SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
1
Maliki
maliki@bappenas.go.id
Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial
November 2019
Strategi Pencegahan Stunting dan Penanganan Gizi Buruk
pada Keluarga Penerima Manfaat
Program Keluarga Harapan (PKH)
12.52% 13.33%
11.37%
9.82% 9.41%
36.80%
35.60%
37.20%
30.80%
2007 2010 2013 2018 2019
Perkembangan Tingkat Kemiskinan dan Prevalensi
Stunting
Tingkat Kemiskinan (%) Prevalensi Stunting Baduta (%)
 Meski Tingkat kemiskinan
cenderung mengalami penurunan,
Indonesia masih dihadapkan
prevalensi stunting yang tinggi.
 Sebelum mengalami penurunan
cukup tinggi pada tahun 2018,
prevalensi stunting di Indonesia
cenderung fluktuatif pada 2007-
2013.
Tingkat Kemiskinan dan Prevalensi Stunting di Indonesia
3
Prevalensi Stunting Berdasarkan Provinsi
Tiga provinsi dengan prevalensi stunting yang paling tinggi adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Sulawesi Barat dan Aceh.
Tingkat Kemiskinan Menjelaskan Sebagian Prevalensi Stunting
0
10
20
30
40
50
60
70
0 5 10 15 20 25 30
Pravelensi
Stunting
Tingkat Kemiskinan
Indonesia Barat
0
10
20
30
40
50
60
70
0 10 20 30 40 50
Pravelensi
Stunting
Tingkat Kemiskinan
Indonesia Timur
• Intervensi yang tepat dengan memperkuat program perlindungan sosial yang ada.
• Integrasi program bantuan sosial sepenuhnya untuk membangun SDM masyarakat miskin dan rentan.
48.40%
29%
kuintil 1 kuintil 5
Prevalensi Stunting Berdasarkan Kuintil
Pendapatan
Stunting atau biasa disebut anak pendek, merupakan kondisi kurang gizi kronis yang
mulai terjadi sejak masa prenatal (janin berada di rahim ibu) dan baru terlihat ketika
anak berusia dua tahun.
Stunting utamanya disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang didapatkan anak pada
1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)
Proporsi Stunting Kuintil Terbawah Hampir Dua Kali Lipat Dari Kuintil Teratas
RT miskin dengan
keterbatasan akses
pelayanan dasar
melahirkan dan
membesarkan anak
dengan kondisi
stunting
Anak terhambat
perkembangan fisik
dan intelektualnya
serta memiliki
performa buruk di
sekolah
Anak tumbuh
menjadi SDM yang
kurang kompetitif
dalam pencarian
kerja
Penanganan Stunting Sebagai Isu Lintas Sektoral
Isu lintas sektoral dalam
penangangan stunting
30%
70%
Sektor
Kesehatan
Lintas sektor
Diperlukan intervensi dan
integrasi lintas sektoral dalam
penanganan stunting
Pendidikan kesehatan reproduksi
remaja; Bina Keluarga Balita (BKB)
NIK; Akta kelahiran; Fasilitasi
program & kegiatan gizi
dalam APBD
Kursus calon pengantin;
Pendidikan kesehatan & gizi
untuk madrasah & pondok
pesantren; Mendorong peran
ulama dalam gizi & kesehatan
Keamanan pangan;
Monitoring makanan
terfortifikasi
Bantuan Pangan Non-Tunai; PKH
PAUD dengan intervensi kesehatan &
gizi; Pendidikan kesehatan reproduksi
Ketahanan pangan;
Pemanfaatan pekarangan
rumah tangga
Dana Insentif
Daerah
Suplementasi gizi; Promosi ASI, MP-
ASI, fortifikasi; Pendidikan gizi;
Promosi & kampanye gizi seimbang;
Kecacingan; Tata Laksana Gizi; JKN
Pembinaan iodisasi garam;
Pengawasan fortifikasi garam
Air bersih dan
sanitasi
Dana Desa,
Generasi
Sehat dan
Cerdas
Kegiatan spesifik dan sensitif lintas K/L
Akses Sanitasi dan Air Minum Layak Penerima PKH Dengan Baduta Relatif di
Bawah Rata-rata
51.67
61.64
69.43
76.36
87.27
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
Akses ke Sanitasi Layak
50,2% KPM
PKH dengan
BADUTA
memperoleh
akses ke
sanitasi layak
60.12 66.38
71.90
77.75
88.82
-
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
Akses ke Air Minum
64,3% KPM
PKH dengan
BADUTA
mendapat
akses ke air
minum
Sumber: Susenas 2018 (diolah Bappenas)
Akses Jaminan Kesehatan dan Bantuan Pangan pada Penerima PKH dengan
Baduta
8.43% 8.61% 8.54% 6.61% 6.29% 8.30%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Total
Akses ke Jaminan Kesehatan
JKN-PBI JKN-Non PBI
Jamkesda Asuransi Kesehatan Swasta
Tidak Memiliki Jaminan Kesehatan
8,3% KPM PKH yang memiliki BADUTA tidak
memiliki akses ke Jaminan Kesehatan
63.52% 62.00% 62.61% 64.51% 66.40% 63.07%
36.48% 38.00% 37.39% 35.49% 33.60% 36.93%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Total
Akses ke Bantuan Pangan
Menerima Bantuan Pangan Tidak Menerima Bantuan Pangan
36,9% KPM PKH dengan BADUTA tidaK
memperoleh Bantuan Pangan (BPNT/ Rastra)
Sumber: Susenas 2018 (diolah Bappenas)
Tempat dan Penolong Persalinan Ibu PKH dengan Baduta
Sumber: Susenas 2018 (diolah Bappenas)
Tiga dari Tujuan PKH Dapat Digunakan Untuk Penanganan Stunting
(Permensos 1/2018, Pasal 2)
• Meningkatkan taraf hidup Keluarga Penerima Manfaat melalui akses layanan
pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial;
• Mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga
miskin dan rentan;
• Menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian Keluarga Penerima
Manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta
kesejahteraan sosial;
• Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan; dan
• Mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada Keluarga
Penerima Manfaat.
Targeting PKH Masih Sedikit Menyasar Keluarga dengan Baduta
7,1 Juta PKH Eligible
1,6 Juta menerima
PKH
1,7 Juta dengan
baduta
310 ribu RT dengan
baduta menerima PKH
Komplementaritas PKH Sebagai Strategi Penanganan Stunting
Program Keluarga Harapan
Bantuan tunai bersyarat sebagai insentif
untuk mengakses layanan kesehatan
Pendidikan gizi dan kesehatan melalui
