SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
LAPORAN KEGIATAN




          PELAKSANAAN MAGANG LIBURAN
RUMAH SAKIT ANGKATAN DARAT TK III BALADHIKA HUSADA
                KABUPATEN JEMBER




                    Pelaksana :
                 DEWI GAYATRI W.
                  (102210101057)




                FAKULTAS FARMASI




       PUSAT INFORMASI dan PELATIHAN KERJA
LEMBAGA PEMBINAAN dan PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
                UNIVERSITAS JEMBER
                       2013

                                                     i
KATA PENGANTAR


       Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan Laporan Kegiatan “Pelaksanaan Magang Mandiri di Rumah Sakit Angkatan
Darat TK III Baladhika Husada Jember pada tanggal 28 Januari sampai dengan 9 Februari
2013” dengan baik dan lancar.
       Dalam pelaksanaan magang ini, banyak ilmu dan pengetahuan yang tidak penulis
dapatkan di materi perkuliahan dan belum didapatkan sebelumnya. Untuk itu, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ketua PIPK (Pusat Informasi dan Pelatihan Kerja) Universitas Jember atas
   kesempatannya;
2. Kepala BankesbangPol dan Linmas guna memberi ijin dan sebagai pendamping penulis
   magang liburan;
3. Letkol CKM dr. Trio Tangkas W.M, Sp, PD. ,selaku Direktur RSAD TK III Baladhika Husada
   Jember Jawa Timur yang telah memberi ijin pelaksanaan magang liburan ini;
4. Mayor CKM Moch. Arifin Fidiyah, Apt selaku kepala Instalasi Farmasi RSAD TK III
   Baladhika Husada Jember Jawa Timur yang telah membimbing dan mendampingi penulis
   dalam rangkaian kegiatan sampai tersusunnya laporan magang liburan;
5. Mayor CKM M. Arifin Fidiyah, Apt dan Letkol CKM Drs. Basuki MS, Apt selaku Apoteker di
   RSAD TK III Baladhika Husada Jember - Jawa Timur yang telah banyak membimbing dan
   membantu penulis, sehingga penulis banyak mendapat ilmu dan pengalaman yang
   berharga selama rangkaian kegiatan magang liburan ini;
6. Ibu Ida Lestari selaku Asisten Apoteker (AA) dan karyawan di Instalasi Farmasi RSAD TK III
   Baladhika Husada Jember Jawa Timur yang telah membantu dalam pelaksanaan magang
   liburan;
7. Kapten CKM Slamet selaku KAUR TUUD beserta staf dan karyawan yang telah membantu
   dalam urusan perizinan magang dan surat-surat lain yang dibutuhkan selama magang;
8. Orangtua serta saudara penulis tercinta atas dukungan dan doa yang telah diberikan
   kepada penulis;



                                                                                           ii
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas bantuan dan
   dukungan yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama
   pelaksanaan magang liburan.
         Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan serta sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Tidak lepas dari segala
kekurangan yang ada, semoga laporan ini dapat memberi manfaat yang berguna bagi semua
pihak.




                                                Jember, 14 Februari 2013




                                                             Penulis




                                                                                   iii
DAFTAR ISI


                                                                                                                 Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................               ii
DAFTAR ISI .................................................................................................       iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Magang ........................................................................                 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Magang ...............................................................                      5
1.3 Pelaksanaan dan Waktu Pelaksanaan ...................................................                          6
BAB II. GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Sejarah .................................................................................................      7
2.2 Struktur Organisasi (SDM) ....................................................................                 20
2.3 Bidang Kegiatan ...................................................................................            24
BAB III. HASIL KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan di Apotek Pelayanan Farmasi ...........................................                            25
3.2 Pelaksanaan di Apotek Wira Sakti ........................................................                      26
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ..........................................................................................          34
4.2 Saran ....................................................................................................     34




                                                                                                                           iv
BAB I
                                         PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Magang
    Magang    telah diatur       dalam   Undang-Undang   No.   13   tahun   2003 tentang
Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 – 30. Dan lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no.Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan
Pemagangan di Dalam Negeri.
    Magang diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan
secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di
bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam
proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan
atau keahlian tertentu. Magang sebagai salah satu dari kegiatan ekstra di akademik yang
dilaksanakan pada suatu liburan semester yang merupakan bentuk pengaplikasian dan
penyesuaian dari disiplin ilmu serta keterampilan yang telah diperoleh selama kuliah. Selain
itu, diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh suatu
instansi tersebut dengan baik.

        Kesehatan merupakan kondisi normal yang menjadi hak wajar dari setiap orang
hidup dalam upaya penyesuaiannya dengan lingkungan. Upaya kesehatan adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Tuntutan terhadap pelayanan kesehatan
yang baik semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan ekonomi
masyarakat.
        Menurut UU Kesehatan No.23 tahun 1992, yang dimaksud dengan kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Ketika kesehatan terganggu maka dibutuhkan
suatu upaya untuk memulihkan kesehatan tersebut.
        Menurut Kepmenkes No.1197 tahun 2004, upaya kesehatan adalah setiap
kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan

                                                                                           1
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif),
dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
    Rumah sakit (RS) sebagai organisasi sosial yang terintegrasi, dan berfungsi
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang lengkap bagi masyarakat, baik pelayanan
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitasi serta sebagai tempat pendidikan maupun
penelitian bagi tenaga kesehatan, menjadikan Rumah Sakit sebagai instrumen masyarakat
yang merupakan titik fokus untuk mengkoordinasi dan menghantarkan pelayanan pasien
pada komunitasnya. Rumah sakit juga merupakan lembaga yang menjadi unit industri jasa,
meliputi jasa medik, jasa pengguna peralatan, jasa pengguna barang, consimble farmasi
serta jasa akomodasi pasien. Indikator untuk menilai keberhasilan pelayanannya adalah
rasionalitas dalam diagnosa, terapi efektivitas, keberhasilan terapi efisien, kehematan biaya,
cepat serta memberikan kepuasan kepada pasien, keluarga dan masyarakat.
    Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu unit/bagian di rumah sakit yang
melakukan pekerjaan kefarmasian dan memberikan pelayanan kefarmasian menyeluruh
khususnya kepada pasien, professional dalam bidang kesehatan, rumah sakit dan
masyarakat pada umumnya yang dipimpin oleh seorang apoteker yang sah, kompeten dan
profesional. Jadi, selain sebagai suatu organisasi produksi dan organisasi pengembangan,
IFRS adalah suatu organisasi pelayanan (jasa), yang merupakan sistem dari keterampilan,
kompetensi dan fasilitas yang terorganisasi sedemikian rupa hingga memberikan
keuntungan kepada pasien (konsumen) dalam berbagai bentuk. IFRS berusaha agar jasa
(pelayanan) yang diberikan dapat “memuaskan konsumen” sama halnya seperti pemasok
produk industri.

    Tugas utama IFRS adalah pengelolaan mulai dari perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan langsung kepada penderita sampai dengan
pengendalian semua perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan dalam rumah sakit
baik untuk penderita rawat inap, rawat jalan, instalasi kegawatdaruratan dan bedah sentral,
serta untuk semua unit termasuk poliklinik rumah sakit. Berkaitan dengan pengelolaan
tersebut, IFRS harus menyediakan terapi obat yang optimal bagi semua penderita dan
menjamin pelayanan yang bermutu tinggi serta paling bermanfaat dengan biaya yang
minimal. Jadi, IFRS adalah satu-satunya unit di rumah sakit yang bertugas dan bertanggung

                                                                                             2
jawab sepenuhnya pada pengelolaan semua aspek yang berkaitan dengan obat atau
perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan di rumah sakit tersebut.

    Biasanya Farmasi dalam suatu rumah sakit mempunyai dua fungsi utama yaitu fungsi
manajemen dan fungsi klinik. Fungsi manajemen dalam suatu pelayanan kefarmasiaan suatu
rumah sakit terdiri dari pengolahan barang farmasi yang meliputi perencanaan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan perbekalan kesehatan/ sediaan farmasi, penyiapan obat
berdasarkan resep bagi penderita rawat inap dan rawat jalan, pengendalian mutu,
pengendalian distribusi, dan penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit.
Fungsi klinik dalam pelayanan farmasi rumah sakit mencakup pelayanan langsung maupun
tidak langsung kepada penderita yang berhubungan dengan terapi obat yang digunakan
serta melakukan komunikasi , informasi, dan edukasi baik keada pasien maupun tenaga
kesehatan lainnya atau masyarakat di sekitar rumah sakit mengenai penyakit, pencegahan,
serta pengobatannya yang dapat meningkatkan upaya kesehatan masyarakat.

    Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien,
penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi
semua lapisan masyarakat. Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi
mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented) ke
paradigma baru dengan filosofi asuhan kefarmasian atau Pharmaceutical Care. (Berdasarkan
SK Menkes No. 11197/ Menkes/ SK/ X/ 2004 tentang standar pelayanan rumah sakit)
       Perkembangan farmasi di rumah sakit Indonesia saat ini masih berjalan lambat
dibanding pelayanan kesehatan lainnya, seperti pelayanan medik, perawatan dan gizi.
Farmasi lebih terlihat sebagai proses penyediaan obat sebagai barang daripada sebagai
suatu pelayanan profesional. Akan tetapi, sebenarnya intervensi farmasi merupakan bagian
dari proses medik. Rumusan obat bagi penderita bukan lagi ada atau tidak adanya semacam
obat, melainkan juga perlu diketahui apakah obat telah dipilih secara tepat indikasi, tepat
dosis, tepat pasien, tepat pemberian, bebas dari interaksi obat yang berbahaya, efek
samping obat terkendali dan tepat harga, terutama bagi penderita yang kemampuan
ekonominya rendah atau golongan maskin.
       Penulis sebagai mahasiswa Farmasi merasa tergugah untuk turut terlibat dalam
menangani kasus-kasus yang sedang terjadi sesuai dengan studi yang kami pelajari
                                                                                          3
khususnya preventif dan promotif di bidang kesehatan dan obat-obatan. Tetapi dengan ilmu
yang masih minim, maka sebelum kami terjun ke dalam masyarakat secara langsung
diperlukan suatu wadah sebagai sarana untuk mempelajari, melatih dan mengaplikasikan
ilmu yang kami dapat selama pembelajaran di kampus. Mengingat pentingnya pelayanan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit, sebagai calon apoteker perlu memahami dan mengenali
peranan apoteker di rumah sakit khususnya pada Instalansi Farmasi. Hal ini penting sebagai
bekal bagi lulusan Farmasi atau Apoteker untuk bekerja di rumah sakit.
        Menimbang hal tersebut serta berdasarkan himbauan dari PIPK (Pusat Informasi
dan Pelatihan Kerja) Universitas Jember untuk mengikuti magang guna menambah
pengalaman dalam bekerja, kami termotivasi untuk mengikuti kegiatan ini. Kami memilih
Rumah Sakit Angkatan Darat TK III Baladhika Husada Jember sebagai tempat magang karena
lembaga ini dapat melatih keterampilan dan kemampuan kerja kami. Selain itu, diharapkan
mahasiswa mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh suatu instansi tersebut
dengan baik. Rumah Sakit Angkatan Darat TK III Baladhika Husada Jember merupakan rumah
sakit militer di Jember yang mempunyai banyak pengalaman, yang mampu melatih dan
membimbing kami dalam bekerja dengan disiplin sesuai kedisiplinan yang diterapkan pada
setiap anggota militer. Selain itu, karena letaknya yang strategis di wilayah Jember yang
dekat dengan Universitas Jember, sehingga memungkinkan mahasiswa untuk melaksanakan
magang mandiri yang tidak memakan banyak biaya.




                                                                                        4
1.2 Tujuan dan Manfaat Magang
A. Tujuan Magang
   Kegiatan Magang bagi mahasiswa fakultas farmasi di Rumah Sakit Angkatan Darat TK III
   Baladhika Husada Jember bertujuan:
   1. Mendapatkan bekal pengetahuan praktis dan keterampilan yang memadai dalam
      pengelolaan dan pelayanan kefarmasian di rumah sakit,
   2. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi dengan pasien, keluarga pasien, dan
      tenaga kerja kesehatan lainnya,
   3. Mampu menerapkan konsep Pharmaceutical Care dalam pelayanan kepada pasien.




B. Manfaat Magang
   Kegiatan Magang bagi mahasiswa fakultas farmasi di Rumah Sakit Angkatan Darat TK III
   Baladhika Husada diharapkan bermanfaat:
   A. Mahasiswa
    1. Memahami fungsi dan peran farmasis di rumah sakit,
    2. Membandingkan serta menerapkan teori yang diperoleh di perkuliahan dengan
       praktik di rumah sakit,
    3. Mampu mengelola instalasi farmasi rumah sakit dengan baik,
    4. Mendapatkan pengetahuan praktis tentang pengolahan obat dan farmasi klinis.


   B. Universitas Jember
   1. Sebagai unsur tambahan untuk menambah wawasan mahasiswa.
   2. Sebagai pengenalan antara mahasiswa dan instansi dalam peningkatan kreatifitas
      pribadi.
   3. Mempererat hubungan antara universitas dengan instansi.


   C. Bagi Instansi
    1. Merupakan sarana untuk menjembatani antara instansi           dengan lembaga
       pendidikan Universitas Jember untuk bekerja sama lebih lanjut yang bersifat
       akademis maupun organisasi.

                                                                                     5
2. Membantu membentuk jiwa kerja yang unggul.


1.3 Pelaksana dan Waktu Pelaksanaan
     Pelaksanaan magang dilakukan pada :
     Nama instansi           : Rumah Sakit Angkatan Darat TK III Baladhika Husada
                                 Jember
     Alamat instansi         : Jalan PB. Sudirman No 45 Jember
     Tanggal Pelaksanaan     : 28 Januari – 9 Februari 2013
     Pelaksana magang        :
         Nama                : Dewi Gayatri W.
         Tempat/Tgl. Lahir   : Jember, 12 November 1992
         NIM                 : 102210101057
         Alamat di Jember    : Jl. Kalimantan 8 No. 41 A
         Alamat asal         : Jl. PB. Sudirman No. 144 Tanggul - Jember
         Fakultas/Jurusan    : Farmasi




                                                                                6
BAB II
                                 GAMBARAN UMUM INSTANSI


2.1 Sejarah Awal Pembentukan Rumah Sakit TK. III Baladhika Husada Jember
          Rumah Sakit (RSAD) TK. III Baladhika Husada Jember merupakan institusi kesehatan
di bawah Dankesyah 05.04.03 Malang, Dalam pelaksanaan tugasnya RSAD TK.III Baladhika
Husada mempunyai tugas pokok memberikan dukungan kesehatan dan pelayanan
kesehatan untuk anggota TNI/PNS dan keluarganya serta masyarakat umum. Dasar
dibentuknya sejarah RSAD TK.III Baladhika Husada adalah surat Kakesdam V/Brawijaya
Nomor : B/887/IX/2006 tanggal 7 september 2006 tentang permintaan sejarah satuan.
          Pembentukan RSAD TK.III Baladhika Husada Jember dimulai karena terdapat 2
resimen (Resimen III dan Resimen IV) di wilayah Karesidenan Besuki dan berdasarkan
perintah Komando Atap di setiap Resimen harus memiliki institusi kesehatan, maka
dibentuklah DKT (Djawatan Kesehatan Tentara) Resimen IV pada tahun 1945. Pemrakarsa
DKT berasal dari Pusat dan karna tergabungnya Resimen III dan Resimen IV di wilayah
Karesidenan Besuki. Posisi DKT pertama adalah di Resimen IV Divisi VIII Jember. Pimpinan
pada saat pertama kali DKT terbentuk adalah dr. RM. Soebandi (pada tahun 1946) dengan
personel sejumlah 25 orang yang merupakan mantan Tentara PETA yang terdiri dari Pa, Ba,
dan Ta.
          Pada saat pertama kali dibentuk DKT, rumah sakit ini belum mempunyai
dokter/pimpinan yang sah. Atas perintah Ir. Soekarno memerintahkan semua dokter
batalyon kembali ke Induknya di Malang. Disebabkan adanya kekosongan jabatan dokter di
DKT, maka :
  i.      Pada tanggal 22 April 1946 Raden Mas Soebandi dipindahkan ke Resimen IV Divisi VIII
          di Jember menjadi Kepala DKT dengan pangkat Mayor
          Tanggal 8 Februari 1949 Letkol dr. Soebandi gugur di Dusun Plalangan Desa Karang
          Kedawung Kec. Mumbulsari Kawedanan Mayang Kabupaten Jember akibat
          pertempuran dengan tentara Belanda. Jenazah dr. Soebandi ditemukan tanggal 23
          Maret 1950 di tepi sawah Dusun Plalangan Desa Karang Kedawung, Jember. Tanggal
          26 Maret 1950 jenazah dimakamkan di TMP Kreongan Jember dan pada tanggal 15
          Agustus 1960 jenazah dipindahkan ke TMP Patrang, Jember.

