SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Surat kabar merupakan salah satu media massa yang menggunakan bahasa
tulisan sebagai alat utamanya. Peranan surat kabar dalam pembinaan dan
pengembangan Bahasa Indonesia sangatlah besar. Bahkan pembentukan dan
pemakaian istilah baru serta pemasyarakatannya seringkali banyak dipengaruhi
juga oleh surat kabar.
Andaikan semua media massa surat kabar menggunakan Bahasa Indonesia
baku yaitu bahasa jurnalistik yang memenuhi kaidah Bahasa Indonesia terutama
ragam tulis menjadi kenyataan, media akan berperan sebagai guru bahasa. Namun,
dewasa ini muncul kecenderungan dari media surat kabar untuk bersikap negatif
terhadap Bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari aktivitas kebahasaan yang ada.
Mereka seakan lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada menggunakan
Bahasa Indonesia walaupun sebenarnya situasi dan kondisi saat itu tidak
memungkinkan.
Apabila bahasa yang dipergunakan dalam surat kabar tersebut dikritik dan
disalahkan, mereka berkilah bahwa gaya bahasa jurnalistik berbeda dengan kaidah
Bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya gaya bahasa jurnalistik dalam
penggunaan Bahasa Indonesia sangat berbeda konteks. Akibatnya peran surat
kabar sebagai salah satu guru Bahasa Indonesia yang baik dan benar bagi
masyarakat menjadi sulit terwujud, karena kesalahan-kesalahan yang seharusnya
tidak boleh terjadi justru diakomodir pada sejumlah tulisan yang termuat di dalam
surat kabar.
Mengingat bahasa tulis itu berbeda dengan bahasa lisan yang tidak begitu
terikat dengan aturan dan kaidah, cukup dengan memperhatikan kebakuan dan
asal maksud dan tujuan sampai kepada lawan bicara. Dalam bahasa tulis formal
seperti halnya surat kabar harus memperhatikan kaidah penulisan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Sebagai contoh kecilnya penggunaan preposisi
atau kata depan, pemilihan dan penulisannya harus benar sesuai dengan konteks
tulisan. Untuk hal sekecil itu saja haruslah menjadi perhatian dalam bahasa tulis.
1
2
Berpijak dari pemikiran tersebut, untuk mengetahui bagaimana
penggunaan preposisi Bahasa Indonesia yang ada pada media surat kabar, maka
penulis mencoba untuk menyusun sebuah makalah yang berjudul Analisis
Penggunaan Preposisi dalam Artikel Surat Kabar dengan objek penelitian sebuah
artikel dari surat kabar. Penulisan ini dimaksudkan untuk melihat penggunaan
preposisi pada tulisan surat kabar dan kemungkinan adanya kesalahn
penggunaannya, selanjutnya makalah diharapkan dapat menjadi sebuah referensi
yang bermanfaat bagi segenap pihak yang membutuhkannya.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mempunyai beberapa rumusan masalah yang
didasarkan pada latar belakang yang dikemukakan di atas, yaitu sebagai berikut.
a. Preposisi apa saja yang digunakan dalam artikel?
b. Seberapa benyak frekuensi penggunaan preposisi pada artikel?
c. Bagaimana ketepatan penggunaan preposisi dalam artikel?
1.3 Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini penulis memiliki beberapa tujuan, di
antaranya:
a. ingin mengetahui preposisi apa saja yang digunakan dalam artikel.
b. ingin mengetahui frekuensi penggunaan preposisi pada artikel.
c. ingin mengetahui ketepatan penggunaan preposisi dalam artikel.
1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan bisa memberikan manfaat baik untuk
penulis maupun untuk pembaca pada umumnya.
3
BAB II
IKHWAL PREPOSISI
Kata depan atau preposisi biasanya digunakan untuk merangkaikan kata-
kata atau merangkaikan bagian-bagian kalimat. Hal ini ditegaskan keraf (1984:
80) yang menyatakan bahwa, “Kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-
kata atau bagian-bagian kalimat.” Artinya, kata depan dalam hal ini berfungsi
sebagai perangkai kata atau kalimat.
Finoza menyatakan bahwa, “Kata depan atau preposisi adalah kata tugas
yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk
membentuk gabungan kata (frasa preposional)” (2002: 70). Dengan kata lain, kata
depan merupakan bagian dari kata tugas yang berfungsi sebagai perangkat
didepan kata benda, kata sifat, atau kata kerja. Pernyataan tersebut sesuai dengan
pendapat Chaer (1998: 122) yang menyatakan bahwa, “Kata depan adalah kata-
kata yang digunakan di muka kata benda untuk merangkaikan kata benda itu.”
Maksudnya bahwa kata depan merupakan bagian kata tugas yang posisinya selalu
berada didepan kata benda, kata sifat, atau kata kerja yang penulisannya harus
dipisah.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kata depan
adalah kata-kata yang bertugas sebagai pembentuk frase preposisional. Frase
preposisional terletak di bagian awal dari frase dan unsur yang mengikutinya
dapat berupa kata benda, kata sifat, atau kata kerja.
Kata dalam kalimat dapat digolongkan dalam beberapa jenis atau kelas.
Demikian juga dengan kata depan yang dapat diklasifikasikan dalam beberapa
jenis. Pengklasifikasikan tersebut, karena kata depan merupakan bagian dari kata
tugas. “Kata tugas merupakan kata yang tidak mempunyai makna leksikal atau
kata yang maknanya baru jelas di dalam hubungannya dengan kata lain. Jika
ditinjau dari perilaku semantisnya, preposisi, yang juga disebut kata depan,
menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut
dengan konstituen di belakangnya. Dalam frasa pergi ke pasar, misalnya, preposisi
ke menyatakan hubungan makna arah antara pergi dan pasar” (Moeliono, 1998:
295).
3
4
Jika ditinjau dari perilaku sintaktisnya, preposisi berada di depan nomina,
adjektiva, atau adverbia sehingga terbentuk frasa yang dinamakan frasa
preposisional. Dengan demikian, dapat terbentuk frasa preposisional seperti ke
pasar, sampai penuh, dan dengan segera.
Jika ditinjau dari segi bentuknya, preposisi ada dua macam, yaitu preposisi
tunggal dan preposisi majemuk. Berikut adalah jabaran mengenai bentuk serta
makna preposisi.
1. Preposisi Tunggal
Preposisi tunggal adalah preposisi yang hanya terdiri atas satu kata, bentuk
preposisi tunggal tersebut dapat berupa (1) kata dasar, misalnya di, ke, dari, dan
pada, dan (2) kata berafiks, seperti selama, mengenai, dan sepanjang. (Moeliono,
1998: 294).
a. Preposisi yang Berupa Kata Dasar
Preposisi dalam kelompok ini hanya terdiri atas satu morfem. Berikut
adalah contohnya.
akan : Takut akan kegelapan
antara : Antara anak dan ibu
b. Preposisi yang Berupa Kata Berafiks
Preposisi dalam kelompok ini dibentuk dengan menambahkan afiks pada
bentuk dasar termasuk kelas kata verba, adjektiva, atau nomina. Afiksasi dalam
pembentukan itu dapat berbentuk penambahan prefiks, sufiks, atau gabungan
kedua-duanya.
1. Preposisi yang berupa kata berprefiks:
a. Bersama : pergi bersama kakak
b. Beserta : ayah beserta ibu
c. Menjelang : pergi menjelang malam
2. Preposisi yang berupa kata bersufiks:
a. Bagaikan : cantik bagaikan bidadari
3. Preposisi yang berupa kata berprefiks dan bersufiks:
a. Melalui : dikirim melalui pos
b. Mengenai : berceramah mengenai kenakalan remaja
5
2. Preposisi Gabungan
Preposisi gabungan terdiri atas (1) dua preposisi yang berdampingan dan
(2) dua preposisi yang berkolerasi.
a. Preposisi yang Berdampingan
Preposisi jenis pertama terdiri atas dua preposisi yang letaknya berurutan.
Berikut adalah contoh preposisi yang berdampingan.
1) Daripada : menara ini lebih tinggi daripada pohon itu
2) Kepada : buku itu diberikan kepada adik
3) Oleh karena : ia tidak masuk oleh karena penyakitnya
4) Oleh sebab : tanaman itu mati oleh sebab kekeringan
Perlu diperhatikan pemakaian preposisi daripada yang sering
disalahgunakan orang. Kata daripada dipakai hanya untuk menyatakan
perbandingan dan bukan untuk menyatakan milik, menyatakan asal, atau
menghubungkan verba dengan unsur yang mengikutinya.
b. Preposisi yang Berkolerasi
Preposisi gabungan jenis kedua terdiri atas dua unsur yang dipakai
berpasangan, tetapi terpisah oleh kata atau frasa lain. Contoh:
1) antara dia dan adiknya ada perbedaan yang mencolok
2) kami membanting tulang dari pagi hingga petang.
3) seminar itu diadakan dari hari senin sampai dengan kamis minggu depan.
c. Preposisi dan Nomina Lokatif
Suatu preposisi juga dapat bergabung dengan dua nomina asalkan nomina
yang pertama mempunyai ciri lokatif. Dengan demikian, kita temukan frasa
preposisional, seperti di atas meja, kedalam rumah, dan dari sekitar kampus.
Struktur frasa preposisional diatas tampak bahwa atas, dalam, dan sekitar
merupakan bagian dari frasa nominal atas meja, dalam rumah, dan sekitar kampus
dan bukan frasa gabungan di atas, ke dalam, dan dari sekitar.
Kata depan atau preposisi dalam bahasa Indonesia agak terbatas
jumlahnya. Kata depan diklasifikasikan sebagai berikut.
1) Kata depan sejati, yaitu di, ke, dari.
6
2) Kata depan majemuk, yaitu gabungan kata depan sejati tadi dengan kata lain,
misalnya: di dalam, di luar, di atas, di bawah, ke muka, kebelakang, dari
samping, dari depan, kepada, daripada.
3) Kata depan yang tak tergolong pada (1) dan (2), seperti: tentang, perihal,
akan, dengan, oleh, antara, bagi, untuk (Badudu, 1985: 149).
Moeliono dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
mengklasifikasikan kata depan (preposisi) sebagai berikut.
1) Preposisi tunggal, yaitu preposisi yang hanya terdiri atas satu kata. Bentuk
preposisi tunggal tersebut berupa (1) kata dasar, misalnya di, ke, dari,
daripada, dan (2) kata berafiks, seperti selama,mengenai, dan sepanjang.
2) Preposisi gabungan, preposisi yang terdiri dari dua unsur atau lebih. Preposisi
gabungan terdiri atas (1) preposisi berdampingan dan (2) yang berkorelasi
(1998: 288).
Preposisi menurut Abdul Chaer (1998: 122) digolongkan dalam sembilan
makna yaitu sebagai berikut.
1. Tempat berada, yaitu preposisi di, pada, dalam, atas, dan antara.
2. Arah asal, yaitu preposisi dari.
3. Arah tujuan, yaitu preposisi ke, kepada, akan, dan terhadap.
4. Pelaku yaitu preposisi oleh.
5. Alat, yaitu preposisi dengan dan berkat.
6. Perbandingan , yaitu prepoisis daripada.
7. Hal atau masalah, yaitu preposisi tentang dan mengenai
8. Akibat, yaitu preposisi hingga/sehingga dan sampai.
9. Tujuan, yaitu preposisi untuk, buat, guna, dan bagi.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, penulis mengacu pada