Pertemuan Peningkatan Kemampuan
Keluarga (P2K2)
Komplementaritas ke berbagai
program penanganan stunting lainnya
Bantuan Pangan Jaminan Kesehatan
Bantuan Pangan Non-Tunai
Voucher elektronik untuk
mengurangi beban
pengeluaran pangan
Pengenalan bahan pangan
bergizi seperti beras, telur, dan
protein nabati/hewani lainnya
mulai 2020
Memastikan pasokan pangan
tersedia di e-warong penyalur
BPNT.
Program Gizi Anak Sekolah
Pemberian sarapan kepada
siswa sekolah dasar.
Kesehatan Gizi
Keluarga
Ketahanan Pangan
dan Gizi
Kesehatan Gizi
Keluarga
Ketahanan Pangan
dan Gizi
Pendidikan gizi
dan gaya hidup
sehat kepada
orang tua siswa di
sekolah
Jaminan Kesehatan
Jaminan Persalinan
Dasar bagi Ibu hamil
PKH dan Kewajiban Peserta dalam Bidang Kesehatan
13
Merupakan bantuan tunai bersyarat yang diberikan pada Ibu atau Wanita pada keluarga miskin yang memiliki
anak bersekolah, balita , dan Ibu hamil, bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi.
 Pemeriksaan kehamilan di Faskes
sebanyak 4 kali dalam 3 trisemester
 Melahirkan oleh tenaga kesehatan di
Faskes
 Pemeriksaan kesehatan 2 kali sebelum
usia bayi 1 bulan
Bayi dan Balita
(2,403,451 Individu)
Usia 0-11 Bulan
Imunisasi lengkap serta pemeriksaan berat
badan setiap bulan
Usia 6-11 Bulan
Mendapat suplemen vit.A
Usia 1-5 tahun
Imunisasi tambahan dan pemeriksaan
berat badan, setiap bulan
Usia 5-6 tahun
Pemeriksaan berat badan setiap 1 bulan dan
mendapatkan Vit A sebanyak 2 kali dalam
setahun
Usia 6-7 tahun
Timbang badan di faskes
Ibu Hamil/ Nifas
(125,549 Individu)
Peran Pendamping PKH melalui modul kesehatan P2K2/ FDS
dalam Penanganan Stunting
Pertemuan
Peningkatan Kapasitas
Keluarga (P2K2) pada
sesi kesehatan dan Gizi
dapat bersinergi dengan
GSC dalam upaya
penanganan isu stunting.
Peran Pendamping PKH dalam Kesehatan Keluarga
Kesehatan Ibu Hamil dan
Menyusui
 Menjelaskan isu gizi pada ibu
hamil: penyebab dan akibat
masalahnya.
 memeriksakan kehamilan
 Menginformasikan kepada kader
apabila ada program intervensi
Kesehatan Bayi dan Balita
 Mengingatkan ibu untuk memeriksakan
bayinya pada tenaga kesehatan jika anak
tidak naik berat badannya selama 3 bulan
berturut-turut.
Kesehatan Remaja
 Mengingatkan konsumsi
makanan bergizi seimbang
 Memotivasi remaja putri
calon pengantin agar
meminum tablet tambah
darah
 Menganjurkan remaja untuk
konseling kesehatan
Perilaku Hidup Sehat
 Memberikan informasi pentingnya PHBS
 Menjadi inisiator dan mengembangkan
kegiatan yang mendorong PHBS
 Mengupayakan jamban dan air bersih
untuk rumah tangga.
Capaian Pelaksanaan Modul Kesehatan P2K2 PKH
80% pendamping menyatakan pernah
melakukan P2K2 setidaknya satu kali.
KPM tingkat kehadiran lebih dari 70%.
Sudah, 80%
Belum, 20%
1% 3%
37%
59%
< 50% 50-60% 70-80% 90-100%
Sumber: Evaluasi Bank Dunia (2018)
Hampir setengah pendamping belum memiliki modul lengkap,
termasuk alat bantu seperti flipchart, poster, brosur, dan video.
16
Sudah
lengkap,
51%
Belum
lengkap,
49%
Ya, 37%
Tidak,
63%
Semua
modul,
14%
Tidak
semua
modul,
33%
Belum
punya
sama
sekali,
53%
Sumber: Evaluasi Bank Dunia (2018)
Hanya sedikit sekali KPM yang sudah memiliki Buku Pintar
untuk semua modul.
Baru 37% pendamping yang memperoleh bantuan operasional
dari Dinas Sosial untuk P2K2, misalnya pengadaan Buku Pintar
bagi KPM.
Inisiatif dan Agen Perubahan dalam Penanganan Stunting di Daerah
17
Kab. Brebes
Program PKH Prestasi berupa peningkatan cakupan dan kualitas
pelayanan gizi pada KPM PKH dalam upaya penanggulangan
stunting yang dilakukan oleh pendamping PKH, tokoh agama di
masyarakat serta jurnalis warga sebagai upaya sosialisasi
kesehatan kepada masyarakat. Sasaran Program di 35 desa; 12
Puskesmas.
JAWA TENGAH
Kab. Banyumas: Si
Jari Emas
Aplikasi yang dibuat
untuk mempermudah
rujukan pasien gawat
darurat 24 jam (ibu
hamil dan bayi baru
lahir) dari Bidan ke
layanan rujukan
(Rumah Sakit).
Kab. Kubu Raya
1. Pendampingan oleh
kader sebagai konselor
PMBA,
2. Kader diberikan insentif
melalui dana APBD
KALIMANTAN BARAT
Kota Pontianak: M Posyandu
Aplikasi berbasis android yang digunakan sejak
tahun 2016 hasil kerjasama World Vision Indonesia
dengan Bank HSBC untuk pemantauan tumbuh
kembang anak dan pendampingan berdasarkan
status gizi.
CBM (Celoteh Brebes Membangun) dan Brebes
news berupa pemberdayaan jurnalis warga sebagai
upaya sosialisasi kesehatan kepada masyarakat
NUSA TENGGARA TIMUR
Kota Kupang: BKS
Brigade Kupang Sehat (BKS) berupa penyediaan layanan
emergency kepada seluruh warga Kota Kupang secara gratis
selama 24 jam dengan melibatkan dokter/perawat dan bidan.
Adanya peran tokoh agama seperti pendeta dalam
sosialisasi PHBS kepada masyarakat di Kota Kupang ataupun
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Jurnalis Kader
Tokoh
Agama
Pendamping
PKH
Sumber: Studi Evaluasi Penanganan Stunting (Bappenas, 2017)
Gerakan Sehat Cerdas sebagai salah satu upaya lintas sektoral penanganan stunting
Pada tahun 2018, GSC berfokus pada
penanganan stunting salah satunya
melalui Kader Pembangunan Manusia
atau Human Development Worker (HDW)
• Meningkatkan kapasitas dan kualitas
sumber daya manusia di perdesaan.
• Meningkatkan kepedulian masyarakat dan
Pemerintah Desa dalam penanganan dan
pencegahan masalah stunting di tingkat
Desa.
• Meningkatkan konvergensi dan koordinasi
lintas sektor dalam penanganan stunting
di tingkat Desa.
Tujuan
5 Paket Pelayanan Utama Kader Pembangunan Manusia/HDW
Kesehatan
Ibu Anak
Konsultasi
gizi
Sanitasi dan air
bersih