                                                                                           7
ii.   Tahun 1951 - 1958 dipimpin oleh Mayor dr. Koesno
 iii.   Tahun 1959 – 1962 dipimpin oleh Mayor CDM dr. Soedjono
 iv.    Tahun 1966 – 1969 dipimpin oleh Mayor SDM dr. Karno Supojo
  v.    Tahun 1969 – 1972 dipimpin oleh Kapten CDM dr. Sam Pakpahan
 vi.    Tahun 1972 – 1973 dipimpin oleh Kapten CDM dr. Soedomo Pradono
vii.    Tahun 1973 – 1976 dipimpin oleh Mayor CDM dr. Tom Uripan
viii.   Tahun 1977 – 1983 dipimpin oleh Mayor CDM dr. Suryono
 ix.    Tahun 1983 – 1990 dipimpin oleh Letkol CKM dr. Koesnan D.
  x.    Januari 1991 – April 1991 dipimpin oleh Mayor CKM dr. Budiharto
 xi.    Tahun 1991 – 1 Juli 1995 dipimpin oleh Mayor CKM dr. H. Zulkarnain Pohan
xii.    Tahun 1997 - 2001 dipimpin oleh Letkol CKM Drs. Basuki MS.
xiii.   2 Agustus 2001 – 13 Agustus 2004 dipimpin oleh Letkol CKM dr. Bambang Haryatno,
        Sp. S.
xiv.    14 Agustus 2004 – 24 Maret 2006 dipimpin oleh Letkol CKM dr. Muhammad Ilyas, Sp.
        An.
xv.     25 Maret 2006 – 24 Maret 2009 dipimpin oleh Letkol CKM dr. Agus Sunandar, Sp. An.
xvi.    25 Maret 2009 – sekarang dipimpin oleh Letkol CKM dr. Trio Tangkas WM., Sp. PD.


2.1.1 Organisasi/Kesatuan
   i.   Pada tahun 1945 DKT Resimen IV terbentuk namun belum memiliki dokter dengan
        lokasi pertama penyerahan dari Jepang saat ini menjadi Jl. PB. Sudirman No. 45
        Jember, Jawa Timur.
  ii.   Tahun 1946 dipimpin oleh Letkol dr. RM. Soebandi dan lokasi dipindah ke gedung
        milik Polri yang saat ini menjadi Gedung Bhayangkara.
 iii.   Tahun 1947 DKT (Djawatan Kesehatan Tentara) Resimen IV Divisi VIII berubah
        menjadi Resimen 40 Damarwulan Diviai VII dan Kepala DKT tetap dijabat oleh dr. RM.
        Soebandi. Sejak saat itu lokasi DKT sering berpindah di antaranya :
        1) Bertempat di wilayah Kreongan, Kec. Patrang saat ini
        2) Kemudian dipindah di dekat Alun-alun Kota Jember saat ini
        3) Kemudian dipindah ke Kebonsari yang saat ini menjadi Markas Yon Armed 8/12
              Kostrad

                                                                                          8
iv.    Tahun 1948 pindah ke lokasi yang sekarang, yaitu Jl. PB. Sudirman No. 45 Jember,
        Jawa Timur dengan nama DKT (Djawatan Kesehatan Tentara) dan tetap dipimpin oleh
        dr. RM. Soebandi.
  v.    Nama DKT selanjutnya diubah menjadi Rumah Sakit TK. III Rem 083/BJ.
 vi.    Kemudian nama tersebut berubah menjadi Rumah Sakit TK. III 05.06.02 Jember
        Dankesyah 05/04/03 Malang Kesdam V/Brawijaya.
vii.    Berdasarkan Skep Pengdam V/Brawijaya No : Skep/147/VIII/2003 tanggal 26 Agustus
        2003 RSAD TK. III 05.06.02 berybah nama menjadi Rumah Sakit TK.III Baladhika
        Husada Kesdam V/Brawijaya sampai dengan sekarang.


2.1.2 Materiil
        Kondisi RSAD TK. III Baladhika Husada sampai saat ini adalah sebagai berikut :
   i.   Berlokasi di pusat kota Jember di salah satu jalan utama, yaitu Jl. PB. Sudirman No. 45
        Jember, Jawa Timur
 ii.    Luas tanah : 8398,3 m2
 iii.   Luas bangunan : 6425 m2
 iv.    Jumlah tempat tidur sampai saat ini : 100 buah
  v.    Ran Dinas : 4 unit
 vi.    Senjata : 5 laras panjang, 5 pistol


2.1.3 Instalasi Farmasi Rumah Sakit TK. III Baladhika Husada
        Awal mulanya RSAD TK. III Baladhika Husada hanya memiliki satu instansi pelayanan
farmasi karena institusi ini hanya melayani pasien yang berasal dari kalangan militer yang
dikenal dengan nama Rumah Obat. Namun, karena jumlah pasien dari tahun ke tahun
semakin meningkat dan untuk memudahkan pasien umum unuk mendapatkan obat dan
materil kesehatan yang lain, maka RSAD TK. III Baladhika Husada Jember memutuskan
mendirikan sebuah apotek khusus yang melayani pasien umum. Apotek tersebut kemudian
diberi nama Apotek Wira Sakti. Apotek Wira Sakti didirikan pada tanggal 3 Desember 2001
oleh Letnan Kolonel CKM Drs. Basuki, MS. yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala
Rumah Sakit TK. III Baladhika Husada. Selanjutnya, Letnan Kolonel CKM Drs. Basuki MS.
menjabat sebagai Apoteker Pengelola Apotek dari Apotek Wira Sakti. Dengan demikian

                                                                                             9
instalasi farmasi di RSAD TK. III Baladhika Husada terdiri dari Pelayanan Farmasi yang
melayani kebutuhan farmasi pasien dari kalangan militer (TNI, keluarga, PNS, dan karyawan)
dengan Kepala Instalasi Farmasi Mayor CKM M. Arifin Fidiyah, Apt dan pasien umum, yaitu
Apotek Wira Sakti dengan APA Letkol CKM Drs. Basuki MS, Apt untuk jabatan saat ini.
2.1.4 Sejarah Apotek Wira Sakti RSAD DKT Jember
       Apotek Wira Sakti didirikan oleh Drs. Basuki MS, Apt yang pada waktu itu menjabat
sebagai Kepala Rumah Sakit DKT pada tanggal 3 Desember 2001 yang merupakan milik
Rumah Sakit DKT. Sebelum apotek ini didirikan, Rumah Sakit DKT hanya memiliki Rumah
Obat, yaitu Instalasi Farmasi yang khusus melayani pasien Angkatan Darat. Sedangkan untuk
melayani pasien umum pada waktu itu masih sedikit, sehingga Rumah Sakit DKT bekerja
sama dengan Apotek Bima.
       Akan tetapi jumlah pasien umum dari tahun ke tahun semakin meningkat dan untuk
memudahkan pasien umum untuk mendapatkan obat dan materil kesehatan yang lain, maka
Rumah Sakit DKT akhirnya memutuskan untuk mendirikan sebuah apotek yang khusus untuk
melayani pasien umum yang kemudian dikenal dengan apotek Wira Sakti dengan APA Drs.
Basuki MS, Apt. Dan sekarang Rumah Sakit DKT mempunyai dua Instalasi Farmasi yaitu
Apotek Wira Sakti untuk pasien umum dan Rumah Obat untuk pasien Angkatan Darat.
      Pelayanan Kefarmasian di Apotek
       Dalam bidang pelayanan kefarmasian, pengelolaan meliputi :
   1. Pembuataan,      pengelolaan,    peracikan,   pengubahan    bentuk,   pencampuran,
       penyimpanan dan penyerahan obat.
   2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya.
   3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi.


   Sedangkan kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan pelayanan
kesehatan di bidang farmasi adalah :
   1. Pelayanan resep dokter
   2. Pelayanan tanpa resep dokter
   3. Pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)




                                                                                       10
2.1.5 Sarana Kefarmasian dan Perlengkapan Administrasi
 a.   Apotek Wira Sakti
      Sarana kefarmasian yang dimiliki apotek Wira Sakti adalah sebagai berikut:
      1) Alat pembuatan obat, antara lain :
              Timbangan miligram dan gram beserta anak timbangannya
              Mortar dan stamper
              Sendok tanduk
              Sendok porselen
              Sudip
              Batang pengaduk
              Corong
              Tempat untuk pengeringan alat
      2) Perlengkapan dan alat pebekalan farmasi, antara lain :
              Lemari pendingin
              Lemari untuk menyimpan obat narkotik dan non narkotik
              Botol dalam berbagai ukuran, sesuai dengan kebutuhan
              Meja peracikan resep
      3) Wadah pengemas dan pembungkus, antara lain :
           Etiket putih untuk obat dalam dan etiket biru untuk obat luar dan injeksi
           Pembungkus untuk menyerahkan obat berupa palstik dalam berbagai ukuran
      4) Buku standar yang diwajibkan, antara lain :
             Farmakope Indonesia
             Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia
             Kumpulan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan apotek


      Sedangkan perlengkapan administrasi yang ada di apotek Wira Sakti terdiri dari :
      1) Kartu stok atau kartu barang
      2) Blanko pesanan
      3) Blanko faktur nota penjualan
      4) Blanko pembelian
                                                                                         11
5) Blanko pencatatan penerimaan obat
     6) Formulir laporan narkotik dan psikotropika
     7) Kwitansi
     8) Copy resep
     9) Buku pembukuan keuangan
     10) Alat tulis dan kertas
     11) Buku daftar harga


b.   Pelayanan Farmasi
     Sarana kefarmasian yang dimiliki apotek pelayanan Farmasi adalah sebagai berikut:
     1) Alat pembuatan obat, antara lain :
             Timbangan miligram dan gram beserta anak timbangannya
             Mortar dan stamper
             Sendok tanduk
             Sendok porselen
             Sudip
             Batang pengaduk
             Corong
             Tempat untuk pengeringan alat
     2) Perlengkapan dan alat pebekalan farmasi, antara lain :
             Lemari pendingin
             Lemari untuk menyimpan obat narkotik dan non narkotik
             Botol dalam berbagai ukuran, sesuai dengan kebutuhan
             Meja peracikan resep
     3) Wadah pengemas dan pembungkus, antara lain :
             Etiket putih untuk obat dalam dan etiket biru untuk obat luar dan injeksi
             Pembungkus untuk menyerahkan obat berupa palstik dalam berbagai
              ukuran
     4) Buku standar yang diwajibkan, antara lain :
            Farmakope Indonesia
            Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia

                                                                                          12
   MIMS
               Kumpulan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan apotek
         Sedangkan perlengkapan administrasi yang ada di apotek pelayanan farmasi terdiri
dari :
         1) Kartu stok atau kartu barang
         2) Blanko pesanan
         3) Blanko pencatatan penerimaan obat
         4) Formulir laporan narkotik dan psikotropika
         5) Copy resep
         6) Alat tulis dan kertas


2.1.6 Penataan Perbekalan Farmasi dan Ruang
   a.    Apotek Wira Sakti
         Penataan obat di Apotek Wira Sakti sesuai abjad dan disesuaikan pada tiap bentuk
sediaan. Sedangkan obat-obatan yang meleleh pada suhu tertentu disimpan dalam lemari
pendingin. Pada apotek ini tidak terdapat obat bebas karena apotek ini hanya melayani
resep dokter.
         Secara garis besar penataan obat di Apotek Wira Sakti adalah sebagai berikut :
         1) Obat bebas terbatas ditata di bagian dalam lemari yang terdii dari beberapa rak
             yang berada pada posisi paling Barat . penyusunan sesuai abjad,
         2) Obat generic disusun sesuai dengan abjad,
         3) Obat narkotika-psikotropika ditata di bagian dalam dan disimpan dalam lemari
             khusus dan dikontrol setiap saat,
         4) Obat-obat yang baru datang diletakkan di dalam gudang, diberi tanda/tanggal
             kadaluarsa pada tiap luar kemasan, kemudian diurutkan sesuai abjad dan tanggal
             kadaluarsa. Kecuali untuk obat narkotika-psikotropika langsung dimasukkan ke
             dalam lemari persediaan obat narkotika-psikotropika,
         5) Obat-obat dalam bentuk injeksi diletakkan pada rak di samping meja peracikan
             obat. Untuk sediaan injeksi yang memerlukan suhu khusus (rendah) dalam
             penyimpanannya, maka disimpan di dalam lemari pendingin,
         6) Alat kesehatan berada pada rak paling Timur,

                                                                                          13
7) Sediaan infus berada di sebelah rak penyimpanan obat bebas terbatas.
       Sedangkan penataan ruangan di Apotek Wira Sakti adalah sebagai berikut:
       1) Ruang tunggu, berada di depan apotek yang berfungsi sebagai tempat pasien
             menunggu selama peracikan obat berlangsung,
       2) Ruang peracikan obat dan administrasi yang tergabung dengan rak penyimpanan
             obat,
       3) Ruang apoteker, terletak di samping ruang peracikan obat dan administrasi.
             Selain apoteker, asisten apoteker juga berada dalam ruangan ini.
       4) Ruang mencuci peralatan, berada dalam satu ruangan dengan ruang apoteker.
             Tetapi posisi berjauhan dari meja apoteker.
       5) Kamar mandi, terletak di dalam pelayanan farmasi, terpisah dari Apotek Wira
             Sakti,
       6) Gudang, berada dalam satu ruangan dengan ruangan apoteker dan asisten
             apoteker yang dilengkapi dengan AC. Untuk obat berkebutuhan khusus
             (disimpan dalam temperatur rendah) disimpan di dalam lemari pendingin.


  b.   Pelayanan Farmasi
       Penataan obat di bagian pelayanan farmasi diurutkan sesuai dengan jenis sediaan
dan abjad seperti pada Apotek Wira Sakti. Tetapi, pada celah setiap jenis obat diberi kartu
stock barang untuk memudahkan pengawasan terhadap jumlah obat yang keluar. Pada
bagian pelayanan farmasi ini, resep yang dilayani hanya resep yang diperuntukkan bagi
pasien dari kalangan militer (keluarga, PNS, dan karyawan lainnya) sehingga tidak ada
penarikan biaya dalam setiap penebusan resepnya. Selain itu, terdapat beberapa jenis obat
yang diproduksi khusus oleh TNI yang berlabel Lafiad yang biasanya dalam bentuk sediaan
tablet dan Labiamed yang biasanya dalam bentuk sediaan cairan/sirup. Namun pada
penataan antara obat yang dibuat oleh industri umum dan industri khusus TNI tidak
dibedakan.
       Secara garis besar penataan obat di Pelayanan Farmasi adalah sebagai berikut :
       1) Obat sediaan tablet dan kapsul berada pada rak yang berada di ujung bagian
             Selatan dan Utara,



                                                                                        14
2) Obat sediaan injeksi berada di ujung Selatan bersebelahan dengan rak
    penyimpanan obat sediaan padat,
3) Obat sediaan syrup, semi solid berada di antara rak penyimpanan obat sediaan
    padat, bersebelahan dengan meja peracikan,
4) Alat kesehatan berada pada bagian ujung Barat,
5) Sediaan infus berada pada bagian ujung Barat bersebelahan dengan rak
    penyimpanan alat kesehatan,
6) Obat narkotika-psikotropika disimpan dalam lemari khusus yang terletak
    bersebalahn dengan meja kerja apoteker,
7) Obat berkebutuhan khusus (harus disimpan dalam temperatur rendah) disimpan
    di dalam lemari pendingin,
8) Obat yang baru datang di data dalam gudang, diberi tanda/tanggal kadaluarsa
    pada luar kemasan. Kemudian diurutkan sesuai dengan abjad dan tanggal
    kadaluarsa dan jenis sediaan.


