SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Group 3 
Meningkatnya Peranan Indonesia 
Akibat Orde Baru 
Aisyah Anggun RP 
Annisa Putri Lestari 
Daphi Maulana 
M. Alfarisi 
Regina Agritenia MS 
Samuel Hasibuan
ORDE BARU 
kilas balik sejarah indonesia …
Pokok Materi 
Orde Baru 
Politik Ekonomi Keamanan
Kehidupan Politik Masa Orde Baru 
• Upaya untuk melaksanakan orde baru : 
1. Melakukan pembaharuan menuju perubahan seluruh 
tatanan kehidupan masyarakat berbangsa dan 
bernegara. 
2. Menyusun kembali kekuatan bangsa menuju stabilitas 
nasional guna mempercepat proses pembangunan 
menuju masyarakat adil dan makmur. 
3. Menetapkan Demokrasi Pancasila guna melaksanakan 
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. 
4. Melaksanakan Pemilu secara teratur serta penataan 
pada lembaga-lembaga negara.
Penataan Politik Dalam Negeri 
1. Pembentukan Kabinet Pembangunan 
2. Pembubaran PKI dan Organisasi masanya 
3. Pemilihan Umum 
4. Peran Ganda ABRI 
5. Pemasyarakatan P4 (Pedoman Penghayatan 
dan Pengamalan Pancasila)
1. Kabinet Pembangunan 
Kabinet awal pada masa peralihan kekuasaan (28 Juli 1966) 
adalah Kabinet AMPERA dengan tugas yang dikenal dengan nama Dwi 
Darma Kabinet Ampera yaitu untuk menciptakan stabilitas politik dan 
ekonomi sebagai persyaratan untuk melaksanakan pembangunan 
nasional. Program Kabinet AMPERA yang disebut Catur Karya Kabinet 
AMPERA adalah sebagai berikut : 
 Memperbaiki kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan. 
 Melaksanakan pemilihan Umum dalam batas waktu yakni 5 Juli 1968. 
 Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif untuk kepentingan 
nasional. 
 Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala 
bentuk dan manifestasinya.
Selanjutnya setelah sidang MPRS tahun 1968 menetapkan 
Suharto sebagai presiden untuk masa jabatan 5 tahun maka 
dibentuklah kabinet yang baru dengan nama Kabinet Pemba-ngunan 
dengan tugasnya yang disebut dengan Pancakrida, yang 
meliputi : 
 Penciptaan stabilitas politik dan ekonomi 
 Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima 
Tahun Tahap pertama 
 Pelaksanaan Pemilihan Umum 
 Pengikisan habis sisa-sisa Gerakan 30 September 
 Pembersihan aparatur negara di pusat pemerintahan dan daerah 
dari pengaruh PKI.
2. Pembubaran PKI dan Organisasi 
Massanya 
Suharto sebagai pengemban Supersemar guna menjamin 
keamanan, ketenangan, serta kestabilan jalannya 
pemerintahan maka melakukan : 
• Pembubaran PKI pada tanggal 12 Maret 1966 yang diperkuat 
dengan dikukuhkannya Ketetapan MPRS No. IX Tahun 1966. 
• Dikeluarkan pula keputusan yang menyatakan bahwa PKI sebagai 
organisasi terlarang di Indonesia. 
• Pada tanggal 8 Maret 1966 dilakukan pengamanan 15 orang 
menteri yang dianggap terlibat Gerakan 30 September 1965. Hal ini 
disebabkan muncul keraguan bahwa mereka tidak hendak 
membantu presiden untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.
3. Pelaksanaan 
Pemilu 
Selama masa Orde Baru telah berhasil 
melaksanakan pemilihan umum sebanyak enam kali 
yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali, yaitu: 
tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. 
 Pemilu 1971 
• Pejabat negara harus bersikap netral berbeda dengan 
pemilu 1955 dimana para pejabat negara termasuk 
perdana menteri yang berasal dari partai peserta 
pemilu dapat ikut menjadi calon partai secara formal. 
• Organisasai politik yang dapat ikut pemilu adalah 
parpol yang pada saat pemilu sudah ada dan diakui 
mempunyai wakil di DPR/DPRD. 
• Pemilu 1971 diikuti oleh 58.558.776 pemilih untuk 
memilih 460 orang anggota DPR dimana 360 orang 
anggota dipilih dan 100 orang diangkat. 
• Diikuti oleh 10 organisasi peserta pemilu yaitu Partai 
Golongan Karya (236 kursi), Partai Nahdlatul Ulama 
(58 kursi), Partai Muslimin Indonesia (24 kusi), Partai 
Nasional Indonesia (20 kursi), Partai Kristen Indonesia 
(7 kursi), Partai Katolik (3 kursi), Partai Islam Perti (2 
kursi), Partai Murba dan Partai IPKI (tak satu 
kursipun).
 Penyederhanaan dan Pengelompokan Partai Politik 
Setelah pemilu 1971 maka dilakukan penyederhanakan jumlah 
partai tetapi bukan berarti menghapuskan partai tertentu sehingga 
dilakukan penggabungan (fusi) sejumlah partai. Sehingga 
pelaksanaannya kepartaian tidak lagi didasarkan pada ideologi 
tetapi atas persamaan program. Penggabungan tersebut 
menghasilkan tiga kekuatan sosial-politik, yaitu : 
• Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan fusi dari NU, 
Parmusi, PSII, dan Partai Islam Perti yang dilakukan pada tanggal 5 
Januari 1973 (kelompok partai politik Islam) 
• Partai Demokrasi Indonesia (PDI), merupakan fusi dari PNI, Partai 
Katolik, Partai Murba, IPKI, dan Parkindo (kelompok partai politik 
yang bersifat nasionalis). 
• Golongan Karya (Golkar)
 Pemilu 1977 
• Sebelum dilaksanakan Pemilu 1977 pemerintah bersama DPR 
mengeluarkan UU No.3 tahun 1975 yang mengatur mengenai 
penyederhanaan jumlah partai sehingga ditetapkan bahwa terdapat 2 
partai politik (PPP dan PDI) serta Golkar. Hasil dari Pemilu 1977 yang 
diikuti oleh 3 kontestan menghasilkan 232 kursi untuk Golkar, 99 kursi 
untuk PPP dan 29 kursi untuk PDI. 
 Pemilu 1982 
• Pelaksanaan Pemilu ketiga pada tanggal 4 Mei 1982. Hasilnya perolehan 
suara Golkar secara nasional meningkat. Golkar gagal memperoleh 
kemenangan di Aceh tetapi di Jakarta dan Kalimantan Selatan Golkar 
berhasil merebut kemenangan dari PPP. Golkar berhasil memperoleh 
tambahan 10 kursi sementara PPP dan PDI kehilangan 5 kursi.
 Pemilu 1987 
• Pemilu tahun 1987 dilaksanakan pada tanggal 23 April 1987. Hasil dari Pemilu 1987 
adalah : 
• PPP memperoleh 61 kursi mengalami pengurangan 33 kursi dibanding dengan 
pemilu 1982 hal ini dikarenakan adanya larangan penggunaan asas Islam 
(pemerintah mewajibkan hanya ada satu asas tunggal yaitu Pancasila) dan 
diubahnya lambang partai dari kabah menjadi bintang. 
• Sementara Golkar memperoleh tambahan 53 kursi sehingga menjadi 299 kursi. 
• PDI memperoleh kenaikan 40 kursi karena PDI berhasil membentuk DPP PDI 
sebagai hasil kongres tahun 1986 oleh Menteri Dalam Negeri Soepardjo Rustam. 
 Pemilu 1992 
• Pemilu tahun 1992 diselenggarakan pada tanggal 9 Juni 1992 
menunjukkan perubahan yang cukup mengagetkan. Hasilnya perolehan 
Golkar menurun dari 299 kursi menjadi 282 kursi, sedangkan PPP 
memperoleh 62 kursi dan PDI meningkat menjadi 56 kursi.
 Pemilu 1997 
• Pemilu keenam dilaksanakan pada 29 Mei 1997. Hasilnya: 
• Golkar memperoleh suara mayoritas perolehan suara mencapai 74,51 % dengan 
perolehan kursi 325 kursi. 
• PPP mengalami peningkatan perolehan suara sebesar 5,43 % dengan perolehan 
kursi 27 kursi. 
• PDI mengalami kemerosotan perolehan suara karena hanya mendapat 11 kursi di 
DPR. Hal ini disebabkan karena adanya konflik internal dan terpecah antara PDI 
Soerjadi dan PDI Megawati Soekarno Putri. 
Penyelenggaraan Pemilu yang teratur selama Orde Baru menimbulkan 
kesan bahwa demokrasi di Indonesia sudah tercipta. Apalagi pemilu itu 
berlangsung secara tertib dan dijiwai oleh asas LUBER(Langsung, Umum, Bebas, 
dan Rahasia). 
Kenyataannya pemilu diarahkan pada kemenangan peserta tertentu yaitu 
Golongan Karya (Golkar) yang selalu mencolok sejak pemilu 1971-1997. 
Kemenangan Golkar yang selalu mendominasi tersebut sangat menguntungkan 
pemerintah dimana terjadi perimbangan suara di MPR dan DPR. Perimbangan 
tersebut memungkinkan Suharto menjadi Presiden Republik Indonesia selama 
enam periode pemilihan. Selain itu, setiap Pertangungjawaban, Rancangan 
Undang-undang, dan usulan lainnya dari pemerintah selalu mendapat persetujuan 
dari MPR dan DPR tanpa catatan.
4. Peran Ganda ABRI 
Guna menciptakan stabilitas politik maka pemerintah menempatkan 