Perlindungan
sosial
PAUD
POTENSI SINERGI: Pelatihan P2K2/FDS pada fasilitator GSC untuk Pencegahan Stunting
Kader Pembangunan Manusia Pendamping PKH
Tugas (spesifik isu
stunting)
1. Fasilitasi masyarakat Desa dalam diagnosa penyebab
stunting
2. Fasilitasi dan advokasi peningkatan belanja APBDes
untuk kegiatan kesehatan dan pendidikan
3. Koordinasi dengan petugas lapangan dalam
pemberian 5 layanan utama
4. Memonitor pelaksanaan 5 paket pelayanan utama
5. Meningkatkan kapasitas dan peran Kecamatan dalam
koordinasi penanganan stunting
1. Memotivasi ibu/keluarga untuk memberikan makanan bergizi
seimbang pada balita dan melakukan pemantuan pertumbuhan
dan perkembangan di posyandu.
2. Jika menemukan balita stunting, pendamping melaporkan ke
petugas kesehatan dan menyarankan ibu untuk memberikan
makanan bergizi seimbang.
Cakupan wilayah
kerja
1 orang Kader Pembangunan Manusia per Desa 1. Pendamping: Di level keluarga
2. Korcam : Di level Kecamatan
3. Korkab : Di level Kabupaten
Lingkup
belajar/pelatihan
Pelatihan pra tugas dan dilanjutkan dengan “pelatihan di
tempat tugas” dalam mekanisme supervisi dan
pembimbingan yang dilakukan oleh fasilitator GSC.
1. Bimbingan teknis pendamping
2. Diklat SDM PKH
Modul terkait
penanganan
stunting
Modul Peningkatan Kapasitas Kader Pembangunan
Manusia (dari Pusat)
Modul pendampingan Pertemuan Peningkatan Kapasitas
Keluarga (P2K2): Modul kesehatan dan gizi
Dibutuhkan strategi penguatan pendampingan dan integrasi antara GSC dan PKH di lokasi intervensi untuk
mendukung penurunan stunting
1. Komplementaritas PKH dengan program penanganan stunting lainnya dengan
penguatan keterkaitan data KPM.
• Pangan: BPNT
• Kesehatan: Jaminan Kesehatan
• Air bersih dan sanitasi
2. Peningkatan kualitas pelaksanaan P2K2 PKH, antara lain:
• Melengkapi kebutuhan modul pendamping dan KPM
• Penajaman modul kesehatan khusus pencegahan stunting
• Peningkatan pemahaman KPM dalam pemilihan bahan pangan (BPNT) yang bergizi,
termasuk pemenuhan MP-ASI bagi baduta
3. Perluasan pelaksanaan P2K2 dan potensi sinergi pelatihan/ pelaksanaan
modul kesehatan oleh pendamping sosial lainnya, dan sistem rujukan (SLRT).
4. Evaluasi beban kerja, IKU, dan struktur remunerasi fasilitator 20
Rekomendasi
TERIMAKASIH
Upaya Penanganan Permasalahan Stunting
1. Intervensi Gizi Spesifik
Intervensi yang diberikan secara spesifik pada sektor kesehatan, khususnya pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak.
 Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)
dan suplemen vitamin A bagi Ibu Hamil
 Promosi ASI Eksklusif
 Pemberian MP-ASI
 Pemberian makanan tambahan
 Imunisasi dasar
2. Intervensi Gizi Sensitif
Intervensi gizi sensitif meliputi ketahanan pangan, ketersediaan air bersih dan sanitasi, penanggulangan kemiskinan,
pendidikan, sosial, dan sebagainya, memiliki kontribusi sebesar 70% sedangkan intervensi di sektor kesehatan sendiri hanya
berkontribusi sebesar 30% dalam penanganan stunting.
Pada periode ini, jika terjadi gangguan kesehatan
maka akan berdampak permanen pada anak