Sedangkan penataan ruangan di Pelayanan Farmasi adalah sebagai berikut:
1) Ruang tunggu, terdiri dari 2 jenis ruang tunggu. Ruang tunggu untuk kalangan
    militer tertentu berada di luar bagian pelayanan farmasi. Untuk kalangan perwira
    militer berada di dalam bagian depan ruangan pelayanan farmasi.
2) Ruang peracikan dan administrasi obat yang tergabung dengan rak penyimpanan
    obat.
3) Ruang apoteker, berada di sebelah Utara meja administrasi dan peracikan obat,
    bersebelahan dengan lemari khusus penyipanan obat narkotika-psikotropika
4) Ruang mencuci, berada dalam satu ruangan dengan ruang peracikan, ruang
    administrasi, dan rak penyimpanan obat
5) Kamar mandi, berada di sebelah ruang mencuci
6) Gudang, terbagi menjadi 2 bagian. Gudang 1 berisi sediaan syrup, obat kumur,
    sediaan semi solid seperti salep, krim, dll. Gudang 2 berisi sediaan padat, sediaan
    injeksi, dan obat narkotika-psikotropika. Untuk obat berkebutuhan khusus
    (disimpan dalam temperatur rendah) disimpan di dalam lemari pendingin.



                                                                                    15
Denah Apotek Pelayanan Farmasi RSAD TK III Baladhika Husada Jember



                                                      1




                                    3                 2


                   15

                          16                                         4

                                                 14              5
               17
                                    11
                              18
        21
                                    10
                         20
        21                                                       6
                               19   9
                                                 13


                                                 12   7

              22                                 12
                               23
                                         8
   27




                               24
             26 25




                                                             U



                                                                         16
Keterangan :

   1. Meja pelayanan
   2. Meja kerja administrasi
   3. Lemari pendingin
   4. Toilet
   5. Lemari sediaan tablet abjad A-L
   6. Lemari sediaan injeksi
   7. Lemari alat kesehatan
   8. Box sediaan infusa
   9. Lemari box sirup,sediaan infusa,dan box peerkamen
   10. Lemari sediaan tablet abjad M-Z
   11. Lemari perlengkapan dan etiket
   12. Lemari sediaan sirup dan semisolid
   13. Meja pelayanan resep 1
   14. Meja pelayanan resep 2
   15. Meja Kepala Instalasi Farmasi
   16. Meja peracikan sediaan liquid
   17. Lemari sediaan psikotropika/narkotika
   18. Loker
   19. Lemari berkas 1
   20. Lemari berkas 2
   21. Gudang sediaan sirup dan semisolid
   22. Lemari sediaan tablet abjad O-Z
   23. Lemari sediaan psikotropika/narkotika
   24. Lemari sediaan injeksi
   25. Lemari sediaan tablet abjad G-L
   26. Lemari Sediaan tablet abjad A-F
   27. Meja administrasi


 Denah Apotek Wira Sakti RSAD TK III Baladhika Husada Jember


                                                               17
D                       E



    c
A

                                                    F

                        H           G
    B




                I                   J



            S               T           U
                                                    K




                                                    L
        R                       U




        Q           P                       O   N   M

                                                        18
Keterangan:

          A. Ruang tunggu
          B. Meja penerimaan resep
          C. Penyimpanan sediaan injeksi
          D. Penyimpanan obat bentuk tablet
          E. Penyimpanan cairan infus
          F. Penyimpanan cairan infus
          G. Meja administrasi 2
          H. Meja peracikan dan penyimpanan sirup
          I. Penyimpanan alat kesehatan
          J. Meja administrasi 1
          K. Tempat telepon
          L. Meja perlengkapan kefarmasian
          M. Tempat pengeringan alat
          N. Wastafel
          O. Lemari pendingin
          P. Penyimpanan obat obat dalam jumlah besar
          Q. Penyimpanan obat narkotik/psikotropik
          R. Meja apoteker pengelola apotek
          S. Penyimpanan sediaan injeksi
          T. Meja kepala asisten apotek
          U. Penyimpanan alat kesehatan




                                                        19
2.2      Struktur Organisasi (SDM)

                                                            Kainstalfarmasi
                                                             Drs. M. Arifin F, Apt
                                                       Mayor Ckm NRP. 1910056930867




         Tur Obat I                       Tur Gudang I                                Turmin Resep I                     Turyan
             Ida Lestari              Dudung Drajad Sampurna                         Ririn Tunjungsari                    Suhartono
PNS.II/d NIP.195910181984032002   PNS.II/c NIP.198001102002121002          PNS.II/d NIP.197606231998032003    PNS.I/d NIP.196902112003121001




                                         Tur Gudang II                                Turmin Resep II
                                                                                       Ninik Ikhayanti
                                                                             PNS.II/b NIP.19504052005012005




                                                                                                                                20
Sampai saat ini, jumlah personel organik RSAD TK. III Baladhika Husada Jember
berjumlah 161 orang dengan rincian sebagai berikut :
   i.      TNI              : 45 orang
 ii.       PNS              : 58 orang
 iii.      Honorer          : 58 orang


2.2 Sumber Daya Manusia (SDM)
           Dalam usaha untuk memperlancar dan memudahkan pelayanan, maka Instalasi
Farmasi melakukan pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing karyawan.
Sumber daya manusia di Instalasi Farmasi RSAD TK III Baladhika Husada terdiri dari:
        1) Kepala Instalasi Farmasi
                     Tugas pokok dan fumgsi jabatannya yaitu sebagai pelaksana Karumkit di
           bidang dukungan pelayanan kes, dik dan penelitian serta pengembangan bidang
           pelayanan obat dan suplay medis serta Har alkes terbatas. Bertanggung jawab
           kepada karumkit dan dalam pelaksanaan tugas melakukan koordinasi dengan Ketua
           Komite Medik yang dalam pelaksanaan tugas sehari – hari secara keseluruhan yang
           dibantu oleh para Kasubinstal.
           Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan dan
           membawahi:
                 a) Gudang obat dan alat kesehatan
                 b) Pelayanan
                 c) Distribusi
                 d) Perencanaaan dan evaluasi
                 e) Pengembangan farmasi
                 f) Tata usaha farmasi
          Tugas dan Wewenang Kepala Instalasi Farmasi RSAD TK III Baladhika Husada Jember
           adalah:
          1. Merencanakan, menyelenggarakan / melaksanakan pelayanan kefarmasian.
          2. Merencanakan dan menyediakan matkes meliputi obat – obatan dan suplay medis.



                                                                                        21
3. Melaksanakan kegiatan informasi obat, material kesehatan serta monitoring efek
        samping dari obat tersebut.
     4. Menyelenggarakan pemeliharaan alkes serta meliputi serta pemeliharaan berkala
        dan perbaikan tingkat ringan sedangkan untuk perbaikan tingkat sedang dan berat
        dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak lain.
     5. Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan piranti linak pelayanan obat, suplay
        medis serta pemeliharaan alat kesehatan.
     6. Melaksanakan pembinaan personil dilingkungan instalasifarmasi.
     7. Melaporkan pelaksanaan tugas secara periodik kepada Kepala Rumah Sakit.


   2) TUR OBAT
   Tugas pokok dan fungsi jabatannya adalah menyelenggarakan pengaturan dukungan
obat – obatan serta membantu tugas Kainstal dalam rangka mendukung kinerja Kainstal
pada penderita rawat jalan dan rawat inap.
Rincian tugasnya yaitu :
   1. Membantu menyelenggara / melaksanakan pelayanan kefarmasian.
   2. Membantu menyediakan matkes meliputi obat – obatan dan suplay medis.
   3. Melaksanakan kegiatan informasi obat, material kesehatan serta memonitoring efek
       samping dari obat tersebut.
   4. Mendukung memelihara alkes meliputi pemeliharaan berkala dan perbaikan tingkat
       ringan sedangkan untuk perbaikan sedang dan berat dilaksanakan melalui kerjasama
       dengan pihak lain.
   5. Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan piranti lunak pelayanan obat, suplay
       medis serta pemeliharaan alat kesehatan
   6. Melaporkan pelaksanaan tugas secara periodik kepada kainstalfarmasi.


   3) TUR GUDANG
   Tugas pokok dan fungsi jabatannya adalah menyelenggarakan pengaturan dukungan
obat – obatan serta membantu tugas Kainstal dalam rangka mendukung kinerja Kainstal
pada penderita rawat jalan dan rawat inap.
Rincian Tugasnya antara lain :

                                                                                     22
1. Membantu menyelenggarakan / melaksanakan pelayanan kefarmasian.
   2. Membantu menyediakan matkes meliputi obat – obatan dan suplay medis.
   3. Melaksanakan kegiatan informasi obat, material kesehatan serta memonitoring efek
       samping dari obat tersebut.
   4. Mendukung memelihara alkes meliputi pemeliharaan berkala dan perbaikan tingkat
       ringan sedangkan untuk perbaikan sedang dan berat dilaksanakan melalui kerjasama
       dengan pihak lain.
   5. Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan piranti lunak pelayanan obat, suplay
       medis serta pemeliharaan alat kesehatan
   6. Melaksanakan pembinaan personil dilingkungan instalasi farmasi.
   7. Melaporkan pelaksanaan tugas secara periodik kepada kainstalfarmasi.


4) TURMIN RESEP I
    Tugas dan fungsi jabatan yaitu melaksanakan pelayanan dibidang dukungan Farmasi
serta pelayanan kesehatan di unit farmasi dalam penelitian dan permintaan dosis obat yang
diperlukan.
Rincian tugasnya yaitu :
   1. Melaksanakan penelitian obat sesuai dengan ketentuan.
   2. Meneliti isi dari permintaan obat.
   3. Memberikan pelayanan resep yang ada sesuai dengan ketentuan Depkes.


5) TURYAN
    Tugas pokok dan fungsi jabatan yaitu mengatur pelayanan dan membantu kinerja
kainstal terhadap permintaan obat.
Rincian tugasnya yaitu :
   1. Menerima penerimaan resep dari dalam perawatan maupun dari tiap bagian.
   2. Menyusun dan mencatat jumlah resep
   3. Melayani tiap permintaan dari resep.
   4. Melayani keluarnya obat yang telah diperiksa oleh asisten apoteker.


6) TURMIN RESEP II

                                                                                      23
Tugas pokok dan fungsi jabatannya adalah melaksanakan pelayanan dibidang dukungan
Farmasi serta pelayanan kesehatan di unit farmasi dalam penelitian dan permintaan dosis
obat yang diperlukan
Rincian tugasnya meliputi :
   1. Melaksanakan penelitian obat sesuai dengan ketentuan.
   2. Meneliti isi dari permintaan obat.
   3. Memberikan pelayanan resep yang ada sesuai dengan ketentuan Depkes.


2.3 Bidang kegiatan
         Kegiatan yang dilakukan yaitu kegiatan di Instalasi Farmasi RSAD TK III Baladhika
Husada yang terdiri dari :
   1. Tur Obat 1
   2. Tur Gudang 1
             Tur Gudang 2
   3. Turmin Resep 1
            Tur Resep 2
   4. Turyan
         Selain itu, Kegiatan Farmasi di RSAD TK III Baladhika Husada juga dilakukan
Konseling, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada pasien tentang :
        a. Aturan pemakaian obat
        b. Cara penggunaan obat
        c. Lama pemakaian obat
        d. Indikasi obat
        e. Efek samping obat yang digunakan




                                                                                       24
BAB III
                                      HASIL KEGIATAN


3.1 Pelaksanaan di Apotek Pelayanan Farmasi
       Apotek di pelayanan farmasi khusus untuk anggota TNI, keluarga anggota TNI yang
berhak, dan Pegawai Negeri Sipil instansi TNI yang diberikan secara gratis. Di apotek
pelayanan farmasi obat – obat dan alat kesehatan diperoleh dari dropping oleh GUDKESRAH
( Gudang Kesehatan Daerah), dulu proses dropping obat tiap 3 bulan sekali akan tetapi
sekarang tiap bulan. Apotek mempunyai stok obat di gudang dan apotek, obat – obat di
gudang harus di beri tanda kapan waktu kadaluarsanya sehingga dapat memudahkan untuk
pendistribusian obat dan penggunaan obat mana yang akan digunakan terlebih dahulu.
Selain itu letak obat juga dibedakan dari jenis dan bentuk sediaannya misalnya obat-obat
tablet diletakkan pada rak tersendiri, begitu pula dengan sediaan yang lainnya seperti sirup,
krim dan sediaan narkotik dan psikotropik diletakkan pada lemari tersendiri sehingga
susunannya tertata rapi dan mudah dicari.
       Tiap-tiap obat harus di beri kartu stok obat agar petugas dapat memantau obat yang
keluar dan masuk yang nantinya akan di catat dalam buku penggunaan obat, sehingga keluar
masuknya obat dapat dipantau. Pada kartu stok obat tidak boleh ada coretan jika ada yang
salah harus di tanda tangani oleh apoteker lalu dilanjutkan lagi penulisannya untuk
mengantisipasi terjadinya manipulasi data. Apabila ada obat yang diminta pasien tidak ada
dalam apotek dan gudang maka petugas memesan obat tersebut pada apotek rekanan
dengan sistem pembayaran di belakang artinya mengambil obatnya terlebih dahulu
kemudian pembayarannya menunggu dropping dari GUDKESRAH atau uang pada bulan
berikutnya. Sehingga apotek rekanan harus apotek besar agar tidak mengalami
kebangkrutan. Apabila obat yang diminta pasien sifatnya darurat, apotek pelayanan farmasi
bisa menggunakan obat yang ada di Apotek Wira Sakti dengan sistem pinjam sehingga jika
obat tersebut sudah ada, apotek pelayanan farmasi mengembalikan obat yang telah
dipinjam tersebut. Di pelayanan Farmasi ini tidak perlu ada buku daftar harga karena obat –
obat diberikan kepada pasien secara gratis dan hanya perlu mencatat obat apa saja yang
diminta pasien agar pengeluaran dan pemasukan obat dapat terkontrol dengan baik.

                                                                                          25
3.2 Pelaksanaan di Apotek Wira Sakti
   Pelayanan resep di apotek Wira Sakti berbeda dengan apotek pelayanan dinas karena
apotek ini khusus untuk penderita umum dan pembayarannya menjadi satu dengan
administrasi rumah sakit yang nantinya bagian administrasi menyetor uangnya ke apotek
Wira Sakti. Oleh karena itu di Apotek Wira Sakti ini perlu adanya daftar harga obat untuk
memudahkan proses administrasi. Apotek ini merupakan apotek milik koperasi sehingga
pengelolaannya harus dikontrol. Administrasi obat yang tertib yaitu keluar masuknya obat
yang terkendali, selain itu kartu stok obat harus rapi sehingga diketahui obat yang jalan dan
obat yang macet. Obat yang di ambil oleh apotek harus berasal dari distributor yang jelas,
sehingga tidak khawatir jika ada pemeriksaan obat-obat apotek oleh Dinas Kesehatan selain
itu juga untuk menjaga keamanan pasien yang menggunakan obat tersebut. Tiap –tiap obat
harus di beri kartu stok agar dapat memantau banyaknya obat yang masuk dan keluar.
Sehingga obat yang sering dibeli / diminta pasien perlu dipesan lagi pada distributor
sedangkan obat yang permintaannya sedikit tidak perlu dipesan. Biasanya obat –obat di
Apotek Wira Sakti ini dibeli langsung dari Pedegang Besar Farmasi (PBF) dan boleh
mengambil di gudang. Untuk pengelolaan uang dan obat harus benar – benar diawasi agar
tidak mengalami defisit, biasanya pembukuannya menggunakan buku khusus dan di buat
neraca sehingga keuangan dapat terkontrol dengan baik. Untuk obat narkotik dan
psikotropik pembukuannya dipisah. Untuk obat daftar G penggunaannya harus atas
persetujuan apoteker walaupun PSA (Pemilik Saham Apotek) menyetujui pemakaian
ataupun pembelian obat tersebut.
       Dalam sebuah apotek, apoteker pengelola apotek (APA) mempunyai peran yang
sangat penting yaitu sebagai seseorang pemimpin yang harus menjadi teladan yang baik bagi
semua karyawannya.
   Tugas dan kewajiban apoteker pengelola apotek meliputi :
   1. Memimpin seluruh kegiatan apotek.
   2. Mengatur, melaksanakan dan mengawasi administrasi yang meliputi :
              Administrasi kefarmasian
              Administrasi penjualan
              Administrasi personalia

                                                                                          26
     Administrasi inventaris
            Administrasi bidang umum
3. Membayar pajak yang berhubungan dengan apotek
            Meningkatkan omset
            Mengadakan pembelian menurut prosedur
            Melakukan kegiatan untuk pengembangan
    Apoteker pengelola apotek juga mempunyai tanggung jawab dalam :
1. Bidang keuangan, penggunanan secara efisien, pengamanan dan kelancarannya.
2. Bidang Persediaan Barang, pengadaan yang sehat, ketertiban dalam penyimpanan
    dan pengamanan.
3. Bidang Inventaris, penggunaan seefisien mungkin.
4. Bidang Umum, kelancaran keamanan penyimpanan.