peran ganda bagi ABRI yaitu sebagai peran hankam dan sosial. Sehingga 
peran ABRI dikenal dengan Dwifungsi ABRI. Dwifungsi adalah suatu 
doktrin di lingkungan militer Indonesia yang menyebutkan bahwa TNI 
memiliki dua tugas, yaitu pertama menjaga keamanan dan ketertiban 
negara dan kedua memegang kekuasaan dan mengatur negara. Dengan 
peran ganda ini, militer diizinkan untuk memegang posisi di dalam 
Kedudukan TNI dan Polri dalam pemerintahan adalah sama di lembaga 
MPR/DPR dan DPRD mereka mendapat jatah kursi dengan pengangkatan. 
Pertimbangan pengangkatannya didasarkan pada fungsi stabilisator dan 
dinamisator.
5. Pemasyarakatan P4 
• Pada tanggal 12 April 1976, Presiden Suharto mengemukakan gagasan mengenai 
pedoman untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila yaitu 
gagasan Ekaprasetia Pancakarsa. Gagasan tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai 
Ketetapan MPR dalam sidang umum tahun 1978 mengenai “Pedoman 
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila” atau biasa dikenal sebagai P4. 
• Guna mendukung program Orde baru yaitu Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 
secara murni dan konsekuen maka sejak tahun 1978 diselenggarakan penataran P4 
secara menyeluruh pada semua lapisan masyarakat. 
• Tujuan dari penataran P4 adalah membentuk pemahaman yang sama mengenai 
demokrasi Pancasila sehingga dengan pemahaman yang sama diharapkan 
persatuan dan kesatuan nasional akan terbentuk dan terpelihara. Melalui 
penegasan tersebut maka opini rakyat akan mengarah pada dukungan yang kuat 
terhadap pemerintah Orde Baru. 
• Pelaksanaan Penataran P4 tersebut menunjukkan bahwa Pancasila telah 
dimanfaatkan oleh pemerintahan Orde Baru. Hal ini tampak dengan adanya 
himbauan pemerintah pada tahun 1985 kepada semua organisasi untuk 
menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal. Penataran P4 merupakan suatu bentuk 
indoktrinasi ideologi sehingga Pancasila menjadi bagian dari sistem kepribadian, 
sistem budaya, dan sistem sosial masyarakat Indonesia.
Penataan Politik Luar Negeri 
1. Kembali menjadi anggota PBB 
2. Pemulihan hubungan dengan Singapura 
3. Pemulihan hubungan dengan Malaysia 
4. Pembentukan Organisasi ASEAN
1. Kembali menjadi anggota PBB 
• Indonesia kembali menjadi anggota PBB dikarenakan adanya desakan dari 
komisi bidang pertahanan keamanan dan luar negeri DPR GR terhadap 
pemerintah Indonesia. Pada tanggal 3 Juni 1966 akhirnya disepakati 
bahwa Indonesia harus kembali menjadi anggota PBB dan badan-badan 
internasional lainnya dalam rangka menjawab kepentingan nasional yang 
semakin mendesak. Keputusan untuk kembali ini dikarenakan Indonesia 
sadar bahwa ada banyak manfaat yang diperoleh Indonesia selama 
menjadi anggota PBB pada tahun 1950-1964. Indonesia secara resmi 
akhirnya kembali menjadi anggota PBB sejak tanggal 28 September 1966. 
• Kembalinya Indonesia mendapat sambutan baik dari sejumlah negara Asia 
bahkan dari pihak PBB sendiri hal ini ditunjukkan dengan ditunjuknya 
Adam Malik sebagai Ketua Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 
1974. Kembalinya Indonesia menjadi anggota PBB dilanjutkan dengan 
tindakan pemulihan hubungan dengan sejumlah negara seperti India, 
Filipina, Thailand, Australia, dan sejumlah negara lainnya yang sempat 
remggang akibat politik konfrontasi Orde Lama.
2. Pemulihan Hubungan Dengan Singapura 
Sebelum pemulihan hubungan dengan Malaysia Indonesia telah 
memulihkan hubungan dengan Singapura dengan perantaraan Habibur 
Rachman (Dubes Pakistan untuk Myanmar). Pemerintah 
Indonesia menyampikan nota pengakuan terhadap Republik Singapura 
pada tanggal 2 Juni 1966 yang disampikan pada Perdana Menteri Lee Kuan 
Yew. Akhirnya pemerintah Singapurapun menyampikan nota jawaban 
kesediaan untuk mengadakan hubungan diplomatic.
3.Pemulihan Hubungan dengan Malaysia 
• Indonesia segera memulihkan hubungan dengan Malaysia yang 
sejak 1964 terputus. Normalisasi hubungan Indonesia dan 
Malaysia dimulai dengan diadakan perundingan di Bangkok 
pada 29 Mei-1 Juni 1966 yang menghasilkan perjanjian Bangkok, 
yang berisi: 
I. Rakyat Sabah dan Serawak diberi 
kesempatan menegaskan kembali 
keputusan yang telah mereka ambil 
mengenai kedudukan mereka dalam 
Federasi Malaysia. 
II. Pemerintah kedua belah pihak menyetujui 
pemulihan hubungan diplomatik. 
III. Tindakan permusuhan antara kedua belah 
pihak akan dihentikan. 
Peresmian persetujuan pemulihan hubungan Indonesia-Malaysia oleh Adam Malik dan 
Tun Abdul Razak dilakukan di Jakarta tanggal 11 agustus 1966 dan 
ditandatangani persetujuan Jakarta (Jakarta Accord). Hal ini dilanjutkan dengan 
penempatan perwakilan pemerintahan di masing-masing negara..
4. Pembentukan Organisasi ASEAN 
Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan 
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau dikenal ASEAN. ASEAN 
merupakan organisasi regional yang dibentuk atas prakarsa lima 
menteri luar negeri negara-negara di kawasan Asia tenggara. Kelima 
menteri Luar negeri tersebut adalah : 
1. Narsisco Ramos dari Filipina 
2. Adam Malik dari Indonesia 
3. Thanat homan dari Thailand 
4. Tun Abdul Razak dari Malaysia 
5. S. Rajaratnam dari Singapura 
Penandatanganan naskah pembentukan ASEAN dilaksanakan 
pada tanggal 8 Agustus 1967 di bangkok sehingga naskah 
pembentukan ASEAN itu disebut Deklarasi Bangkok.
Kehidupan Ekonomi Masa Orde Baru 
Struktur perekonomian Indonesia pada tahun 1950-1965 dalam 
keadaan kritis. Pada masa Demokrasi Terpimpin, negara bersama aparat 
ekonominya mendominasi seluruh kegiatan ekonomi sehingga mematikan 
potensi dan kreasi unit-unit ekonomi swasta. Sehingga, pada permulaan 
Orde Baru program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan 
ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, 
penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok 
rakyat. 
Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga 
pada awal tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 
% setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang lancarnya program 
pembangunan yang telah direncanakan pemerintah. Secara garis besar, 
upaya pemulihan struktur perekonomian dan pembangunan pada masa 
orde baru, pemerintah menempuh cara sebagai berikut : 
1) Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi 
2) Kerja Sama Luar Negeri 
3) Pembangunan Nasional
Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi 
Untuk mengatasi keadaan ekonomi yang kacau sebagai peninggalan 
pemerintah Orde Lama, pemerintah Orde Baru melakukan langkah-langkah: 
• Memperbaharui kebijakan ekonomi, keuangan, dan pembangunan. 
Kebijakan ini didasari oleh Ketetapan MPRS No. XXIII/MPRS/1966. 
• MPRS mengeluarkan garis program pembangunan, yakni program 
penyelamatan, program stabilisasi dan rehabilitasi. 
Yang dimaksud dengan stabilisasi ekonomi berarti mengendalikan 
inflasi agar harga barang-barang tidak melonjak terus. Dan 
rehabilitasi ekonomi adalah perbaikan secara fisik sarana dan 
prasarana ekonomi. Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan 
sistem ekonomi berencana yang menjamin berlangsungnya 
demokrasi ekonomi ke arah terwujudnya masyarakat adil dan 
makmur berdasarkan Pancasila.
Langkah-langkah yang diambil Kabinet Ampera yang mengacu pada Ketetapan 
MPRS tersebut adalah: 
a) Mendobrak kemacetan ekonomi dan memperbaiki sektor-sektor yang 
menyebabkan kemacetan. Adapun yang menyebabkan terjadinya kemacetan 
ekonomi tersebut adalah: 
• Rendahnya penerimaan negara. 
• Tinggi dan tidak efisiennya pengeluaran negara. 
• Terlalu banyak dan tidak efisiennya ekspansi kredit bank. 
• Terlalu banyak tunggakan hutang luar negeri. 
