2. Kenapa pohon bisa bertambah tinggi???
◦ Pohon atau tumbuhan lainnya bisa bertambah tinggi karena mereka mengalami yang namanya
proses pertumbuhan. Proses pertumbuhan terjadi saat adanya pertambahan jumlah sel yang
menyebabkan tinggi, volume, atau massa tubuh tumbuhan berubah.
3. Apa itu jaringan??
◦ Sekumpulan sel yg memiliki bentuk, asal, struktur, dan fungsi yg sama.
◦ Jaringan itu sendiri terdiri dari jaringan muda (meristem) dan jaringan dewasa
JARINGAN TUMBUHAN
JARINGAN MUDA (JARINGAN MERISTEM)
JARINGAN DEWASA (JARINGAN PERMANEN)
5. Jaringan Meristem
Jaringan muda berasal dari sel-sel yang sifatnya meristematik atau aktif membelah dan susunan selnya
rapat.
Jenis Jaringan Meristem
Berdasarkan asalnya
Meristem primer
Meristem yg berasal dari perkembangan sel embrionik dan berperan dalam pertumbuhan primer, yaitu
pertumbuhan vertical yg mengakibatkan perpanjangan batang dan akar. Meristem primer merupakan jaringan
muda dari sel-sel inisial yang disebut promeristem. Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika
tumbuhan masih dalam tingkat embrio
Meristem sekunder
Meristem yg merupakan perkembangan dari jaringan yg telah mengalami diferensiasi (perkembangan) dan
berperan dalam pertumbuhan sekunder, yaitu pertumbuhan lateral yg mengakibatkan batang atau akar
bertambah besar. Contoh : kambium
6. Jaringan Meristem
Berdasarkan letaknya
Meristem Apikal : terdapat di ujung akar dan ujung
batang tumbuhan. Menghasilkan pertambahan
tinggi dan panjang tumbuhan (pertumbuhan
primer).
Meristem Lateral : letaknya memanjang sejajar
permukaan batang atau akar. Menghasilkan
pertambahan besar (lebar) batang dan akar
(pertumbuhan senkunder)
Meristem Interkalar : terdapat diantara ruas-ruas
batang dan menghasilkan pertambahan panjang
pada ruas-ruas batang.
7. Jaringan Dewasa
◦ Jaringan yg berasal dari pembelahan sel-sel meristem primer maupun sekunder yg telah berdiferensiasi atau
mengalami perubahan bentuk sesuai fungsinya. Jaringan dewasa bersifat non-meristematik atau tidak aktif
membelah, tidak tumbuh dan tidak berkembang lagi.
◦ Ciri-ciri:
- Tidak melakukan aktivitas perbanyakan diri
- Sel-sel berukuran lebih besar dibandingkan sel-sel meristem
- Terdapat ruang antar sel
- Terkadang sel-selnya telah mati.
- Sel telah mengalami penebalan pada dindingnya sesuai dengan fungsinya
- Sel memiliki vakuola yang besar, sehingga mengandung sedikit plasma sel
9. Jaringan Epidermis
Jaringan terluar yg tersusun dari sel-sel
epidermis yg rapat dan menutupi permukaan
tumbuhan. jaringan epidermis berfungsi sbg
pelindung jaringan di dalamnya dan sbg tempat
pertukaran zat.
Ciri-ciri jaringan epidermis :
- Umumnya terdiri dari selapis sel dan tersusun
rapat tanpa ruang antar sel
- Dinding sel epidermis ada yg mengandung lignin,
kutikula dan pektin.
- Pada epidermis daun terdapat stomata dan pada
epidermis batang ada lentisel sbg tempat
pertukaran gas
- Mampu membentuk derivat jaringan epidermis
10. Derivat Jaringan Epidermis
1. Stomata (mulut daun)
Suatu celah pada jaringan epidermis yang dibatasi
oleh dua sel penjaga yang berisi kloroplas dan memiliki
bentuk yang berlainan dengan sel epidermis sebagai sel
asalnya .