pendapat Abdul Chaer. Dalam penggunaan kata depan ada aturan-aturan yang
perlu diikuti. Berikut penulis paparkan beberapa aturan penggunaan kata depan.
1). Kata depan Di
Kata depan di digunakan aturan sebagai berikut.
a) Untuk menyatakan tempat berada digunakan dimuka benda yang
menyatakan tempat.
7
Contoh.
(1) Sidang kabinet berlangsung di Bina Graha
(2) Kami belajar di perpustakaan
(3) Gunung Agung terletak di Pulau Bali
b) Untuk menyatakan aspek diam atau berhenti, kata depan di
digunakan dimuka keterangan tempat pada suatu kalimat.
(1) Apa maksud anda datang di sini sepagi ini?
(2) Kami sedang beristirahat di Bumi Cikal Asih.
(3) Yang berminat harap mendaftarkan nama dikantor tata usaha
(Chaer, 1988: 122).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata depan di
berfungsi untuk menyatakan tempat berada dan aspek diam di muka keterangan
tempat.
2) Kata depan pada
Kata depan pada digunakan dengan aturan sebagai berikut.
a) Untuk menyatakan tempat digunakan dimuka kata benda atau frase
benda yang bukan menyatakan nama tempat yang sebenarnya, sebagai
varian dari kata depan di.
Contoh.
(1)Ibu bekerja pada Dinas Pendidikan
(2)Perasaan sedih masih terbayang pada wajahnya.
b) Untuk menyatakan tempat keberadaan digunakan di muka kata ganti,
nama diri, nama perkerabatan, nama pangkat, dan gelar.
Contoh.
(1)Kuncinya ada pada ibu
(2)Pada saya ada sejumlah buku tentang sastra (Chaer, 1988: 124).
Berdasarkan uraian di atas, penulis simpulkan bahwa kata depan pada
digunakan bila menghadapi kata ganti orang, menghadapi kata benda, abstrak,
kata keterangan waktu, dan dipakai di depan kata bilangan.
8
3) Kata depan dalam
Kata depan dalam digunakan dengan aturan sebagai berikut.
a) Untuk menyatakan tempat berada digunakan di depan kata benda
sebagai varian dari kata depan di dalam.
Contoh.
(1) Jangan bermain dalam kelas
(2) Buku itu disimpan dalam lemari
(3) Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
b) Untuk menyatakan berada dalam suatu situasi atau peristiwa
digunakan di depan kata benda.
Contoh.
(1) Kita harus berhati-hati dalam pergaulan di kota besar.
(2) Dalam bentrokan itu beberapa orang menjadi korban.
(3) Dalam perjalanan ke Eropa kami singgah di Kairo.
c) Untuk menyatakan jangka waktu digunakan di muka kata yang
menyatakan lama waktu.
Contoh.
(1) Pekerjaan itu akan selesai dalam beberapa hari.
(2) Dalam waktu dua jam perampok itu telah dapat dibekuk.
(3) Kredit Honda Supra X diangsur dalam jangka dua tahun
(Chaer, 1998: 125)
Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kata
depan dalam digunakan untuk menyatakan tempat berada, berada dalam situasi
atau peristiwa, dan menyatakan jangka waktu.
4) Kata depan atas
Kata depan atas dapat digunakan dengan aturan sebagai berikut.
a) Untuk menyatakan tempat digunakan di depan kata benda sebagai
varian dari kata depan atas.
Contoh.
(1) Kami berdiri atas keadilan dan kebenaran.
9
(2) Berbagai masalah telah menimpa atas kami.
b) Untuk menghubungkan predikat intransitif dengan perlengkapnya.
Contoh.
(1) Mereka berhak atas barang-barang itu.
(2) Saya ikut berduka cita atas musibah itu (Chaer, 1998: 125).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata depan atas
digunakan untuk menyatakan tempat dan menghubungkan predikat intransitif
dengan perlengkapnya.
5) Kata depan antara
Kata depan antara digunakan sebagai aturan berikut.
1) Untuk menyatakan jarak digunakan di muka dua buah kata benda yang
menyatakan tempat yang diserangkaikan dengan kata depan dan.
Contoh.
(1) Banjir melanda daerah antara Bekasi dan Kerawang.
(2) Jarak antara Jakarta dan Bogor hanya 60 km.
2) Untuk menyatakan adanya dua pihak digunakan di muka dua buah kata
benda yang menyatakan orang atau yang diorangkan, yang
diserangkaikan dengan kata depan dengan.
Contoh.
(1) Perang antara Iran dan Irak semakin hebat.
(2) Perdamaian antara Mesir dan Israel tidak bisa kekal.
3) Untuk menyatakan suatu tempat, suatu saat, suatu keadaan atau hal
digunakan di muka dua buah kata benda yang menyatakan tempat atau
waktu yang diserangkaikan dengan kata depan dengan.
Contoh.
(1) Tabrakan itu terjadi di jalan raya antara Yogyakarta dan Solo.
(2) Antara tidur dan jaga saya mendengar suara ketukan pintu (Chaer,
1998: 126).
10
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kata depan
antara digunakan untuk menyatakan jarak, adanya dua pihak, dan menyatakan
suatu tempat, suatu saat, suatu keadaan, atau hal.
6) Kata depan kepada
Kata depan kepada digunakan dengan aturan sebagai berikut.
a) Untuk menyatakan tempat yang dituju digunakan di muka objek dalam
kalimat yang predikatnya mengandung pengertian tertuju terhadap
sesuatu.
Contoh.
(1) Persoalan itu telah dilaporkan kepada Gubernur.
(2) Kami akan minta bantuan kepada Lembaga Bantuan Hukum
(LBH)
b) Untuk menyatakan arah yang dituju dapat digunakan sebagai varian
kata depan akan.
Contoh.
(1) Ia takut sekali kepada hantu.
(2) Kami selalu ingat kepada ibunya (Chaer, 1998: 131).
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kata depan
kepada digunakan untuk menyatakan tempat yang dituju dan menyatakan arah
uang dituju.
7) Kata depan ke
Kata depan ke digunakan dengan aturan sebagai berikut.
a) untuk menyatkan tempat tujuan digunakan di muka kata benda yang
menyatakan tempat.
Contoh.
(1) Ibu pergi ke kantor pos
(2) Paman berangkat ke Surabaya.
b) Untuk menyatakan aspek gerak atau bergerak digunakan di muka
keterangan tempat pada suatu kalimat.
Contoh.
11
(1)Apa maksudmu datang kesini sepagi ini ?
(2)Dia pergi beristirahat ke Pulau Bali (Chaer, 1998: 130).
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kata depan ke
digunakan untuk menyatakan tempat tujuan dan menyatakan aspek gerak yang
digunakan di muka keterangan tempat. Kata depan ke tidak digunakan di muka
kata ganti, nama diri, nama jabatan, dan nama kekerabatan.
12
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Artikel
Dalam makalah ini penulis melakukan penganalisisan preposisi dalam
sebuah artikel. Artikel yang menjadi objek penelitia adalah:
judul : Penenggelaman Kapal Asing
penulis : M. Riza Damanik – Direktur Eksekutif IGJ; Ketua Dewan
Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia
sumber : Kompas, Jumat 12 Desember 2014.
12
13
Adapun artikel tersebut diambil secara acak dari beberapa artikel yang
penulis temui dalam surat kabar tanpa ada pertimbangan peninjauan terlebih dalu
mengenai isi dan kebahasaannya. hal itu dilakukan agar bisa menjadi sampel yang
mewakili artikel-artikel lain pada surat kabar, walaupun disadari artikel satu
dengan yang lainnya memiliki perbedaan. Pada akhirnya diharapkan agar
penganalisisan preposisi pada artikel tersebut bisa menggambarkan penggunaan
preposisi pada artikel secara umum.
Adapun dalam bagian ini akan disajiakn proses penganalisisan yang
dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap analisis untuk menemukan preposisi yang
digunakan, tahap pengelompokan dan peninjauan frekuensi penggunaannya dan
terakhir ditinjau kesesuaian penggunaan dengan makna sesuangguhnya.
3.2 Penggunaan Preposisi
Dari artikel Penenggelaman Kapal Asing tersebut ditemukan penggunaan
preposisi sebagaimana dijabarkan dalam tabel berikut.
Tabel 3.1
Keberadaan preposisi pada artikel
No Preposisi Letak
1 oleh Baris 6, paragraf 1
2 atas Baris 7, paragraf 1
3 dari Baris 3, paragraf 2
4 dari Baris 7, paragraf 2
5 di Baris 13, paragraf 2
6 di Baris 16, paragraf 2
7 oleh Baris 2, paragraf 3
8 di Baris 2, paragraf 3
9 kepada Baris 6, paragraf 3
10 tentang Baris 7, paragraf 3
11 di Baris 9, paragraf 3
12 bagi Baris 18, paragraf 3
13 di Baris 18, paragraf 3
14 hingga Baris 25, paragraf 3
15 di Baris 4, paragraf 4
16 dari Baris 6, paragraf 4
17 di Baris 9, paragraf 4
18 terhadap Baris 2, paragraf 5
18 dari Baris 3, paragraf 5
19 daripada Baris 5, paragraf 5
14
20 dari Baris 8, paragraf 5
21 untuk Baris 15, paragraf 5
22 pada Baris 1, paragraf 6
23 dalam Baris 3, paragraf 6
24 di Baris 5, paragraf 6
25 di Baris 13, paragraf 6
26 di Baris 14, paragraf 6
27 di Baris 15, paragraf 6
28 dengan Baris 21, paragraf 6
29 di Baris 3, paragraf 7
30 hingga Baris 7, paragraf 7
31 di Baris 9, paragraf 7
32 dengan Baris 11, paragraf 7
33 di Baris 13, paragraf 8
34 dari Baris 20, paragraf 8
35 agar Baris 3, paragraf 9
36 di Baris 9, paragraf 9
37 di Baris 3, paragraf 10
38 dengan Baris 6, paragraf 10
39 di Baris 9, paragraf 10
40 dalam Baris 14, paragraf 10
41 dengan Baris 1, paragraf 11
42 akan Baris 3, paragraf 11
43 di Baris 6, paragraf 11
Dari tabel di atas dapat terlihat ada 40 penggunaan kata depan dalam
artikel, yang masing-masing terdapat di setiap paragraf.
Dari keseluruhan kata depan yang ada, yaitu 22 buah kata depan hanya
beberapa preposisi saja yang terdapat dalan artikel sebagai mana dijabarkan di
atas. Untuk lebih jelas preposisi apa saja yang digunakan dan frekuensi
penggunaan setiap preposisi. Dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.2
Frekuensi penggunaan preposisi
No Preposisi Frekuensi
1 di 18
2 pada 1
3 dalam 2
4 atas 1
5 antara 0
15
6 dari 6
7 ke 0
8 kepada 1
9 akan 1
10 terhadap 1
11 oleh 2
12 dengan 4
13 berkat 0
14 daripada 1
15 tentang 1
16 mengenai 0
17 hingga/sehingga 2
18 sampai 0
19 untuk 1
20 buat 0
21 guna 0
22 bagi 1
Jumlah 43
Dari tebel di atas dapat dijelaskan bahwa preposisi di menempati preposisi
dengan jumlah kemunculan terbanyak yaitu 18 kali, berarti preposisi di
merupakan preposisi yang paling produktif. Kemudian preposisi selanjutnya yang
penggunaannya bisa dibilang sering yaitu preposisi dari dengan 6 kali
penggunaan. Sedangkan untuk preposisi yang tidak muncul sama sekali adalah
preposisi atas, ke, berkat, mengenai, sampai, buat dan guna. Dapat diartikan
bahwa preposisi yang tidak digunakan tersebut menunjukan preposisi yang kurang
produktif.
Keproduktifan preposisi ini hanya sebatas dalam artikel yang
bersangkutan. Bisa saja pada artikel yang lain preposisi ini akan muncul, bahkan
lebih banyak.
16
3.3 Ketepatan Penggunaan Preposisi
Setelah mengetahui preposisi apa saja yang terdapat dalam artikel dan
frekuensi penggunaannya, selanjutnya preposisi tersebut akan ditinjau ketepatan