• Penggunaan devisa bagi impor yang sering kurang berorientasi pada kebutuhan 
prasarana. 
b. Debirokrasi untuk memperlancar kegiatan perekonomian. 
c. Berorientasi pada kepentingan produsen kecil. 
Untuk melaksanakan langkah-langkah penyelamatan tersebut, maka pemerintah 
Orde Baru menempuh cara-cara : 
1. Mengadakan operasi pajak 
2. Melaksanakan sistem pemungutan pajak baru, baik bagi pendapatan 
perorangan maupun kekayaan dengan cara menghitung pajak sendiri dan 
menghitung pajak orang. 
3. Menghemat pengeluaran pemerintah (pengeluaran konsumtif dan rutin), serta 
menghapuskan subsidi bagi perusahaan Negara. 
4. Membatasi kredit bank dan menghapuskan kredit impor.
Kerja sama Luar Negeri 
Pertemuan Tokyo 
• Orde Lama mewariskan utang luar negeri yang sangat 
besar yakni mencapai 2,2-2,7 miliar, sehingga 
pemerintah Orde Baru meminta negara-negara kreditor 
untuk dapat menunda pembayaran kembali utang 
Indonesia. 
• Pada tanggal 19-20 September 1966 pemerintah 
Indonesia mengadakan perundingan dengan negara-negara 
kreditor di Tokyo.
• Pemerintah Indonesia akan melakukan usaha bahwa 
devisa ekspor yang diperoleh Indonesia akan 
digunakan untuk membayar utang yang selanjutnya 
akan dipakai untuk mengimpor bahan-bahan baku. Hal 
ini mendapat tanggapan baik dari negara-negara 
kreditor. Perundinganpun dilanjutkan di Paris, Perancis 
dan dicapai kesepakatan sebagai berikut : 
1. Pembayaran hutang pokok dilaksanakan selama 30 
tahun, dari tahun 1970 sampai dengan 1999. 
2. Pembayaran dilaksanakan secara angsuran, dengan 
angsuran tahunan yang sama besarnya. 
3. Selama waktu pengangsuran tidak dikenakan bunga. 
4. Pembayaran hutang dilaksanakan atas dasar prinsip 
nondiskriminatif, baik terhadap negara kreditor 
maupun terhadap sifat atau tujuan kredit.
Pertemuan Amsterdam 
• Pada tanggal 23-24 Februari 1967 diadakan 
perundingan di Amsterdam, Belanda yang bertujuan 
membicarakan kebutuhan Indonesia akan bantuan luar 
negeri serta kemungkinan pemberian bantuan dengan 
syarat lunas, yang selanjutnya dikenal dengan IGGI 
(Intergovernmental Group for Indonesia). 
• Pemerintah Indonesia mengambil langkah tersebut 
untuk memenuhi kebutuhannya guna pelaksanaan 
program-program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi 
serta persiapan-persiapan pembangunan. 
• Di samping mengusahakan bantuan luar negeri 
tersebut, pemerintah juga berusaha dan telah berhasil 
mengadakan penangguhan serta memperingan syarat-syarat 
pembayaran kembali (rescheduling) hutang-hutang 
peninggalan Orde Lama.
Pembangunan Nasional 
Tujuan Pembangunan nasional adalah menciptakan masyarakat adil dan 
makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan 
Undang-Undang Dasar 1945. Pelaksanaannya pembangunan nasional 
dilakukan secara bertahap yaitu: 
1) Jangka panjang mencakup periode 25 sampai 30 tahun 
2) Jangka pendek mencakup periode 5 tahun (Pelita/Pembangunan Lima 
Tahun), merupakan jabaran lebih rinci dari pembangunan jangka panjang 
sehingga tiap pelita akan selalu saling berkaitan/berkesinambungan. 
Pelaksanaan Pembangunan Nasional yang dilaksanakan pemerintah 
Orde Baru berpedoman pada Trilogi Pembangunan dan Delapan jalur 
Pemerataan. Inti dari kedua pedoman tersebut adalah kesejahteraan bagi 
semua lapisan masyarakat dalam suasana politik dan ekonomi yang stabil. Isi 
Trilogi Pembangunan adalah : 
 Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya 
keadilan sosial bagi seluruh rakyat. 
 Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. 
 Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Selama masa Orde Baru terdapat 6 Pelita, yaitu : 
1) Pelita I (1 April 1969 hingga 31 Maret 1974) 
 Menitik beratkan pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian. 
 Tujuannya adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan 
dasar-dasar bagi pembangunan dalam tahap berikutnya dengan sasaran dalam bidang 
Pangan, Sandang, Perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan 
kesejahteraan rohani. 
2) Pelita II (1 April 1974 hingga 31 Maret 1979.) 
 Menitik beratkan pada sektor pertanian dengan meningkatkan insdutri yang mengolah 
bahan mentah menjadi bahan baku. 
 Sasaran utamanya adalah tersedianya pangan, sandang,perumahan, sarana dan 
prasarana, mensejahterakan rakyat dan memperluas kesempatan kerja. 
 pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7% per tahun. Pada awal pemerintahan Orde 
Baru laju inflasi mencapai 60% dan pada akhir Pelita I laju inflasi turun menjadi 47%. 
Selanjutnya pada tahun keempat Pelita II, inflasi turun menjadi 9,5%. 
3) Pelita III (1 April 1979 hingga 31 Maret 1984.) 
 Menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan 
industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
4) Pelita IV (1 April 1984 hingga 31 Maret 1989.) 
 Titik beratnya adalah sektor pertanian menuju swasembada pangan dan 
meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri sendiri. 
 Terjadi resesi pada awal tahun 1980 yang berpengaruh terhadap perekonomian 
Indonesia. Pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan moneter dan fiskal 
sehingga kelangsungan pembangunan ekonomi dapat dipertahankan. 
5) Pelita V (1 April 1989 hingga 31 Maret 1994.) 
 Titik beratnya pada sektor pertanian dan industri. 
 Indonesia memiki kondisi ekonomi yang cukup baik dengan pertumbuhan ekonomi 
rata-rata 6,8 % per tahun. 
6) Pelita VI (1 April 1994 hingga 31 Maret 1999.) 
 Titik beratnya masih pada pembangunan pada sektor ekonomi yang berkaitan dengan 
industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya 
manusia sebagai pendukungnya. 
 Sektor ekonomi dipandang sebagai penggerak utama pembangunan. Pembangunan 
nasional Indonesia dari pelita ke pelita berikutnya terus mengalami peningkatan 
keberhasilan pembangunan. 
 Pada periode ini terjadi krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara 
termasuk Indonesia. Karena krisis moneter dan peristiwa politik dalam negeri yang 
mengganggu perekonomian menyebabkan rezim Orde Baru runtuh.
Kondisi Keamanan pada masa Orde Baru 
Kondisi keamanan yang terjadi di permulaan 
awal Orde baru sangat kacau dan sulit 
dikendalikan. banyaknya aksi demonstran yang 
sampai menewaskan seorang mahasiswa. 
Keadaan kembali membaik setelah presiden 
soeharto menumpas pki yang menjadi ancaman 
keamanan nasional. 
pada zaman orde baru jarang ditemukan 
demo. Karena siapa saja yang berani menentang 
oeharto akan menerima hukuman yang berat.
kopkamtib 
• Presiden Soeharto menggunakan kopkamtib untuk memelihara dan 
meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban di dalam rangka 
mewujudkan stabilitas nasional sebagai syarat mutlak bagi 
berhasilnya pelaksanaan Repelita pada khususnya dan 
pembangunan jangka panjang pada umumnya. 
• Selama 23 tahun dari pemerintahan Orde Baru, Kopkamtib telah 
menjadi gugus tugas pemerintah militer untuk melaksanakan 
kegiatan keamanan dan intelejen. Lewat serangkaian kegiatan 
tersebut, Kopkamtib dapat menggunakan seluruh aset dan 
personalia pemerintahan sipil di Indonesia demi kepentingan apa 
yang disebut pemerintah Orde Baru sebagai mempertahankan 
pelaksanaan pembangunan yang berdasarkan Pancasila dan UU 
1945.
Bakorstanas 
• Tahun 1988, Presiden Soeharto membubarkan 
lembaga ini (kopkamtib) dan menggantikannya 
dengan Badan Koordinasi Bantuan Pemantapan 
Stabilitas Nasional (Bakorstanas). Bakorstanas 
bertujuan memulihkan, mempertahankan dan 
meningkatkan stabilitas nasional, juga bertindak 
sebagai penasehat dan dikepalai oleh Panglim 
ABRI yang langsung melapor kepada presiden. 
Walaupun begitu hampir seluruh staf Kopkamtib 
dan seluruh peran yang dimainkan oleh 
organisasi terdahulu juga dilakukan oleh Lembaga 
baru ini.