Stomata berfungsi sebagai :
Jalan masuk CO2 dari udara dan keluarnya O2 pada waktu
fotosintesis
Jalan penguapan (transpirasi)
Jalan pernafasan (respirasi), masuk O2 dan keluarnya CO2
11. - Mekanisme stomata terbuka
Sel Penjaga (Guard Cell) memiliki banyak ion K+ cairan selnya
menjadi lebih pekat (hipertonis) dibandingkan sel-sel epidermis
di sekitarnya (Sel Tetangga). Akibatnya, air akan masuk ke dalam
sel penjaga secara osmosis sehingga sel penjaga mengembang
(turgid) dan stomata membuka.
- Mekanisme stomata tertutup
Ketika ion K+ keluar dari sel penjaga, sel-sel epidermis di sekitar
stomata menjadi lebih pekat. Akibatnya, air dari sel penjaga akan
berpindah secara osmosis ke sel-sel epidermis sehingga sel
penjaga mengerut kembali dan stomata menutup.
Mekanisme membuka dan menutupnya
stomata
12. 2. Trikomata (rambut-rambut)
Merupakan modifikasi jaringan epidermis berupa
rambut-rambut.
Trikomata dibedakan menjadi trikomata non-
glanduler dan trikomata granduler.
Trikomata non-granduler, berupa rambut
pelindung yang selnya tidak mengeluarkan zat
sekretoris
Trikomata granduler, berupa rambut pelindung
yang selnya mengeluarkan zat sekretoris
Cth : daun pohon waru (Hibiscus tiliaceus), daun
pohon durian (Durio zibethinus), jagung (Zea
mays)
Fungsi Trikomata :
Mengurangi penguapan
Meneruskan rangsangan
Mengurangi gangguan diri dari manusia dan
hewan
Membantu penyebaran biji
Membantu perkecambahan biji
Membantu penyerbukan bunga
Sebagai alat untuk memanjat
13. 3. Spina (duri)
merupakan tonjolan pada permukaan epidermis
batang yg terbentuk dari jaringan stele (silinder pusat) di
di bawah korteks.
Contoh : kaktus (Cactaceae sp), lidah buaya (Aloe vera)
4. Velamen
Merupakan lapisan sel mati di bagian dalam
jaringan epidermis pada akar gantung (akar udara)
tumbuhan anggrek. Velamen berfungsi sebagai alat
penyimpanan air. Velamen dan epidermis dapat
disebut juga epidermis ganda (multiple epidermis).
Contoh : Anggrek (Orchidaceae sp)
14. 5. Sel kipas / motor cell / bulliform cell
Merupakan alat tambahan pada epidermis bagian atas daun, terutama pada tumbuhan famili
Gramineae. Misalnya bambu, dan juga famili Cyperaceae misalnya rumput teki.
◦ Sel kipas tersusun oleh beberapa sel yang berukuran lebih besar daripada sel-sel epidermis.
◦ Sel kipas berfungsi sebagai penyimpanan air. Bila terjadi penguapan yang relatif besar, sel kipas akan
mengempis sehingga daun akan menggulung untuk mengurangi penguapan lebih lanjut.
15. 6. Sel kersik
Merupakan sel epidermis yang berisi kristal kersik
(silika/SiO2). Oleh karena itu sel kersik disebut juga sel
silika.
◦ Sel-sel kersik terutama terdapat pada Gramineae.
◦ Pada batang tumbuhan Gramineae misalnya tebu
(Saccharum officinarum), adanya sel kresik menyebabkan
permukaan batang tebu menjadi keras.
16. Jaringan Parenkim
Merupakan jaringan dasar yang ditemukan pada hampir semua bagian tumbuhan.
◦ Disebut jaringan dasar, karena :
a. Menyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, dan buah.
b. Terdapat diantara jaringan lain, misalnya diantara xilem dan floem.
c. Dapat ditemukan sebagai selubung berkas pengangkut.
Ciri-ciri jaringan Parenkim :
- Sel-selnya merupakan sel hidup yang berukuran besar dan tipis, serta umumnya berbentuk segi enam.