penggunaannya dalam kalimat. Ketepatan penggunaan itu akan ditinjau dari
aturan penulisannya dan dari kesesuaiannya dengan makna kalimat. Berikut akan
disajikan hasil analisis ketepatan setiap preposisi yang digunakan.
a. Preposisi di
Tabel 3.3
Ketepatan penggunaan preposisi di
No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Aturan/makna
Ketepatan
Ya Tidak
1 …pencurian ikan di laut territorial…
Menyatakan
tempat berada
dan aspek diam
di muka
keterangan
tempat.
V
2 …penegakan hukum di laut. V
3 …kapal asing di perairan Indonesia… V
4 …secara illegal di laut territorial… V
5 …operator di atas kapal,… V
6 …penegakan hukum di laut… V
7 …ikan di perairan Indonesia… V
8 …perikanan di laut Indonesia… V
9 …konsisten di 18 lokasi. V
10 Lima titik di laut… V
11 …13 lokasi di timur Indonesia. V
12 …mencuri di laut Indonesia. V
13 …mencuri di perairan Indonesia. V
14 …penegak hukum di laut. V
15 …pengelolaan ikan di dunia. V
16 …patrol di laut,… V
17 Di sinilah presiden Joko Widodo… V
18 …nelayan Indonesia di laut. V
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
di dalam artikel semuanya tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan
17
maknanya. Semua preposisi di digunakan di depan kata tempat dan atau petunjuk
tempat yang menunjukan makna keberadaan atau diam di tempat.
b. Preposisi pada
Tabel 3.4
Ketepatan penggunaan preposisi pada
No.
Cuplikan Kalimat
Berpreposisi
Makna Preposisi
Ketepatan
Ya Tidak
1
Penelitian Wahli pada
2008,…
Menunjukan keterangan
tempat, benda, dan waktu.
V
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
pada dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya.
Preposisi pada digunakan menghadapi kata keterangan waktu, dan dipakai di
depan kata bilangan yang menunjukan makna keterangan waktu.
c. Preposisi dalam
Tabel 3.5
Ketepatan penggunaan preposisi dalam
No.
Cuplikan Kalimat
Berpreposisi
Makna Preposisi
Ketepatan
Ya Tidak
1
…mengungkap bahwa dalam
kurun waktu 20 tahun
terakhir…
untuk menyatakan
tempat berada, berada
dalam situasi atau
peristiwa, dan
menyatakan jangka
waktu.
V
2
…keikutsertaan masyarakat
dalam membantu pengawasan
prikanan, …
V
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
dalam dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan
maknanya. Preposisi dalam digunakan untuk menyatakan jangka waktu dan
keberadaan dalam situasi atau peristiwa.
18
d. Preposisi atas
Tabel 3.6
Ketepatan penggunaan preposisi atas
No.
Cuplikan Kalimat
Berpreposisi
Makna Preposisi
Ketepatan
Ya Tidak
1
…dibakar dan
ditenggelamkan oleh
Angkatan Laut Australia
atas tuduhan melanggar
Undang-undang…
untuk menyatakan tempat dan
menghubungkan predikat
intransitif dengan
perlengkapnya.
V
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
atas dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya.
Semua preposisi pada digunakan
e. Preposisi dari
Tabel 3.7
Frekuensi penggunaan preposisi dari
No.
Cuplikan Kalimat
Berpreposisi
Makna Preposisi
Ketepatan
Ya Tidak
1
…membebaskan Sahring dari
sanksi…
Untuk menunjukan
asal dan bagian
V
2
Tidak ada reaksi apa pun dari
pemerintah…
V
3
…30 persen dari total 10
miliar…
V
4
…protein hewani yang berasal
dari ikan…
V
5
Sebesar 40-50 persen dari total
3,6 juta ton
V
6 …bebas dari penyakit,… V
19
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
dari dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya.
Semua preposisi pada digunakan menghadapi kata ganti orang, menghadapi kata
benda, abstrak, kata keterangan waktu, dan dipakai di depan kata bilangan yang
menunjukan makna keberadaan tepat dan waktu.
f. Preposisi kepada
Tabel 3.8
Frekuensi penggunaan preposisi kepada
No.
Cuplikan Kalimat
Berpreposisi
Makna Preposisi
Ketepatan
Ya Tidak
1
Merujuk kepada Konvensi
PBB…
untuk menyatakan
tempat yang dituju
dan menyatakan
sasaran yang dituju
V
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
kepada dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan
maknanya. preposisi kepada digunakan untuk menyatakan arah yang dituju
sebagai rujukan.
g. Preposisi akan
Tabel 3.9
Ketepatan penggunaan preposisi akan
No.
Cuplikan Kalimat
Berpreposisi
Makna Preposisi
Ketepatan
Ya Tidak
1
…pemerintah
menenggelamkan kapal
ikan asing akan member
efek jera, …
Menunjukan rencana, maksud,
tujuan.
V
20
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
akan dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya.
Preposisi akan digunakan untuk menyatakan maksud dan tujuan.
h. Preposisi terhadap
Tabel 3.10
Ketepatan penggunaan preposisi terhadap
No.
Cuplikan Kalimat
Berpreposisi
Makna Preposisi
Ketepatan
Ya Tidak
1
…konsumsi rakyat Indonesia
terhadap protein hewani…
Untuk menunjukan arah,
tujuan, maksud,
V
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
terhadap dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan
maknanya. Preposisi terhadap digunakan untuk menyatakan arah acuan.
i. Preposisi oleh
Tabel 3.11
Ketepatan penggunaan preposisi oleh
No.
Cuplikan Kalimat
Berpreposisi
Makna Preposisi
Ketepatan
Ya Tidak
1
…ditenggelamkan oleh
Angkatan Laut Australia… Untuk menunjukan
pelaku
V
2
…pencurian ikan oleh kapal
asing…
V
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
oleh dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya.
Preposisi oleh digunakan untuk menunjukan pelaku yang melakukan sesuatu.
21
j. Preposisi dengan
Tabel 3.12
Ketepatan penggunaan preposisi dengan
No.
Cuplikan Kalimat
Berpreposisi
Makna Preposisi
Ketepatan
Ya Tidak
1
…bekerja sama dengan oknum
aparat…
Untuk menunjukan alat,
keterangan cara, dan
hubungan.
V
2
…harus disambut dengan
peningkatan profesionalisme…
V
3
…dapat terselesaikan dengan
mengoptimalkan peran…
V
4 Dengan begitu, perintah… V
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
dengan dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan
maknanya. Preposisi dengan digunakan unuk menyatakan cara dan hubungan.
k. Preposisi tentang
Tabel 3.13
Ketepatan penggunaan preposisi tentang
No.
Cuplikan Kalimat
Berpreposisi
Makna Preposisi
Ketepatan
Ya Tidak
1
…Konvensi PBB tentang
Hukum Laut 1982, …
Untuk menunjukan hal,
sesuatu atau masalah
V
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
tentang dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan
maknanya. Preposisi terntang digunakan untuk menyatakan sesuatu hal.
l. Preposisi hingga/sehingga
Tabel 3.14
Frekuensi penggunaan preposisi hingga/sehingga
22
No.
Cuplikan Kalimat
Berpreposisi
Makna Preposisi
Ketepatan
Ya Tidak
1
…membayar denda
hingga Rp 20 miliar.
Untuk menunjukan akibat,
batas ukuran jumlah dan waktu
V
2
…dikeluarkan
pemerintah hingga akhir
2014.
V
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
hingga dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan
maknanya. Preposisi hingga digunakan untuk menyatakan batas ukuran jumlah
dan waktu.
m. Preposisi untuk
Tabel 3.15
Ketepatan penggunaan preposisi untuk
No.
Cuplikan Kalimat
Berpreposisi
Makna Preposisi
Ketepatan
Ya Tidak
1
…pekerjaan baru untuk
penangkapan,
pengolahan, dan
pemasaran.
Untuk menunjukan tujuan atau
maksud
V
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
untuk dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya.
Preposisi untuk digunakan untuk menyatakan tujuan atau maksud.
n. Preposisi bagi
Tabel 3.16
Ketepatan penggunaan preposisi bagi
No.
Cuplikan Kalimat
Berpreposisi
Makna Preposisi
Ketepatan
Ya Tidak
1 Hukumannya tak hanya untuk menunjukan tujuan V
23
berlaku bagi operator di
atas kapal, …
pemberian
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi
bagi dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya.
Preposisi bagi digunakan untuk menyatakan tujuan pemberian.
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan hasil analisis penggunaan preposisi dalam artikel
yang berjudul Penenggelaman Kapal Asing dari Surat Kabar Kompas penulis
dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut.
a. Preposisi atau kata depan adalah kata-kata yang bertugas sebagai pembentuk
frase preposisional. Frase preposisional terletak di bagian awal dari frase dan
unsur yang mengikutinya dapat berupa kata benda, kata sifat, atau kata kerja.
Dalam artikel yang menjadi objek analisis ada penggunaan preposisi.
b. Terdapat penggunaan preposisi yang cukup banyak dalam artikel yaitu 43 kali
penggunaan, dengan frekuensi masing-masing; 18 preposisi di, 1 preposisi
pada, 2 preposisi dalam, 1 preposisi atas, 6 preposisi dari, 1 preposisi
kepada, 1 preposisi akan, 1 preposisi terhadap, 2 preposisi oleh, 4 preposisi
dengan, 1 preposisi daripada, 1 preposisi tentang, 2 preposisi
hingga/sehingga, 1 preposisi untuk, dan 1 preposisi bagi.
c. Tidak terdapat kesalahan penggunaan preposisi, karena semua preposisi yang
digunakan sudah tepat dan sesuai dengan makna pada kalimatnya.
4.2 Saran
Didasarkan pada hasil analisis, penulis memberikan beberapa saran, yaitu
sebagai berikut.
a. Preposisi yang digunakan tidak mutlak keberadaannya mewakili semua
karakteristik sebuah artikel atau tulisan, oleh sebab itu perlu dilakukan
penganalisisan lebih lanjut mengenai penggunaan preposisi dalam artikel,
mungkin saja bisa menggambarkan karakteristik tulisan dilihat dari preposisi
yang digunakan.
b. Kalimat berpreposisi dalam artikel yang telah penulis analisis bisa dijadikan
contoh penerapan preposisi yang benar, memungkinkan dijadikan sebagai
bahan pembelajaran.
24
25
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk. (1998). Tata bahasa baku bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Badudu, J. S. (1985). Pelik-pelik bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka Prima
Chaer, A. (1998). Tata bahasa praktis bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Keraf, G. (1984). Tata bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah
Moeliono, A.et.al. (1998). Tata bahasa baku bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Mulyono, Iyo. (2012). Ihwal kalimat bahasa Indonesia dan problematika
penggunannya. Bandung: Yrama Widya.
Ramlan, M. (1987). Kata depan atau preposisi dalam bahasa Indonesia.
Yogyakarta: CV Karyono.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Framing
FramingFraming
Framing
 