More Related Content

What's hot

Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malariaJoni Iswanto
 
TOR penyuluhan integritas dan akuntabilitas aparatur desa
TOR penyuluhan integritas dan akuntabilitas aparatur desaTOR penyuluhan integritas dan akuntabilitas aparatur desa
TOR penyuluhan integritas dan akuntabilitas aparatur desaMAHMUN SYARIF
 
EVALUASI PROGRAM KIA PUSKESMAS BATUJAYA PERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014
EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014 EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014
EVALUASI PROGRAM KIA PUSKESMAS BATUJAYA PERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014 Dokter Tekno
 
ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE.pptx
ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE.pptxANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE.pptx
ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE.pptxBayuKurniawan458691
 
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019Anindita Dyah Sekarpuri
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
 
Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Dokter Tekno
 
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNTELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docRUMI83
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Yesir Hasan
 
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Muh Saleh
 
01 buku juknis keswa di sekolah
01 buku juknis keswa di sekolah01 buku juknis keswa di sekolah
01 buku juknis keswa di sekolahPuskesmas Cahu
 
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)sehatnegeriku
 
Aktualisasi nilai asn
Aktualisasi nilai asnAktualisasi nilai asn
Aktualisasi nilai asnade supriatno
 
Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1
Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1
Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1ssuser1017eb
 
FISHBONE STUNTING.pptx
FISHBONE STUNTING.pptxFISHBONE STUNTING.pptx
FISHBONE STUNTING.pptxNormanDelVano1
 
Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]Manji Lala
 

What's hot (20)

Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malaria
 
Hospital by law
Hospital by lawHospital by law
Hospital by law
 
TOR penyuluhan integritas dan akuntabilitas aparatur desa
TOR penyuluhan integritas dan akuntabilitas aparatur desaTOR penyuluhan integritas dan akuntabilitas aparatur desa
TOR penyuluhan integritas dan akuntabilitas aparatur desa
 
EVALUASI PROGRAM KIA PUSKESMAS BATUJAYA PERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014
EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014 EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014
EVALUASI PROGRAM KIA PUSKESMAS BATUJAYA PERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014
 
ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE.pptx
ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE.pptxANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE.pptx
ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE.pptx
 
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)
 
notulen
notulennotulen
notulen
 
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNTELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
 
Materi Stunting 2023.pptx
Materi Stunting 2023.pptxMateri Stunting 2023.pptx
Materi Stunting 2023.pptx
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.doc
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)
 
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
 
01 buku juknis keswa di sekolah
01 buku juknis keswa di sekolah01 buku juknis keswa di sekolah
01 buku juknis keswa di sekolah
 
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
 
Aktualisasi nilai asn
Aktualisasi nilai asnAktualisasi nilai asn
Aktualisasi nilai asn
 
Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1
Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1
Evaluasi pispk buaran 2021 smt 1
 
FISHBONE STUNTING.pptx
FISHBONE STUNTING.pptxFISHBONE STUNTING.pptx
FISHBONE STUNTING.pptx
 
Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 11 [Pelatihan Kader Posyandu]
 

Similar to DOCS20191114090026.pptx

Materi Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptx
Materi Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptxMateri Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptx
Materi Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptxHarrySetiawan45
 
V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....
V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....
V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....MuhammadBambangUswat
 