More Related Content

What's hot

Masa Order Baru
Masa Order BaruMasa Order Baru
Masa Order BaruYABES HULU
 
masa pemerintahan orde baru
masa pemerintahan orde baru masa pemerintahan orde baru
masa pemerintahan orde baru Winda Sabrina
 
Politik indonesia pada masa orde baru
Politik indonesia pada masa orde baruPolitik indonesia pada masa orde baru
Politik indonesia pada masa orde baruPelangiHerman
 
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruNurul Ma'rifah
 
Makalah orde baru
Makalah orde baruMakalah orde baru
Makalah orde baruKinza_com
 
Kebijakan Politik pada Masa Orde Baru
Kebijakan Politik pada Masa Orde BaruKebijakan Politik pada Masa Orde Baru
Kebijakan Politik pada Masa Orde BaruAnggie Noer Fietrie
 
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesiaSistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesiaDian Mardiana
 
Indonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baruIndonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baruMembangun city
 
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasiSistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasievarahma70
 
Orde baru
Orde baruOrde baru
Orde baruLeni L
 
Dari orde baru ke reformasi
Dari orde baru ke reformasiDari orde baru ke reformasi
Dari orde baru ke reformasiYunus Thariq
 
Bab 1 masa orde baru XII - IPA
 Bab 1 masa orde baru XII - IPA Bab 1 masa orde baru XII - IPA
Bab 1 masa orde baru XII - IPAtaufiqn16
 
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)Cahya Mustikaroh
 
Proses menguatnya peran negara pada masa orde baru
Proses menguatnya peran negara pada masa orde baruProses menguatnya peran negara pada masa orde baru
Proses menguatnya peran negara pada masa orde baruDestina Destina
 

What's hot (20)

Masa Order Baru
Masa Order BaruMasa Order Baru
Masa Order Baru
 
masa pemerintahan orde baru
masa pemerintahan orde baru masa pemerintahan orde baru
masa pemerintahan orde baru
 
Politik indonesia pada masa orde baru
Politik indonesia pada masa orde baruPolitik indonesia pada masa orde baru
Politik indonesia pada masa orde baru
 
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
 
Makalah orde baru
Makalah orde baruMakalah orde baru
Makalah orde baru
 
Kelahiran Orde Baru
Kelahiran Orde BaruKelahiran Orde Baru
Kelahiran Orde Baru
 
Kebijakan Politik pada Masa Orde Baru
Kebijakan Politik pada Masa Orde BaruKebijakan Politik pada Masa Orde Baru
Kebijakan Politik pada Masa Orde Baru
 