- Memiliki banyak vakuola
- Letal sel mendekati dasar sel.
- Mampu bersifat embrional atau meristematis karena dapat membelah diri
- Memiliki ruang antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat
17. Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim
dibedakan menjadi :
Parenkim Asimilasi
Parenkim Penimbun
Parenkim Air
Parenkim Pengangkut
Parenkim Penyimpan Udara
Kambium Gabus
18. a) Parenkim asimilasi
Merupakan jaringan parenkim tempat pembuatan zat-zat makanan melalui proses fotosintesis. Terdapat di tumbuhan hijau sehingga
disebut jaringan klorenkim
b. Parenkim penimbun
Merupakan jaringan parenkim yang menyimpan cadangan makanan di vakuola besar. Contoh : Umbi, rimpang
c. Parenkim air
Merupakan jaringan parenkim yang mampu menyimpan air. Contoh : Kaktus
d. Parenkim pengangkut
Merupakan jaringan parenkim yg terdapat di sekitar xilem yang mengangkut air dan unsur hara, serta di floem yang mengangkut hasil
19. Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dibedakan
menjadi 4 macam :
a. Parenkim Palisade bentuk sel Panjang, tegak dan
mengandung kloroplas. Terdapat di mesofil daun
b. Parenkim Bunga Karang (Spons) bentuk sel tidak
beraturan dan memiliki ruang antarsel yg lebih
besar. Terdapat di mesofil daun
c. Parenkim Bintang (Aktinenkim) bentuk sel seperti
bintang yg saling bersambungan. Cth : tangkai daun
Canna sp.
d. Parenkim Lipatan sel dengan dinding sel
mengalami lipatan ke arah dalam dan banyak
mengandung kloroplas.
Parenkim Lipatan
20. Jaringan Penyokong
Merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri
dengan kokoh.
Fungsi jaringan penyokong :
a. Menguatkan tegaknya batang dan daun,
b. Melindungi biji atau embrio,
c. Memperkuat jaringan parenkim yang menyimpan udara,
d. Melindungi berkas pengangkut (vaskuler).
Jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
21. 1. Jaringan kolenkim
◦ Jaringan kolenkim adalah jaringan yang berfungsi sebagai jaringan
penguat atau penyokong pada organ tumbuhan yang masih aktif
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
◦ Pada jaringan ini, terdapat sel kolenkim yang memiliki dinding tebal
terutama tebal pada sudut-sudutnya. Penebalan sel memberikan
jaringan kolenkim kekuatan untuk menyokong tubuh tumbuhan.
Sel kolenkim tidak mengandung banyak lignin (zat kayu) yang
keras, sehingga disebut bersifat plastis.
◦ Jaringan penyokong kolenkim kerap ditemukan terletak pada
tangkai daun, daun muda, akar muda, dan batang muda.
22. 2. Jaringan Sklerenkim
Merupakan jaringan penunjang yang terdapat pada organ tumbuhan yang
telah dewasa.
◦ Sel-sel sklerenkim memiliki dinding sel yang tebal, biasanya berlignin
(memiliki zat kayu), dan protoplasmanya mati setelah dewasa.
Sklerenkim dibagi lagi menjadi 2, yaitu : Serabut sklerenkim dan sklereid
a. Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem dan umumnya terdiri atas
sel-sel panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau pita.
Contohnya adalah pelepah daun pisang.
b. Sel batu (sklereid) merupakan jaringan sklerenkim yang bentuk selnya
membulat dengan dinding sel yang mengalami penebalan. Contohnya
adalah tempurung kelapa atau kulit biji keras
23.
24. Jaringan Pengangkut
Merupakan jaringan yang mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat makanan
hasil fotosintesis dari satu bagian tumbuhan ke bagian lain.
Berdasarkan fungsinya, jaringan pengangkut dibedakan menjadi 2, yaitu :
◦ Xylem
◦ floem
25. 1) Xilem (pembuluh kayu)
Merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi menyalurkan air dan unsur hara dari akar
ke daun.