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdfFitriFajriyahTsany
 
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptxdeniridwan5
 
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptxPPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptxmutya11
 
PPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptxPPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptxssuserd3e114
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Muh Saleh
 
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdfSosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdfpuskkintamaniIII
 
progker stunting 080.pptx
progker stunting 080.pptxprogker stunting 080.pptx
progker stunting 080.pptxSitiKhusnul102
 
REMBUK STUNTING PROVINSI KALIMANTAN UTARA
REMBUK STUNTING PROVINSI KALIMANTAN UTARAREMBUK STUNTING PROVINSI KALIMANTAN UTARA
REMBUK STUNTING PROVINSI KALIMANTAN UTARABahar338806
 
STUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptxSTUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptxlilikfatmawati1
 
Materi 02 - DPD Persagi Propinsi Jateng (JSN-UNNES 28 April 2022).pdf
Materi 02 - DPD Persagi Propinsi Jateng  (JSN-UNNES 28 April 2022).pdfMateri 02 - DPD Persagi Propinsi Jateng  (JSN-UNNES 28 April 2022).pdf
Materi 02 - DPD Persagi Propinsi Jateng (JSN-UNNES 28 April 2022).pdfMuezaAtryanaBilqis
 
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptxDiseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptxjunk40
 
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdfAgniKhairani
 
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptxMATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptxRatna KP
 
Pelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan
Pelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpanganPelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan
Pelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpanganRidho Fitrah Hyzkia
 
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptxPENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptxRidaNengsih
 
# 22.07.2021 Kondisi gizi di indonesa saat ini -SM.pdf
# 22.07.2021 Kondisi gizi di indonesa saat ini -SM.pdf# 22.07.2021 Kondisi gizi di indonesa saat ini -SM.pdf
# 22.07.2021 Kondisi gizi di indonesa saat ini -SM.pdfFelisha8
 
Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015
Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015
Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015Muh Saleh
 

Similar to DOCS20191114090026.pptx (20)

Materi Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptx
Materi Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptxMateri Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptx
Materi Dinas Kesehatan Prov. Sulteng Ibu Isti.pptx
 
V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....
V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....
V1 Penguatan intervensi spesifik dan sensitif di bidang kesehatan tahun 2023....
 
stunting sakura.pptx
stunting sakura.pptxstunting sakura.pptx
stunting sakura.pptx
 
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
 
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
 
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptxPPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
 
PPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptxPPT INDIKATOR.pptx
PPT INDIKATOR.pptx
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdfSosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
Sosialisasi Kompetensi Kader Posyandu 2023 Puskesmas.pdf
 
progker stunting 080.pptx
progker stunting 080.pptxprogker stunting 080.pptx
progker stunting 080.pptx
 
REMBUK STUNTING PROVINSI KALIMANTAN UTARA
REMBUK STUNTING PROVINSI KALIMANTAN UTARAREMBUK STUNTING PROVINSI KALIMANTAN UTARA
REMBUK STUNTING PROVINSI KALIMANTAN UTARA
 
STUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptxSTUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptx
 
Materi 02 - DPD Persagi Propinsi Jateng (JSN-UNNES 28 April 2022).pdf
Materi 02 - DPD Persagi Propinsi Jateng  (JSN-UNNES 28 April 2022).pdfMateri 02 - DPD Persagi Propinsi Jateng  (JSN-UNNES 28 April 2022).pdf
Materi 02 - DPD Persagi Propinsi Jateng (JSN-UNNES 28 April 2022).pdf
 
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptxDiseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
Diseminasi dan Publikasi hasil Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan.pptx
 
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
 
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptxMATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
MATERI_I_RAN_PASTI_Orientasi_bagi_SATGAS_Provinsi_dan_kabupaten.pptx
 
Pelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan
Pelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpanganPelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan
Pelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan
 
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptxPENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING..pptx
 
# 22.07.2021 Kondisi gizi di indonesa saat ini -SM.pdf
# 22.07.2021 Kondisi gizi di indonesa saat ini -SM.pdf# 22.07.2021 Kondisi gizi di indonesa saat ini -SM.pdf
# 22.07.2021 Kondisi gizi di indonesa saat ini -SM.pdf
 
Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015
Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015
Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