File
FileFile
File
 
Bab 8 sni 6
Bab 8 sni 6Bab 8 sni 6
Bab 8 sni 6
 
Bab 8 b
Bab 8 bBab 8 b
Bab 8 b
 
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesiaSistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia pada masa awal kemerdekaan indonesia
 
Indonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baruIndonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baru
 
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasiSistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
 
Orde baru
Orde baruOrde baru
Orde baru
 
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde BaruKebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
 
Dari orde baru ke reformasi
Dari orde baru ke reformasiDari orde baru ke reformasi
Dari orde baru ke reformasi
 
Bab 1 masa orde baru XII - IPA
 Bab 1 masa orde baru XII - IPA Bab 1 masa orde baru XII - IPA
Bab 1 masa orde baru XII - IPA
 
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
 
Proses menguatnya peran negara pada masa orde baru
Proses menguatnya peran negara pada masa orde baruProses menguatnya peran negara pada masa orde baru
Proses menguatnya peran negara pada masa orde baru
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 

Similar to indonesia akibat orde baru

Orde Baru dalam Bidang Politik.di Indone
Orde Baru dalam Bidang Politik.di IndoneOrde Baru dalam Bidang Politik.di Indone
Orde Baru dalam Bidang Politik.di Indoneudinwahyudin9
 
Orde Baru dalam Bidang Politik.pptx
Orde Baru dalam Bidang Politik.pptxOrde Baru dalam Bidang Politik.pptx
Orde Baru dalam Bidang Politik.pptxudin100
 
Kehidupan Politik Masa Orde Baru.docx
Kehidupan Politik Masa Orde Baru.docxKehidupan Politik Masa Orde Baru.docx
Kehidupan Politik Masa Orde Baru.docxbrotherjack1
 
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai SekarangPolitik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai SekarangLana Karyatna
 
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi PancasilaDinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasilaafifahdhaniyah
 
Pemilu dalam Sejarah Republik Indonesia.pdf
Pemilu dalam Sejarah Republik Indonesia.pdfPemilu dalam Sejarah Republik Indonesia.pdf
Pemilu dalam Sejarah Republik Indonesia.pdffarhansyukri1
 
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - NamaPPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - NamaFauzanHabibAlHadad
 
Partai politik present
Partai politik presentPartai politik present
Partai politik presentEka Widyastuti
 
PKN PDmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmF.pdf
PKN PDmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmF.pdfPKN PDmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmF.pdf
PKN PDmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmF.pdfpacarjeje
 
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpinKehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpinsugay32
 
PPT ORDE BARU.pptx
PPT ORDE BARU.pptxPPT ORDE BARU.pptx
PPT ORDE BARU.pptxAliNurAlfian
 
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasila
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasilaPeriodisasi perkembangan demokrasi pancasila
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasilaafifahdhaniyah
 
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...inka -chan
 

Similar to indonesia akibat orde baru (20)

Orde Baru dalam Bidang Politik.di Indone
Orde Baru dalam Bidang Politik.di IndoneOrde Baru dalam Bidang Politik.di Indone
Orde Baru dalam Bidang Politik.di Indone
 
Orde Baru dalam Bidang Politik.pptx
Orde Baru dalam Bidang Politik.pptxOrde Baru dalam Bidang Politik.pptx
Orde Baru dalam Bidang Politik.pptx
 
Kehidupan Politik Masa Orde Baru.docx
Kehidupan Politik Masa Orde Baru.docxKehidupan Politik Masa Orde Baru.docx
Kehidupan Politik Masa Orde Baru.docx
 
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai SekarangPolitik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
 
Presentasi tugas bu probo
Presentasi tugas bu proboPresentasi tugas bu probo
Presentasi tugas bu probo
 
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi PancasilaDinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
 
Pemilu dalam Sejarah Republik Indonesia.pdf
Pemilu dalam Sejarah Republik Indonesia.pdfPemilu dalam Sejarah Republik Indonesia.pdf
Pemilu dalam Sejarah Republik Indonesia.pdf
 
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - NamaPPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
 
Partai politik present
Partai politik presentPartai politik present
Partai politik present
 
Kir sejarah
Kir sejarahKir sejarah
Kir sejarah
 
PKN PDmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmF.pdf
PKN PDmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmF.pdfPKN PDmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmF.pdf
PKN PDmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmF.pdf
 
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpinKehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
 
PPT ORDE BARU.pptx
PPT ORDE BARU.pptxPPT ORDE BARU.pptx
PPT ORDE BARU.pptx
 
Demokrasi liberal sampai reformasi
Demokrasi liberal sampai reformasiDemokrasi liberal sampai reformasi
Demokrasi liberal sampai reformasi
 
Sejarah 131129184832-phpapp01
Sejarah 131129184832-phpapp01Sejarah 131129184832-phpapp01
Sejarah 131129184832-phpapp01
 
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasila
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasilaPeriodisasi perkembangan demokrasi pancasila
Periodisasi perkembangan demokrasi pancasila
 