3.2.2 Alur pelayanan resep
a. Pelayanan Resep Dokter
    Pelayanan resep dokter meliputi :
1. Penerimaan resep dokter
    Setelah resep diterima, di teliti kebenaran dan kelengkapan resep kemudian di beri
    harga.
2. Kasir memanggil pasien dan memberitahukan harga obat yang harus dibayar. Lalu
    ditanyakan apakah mau membayar lunas / kredit (khusus pasien rawat inap)
3. Resep di catat dalam buku sesuai dengan nomor peracikan, yang meliputi :
            No. Urut pasien
            Nama pasien
            Jumlah resep yang ditebus
            Harga obat yang ditebus
4. Resep yang diracik sesuai dengan resep dokter di beri etiket.
            Untuk resep yang mengandung narkotik / psikotropika pengambilan obatnya
             di sertai dengan pencatatan di buku khusus dan kartu stock. Untuk
             mempermudah pengecekan, resep yang mengandung narkotika di beri tanda
             merah.

                                                                                   27
   Copy resep diberikan bila resep di tebus sebagian.
             Kwitansi diberikan bila pasien memintanya.
   5. Obat yang sudah diracik, diteliti ulang sebelum diserahkan pada pasien kemudian
       diserahkan pada pasien dengan memberikan informasi obat dan cara pemakaiannya.
   6. Resep – resep ynag sudah dilayani dikumpulkan dan diurutkan sesuai dengan nomor
       urut, tanggal, bulan dan tahun pengambilan. Resep-resep tersebut disimpan minimal
       3 tahun. Setelah itu resep dapat dimusnahkan dengan disertai berita acara
       pemusnahan.


   b. Pelayanan Tanpa Resep Dokter
       Pelayanan tanpa resep dokter meliputi :
   a. Obat bebas
   b. Obat bebas terbatas
   c. Obat wajib apotek
   d. Alkes
   e. Kosmetika
   Di apotek Wira Sakti, pelayanan tanpa resep dokter hanya untuk alkes saja, karena
apotek Wira Sakti hanya melayani pembelian dengan resep dokter dan tidak melayani
penjualan bebas. Pembelian alkes tanpa resep dokter, hanya untuk jenis alkes yang ringan.
3.2.3 Pelayanan KIE
       Pelayanan KIE sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi yang jelas dan benar
kepada pasien, mengingat tidak semua pasien mengerti cara pemakaiannya, aturan pakai /
dosis, khasiat obat, indikasi, kontra indikasi, efek samping yang mungkin timbul dari suatu
obat, serta peringatan dan perhatian bila mempunyai penyakit tertentu.
       Adapun pelayanan KIE yang dilakukan antara lain :
   1. Pelayanan Komunikasi
       Sebagai asisten apoteker (AA) kita juga berperan sebagai informan yang diwajibkan
       untuk terus berkomunikasi dengan pasien atu pihaklain yang membutuhkannya.
   2. Pelayanan Informasi
       Pelayanan informasi dapat berupa :
       a. Memberikan informasi tentang cara pemakaian obat

                                                                                            28
Misal : obat yang digunakan melalui dubur, vagina, dll.
       b. Memberikan informasi dan penjelasan tentang aturan pakai obat agar pasien
             tidak salah menggunakan obat.
   3. Pelayanan Edukasi
       Pelayanan Edukasi dapat berupa pemberian informasi tentang pengetahuan obat dan
       penggunaan obat yang efektif kepada pasien ataupun pihak lain yang membutuhkan.


3.2.4 Pengelolaan di Instalasi Farmasi
       Seorang apoteker pengelola apotek harus bisa berhubungan dengan banyak orang
yaitu dengan petugas apotek, dokter, pedagang besar farmasi, dan masyarakat sebagai
konsumen. Pengelolaan apotek meliputi beberapa hal antara lain pengelolaan obat dan
pengelolaan keuangan.
       a.      Pengelolaan data
       Di instalasi farmasi RSAD DKT terdiri dari 2 apotek yaitu
   1. Rumah Obat : instalasi farmasi yang khusus melayani resep penderita dinas seperti
       anggota TNI, keluarga anggota TNI dan pegawai negeri sipil instansi TNI. Untuk pasien
       dinas yang rawat inap harus menunjukkan kartu keluarga KU 1 terlebih dulu.
   2. Apotek Wira Sakti : instalasi farmasi yang melayani resep penderita umum, dan juga
       melayani penderita askes, namun hanya pada kebutuhan alat kesehatan habis pakai
       saja.
       b. Pengelolaan Obat
       Pengelolaan obat meliputi :
   a. Arus obat masuk (dari pemesanan)
        Apotek memesan sejumlah obat dengan menggunakan surat pesanan, kemudian
            barang yang datang diteliti asisten apoteker yang ditunjuk untuk memeriksa jenis
            barang, jumlah, keadaan / kwalitas barang, tanggal kadaluarsa, serta
            mencocokkan dengan faktur pengiriman barang dan surat.
        Barang yang sudah diterima dicatat dalam buku stock barang dan buku
            pemasukan lalu diletakkan sesuai abjad dan bentuk obatnya (kapsul, tablet, infus,
            injeksi, dll)



                                                                                          29
Jika barang banyak maka disimpan digudang dengan menggunakan metode FIFO
      (First In First Out)
     Faktur yang diterima, dihitung harga netto apotik dan harga jualnya kemudian
      dimasukkan dalam buku daftar harga.
   Arus Obat masuk
1. Rumah obat : obat-obatan dan alkes di rumah obat merupakan dropping dari
    GUDKESRAH (Gudang kesehatan daerah)
2. Apotek Wira sakti : setiap pagi asisten apoteker (AA) bagian order mengecek stok
    obat yang menipis untuk langsung diorder ke PBF menggunakan surat pesanan yang
    di tanda tangani Apoteker.
    Surat pesanan (sp) terdiri rangkap 2 yaitu:
    a. Lembar pertama (asli) untuk diberikan pada PBF
    b. Lembar kedua (copy) untuk disimpan sebagai arsip apotek, digunakan untuk
       mengecek kembali obat yang dipesan setelah permintaan barang telah dikirim
       oleh PBF.
    1. Barang / obat yg datang fakturnya ditulis di buku faktur.
    2. Faktur yang telah ditulis diserahkan ke bagian stok barang untik di masukkan ke
       kartu stok barang, lalu faktur disimpan.
    3. Jikaa da resep yang obatnya tidak tersedia di apotek maka apotek UP ke apotek
       rekanan, setelah barang datang faktur / nota pembelian dari apotek rekanan
       ditulis ke buku faktur dan diserahkan ke bagian stok barang untuk di masukkan ke
       kartu stok barang.


b. Penyimpanan barang
     Penyimpanan barang untuk penjualan bebas
      Untuk obat – obat / perbekalan farmasi yang dijual bebas diletakkan di tempat
      yang yang mudah dilihat oleh pasien. Untuk obat pemakaian dalam dan luar
      letaknya dipisahkan.
     Penyimpanan obat diruang peracikan
      Obat – obat disusun secara urut menurut abjad dan bentuk sediaannya, misal :
      untuk obat-obat injeksi diletakkan di rak / lemari tersendiri.

                                                                                    30
 Penyimpanan obat narkotik
       Untuk obat narkotik disimpan di lemari yang menempel pada dinding tembok,
       lemari tersebut dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
       a. Bagian pertama digunakan untuk obat psikotropika dan narkotika yang
           digunakan sehari – hari,
       b. Bagian kedua untuk persediaan obat psikotropika dan narkotika.
      Penyimpanan barang di gudang
       Barang-barang yang datang disimpan di gudang sesuai dengan abjad dan bentuk
       sediaan, untuk obat golongan antibiotik tanggal kadaluarsanya di catat dalam
       buku khusus untuk memudahkan pemantauan dan harus sring diperiksa. Untuk
       sediaan yang termolabil disimpan di lemari pendingin. Semua obat-obat diatas
       disimpan dengan metode FIFO.
c.   Arus barang keluar
     Setiap terjadi penjualan / pengeluaran barang diadakan pencatatan seperti :
      Jumlah masing-masing barang yang keluar pada kartu stock,
      Pencatatan hasil penjualan bebas maupun dengan resep dokter di buku penjualan,
      Barang yang habis atau menipis dicatat di buku defecta.
              Arus obat keluar
1. Rumah Obat : Obat yg keluar dari rumah obat di tujukan untuk pasien dinas, antara
     lain : anggota TNI dan keluarganya, PNS instansi TNI, baik yang rawat inap maupun
     rawat jalan.
2. Apotek Wira Sakti : Obat yang keluar dari apotek Wira Sakti ditujukan untuk pasien
     umum, baik yang rawat inap maupun rawat jalan. Apotek juga melayani penderita
     askes namun hanya pada kebutuhan alkes habis pakai (tidak melayani obat) kecuali
     untuk obat-obatan daftar DPHO (Daftar Pelaporan Harga Obat).


c. Pengelolaan keuangan
1. Arus uang masuk
     Untuk arus uang masuk hanya ada di apotek Wira Sakti karena di Rumah Obat
     melakukan penjualan obat pada penderita dinas secara gratis. Arus uang yang masuk
     diperoleh dari penjualan tunai atau kredit. Penjualan kredit berasal dari pasien rawat

                                                                                        31
inap yang akan di bayar jika pasien akan pulang, sedangkan penjualan tunai diperoleh
    dari pembelian obat oleh pasien yang rawat jalan. Arus uang masuk di Apotek Wira
    Sakti meliputi :
a. Pendapatan tunai per hari dari bagian administrasi di setorkan ke bendahara apotek,
b. Untuk penderita rawat inap pembayaran obat dilakukan setelah pasien pulang.


2. Arus uang yang keluar
    Arus uang keluar di Apotek Wira Sakti yaitu Apotek Wira Sakti melakukan
    pembayaran regular ke PBF yang dibuka setiap hari sesuai dengan keuangan yang
    telah di anggarkan oleh apotek. Untuk pengeluaran biaya pembelian alat tulis kantor,
    dan biaya lain2 dilakukan atas pengetahuan dan pertanggungjawaban apoteker dan
    kepala apotek. Uang yang keluar harus dibuatkan nota, kwitansi, faktur bermaterai.
    Arus uang yang keluar digunakan untuk :
   Membeli perbekalan farmasi dan perlengkapan apotek yang telah menipis atau
    habis,
   Biaya-biaya fungsional dan non fungsional.
Hutang dagang harus di catat dengan teliti.
d. Pelaporan Obat di apotek
Obat – obat di apotek yang perlu dilaporkan antara lain :
1. Pelaporan Obat narkotika
    Obat – obat golongan narkotika dilaporkan tiap akhir bulan ke dinas kesehatan
    kabupaten Jember dalam bentuk CD. Untuk arsip apotek dalam bentuk print out.
    Lampiran penggunaan narkotika dicatat dalam buku register yang mencakup nomor
    kode, nama sediaan, satuan persediaan awal dan akhir.
2. Pelaporan Obat Morfin dan Petidin
    Untuk pelaporan obat morfin dan petidin sama dengan ketentuan pelaporan
    narkotik, dilaporkan tiap akhir bulan ke dinas kesehatan kabupaten Jember dalam
    bentuk CD. Untuk arsip apotek dalam bentuk print out. Lampiran penggunaan morfin
    dan petidin dicatat dalam buku register yang mencakup nomor kode, nama sediaan,
    satuan persediaan awal dan akhir.
3. Pelaporan Obat Psikotropika

                                                                                     32
Untuk pelaporan obat psikotropika tidak jauh berbeda antara pelaporan narkotik dan
morfin serta petidin yaitu dilaporkan tiap akhir bulan ke Dinas Kesehatan kabupaten
Jember dalam bentuk CD. Untuk arsip apotek dalam bentuk print out. Lampiran
penggunaan psikotropika dicatat dalam buku register yang mencakup nomor kode,
nama sediaan, satuan persediaan awal dan akhir.




                                                                                33
BAB IV
                                   KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
         Dari hasil magang yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
      1. Terdapat 2 apotek di RSAD TK III Baladhika Husada Jember yaitu Apotek Pelayanan
         Farmasi (Rumah Obat) untuk pasien dinas dan Apotek Wira Sakti untuk pasien
         umum.
      2. Obat –obat yang digunakan di Pelayanan Farmasi merupakan dropping dari
         GUDKESRAH yang dilakukan satu bulan sekali, sedangkan obat – obat di apotek Wira
         Sakti di beli dari Pedagang Besar Farmasi (PBF).
      3. RSAD TK III Baladhika Husada melayani askes tapi hanya untuk alat kesehatan habis
         pakai saja, tidak termasuk obat – obat kecuali obat daftar DPHO (Daftar Pelaporan
         Harga Obat).
      4. Di Apotek terdapat pelaporan obat-obat yang keluar dan masuk seperti :
             a. Narkotika
             b. Morfin dan petidin
             c. Psikotropika
             d. Generik


1.2     Saran
      1. Perlu dilakukan pengembangan sistem informasi manajemen yang baik untuk
         peningkatan kualitas pelayanan kepada pasien.
      2. Peningkatan mutu dan kualitas SDM melalui pelatihan, baik pengetahuan,
         keterampilan, maupun kedisiplinan.
      3. Perlu adanya KIE pada pasien, sehingga pasien tahu bagaimana cara penggunaan
         obat yang baik.
      4. Perlu dilakukan evaluasi kinerja pegawai secara rutin disertai pelaporannya untuk
         perbaikan kualitas.



                                                                                        34
5. Perlu evaluasi kepuasaan pasien atas pelayanan yang diberikan sebagai feed back
   dari pasien.
6. Perlunya peningkatan peran apoteker dalam pelayanan kepada pasien. Sehingga
   peranan apoteker di rumah sakit yang bersangkutan mengacu pada pasien oriented
   yang sesuai dengan nine star pharmacy.




                                                                               35

More Related Content

What's hot

Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensiPharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensiSurya Amal
 
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasibuku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi FarmasiAlorka 114114
 
272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-date272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-dateismayani arifin
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medishalimah uminur
 
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanLaporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanMaulana Sakti
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Surya Amal
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaUlfah Hanum
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATSurya Amal
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalKampus-Sakinah
 
Pedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosPedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosroywidhie
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosispanal1
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANWidyasari Izmi Haida
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanKampus-Sakinah
 

What's hot (20)

Obat
ObatObat
Obat
 
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensiPharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
 
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasibuku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
 
272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-date272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-date
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medis
 
Leaflet cara pemberian obat
Leaflet cara pemberian obatLeaflet cara pemberian obat
Leaflet cara pemberian obat
 
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanLaporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang Medan
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
 
PPT DAGUSIBU.ppt
PPT DAGUSIBU.pptPPT DAGUSIBU.ppt
PPT DAGUSIBU.ppt
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
 
Denah apotek utama
Denah apotek utamaDenah apotek utama
Denah apotek utama
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
Bentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan ObatBentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan Obat
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
 
Pedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitosPedoman obt suntik dan sitos
Pedoman obt suntik dan sitos
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 

Viewers also liked

LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...Sutny_Wulan_Sary_Puasa
 
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG   DI RUMAH SAKIT JIWA  PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG   DI RUMAH SAKIT JIWA  PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...Septya Kaunang
 
Analisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatAnalisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatIllank YaHya
 
Buku sakti-ujian-profesi
Buku sakti-ujian-profesiBuku sakti-ujian-profesi
Buku sakti-ujian-profesiAbdul Mutholib
 
Laporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang Farmasi
Laporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang FarmasiLaporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang Farmasi
Laporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang FarmasiFuad Qodiriyanti
 
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOEDLaporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOEDMitha Lidya
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsHenry Nobito
 
KKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadi
KKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadiKKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadi
KKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadiMuhamad Riadi
 
LAporan PKL BALAI PARU
LAporan PKL BALAI PARULAporan PKL BALAI PARU
LAporan PKL BALAI PARUsawitrieka
 
PKL (Pelayanan Publik Pemerintah)
PKL (Pelayanan Publik Pemerintah)PKL (Pelayanan Publik Pemerintah)
PKL (Pelayanan Publik Pemerintah)Roni Darmanto
 
Contoh laporan pkl smk
Contoh laporan pkl smkContoh laporan pkl smk
Contoh laporan pkl smkBae Haqie
 
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)Muhammad Saparizan
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Ruth Dian
 
Contoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKLContoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKLFirman Sufiana
 

Viewers also liked (20)

Laporan Magang-3
Laporan Magang-3Laporan Magang-3
Laporan Magang-3
 
Laporan Prakerin Rumah Sakit
Laporan Prakerin Rumah SakitLaporan Prakerin Rumah Sakit
Laporan Prakerin Rumah Sakit
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
 
