Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri dari atrium dan ventrikel yang berkontraksi terus-menerus untuk memompa darah melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Pembuluh darah terdiri dari arteri, vena, dan kapiler yang mengangkut darah, zat gizi, dan gas-gas ke seluruh tubuh.
1. ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM
KARDIOVASKULER
DOSEN PENGAMPUH :
Oon Fatonah A, SKM, MKM
TIM Pembimbing :
Hj. Wahyu, SMIP., S.Pd., MM
Oon Fatonah A, SKM, MKM
DISUSUN OLEH :
Andra Afianti
Dini Nurkholidah
Nurul Hasanatul Iftitah
Tsania Elsera
POLITEKNIK KEMENKES PONTIANAK
PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
2. A. STRUKTUR SISTEM KARDIOVASKULER
1. Anatomi Jantung dan Pembuluh Darah
Jantung terdiri dari 3 tipe otot utama, yaitu otot atrium, otot ventrikel, dan serat otot khusus pengantar
rangsangan, sebagai pencetus rangsangan. Tipe atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama
seperti otot kerangka dengan kontraksi otot yang lebih lama. Sedangkan serat khusus penghantar dan
pencetus rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali, sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit
serta kontaktiv. Serat ini menghambat irama dan berbagai kecepatan konduksi, sehingga serat ini bekerja
sebagai suatu system pencetus rangsangan bagi jantung.
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Saluran darah ini merupakan
system tertutup dan jantung sebagai pemompa darah. Fungsi pembuluh darah adalah mengangkut
(transportasi) darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh dan mengangkut kembali darah yang sudah
dipakai kembali kejantung. Fungsi ini disebut sirkulasi darah. Selain dari itu, juga darah mengangkut gas-
gas, zat makanan, sisa metabolisme, hormone, antibody, dan keseimbangan elektrolit.
3. Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi jantung merupakan kontraksi
miogenik, yaitu kontraksi yang diawali kekuatan rangsang dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari saraf.
Terdapat beberapa bagian jantung (secara anatomis) diantaranya, yaitu :
a. Bentuk Ukuran Jantung
b. Lapisan Jantung
c. Miokardium
d. Margosinistra
e. Alur Permukaan Jantung
f. Ruang-Ruang Jantung
4. a. Bentuk Ukuran Jantung
Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular (otot), apex (puncak) dan basis cordies (dasar), antrium kanan
dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung panjangnya 12cm lebarnya 8-9cm serta tebal 6cm.
Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200-425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya,
jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara
dengan 7.571 liter darah.
b. Lapisan Jantung
Jantung memiliki tiga lapisan otot (myocardium) yang berbeda dan masing-masing lapisannya memiliki
fungsi yang berbeda pula. Otot-otot jantung ini harus selalu disuplai oleh darah segar yang dibawa oleh arteri
coroner agar jantung tidak berhenti berdetak. Berikut adalah lapisannya :
5. Perikardium Fibrosom (visceral)
Bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung terkait dibawah sentrum tendinium
diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar, melekat pada sternum melalui ligamentum
sternoperikardial.
Serosum (parietal)
Dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Perikardium parietalis membatasi pericardium fibrosum, sering disebut epicardium
2. Pericardium visceral (kavitas perikardialis) yang mengandung sedikit cairan yang berfungsi
melumas untuk mempermudah pergerakan jantung.
6. c. Miokardium
Lapisan otot jantung menerima darah dari arteri koronaria. Arteri koronaria kiri bercabang menjadi arteri
desending arterior dan arterisirkumflex. Arteri koronaria kanan memberikan darah untuk sinoatrial node,
ventrikel kanan, permukaan diafragma ventrikel kanan. Venakoronari mengembalikan darah ke sinus
kemudian bersikulasi ke dalam paru. Susunan miokardium yaitu sebagai berikut.
Susunan otot atria
Susunan otot ventrikuler
d. Margosinistra
Bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bagian muara vena pulmonalis sinistra inverior
sampai ke apex cordies, dibentuk oleh dinding atrium sinistra (diatas) dan dinding ventrikel sinistra (dibawah)
memisahkan vascies terno costalis dengan vascies diafragmatika sebelah kiri.
7. e. Alur Permukaan Jantung
Sulkus atrioventrikularis ; mengelilingi batas bawah basis kordis, terleatk diantara batas koma
atrium jantung dan kedua ventrikel jantung.
Sulkus longitudinalis anterior ; alur ini terdapat pada vascies ternocostalis mulai dari celah diantara
arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra, berjalan kebawah menuju apex kordis. Sulkus ini merupakan
batas.
Sulkus longitudinalis posterior ; alur ini terdapat pada vascies diafragmatika cordis, mulai dari sulkus
koronarius sebelah kanan muara vena kava inferior menuju apex. Sulkus ini merupakan batas antara kedua
ventrikel dari belakang bawah.