DIGLOSIA
DIGLOSIADIGLOSIA
DIGLOSIA
 
Penelitian analisis isi
Penelitian analisis isiPenelitian analisis isi
Penelitian analisis isi
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
 
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara ReseptifMakalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Makalah isbd
Makalah isbdMakalah isbd
Makalah isbd
 
Percakapan
PercakapanPercakapan
Percakapan
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
 
Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem
 
Penulisan paragraf
Penulisan paragrafPenulisan paragraf
Penulisan paragraf
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
Kebahasaan -Hubungan MAKNA-
Kebahasaan -Hubungan MAKNA- Kebahasaan -Hubungan MAKNA-
Kebahasaan -Hubungan MAKNA-
 
Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologi
 
Cara menulis kutipan dan sumber kutipan
Cara menulis kutipan dan sumber kutipanCara menulis kutipan dan sumber kutipan
Cara menulis kutipan dan sumber kutipan
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 

Viewers also liked

PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015Dedi Irawan
 
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMKSoal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMKSahman Kaelani
 
Latihan soal bahasa indonesia kelas 12
Latihan soal bahasa indonesia kelas 12Latihan soal bahasa indonesia kelas 12
Latihan soal bahasa indonesia kelas 12Neneng Huwaidah
 
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang EfektifTata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektifpjj_kemenkes
 
CARA MEMBUAT SOAL ULANGAN (KALIMAT ELIPS)
CARA MEMBUAT SOAL ULANGAN (KALIMAT ELIPS)CARA MEMBUAT SOAL ULANGAN (KALIMAT ELIPS)
CARA MEMBUAT SOAL ULANGAN (KALIMAT ELIPS)Dedi Irawan
 
Contoh soal kalimat tanya
Contoh soal kalimat tanyaContoh soal kalimat tanya
Contoh soal kalimat tanyaYoung Mikachu
 
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABARANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABARDedi Irawan
 
Soal UN Bahasa Indonesia SMK 2013 Paket 1
Soal UN Bahasa Indonesia SMK 2013 Paket 1Soal UN Bahasa Indonesia SMK 2013 Paket 1
Soal UN Bahasa Indonesia SMK 2013 Paket 1Anca Septiawan
 
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis IlmiahCara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis IlmiahDedi Irawan
 

Viewers also liked (9)

PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
 
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMKSoal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
 
Latihan soal bahasa indonesia kelas 12
Latihan soal bahasa indonesia kelas 12Latihan soal bahasa indonesia kelas 12
Latihan soal bahasa indonesia kelas 12
 
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang EfektifTata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
 
CARA MEMBUAT SOAL ULANGAN (KALIMAT ELIPS)
CARA MEMBUAT SOAL ULANGAN (KALIMAT ELIPS)CARA MEMBUAT SOAL ULANGAN (KALIMAT ELIPS)
CARA MEMBUAT SOAL ULANGAN (KALIMAT ELIPS)
 
Contoh soal kalimat tanya
Contoh soal kalimat tanyaContoh soal kalimat tanya
Contoh soal kalimat tanya
 
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABARANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
ANALISIS PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM ARTIKEL SURAT KABAR
 
Soal UN Bahasa Indonesia SMK 2013 Paket 1
Soal UN Bahasa Indonesia SMK 2013 Paket 1Soal UN Bahasa Indonesia SMK 2013 Paket 1
Soal UN Bahasa Indonesia SMK 2013 Paket 1
 
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis IlmiahCara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
 

Similar to ANALISIS PREPOSISI

Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiahtaufiq99
 
BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIAZURYATI1
 
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfAriaSonta1
 
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAHPENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAHHanik Hidayah
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata KalimatBAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata KalimatDiana Amelia Bagti
 
Ejaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxEjaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxZukét Printing
 
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kataPeranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kataIsmail Bisri
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfZukét Printing
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).pptKipasAngin30
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxCalsen
 