DOCS20191114090026.pptx

  • 1. 1 Maliki maliki@bappenas.go.id Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial November 2019 Strategi Pencegahan Stunting dan Penanganan Gizi Buruk pada Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH)
  • 2. 12.52% 13.33% 11.37% 9.82% 9.41% 36.80% 35.60% 37.20% 30.80% 2007 2010 2013 2018 2019 Perkembangan Tingkat Kemiskinan dan Prevalensi Stunting Tingkat Kemiskinan (%) Prevalensi Stunting Baduta (%)  Meski Tingkat kemiskinan cenderung mengalami penurunan, Indonesia masih dihadapkan prevalensi stunting yang tinggi.  Sebelum mengalami penurunan cukup tinggi pada tahun 2018, prevalensi stunting di Indonesia cenderung fluktuatif pada 2007- 2013. Tingkat Kemiskinan dan Prevalensi Stunting di Indonesia
  • 3. 3 Prevalensi Stunting Berdasarkan Provinsi Tiga provinsi dengan prevalensi stunting yang paling tinggi adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat dan Aceh.
  • 4. Tingkat Kemiskinan Menjelaskan Sebagian Prevalensi Stunting 0 10 20 30 40 50 60 70 0 5 10 15 20 25 30 Pravelensi Stunting Tingkat Kemiskinan Indonesia Barat 0 10 20 30 40 50 60 70 0 10 20 30 40 50 Pravelensi Stunting Tingkat Kemiskinan Indonesia Timur • Intervensi yang tepat dengan memperkuat program perlindungan sosial yang ada. • Integrasi program bantuan sosial sepenuhnya untuk membangun SDM masyarakat miskin dan rentan.
  • 5. 48.40% 29% kuintil 1 kuintil 5 Prevalensi Stunting Berdasarkan Kuintil Pendapatan Stunting atau biasa disebut anak pendek, merupakan kondisi kurang gizi kronis yang mulai terjadi sejak masa prenatal (janin berada di rahim ibu) dan baru terlihat ketika anak berusia dua tahun. Stunting utamanya disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang didapatkan anak pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) Proporsi Stunting Kuintil Terbawah Hampir Dua Kali Lipat Dari Kuintil Teratas RT miskin dengan keterbatasan akses pelayanan dasar melahirkan dan membesarkan anak dengan kondisi stunting Anak terhambat perkembangan fisik dan intelektualnya serta memiliki performa buruk di sekolah Anak tumbuh menjadi SDM yang kurang kompetitif dalam pencarian kerja
  • 6. Penanganan Stunting Sebagai Isu Lintas Sektoral Isu lintas sektoral dalam penangangan stunting 30% 70% Sektor Kesehatan Lintas sektor Diperlukan intervensi dan integrasi lintas sektoral dalam penanganan stunting Pendidikan kesehatan reproduksi remaja; Bina Keluarga Balita (BKB) NIK; Akta kelahiran; Fasilitasi program & kegiatan gizi dalam APBD Kursus calon pengantin; Pendidikan kesehatan & gizi untuk madrasah & pondok pesantren; Mendorong peran ulama dalam gizi & kesehatan Keamanan pangan; Monitoring makanan terfortifikasi Bantuan Pangan Non-Tunai; PKH PAUD dengan intervensi kesehatan & gizi; Pendidikan kesehatan reproduksi Ketahanan pangan; Pemanfaatan pekarangan rumah tangga Dana Insentif Daerah Suplementasi gizi; Promosi ASI, MP- ASI, fortifikasi; Pendidikan gizi; Promosi & kampanye gizi seimbang; Kecacingan; Tata Laksana Gizi; JKN Pembinaan iodisasi garam; Pengawasan fortifikasi garam Air bersih dan sanitasi Dana Desa, Generasi Sehat dan Cerdas Kegiatan spesifik dan sensitif lintas K/L
  • 7. Akses Sanitasi dan Air Minum Layak Penerima PKH Dengan Baduta Relatif di Bawah Rata-rata 51.67 61.64 69.43 76.36 87.27 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Akses ke Sanitasi Layak 50,2% KPM PKH dengan BADUTA memperoleh akses ke sanitasi layak 60.12 66.38 71.90 77.75 88.82 - 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Akses ke Air Minum 64,3% KPM PKH dengan BADUTA mendapat akses ke air minum Sumber: Susenas 2018 (diolah Bappenas)
  • 8. Akses Jaminan Kesehatan dan Bantuan Pangan pada Penerima PKH dengan Baduta 8.43% 8.61% 8.54% 6.61% 6.29% 8.30% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Total Akses ke Jaminan Kesehatan JKN-PBI JKN-Non PBI Jamkesda Asuransi Kesehatan Swasta Tidak Memiliki Jaminan Kesehatan 8,3% KPM PKH yang memiliki BADUTA tidak memiliki akses ke Jaminan Kesehatan 63.52% 62.00% 62.61% 64.51% 66.40% 63.07% 36.48% 38.00% 37.39% 35.49% 33.60% 36.93% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Total Akses ke Bantuan Pangan Menerima Bantuan Pangan Tidak Menerima Bantuan Pangan 36,9% KPM PKH dengan BADUTA tidaK memperoleh Bantuan Pangan (BPNT/ Rastra) Sumber: Susenas 2018 (diolah Bappenas)
  • 9. Tempat dan Penolong Persalinan Ibu PKH dengan Baduta Sumber: Susenas 2018 (diolah Bappenas)