Xilem tersusun dari :
Parenkim xilem
Serabut xiler
Trakeid
Komponen pembuluh
26. 2) Floem (pembuluh tapis)
Merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
Floem tersusun dari :
Parenkim floem
Serabut floem
Komponen pembuluh tapis
Sel pengiring
27.
28. Tipe berkas pengangkut
1. Tipe kolateral adalah tipe jaringan pengangkut yang letak xilem dan floemnya berdampingan. Floem
berada di bagian luar dari xilem.
◦ Kolateral terbuka antara xilem dan floem terdapat kambium, misalnya pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae
• Kolateral tertutup antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, melainkan terdapat parenkim,
misalnya padatumbuhan monokotil
• Bikolateral Xilem diapit oleh dua floem yaitu floem luar dan dalam serta dua cambium yaitu cambium
luar dan dalam. Misalnya yaitu ditemukan pada tumbuhan Solanaceae
29. 2. Tipe konsentris adalah tipe jaringan pengangkut yang letak xilemnya dikelilingi oleh floem atau
sebaliknya.
◦ Konsentris amfivasal floem berada di tengah-tengah, sedangkan xilem mengelilingi floem tersebut.
Contohnya pada Cordyline sp. dan rhizoma Acorus calamus.
◦ Konsentris amfikribal letak xilem berada di tengah-tengah, dan floem mengelilingi xilem tersebut.
Umumnya dijumpai pada tumbuhan golongan paku-pakuan (Pteridophyta).
3. Tipe radial adalah tipe jaringan pengangkut yang letak xilem dan floemnya bergantian menurut jari-jari
lingkaran. Tipe ini terdapat pada akar monookotil dan akar primer dikotil.
30. Jaringan Gabus
Merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus. Sel gabus bentuknya
memanjang dengan dinding bergabus.
Sel-sel gabus berfungsi untuk melindungi jaringan lain yang berada di bawahnya dari
kekeringan dan gangguan mekanik.
Jaringan gabus yang dibentuk ke arah dalam merupakan sel-sel hidup yang disebut
feloderm.
Sebaliknya, jaringan gabus yang dibentuk ke arah luar merupakan sel-sel mati yang disebut
felem.
33. Akar
◦ Akar adalah organ tumbuhan yang melekatkan tumbuhan
pada tanah, menahan tumbuhan berdiri dengan tegak,
untuk menyerap air dan juga mineral-meneral yang
dibutuhkan tumbuhan dari dalam tanah
◦ Struktur akar :
- Tudung akar melindungi promeristem dan
membantu akar menembus tanah
- Epidermis tersusun atas sel berdinding tipis dan
tidak mengandung kutikula
- Korteks tersusun atas sel parenkim
- Endodermis tersusun atas selapis sel yg
merupakan diferensiasi dari korteks
- Stele (Silinder Pusat) terdiri dari perisikel,
berkas pembuluh dan parenkim
35. Batang
◦ Batang adalah organ tumbuhan yang menopang daun dan bunga. Batang juga berfungsi
sebagai tempat berkembangnya organ-organ generatif yang berperan dalam
perkembangbiakan tumbuhan.
◦ Struktur batang :
- Epidermis tersusun atas selapis sel yg rapat dan dinding mengalami penebalan dari
zat kitin.
- Korteks tersusun atas sel parenkim, kolenkim dan sklerenkim.
- Stele (Silinder Pusat) terdiri dari perisikel, berkas pembuluh dan empulut (pith)
◦
36.
37. Daun
◦ Daun adalah organ tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan (fotosintesis) tumbuhan
karena memiliki klorofil.
◦ Struktur Daun :
- Epidermis terdapat di permukaan atas dan bawah daun. Pada epidermis terdapat stomata. Ada 3 tipe
stomata yaitu stomata tipe amfistoma (stomata ada di bagian atas dan bawah daun), tipe hipostoma
(stomata ada di bagian bawah daun) dan tipe epistoma (stomata ada di bagian atas daun).
- Mesofil terdiri atas jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (spons) pada dikotil.