8. f. Ruang-Ruang Jantung
Atrium Dextra
Terdiri dari rongga utama dan aurikula diluar, bagian dalam nya membentuk suatu rigi atau krista terminalis.
Bagian utama atrium yang terletak posterior terhadap rigi terdapat dinding halus yang secara embriologis berasal
dari sinus venosus. Bagian atrium yang terdapat didepan rigi mengalami trabekulasi akibat berkas serabut otot
yang berjalan dari crista terminalis.
1. Muara Pada Atrium Kanan
Vena kava superior
Vena kava inverior
Sinus koronarius
Osteum antrioventrikuler dextra
9. 2. Ventrikel Dextra
Berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum antrio ventrikuler dextrum dan dengan traktrus pumonalis
melalui osteum pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan.
Valvula Trikus Pidalis
Valvula Vulvunalis
Atrium Sinistra
3. Ventrikel Sinistra
Ventrikel kiri berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum patrio ventrikuler sinistra dan dengan aorta
melalui osteum aorta. Dinding ventrikel sinistra 3kali lebih tebal dari ventrikel kanan. Tekanan darah
intraventrikuler kiri 6kali lebih tinggi disbanding tekanan dari ventrikel dekstra.
10. Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Saluran darah ini merupakan
sistem tertutup dan jantung sebagai pemompa darah. Fungsi pembuluh darah adalah pengangkut (transfortasi)
darah dari jantung keseluruh bagian tubuh dan mengangkut kembali darah yang sudah dipakai kembali ke
jantung. Fungsi ini disebut sirkulasi darah. Selain dari itu, darah juga mengangkut gas-gas, zat makanan, sisa
metabolisme, hormone, antibody, dan keseimbangan elektrolit.
Aliran darah dalam tubuh terdiri dari :
1) Aliran Darah Koroner
2) Aliran Darah Portal
3) Aliran Darah Pulmonal
4) Aliran Darah Sistemik
11. 1) Aliran Darah Koroner
Aliran darah yang mentribusikan darah di dalam otot jantung melalui pembuluh darah utama:
a. Areteri koronaria kanan yang mengurus distribusi nutrisi dan darah daerah otot jantung kanan depan dan
belakang serta otot jantung kiri bagian belakang bawah berhadapan dengan diafragma.
b. Arteri intrafentrikular memberi darah untuk otot jantung kiri depan dan septum jantung, mengurus distribusi
darah untuk daerah otot jantung kiri bagian lateral kiri dan otot jantung kiri bagian posterior. Bila terjadi
sumbatan aliran darah coroner pada satu cabang maka akan menyebabkan iskemia infark miokard didaerah
tertentu.
2) Aliran Darah Portal
Aliran darah balik, darah vena yang berasal dari (usus halus, usus besar, lambung, limfa, dan hati). Aliran darah
system portal ini mempunyai 1 pintu keluar yaitu vena porta ke arteri hepatica menuju ke hati keluar ke vena
hepatica, masuk ke jantung melalui vena kava inverior. Hato merupakan organ terbesar yang memproses bermacam-
macam jenis reaksi kimia, dan menerima zat makanan dan system pencernaa, Kerusakan struktur jaringan hati
menyebabkan aliran darah tidak lancer karena jaringan hati mengerut sehingga darah tidak dapat dialirkan.
12. 3) Aliran Darah Pulmonal
Aliran darah dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis kemudian bercabang ke paru kiri dan paru kanan,
bercabang lagi ke alveoli (kapiler alveoli) sekeliling alveoli tempat terjadinya difusi gas O2 dan CO2 lebih
banyak berdifusi pada kapiler menuju rongga alveoli, sedangkan O2 lebih banyak berdifusi pada rongga alveoli
menuju kapiler darah. Darah yang kaya oksigen mengalir menuju vena pulmonalis sinistra dan vena
pulmonalis dekstra amsuk ke atrium kiri terus ke ventrikel sinistra, siap dipompok kan ke aliran darah
sistemik.
4) Aliran Darah Sistemik
Mulai dari ventrikel sinistra ke aorta masuk ke seluruh tubuh. Pembuluh darah arteri bercabang menjadi
arteriole, kemudian me njadi kapiler masuk ke dalam jaringan/sel, keluar menjadi kapiler vena (venolus),
kemudian menajdi vena, masuk kembali ke jantung melalui vena kava superior dan vena kava inverior.
13. 1. Sirkulasi Pada Orang Dewasa
Sirkulasi darah dewasa darah berjalan melalui sistem sirkulasi dan ke jantung melalui 2 lengkung
vaskuler (pembuluh darah) yang terpisah. Sirkulasi paruh terdiri atas lengkung tertutup pembuluh darah
yang mengangkut darah antara jantung dan paru. Sirkulasi sistemik terdiri atas pembuluh darah yang
mengangkut darah anatar jantung ke system organ.