  • 10. Tiga dari Tujuan PKH Dapat Digunakan Untuk Penanganan Stunting (Permensos 1/2018, Pasal 2) • Meningkatkan taraf hidup Keluarga Penerima Manfaat melalui akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial; • Mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan; • Menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian Keluarga Penerima Manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan sosial; • Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan; dan • Mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada Keluarga Penerima Manfaat.
  • 11. Targeting PKH Masih Sedikit Menyasar Keluarga dengan Baduta 7,1 Juta PKH Eligible 1,6 Juta menerima PKH 1,7 Juta dengan baduta 310 ribu RT dengan baduta menerima PKH
  • 12. Komplementaritas PKH Sebagai Strategi Penanganan Stunting Program Keluarga Harapan Bantuan tunai bersyarat sebagai insentif untuk mengakses layanan kesehatan Pendidikan gizi dan kesehatan melalui Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Komplementaritas ke berbagai program penanganan stunting lainnya Bantuan Pangan Jaminan Kesehatan Bantuan Pangan Non-Tunai Voucher elektronik untuk mengurangi beban pengeluaran pangan Pengenalan bahan pangan bergizi seperti beras, telur, dan protein nabati/hewani lainnya mulai 2020 Memastikan pasokan pangan tersedia di e-warong penyalur BPNT. Program Gizi Anak Sekolah Pemberian sarapan kepada siswa sekolah dasar. Kesehatan Gizi Keluarga Ketahanan Pangan dan Gizi Kesehatan Gizi Keluarga Ketahanan Pangan dan Gizi Pendidikan gizi dan gaya hidup sehat kepada orang tua siswa di sekolah Jaminan Kesehatan Jaminan Persalinan Dasar bagi Ibu hamil
  • 13. PKH dan Kewajiban Peserta dalam Bidang Kesehatan 13 Merupakan bantuan tunai bersyarat yang diberikan pada Ibu atau Wanita pada keluarga miskin yang memiliki anak bersekolah, balita , dan Ibu hamil, bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi.  Pemeriksaan kehamilan di Faskes sebanyak 4 kali dalam 3 trisemester  Melahirkan oleh tenaga kesehatan di Faskes  Pemeriksaan kesehatan 2 kali sebelum usia bayi 1 bulan Bayi dan Balita (2,403,451 Individu) Usia 0-11 Bulan Imunisasi lengkap serta pemeriksaan berat badan setiap bulan Usia 6-11 Bulan Mendapat suplemen vit.A Usia 1-5 tahun Imunisasi tambahan dan pemeriksaan berat badan, setiap bulan Usia 5-6 tahun Pemeriksaan berat badan setiap 1 bulan dan mendapatkan Vit A sebanyak 2 kali dalam setahun Usia 6-7 tahun Timbang badan di faskes Ibu Hamil/ Nifas (125,549 Individu)
  • 14. Peran Pendamping PKH melalui modul kesehatan P2K2/ FDS dalam Penanganan Stunting Pertemuan Peningkatan Kapasitas Keluarga (P2K2) pada sesi kesehatan dan Gizi dapat bersinergi dengan GSC dalam upaya penanganan isu stunting. Peran Pendamping PKH dalam Kesehatan Keluarga Kesehatan Ibu Hamil dan Menyusui  Menjelaskan isu gizi pada ibu hamil: penyebab dan akibat masalahnya.  memeriksakan kehamilan  Menginformasikan kepada kader apabila ada program intervensi Kesehatan Bayi dan Balita  Mengingatkan ibu untuk memeriksakan bayinya pada tenaga kesehatan jika anak tidak naik berat badannya selama 3 bulan berturut-turut. Kesehatan Remaja  Mengingatkan konsumsi makanan bergizi seimbang  Memotivasi remaja putri calon pengantin agar meminum tablet tambah darah  Menganjurkan remaja untuk konseling kesehatan Perilaku Hidup Sehat  Memberikan informasi pentingnya PHBS  Menjadi inisiator dan mengembangkan kegiatan yang mendorong PHBS  Mengupayakan jamban dan air bersih untuk rumah tangga.
  • 15. Capaian Pelaksanaan Modul Kesehatan P2K2 PKH 80% pendamping menyatakan pernah melakukan P2K2 setidaknya satu kali. KPM tingkat kehadiran lebih dari 70%. Sudah, 80% Belum, 20% 1% 3% 37% 59% < 50% 50-60% 70-80% 90-100% Sumber: Evaluasi Bank Dunia (2018)
  • 16. Hampir setengah pendamping belum memiliki modul lengkap, termasuk alat bantu seperti flipchart, poster, brosur, dan video. 16 Sudah lengkap, 51% Belum lengkap, 49% Ya, 37% Tidak, 63% Semua modul, 14% Tidak semua modul, 33% Belum punya sama sekali, 53% Sumber: Evaluasi Bank Dunia (2018) Hanya sedikit sekali KPM yang sudah memiliki Buku Pintar untuk semua modul. Baru 37% pendamping yang memperoleh bantuan operasional dari Dinas Sosial untuk P2K2, misalnya pengadaan Buku Pintar bagi KPM.