OWA
OWAOWA
OWA
 
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG   DI RUMAH SAKIT JIWA  PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG   DI RUMAH SAKIT JIWA  PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
 
Analisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatAnalisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obat
 
Ar puskesmas 07
Ar puskesmas 07Ar puskesmas 07
Ar puskesmas 07
 
Buku sakti-ujian-profesi
Buku sakti-ujian-profesiBuku sakti-ujian-profesi
Buku sakti-ujian-profesi
 
Laporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang Farmasi
Laporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang FarmasiLaporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang Farmasi
Laporaan Kegiatan Prakerin Di Gudang Farmasi
 
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOEDLaporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rs
 
KKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadi
KKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadiKKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadi
KKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadi
 
LAporan PKL BALAI PARU
LAporan PKL BALAI PARULAporan PKL BALAI PARU
LAporan PKL BALAI PARU
 
PKL (Pelayanan Publik Pemerintah)
PKL (Pelayanan Publik Pemerintah)PKL (Pelayanan Publik Pemerintah)
PKL (Pelayanan Publik Pemerintah)
 
Laporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapanganLaporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapangan
 
Contoh laporan pkl smk
Contoh laporan pkl smkContoh laporan pkl smk
Contoh laporan pkl smk
 
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
Presentasi Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP)
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
 
Contoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKLContoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKL
 
makalah-apotek
makalah-apotekmakalah-apotek
makalah-apotek
 

Similar to PELAKSANAAN MAGANG DI RSAD

Asih lestari 1406664215 - laporan pkp di pemerintahan sept-okt 2015
Asih lestari   1406664215 - laporan pkp di pemerintahan sept-okt 2015Asih lestari   1406664215 - laporan pkp di pemerintahan sept-okt 2015
Asih lestari 1406664215 - laporan pkp di pemerintahan sept-okt 2015Asih Lestari
 
Laporan kkn desa damarsi m nasrulloh B14170020
Laporan kkn desa damarsi m nasrulloh B14170020Laporan kkn desa damarsi m nasrulloh B14170020
Laporan kkn desa damarsi m nasrulloh B14170020Muhammad Nasrulloh
 
Laporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kesproLaporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kesproAyunina2
 
M. SOLIKHUIL HUDA (1602011314) (1).pdf
M. SOLIKHUIL HUDA (1602011314) (1).pdfM. SOLIKHUIL HUDA (1602011314) (1).pdf
M. SOLIKHUIL HUDA (1602011314) (1).pdfNandaHotman
 
Pedoman layanan komprehensif
Pedoman layanan komprehensifPedoman layanan komprehensif
Pedoman layanan komprehensifIrene Susilo
 
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursituNiaRS
 
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursituNiaRS
 
Laporan Analisa Data Puskesmas Lembur Situ Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Lembur Situ SukabumiLaporan Analisa Data Puskesmas Lembur Situ Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Lembur Situ Sukabumiiranopitasari
 
kelompok 6 puskesmas lembursitu
kelompok 6 puskesmas lembursitukelompok 6 puskesmas lembursitu
kelompok 6 puskesmas lembursituPiraNurekaPira
 
Laporan Analisa Data Puskesmas Lembursitu Kota Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Lembursitu Kota SukabumiLaporan Analisa Data Puskesmas Lembursitu Kota Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Lembursitu Kota SukabumiAnggrainiWulandari29
 
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursituNiaRS
 
Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Viliansyah Viliansyah
 
163182708201011241
163182708201011241163182708201011241
163182708201011241Agus Witono
 
Laporan amelia wior 22
Laporan amelia wior 22Laporan amelia wior 22
Laporan amelia wior 22JERRYRUNTUWENE
 
Laporan kelompok muh. samil djahir
Laporan kelompok muh. samil djahirLaporan kelompok muh. samil djahir
Laporan kelompok muh. samil djahirnurullevana
 
Laporan Geladi Telkom University Ayesha Mayzuri
Laporan Geladi Telkom University Ayesha MayzuriLaporan Geladi Telkom University Ayesha Mayzuri
Laporan Geladi Telkom University Ayesha MayzuriAyesha Mayzuri
 
Bisnis Plan Bid.Jasa.pptx
Bisnis Plan Bid.Jasa.pptxBisnis Plan Bid.Jasa.pptx
Bisnis Plan Bid.Jasa.pptxBudiQalfani
 
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga KesehatanMateri 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatanppghybrid4
 

Similar to PELAKSANAAN MAGANG DI RSAD (20)

Asih lestari 1406664215 - laporan pkp di pemerintahan sept-okt 2015
Asih lestari   1406664215 - laporan pkp di pemerintahan sept-okt 2015Asih lestari   1406664215 - laporan pkp di pemerintahan sept-okt 2015
Asih lestari 1406664215 - laporan pkp di pemerintahan sept-okt 2015
 
Laporan kkn desa damarsi m nasrulloh B14170020
Laporan kkn desa damarsi m nasrulloh B14170020Laporan kkn desa damarsi m nasrulloh B14170020
Laporan kkn desa damarsi m nasrulloh B14170020
 
Pak fadli 1
Pak fadli 1Pak fadli 1
Pak fadli 1
 
Laporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kesproLaporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kespro
 
M. SOLIKHUIL HUDA (1602011314) (1).pdf
M. SOLIKHUIL HUDA (1602011314) (1).pdfM. SOLIKHUIL HUDA (1602011314) (1).pdf
M. SOLIKHUIL HUDA (1602011314) (1).pdf
 
Pedoman layanan komprehensif
Pedoman layanan komprehensifPedoman layanan komprehensif
Pedoman layanan komprehensif
 
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
 
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
 
Laporan Analisa Data Puskesmas Lembur Situ Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Lembur Situ SukabumiLaporan Analisa Data Puskesmas Lembur Situ Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Lembur Situ Sukabumi
 
kelompok 6 puskesmas lembursitu
kelompok 6 puskesmas lembursitukelompok 6 puskesmas lembursitu
kelompok 6 puskesmas lembursitu
 
Laporan Analisa Data Puskesmas Lembursitu Kota Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Lembursitu Kota SukabumiLaporan Analisa Data Puskesmas Lembursitu Kota Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Lembursitu Kota Sukabumi
 
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
2 a d3 kep kelompok 6 puskesmas lembursitu
 
Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.
 
163182708201011241
163182708201011241163182708201011241
163182708201011241
 
Laporan1 qaila 22
Laporan1 qaila 22Laporan1 qaila 22
Laporan1 qaila 22
 
Laporan amelia wior 22
Laporan amelia wior 22Laporan amelia wior 22
Laporan amelia wior 22
 
Laporan kelompok muh. samil djahir
Laporan kelompok muh. samil djahirLaporan kelompok muh. samil djahir
Laporan kelompok muh. samil djahir
 
Laporan Geladi Telkom University Ayesha Mayzuri
Laporan Geladi Telkom University Ayesha MayzuriLaporan Geladi Telkom University Ayesha Mayzuri
Laporan Geladi Telkom University Ayesha Mayzuri
 
Bisnis Plan Bid.Jasa.pptx
Bisnis Plan Bid.Jasa.pptxBisnis Plan Bid.Jasa.pptx
Bisnis Plan Bid.Jasa.pptx
 
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga KesehatanMateri 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