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
 
Kwn
KwnKwn
Kwn
 
Kwn
KwnKwn
Kwn
 
Kwn
KwnKwn
Kwn
 

Recently uploaded

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

indonesia akibat orde baru

  • 1. Group 3 Meningkatnya Peranan Indonesia Akibat Orde Baru Aisyah Anggun RP Annisa Putri Lestari Daphi Maulana M. Alfarisi Regina Agritenia MS Samuel Hasibuan
  • 2. ORDE BARU kilas balik sejarah indonesia …
  • 3. Pokok Materi Orde Baru Politik Ekonomi Keamanan
  • 4. Kehidupan Politik Masa Orde Baru • Upaya untuk melaksanakan orde baru : 1. Melakukan pembaharuan menuju perubahan seluruh tatanan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. 2. Menyusun kembali kekuatan bangsa menuju stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan menuju masyarakat adil dan makmur. 3. Menetapkan Demokrasi Pancasila guna melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. 4. Melaksanakan Pemilu secara teratur serta penataan pada lembaga-lembaga negara.
  • 5. Penataan Politik Dalam Negeri 1. Pembentukan Kabinet Pembangunan 2. Pembubaran PKI dan Organisasi masanya 3. Pemilihan Umum 4. Peran Ganda ABRI 5. Pemasyarakatan P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)
  • 6. 1. Kabinet Pembangunan Kabinet awal pada masa peralihan kekuasaan (28 Juli 1966) adalah Kabinet AMPERA dengan tugas yang dikenal dengan nama Dwi Darma Kabinet Ampera yaitu untuk menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Program Kabinet AMPERA yang disebut Catur Karya Kabinet AMPERA adalah sebagai berikut :  Memperbaiki kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan.  Melaksanakan pemilihan Umum dalam batas waktu yakni 5 Juli 1968.  Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif untuk kepentingan nasional.  Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.
  • 7. Selanjutnya setelah sidang MPRS tahun 1968 menetapkan Suharto sebagai presiden untuk masa jabatan 5 tahun maka dibentuklah kabinet yang baru dengan nama Kabinet Pemba-ngunan dengan tugasnya yang disebut dengan Pancakrida, yang meliputi :  Penciptaan stabilitas politik dan ekonomi  Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun Tahap pertama  Pelaksanaan Pemilihan Umum  Pengikisan habis sisa-sisa Gerakan 30 September  Pembersihan aparatur negara di pusat pemerintahan dan daerah dari pengaruh PKI.
  • 8. 2. Pembubaran PKI dan Organisasi Massanya Suharto sebagai pengemban Supersemar guna menjamin keamanan, ketenangan, serta kestabilan jalannya pemerintahan maka melakukan : • Pembubaran PKI pada tanggal 12 Maret 1966 yang diperkuat dengan dikukuhkannya Ketetapan MPRS No. IX Tahun 1966. • Dikeluarkan pula keputusan yang menyatakan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang di Indonesia. • Pada tanggal 8 Maret 1966 dilakukan pengamanan 15 orang menteri yang dianggap terlibat Gerakan 30 September 1965. Hal ini disebabkan muncul keraguan bahwa mereka tidak hendak membantu presiden untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.
  • 9. 3. Pelaksanaan Pemilu Selama masa Orde Baru telah berhasil melaksanakan pemilihan umum sebanyak enam kali yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali, yaitu: tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.  Pemilu 1971 • Pejabat negara harus bersikap netral berbeda dengan pemilu 1955 dimana para pejabat negara termasuk perdana menteri yang berasal dari partai peserta pemilu dapat ikut menjadi calon partai secara formal. • Organisasai politik yang dapat ikut pemilu adalah parpol yang pada saat pemilu sudah ada dan diakui mempunyai wakil di DPR/DPRD. • Pemilu 1971 diikuti oleh 58.558.776 pemilih untuk memilih 460 orang anggota DPR dimana 360 orang anggota dipilih dan 100 orang diangkat. • Diikuti oleh 10 organisasi peserta pemilu yaitu Partai Golongan Karya (236 kursi), Partai Nahdlatul Ulama (58 kursi), Partai Muslimin Indonesia (24 kusi), Partai Nasional Indonesia (20 kursi), Partai Kristen Indonesia (7 kursi), Partai Katolik (3 kursi), Partai Islam Perti (2 kursi), Partai Murba dan Partai IPKI (tak satu kursipun).
  • 10.  Penyederhanaan dan Pengelompokan Partai Politik Setelah pemilu 1971 maka dilakukan penyederhanakan jumlah partai tetapi bukan berarti menghapuskan partai tertentu sehingga dilakukan penggabungan (fusi) sejumlah partai. Sehingga pelaksanaannya kepartaian tidak lagi didasarkan pada ideologi tetapi atas persamaan program. Penggabungan tersebut menghasilkan tiga kekuatan sosial-politik, yaitu : • Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan fusi dari NU, Parmusi, PSII, dan Partai Islam Perti yang dilakukan pada tanggal 5 Januari 1973 (kelompok partai politik Islam) • Partai Demokrasi Indonesia (PDI), merupakan fusi dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI, dan Parkindo (kelompok partai politik yang bersifat nasionalis). • Golongan Karya (Golkar)
  • 11.  Pemilu 1977 • Sebelum dilaksanakan Pemilu 1977 pemerintah bersama DPR mengeluarkan UU No.3 tahun 1975 yang mengatur mengenai penyederhanaan jumlah partai sehingga ditetapkan bahwa terdapat 2 partai politik (PPP dan PDI) serta Golkar. Hasil dari Pemilu 1977 yang diikuti oleh 3 kontestan menghasilkan 232 kursi untuk Golkar, 99 kursi untuk PPP dan 29 kursi untuk PDI.  Pemilu 1982 • Pelaksanaan Pemilu ketiga pada tanggal 4 Mei 1982. Hasilnya perolehan suara Golkar secara nasional meningkat. Golkar gagal memperoleh kemenangan di Aceh tetapi di Jakarta dan Kalimantan Selatan Golkar berhasil merebut kemenangan dari PPP. Golkar berhasil memperoleh tambahan 10 kursi sementara PPP dan PDI kehilangan 5 kursi.
  • 12.  Pemilu 1987 • Pemilu tahun 1987 dilaksanakan pada tanggal 23 April 1987. Hasil dari Pemilu 1987 adalah : • PPP memperoleh 61 kursi mengalami pengurangan 33 kursi dibanding dengan pemilu 1982 hal ini dikarenakan adanya larangan penggunaan asas Islam (pemerintah mewajibkan hanya ada satu asas tunggal yaitu Pancasila) dan diubahnya lambang partai dari kabah menjadi bintang. • Sementara Golkar memperoleh tambahan 53 kursi sehingga menjadi 299 kursi. • PDI memperoleh kenaikan 40 kursi karena PDI berhasil membentuk DPP PDI sebagai hasil kongres tahun 1986 oleh Menteri Dalam Negeri Soepardjo Rustam.  Pemilu 1992 • Pemilu tahun 1992 diselenggarakan pada tanggal 9 Juni 1992 menunjukkan perubahan yang cukup mengagetkan. Hasilnya perolehan Golkar menurun dari 299 kursi menjadi 282 kursi, sedangkan PPP memperoleh 62 kursi dan PDI meningkat menjadi 56 kursi.
  • 13.  Pemilu 1997 • Pemilu keenam dilaksanakan pada 29 Mei 1997. Hasilnya: • Golkar memperoleh suara mayoritas perolehan suara mencapai 74,51 % dengan perolehan kursi 325 kursi. • PPP mengalami peningkatan perolehan suara sebesar 5,43 % dengan perolehan kursi 27 kursi. • PDI mengalami kemerosotan perolehan suara karena hanya mendapat 11 kursi di DPR. Hal ini disebabkan karena adanya konflik internal dan terpecah antara PDI Soerjadi dan PDI Megawati Soekarno Putri. Penyelenggaraan Pemilu yang teratur selama Orde Baru menimbulkan kesan bahwa demokrasi di Indonesia sudah tercipta. Apalagi pemilu itu berlangsung secara tertib dan dijiwai oleh asas LUBER(Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia). Kenyataannya pemilu diarahkan pada kemenangan peserta tertentu yaitu Golongan Karya (Golkar) yang selalu mencolok sejak pemilu 1971-1997. Kemenangan Golkar yang selalu mendominasi tersebut sangat menguntungkan pemerintah dimana terjadi perimbangan suara di MPR dan DPR. Perimbangan tersebut memungkinkan Suharto menjadi Presiden Republik Indonesia selama enam periode pemilihan. Selain itu, setiap Pertangungjawaban, Rancangan Undang-undang, dan usulan lainnya dari pemerintah selalu mendapat persetujuan dari MPR dan DPR tanpa catatan.