- Jaringan pengangkut terdapat berkas pembuluh yg tersusun atas xylem dan floem
- Jaringan penguat berupa kolenkim dan sklerenkim
41. ◦ Totipotensi merupakan kemampuan setiap sel tumbuhan untuk tumbuh
menjadi individu baru yang sempurna. Pada tahun 1969, F.C.
Steward mengadakan eksperimen dengan cara mengambil satu sel empulur
wortel, kemudian ditumbuhkan menjadi individu baru. Teknik ini dikenal
dengan KULTUR JARINGAN.
◦ Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi
bagian tanaman (seperti jaringan akar, batang, daun dan mata tunas),
kemudian menumbuhkannya pada media buatan yang kaya nutrisi dan zat
pengatur tumbuh (hormon) secara aseptik (steril), dalam wadah tertutup yang
tembus cahaya, misalnya botol-botol kaca), pada suhu tertentu sehingga
bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan beregenrasi menjadi tanaman
lengkap.
42. Jenis Kultur Jaringan
Berdasarkan jenis eksplan (sel atau jaringan asal), jenis kultur jaringan dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
◦ 1. Meristem culture, yaitu teknik kultur jaringan menggunakan eksplan dari jaringan muda atau
meristem.
◦ 2. Pollen, atau anther culture, yaitu teknik kultur jaringan menggunakan eksplan dari serbuk sari
atau benang sari.
◦ 3. Protoplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari
protoplasma (sel hidup yang telah dihilangkan dinding selnya).
◦ 4. Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan menggunakan eksplan kloroplas untuk tujuan
perbaikan sifat tanaman dengan membuat varietas baru.
◦ 5. Somatic cross atau silangan protoplasma, yaitu penylangan dua macam protoplasma menjadi
satu, kemudian di budidayakan hingga menjadi tanaman yang mempunyai sifat baru.
43. Tahapan Kultur Jaringan
◦ Sterilisasi. Segala kegiatan pada kultur jaringan harus ditempat yang steril, yaitu di laminar air flow
cabinet menggunakan alat-alat yang steril. Sterilisasi peralatan dapat dilakukan dengan pemanasan di
dalam autoclaf serta pencelupan kedalam etanol atau larutan kaporit. Sterilisasi eksplan dapat dilakukan
menggunakan alkohol, bahan pemutih pakaian, atau HgCl2.
◦ Pembuatan media. Komposisi media yang digunakan bergantung pada jenis tanaman yang akan dikultur.
Media yang digunakan biasanya terdiri atas garam mineral, vitamin, hormon, dan bahan tambahan seperti
agar-agar dan gula.
◦ Inisiasi. Adalah pengambilan eksplan dari bagian tubuh yang akan di kultur. Bagian tanaman yang sering
digunakan adalah tunas,
◦ Multiplikasi. Adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media.
Kegiatan ini dilakukan di laminar air flow cabinet untuk menghindari adanya kontaminasi yang
menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan.
◦ Pengakaran. Adalah fase saat eksplan akan menunjukan adanya pertumbuhan akar, yang menandai
bahwa proses kultur yang dilakukan mulai berjalan dengan baik
◦ Aklimatisasi. Adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke bedeng. Pemindahan
dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup.
44. Keunggulan pembibitan dengan teknik kultur jaringan
◦ Teknik kultur jaringan dimanfaatkan untuk penyediaan bibit tanaman secara vegetatif pada
tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif, misalnya anggrek. Pembibitan dengan
teknik kultur jaringan memiliki keunggulan, antara lain sebagai berikut:
◦ 1. Dapat diperoleh bibit yang bersifat identik dengan induknya.
◦ 2. Tidak membutuhkan tempat yang luas.
◦ 3. Kualitas dan kesehatan bibit lebih terjamin.
◦ 4. Bibit yang dihasilkan seragam.
◦ 5. Bibit akan lebih cepat pertumbuhannya.
◦ 6. Pengadaan bibit tidak bergantung pada musim.
◦ 7. Dengan waktu yang singkat dapat diperoleh bibit dalam jumlah yang banyak.