PELAKSANAAN MAGANG DI RSAD

  • 1. LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN MAGANG LIBURAN RUMAH SAKIT ANGKATAN DARAT TK III BALADHIKA HUSADA KABUPATEN JEMBER Pelaksana : DEWI GAYATRI W. (102210101057) FAKULTAS FARMASI PUSAT INFORMASI dan PELATIHAN KERJA LEMBAGA PEMBINAAN dan PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2013 i
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Kegiatan “Pelaksanaan Magang Mandiri di Rumah Sakit Angkatan Darat TK III Baladhika Husada Jember pada tanggal 28 Januari sampai dengan 9 Februari 2013” dengan baik dan lancar. Dalam pelaksanaan magang ini, banyak ilmu dan pengetahuan yang tidak penulis dapatkan di materi perkuliahan dan belum didapatkan sebelumnya. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ketua PIPK (Pusat Informasi dan Pelatihan Kerja) Universitas Jember atas kesempatannya; 2. Kepala BankesbangPol dan Linmas guna memberi ijin dan sebagai pendamping penulis magang liburan; 3. Letkol CKM dr. Trio Tangkas W.M, Sp, PD. ,selaku Direktur RSAD TK III Baladhika Husada Jember Jawa Timur yang telah memberi ijin pelaksanaan magang liburan ini; 4. Mayor CKM Moch. Arifin Fidiyah, Apt selaku kepala Instalasi Farmasi RSAD TK III Baladhika Husada Jember Jawa Timur yang telah membimbing dan mendampingi penulis dalam rangkaian kegiatan sampai tersusunnya laporan magang liburan; 5. Mayor CKM M. Arifin Fidiyah, Apt dan Letkol CKM Drs. Basuki MS, Apt selaku Apoteker di RSAD TK III Baladhika Husada Jember - Jawa Timur yang telah banyak membimbing dan membantu penulis, sehingga penulis banyak mendapat ilmu dan pengalaman yang berharga selama rangkaian kegiatan magang liburan ini; 6. Ibu Ida Lestari selaku Asisten Apoteker (AA) dan karyawan di Instalasi Farmasi RSAD TK III Baladhika Husada Jember Jawa Timur yang telah membantu dalam pelaksanaan magang liburan; 7. Kapten CKM Slamet selaku KAUR TUUD beserta staf dan karyawan yang telah membantu dalam urusan perizinan magang dan surat-surat lain yang dibutuhkan selama magang; 8. Orangtua serta saudara penulis tercinta atas dukungan dan doa yang telah diberikan kepada penulis; ii
  • 3. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas bantuan dan dukungan yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama pelaksanaan magang liburan. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan serta sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Tidak lepas dari segala kekurangan yang ada, semoga laporan ini dapat memberi manfaat yang berguna bagi semua pihak. Jember, 14 Februari 2013 Penulis iii
  • 4. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................. iv BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang ........................................................................ 1 1.2 Tujuan dan Manfaat Magang ............................................................... 5 1.3 Pelaksanaan dan Waktu Pelaksanaan ................................................... 6 BAB II. GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah ................................................................................................. 7 2.2 Struktur Organisasi (SDM) .................................................................... 20 2.3 Bidang Kegiatan ................................................................................... 24 BAB III. HASIL KEGIATAN 3.1 Pelaksanaan di Apotek Pelayanan Farmasi ........................................... 25 3.2 Pelaksanaan di Apotek Wira Sakti ........................................................ 26 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 34 4.2 Saran .................................................................................................... 34 iv
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 – 30. Dan lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no.Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri. Magang diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Magang sebagai salah satu dari kegiatan ekstra di akademik yang dilaksanakan pada suatu liburan semester yang merupakan bentuk pengaplikasian dan penyesuaian dari disiplin ilmu serta keterampilan yang telah diperoleh selama kuliah. Selain itu, diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh suatu instansi tersebut dengan baik. Kesehatan merupakan kondisi normal yang menjadi hak wajar dari setiap orang hidup dalam upaya penyesuaiannya dengan lingkungan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Tuntutan terhadap pelayanan kesehatan yang baik semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan ekonomi masyarakat. Menurut UU Kesehatan No.23 tahun 1992, yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Ketika kesehatan terganggu maka dibutuhkan suatu upaya untuk memulihkan kesehatan tersebut. Menurut Kepmenkes No.1197 tahun 2004, upaya kesehatan adalah setiap kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan 1
  • 6. kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Rumah sakit (RS) sebagai organisasi sosial yang terintegrasi, dan berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang lengkap bagi masyarakat, baik pelayanan promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitasi serta sebagai tempat pendidikan maupun penelitian bagi tenaga kesehatan, menjadikan Rumah Sakit sebagai instrumen masyarakat yang merupakan titik fokus untuk mengkoordinasi dan menghantarkan pelayanan pasien pada komunitasnya. Rumah sakit juga merupakan lembaga yang menjadi unit industri jasa, meliputi jasa medik, jasa pengguna peralatan, jasa pengguna barang, consimble farmasi serta jasa akomodasi pasien. Indikator untuk menilai keberhasilan pelayanannya adalah rasionalitas dalam diagnosa, terapi efektivitas, keberhasilan terapi efisien, kehematan biaya, cepat serta memberikan kepuasan kepada pasien, keluarga dan masyarakat. Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu unit/bagian di rumah sakit yang melakukan pekerjaan kefarmasian dan memberikan pelayanan kefarmasian menyeluruh khususnya kepada pasien, professional dalam bidang kesehatan, rumah sakit dan masyarakat pada umumnya yang dipimpin oleh seorang apoteker yang sah, kompeten dan profesional. Jadi, selain sebagai suatu organisasi produksi dan organisasi pengembangan, IFRS adalah suatu organisasi pelayanan (jasa), yang merupakan sistem dari keterampilan, kompetensi dan fasilitas yang terorganisasi sedemikian rupa hingga memberikan keuntungan kepada pasien (konsumen) dalam berbagai bentuk. IFRS berusaha agar jasa (pelayanan) yang diberikan dapat “memuaskan konsumen” sama halnya seperti pemasok produk industri. Tugas utama IFRS adalah pengelolaan mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan langsung kepada penderita sampai dengan pengendalian semua perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan dalam rumah sakit baik untuk penderita rawat inap, rawat jalan, instalasi kegawatdaruratan dan bedah sentral, serta untuk semua unit termasuk poliklinik rumah sakit. Berkaitan dengan pengelolaan tersebut, IFRS harus menyediakan terapi obat yang optimal bagi semua penderita dan menjamin pelayanan yang bermutu tinggi serta paling bermanfaat dengan biaya yang minimal. Jadi, IFRS adalah satu-satunya unit di rumah sakit yang bertugas dan bertanggung 2
  • 7. jawab sepenuhnya pada pengelolaan semua aspek yang berkaitan dengan obat atau perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan di rumah sakit tersebut. Biasanya Farmasi dalam suatu rumah sakit mempunyai dua fungsi utama yaitu fungsi manajemen dan fungsi klinik. Fungsi manajemen dalam suatu pelayanan kefarmasiaan suatu rumah sakit terdiri dari pengolahan barang farmasi yang meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan perbekalan kesehatan/ sediaan farmasi, penyiapan obat berdasarkan resep bagi penderita rawat inap dan rawat jalan, pengendalian mutu, pengendalian distribusi, dan penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit. Fungsi klinik dalam pelayanan farmasi rumah sakit mencakup pelayanan langsung maupun tidak langsung kepada penderita yang berhubungan dengan terapi obat yang digunakan serta melakukan komunikasi , informasi, dan edukasi baik keada pasien maupun tenaga kesehatan lainnya atau masyarakat di sekitar rumah sakit mengenai penyakit, pencegahan, serta pengobatannya yang dapat meningkatkan upaya kesehatan masyarakat. Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented) ke paradigma baru dengan filosofi asuhan kefarmasian atau Pharmaceutical Care. (Berdasarkan SK Menkes No. 11197/ Menkes/ SK/ X/ 2004 tentang standar pelayanan rumah sakit) Perkembangan farmasi di rumah sakit Indonesia saat ini masih berjalan lambat dibanding pelayanan kesehatan lainnya, seperti pelayanan medik, perawatan dan gizi. Farmasi lebih terlihat sebagai proses penyediaan obat sebagai barang daripada sebagai suatu pelayanan profesional. Akan tetapi, sebenarnya intervensi farmasi merupakan bagian dari proses medik. Rumusan obat bagi penderita bukan lagi ada atau tidak adanya semacam obat, melainkan juga perlu diketahui apakah obat telah dipilih secara tepat indikasi, tepat dosis, tepat pasien, tepat pemberian, bebas dari interaksi obat yang berbahaya, efek samping obat terkendali dan tepat harga, terutama bagi penderita yang kemampuan ekonominya rendah atau golongan maskin. Penulis sebagai mahasiswa Farmasi merasa tergugah untuk turut terlibat dalam menangani kasus-kasus yang sedang terjadi sesuai dengan studi yang kami pelajari 3
  • 8. khususnya preventif dan promotif di bidang kesehatan dan obat-obatan. Tetapi dengan ilmu yang masih minim, maka sebelum kami terjun ke dalam masyarakat secara langsung diperlukan suatu wadah sebagai sarana untuk mempelajari, melatih dan mengaplikasikan ilmu yang kami dapat selama pembelajaran di kampus. Mengingat pentingnya pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit, sebagai calon apoteker perlu memahami dan mengenali peranan apoteker di rumah sakit khususnya pada Instalansi Farmasi. Hal ini penting sebagai bekal bagi lulusan Farmasi atau Apoteker untuk bekerja di rumah sakit. Menimbang hal tersebut serta berdasarkan himbauan dari PIPK (Pusat Informasi dan Pelatihan Kerja) Universitas Jember untuk mengikuti magang guna menambah pengalaman dalam bekerja, kami termotivasi untuk mengikuti kegiatan ini. Kami memilih Rumah Sakit Angkatan Darat TK III Baladhika Husada Jember sebagai tempat magang karena lembaga ini dapat melatih keterampilan dan kemampuan kerja kami. Selain itu, diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh suatu instansi tersebut dengan baik. Rumah Sakit Angkatan Darat TK III Baladhika Husada Jember merupakan rumah sakit militer di Jember yang mempunyai banyak pengalaman, yang mampu melatih dan membimbing kami dalam bekerja dengan disiplin sesuai kedisiplinan yang diterapkan pada setiap anggota militer. Selain itu, karena letaknya yang strategis di wilayah Jember yang dekat dengan Universitas Jember, sehingga memungkinkan mahasiswa untuk melaksanakan magang mandiri yang tidak memakan banyak biaya. 4
  • 9. 1.2 Tujuan dan Manfaat Magang A. Tujuan Magang Kegiatan Magang bagi mahasiswa fakultas farmasi di Rumah Sakit Angkatan Darat TK III Baladhika Husada Jember bertujuan: 1. Mendapatkan bekal pengetahuan praktis dan keterampilan yang memadai dalam pengelolaan dan pelayanan kefarmasian di rumah sakit, 2. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi dengan pasien, keluarga pasien, dan tenaga kerja kesehatan lainnya, 3. Mampu menerapkan konsep Pharmaceutical Care dalam pelayanan kepada pasien. B. Manfaat Magang Kegiatan Magang bagi mahasiswa fakultas farmasi di Rumah Sakit Angkatan Darat TK III Baladhika Husada diharapkan bermanfaat: A. Mahasiswa 1. Memahami fungsi dan peran farmasis di rumah sakit, 2. Membandingkan serta menerapkan teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktik di rumah sakit, 3. Mampu mengelola instalasi farmasi rumah sakit dengan baik, 4. Mendapatkan pengetahuan praktis tentang pengolahan obat dan farmasi klinis. B. Universitas Jember 1. Sebagai unsur tambahan untuk menambah wawasan mahasiswa. 2. Sebagai pengenalan antara mahasiswa dan instansi dalam peningkatan kreatifitas pribadi. 3. Mempererat hubungan antara universitas dengan instansi. C. Bagi Instansi 1. Merupakan sarana untuk menjembatani antara instansi dengan lembaga pendidikan Universitas Jember untuk bekerja sama lebih lanjut yang bersifat akademis maupun organisasi. 5
  • 10. 2. Membantu membentuk jiwa kerja yang unggul. 1.3 Pelaksana dan Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan magang dilakukan pada : Nama instansi : Rumah Sakit Angkatan Darat TK III Baladhika Husada Jember Alamat instansi : Jalan PB. Sudirman No 45 Jember Tanggal Pelaksanaan : 28 Januari – 9 Februari 2013 Pelaksana magang : Nama : Dewi Gayatri W. Tempat/Tgl. Lahir : Jember, 12 November 1992 NIM : 102210101057 Alamat di Jember : Jl. Kalimantan 8 No. 41 A Alamat asal : Jl. PB. Sudirman No. 144 Tanggul - Jember Fakultas/Jurusan : Farmasi 6
  • 11. BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Awal Pembentukan Rumah Sakit TK. III Baladhika Husada Jember Rumah Sakit (RSAD) TK. III Baladhika Husada Jember merupakan institusi kesehatan di bawah Dankesyah 05.04.03 Malang, Dalam pelaksanaan tugasnya RSAD TK.III Baladhika Husada mempunyai tugas pokok memberikan dukungan kesehatan dan pelayanan kesehatan untuk anggota TNI/PNS dan keluarganya serta masyarakat umum. Dasar dibentuknya sejarah RSAD TK.III Baladhika Husada adalah surat Kakesdam V/Brawijaya Nomor : B/887/IX/2006 tanggal 7 september 2006 tentang permintaan sejarah satuan. Pembentukan RSAD TK.III Baladhika Husada Jember dimulai karena terdapat 2 resimen (Resimen III dan Resimen IV) di wilayah Karesidenan Besuki dan berdasarkan perintah Komando Atap di setiap Resimen harus memiliki institusi kesehatan, maka dibentuklah DKT (Djawatan Kesehatan Tentara) Resimen IV pada tahun 1945. Pemrakarsa DKT berasal dari Pusat dan karna tergabungnya Resimen III dan Resimen IV di wilayah Karesidenan Besuki. Posisi DKT pertama adalah di Resimen IV Divisi VIII Jember. Pimpinan pada saat pertama kali DKT terbentuk adalah dr. RM. Soebandi (pada tahun 1946) dengan personel sejumlah 25 orang yang merupakan mantan Tentara PETA yang terdiri dari Pa, Ba, dan Ta. Pada saat pertama kali dibentuk DKT, rumah sakit ini belum mempunyai dokter/pimpinan yang sah. Atas perintah Ir. Soekarno memerintahkan semua dokter batalyon kembali ke Induknya di Malang. Disebabkan adanya kekosongan jabatan dokter di DKT, maka : i. Pada tanggal 22 April 1946 Raden Mas Soebandi dipindahkan ke Resimen IV Divisi VIII di Jember menjadi Kepala DKT dengan pangkat Mayor Tanggal 8 Februari 1949 Letkol dr. Soebandi gugur di Dusun Plalangan Desa Karang Kedawung Kec. Mumbulsari Kawedanan Mayang Kabupaten Jember akibat pertempuran dengan tentara Belanda. Jenazah dr. Soebandi ditemukan tanggal 23 Maret 1950 di tepi sawah Dusun Plalangan Desa Karang Kedawung, Jember. Tanggal 26 Maret 1950 jenazah dimakamkan di TMP Kreongan Jember dan pada tanggal 15 Agustus 1960 jenazah dipindahkan ke TMP Patrang, Jember. 7
  • 12. ii. Tahun 1951 - 1958 dipimpin oleh Mayor dr. Koesno iii. Tahun 1959 – 1962 dipimpin oleh Mayor CDM dr. Soedjono iv. Tahun 1966 – 1969 dipimpin oleh Mayor SDM dr. Karno Supojo v. Tahun 1969 – 1972 dipimpin oleh Kapten CDM dr. Sam Pakpahan vi. Tahun 1972 – 1973 dipimpin oleh Kapten CDM dr. Soedomo Pradono vii. Tahun 1973 – 1976 dipimpin oleh Mayor CDM dr. Tom Uripan viii. Tahun 1977 – 1983 dipimpin oleh Mayor CDM dr. Suryono ix. Tahun 1983 – 1990 dipimpin oleh Letkol CKM dr. Koesnan D. x. Januari 1991 – April 1991 dipimpin oleh Mayor CKM dr. Budiharto xi. Tahun 1991 – 1 Juli 1995 dipimpin oleh Mayor CKM dr. H. Zulkarnain Pohan xii. Tahun 1997 - 2001 dipimpin oleh Letkol CKM Drs. Basuki MS. xiii. 2 Agustus 2001 – 13 Agustus 2004 dipimpin oleh Letkol CKM dr. Bambang Haryatno, Sp. S. xiv. 14 Agustus 2004 – 24 Maret 2006 dipimpin oleh Letkol CKM dr. Muhammad Ilyas, Sp. An. xv. 25 Maret 2006 – 24 Maret 2009 dipimpin oleh Letkol CKM dr. Agus Sunandar, Sp. An. xvi. 25 Maret 2009 – sekarang dipimpin oleh Letkol CKM dr. Trio Tangkas WM., Sp. PD. 2.1.1 Organisasi/Kesatuan i. Pada tahun 1945 DKT Resimen IV terbentuk namun belum memiliki dokter dengan lokasi pertama penyerahan dari Jepang saat ini menjadi Jl. PB. Sudirman No. 45 Jember, Jawa Timur. ii. Tahun 1946 dipimpin oleh Letkol dr. RM. Soebandi dan lokasi dipindah ke gedung milik Polri yang saat ini menjadi Gedung Bhayangkara. iii. Tahun 1947 DKT (Djawatan Kesehatan Tentara) Resimen IV Divisi VIII berubah menjadi Resimen 40 Damarwulan Diviai VII dan Kepala DKT tetap dijabat oleh dr. RM. Soebandi. Sejak saat itu lokasi DKT sering berpindah di antaranya : 1) Bertempat di wilayah Kreongan, Kec. Patrang saat ini 2) Kemudian dipindah di dekat Alun-alun Kota Jember saat ini 3) Kemudian dipindah ke Kebonsari yang saat ini menjadi Markas Yon Armed 8/12 Kostrad 8