Makalah sintaksis 1 rahmad juni
Makalah sintaksis 1 rahmad juniMakalah sintaksis 1 rahmad juni
Makalah sintaksis 1 rahmad juniMara Sutan Siregar
 
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdfJenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdfMochHendyBayuPratama
 

Similar to ANALISIS PREPOSISI (20)

Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 
BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIA
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
 
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAHPENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata KalimatBAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
 
Ejaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxEjaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docx
 
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kataPeranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
Peranan preposisi sebagai unsur pembentuk kata
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 
Makalah sintaksis 1 rahmad juni
Makalah sintaksis 1 rahmad juniMakalah sintaksis 1 rahmad juni
Makalah sintaksis 1 rahmad juni
 
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdfJenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
 

More from Dedi Irawan

Pedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSU
Pedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSUPedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSU
Pedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSUDedi Irawan
 
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRAKAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRADedi Irawan
 
KAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMU
KAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMUKAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMU
KAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMUDedi Irawan
 
Pengantar Teknologi Informasi - Jaringan
Pengantar Teknologi Informasi - JaringanPengantar Teknologi Informasi - Jaringan
Pengantar Teknologi Informasi - JaringanDedi Irawan
 
Pengantar Teknologi Informasi - Sistem Komunikasi Data
Pengantar Teknologi Informasi - Sistem Komunikasi DataPengantar Teknologi Informasi - Sistem Komunikasi Data
Pengantar Teknologi Informasi - Sistem Komunikasi DataDedi Irawan
 
Pengantar Teknologi Informasi - Sistem Bilangan dan Kode Data
Pengantar Teknologi Informasi - Sistem Bilangan dan Kode DataPengantar Teknologi Informasi - Sistem Bilangan dan Kode Data
Pengantar Teknologi Informasi - Sistem Bilangan dan Kode DataDedi Irawan
 
Pengantar Teknologi Informasi - Prosesor dan Memori
Pengantar Teknologi Informasi - Prosesor dan MemoriPengantar Teknologi Informasi - Prosesor dan Memori
Pengantar Teknologi Informasi - Prosesor dan MemoriDedi Irawan
 
Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Keras (Hardware)
Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Keras (Hardware)Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Keras (Hardware)
Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Keras (Hardware)Dedi Irawan
 
Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Lunak (Software)
Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Lunak (Software)Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Lunak (Software)
Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Lunak (Software)Dedi Irawan
 
Periodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi Sastra IndonesiaPeriodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi Sastra IndonesiaDedi Irawan
 
Kurikulum 2013 (Silabus) untuk SMK
Kurikulum 2013 (Silabus) untuk SMKKurikulum 2013 (Silabus) untuk SMK
Kurikulum 2013 (Silabus) untuk SMKDedi Irawan
 
Kalimat aktif-pasif & kalimat langsung-taklangsung
Kalimat aktif-pasif & kalimat langsung-taklangsungKalimat aktif-pasif & kalimat langsung-taklangsung
Kalimat aktif-pasif & kalimat langsung-taklangsungDedi Irawan
 
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahKarya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahDedi Irawan
 
Paragraf naratif
Paragraf naratifParagraf naratif
Paragraf naratifDedi Irawan
 
Membaca memindai
Membaca memindaiMembaca memindai
Membaca memindaiDedi Irawan
 

More from Dedi Irawan (15)

Pedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSU
Pedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSUPedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSU
Pedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSU
 
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRAKAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
 
KAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMU
KAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMUKAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMU
KAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMU
 
Pengantar Teknologi Informasi - Jaringan
Pengantar Teknologi Informasi - JaringanPengantar Teknologi Informasi - Jaringan
Pengantar Teknologi Informasi - Jaringan
 
Pengantar Teknologi Informasi - Sistem Komunikasi Data
Pengantar Teknologi Informasi - Sistem Komunikasi DataPengantar Teknologi Informasi - Sistem Komunikasi Data
Pengantar Teknologi Informasi - Sistem Komunikasi Data
 
Pengantar Teknologi Informasi - Sistem Bilangan dan Kode Data
Pengantar Teknologi Informasi - Sistem Bilangan dan Kode DataPengantar Teknologi Informasi - Sistem Bilangan dan Kode Data
Pengantar Teknologi Informasi - Sistem Bilangan dan Kode Data
 
Pengantar Teknologi Informasi - Prosesor dan Memori
Pengantar Teknologi Informasi - Prosesor dan MemoriPengantar Teknologi Informasi - Prosesor dan Memori
Pengantar Teknologi Informasi - Prosesor dan Memori
 
Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Keras (Hardware)
Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Keras (Hardware)Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Keras (Hardware)
Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Keras (Hardware)
 
Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Lunak (Software)
Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Lunak (Software)Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Lunak (Software)
Pengantar Teknologi Informasi - Perangkat Lunak (Software)
 
Periodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi Sastra IndonesiaPeriodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi Sastra Indonesia
 
Kurikulum 2013 (Silabus) untuk SMK
Kurikulum 2013 (Silabus) untuk SMKKurikulum 2013 (Silabus) untuk SMK
Kurikulum 2013 (Silabus) untuk SMK
 
Kalimat aktif-pasif & kalimat langsung-taklangsung
Kalimat aktif-pasif & kalimat langsung-taklangsungKalimat aktif-pasif & kalimat langsung-taklangsung
Kalimat aktif-pasif & kalimat langsung-taklangsung
 
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahKarya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
 
Paragraf naratif
Paragraf naratifParagraf naratif
Paragraf naratif
 
Membaca memindai
Membaca memindaiMembaca memindai
Membaca memindai
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

