Dokumen tersebut membahas tentang jaringan tumbuhan, terutama mengenai jenis-jenis jaringan tumbuhan seperti jaringan meristem, jaringan permanen, jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus beserta ciri khas masing-masing jaringan.
5. BERDASARKAN KEMAMPUANNYA MEMBELAH, JARINGAN
TUMBUHAN DIKELOMPOKAN MENJADI DUA, yaitu :
1. Jaringan meristem
2. jaringan permanen / dewasa
6. 1. JARINGAN MERISTEM ( JARINGAN MUDA )
Jaringan Meristem Adalah jaringan yang terus menerus membelah diri dan merupakan
sel muda yang belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi
Ciri – ciri : Ukuran sel kecil, Berbentuk kuboid atau prismatik, berdinding tipis,
nukleus relatif besar, vakuola kecil dan kaya sitoplasma
BERDASARKAN CARA PEMBENTUKANNYA JARINGAN MERISTEM TERBAGI MENJADI :
Adalah jaringan meristem
yang ada pada saat
tumbuhan masih dalam
tingkat embrio
• JARINGAN PROMISTEM
Adalah jaringan meristem yang
terdapat pada tumbuhan dewasa
yang sel-selnya masih membelah.
• JARINGAN PRIMER
Adalah jaringan meristem
yang berasal dari jaringan
meristem primer
• JARINGAN SEKUNDER
7. MENURUT LETAKNYA JARINGAN MERISTEM DIBEDAKAN MENJADI
MERISTEM APIKAL ATAU
MERISTEM UJUNG
Adalah meristem yang
terdapat pada ujung
akar dan pada ujung
batang
MERISTEM INTERKALAR
ATAU MERISTEM ANTARA
Adalah meristem yang
terletak di antara
jaringan primer dewasa
dan masih termasuk
pertumbuhan primer.
MERISTEM LATERAL
ATAU MERISTEM
SAMPING
Adalah meristem yang
menghasilkan
pertumbuhan sekunder.
12. 2. Jaringan Permanen/Dewasa
Jaringan dewasa merupakan kelompok sel tumbuhan
yang berasal dari pembelahan sel - sel meristem dan
telah mengalami pengubahan bentuk yang disesuaikan
dengan fungsinya (Diferensiasi). Jaringan dewasa ada
yang sudah tidak bersifat meristematik lagi (sel
penyusunnya sudah tidak membelah lagi) sehingga
disebut jaringan permanen.
13. Jaringan permanen adalah jaringan yang bersifat nonmeristematik
Dibentuk dari proses diferensiasi dan spesialisasi sel meristem primer
atau sekunder
Ciri – ciri jaringan permanen atau jaringan dewasa:
1. Tidak memiliki aktivitas untuk membelah diri atau memperbanyak diri
2. Memiliki rongga yang besar (ruang antarsel)
3. Dinding selnya telah mengalami penebalan
4. Berukuran lebih besar daripada sel – sel meristem
14. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa pada
tumbuhan di bagi menjadi 5macam jaringan yaitu ;
a. Jaringan Epiderm
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
c. Jaringan Penyokong
d. Jaringan Pengangkut
e. Jaringan Gabus
15. Jaringan Epidermis (Jaringan Pelindung)
Jaringan Epidermis adalah lapisan jaringan yang terletak paling
luar pada setiap organ tumbuhan. Jaringan epidermis berasal
dari protoderm. Fungsi utama jaringan epidermis adalah
sebagai pelindung jaringan yang ada di bagian sebelah dalam.
FUNGSI JARINGAN EPIDERMIS
Membatasi penguapan
Menyongkong mekanik
Penyerapan
Penyimpanan air
Pelindung organ dalam tumbuhan
Pelindung terhadap hilangnya air kerana penguapan, kerusakan
mekanik, perubahan suhu dan hilangnya zat – zat makanan.