  • 14. 4. Peran Ganda ABRI Guna menciptakan stabilitas politik maka pemerintah menempatkan peran ganda bagi ABRI yaitu sebagai peran hankam dan sosial. Sehingga peran ABRI dikenal dengan Dwifungsi ABRI. Dwifungsi adalah suatu doktrin di lingkungan militer Indonesia yang menyebutkan bahwa TNI memiliki dua tugas, yaitu pertama menjaga keamanan dan ketertiban negara dan kedua memegang kekuasaan dan mengatur negara. Dengan peran ganda ini, militer diizinkan untuk memegang posisi di dalam Kedudukan TNI dan Polri dalam pemerintahan adalah sama di lembaga MPR/DPR dan DPRD mereka mendapat jatah kursi dengan pengangkatan. Pertimbangan pengangkatannya didasarkan pada fungsi stabilisator dan dinamisator.
  • 15. 5. Pemasyarakatan P4 • Pada tanggal 12 April 1976, Presiden Suharto mengemukakan gagasan mengenai pedoman untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila yaitu gagasan Ekaprasetia Pancakarsa. Gagasan tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai Ketetapan MPR dalam sidang umum tahun 1978 mengenai “Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila” atau biasa dikenal sebagai P4. • Guna mendukung program Orde baru yaitu Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen maka sejak tahun 1978 diselenggarakan penataran P4 secara menyeluruh pada semua lapisan masyarakat. • Tujuan dari penataran P4 adalah membentuk pemahaman yang sama mengenai demokrasi Pancasila sehingga dengan pemahaman yang sama diharapkan persatuan dan kesatuan nasional akan terbentuk dan terpelihara. Melalui penegasan tersebut maka opini rakyat akan mengarah pada dukungan yang kuat terhadap pemerintah Orde Baru. • Pelaksanaan Penataran P4 tersebut menunjukkan bahwa Pancasila telah dimanfaatkan oleh pemerintahan Orde Baru. Hal ini tampak dengan adanya himbauan pemerintah pada tahun 1985 kepada semua organisasi untuk menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal. Penataran P4 merupakan suatu bentuk indoktrinasi ideologi sehingga Pancasila menjadi bagian dari sistem kepribadian, sistem budaya, dan sistem sosial masyarakat Indonesia.
  • 16. Penataan Politik Luar Negeri 1. Kembali menjadi anggota PBB 2. Pemulihan hubungan dengan Singapura 3. Pemulihan hubungan dengan Malaysia 4. Pembentukan Organisasi ASEAN
  • 17. 1. Kembali menjadi anggota PBB • Indonesia kembali menjadi anggota PBB dikarenakan adanya desakan dari komisi bidang pertahanan keamanan dan luar negeri DPR GR terhadap pemerintah Indonesia. Pada tanggal 3 Juni 1966 akhirnya disepakati bahwa Indonesia harus kembali menjadi anggota PBB dan badan-badan internasional lainnya dalam rangka menjawab kepentingan nasional yang semakin mendesak. Keputusan untuk kembali ini dikarenakan Indonesia sadar bahwa ada banyak manfaat yang diperoleh Indonesia selama menjadi anggota PBB pada tahun 1950-1964. Indonesia secara resmi akhirnya kembali menjadi anggota PBB sejak tanggal 28 September 1966. • Kembalinya Indonesia mendapat sambutan baik dari sejumlah negara Asia bahkan dari pihak PBB sendiri hal ini ditunjukkan dengan ditunjuknya Adam Malik sebagai Ketua Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974. Kembalinya Indonesia menjadi anggota PBB dilanjutkan dengan tindakan pemulihan hubungan dengan sejumlah negara seperti India, Filipina, Thailand, Australia, dan sejumlah negara lainnya yang sempat remggang akibat politik konfrontasi Orde Lama.
  • 18. 2. Pemulihan Hubungan Dengan Singapura Sebelum pemulihan hubungan dengan Malaysia Indonesia telah memulihkan hubungan dengan Singapura dengan perantaraan Habibur Rachman (Dubes Pakistan untuk Myanmar). Pemerintah Indonesia menyampikan nota pengakuan terhadap Republik Singapura pada tanggal 2 Juni 1966 yang disampikan pada Perdana Menteri Lee Kuan Yew. Akhirnya pemerintah Singapurapun menyampikan nota jawaban kesediaan untuk mengadakan hubungan diplomatic.
  • 19. 3.Pemulihan Hubungan dengan Malaysia • Indonesia segera memulihkan hubungan dengan Malaysia yang sejak 1964 terputus. Normalisasi hubungan Indonesia dan Malaysia dimulai dengan diadakan perundingan di Bangkok pada 29 Mei-1 Juni 1966 yang menghasilkan perjanjian Bangkok, yang berisi: I. Rakyat Sabah dan Serawak diberi kesempatan menegaskan kembali keputusan yang telah mereka ambil mengenai kedudukan mereka dalam Federasi Malaysia. II. Pemerintah kedua belah pihak menyetujui pemulihan hubungan diplomatik. III. Tindakan permusuhan antara kedua belah pihak akan dihentikan. Peresmian persetujuan pemulihan hubungan Indonesia-Malaysia oleh Adam Malik dan Tun Abdul Razak dilakukan di Jakarta tanggal 11 agustus 1966 dan ditandatangani persetujuan Jakarta (Jakarta Accord). Hal ini dilanjutkan dengan penempatan perwakilan pemerintahan di masing-masing negara..
  • 20. 4. Pembentukan Organisasi ASEAN Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau dikenal ASEAN. ASEAN merupakan organisasi regional yang dibentuk atas prakarsa lima menteri luar negeri negara-negara di kawasan Asia tenggara. Kelima menteri Luar negeri tersebut adalah : 1. Narsisco Ramos dari Filipina 2. Adam Malik dari Indonesia 3. Thanat homan dari Thailand 4. Tun Abdul Razak dari Malaysia 5. S. Rajaratnam dari Singapura Penandatanganan naskah pembentukan ASEAN dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 1967 di bangkok sehingga naskah pembentukan ASEAN itu disebut Deklarasi Bangkok.
  • 21. Kehidupan Ekonomi Masa Orde Baru Struktur perekonomian Indonesia pada tahun 1950-1965 dalam keadaan kritis. Pada masa Demokrasi Terpimpin, negara bersama aparat ekonominya mendominasi seluruh kegiatan ekonomi sehingga mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi swasta. Sehingga, pada permulaan Orde Baru program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah. Secara garis besar, upaya pemulihan struktur perekonomian dan pembangunan pada masa orde baru, pemerintah menempuh cara sebagai berikut : 1) Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi 2) Kerja Sama Luar Negeri 3) Pembangunan Nasional
  • 22. Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi Untuk mengatasi keadaan ekonomi yang kacau sebagai peninggalan pemerintah Orde Lama, pemerintah Orde Baru melakukan langkah-langkah: • Memperbaharui kebijakan ekonomi, keuangan, dan pembangunan. Kebijakan ini didasari oleh Ketetapan MPRS No. XXIII/MPRS/1966. • MPRS mengeluarkan garis program pembangunan, yakni program penyelamatan, program stabilisasi dan rehabilitasi. Yang dimaksud dengan stabilisasi ekonomi berarti mengendalikan inflasi agar harga barang-barang tidak melonjak terus. Dan rehabilitasi ekonomi adalah perbaikan secara fisik sarana dan prasarana ekonomi. Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan sistem ekonomi berencana yang menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi ke arah terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