ANALISIS PREPOSISI

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Surat kabar merupakan salah satu media massa yang menggunakan bahasa tulisan sebagai alat utamanya. Peranan surat kabar dalam pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia sangatlah besar. Bahkan pembentukan dan pemakaian istilah baru serta pemasyarakatannya seringkali banyak dipengaruhi juga oleh surat kabar. Andaikan semua media massa surat kabar menggunakan Bahasa Indonesia baku yaitu bahasa jurnalistik yang memenuhi kaidah Bahasa Indonesia terutama ragam tulis menjadi kenyataan, media akan berperan sebagai guru bahasa. Namun, dewasa ini muncul kecenderungan dari media surat kabar untuk bersikap negatif terhadap Bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari aktivitas kebahasaan yang ada. Mereka seakan lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada menggunakan Bahasa Indonesia walaupun sebenarnya situasi dan kondisi saat itu tidak memungkinkan. Apabila bahasa yang dipergunakan dalam surat kabar tersebut dikritik dan disalahkan, mereka berkilah bahwa gaya bahasa jurnalistik berbeda dengan kaidah Bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya gaya bahasa jurnalistik dalam penggunaan Bahasa Indonesia sangat berbeda konteks. Akibatnya peran surat kabar sebagai salah satu guru Bahasa Indonesia yang baik dan benar bagi masyarakat menjadi sulit terwujud, karena kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak boleh terjadi justru diakomodir pada sejumlah tulisan yang termuat di dalam surat kabar. Mengingat bahasa tulis itu berbeda dengan bahasa lisan yang tidak begitu terikat dengan aturan dan kaidah, cukup dengan memperhatikan kebakuan dan asal maksud dan tujuan sampai kepada lawan bicara. Dalam bahasa tulis formal seperti halnya surat kabar harus memperhatikan kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebagai contoh kecilnya penggunaan preposisi atau kata depan, pemilihan dan penulisannya harus benar sesuai dengan konteks tulisan. Untuk hal sekecil itu saja haruslah menjadi perhatian dalam bahasa tulis. 1
  • 2. 2 Berpijak dari pemikiran tersebut, untuk mengetahui bagaimana penggunaan preposisi Bahasa Indonesia yang ada pada media surat kabar, maka penulis mencoba untuk menyusun sebuah makalah yang berjudul Analisis Penggunaan Preposisi dalam Artikel Surat Kabar dengan objek penelitian sebuah artikel dari surat kabar. Penulisan ini dimaksudkan untuk melihat penggunaan preposisi pada tulisan surat kabar dan kemungkinan adanya kesalahn penggunaannya, selanjutnya makalah diharapkan dapat menjadi sebuah referensi yang bermanfaat bagi segenap pihak yang membutuhkannya. 1.2 Rumusan Masalah Dalam makalah ini penulis mempunyai beberapa rumusan masalah yang didasarkan pada latar belakang yang dikemukakan di atas, yaitu sebagai berikut. a. Preposisi apa saja yang digunakan dalam artikel? b. Seberapa benyak frekuensi penggunaan preposisi pada artikel? c. Bagaimana ketepatan penggunaan preposisi dalam artikel? 1.3 Tujuan Dalam penyusunan makalah ini penulis memiliki beberapa tujuan, di antaranya: a. ingin mengetahui preposisi apa saja yang digunakan dalam artikel. b. ingin mengetahui frekuensi penggunaan preposisi pada artikel. c. ingin mengetahui ketepatan penggunaan preposisi dalam artikel. 1.4 Manfaat Penulisan makalah ini diharapkan bisa memberikan manfaat baik untuk penulis maupun untuk pembaca pada umumnya.
  • 3. 3 BAB II IKHWAL PREPOSISI Kata depan atau preposisi biasanya digunakan untuk merangkaikan kata- kata atau merangkaikan bagian-bagian kalimat. Hal ini ditegaskan keraf (1984: 80) yang menyatakan bahwa, “Kata depan adalah kata yang merangkaikan kata- kata atau bagian-bagian kalimat.” Artinya, kata depan dalam hal ini berfungsi sebagai perangkai kata atau kalimat. Finoza menyatakan bahwa, “Kata depan atau preposisi adalah kata tugas yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata (frasa preposional)” (2002: 70). Dengan kata lain, kata depan merupakan bagian dari kata tugas yang berfungsi sebagai perangkat didepan kata benda, kata sifat, atau kata kerja. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Chaer (1998: 122) yang menyatakan bahwa, “Kata depan adalah kata- kata yang digunakan di muka kata benda untuk merangkaikan kata benda itu.” Maksudnya bahwa kata depan merupakan bagian kata tugas yang posisinya selalu berada didepan kata benda, kata sifat, atau kata kerja yang penulisannya harus dipisah. Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kata depan adalah kata-kata yang bertugas sebagai pembentuk frase preposisional. Frase preposisional terletak di bagian awal dari frase dan unsur yang mengikutinya dapat berupa kata benda, kata sifat, atau kata kerja. Kata dalam kalimat dapat digolongkan dalam beberapa jenis atau kelas. Demikian juga dengan kata depan yang dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis. Pengklasifikasikan tersebut, karena kata depan merupakan bagian dari kata tugas. “Kata tugas merupakan kata yang tidak mempunyai makna leksikal atau kata yang maknanya baru jelas di dalam hubungannya dengan kata lain. Jika ditinjau dari perilaku semantisnya, preposisi, yang juga disebut kata depan, menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut dengan konstituen di belakangnya. Dalam frasa pergi ke pasar, misalnya, preposisi ke menyatakan hubungan makna arah antara pergi dan pasar” (Moeliono, 1998: 295). 3
  • 4. 4 Jika ditinjau dari perilaku sintaktisnya, preposisi berada di depan nomina, adjektiva, atau adverbia sehingga terbentuk frasa yang dinamakan frasa preposisional. Dengan demikian, dapat terbentuk frasa preposisional seperti ke pasar, sampai penuh, dan dengan segera. Jika ditinjau dari segi bentuknya, preposisi ada dua macam, yaitu preposisi tunggal dan preposisi majemuk. Berikut adalah jabaran mengenai bentuk serta makna preposisi. 1. Preposisi Tunggal Preposisi tunggal adalah preposisi yang hanya terdiri atas satu kata, bentuk preposisi tunggal tersebut dapat berupa (1) kata dasar, misalnya di, ke, dari, dan pada, dan (2) kata berafiks, seperti selama, mengenai, dan sepanjang. (Moeliono, 1998: 294). a. Preposisi yang Berupa Kata Dasar Preposisi dalam kelompok ini hanya terdiri atas satu morfem. Berikut adalah contohnya. akan : Takut akan kegelapan antara : Antara anak dan ibu b. Preposisi yang Berupa Kata Berafiks Preposisi dalam kelompok ini dibentuk dengan menambahkan afiks pada bentuk dasar termasuk kelas kata verba, adjektiva, atau nomina. Afiksasi dalam pembentukan itu dapat berbentuk penambahan prefiks, sufiks, atau gabungan kedua-duanya. 1. Preposisi yang berupa kata berprefiks: a. Bersama : pergi bersama kakak b. Beserta : ayah beserta ibu c. Menjelang : pergi menjelang malam 2. Preposisi yang berupa kata bersufiks: a. Bagaikan : cantik bagaikan bidadari 3. Preposisi yang berupa kata berprefiks dan bersufiks: a. Melalui : dikirim melalui pos b. Mengenai : berceramah mengenai kenakalan remaja
  • 5. 5 2. Preposisi Gabungan Preposisi gabungan terdiri atas (1) dua preposisi yang berdampingan dan (2) dua preposisi yang berkolerasi. a. Preposisi yang Berdampingan Preposisi jenis pertama terdiri atas dua preposisi yang letaknya berurutan. Berikut adalah contoh preposisi yang berdampingan. 1) Daripada : menara ini lebih tinggi daripada pohon itu 2) Kepada : buku itu diberikan kepada adik 3) Oleh karena : ia tidak masuk oleh karena penyakitnya 4) Oleh sebab : tanaman itu mati oleh sebab kekeringan Perlu diperhatikan pemakaian preposisi daripada yang sering disalahgunakan orang. Kata daripada dipakai hanya untuk menyatakan perbandingan dan bukan untuk menyatakan milik, menyatakan asal, atau menghubungkan verba dengan unsur yang mengikutinya. b. Preposisi yang Berkolerasi Preposisi gabungan jenis kedua terdiri atas dua unsur yang dipakai berpasangan, tetapi terpisah oleh kata atau frasa lain. Contoh: 1) antara dia dan adiknya ada perbedaan yang mencolok 2) kami membanting tulang dari pagi hingga petang. 3) seminar itu diadakan dari hari senin sampai dengan kamis minggu depan. c. Preposisi dan Nomina Lokatif Suatu preposisi juga dapat bergabung dengan dua nomina asalkan nomina yang pertama mempunyai ciri lokatif. Dengan demikian, kita temukan frasa preposisional, seperti di atas meja, kedalam rumah, dan dari sekitar kampus. Struktur frasa preposisional diatas tampak bahwa atas, dalam, dan sekitar merupakan bagian dari frasa nominal atas meja, dalam rumah, dan sekitar kampus dan bukan frasa gabungan di atas, ke dalam, dan dari sekitar. Kata depan atau preposisi dalam bahasa Indonesia agak terbatas jumlahnya. Kata depan diklasifikasikan sebagai berikut. 1) Kata depan sejati, yaitu di, ke, dari.
  • 6. 6 2) Kata depan majemuk, yaitu gabungan kata depan sejati tadi dengan kata lain, misalnya: di dalam, di luar, di atas, di bawah, ke muka, kebelakang, dari samping, dari depan, kepada, daripada. 3) Kata depan yang tak tergolong pada (1) dan (2), seperti: tentang, perihal, akan, dengan, oleh, antara, bagi, untuk (Badudu, 1985: 149). Moeliono dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia mengklasifikasikan kata depan (preposisi) sebagai berikut. 1) Preposisi tunggal, yaitu preposisi yang hanya terdiri atas satu kata. Bentuk preposisi tunggal tersebut berupa (1) kata dasar, misalnya di, ke, dari, daripada, dan (2) kata berafiks, seperti selama,mengenai, dan sepanjang. 2) Preposisi gabungan, preposisi yang terdiri dari dua unsur atau lebih. Preposisi gabungan terdiri atas (1) preposisi berdampingan dan (2) yang berkorelasi (1998: 288). Preposisi menurut Abdul Chaer (1998: 122) digolongkan dalam sembilan makna yaitu sebagai berikut. 1. Tempat berada, yaitu preposisi di, pada, dalam, atas, dan antara. 2. Arah asal, yaitu preposisi dari. 3. Arah tujuan, yaitu preposisi ke, kepada, akan, dan terhadap. 4. Pelaku yaitu preposisi oleh. 5. Alat, yaitu preposisi dengan dan berkat. 6. Perbandingan , yaitu prepoisis daripada. 7. Hal atau masalah, yaitu preposisi tentang dan mengenai 8. Akibat, yaitu preposisi hingga/sehingga dan sampai. 9. Tujuan, yaitu preposisi untuk, buat, guna, dan bagi. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, penulis mengacu pada pendapat Abdul Chaer. Dalam penggunaan kata depan ada aturan-aturan yang perlu diikuti. Berikut penulis paparkan beberapa aturan penggunaan kata depan. 1). Kata depan Di Kata depan di digunakan aturan sebagai berikut. a) Untuk menyatakan tempat berada digunakan dimuka benda yang menyatakan tempat.