Walaupun secara anatomis jantung adalah 1 organ, sisi kanan dan sisi kiri jantung berfyngsi sebagai 2
pompa yang terpisah, Jantung terbagi atas separuh kanan dan kiri serta memiliki 4 ruang, bilik bagian atas
dan bawah dikedua belahnnya. Bilik bagian atas disebut dengan atrium yang menerima darah yang kembali
ke jantung dan memindahkannya kebilik bawah, yaitu ventrikel yang berfungsi memompa darah dari
jantung.
Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium disebut dengan vena, dan pembuluh yang
mengangkut darah menjauihi ventrikel dan menuju ke jaringan disebut dengan arteri. Kedua belahan
jantung dipisahkan oleh septum atau sekat, yaitu suatu parpisi otot kantinu yang mencegah pencampuran
darag=h dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting karna separuh jantung kanan menerima dan
mengompa darah beroksigen rendah,sedangkan sisi jantung sebelah kiri mengompa darah beroksigen
tinggi.
14.
15. 2. Pada Darah Janin
1). Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi, anak, dan orang dewasa.
Pada janin organ vital pada organ vital masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat
gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.
Dengan tidak berfungsinya mekanosme tersebut, harus terdapat mekanisme yang berfungsi sebagai alat ganti
untuk :
a) Paru janin, terjadinya O2 dengan CO2 melalui plasenta sehingga paru-paru tidak memerlukan aliran darah.
b) Gastrointestinal yang belom berfungsi sebagai alat penyerapan nutrisi, maka pembuluh darahnya belom
berfungsi, kecuali pada janin digunaka untuk tumbuh kembang sendiri.
2). Perbedaan antara sirkulasi darah janin intrauterine dan ekstrauterine antara lain adalah:
a)Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan, darahnya akan dialirkan menuju aorta melalui
erteriaduktusbothaki.
16. b) Darah dari vena umbilical melalui lifer langsung menuju vena kava inferior melalui duktus venous dan
aranthi.
c) Darah dari vena kava inverior menuju jantung sebagian langsung menuju atrium kri melalui foramen
ovale.
d) Sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta sebagian besar digunakan untuk konsumsi O2
dan nutrisi susunan saraf pusat jantung.
3). Faktor-Faktor Yang Menentukan Sirkulasi Darah Janin
a) Foramen ovale
Lubang antara atrium kanan dan atrium kiri
Aliran darahnya : Atrium kanan kiri
Setelah janin lahir akan menutup
b) Duktus arteriosus bothali
Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta
17. 3. Sirkulasi Pada Ibu Hamil
Di dalam tubuh manusia, darah mengalir ke seluruh bagian organ-organ tubuh secara terus menerus
untuk menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrisi lainnya agar organ-organ tubuh tetap dapat
berfungsi dengan baik. Aliran darah ke seluruh tubuh dapat berjalan berkata adanya pemompa utama
yaitu jatung dan sistem pembuluh darah sebagai alat pengalir atau distribusi.
Pada minggu ke-5 cadiac output akan meningkat dan perubahan ini terjadi untuk mengurangi
resistensi vaskuler sistemik. Selain itu juga, terjadi peningkatan denyut jantung. Antara minggu ke-10
dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga juga terjadi peningkatan prelode. Performa
ventrikel selama kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi vaskuler sistemik dan perubahan
pada aliran pulsasi arterial. Peningkatan esterogen dan progesterone juga akan menyebabkan
terjadinya vasodilatasi dan penurunan resistensi vaskuler perifer.
18. Ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi yang dilatasi untuk memfasilitasi perubahan cardiac output,
tetapi kontrak lititasnya tidak berubah. Bersamaan dengan perubaha posisi diafragma, apeks akan bergerak
ke anterior dan ke kiri, sehingga pada pemeriksaan EKG akan terjadi deviasi aksis kiri, depreksi sekmen ST,
dan inverse atau pendataran gelombang T.
Sejak pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan menekan vena cava inferior dan aorta bawah ketika
berada dalam posisi terlentang. Penekanan vena cava inferior ini akan mengurangi darah balik vena ke
jantung. Akibatnya, terjadinya penurunan preload dan cardiac output sehingga akan menyebabkan
terjadinya hipotensi arterial yang dikenal dengan sindrome hipotensi sopina dan pada keadaan yang cukup
berat akan mengakibatkan ibu akan kehilangan kesadaran. Penekanan pada aorta ini juga akan mengurangi
aliran darah uteroplasenta ke ginjal. Selama trimester terakhir posisi terlentang akan membuat posisi ginjal
menurukan jika dibandingkan dengan posisi miring. Karena alasan ini tidak dianjurkan ibu hamil dalam
posisi terlentang pada ibu kehamilan.