  • 17. Inisiatif dan Agen Perubahan dalam Penanganan Stunting di Daerah 17 Kab. Brebes Program PKH Prestasi berupa peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan gizi pada KPM PKH dalam upaya penanggulangan stunting yang dilakukan oleh pendamping PKH, tokoh agama di masyarakat serta jurnalis warga sebagai upaya sosialisasi kesehatan kepada masyarakat. Sasaran Program di 35 desa; 12 Puskesmas. JAWA TENGAH Kab. Banyumas: Si Jari Emas Aplikasi yang dibuat untuk mempermudah rujukan pasien gawat darurat 24 jam (ibu hamil dan bayi baru lahir) dari Bidan ke layanan rujukan (Rumah Sakit). Kab. Kubu Raya 1. Pendampingan oleh kader sebagai konselor PMBA, 2. Kader diberikan insentif melalui dana APBD KALIMANTAN BARAT Kota Pontianak: M Posyandu Aplikasi berbasis android yang digunakan sejak tahun 2016 hasil kerjasama World Vision Indonesia dengan Bank HSBC untuk pemantauan tumbuh kembang anak dan pendampingan berdasarkan status gizi. CBM (Celoteh Brebes Membangun) dan Brebes news berupa pemberdayaan jurnalis warga sebagai upaya sosialisasi kesehatan kepada masyarakat NUSA TENGGARA TIMUR Kota Kupang: BKS Brigade Kupang Sehat (BKS) berupa penyediaan layanan emergency kepada seluruh warga Kota Kupang secara gratis selama 24 jam dengan melibatkan dokter/perawat dan bidan. Adanya peran tokoh agama seperti pendeta dalam sosialisasi PHBS kepada masyarakat di Kota Kupang ataupun Kabupaten Timor Tengah Selatan Jurnalis Kader Tokoh Agama Pendamping PKH Sumber: Studi Evaluasi Penanganan Stunting (Bappenas, 2017)
  • 18. Gerakan Sehat Cerdas sebagai salah satu upaya lintas sektoral penanganan stunting Pada tahun 2018, GSC berfokus pada penanganan stunting salah satunya melalui Kader Pembangunan Manusia atau Human Development Worker (HDW) • Meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di perdesaan. • Meningkatkan kepedulian masyarakat dan Pemerintah Desa dalam penanganan dan pencegahan masalah stunting di tingkat Desa. • Meningkatkan konvergensi dan koordinasi lintas sektor dalam penanganan stunting di tingkat Desa. Tujuan 5 Paket Pelayanan Utama Kader Pembangunan Manusia/HDW Kesehatan Ibu Anak Konsultasi gizi Sanitasi dan air bersih  Perlindungan sosial PAUD
  • 19. POTENSI SINERGI: Pelatihan P2K2/FDS pada fasilitator GSC untuk Pencegahan Stunting Kader Pembangunan Manusia Pendamping PKH Tugas (spesifik isu stunting) 1. Fasilitasi masyarakat Desa dalam diagnosa penyebab stunting 2. Fasilitasi dan advokasi peningkatan belanja APBDes untuk kegiatan kesehatan dan pendidikan 3. Koordinasi dengan petugas lapangan dalam pemberian 5 layanan utama 4. Memonitor pelaksanaan 5 paket pelayanan utama 5. Meningkatkan kapasitas dan peran Kecamatan dalam koordinasi penanganan stunting 1. Memotivasi ibu/keluarga untuk memberikan makanan bergizi seimbang pada balita dan melakukan pemantuan pertumbuhan dan perkembangan di posyandu. 2. Jika menemukan balita stunting, pendamping melaporkan ke petugas kesehatan dan menyarankan ibu untuk memberikan makanan bergizi seimbang. Cakupan wilayah kerja 1 orang Kader Pembangunan Manusia per Desa 1. Pendamping: Di level keluarga 2. Korcam : Di level Kecamatan 3. Korkab : Di level Kabupaten Lingkup belajar/pelatihan Pelatihan pra tugas dan dilanjutkan dengan “pelatihan di tempat tugas” dalam mekanisme supervisi dan pembimbingan yang dilakukan oleh fasilitator GSC. 1. Bimbingan teknis pendamping 2. Diklat SDM PKH Modul terkait penanganan stunting Modul Peningkatan Kapasitas Kader Pembangunan Manusia (dari Pusat) Modul pendampingan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Keluarga (P2K2): Modul kesehatan dan gizi Dibutuhkan strategi penguatan pendampingan dan integrasi antara GSC dan PKH di lokasi intervensi untuk mendukung penurunan stunting
  • 20. 1. Komplementaritas PKH dengan program penanganan stunting lainnya dengan penguatan keterkaitan data KPM. • Pangan: BPNT • Kesehatan: Jaminan Kesehatan • Air bersih dan sanitasi 2. Peningkatan kualitas pelaksanaan P2K2 PKH, antara lain: • Melengkapi kebutuhan modul pendamping dan KPM • Penajaman modul kesehatan khusus pencegahan stunting • Peningkatan pemahaman KPM dalam pemilihan bahan pangan (BPNT) yang bergizi, termasuk pemenuhan MP-ASI bagi baduta 3. Perluasan pelaksanaan P2K2 dan potensi sinergi pelatihan/ pelaksanaan modul kesehatan oleh pendamping sosial lainnya, dan sistem rujukan (SLRT). 4. Evaluasi beban kerja, IKU, dan struktur remunerasi fasilitator 20 Rekomendasi
  • 22. Upaya Penanganan Permasalahan Stunting 1. Intervensi Gizi Spesifik Intervensi yang diberikan secara spesifik pada sektor kesehatan, khususnya pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak.  Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan suplemen vitamin A bagi Ibu Hamil  Promosi ASI Eksklusif  Pemberian MP-ASI  Pemberian makanan tambahan  Imunisasi dasar 2. Intervensi Gizi Sensitif Intervensi gizi sensitif meliputi ketahanan pangan, ketersediaan air bersih dan sanitasi, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, sosial, dan sebagainya, memiliki kontribusi sebesar 70% sedangkan intervensi di sektor kesehatan sendiri hanya berkontribusi sebesar 30% dalam penanganan stunting. Pada periode ini, jika terjadi gangguan kesehatan maka akan berdampak permanen pada anak