  • 13. iv. Tahun 1948 pindah ke lokasi yang sekarang, yaitu Jl. PB. Sudirman No. 45 Jember, Jawa Timur dengan nama DKT (Djawatan Kesehatan Tentara) dan tetap dipimpin oleh dr. RM. Soebandi. v. Nama DKT selanjutnya diubah menjadi Rumah Sakit TK. III Rem 083/BJ. vi. Kemudian nama tersebut berubah menjadi Rumah Sakit TK. III 05.06.02 Jember Dankesyah 05/04/03 Malang Kesdam V/Brawijaya. vii. Berdasarkan Skep Pengdam V/Brawijaya No : Skep/147/VIII/2003 tanggal 26 Agustus 2003 RSAD TK. III 05.06.02 berybah nama menjadi Rumah Sakit TK.III Baladhika Husada Kesdam V/Brawijaya sampai dengan sekarang. 2.1.2 Materiil Kondisi RSAD TK. III Baladhika Husada sampai saat ini adalah sebagai berikut : i. Berlokasi di pusat kota Jember di salah satu jalan utama, yaitu Jl. PB. Sudirman No. 45 Jember, Jawa Timur ii. Luas tanah : 8398,3 m2 iii. Luas bangunan : 6425 m2 iv. Jumlah tempat tidur sampai saat ini : 100 buah v. Ran Dinas : 4 unit vi. Senjata : 5 laras panjang, 5 pistol 2.1.3 Instalasi Farmasi Rumah Sakit TK. III Baladhika Husada Awal mulanya RSAD TK. III Baladhika Husada hanya memiliki satu instansi pelayanan farmasi karena institusi ini hanya melayani pasien yang berasal dari kalangan militer yang dikenal dengan nama Rumah Obat. Namun, karena jumlah pasien dari tahun ke tahun semakin meningkat dan untuk memudahkan pasien umum unuk mendapatkan obat dan materil kesehatan yang lain, maka RSAD TK. III Baladhika Husada Jember memutuskan mendirikan sebuah apotek khusus yang melayani pasien umum. Apotek tersebut kemudian diberi nama Apotek Wira Sakti. Apotek Wira Sakti didirikan pada tanggal 3 Desember 2001 oleh Letnan Kolonel CKM Drs. Basuki, MS. yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit TK. III Baladhika Husada. Selanjutnya, Letnan Kolonel CKM Drs. Basuki MS. menjabat sebagai Apoteker Pengelola Apotek dari Apotek Wira Sakti. Dengan demikian 9
  • 14. instalasi farmasi di RSAD TK. III Baladhika Husada terdiri dari Pelayanan Farmasi yang melayani kebutuhan farmasi pasien dari kalangan militer (TNI, keluarga, PNS, dan karyawan) dengan Kepala Instalasi Farmasi Mayor CKM M. Arifin Fidiyah, Apt dan pasien umum, yaitu Apotek Wira Sakti dengan APA Letkol CKM Drs. Basuki MS, Apt untuk jabatan saat ini. 2.1.4 Sejarah Apotek Wira Sakti RSAD DKT Jember Apotek Wira Sakti didirikan oleh Drs. Basuki MS, Apt yang pada waktu itu menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit DKT pada tanggal 3 Desember 2001 yang merupakan milik Rumah Sakit DKT. Sebelum apotek ini didirikan, Rumah Sakit DKT hanya memiliki Rumah Obat, yaitu Instalasi Farmasi yang khusus melayani pasien Angkatan Darat. Sedangkan untuk melayani pasien umum pada waktu itu masih sedikit, sehingga Rumah Sakit DKT bekerja sama dengan Apotek Bima. Akan tetapi jumlah pasien umum dari tahun ke tahun semakin meningkat dan untuk memudahkan pasien umum untuk mendapatkan obat dan materil kesehatan yang lain, maka Rumah Sakit DKT akhirnya memutuskan untuk mendirikan sebuah apotek yang khusus untuk melayani pasien umum yang kemudian dikenal dengan apotek Wira Sakti dengan APA Drs. Basuki MS, Apt. Dan sekarang Rumah Sakit DKT mempunyai dua Instalasi Farmasi yaitu Apotek Wira Sakti untuk pasien umum dan Rumah Obat untuk pasien Angkatan Darat.  Pelayanan Kefarmasian di Apotek Dalam bidang pelayanan kefarmasian, pengelolaan meliputi : 1. Pembuataan, pengelolaan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat. 2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya. 3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi. Sedangkan kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan pelayanan kesehatan di bidang farmasi adalah : 1. Pelayanan resep dokter 2. Pelayanan tanpa resep dokter 3. Pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) 10
  • 15. 2.1.5 Sarana Kefarmasian dan Perlengkapan Administrasi a. Apotek Wira Sakti Sarana kefarmasian yang dimiliki apotek Wira Sakti adalah sebagai berikut: 1) Alat pembuatan obat, antara lain :  Timbangan miligram dan gram beserta anak timbangannya  Mortar dan stamper  Sendok tanduk  Sendok porselen  Sudip  Batang pengaduk  Corong  Tempat untuk pengeringan alat 2) Perlengkapan dan alat pebekalan farmasi, antara lain :  Lemari pendingin  Lemari untuk menyimpan obat narkotik dan non narkotik  Botol dalam berbagai ukuran, sesuai dengan kebutuhan  Meja peracikan resep 3) Wadah pengemas dan pembungkus, antara lain :  Etiket putih untuk obat dalam dan etiket biru untuk obat luar dan injeksi  Pembungkus untuk menyerahkan obat berupa palstik dalam berbagai ukuran 4) Buku standar yang diwajibkan, antara lain :  Farmakope Indonesia  Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia  Kumpulan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan apotek Sedangkan perlengkapan administrasi yang ada di apotek Wira Sakti terdiri dari : 1) Kartu stok atau kartu barang 2) Blanko pesanan 3) Blanko faktur nota penjualan 4) Blanko pembelian 11
  • 16. 5) Blanko pencatatan penerimaan obat 6) Formulir laporan narkotik dan psikotropika 7) Kwitansi 8) Copy resep 9) Buku pembukuan keuangan 10) Alat tulis dan kertas 11) Buku daftar harga b. Pelayanan Farmasi Sarana kefarmasian yang dimiliki apotek pelayanan Farmasi adalah sebagai berikut: 1) Alat pembuatan obat, antara lain :  Timbangan miligram dan gram beserta anak timbangannya  Mortar dan stamper  Sendok tanduk  Sendok porselen  Sudip  Batang pengaduk  Corong  Tempat untuk pengeringan alat 2) Perlengkapan dan alat pebekalan farmasi, antara lain :  Lemari pendingin  Lemari untuk menyimpan obat narkotik dan non narkotik  Botol dalam berbagai ukuran, sesuai dengan kebutuhan  Meja peracikan resep 3) Wadah pengemas dan pembungkus, antara lain :  Etiket putih untuk obat dalam dan etiket biru untuk obat luar dan injeksi  Pembungkus untuk menyerahkan obat berupa palstik dalam berbagai ukuran 4) Buku standar yang diwajibkan, antara lain :  Farmakope Indonesia  Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia 12
  • 17. MIMS  Kumpulan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan apotek Sedangkan perlengkapan administrasi yang ada di apotek pelayanan farmasi terdiri dari : 1) Kartu stok atau kartu barang 2) Blanko pesanan 3) Blanko pencatatan penerimaan obat 4) Formulir laporan narkotik dan psikotropika 5) Copy resep 6) Alat tulis dan kertas 2.1.6 Penataan Perbekalan Farmasi dan Ruang a. Apotek Wira Sakti Penataan obat di Apotek Wira Sakti sesuai abjad dan disesuaikan pada tiap bentuk sediaan. Sedangkan obat-obatan yang meleleh pada suhu tertentu disimpan dalam lemari pendingin. Pada apotek ini tidak terdapat obat bebas karena apotek ini hanya melayani resep dokter. Secara garis besar penataan obat di Apotek Wira Sakti adalah sebagai berikut : 1) Obat bebas terbatas ditata di bagian dalam lemari yang terdii dari beberapa rak yang berada pada posisi paling Barat . penyusunan sesuai abjad, 2) Obat generic disusun sesuai dengan abjad, 3) Obat narkotika-psikotropika ditata di bagian dalam dan disimpan dalam lemari khusus dan dikontrol setiap saat, 4) Obat-obat yang baru datang diletakkan di dalam gudang, diberi tanda/tanggal kadaluarsa pada tiap luar kemasan, kemudian diurutkan sesuai abjad dan tanggal kadaluarsa. Kecuali untuk obat narkotika-psikotropika langsung dimasukkan ke dalam lemari persediaan obat narkotika-psikotropika, 5) Obat-obat dalam bentuk injeksi diletakkan pada rak di samping meja peracikan obat. Untuk sediaan injeksi yang memerlukan suhu khusus (rendah) dalam penyimpanannya, maka disimpan di dalam lemari pendingin, 6) Alat kesehatan berada pada rak paling Timur, 13
  • 18. 7) Sediaan infus berada di sebelah rak penyimpanan obat bebas terbatas. Sedangkan penataan ruangan di Apotek Wira Sakti adalah sebagai berikut: 1) Ruang tunggu, berada di depan apotek yang berfungsi sebagai tempat pasien menunggu selama peracikan obat berlangsung, 2) Ruang peracikan obat dan administrasi yang tergabung dengan rak penyimpanan obat, 3) Ruang apoteker, terletak di samping ruang peracikan obat dan administrasi. Selain apoteker, asisten apoteker juga berada dalam ruangan ini. 4) Ruang mencuci peralatan, berada dalam satu ruangan dengan ruang apoteker. Tetapi posisi berjauhan dari meja apoteker. 5) Kamar mandi, terletak di dalam pelayanan farmasi, terpisah dari Apotek Wira Sakti, 6) Gudang, berada dalam satu ruangan dengan ruangan apoteker dan asisten apoteker yang dilengkapi dengan AC. Untuk obat berkebutuhan khusus (disimpan dalam temperatur rendah) disimpan di dalam lemari pendingin. b. Pelayanan Farmasi Penataan obat di bagian pelayanan farmasi diurutkan sesuai dengan jenis sediaan dan abjad seperti pada Apotek Wira Sakti. Tetapi, pada celah setiap jenis obat diberi kartu stock barang untuk memudahkan pengawasan terhadap jumlah obat yang keluar. Pada bagian pelayanan farmasi ini, resep yang dilayani hanya resep yang diperuntukkan bagi pasien dari kalangan militer (keluarga, PNS, dan karyawan lainnya) sehingga tidak ada penarikan biaya dalam setiap penebusan resepnya. Selain itu, terdapat beberapa jenis obat yang diproduksi khusus oleh TNI yang berlabel Lafiad yang biasanya dalam bentuk sediaan tablet dan Labiamed yang biasanya dalam bentuk sediaan cairan/sirup. Namun pada penataan antara obat yang dibuat oleh industri umum dan industri khusus TNI tidak dibedakan. Secara garis besar penataan obat di Pelayanan Farmasi adalah sebagai berikut : 1) Obat sediaan tablet dan kapsul berada pada rak yang berada di ujung bagian Selatan dan Utara, 14
  • 19. 2) Obat sediaan injeksi berada di ujung Selatan bersebelahan dengan rak penyimpanan obat sediaan padat, 3) Obat sediaan syrup, semi solid berada di antara rak penyimpanan obat sediaan padat, bersebelahan dengan meja peracikan, 4) Alat kesehatan berada pada bagian ujung Barat, 5) Sediaan infus berada pada bagian ujung Barat bersebelahan dengan rak penyimpanan alat kesehatan, 6) Obat narkotika-psikotropika disimpan dalam lemari khusus yang terletak bersebalahn dengan meja kerja apoteker, 7) Obat berkebutuhan khusus (harus disimpan dalam temperatur rendah) disimpan di dalam lemari pendingin, 8) Obat yang baru datang di data dalam gudang, diberi tanda/tanggal kadaluarsa pada luar kemasan. Kemudian diurutkan sesuai dengan abjad dan tanggal kadaluarsa dan jenis sediaan. Sedangkan penataan ruangan di Pelayanan Farmasi adalah sebagai berikut: 1) Ruang tunggu, terdiri dari 2 jenis ruang tunggu. Ruang tunggu untuk kalangan militer tertentu berada di luar bagian pelayanan farmasi. Untuk kalangan perwira militer berada di dalam bagian depan ruangan pelayanan farmasi. 2) Ruang peracikan dan administrasi obat yang tergabung dengan rak penyimpanan obat. 3) Ruang apoteker, berada di sebelah Utara meja administrasi dan peracikan obat, bersebelahan dengan lemari khusus penyipanan obat narkotika-psikotropika 4) Ruang mencuci, berada dalam satu ruangan dengan ruang peracikan, ruang administrasi, dan rak penyimpanan obat 5) Kamar mandi, berada di sebelah ruang mencuci 6) Gudang, terbagi menjadi 2 bagian. Gudang 1 berisi sediaan syrup, obat kumur, sediaan semi solid seperti salep, krim, dll. Gudang 2 berisi sediaan padat, sediaan injeksi, dan obat narkotika-psikotropika. Untuk obat berkebutuhan khusus (disimpan dalam temperatur rendah) disimpan di dalam lemari pendingin. 15
  • 20. Denah Apotek Pelayanan Farmasi RSAD TK III Baladhika Husada Jember 1 3 2 15 16 4 14 5 17 11 18 21 10 20 21 6 19 9 13 12 7 22 12 23 8 27 24 26 25 U 16
  • 21. Keterangan : 1. Meja pelayanan 2. Meja kerja administrasi 3. Lemari pendingin 4. Toilet 5. Lemari sediaan tablet abjad A-L 6. Lemari sediaan injeksi 7. Lemari alat kesehatan 8. Box sediaan infusa 9. Lemari box sirup,sediaan infusa,dan box peerkamen 10. Lemari sediaan tablet abjad M-Z 11. Lemari perlengkapan dan etiket 12. Lemari sediaan sirup dan semisolid 13. Meja pelayanan resep 1 14. Meja pelayanan resep 2 15. Meja Kepala Instalasi Farmasi 16. Meja peracikan sediaan liquid 17. Lemari sediaan psikotropika/narkotika 18. Loker 19. Lemari berkas 1 20. Lemari berkas 2 21. Gudang sediaan sirup dan semisolid 22. Lemari sediaan tablet abjad O-Z 23. Lemari sediaan psikotropika/narkotika 24. Lemari sediaan injeksi 25. Lemari sediaan tablet abjad G-L 26. Lemari Sediaan tablet abjad A-F 27. Meja administrasi Denah Apotek Wira Sakti RSAD TK III Baladhika Husada Jember 17
  • 22. D E c A F H G B I J S T U K L R U Q P O N M 18
  • 23. Keterangan: A. Ruang tunggu B. Meja penerimaan resep C. Penyimpanan sediaan injeksi D. Penyimpanan obat bentuk tablet E. Penyimpanan cairan infus F. Penyimpanan cairan infus G. Meja administrasi 2 H. Meja peracikan dan penyimpanan sirup I. Penyimpanan alat kesehatan J. Meja administrasi 1 K. Tempat telepon L. Meja perlengkapan kefarmasian M. Tempat pengeringan alat N. Wastafel O. Lemari pendingin P. Penyimpanan obat obat dalam jumlah besar Q. Penyimpanan obat narkotik/psikotropik R. Meja apoteker pengelola apotek S. Penyimpanan sediaan injeksi T. Meja kepala asisten apotek U. Penyimpanan alat kesehatan 19
  • 24. 2.2 Struktur Organisasi (SDM) Kainstalfarmasi Drs. M. Arifin F, Apt Mayor Ckm NRP. 1910056930867 Tur Obat I Tur Gudang I Turmin Resep I Turyan Ida Lestari Dudung Drajad Sampurna Ririn Tunjungsari Suhartono PNS.II/d NIP.195910181984032002 PNS.II/c NIP.198001102002121002 PNS.II/d NIP.197606231998032003 PNS.I/d NIP.196902112003121001 Tur Gudang II Turmin Resep II Ninik Ikhayanti PNS.II/b NIP.19504052005012005 20
  • 25. Sampai saat ini, jumlah personel organik RSAD TK. III Baladhika Husada Jember berjumlah 161 orang dengan rincian sebagai berikut : i. TNI : 45 orang ii. PNS : 58 orang iii. Honorer : 58 orang 2.2 Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam usaha untuk memperlancar dan memudahkan pelayanan, maka Instalasi Farmasi melakukan pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing karyawan. Sumber daya manusia di Instalasi Farmasi RSAD TK III Baladhika Husada terdiri dari: 1) Kepala Instalasi Farmasi Tugas pokok dan fumgsi jabatannya yaitu sebagai pelaksana Karumkit di bidang dukungan pelayanan kes, dik dan penelitian serta pengembangan bidang pelayanan obat dan suplay medis serta Har alkes terbatas. Bertanggung jawab kepada karumkit dan dalam pelaksanaan tugas melakukan koordinasi dengan Ketua Komite Medik yang dalam pelaksanaan tugas sehari – hari secara keseluruhan yang dibantu oleh para Kasubinstal. Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan dan membawahi: a) Gudang obat dan alat kesehatan b) Pelayanan c) Distribusi d) Perencanaaan dan evaluasi e) Pengembangan farmasi f) Tata usaha farmasi Tugas dan Wewenang Kepala Instalasi Farmasi RSAD TK III Baladhika Husada Jember adalah: 1. Merencanakan, menyelenggarakan / melaksanakan pelayanan kefarmasian. 2. Merencanakan dan menyediakan matkes meliputi obat – obatan dan suplay medis. 21
  • 26. 3. Melaksanakan kegiatan informasi obat, material kesehatan serta monitoring efek samping dari obat tersebut. 4. Menyelenggarakan pemeliharaan alkes serta meliputi serta pemeliharaan berkala dan perbaikan tingkat ringan sedangkan untuk perbaikan tingkat sedang dan berat dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak lain. 5. Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan piranti linak pelayanan obat, suplay medis serta pemeliharaan alat kesehatan. 6. Melaksanakan pembinaan personil dilingkungan instalasifarmasi. 7. Melaporkan pelaksanaan tugas secara periodik kepada Kepala Rumah Sakit. 2) TUR OBAT Tugas pokok dan fungsi jabatannya adalah menyelenggarakan pengaturan dukungan obat – obatan serta membantu tugas Kainstal dalam rangka mendukung kinerja Kainstal pada penderita rawat jalan dan rawat inap. Rincian tugasnya yaitu : 1. Membantu menyelenggara / melaksanakan pelayanan kefarmasian. 2. Membantu menyediakan matkes meliputi obat – obatan dan suplay medis. 3. Melaksanakan kegiatan informasi obat, material kesehatan serta memonitoring efek samping dari obat tersebut. 4. Mendukung memelihara alkes meliputi pemeliharaan berkala dan perbaikan tingkat ringan sedangkan untuk perbaikan sedang dan berat dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak lain. 5. Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan piranti lunak pelayanan obat, suplay medis serta pemeliharaan alat kesehatan 6. Melaporkan pelaksanaan tugas secara periodik kepada kainstalfarmasi. 3) TUR GUDANG Tugas pokok dan fungsi jabatannya adalah menyelenggarakan pengaturan dukungan obat – obatan serta membantu tugas Kainstal dalam rangka mendukung kinerja Kainstal pada penderita rawat jalan dan rawat inap. Rincian Tugasnya antara lain : 22
  • 27. 1. Membantu menyelenggarakan / melaksanakan pelayanan kefarmasian. 2. Membantu menyediakan matkes meliputi obat – obatan dan suplay medis. 3. Melaksanakan kegiatan informasi obat, material kesehatan serta memonitoring efek samping dari obat tersebut. 4. Mendukung memelihara alkes meliputi pemeliharaan berkala dan perbaikan tingkat ringan sedangkan untuk perbaikan sedang dan berat dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak lain. 5. Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan piranti lunak pelayanan obat, suplay medis serta pemeliharaan alat kesehatan 6. Melaksanakan pembinaan personil dilingkungan instalasi farmasi. 7. Melaporkan pelaksanaan tugas secara periodik kepada kainstalfarmasi. 4) TURMIN RESEP I Tugas dan fungsi jabatan yaitu melaksanakan pelayanan dibidang dukungan Farmasi serta pelayanan kesehatan di unit farmasi dalam penelitian dan permintaan dosis obat yang diperlukan. Rincian tugasnya yaitu : 1. Melaksanakan penelitian obat sesuai dengan ketentuan. 2. Meneliti isi dari permintaan obat. 3. Memberikan pelayanan resep yang ada sesuai dengan ketentuan Depkes. 5) TURYAN Tugas pokok dan fungsi jabatan yaitu mengatur pelayanan dan membantu kinerja kainstal terhadap permintaan obat. Rincian tugasnya yaitu : 1. Menerima penerimaan resep dari dalam perawatan maupun dari tiap bagian. 2. Menyusun dan mencatat jumlah resep 3. Melayani tiap permintaan dari resep. 4. Melayani keluarnya obat yang telah diperiksa oleh asisten apoteker. 6) TURMIN RESEP II 23
