuan ibu Meningkat
Ibu balita mendapatkan ide dalam
mengolah bahan pangan lokal untuk
mengatasi anak yang susah makan
Keterampilan mengolah pangan lokal Meningkat
Penyajian PMT penyuluhan yang
bervariasi, lezat dan menarik di 88
posyandu setiap bulannya.
HASIL KEGIATAN
OPAK SIMPING
Puding susu naga
Nuget ikan patin
Bujanis
(Bubur jagung manis)
9. EVALUASI KEGIATAN
OPAK SIMPING
Evaluasi dilaksanakan secara berkala
yaitu setiap 6 bulan sekali. 3 Posyandu
Terbaik dalam mengolah bahan pangan
lokal mendapatkan penghargaan dan
apresiasi dari Ketua TP PKK Desa.
Dengan adanya dampak positif yang
dihasilkan dari kegiatan OPAK SIMPING,
maka kegiatan dilanjutkan di tahun
2023 dengan menu terbaru.