16. CIRI – CIRI JARINGAN EPIDERMIS
Susunan sel rapat tanpa ruang antarsel
Dinding sel bervariasi tergantung posisi dan jenis tumbuhan
Berisi protoplas hidup yang berisi kristal garam, minyak getah,
dan kristal silikat
Vakuola besar, dapat berisi antosianin
Tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada hidrofit dan
tumbuhan di bawah naungan.
Selnya ada yang melebar, memanjang atau tegak lurus
permukaan tubuh
Dinding sel epidermis pucuk umumnya mengandung kitin yang
mengendap di permukaan membentuk lapisan kutikula dan
diluarnya masih mungkin terdapat lapisan lilin
17. Jaringan Parenkim ( Jaringan Dasar)
Jaringan parenkim adalah jaringan
dasar yang terdapat diseluruh
organ tumbuhan. Disebut sebagai
jaringan dasar karena sebagai
penyusun sebagian besar jaringan
pada akar, batangm daun, bunga,
buah, dan biji serta terdapat
diantara xilem dan floem.
18. CIRI – CIRI JARINGAN PARENKIM
Sel hidup berukuran besar
Tipis
Lentur
Umumnya berbentuk segi enam
Banyak vakuola
Memiliki ruang antarsel sehingga ruangan tidak rapat
Mampu bersifat embrional / meristem, karena dapat
membela diri
19. BERDASARKAN FUNGSINYA, JARINGAN PARENKIM DIBEDAKAN MENJADI :
Parenkim asimiliasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi utuk
fotosintesis. Contoh : parenkim palisade dan parenkim spons pada daun
Jaringan penimbun adalah sel tempat penyimpanan cadangan makanan karena memiliki vakuola besar,
bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitolpasma. Misalnya : pada umbi, biji dan rimpang yang
menyimpan cadangan makanan berupa pati, minyak dan senyawa alkaloid
Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang
hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
Parenkim pengangkut adalah parenkim yang terletak disekitar xilem dan floem
Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai
ruang antarsel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
Parenkim penutup luka adalah parenkim yang memiliki kemampuan regenerasi / pemulihan diri dengan
cara meristematis kembali. Parenkim ini disebut juga kambium gabus (felogen)
20. BERDASARKAN BENTUKNYA PARENKIM DIBEDAKAN MENJADI :
Parenkim palisade adalah parenkim dengan bentuk sel
panjang, tegak dan mengandung kloroplas. Contoh :
mesofil daun
Parenkim bunga karang adalah parenkim dengan bentuk
dan susunan selnya tidak teratur dan ruang antar sel
relative besar. Contoh : mesofil daun
Parenkim bintang adalah parenkim yang bentuknya seperti
bintang, saling berhubungan di ujungnya sehingga banyak
mempunyai ruang antar sel
Parenkim lipatan adalah parenkim yang dinding selnya
mengalami pelipatan ke arah dalam serta banyak
mengandung kloroplas
21. Jaringan
Penyongkong(penguat)
Jaringan penyongkong adalah
jaringan yang berperan untuk
menunjang bentuk tumbuhan
agar dapat berdiri dengan
kokoh, serta memilik dinding
sel yang tebal dan kuat.
22. Jaringan penyongkong berfungsi :
1. Menguatkan tegaknya batang dan daun
2. Melindungi biji dan embrio
3. Memperkuat jaringan parenkim penyimpanan
udara
4. Melindungi berkas pengangut (vaskuler)
23. Ada 2 macam jaringan penyokong yaitu ;
Jaringan Kolenkim : jaringan kolenkim
banyak terdapat pada tumbuhan muda yang
sedang tumbuh serta pada tumbuhan herba.
Jaringan Sklerenkim : jaringan ini terdiri
dari sel-sel mati. Dinding sel mengalami
penebalan dari zat kayu.
24. a.Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim yaitu jaringan penyongkong atau penguat pada
organ tubuh muda
Tersusun atas sel – sel yang berprotoplas hidup dengan penebalan
dinding dari selulose, hemiselulose dan pektin (dengan kadar yang
cukup tinggi), selnya bersifat elastis artinya dapat berkembang dan
menyesuaikan diri dengan pertumbuhan memanjang organ.