  • 28. Tugas pokok dan fungsi jabatannya adalah melaksanakan pelayanan dibidang dukungan Farmasi serta pelayanan kesehatan di unit farmasi dalam penelitian dan permintaan dosis obat yang diperlukan Rincian tugasnya meliputi : 1. Melaksanakan penelitian obat sesuai dengan ketentuan. 2. Meneliti isi dari permintaan obat. 3. Memberikan pelayanan resep yang ada sesuai dengan ketentuan Depkes. 2.3 Bidang kegiatan Kegiatan yang dilakukan yaitu kegiatan di Instalasi Farmasi RSAD TK III Baladhika Husada yang terdiri dari : 1. Tur Obat 1 2. Tur Gudang 1  Tur Gudang 2 3. Turmin Resep 1  Tur Resep 2 4. Turyan Selain itu, Kegiatan Farmasi di RSAD TK III Baladhika Husada juga dilakukan Konseling, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada pasien tentang : a. Aturan pemakaian obat b. Cara penggunaan obat c. Lama pemakaian obat d. Indikasi obat e. Efek samping obat yang digunakan 24
  • 29. BAB III HASIL KEGIATAN 3.1 Pelaksanaan di Apotek Pelayanan Farmasi Apotek di pelayanan farmasi khusus untuk anggota TNI, keluarga anggota TNI yang berhak, dan Pegawai Negeri Sipil instansi TNI yang diberikan secara gratis. Di apotek pelayanan farmasi obat – obat dan alat kesehatan diperoleh dari dropping oleh GUDKESRAH ( Gudang Kesehatan Daerah), dulu proses dropping obat tiap 3 bulan sekali akan tetapi sekarang tiap bulan. Apotek mempunyai stok obat di gudang dan apotek, obat – obat di gudang harus di beri tanda kapan waktu kadaluarsanya sehingga dapat memudahkan untuk pendistribusian obat dan penggunaan obat mana yang akan digunakan terlebih dahulu. Selain itu letak obat juga dibedakan dari jenis dan bentuk sediaannya misalnya obat-obat tablet diletakkan pada rak tersendiri, begitu pula dengan sediaan yang lainnya seperti sirup, krim dan sediaan narkotik dan psikotropik diletakkan pada lemari tersendiri sehingga susunannya tertata rapi dan mudah dicari. Tiap-tiap obat harus di beri kartu stok obat agar petugas dapat memantau obat yang keluar dan masuk yang nantinya akan di catat dalam buku penggunaan obat, sehingga keluar masuknya obat dapat dipantau. Pada kartu stok obat tidak boleh ada coretan jika ada yang salah harus di tanda tangani oleh apoteker lalu dilanjutkan lagi penulisannya untuk mengantisipasi terjadinya manipulasi data. Apabila ada obat yang diminta pasien tidak ada dalam apotek dan gudang maka petugas memesan obat tersebut pada apotek rekanan dengan sistem pembayaran di belakang artinya mengambil obatnya terlebih dahulu kemudian pembayarannya menunggu dropping dari GUDKESRAH atau uang pada bulan berikutnya. Sehingga apotek rekanan harus apotek besar agar tidak mengalami kebangkrutan. Apabila obat yang diminta pasien sifatnya darurat, apotek pelayanan farmasi bisa menggunakan obat yang ada di Apotek Wira Sakti dengan sistem pinjam sehingga jika obat tersebut sudah ada, apotek pelayanan farmasi mengembalikan obat yang telah dipinjam tersebut. Di pelayanan Farmasi ini tidak perlu ada buku daftar harga karena obat – obat diberikan kepada pasien secara gratis dan hanya perlu mencatat obat apa saja yang diminta pasien agar pengeluaran dan pemasukan obat dapat terkontrol dengan baik. 25
  • 30. 3.2 Pelaksanaan di Apotek Wira Sakti Pelayanan resep di apotek Wira Sakti berbeda dengan apotek pelayanan dinas karena apotek ini khusus untuk penderita umum dan pembayarannya menjadi satu dengan administrasi rumah sakit yang nantinya bagian administrasi menyetor uangnya ke apotek Wira Sakti. Oleh karena itu di Apotek Wira Sakti ini perlu adanya daftar harga obat untuk memudahkan proses administrasi. Apotek ini merupakan apotek milik koperasi sehingga pengelolaannya harus dikontrol. Administrasi obat yang tertib yaitu keluar masuknya obat yang terkendali, selain itu kartu stok obat harus rapi sehingga diketahui obat yang jalan dan obat yang macet. Obat yang di ambil oleh apotek harus berasal dari distributor yang jelas, sehingga tidak khawatir jika ada pemeriksaan obat-obat apotek oleh Dinas Kesehatan selain itu juga untuk menjaga keamanan pasien yang menggunakan obat tersebut. Tiap –tiap obat harus di beri kartu stok agar dapat memantau banyaknya obat yang masuk dan keluar. Sehingga obat yang sering dibeli / diminta pasien perlu dipesan lagi pada distributor sedangkan obat yang permintaannya sedikit tidak perlu dipesan. Biasanya obat –obat di Apotek Wira Sakti ini dibeli langsung dari Pedegang Besar Farmasi (PBF) dan boleh mengambil di gudang. Untuk pengelolaan uang dan obat harus benar – benar diawasi agar tidak mengalami defisit, biasanya pembukuannya menggunakan buku khusus dan di buat neraca sehingga keuangan dapat terkontrol dengan baik. Untuk obat narkotik dan psikotropik pembukuannya dipisah. Untuk obat daftar G penggunaannya harus atas persetujuan apoteker walaupun PSA (Pemilik Saham Apotek) menyetujui pemakaian ataupun pembelian obat tersebut. Dalam sebuah apotek, apoteker pengelola apotek (APA) mempunyai peran yang sangat penting yaitu sebagai seseorang pemimpin yang harus menjadi teladan yang baik bagi semua karyawannya. Tugas dan kewajiban apoteker pengelola apotek meliputi : 1. Memimpin seluruh kegiatan apotek. 2. Mengatur, melaksanakan dan mengawasi administrasi yang meliputi :  Administrasi kefarmasian  Administrasi penjualan  Administrasi personalia 26
  • 31. Administrasi inventaris  Administrasi bidang umum 3. Membayar pajak yang berhubungan dengan apotek  Meningkatkan omset  Mengadakan pembelian menurut prosedur  Melakukan kegiatan untuk pengembangan Apoteker pengelola apotek juga mempunyai tanggung jawab dalam : 1. Bidang keuangan, penggunanan secara efisien, pengamanan dan kelancarannya. 2. Bidang Persediaan Barang, pengadaan yang sehat, ketertiban dalam penyimpanan dan pengamanan. 3. Bidang Inventaris, penggunaan seefisien mungkin. 4. Bidang Umum, kelancaran keamanan penyimpanan. 3.2.2 Alur pelayanan resep a. Pelayanan Resep Dokter Pelayanan resep dokter meliputi : 1. Penerimaan resep dokter Setelah resep diterima, di teliti kebenaran dan kelengkapan resep kemudian di beri harga. 2. Kasir memanggil pasien dan memberitahukan harga obat yang harus dibayar. Lalu ditanyakan apakah mau membayar lunas / kredit (khusus pasien rawat inap) 3. Resep di catat dalam buku sesuai dengan nomor peracikan, yang meliputi :  No. Urut pasien  Nama pasien  Jumlah resep yang ditebus  Harga obat yang ditebus 4. Resep yang diracik sesuai dengan resep dokter di beri etiket.  Untuk resep yang mengandung narkotik / psikotropika pengambilan obatnya di sertai dengan pencatatan di buku khusus dan kartu stock. Untuk mempermudah pengecekan, resep yang mengandung narkotika di beri tanda merah. 27
  • 32. Copy resep diberikan bila resep di tebus sebagian.  Kwitansi diberikan bila pasien memintanya. 5. Obat yang sudah diracik, diteliti ulang sebelum diserahkan pada pasien kemudian diserahkan pada pasien dengan memberikan informasi obat dan cara pemakaiannya. 6. Resep – resep ynag sudah dilayani dikumpulkan dan diurutkan sesuai dengan nomor urut, tanggal, bulan dan tahun pengambilan. Resep-resep tersebut disimpan minimal 3 tahun. Setelah itu resep dapat dimusnahkan dengan disertai berita acara pemusnahan. b. Pelayanan Tanpa Resep Dokter Pelayanan tanpa resep dokter meliputi : a. Obat bebas b. Obat bebas terbatas c. Obat wajib apotek d. Alkes e. Kosmetika Di apotek Wira Sakti, pelayanan tanpa resep dokter hanya untuk alkes saja, karena apotek Wira Sakti hanya melayani pembelian dengan resep dokter dan tidak melayani penjualan bebas. Pembelian alkes tanpa resep dokter, hanya untuk jenis alkes yang ringan. 3.2.3 Pelayanan KIE Pelayanan KIE sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi yang jelas dan benar kepada pasien, mengingat tidak semua pasien mengerti cara pemakaiannya, aturan pakai / dosis, khasiat obat, indikasi, kontra indikasi, efek samping yang mungkin timbul dari suatu obat, serta peringatan dan perhatian bila mempunyai penyakit tertentu. Adapun pelayanan KIE yang dilakukan antara lain : 1. Pelayanan Komunikasi Sebagai asisten apoteker (AA) kita juga berperan sebagai informan yang diwajibkan untuk terus berkomunikasi dengan pasien atu pihaklain yang membutuhkannya. 2. Pelayanan Informasi Pelayanan informasi dapat berupa : a. Memberikan informasi tentang cara pemakaian obat 28
  • 33. Misal : obat yang digunakan melalui dubur, vagina, dll. b. Memberikan informasi dan penjelasan tentang aturan pakai obat agar pasien tidak salah menggunakan obat. 3. Pelayanan Edukasi Pelayanan Edukasi dapat berupa pemberian informasi tentang pengetahuan obat dan penggunaan obat yang efektif kepada pasien ataupun pihak lain yang membutuhkan. 3.2.4 Pengelolaan di Instalasi Farmasi Seorang apoteker pengelola apotek harus bisa berhubungan dengan banyak orang yaitu dengan petugas apotek, dokter, pedagang besar farmasi, dan masyarakat sebagai konsumen. Pengelolaan apotek meliputi beberapa hal antara lain pengelolaan obat dan pengelolaan keuangan. a. Pengelolaan data Di instalasi farmasi RSAD DKT terdiri dari 2 apotek yaitu 1. Rumah Obat : instalasi farmasi yang khusus melayani resep penderita dinas seperti anggota TNI, keluarga anggota TNI dan pegawai negeri sipil instansi TNI. Untuk pasien dinas yang rawat inap harus menunjukkan kartu keluarga KU 1 terlebih dulu. 2. Apotek Wira Sakti : instalasi farmasi yang melayani resep penderita umum, dan juga melayani penderita askes, namun hanya pada kebutuhan alat kesehatan habis pakai saja. b. Pengelolaan Obat Pengelolaan obat meliputi : a. Arus obat masuk (dari pemesanan)  Apotek memesan sejumlah obat dengan menggunakan surat pesanan, kemudian barang yang datang diteliti asisten apoteker yang ditunjuk untuk memeriksa jenis barang, jumlah, keadaan / kwalitas barang, tanggal kadaluarsa, serta mencocokkan dengan faktur pengiriman barang dan surat.  Barang yang sudah diterima dicatat dalam buku stock barang dan buku pemasukan lalu diletakkan sesuai abjad dan bentuk obatnya (kapsul, tablet, infus, injeksi, dll) 29
  • 34. Jika barang banyak maka disimpan digudang dengan menggunakan metode FIFO (First In First Out)  Faktur yang diterima, dihitung harga netto apotik dan harga jualnya kemudian dimasukkan dalam buku daftar harga.  Arus Obat masuk 1. Rumah obat : obat-obatan dan alkes di rumah obat merupakan dropping dari GUDKESRAH (Gudang kesehatan daerah) 2. Apotek Wira sakti : setiap pagi asisten apoteker (AA) bagian order mengecek stok obat yang menipis untuk langsung diorder ke PBF menggunakan surat pesanan yang di tanda tangani Apoteker. Surat pesanan (sp) terdiri rangkap 2 yaitu: a. Lembar pertama (asli) untuk diberikan pada PBF b. Lembar kedua (copy) untuk disimpan sebagai arsip apotek, digunakan untuk mengecek kembali obat yang dipesan setelah permintaan barang telah dikirim oleh PBF. 1. Barang / obat yg datang fakturnya ditulis di buku faktur. 2. Faktur yang telah ditulis diserahkan ke bagian stok barang untik di masukkan ke kartu stok barang, lalu faktur disimpan. 3. Jikaa da resep yang obatnya tidak tersedia di apotek maka apotek UP ke apotek rekanan, setelah barang datang faktur / nota pembelian dari apotek rekanan ditulis ke buku faktur dan diserahkan ke bagian stok barang untuk di masukkan ke kartu stok barang. b. Penyimpanan barang  Penyimpanan barang untuk penjualan bebas Untuk obat – obat / perbekalan farmasi yang dijual bebas diletakkan di tempat yang yang mudah dilihat oleh pasien. Untuk obat pemakaian dalam dan luar letaknya dipisahkan.  Penyimpanan obat diruang peracikan Obat – obat disusun secara urut menurut abjad dan bentuk sediaannya, misal : untuk obat-obat injeksi diletakkan di rak / lemari tersendiri. 30
  • 35.  Penyimpanan obat narkotik Untuk obat narkotik disimpan di lemari yang menempel pada dinding tembok, lemari tersebut dibagi menjadi 2 bagian yaitu : a. Bagian pertama digunakan untuk obat psikotropika dan narkotika yang digunakan sehari – hari, b. Bagian kedua untuk persediaan obat psikotropika dan narkotika.  Penyimpanan barang di gudang Barang-barang yang datang disimpan di gudang sesuai dengan abjad dan bentuk sediaan, untuk obat golongan antibiotik tanggal kadaluarsanya di catat dalam buku khusus untuk memudahkan pemantauan dan harus sring diperiksa. Untuk sediaan yang termolabil disimpan di lemari pendingin. Semua obat-obat diatas disimpan dengan metode FIFO. c. Arus barang keluar Setiap terjadi penjualan / pengeluaran barang diadakan pencatatan seperti :  Jumlah masing-masing barang yang keluar pada kartu stock,  Pencatatan hasil penjualan bebas maupun dengan resep dokter di buku penjualan,  Barang yang habis atau menipis dicatat di buku defecta.  Arus obat keluar 1. Rumah Obat : Obat yg keluar dari rumah obat di tujukan untuk pasien dinas, antara lain : anggota TNI dan keluarganya, PNS instansi TNI, baik yang rawat inap maupun rawat jalan. 2. Apotek Wira Sakti : Obat yang keluar dari apotek Wira Sakti ditujukan untuk pasien umum, baik yang rawat inap maupun rawat jalan. Apotek juga melayani penderita askes namun hanya pada kebutuhan alkes habis pakai (tidak melayani obat) kecuali untuk obat-obatan daftar DPHO (Daftar Pelaporan Harga Obat). c. Pengelolaan keuangan 1. Arus uang masuk Untuk arus uang masuk hanya ada di apotek Wira Sakti karena di Rumah Obat melakukan penjualan obat pada penderita dinas secara gratis. Arus uang yang masuk diperoleh dari penjualan tunai atau kredit. Penjualan kredit berasal dari pasien rawat 31
  • 36. inap yang akan di bayar jika pasien akan pulang, sedangkan penjualan tunai diperoleh dari pembelian obat oleh pasien yang rawat jalan. Arus uang masuk di Apotek Wira Sakti meliputi : a. Pendapatan tunai per hari dari bagian administrasi di setorkan ke bendahara apotek, b. Untuk penderita rawat inap pembayaran obat dilakukan setelah pasien pulang. 2. Arus uang yang keluar Arus uang keluar di Apotek Wira Sakti yaitu Apotek Wira Sakti melakukan pembayaran regular ke PBF yang dibuka setiap hari sesuai dengan keuangan yang telah di anggarkan oleh apotek. Untuk pengeluaran biaya pembelian alat tulis kantor, dan biaya lain2 dilakukan atas pengetahuan dan pertanggungjawaban apoteker dan kepala apotek. Uang yang keluar harus dibuatkan nota, kwitansi, faktur bermaterai. Arus uang yang keluar digunakan untuk :  Membeli perbekalan farmasi dan perlengkapan apotek yang telah menipis atau habis,  Biaya-biaya fungsional dan non fungsional. Hutang dagang harus di catat dengan teliti. d. Pelaporan Obat di apotek Obat – obat di apotek yang perlu dilaporkan antara lain : 1. Pelaporan Obat narkotika Obat – obat golongan narkotika dilaporkan tiap akhir bulan ke dinas kesehatan kabupaten Jember dalam bentuk CD. Untuk arsip apotek dalam bentuk print out. Lampiran penggunaan narkotika dicatat dalam buku register yang mencakup nomor kode, nama sediaan, satuan persediaan awal dan akhir. 2. Pelaporan Obat Morfin dan Petidin Untuk pelaporan obat morfin dan petidin sama dengan ketentuan pelaporan narkotik, dilaporkan tiap akhir bulan ke dinas kesehatan kabupaten Jember dalam bentuk CD. Untuk arsip apotek dalam bentuk print out. Lampiran penggunaan morfin dan petidin dicatat dalam buku register yang mencakup nomor kode, nama sediaan, satuan persediaan awal dan akhir. 3. Pelaporan Obat Psikotropika 32
  • 37. Untuk pelaporan obat psikotropika tidak jauh berbeda antara pelaporan narkotik dan morfin serta petidin yaitu dilaporkan tiap akhir bulan ke Dinas Kesehatan kabupaten Jember dalam bentuk CD. Untuk arsip apotek dalam bentuk print out. Lampiran penggunaan psikotropika dicatat dalam buku register yang mencakup nomor kode, nama sediaan, satuan persediaan awal dan akhir. 33
  • 38. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dari hasil magang yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Terdapat 2 apotek di RSAD TK III Baladhika Husada Jember yaitu Apotek Pelayanan Farmasi (Rumah Obat) untuk pasien dinas dan Apotek Wira Sakti untuk pasien umum. 2. Obat –obat yang digunakan di Pelayanan Farmasi merupakan dropping dari GUDKESRAH yang dilakukan satu bulan sekali, sedangkan obat – obat di apotek Wira Sakti di beli dari Pedagang Besar Farmasi (PBF). 3. RSAD TK III Baladhika Husada melayani askes tapi hanya untuk alat kesehatan habis pakai saja, tidak termasuk obat – obat kecuali obat daftar DPHO (Daftar Pelaporan Harga Obat). 4. Di Apotek terdapat pelaporan obat-obat yang keluar dan masuk seperti : a. Narkotika b. Morfin dan petidin c. Psikotropika d. Generik 1.2 Saran 1. Perlu dilakukan pengembangan sistem informasi manajemen yang baik untuk peningkatan kualitas pelayanan kepada pasien. 2. Peningkatan mutu dan kualitas SDM melalui pelatihan, baik pengetahuan, keterampilan, maupun kedisiplinan. 3. Perlu adanya KIE pada pasien, sehingga pasien tahu bagaimana cara penggunaan obat yang baik. 4. Perlu dilakukan evaluasi kinerja pegawai secara rutin disertai pelaporannya untuk perbaikan kualitas. 34
  • 39. 5. Perlu evaluasi kepuasaan pasien atas pelayanan yang diberikan sebagai feed back dari pasien. 6. Perlunya peningkatan peran apoteker dalam pelayanan kepada pasien. Sehingga peranan apoteker di rumah sakit yang bersangkutan mengacu pada pasien oriented yang sesuai dengan nine star pharmacy. 35