  • 7. 7 Contoh. (1) Sidang kabinet berlangsung di Bina Graha (2) Kami belajar di perpustakaan (3) Gunung Agung terletak di Pulau Bali b) Untuk menyatakan aspek diam atau berhenti, kata depan di digunakan dimuka keterangan tempat pada suatu kalimat. (1) Apa maksud anda datang di sini sepagi ini? (2) Kami sedang beristirahat di Bumi Cikal Asih. (3) Yang berminat harap mendaftarkan nama dikantor tata usaha (Chaer, 1988: 122). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata depan di berfungsi untuk menyatakan tempat berada dan aspek diam di muka keterangan tempat. 2) Kata depan pada Kata depan pada digunakan dengan aturan sebagai berikut. a) Untuk menyatakan tempat digunakan dimuka kata benda atau frase benda yang bukan menyatakan nama tempat yang sebenarnya, sebagai varian dari kata depan di. Contoh. (1)Ibu bekerja pada Dinas Pendidikan (2)Perasaan sedih masih terbayang pada wajahnya. b) Untuk menyatakan tempat keberadaan digunakan di muka kata ganti, nama diri, nama perkerabatan, nama pangkat, dan gelar. Contoh. (1)Kuncinya ada pada ibu (2)Pada saya ada sejumlah buku tentang sastra (Chaer, 1988: 124). Berdasarkan uraian di atas, penulis simpulkan bahwa kata depan pada digunakan bila menghadapi kata ganti orang, menghadapi kata benda, abstrak, kata keterangan waktu, dan dipakai di depan kata bilangan.
  • 8. 8 3) Kata depan dalam Kata depan dalam digunakan dengan aturan sebagai berikut. a) Untuk menyatakan tempat berada digunakan di depan kata benda sebagai varian dari kata depan di dalam. Contoh. (1) Jangan bermain dalam kelas (2) Buku itu disimpan dalam lemari (3) Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. b) Untuk menyatakan berada dalam suatu situasi atau peristiwa digunakan di depan kata benda. Contoh. (1) Kita harus berhati-hati dalam pergaulan di kota besar. (2) Dalam bentrokan itu beberapa orang menjadi korban. (3) Dalam perjalanan ke Eropa kami singgah di Kairo. c) Untuk menyatakan jangka waktu digunakan di muka kata yang menyatakan lama waktu. Contoh. (1) Pekerjaan itu akan selesai dalam beberapa hari. (2) Dalam waktu dua jam perampok itu telah dapat dibekuk. (3) Kredit Honda Supra X diangsur dalam jangka dua tahun (Chaer, 1998: 125) Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kata depan dalam digunakan untuk menyatakan tempat berada, berada dalam situasi atau peristiwa, dan menyatakan jangka waktu. 4) Kata depan atas Kata depan atas dapat digunakan dengan aturan sebagai berikut. a) Untuk menyatakan tempat digunakan di depan kata benda sebagai varian dari kata depan atas. Contoh. (1) Kami berdiri atas keadilan dan kebenaran.
  • 9. 9 (2) Berbagai masalah telah menimpa atas kami. b) Untuk menghubungkan predikat intransitif dengan perlengkapnya. Contoh. (1) Mereka berhak atas barang-barang itu. (2) Saya ikut berduka cita atas musibah itu (Chaer, 1998: 125). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata depan atas digunakan untuk menyatakan tempat dan menghubungkan predikat intransitif dengan perlengkapnya. 5) Kata depan antara Kata depan antara digunakan sebagai aturan berikut. 1) Untuk menyatakan jarak digunakan di muka dua buah kata benda yang menyatakan tempat yang diserangkaikan dengan kata depan dan. Contoh. (1) Banjir melanda daerah antara Bekasi dan Kerawang. (2) Jarak antara Jakarta dan Bogor hanya 60 km. 2) Untuk menyatakan adanya dua pihak digunakan di muka dua buah kata benda yang menyatakan orang atau yang diorangkan, yang diserangkaikan dengan kata depan dengan. Contoh. (1) Perang antara Iran dan Irak semakin hebat. (2) Perdamaian antara Mesir dan Israel tidak bisa kekal. 3) Untuk menyatakan suatu tempat, suatu saat, suatu keadaan atau hal digunakan di muka dua buah kata benda yang menyatakan tempat atau waktu yang diserangkaikan dengan kata depan dengan. Contoh. (1) Tabrakan itu terjadi di jalan raya antara Yogyakarta dan Solo. (2) Antara tidur dan jaga saya mendengar suara ketukan pintu (Chaer, 1998: 126).
  • 10. 10 Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kata depan antara digunakan untuk menyatakan jarak, adanya dua pihak, dan menyatakan suatu tempat, suatu saat, suatu keadaan, atau hal. 6) Kata depan kepada Kata depan kepada digunakan dengan aturan sebagai berikut. a) Untuk menyatakan tempat yang dituju digunakan di muka objek dalam kalimat yang predikatnya mengandung pengertian tertuju terhadap sesuatu. Contoh. (1) Persoalan itu telah dilaporkan kepada Gubernur. (2) Kami akan minta bantuan kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) b) Untuk menyatakan arah yang dituju dapat digunakan sebagai varian kata depan akan. Contoh. (1) Ia takut sekali kepada hantu. (2) Kami selalu ingat kepada ibunya (Chaer, 1998: 131). Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kata depan kepada digunakan untuk menyatakan tempat yang dituju dan menyatakan arah uang dituju. 7) Kata depan ke Kata depan ke digunakan dengan aturan sebagai berikut. a) untuk menyatkan tempat tujuan digunakan di muka kata benda yang menyatakan tempat. Contoh. (1) Ibu pergi ke kantor pos (2) Paman berangkat ke Surabaya. b) Untuk menyatakan aspek gerak atau bergerak digunakan di muka keterangan tempat pada suatu kalimat. Contoh.
  • 11. 11 (1)Apa maksudmu datang kesini sepagi ini ? (2)Dia pergi beristirahat ke Pulau Bali (Chaer, 1998: 130). Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kata depan ke digunakan untuk menyatakan tempat tujuan dan menyatakan aspek gerak yang digunakan di muka keterangan tempat. Kata depan ke tidak digunakan di muka kata ganti, nama diri, nama jabatan, dan nama kekerabatan.
  • 12. 12 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Artikel Dalam makalah ini penulis melakukan penganalisisan preposisi dalam sebuah artikel. Artikel yang menjadi objek penelitia adalah: judul : Penenggelaman Kapal Asing penulis : M. Riza Damanik – Direktur Eksekutif IGJ; Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia sumber : Kompas, Jumat 12 Desember 2014. 12
  • 13. 13 Adapun artikel tersebut diambil secara acak dari beberapa artikel yang penulis temui dalam surat kabar tanpa ada pertimbangan peninjauan terlebih dalu mengenai isi dan kebahasaannya. hal itu dilakukan agar bisa menjadi sampel yang mewakili artikel-artikel lain pada surat kabar, walaupun disadari artikel satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan. Pada akhirnya diharapkan agar penganalisisan preposisi pada artikel tersebut bisa menggambarkan penggunaan preposisi pada artikel secara umum. Adapun dalam bagian ini akan disajiakn proses penganalisisan yang dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap analisis untuk menemukan preposisi yang digunakan, tahap pengelompokan dan peninjauan frekuensi penggunaannya dan terakhir ditinjau kesesuaian penggunaan dengan makna sesuangguhnya. 3.2 Penggunaan Preposisi Dari artikel Penenggelaman Kapal Asing tersebut ditemukan penggunaan preposisi sebagaimana dijabarkan dalam tabel berikut. Tabel 3.1 Keberadaan preposisi pada artikel No Preposisi Letak 1 oleh Baris 6, paragraf 1 2 atas Baris 7, paragraf 1 3 dari Baris 3, paragraf 2 4 dari Baris 7, paragraf 2 5 di Baris 13, paragraf 2 6 di Baris 16, paragraf 2 7 oleh Baris 2, paragraf 3 8 di Baris 2, paragraf 3 9 kepada Baris 6, paragraf 3 10 tentang Baris 7, paragraf 3 11 di Baris 9, paragraf 3 12 bagi Baris 18, paragraf 3 13 di Baris 18, paragraf 3 14 hingga Baris 25, paragraf 3 15 di Baris 4, paragraf 4 16 dari Baris 6, paragraf 4 17 di Baris 9, paragraf 4 18 terhadap Baris 2, paragraf 5 18 dari Baris 3, paragraf 5 19 daripada Baris 5, paragraf 5
  • 14. 14 20 dari Baris 8, paragraf 5 21 untuk Baris 15, paragraf 5 22 pada Baris 1, paragraf 6 23 dalam Baris 3, paragraf 6 24 di Baris 5, paragraf 6 25 di Baris 13, paragraf 6 26 di Baris 14, paragraf 6 27 di Baris 15, paragraf 6 28 dengan Baris 21, paragraf 6 29 di Baris 3, paragraf 7 30 hingga Baris 7, paragraf 7 31 di Baris 9, paragraf 7 32 dengan Baris 11, paragraf 7 33 di Baris 13, paragraf 8 34 dari Baris 20, paragraf 8 35 agar Baris 3, paragraf 9 36 di Baris 9, paragraf 9 37 di Baris 3, paragraf 10 38 dengan Baris 6, paragraf 10 39 di Baris 9, paragraf 10 40 dalam Baris 14, paragraf 10 41 dengan Baris 1, paragraf 11 42 akan Baris 3, paragraf 11 43 di Baris 6, paragraf 11 Dari tabel di atas dapat terlihat ada 40 penggunaan kata depan dalam artikel, yang masing-masing terdapat di setiap paragraf. Dari keseluruhan kata depan yang ada, yaitu 22 buah kata depan hanya beberapa preposisi saja yang terdapat dalan artikel sebagai mana dijabarkan di atas. Untuk lebih jelas preposisi apa saja yang digunakan dan frekuensi penggunaan setiap preposisi. Dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 3.2 Frekuensi penggunaan preposisi No Preposisi Frekuensi 1 di 18 2 pada 1 3 dalam 2 4 atas 1 5 antara 0
  • 15. 15 6 dari 6 7 ke 0 8 kepada 1 9 akan 1 10 terhadap 1 11 oleh 2 12 dengan 4 13 berkat 0 14 daripada 1 15 tentang 1 16 mengenai 0 17 hingga/sehingga 2 18 sampai 0 19 untuk 1 20 buat 0 21 guna 0 22 bagi 1 Jumlah 43 Dari tebel di atas dapat dijelaskan bahwa preposisi di menempati preposisi dengan jumlah kemunculan terbanyak yaitu 18 kali, berarti preposisi di merupakan preposisi yang paling produktif. Kemudian preposisi selanjutnya yang penggunaannya bisa dibilang sering yaitu preposisi dari dengan 6 kali penggunaan. Sedangkan untuk preposisi yang tidak muncul sama sekali adalah preposisi atas, ke, berkat, mengenai, sampai, buat dan guna. Dapat diartikan bahwa preposisi yang tidak digunakan tersebut menunjukan preposisi yang kurang produktif. Keproduktifan preposisi ini hanya sebatas dalam artikel yang bersangkutan. Bisa saja pada artikel yang lain preposisi ini akan muncul, bahkan lebih banyak.