Kolenkim memiliki bentuk sek yang memanjang
Fungsi : sebagai penyongkong pada bagian tumbuhan muda yang
sedang tumbuh dan pada tumbuhan basah (herba)
Ciri _ ciri
1. Penguat organ utama organ – organ tumbuhan yang masih aktif
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan
2. Letak kolenkim umumnya ditemukan pada bagian tepi batang dan
bagian tulang daun sebelah abaksial (bawah) atau disekeliling
jaringan pembuluh
25. BERDASARKAN BAGIAN SEL MENGALAMI PENEBALAN, SEL
KOLENKIM DIBEDAKAN MENJADI :
Kolenkim Angular (kolenkim sudut) merupakan jaringan
kolenkim dengan penebalan dinding sel pada bagian sudut
sel
Kolenkim lamelal (kolenkim lempeng) merupakan jaringan
kolenkim yang penebalan dinding selnya membujur
Kolenkim lakunar adalah penebalan yang terdapat pada
bagian dinding sel yang menghadap ruang antar sel
Kolenkim anular (tubular) merupakan kolenkim yang
penebalan dinding selnya merata pada bagian dinding sel
sehingga berbentuk pipa
26. b. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan penunjang yang
terdapat pada organ tumbuhan yang telah dewasa.
Fungsinya untuk menghadapi segala tekanan sehingga
dapat melindungi jaringan – jaringan yang lebih lemah
Ciri – ciri :
1. Sel – sel panjang, tebal dan mengalami lignifikasi
2. Biasanya menunjuk pada kedua ujungnya
3. Sklerenkim tidak mengandung protoplas, sehingga sel –
selnya telah mati. Dinding selnya tebal karena
berlangsung penebalan sekunder sebelumnya yang terdiri
atas zat lignin
4. Ada yang berbentuk benang panjang dan ada pula yang
kecil tidak beraturan
27. BERDASARKAN BENTUK SELNYA, SKLERENKIM DIBEDAKAN MENJADI
Serabut sklerenkim adalah sel panjang, sempit, dan berujung runcing.
Terdapat di berbagai tubuh tumbuhan dan atau berada diantara
jaringan dasar tetapi pada umumnya terdapat pada berkas pengangkut.
Dapat berupa sel tunggal diantara jaringan dasar tetapi pada umumnya
bergerombol membentuk pipa, anyaman berbentuk silinder yang sejajar
dengan permukaan tubuh.
Menurut bentuk selnya, serabut sklerenkim dibedakan atas:
Serabut xilar : strukturnya sangat bervariasi karena ukuran, bentuk,
tebal dinding selnya berbeda – beda. Umumnya sulit dibedakan
dengan trakeid karena letak serta fungsinya sangat erat
Sel batu - batu(sklereid) : terdapat pada bagian tumbuhan yaitu
didalam korteks, floem, buah dan biji. Sel – selnya dapat mengumpul
menjadi jaringan keras diantara jaringan lain yang lunak atau
menyusun seluruh bangunan keras, misalnya kulit biji. Sel sklereid
dapat pula membentuk iodoplas.
28. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah salah
satu dari tiga kelompok jaringan
permanen yang dimiliki tumbuhan
hijau berpembuluh (Tracheophyta)
Berfungsi sebagai saluran utama
transportasi zat – zat hara yang
diperlukan dalam proses vital
tumbuhan
Ada dua kelompok jaringan
pengangkut berdasarkan arah aliran
hara yaitu pembuluh kayu (xilem)
dan pembuluh tapis (floem)
29. XILEM (PEMBULUH KAYU)
Dinding sel xilem tebal karena dilapisi
oleh lignin. Fungsi xilem yaitu
mengangkut air dan mineral dari akar
ke daun atau sebagai dalam berbagai
kegiatan metabolisme. Jaringan xilem
terdapat pada bagian kayu tanaman.