  • 23. Langkah-langkah yang diambil Kabinet Ampera yang mengacu pada Ketetapan MPRS tersebut adalah: a) Mendobrak kemacetan ekonomi dan memperbaiki sektor-sektor yang menyebabkan kemacetan. Adapun yang menyebabkan terjadinya kemacetan ekonomi tersebut adalah: • Rendahnya penerimaan negara. • Tinggi dan tidak efisiennya pengeluaran negara. • Terlalu banyak dan tidak efisiennya ekspansi kredit bank. • Terlalu banyak tunggakan hutang luar negeri. • Penggunaan devisa bagi impor yang sering kurang berorientasi pada kebutuhan prasarana. b. Debirokrasi untuk memperlancar kegiatan perekonomian. c. Berorientasi pada kepentingan produsen kecil. Untuk melaksanakan langkah-langkah penyelamatan tersebut, maka pemerintah Orde Baru menempuh cara-cara : 1. Mengadakan operasi pajak 2. Melaksanakan sistem pemungutan pajak baru, baik bagi pendapatan perorangan maupun kekayaan dengan cara menghitung pajak sendiri dan menghitung pajak orang. 3. Menghemat pengeluaran pemerintah (pengeluaran konsumtif dan rutin), serta menghapuskan subsidi bagi perusahaan Negara. 4. Membatasi kredit bank dan menghapuskan kredit impor.
  • 24. Kerja sama Luar Negeri Pertemuan Tokyo • Orde Lama mewariskan utang luar negeri yang sangat besar yakni mencapai 2,2-2,7 miliar, sehingga pemerintah Orde Baru meminta negara-negara kreditor untuk dapat menunda pembayaran kembali utang Indonesia. • Pada tanggal 19-20 September 1966 pemerintah Indonesia mengadakan perundingan dengan negara-negara kreditor di Tokyo.
  • 25. • Pemerintah Indonesia akan melakukan usaha bahwa devisa ekspor yang diperoleh Indonesia akan digunakan untuk membayar utang yang selanjutnya akan dipakai untuk mengimpor bahan-bahan baku. Hal ini mendapat tanggapan baik dari negara-negara kreditor. Perundinganpun dilanjutkan di Paris, Perancis dan dicapai kesepakatan sebagai berikut : 1. Pembayaran hutang pokok dilaksanakan selama 30 tahun, dari tahun 1970 sampai dengan 1999. 2. Pembayaran dilaksanakan secara angsuran, dengan angsuran tahunan yang sama besarnya. 3. Selama waktu pengangsuran tidak dikenakan bunga. 4. Pembayaran hutang dilaksanakan atas dasar prinsip nondiskriminatif, baik terhadap negara kreditor maupun terhadap sifat atau tujuan kredit.
  • 26. Pertemuan Amsterdam • Pada tanggal 23-24 Februari 1967 diadakan perundingan di Amsterdam, Belanda yang bertujuan membicarakan kebutuhan Indonesia akan bantuan luar negeri serta kemungkinan pemberian bantuan dengan syarat lunas, yang selanjutnya dikenal dengan IGGI (Intergovernmental Group for Indonesia). • Pemerintah Indonesia mengambil langkah tersebut untuk memenuhi kebutuhannya guna pelaksanaan program-program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi serta persiapan-persiapan pembangunan. • Di samping mengusahakan bantuan luar negeri tersebut, pemerintah juga berusaha dan telah berhasil mengadakan penangguhan serta memperingan syarat-syarat pembayaran kembali (rescheduling) hutang-hutang peninggalan Orde Lama.
  • 27. Pembangunan Nasional Tujuan Pembangunan nasional adalah menciptakan masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pelaksanaannya pembangunan nasional dilakukan secara bertahap yaitu: 1) Jangka panjang mencakup periode 25 sampai 30 tahun 2) Jangka pendek mencakup periode 5 tahun (Pelita/Pembangunan Lima Tahun), merupakan jabaran lebih rinci dari pembangunan jangka panjang sehingga tiap pelita akan selalu saling berkaitan/berkesinambungan. Pelaksanaan Pembangunan Nasional yang dilaksanakan pemerintah Orde Baru berpedoman pada Trilogi Pembangunan dan Delapan jalur Pemerataan. Inti dari kedua pedoman tersebut adalah kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat dalam suasana politik dan ekonomi yang stabil. Isi Trilogi Pembangunan adalah :  Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.  Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.  Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
  • 28. Selama masa Orde Baru terdapat 6 Pelita, yaitu : 1) Pelita I (1 April 1969 hingga 31 Maret 1974)  Menitik beratkan pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian.  Tujuannya adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan dalam tahap berikutnya dengan sasaran dalam bidang Pangan, Sandang, Perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. 2) Pelita II (1 April 1974 hingga 31 Maret 1979.)  Menitik beratkan pada sektor pertanian dengan meningkatkan insdutri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.  Sasaran utamanya adalah tersedianya pangan, sandang,perumahan, sarana dan prasarana, mensejahterakan rakyat dan memperluas kesempatan kerja.  pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7% per tahun. Pada awal pemerintahan Orde Baru laju inflasi mencapai 60% dan pada akhir Pelita I laju inflasi turun menjadi 47%. Selanjutnya pada tahun keempat Pelita II, inflasi turun menjadi 9,5%. 3) Pelita III (1 April 1979 hingga 31 Maret 1984.)  Menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
  • 29. 4) Pelita IV (1 April 1984 hingga 31 Maret 1989.)  Titik beratnya adalah sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri sendiri.  Terjadi resesi pada awal tahun 1980 yang berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan moneter dan fiskal sehingga kelangsungan pembangunan ekonomi dapat dipertahankan. 5) Pelita V (1 April 1989 hingga 31 Maret 1994.)  Titik beratnya pada sektor pertanian dan industri.  Indonesia memiki kondisi ekonomi yang cukup baik dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,8 % per tahun. 6) Pelita VI (1 April 1994 hingga 31 Maret 1999.)  Titik beratnya masih pada pembangunan pada sektor ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.  Sektor ekonomi dipandang sebagai penggerak utama pembangunan. Pembangunan nasional Indonesia dari pelita ke pelita berikutnya terus mengalami peningkatan keberhasilan pembangunan.  Pada periode ini terjadi krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Karena krisis moneter dan peristiwa politik dalam negeri yang mengganggu perekonomian menyebabkan rezim Orde Baru runtuh.
  • 30. Kondisi Keamanan pada masa Orde Baru Kondisi keamanan yang terjadi di permulaan awal Orde baru sangat kacau dan sulit dikendalikan. banyaknya aksi demonstran yang sampai menewaskan seorang mahasiswa. Keadaan kembali membaik setelah presiden soeharto menumpas pki yang menjadi ancaman keamanan nasional. pada zaman orde baru jarang ditemukan demo. Karena siapa saja yang berani menentang oeharto akan menerima hukuman yang berat.
  • 31. kopkamtib • Presiden Soeharto menggunakan kopkamtib untuk memelihara dan meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban di dalam rangka mewujudkan stabilitas nasional sebagai syarat mutlak bagi berhasilnya pelaksanaan Repelita pada khususnya dan pembangunan jangka panjang pada umumnya. • Selama 23 tahun dari pemerintahan Orde Baru, Kopkamtib telah menjadi gugus tugas pemerintah militer untuk melaksanakan kegiatan keamanan dan intelejen. Lewat serangkaian kegiatan tersebut, Kopkamtib dapat menggunakan seluruh aset dan personalia pemerintahan sipil di Indonesia demi kepentingan apa yang disebut pemerintah Orde Baru sebagai mempertahankan pelaksanaan pembangunan yang berdasarkan Pancasila dan UU 1945.
  • 32. Bakorstanas • Tahun 1988, Presiden Soeharto membubarkan lembaga ini (kopkamtib) dan menggantikannya dengan Badan Koordinasi Bantuan Pemantapan Stabilitas Nasional (Bakorstanas). Bakorstanas bertujuan memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan stabilitas nasional, juga bertindak sebagai penasehat dan dikepalai oleh Panglim ABRI yang langsung melapor kepada presiden. Walaupun begitu hampir seluruh staf Kopkamtib dan seluruh peran yang dimainkan oleh organisasi terdahulu juga dilakukan oleh Lembaga baru ini.