  • 16. 16 3.3 Ketepatan Penggunaan Preposisi Setelah mengetahui preposisi apa saja yang terdapat dalam artikel dan frekuensi penggunaannya, selanjutnya preposisi tersebut akan ditinjau ketepatan penggunaannya dalam kalimat. Ketepatan penggunaan itu akan ditinjau dari aturan penulisannya dan dari kesesuaiannya dengan makna kalimat. Berikut akan disajikan hasil analisis ketepatan setiap preposisi yang digunakan. a. Preposisi di Tabel 3.3 Ketepatan penggunaan preposisi di No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Aturan/makna Ketepatan Ya Tidak 1 …pencurian ikan di laut territorial… Menyatakan tempat berada dan aspek diam di muka keterangan tempat. V 2 …penegakan hukum di laut. V 3 …kapal asing di perairan Indonesia… V 4 …secara illegal di laut territorial… V 5 …operator di atas kapal,… V 6 …penegakan hukum di laut… V 7 …ikan di perairan Indonesia… V 8 …perikanan di laut Indonesia… V 9 …konsisten di 18 lokasi. V 10 Lima titik di laut… V 11 …13 lokasi di timur Indonesia. V 12 …mencuri di laut Indonesia. V 13 …mencuri di perairan Indonesia. V 14 …penegak hukum di laut. V 15 …pengelolaan ikan di dunia. V 16 …patrol di laut,… V 17 Di sinilah presiden Joko Widodo… V 18 …nelayan Indonesia di laut. V Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi di dalam artikel semuanya tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan
  • 17. 17 maknanya. Semua preposisi di digunakan di depan kata tempat dan atau petunjuk tempat yang menunjukan makna keberadaan atau diam di tempat. b. Preposisi pada Tabel 3.4 Ketepatan penggunaan preposisi pada No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Makna Preposisi Ketepatan Ya Tidak 1 Penelitian Wahli pada 2008,… Menunjukan keterangan tempat, benda, dan waktu. V Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi pada dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya. Preposisi pada digunakan menghadapi kata keterangan waktu, dan dipakai di depan kata bilangan yang menunjukan makna keterangan waktu. c. Preposisi dalam Tabel 3.5 Ketepatan penggunaan preposisi dalam No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Makna Preposisi Ketepatan Ya Tidak 1 …mengungkap bahwa dalam kurun waktu 20 tahun terakhir… untuk menyatakan tempat berada, berada dalam situasi atau peristiwa, dan menyatakan jangka waktu. V 2 …keikutsertaan masyarakat dalam membantu pengawasan prikanan, … V Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi dalam dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya. Preposisi dalam digunakan untuk menyatakan jangka waktu dan keberadaan dalam situasi atau peristiwa.
  • 18. 18 d. Preposisi atas Tabel 3.6 Ketepatan penggunaan preposisi atas No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Makna Preposisi Ketepatan Ya Tidak 1 …dibakar dan ditenggelamkan oleh Angkatan Laut Australia atas tuduhan melanggar Undang-undang… untuk menyatakan tempat dan menghubungkan predikat intransitif dengan perlengkapnya. V Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi atas dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya. Semua preposisi pada digunakan e. Preposisi dari Tabel 3.7 Frekuensi penggunaan preposisi dari No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Makna Preposisi Ketepatan Ya Tidak 1 …membebaskan Sahring dari sanksi… Untuk menunjukan asal dan bagian V 2 Tidak ada reaksi apa pun dari pemerintah… V 3 …30 persen dari total 10 miliar… V 4 …protein hewani yang berasal dari ikan… V 5 Sebesar 40-50 persen dari total 3,6 juta ton V 6 …bebas dari penyakit,… V
  • 19. 19 Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi dari dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya. Semua preposisi pada digunakan menghadapi kata ganti orang, menghadapi kata benda, abstrak, kata keterangan waktu, dan dipakai di depan kata bilangan yang menunjukan makna keberadaan tepat dan waktu. f. Preposisi kepada Tabel 3.8 Frekuensi penggunaan preposisi kepada No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Makna Preposisi Ketepatan Ya Tidak 1 Merujuk kepada Konvensi PBB… untuk menyatakan tempat yang dituju dan menyatakan sasaran yang dituju V Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi kepada dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya. preposisi kepada digunakan untuk menyatakan arah yang dituju sebagai rujukan. g. Preposisi akan Tabel 3.9 Ketepatan penggunaan preposisi akan No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Makna Preposisi Ketepatan Ya Tidak 1 …pemerintah menenggelamkan kapal ikan asing akan member efek jera, … Menunjukan rencana, maksud, tujuan. V
  • 20. 20 Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi akan dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya. Preposisi akan digunakan untuk menyatakan maksud dan tujuan. h. Preposisi terhadap Tabel 3.10 Ketepatan penggunaan preposisi terhadap No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Makna Preposisi Ketepatan Ya Tidak 1 …konsumsi rakyat Indonesia terhadap protein hewani… Untuk menunjukan arah, tujuan, maksud, V Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi terhadap dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya. Preposisi terhadap digunakan untuk menyatakan arah acuan. i. Preposisi oleh Tabel 3.11 Ketepatan penggunaan preposisi oleh No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Makna Preposisi Ketepatan Ya Tidak 1 …ditenggelamkan oleh Angkatan Laut Australia… Untuk menunjukan pelaku V 2 …pencurian ikan oleh kapal asing… V Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi oleh dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya. Preposisi oleh digunakan untuk menunjukan pelaku yang melakukan sesuatu.
  • 21. 21 j. Preposisi dengan Tabel 3.12 Ketepatan penggunaan preposisi dengan No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Makna Preposisi Ketepatan Ya Tidak 1 …bekerja sama dengan oknum aparat… Untuk menunjukan alat, keterangan cara, dan hubungan. V 2 …harus disambut dengan peningkatan profesionalisme… V 3 …dapat terselesaikan dengan mengoptimalkan peran… V 4 Dengan begitu, perintah… V Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi dengan dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya. Preposisi dengan digunakan unuk menyatakan cara dan hubungan. k. Preposisi tentang Tabel 3.13 Ketepatan penggunaan preposisi tentang No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Makna Preposisi Ketepatan Ya Tidak 1 …Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982, … Untuk menunjukan hal, sesuatu atau masalah V Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi tentang dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya. Preposisi terntang digunakan untuk menyatakan sesuatu hal. l. Preposisi hingga/sehingga Tabel 3.14 Frekuensi penggunaan preposisi hingga/sehingga
  • 22. 22 No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Makna Preposisi Ketepatan Ya Tidak 1 …membayar denda hingga Rp 20 miliar. Untuk menunjukan akibat, batas ukuran jumlah dan waktu V 2 …dikeluarkan pemerintah hingga akhir 2014. V Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi hingga dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya. Preposisi hingga digunakan untuk menyatakan batas ukuran jumlah dan waktu. m. Preposisi untuk Tabel 3.15 Ketepatan penggunaan preposisi untuk No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Makna Preposisi Ketepatan Ya Tidak 1 …pekerjaan baru untuk penangkapan, pengolahan, dan pemasaran. Untuk menunjukan tujuan atau maksud V Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi untuk dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya. Preposisi untuk digunakan untuk menyatakan tujuan atau maksud. n. Preposisi bagi Tabel 3.16 Ketepatan penggunaan preposisi bagi No. Cuplikan Kalimat Berpreposisi Makna Preposisi Ketepatan Ya Tidak 1 Hukumannya tak hanya untuk menunjukan tujuan V
  • 23. 23 berlaku bagi operator di atas kapal, … pemberian Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan preposisi bagi dalam artikel sudah tepat dan atau sesuai dengan peruntukan dan maknanya. Preposisi bagi digunakan untuk menyatakan tujuan pemberian.
  • 24. 24 BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil analisis penggunaan preposisi dalam artikel yang berjudul Penenggelaman Kapal Asing dari Surat Kabar Kompas penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut. a. Preposisi atau kata depan adalah kata-kata yang bertugas sebagai pembentuk frase preposisional. Frase preposisional terletak di bagian awal dari frase dan unsur yang mengikutinya dapat berupa kata benda, kata sifat, atau kata kerja. Dalam artikel yang menjadi objek analisis ada penggunaan preposisi. b. Terdapat penggunaan preposisi yang cukup banyak dalam artikel yaitu 43 kali penggunaan, dengan frekuensi masing-masing; 18 preposisi di, 1 preposisi pada, 2 preposisi dalam, 1 preposisi atas, 6 preposisi dari, 1 preposisi kepada, 1 preposisi akan, 1 preposisi terhadap, 2 preposisi oleh, 4 preposisi dengan, 1 preposisi daripada, 1 preposisi tentang, 2 preposisi hingga/sehingga, 1 preposisi untuk, dan 1 preposisi bagi. c. Tidak terdapat kesalahan penggunaan preposisi, karena semua preposisi yang digunakan sudah tepat dan sesuai dengan makna pada kalimatnya. 4.2 Saran Didasarkan pada hasil analisis, penulis memberikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut. a. Preposisi yang digunakan tidak mutlak keberadaannya mewakili semua karakteristik sebuah artikel atau tulisan, oleh sebab itu perlu dilakukan penganalisisan lebih lanjut mengenai penggunaan preposisi dalam artikel, mungkin saja bisa menggambarkan karakteristik tulisan dilihat dari preposisi yang digunakan. b. Kalimat berpreposisi dalam artikel yang telah penulis analisis bisa dijadikan contoh penerapan preposisi yang benar, memungkinkan dijadikan sebagai bahan pembelajaran. 24
  • 25. 25 DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan dkk. (1998). Tata bahasa baku bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Badudu, J. S. (1985). Pelik-pelik bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka Prima Chaer, A. (1998). Tata bahasa praktis bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Keraf, G. (1984). Tata bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah Moeliono, A.et.al. (1998). Tata bahasa baku bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Mulyono, Iyo. (2012). Ihwal kalimat bahasa Indonesia dan problematika penggunannya. Bandung: Yrama Widya. Ramlan, M. (1987). Kata depan atau preposisi dalam bahasa Indonesia. Yogyakarta: CV Karyono.