30. XILEM (PEMBULUH KAYU)
XILEM TERDIRI ATAS UNSUR – UNSUR :
Trakeid dan Trakea
Trakeid tidak dapat perforasi (lubang-lubang) sehingga trasport air dan mineral
berlangsung lewat noktah antara sel – selnya
Trakea, lubang – lubang terdapat pada ujung – ujungnya sehingga transport air dan
mineral atau unsur hara lainnya dapat berlangsung antara sel yang satu dengan yang lain
secara bebas melalui perforasi
Serabut xilem
Strukturnya serupa dengan serabut sklerenkim. Walaupun asalnya dari trakeid yang
berdiferensiasi lebih lanjut dengan dinding yang tebal dan noktah sederhana. Serabut
dan trakeid saling melekat sehingga sulit dipisahkan tetapi pada umumnya sel serabut
lebih panjang dari trakeid karena ujungnya yang runcing dapat masuk diantara sel
sewaktu memanjang
Parenkim xilem
Sel ini merupakan sel hidup, terdapat baik pada xilem primer maupun xilem sekunder.
Pada xilem sekunder parenkim berasal dari kambium yang membentuk sel jari – jari
sehingga diperoleh sel – sel yang sumbu panjangnya mengikuti arah jari – jari organ
31. FLOEM (PEMBULUH TAPIS)
Floem merupakan jaringan kompleks,
terdiri dari beberapa unsur dengan tipe
yang berbeda yaitu buluh tapisan, sel
pengiring, parenkim, serabut dan
sklereid.Terkadang ada sel atau jaringan
sekretori yang bergabung di dalamnya
Fungsi floem yaitu sebagai jaringan
translokasi baan organik (asimilat) yang
terutama berisi karbohidrat. Dalam
jumlah kecil ditemukan juga asam
amino dan hormon.
32. FLOEM (PEMBULUH TAPIS)
UNSUR – UNSUR PENYUSUN FLOEM
Pembuluh
Unsurnya terdiri dari dua bentuk yaitu sel tapisan dan buluh tapisan. Sifat khas
unsur pembuluh adala adanya bidang tapisan pada dinding selnya, serta
terdapat modifikasi protoplas yaitu tanpa nukleus. Jumlah bidang tapisan yang
terdapat pada pembuluh berbeda – beda tergantung pada jenis tumbuhannya.
Selain itu besarnya lubang tapisan juga bervariasi, umumnya yang besar
terdapat di ujung sel. Dinding sel unsur penyusun pembuluh adalah selulose,
tidak pernah dijumpai penebalan lignin.
Sel Pengiring
Adalah sel – sel pembuluh yang diikuti oleh sel parenkim khusus. Sel pengiring
tetap mempunyai nukleus pada waktu dewasa. Tidak di jumpai pada
Gymnospernae dan Pterydophyta
Parenkim Floem
Secara fungsional sel ini berintegrasi dengan sel pengiring. Bentuk selnya
memanjang dan sumbu panjangnya sejajar dengan sumbu berkas pengangkut.
Pada saat floem aktif, sel parenkim tidak mengalami penebalan dinding.
Kemudian bila floem tidak berfungsi maka parenkim ini akan berubah menjadi
skelrenkim atau felogen.
Serabut Floem
serabut ini terdapat pada floem primer maupun sekunder. serabut ini
membentuk dinding sekunder setelah selesai pertumbuhan memanjangnya.
Umumnya penebalan ini berupa lignin atau selulosa
33. Jaringan Gabus
Jaringan gabus adalah jaringan yang tersusun atas sel – sel parenkim
gabus.
FUNGSI : Melindungi jaringan di bawahnya dari kekeringan mengingat
sel – sel gubus bersifat kedap air dan melindungi dari gangguan
mekanik.
CIRI – CIRI :
1. Bentuknya memanjang
2. Tersusun atas sel – sel yang dindingnya terbuat dari suberin
3. Foloderm
4. Felem
5. Dilengkapi dengan lentisel yang berfungsi untuk pertukaran gas
6. Lapisan terluar jaringan pada tanaman berkayu yang resisten terhadap
bagian dari uap air dan gas yang menjadi kulit kayu
7. Sel gabus memperbesar daya perlindungan batang dan mengurangi
peguapan air